Fadhilah Ghadhdhul Bashar@Book

19
Articles : “Fadhilah Ghadhdhul Bashar” 09/07/04 12:26 PM Abdurrahman Zaid Abdussalam Ibn Muhammad Ibn Al-Wirsad Ibn As-Sadur Fadhilah Ghadhdhul Bashar (Menundukkan Pandangan) Maulana Ahmad Syaifuddin, M. A. Penerbit : Pustaka Ramadhan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ P E N G A N T A R Pada zaman fahsya dan mungkar seperti hari ini, ketika laki-laki dan wanita bergaul tanpa pembatas. Sehingga wanita berjalan-jalan di depan laki-laki tanpa menutup aurat dengan sempurna tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Emansipasi wanita yang disalahkaprahkan sehingga wanita ingin tampil seperti laki-laki. Pengaruh kebudayaan barat yang kuat, sehingga umat Islam tidak memandang lagi etika Islam. Dalam keadaan seperti ini, tanpa terasa kita telah menumpuk-numpuk dosa melalui pandangan mata. Apabila seseorang laki-laki memandang wanita yang bukan muhrim dan wanita itu tidak sempurna menutup auratnya, kedua-duanya berdosa. Sang lelaki berdosa karena Halaman 1 dari 19 /home/website/convert/temp/convert_html/ 55cf8fb7550346703b9f1e27/document.doc

description

Ghadhdhul Bashar@Book

Transcript of Fadhilah Ghadhdhul Bashar@Book

B A B 1

Articles : Fadhilah Ghadhdhul Bashar 09/07/04 7:26 Abdurrahman Zaid Abdussalam Ibn Muhammad Ibn Al-Wirsad Ibn As-Sadur

Fadhilah Ghadhdhul Bashar (Menundukkan Pandangan)

Maulana Ahmad Syaifuddin, M. A.

Penerbit : Pustaka Ramadhan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

P E N G A N T A R

Pada zaman fahsya dan mungkar seperti hari ini, ketika laki-laki dan wanita bergaul tanpa pembatas. Sehingga wanita berjalan-jalan di depan laki-laki tanpa menutup aurat dengan sempurna tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Emansipasi wanita yang disalahkaprahkan sehingga wanita ingin tampil seperti laki-laki. Pengaruh kebudayaan barat yang kuat, sehingga umat Islam tidak memandang lagi etika Islam. Dalam keadaan seperti ini, tanpa terasa kita telah menumpuk-numpuk dosa melalui pandangan mata.

Apabila seseorang laki-laki memandang wanita yang bukan muhrim dan wanita itu tidak sempurna menutup auratnya, kedua-duanya berdosa. Sang lelaki berdosa karena tidak menjaga pandangannya, dan sang wanita berdosa karena tidak menutup auratnya.

Media pandang dengar, baik elektronik maupun media cetak, memiliki andil besar dalam membuat kekacauan ini. Ditambah dengan keadaan umat Islam yang tidak menaruh hormat lagi kepada ajaran-ajaran agama kecuali hanya sebagian kecil saja. Sehingga banyak yang tidak mengetahui bahwa menjaga pandangan adalah perintah agama, yang perintahnya keras dan ancaman azabnya pun keras.

Risalah ini membahas keutamaan-keutamaan menjaga pandangan yang pada hari ini sudah sangat diabaikan. Mata adalah karunia Allah S.w.t yang sangat besar, syukurilah dengan cara menggunakannya sesuai dengan kehendak Allah S.w.t. Hati-hatilah karena pandangan mata merupakan salah satu dari panah-panah syetan beracun.

Mudah-mudahan dengan membaca risalah ini, kita disadarkan dengan pentingnya menjaga pandangan walau bagaimanapun sulitnya karena keadaan zaman yang kacau balau, karena kebudayaan yang bertentangan dengan syariat Islam. Semoga Allah S.w.t senantiasa melimpahkan taufik dan hidayahNya. Amin...

