P1-Pengantar & Pengertian Dasar Statistik [Compatibility Mode]
F. Pengertian Dasar 2
description
Transcript of F. Pengertian Dasar 2
Kolom baja
Kolom beton Besi tulangan
H
VGambar 1.26 Type tumpuan sendi
H Rh
RV Rv
Gambar 1.27 Beberapa simbol tumpuan sendi
C. J E P I T
Jepit adalah tumpuan yang dapat menahan aksi dalam dua
arah yang
saling tegak lurus satu sama lain ( satu arah
sembarang ) dan
momen.
Besi tulangan
kolom beton
balok beton
Modul I Statika
15
Gambar 1.28 Type tumpuan jepit
Kolom baja terjepit pada pondasi
pondasi
Gambar 1.29 Type tumpuan jepit
H H
M M V
Gambar 1.30 Simbol tumpuan jepit
1.4. STRUKTUR STATIS TERTENTU
1.4.1. PENGERTIAN
Struktur Statis Tertentu adalah struktur yang stabil
terhadap beban-
beban yang bekerja, dimana reaksi-reaksi perletakannya dapat
ditentukan hanya dengan menggunakan persamaan
kesetimbangan ( H = 0 ; V = 0 dan M = 0 ). Ada struktur yang
stabil sedangkan rekasi-reaksi perletakannya tidak dapat
ditentukan hanya dengan persamaan kesetimbangan saja tetapi
harus ditambahkan persamaan deformasi lain, maka struktur ini
disebut dengan Struktur Statis Tak Tentu. Dalam mata kuliah
Statika ini yang dibahas hanya struktur statis tertentu saja.
Modul I Statika
16
1.4.2. CARA MENENTUKAN STRUKTUR STATIS TERTENTU
PADA STRUKTUR
BALOK DAN PORTAL
Dengan menggunakan persamaan :
r atau c + 3dimana : r = jumlah unsur reaksi ( di perletakan / di tumpuan ) ;
untuk tumpuan rol unsur reaksi ada 1 ( satu )
untuk tumpuan sendi unsur reaksi ada 2 ( dua )
untuk tumpuan jepitl unsur reaksi ada 3 ( tiga )
c = sambungan ;
untuk sambungan rol c = 2 ( )
untuk sambungan engsel c = 1 ( )
untuk tidak ada sambungan c = 0 (
)
Jika r c + 3 ; maka struktur tidak stabil ( labil ).
Jika r = c + 3 ; maka struktur statis tertentu asal stabil
geometrik luar
( eksternal ) dan stabil geometrik dalam ( internal ).
Stabil geometrik luar, jika jumlah unsur reaksi
lebih besar atau sama dengan tiga ( r 3 ) tetapi
tumpuannya tidak semuanya rol, dengan kata
lain tidak terjadi pergeseran pada tumpuan.
Stabil geometrik dalam, jika pada elemen
strukturnya
tidak terjadi penurunan.
Jika r c + 3 ; maka struktur statis tak tentu .
Contoh : A
A B
Modul I Statika
17
A adalah sendi , maka unsur reaksi ada 2
B adalah rol , maka unsur reaksi ada 1
Jadi jumlah unsur reaksi ada 3 ( r = 3 )
AB adalah alok menerus atau tidak ada sambungan berarti c = 0
Apakah r atau c + 3
Ternyata 3 = 0 + 3 ; jadi 3 = 3 atau r = c + 3
Dilihat pada tumpuan ternyata tidak terjadi pergeseran
berarti stabil
geometrik luar. Dilihat pada elemen struktur ( balok menerus )
ternyata tidak terjadi penurunan berarti stabil geometrik dalam.
Kesimpulan : Struktur Statis Tertentu
Contoh : B
A B
A adalah rol , maka unsur reaksi ada 1
B adalah rol , maka unsur reaksi ada 1
Jadi jumlah unsur reaksi ada 2 ( r = 2 )
AB adalah alok menerus atau tidak ada sambungan berarti c = 0
Apakah r atau c + 3
Ternyata 2 = 0 + 3 ; jadi 2 3 atau r c + 3
Kesimpulan : Struktur Tidak Stabil
Contoh : C
A S B
A adalah sendi , maka unsur reaksi ada 2
B adalah sendi , maka unsur reaksi ada 2
Jadi jumlah unsur reaksi ada 3 ( r = 4 )
S adalah sambungan engsel, maka c = 1
Apakah r atau c + 3
Ternyata 4 = 1 + 3 ; jadi 4 = 4 atau r = c + 3
Modul I Statika
18
Dilihat pada tumpuan ternyata tidak terjadi pergeseran
berarti stabil
geometrik luar. Dilihat pada elemen struktur , balok
menerus yang disambung dengan engsel di S, ternyata terjadi
penurunan pada sambungan tersebut sebab A dan B adalah sendi
yang tidak bisa menahan momen berarti tidak stabil geometrik
dalam.
