Etika Normatif
-
Upload
mohdnursalam -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Etika Normatif
-
7/24/2019 Etika Normatif
1/3
Etika Normatif
Etika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya berkait denganpertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak secara
beretika. Dengan kata lain, etika normatif adalah sebuah kajian tindakan atau keputusan
beretika. Di samping itu, etika normatif berhubungan dengan pertimbangan-pertimbangantentang apa saja kriteria-kriteria yang harus dijalankan agar sautu tindakan atau keputusan
itu menjadi baik (Kagan, 1!, "#.
Dalam etika normatif ini muncul teori-teori etika, misalnya etika utilitarianisme, etika
deontologis, etika kebajikan dan lain-lain. $uatu teori etika dipahami baha%a hal tersebut
mengajukan suatu kriteria tertentu tentang bagaimana sesorang harus bertindak dalam
situasi-situasi beretika (&illiams, "'', !"#. Dalam pengajukan kriteria norma tersebut,teori etika akan memberikan semacam pernyataan yang secara normatif mengandung
makna seperti )*ulan seharusnya melakukan +) atau )*ulan seharusnya tidak melakukan
+).
arus difahami bah%a setiap teori etika didasarkan pada sebuah kriteria tertentu tentang
apa yang beretika untuk dilakukan. Kriteria ini disusun berdasarkan keutamaan, di manadari kriteria umum boleh diturunkan menjadi prinsip-prinsip beretika yang lebih khusus.
Dengan begitu, suatu tindakan dapat disebut beretika jika ada keadaan-keadaan tertentu
yang memenuhi prinsip-prinsip beretika yang diturunkan dari kriteria umum dalamsebuah teori etika normatif tersebut.
ontohnyanya pada teori etika utilitarian, kriteria umum itu adalah suatu tindakan
dianggap benar atau baik jika menghasilkan utiliti paling besar bagi semua orang yangterpengaruh oleh tindakan atau keputusan tersebut, termasuk orang yang melakukan
tindakan. erbe/a dengan teori etika deontologis Kant yang mempunyai kriteria umumseperti berikut0 )ertindaklah seolah-olah maksim tindakan nda melalui keinginan ndasendiri dapat menjadi sebuah ukum lam yang 2ni3ersal) (45nnsj6, "''7, 8-87#
-
7/24/2019 Etika Normatif
2/3
Etika Deskriptif
Etika deskriptif merupakan sebuah kajian tentang apa yang dianggap 9beretika9 olehindi3idu atau masyarakat. Dengan begitu, etika deskriptif bukan sebuah etika yang
mempunyai hubungan langsung dengan falsafah tetapi merupakan sebuah bentuk falsafah
empiris terkait dengan tingkah laku indi3idual atau kelompok. 4idak hairanlah jika etikadeskriptif juga dikenal sebagai sebuah etika komparatif yang membandingkan antara apa
yang dianggap beretika oleh satu indi3idu atau masyarakat dengan indi3idu atau
masyarakat yang lain serta perbandingan antara etika di masa lalu dengan masa sekarang.4ujuan dari etika deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang apa yang dianggap
oleh seseorang atau masyarakat sebagai bernilai beretika serta apa kriteria beretika yang
digunakan untuk menyebut seseorang itu beretika atau tidak (Kitchener, "''', :#.
;enyelidikan etika deskriptif juga melibatkan tentang apa yang dianggap oleh seseorang
atau masyarakat sebagai sesuatu yang ideal. Ertinya, kajian ini melihat apa yang bernilai
beretika dalam diri seseorang atau masyarakat merupakan bagian dari suatu budaya yang
di%ariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. kan tetapi, etika deskriptif jugamemberikan gambaran tentang mengapa satu prinsip etika boleh ditinggalkan oleh
genarasi berikutnya.
-
7/24/2019 Etika Normatif
3/3
;erbe/aaan antara pernyataan Normatif daan ;ernyataan Deskritif
Etika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya berkait dengan
pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya seseorang bertindak secara
beretika. Dengan kata lain, etika normatif adalah sebuah kajian tindakan atau keputusanberetika. Di samping itu, etika normatif berhubungan dengan pertimbangan-pertimbangan
tentang apa saja kriteria-kriteria yang harus dijalankan agar sesuatu tindakan atau
keputusan itu menjadi baik (Kagan, 1!, "#. ?anakala, pernayataan Deskritif pulamerupakan sebuah kajian tentang apa yang dianggap 9beretika9 oleh indi3idu atau
masyarakat. Dengan begitu, etika deskriptif bukan sebuah etika yang mempunyai
hubungan langsung dengan falsafah tetapi merupakan sebuah bentuk falsafah empiris
terkait dengan tingkah laku indi3idu atau kelompok. 4idak hairanlah jika etika deskriptifjuga dikenal sebagai sebuah etika komparatif yang membandingkan antara apa yang
dianggap beretika oleh seorang indi3idu atau masyarakat dengan indi3idu atau
masyarakat yang lain serta perbandingan antara etika di masa lalu dengan masa sekarang.
4ujuan dari etika deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang apa yang dianggapoleh seseorang atau masyarakat sebagai bernilai beretika serta apa kriteria beretika yang
digunakan untuk menyebut seseorang itu beretika atau tidak (Kitchener, "''', :#.
Dalam etika normatif ini muncul teori-teori etika, misalnya etika utilitarianisme, etika
deontologis, etika kebajikan dan lain-lain. $uatu teori etika difahami baha%a hal tersebutmengajukan suatu kriteria tertentu tentang bagaimana sesorang harus bertindak dalam
situasi-situasi beretika (&illiams, "'', !"#. Dalam pengajukan kriteria norma tersebut,
teori etika akan memberikan seperti pernyataan yang secara normatif mengandung makna
seperti )li seharusnya melakukan perkara tersebut (perkara baik#) atau )li seharusnyatidak melakukan perkara tersebut (perkara tidak baik#). Dalam pernyataan deskriptif pula
ialah melibatkan tentang apa yang dianggap oleh seseorang atau masyarakat sebagai
sesuatu yang ideal. Ertinya, kajian ini melihat apa yang bernilai beretika dalam diriseseorang atau masyarakat merupakan sebahagian dari suatu budaya yang di%ariskan dari
satu generasi ke generasi yang lain. kan tetapi, etika deskriptif juga memberikan
gambaran tentang mengapa satu prinsip etika boleh ditinggalkan oleh genarasiberikutnya.
ontoh pernyataan normatif ialah pada teori etika utilitarian, kriteria umum itu adalahsuatu tindakan dianggap benar atau baik jika menghasilkan utiliti paling besar bagi semua
orang yang terpengaruh oleh tindakan atau keputusan tersebut, termasuk orang yang
melakukan tindakan. erbe/a dengan teori etika deontologis Kant yang mempunyaikriteria umum seperti berikut0 )ertindaklah seolah-olah maksim tindakan nda melalui
keinginan nda sendiri dapat menjadi sebuah ukum lam yang 2ni3ersal) (45nnsj6,
"''7, 8-87#