BAB 1 : Ayat-ayat Al-Quran yang berisi perintah-perintah untuk menjaga mata

BAB 2 : Hadits-hadits yang berhubungan dengan perintah-perintah menjaga mata

BAB 3 : Dosa-dosa mata yang merugikan rohani

BAB 4 : Peringatan dan Nasihat

BAB 5 : Membersihkan dosa mata

BAB 6 : Menggambarkan kebesaran alam

BAB 7 : Cara untuk mengobati dosa mata

BAB 8 : Pahala yang akan didapat apabila kita menjaga pandangan

BAB 9 : Kisah orang-orang shaleh

B A B 1Ayat-ayat Al-Quran yang Berisi Perintah untuk Menjaga Mata

Ayat ke-1

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Q.S. An-Nuur 24 : 30)Keterangan :

Di dalam ayat ini Allah S.w.t telah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk tidak melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah S.w.t serta menundukkan pandangan dari hal-hal yang haram, misalnya melihat wanita yang bukan mahram dengan sengaja. Tetapi diperbolehkan melihat isteri sendiri atau hamba sahaya wanita.

Melihat sesuatu yang diharamkan pada pandangan pertama, masih diperbolehkan, tetapi pada pandangan selanjutnya diharamkan.

Buraidah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah S.a.w bersabda pada Ali r.a, Pandangan pertama tanpa sengaja diperbolehkan, tetapi pada pandangan kedua haram. (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid II hal. 59)

Ada satu perintah lagi di dalam ayat di atas, yaitu perintah untuk menjaga kemaluan. Maulana Syabir Ahmad Utsmani rah.a berkata, Jauhi perbuatan yang haram, jangan membuka aurat di hadapan orang dan menjaga kemaluan adalah amalah yang suci karena perbuatan tersebut dapat menyelamatkan kita dari perbuatan zina. (Fawaid Utsmani)Ayat ke-2

Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya. (Q.S. An-Nuur 24 : 31)

Qadhi Sanaullah rah.a menulis dalam kitab Tafsir Mudhahari bahwa Jabir bin Abdullah berkata : Suatu ketika Asma binti Mursyid r.ha berada di dalam kebun kurmanya, kemudian beberapa wanita datang kepadanya. Mereka tidak memakai kain yang panjang sehingga perhiasan yang dipakai di kakinya terlihat, dan bagian depan badannya juga terlihat. Melihat hal ini, Asma r.ha berkata, Apakah demikian buruknya keadaan di sini? Maka setelah itu ayat Al-Quran di atas turun. (Tafsir Mudhahari, iilid XVII)Keterangan :

Cara yang paling mujarab untuk lelaki maupun wanita supaya tetap suci dan terjaga dari dosa adalah menundukkan pandangan, khususnya di lingkungan di mana perbuatan masiat dan dosa sudah memasyarakat. Untuk menjauhkannya, amalan zhahir yang harus dilakukan adalah seperti tercantum dalam ayat Al-Quran di atas, yaitu senantiasa menundukkan pandangan pada waktu berjalan dan rasa takut di dalam hati kepada Allah S.w.t. Allah S.w.t senantiasa melihat dan mengetahui setiap 'amalan kita. Semakin banyak rasa takut kita kepada Allah S.w.t, akan semakin mudah menjaga diri kita dari perbuatan-perbuatan yang haram.a. Menjaga hati supaya tetap suci.

Pandangan yang salah dan perbuatan zina dapat menyebabkan hati menjadi kotor. Apabila hati sudah tidak suci lagi, maka kecintaan terhadap ibadah akan hilang. Oleh karena itu, kita harus berusaha agar senantiasa terhindar dari perbuatan dosa dan menjaga hati supaya tetap suci, karena Allah S.w.t Maha Mengetahui setiap amalan kita, sedikitpun tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah S.w.t. Setiap waktu dan setiap saat kita harus meninjau amalanamalan kita. Oleh karena itu, setiap saat kita harus tawajjuh kepada Allah S.w.t, Dialah Yang Maha mengetahui dan Maha Melihat.