A S B
Kesimpulan : Struktur tidak bisa dikatakan Statis Tertentu
walaupun
r = c + 3 karena syarat kestabilan tidak
dipenuhi. Jadi
struktur pada contoh C adalah Struktur Tidak Stabil.
Contoh : D
A B
A adalah jepit , maka unsur reaksi ada 3
B adalah bebas, maka unsur reaksi ada 0
Jadi jumlah unsur reaksi ada 3 ( r = 3 )
AB adalah alok menerus atau tidak ada sambungan berarti c = 0
Apakah r atau c + 3
Ternyata 3 = 0 + 3 ; jadi 3 = 3 atau r = c + 3
Dilihat pada tumpuan ternyata tidak terjadi pergeseran
berarti stabil
geometrik luar. Dilihat pada elemen struktur ( balok menerus )
ternyata tidak terjadi penurunan karena A jepit yang bisa menahan
momen berarti stabil geometrik dalam.
Kesimpulan : Struktur Statis Tertentu
Modul I Statika
19
Contoh : E
S B A
A adalah jepit , maka unsur reaksi ada 3
B adalah sendi, maka unsur reaksi ada 2
Jadi jumlah unsur reaksi ada 5 ( r = 5 )
ASB adalah balok dengan sambungan rol di S berarti c = 2
Apakah r atau c + 3
Ternyata 5 = 2 + 3 ; jadi 5 = 3 atau r = c + 3
Dilihat pada tumpuan ternyata tidak terjadi pergeseran
berarti stabil
geometrik luar. Dilihat pada elemen strukturnya balok dengan
sambungan
rol tidak terjadi penurunan di S karena A adalah jepit yang bisa
menahan momen berarti stabil geometrik dalam.
Kesimpulan : Struktur Statis Tertentu
Contoh : F
A S B
A adalah jepit , maka unsur reaksi ada 3
B adalah sendi, maka unsur reaksi ada 2
Jadi jumlah unsur reaksi ada 5 ( r = 5 )
ASB adalah balok dengan sambungan engsel di S berarti c = 1
Apakah r atau c + 3
Ternyata 5 1 + 3 ; jadi 5 4 atau r c + 3
Kesimpulan : Struktur Statis Tak Tentu
Contoh : G
D E S F
Modul I Statika
20
B C
A
A adalah sendi, maka unsur reaksi ada 2
B adalah rol , maka unsur reaksi ada 1
C adalah rol , maka unsur reaksi ada 1
Jadi jumlah unsur reaksi ada 4 ( r = 4 )
D, E dan F adalah kaku yang dapat menahan momen
ESF adalah balok dengan sambungan engsel di S berarti c = 1
Apakah r atau c + 3
Ternyata 4 = 1 + 3 ; jadi 4 = 4 atau r = c + 3
Dilihat pada tumpuan ternyata tidak terjadi pergeseran
berarti stabil
geometrik luar. Dilihat pada elemen strukturnya balok dengan
sambungan
engsel di S tidak terjadi penurunan karena E dan F adalah bersifat
kaku yang bisa menahan momen berarti stabil geometrik
dalam.
Kesimpulan : Struktur Statis Tertentu
1.4.2.CARA MENENTUKAN STRUKTUR STATIS TERTENTU PADA
KONSTRUKSI RANGKA
Dengan menggunakan persamaan :
b + r atau 2 jdimana : b = jumlah batang
r = jumlah unsur reaksi
j = jumlah joint / titik simpul
Jika b + r 2j ; maka struktur tidak stabil ( labil ).
Jika b + r = 2j ; maka struktur statis tertentu asal stabil
geometrik luar
Modul I Statika
21
( eksternal ) dan stabil geometrik dalam
( internal ).
Jika b + r 2j ; maka struktur statis tak tentu.
Contoh : A C 12 e 13 f
5 6 7 8 9 10 11
a 1 b 2 d 3 g 4 h
a adalah sendi, maka unsur reaksi ada 2
h adalah rol, maka unsur reaksi ada 1
Jumlah unsur reaksi ada 3 ( r = 3 )
Jumlah batang ada 13 ( b = 13 )
Jumlah joint ada 8 ( j = 8 )
Apakah b + r atau 2j ; jadi 13 + 3 = 2 ( 8 ) ; ternyata 16
= 16
atau b + r = 2j
Kesimpulan : Konstruksi Rangka Statis Tertentu.
Contoh : B h
11 12 f g
5 6 7 8 9 10
a 1 b 2 c 3 d 4 e
a adalah sendi, maka unsur reaksi ada 2
e adalah rol, maka unsur reaksi ada 1
Jumlah unsur reaksi ada 3 ( r = 3 )
Jumlah batang ada 12 ( b = 12 )
Jumlah joint ada 8 ( j = 8 )
Modul I Statika
22
Apakah b + r atau 2j ; jadi 12 + 3 2 ( 8 ) ; ternyata 15
16
atau b + r 2j
Kesimpulan : Konstruksi Rangka Tidak Stabil ( labil ).
Modul I Statika
23