Allah S.w.t Maha Mengetahui setiap 'amalan kita dan Maha mengetahui setiap amalan kita dan Maha Mengetahui setiap pandangan kita yang bermasiat. Oleh karena itulah kita harus senantiasa menjaga hati dan amalan supaya tetap suci.Apabila seseorang dapat menjaga pandangannya, maka di dunia ini Allah S.w.t akan memberikan kekayaan, yaitu Allah S.w.t akan memberikan taufik beribadah kepadanya, sehingga ia akan merasakan ni'mat dan lezat di dalam beribadah.Tetapi sebaliknya, apabila pandangan mata kita tidak terjaga dari melihat hal-hal yang haram, maka terkadang Allah S.w.t akan menarik taufik kenimatan dalam beribadah, kita akan merasa malas dan berat dalam beribadah. Semoga Allah S.w.t menjauhkan kita dari hal yang demikian. Amin.b. Pandangan mata yang bermasiat adalah jalan pertama menuju perzinaan.Syeikh tafsir Maulana Syabir Ahmad Utsmani rah.a telah menulis dalam sebuah kitab bahwa umumnya pandangan yang salah merupakan tangga pertama untuk terbukanya pintu kemasiatan dan kemungkaran yang besar. Telah disebutkan di Al-Qur'an, bahwa langkah pertama untuk menjauhi kemasiatan yang besar adalah kita harus menutup rapat-rapat lubang tersebut. Telah diperintahkan kepada orang Islam, baik lelaki maupun wanita supaya menjaga mata dan hawa nafsunya.Apabila seorang lelaki tidak sengaja memandang seorang wanita, atau sebaliknya, maka sebaiknya ia tidak melihat ke arahnya untuk kedua kalinya, karena pandangan kedua ini tergolong ke dalam pandangan nafsu yang termasuk ke dalam perbuatan dosa. Dengan demikian seseorang yang menghindari pandangan dengan hawa nafsunya yaitu dengan cara menundukan pandangan, maka hatinya akan senantiasa suci.

c. Hal-hal yang mendekatkan diri kepada zina juga diharamkan.Allah S.w.t berfirman di dalam Al-Qur'an :

Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al-Israa 17 : 32)Ini adalah kemurahan Allah S.w.t, untuk menghindarkan manusia terjerumus ke dalam zina, maka hal demikian dapat menjadi penyebabnya juga diharamkan oleh Allah S.w.t.Hal-hal yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam perzinaan adalah :1. Melihat dengan pandangan dan niat yang buruk,

2. Berjalan menuju ke arahnya,

3. Berbicara mengenai hal yang berhubungan dengannya,

4. Berbicara dengan lelaki dan wanita yang bukan mahram, serta

5. Membayang dan memikirkan hal-hal yang haram.

Wanita berbicara dengan suara yang keras supaya laki-laki lain yang bukan mahram mendengarnya hukumnya adalah HARAM, karena suara wanita termasuk ke dalam bagian aurat yang harus disembunyikan dari lelaki yang bukan mahramnya. Hukumnya sama seperti menutup rambut, tangan badan dan sebagainya. Oleh karena itu, berbicara dengan wanita/lelaki yang bukan mahram sebaiknya dihindari.Dilarang juga bagi wanita memperlihatkan rambutnya yang terputus atau terlepas dari kepalanya kepada lelaki yang bukan mahram. Sebainya rambut yang sudah terputus atau sudah terlepas dikumpulkan, kemudian dibungkus dengan kain, lalu dikubur di dalam tanah atau disimpan di tempat yang tidak terlihat oleh lelaki yang bukan mahram.d. Pandangan mata yang salah adalah awal suatu kefasadan (kerusakan).

Imam Ghazali rah.a berkata Tidak ada kefasadan (kerusakan) yang paling besar selain perkumpulan para wanita dan lelaki yang duduk dalam suatu majelis tanpa penghalang atau tabir sedikitpun. Wanita tidak cukup hanya memakai kerudung selendang saja tanpa menutup rambut dari dalam, karena hal ini akan lebih mengundang syahwat bagi kaum lelaki.Kaum wanita zaman sekarang akan merasa malu apabila memakai kerudung yang panjang, apalagi memakai hijab dan mereka menganggap perbuatan ini ketinggalan zaman. Padahal, wanita yang berhijab dengan sempurna akan lebih baik dan suci, karena perbuatan wanita yang keluar rumah tanpa menutup rambut yang sempurna diharamkan oleh syariat, dan perbuatan dosa ini tidak hanya ditujukan atau ditanggung oleh wanita itu saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab suami, ayah, dan saudara lelakinya, karena mereka tidak melarang dari berbuat seperti itu. (Kemae Saadat, hal. 302)Imam Ghazali rah.a berkata lagi, Tidak dibenarkan seorang lelaki dengan syahwat memakai pakaian wanita atau mencium pakaian itu, atau melakukan sesuatu yang menimbulkan kenimatan atau berkata-kata manis dengan seorang wanita. Begitu juga dengan wanita, tidak boleh berkata-kata manis dengan seorang lelaki. Allah S.w.t berfirman :

Jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeingininanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. (Q.S. Al-Ahzab 33 : 32)Rasulullah S.a.w bersabda kepada Azawatun Muthahharah r.ha, Janganlah berkata-kata bagus atau lembut dengan seorang lelaki, karena seseorang itu di dalam hatinya mempunyai penyakit, yaitu tamak dan berkatalah yang baik. (Kemae Saadat, hal. 302).Ringkasnya adalah : Allah S.w.t melarang hal-hal atau jalan atau sebab yang mendekatkan diri kepada perzinaan, supaya manusia senantiasa dalam keadaan suci, bertaqwa dan meraih nimat-nimat di akhirat sepenuhnya.

Ayat ke-3

Dia Mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (Q.S. Al-Mumin 40 : 19)

Keterangan :

Maulana Asyraf Ali Tsanwi rah.a berkata, Di dalam ayat Al-Qur'an di atas, Allah S.w.t menyebutkan dua dosa, yaitu dosa mata dan dosa hati. Yang dimaksud dengan dosa mata adalah pandangan yang salah dan banyak melihat ma'siat. Sedangkan yang dimaksud dengan dosa hati adalah niat yang buruk. (Dawat Abdiyat Ghadhdhul Bashar, hal. 6)a. Karena perbuatan dosa, maka hati akan menjadi kotor.

Dua macam dosa yang disebutkan di atas sebenarnya mudah difahami sebagai perbuatan dosa tetapi mereka tidak menyadari kerugian akibat perbuatan dosa tersebut, padahal sekecil apapun perbuatan dosa dapat menyebabkan hati menjadi kotor. Orang sering menganggap ringan masalah ini antara lain, apabila melihat lelaki yang tampan atau wanita cantik akan mereka anggap seperti melihat pemandangan yang indah atau seperti melihat bunga yang sedang mekar. (Hawalah Bala)Dosa mata adalah suatu penyakit yang menyebabkan cahaya mata akan hilang dan gelapnya hati. Seseorang datang ke hadapan Ustman r.a sedangkan sebelumnya dia telah melakukan dosa mata. Utsman r.a memberikan nasihat yang tidak langsung ditujukan kepadanya, tetapi ditujukan kepada orang banyak. Beliau r.a berkata :

Bagaimana keadaan orang-orang yang matanya senantiasa basah oleh zina? (Hawalah Bala)Seorang ahli kasyaf menulis, Dosa mata akan menyebabkan kegelapan di dalam mata yang mudah dikenali atau dirasakan oleh orang-orang ahli kasyaf (orang yang dapat melihat hal-hal yang ghaib), karena dosa mata ini sulit disucikan. Seorang yang ahli dalam kasyaf dapat membedakan mata seseorang yang bermasiat dan mata seorang yang bertaqwa. (Hawalah Bala)Di dalam ayat ketiga di atas hanya diterangkan bahwa Allah S.w.t mengetahui orang yang mencuri mata dan Dia juga mengetahui ucapan-ucapan yang tersembunyi di dadalam hati. Di sini hanya diterangkan mengenai dosa, tetapi tidak diterangkan mengenai dosa, tetapi tidak diterangkan ancaman siksa seperti perbuatan masiat lainnya. Tabiat setiap orang berbeda-beda, sebagian orang apabila diterangkan mengenai ancaman siksa suatu perbuatan dosa, barulah ia menjauhinya. Mereka adalah golongan orang yang tidak mempunyai rasa malu. Tetapi ada sebagian orang yang mempunyai tabiat, apabila diancam dengan siksa ataupun tidak, mereka tetap menjauhinya. (Dawat Abdiyat Ghadhdhul Bashar, hal. 8)Yang dimaksud dengan dua golongan otang di atas adalah : (1) mereka akan menjauhi suatu perbuatan dosa apabila disebutkan ancaman bagi yang melakukannya; (2) mereka cukup diberi nasihat saja maka mereka akan menjauhi dan mereka mempunyai rasa malu di dalam hati. Intinya, ayat Al-Qur'an di atas sudah cukup bagi kita untuk senantiasa menjauhi dosa mata. (Hawalah Bala, hal. 9)b. Dosa Mata.

Segala sesuatu yang tersembunyi di dalam dada manusia, Allah mengetauhi. (Q.S. Al-Mumin 40 : 19)Maulana Ashraf Ali Tsanwi rah.a berkata, Dosa hati sangat berbahaya. Pertama-pertama disebabkan oleh masiat pandangan, kemudian masuk ke dalam hati. Banyak orang memikirkan dan membayangkan tentang keindahan wanita di dalam pikirannya. Mereka mengambil kenimatan denngan bayangannya. Pahamilah bahwa ini adalah tipu daya syetan. (Hawalah Bala)Terkadang juga masiat hati timbul dengan sendirinya, tidak melalui mata atau telinga. Misalnya, membayangkan di dalam hati suatu bentuk tubuh atau wajah cantik dan indah, dan ia merasa nimat dengan khayalan itu. Masiat hati lebih berbahaya pengaruhnya daripada masiat mata atau telinga bagi amalan seseorang. (Hawalah Bala)

Selain harus menjaga mata, kita juga harus menjaga telinga, karena sesuatu yang kita dengar juga dapat memberikan pengaruh kepada hati. Jangan mendengarkan suatu kisah atau cerita yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kehinaan.Sebagian orang sering mengatakan, Kita melihat wajah yang cantik supaya dapat mensyukuri nimat-nimat Allah. Mereka menganggap bahwa hal ini adalah perbuatan yang mendatangkan pahala, padahal itu adalah tipu daya syetan.

Allamah Jauzi rah.a menulis dalam kitabnya, Talbis Iblis bahwa Ibnu Aqil telah berkata, Seseorang mengatakan bahwa melihat seorang wanita yang cantik tidak memberikan pengaruh apa-apa ke dalam hatinya. Perkataannya ini adalah bohong dan tidak mempunyai dasar, karena Allah S.w.t berfirman di dalam Al-Qur'an (Q.S. An-Nuur 24 : 30) :

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.Dalam ayat lain, Allah S.w.t berfirman :

Apakah mereka tidak melihat unta, bagaimana diciptakan? (Q.S. Al-Ghasysyiyah 88 : 17)Melihat keindahan alam, pegunungan, langit yang begitu tinggi tanpa tiang dan sebagainya diperbolehkan oleh agama, sedangkan yang tidak dibenarkan adalah mengkiaskan tafakur terhadap ciptaan Allah S.w.t dengan melihat dan membayangkan keindahan wajah seorang wanita. (Talbis Iblis hal. 9)

Halaman 1 dari 13F:\Dwi Fahni Denni\Articles\Fadhilah Ghadhdhul Bashar\Fadhilah Ghadhdhul [email protected] 2 dari 13F:\Dwi Fahni Denni\Articles\Fadhilah Ghadhdhul Bashar\Fadhilah Ghadhdhul [email protected] 3 dari 13F:\Dwi Fahni Denni\Articles\Fadhilah Ghadhdhul Bashar\Fadhilah Ghadhdhul [email protected]