FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id...

105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KINERJA SEKSI PEMBERDAYAAN SOSIAL DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KARANGANYAR DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI (WRSE) TAHUN 2010 Disusun Oleh : SHAN ANUL HASANI D0106120 SKRIPSI Disusun guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KINERJA SEKSI PEMBERDAYAAN SOSIAL

DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN KARANGANYAR

DALAM PROGRAM

PEMBERDAYAAN WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI (WRSE)

TAHUN 2010

Disusun Oleh : SHAN ANUL HASANI

D0106120

SKRIPSI

Disusun guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Drs. Sudarto, M.Si

NIP. 195502021985031006

Page 3: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada hari :

Tanggal :

Panitia Penguji:

1. Ketua : Drs. Agung Priyono, M.Si. (.........................) NIP. 196010091986011001

2. Sekretaris : Dra. Sudaryanti, M.Si. (.........................) NIP. 197505052008011033

3. Penguji : Drs. Sudarto, M.Si (.........................) NIP. 195502021985031006

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof.Drs.Pawito.Ph.D

NIP. 195408051985031002

Page 4: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK : Ø KEDUA ORANGTUA KU dan ADIK KU, UNTUK SEGALA

KASIH SAYANG SERTA DOA YANG MENGIRINGI LANGKAH KAKIKU

Ø FRD, ATAS SEMANGAT dan DOA

Ø ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNS

Ø SAHABAT AN06 FISIP UNS, SAHABAT LOW PROFILE, SAHABAT RUSSIAN_ ROULETTE (RuRo), SAHABAT VBM, PSHT KOMISARIAT UNS

Ø KELUARGA MAHASISWA KOTA REYOG DI SURAKARTA (GAMARESA) dan A.R.E.M.A

Ø SPECIAL TO FANTASTIC 4 RR, SAHABAT (alm) ANDREAS BINTANG SATRIO AN06

Page 5: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Manjadda Wajada . .barang siapa yang bersungguh sungguh

maka dapatlah ia”

”Ilmu dan Pengalaman ini yang akan membantuku menatap masa depan”

Tetap Semangat

Page 6: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “KINERJA SEKSI

PEMBERDAYAAN SOSIAL DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI KABUPATEN KARANGANYAR DALAM PROGRAM

PEMBERDAYAAN WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI (WRSE)

TAHUN 2010”. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi di Program Studi ilmu Administrasi Negara, Jurusan Ilmu

Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas

Maret (UNS) Surakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada :

1. Drs. Sudarto, M.Si sebagai pembimbing penulisan skripsi. Atas bimbingan,

arahan, motivasi serta kesabarannya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

2. Drs. Is Hadri Utomo M.Si selaku Ketua jurusan dan Dra. Sudaryanti M.Si

selaku sekretaris jurusan Ilmu Administrasi Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Sri Yuliani, M.Si selaku pembimbing akademis, atas bimbingan

akademis yang telah diberikan selama ini.

4. Prof. Drs.H. Pawito P.h.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dosen, karyawan dan seluruh keluarga besar FISIP UNS

Page 7: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Ibu Sedyati, S.Sos, Selaku kepala Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan kemudahan

di dalam perijinan dan penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Suhadi, M.M selaku Kepala Sub. Seksi Pemberdayaan sosial Bidang

Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan kemudahan di dalam

penyusunan skripsi ini.

8. buat Ibu Juni, ibu sulis dan ibu widhiastuti, selaku pegawai Sie Pemberdayaan

Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar.

9. Pemerintah Desa Gerdu dan Karang, terima kasih atas ijin serta bantuan nya.

10. Untuk angkatanku AN’ 06 dan angkatan 07, 08, 09. sukses selalu.

11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan

skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Meskipun demikian, penulis berharap agar penelitian ini dapat

dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat

memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 8: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. . i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI …. ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR……………………………… ................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… .............. xii

ABSTRAK …........................................................................................................... xiii

ABSTRACT ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja ................................................................................................ 13

B. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) ............................................. 23

C. Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar dalam Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi Tahun 2010 ... . … . . ............................................................. 30

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 32

E. Definisi Konseptual .............................................................................. 36

F. Definisi Operasional ............................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 39

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 39

Page 9: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. Sumber Data ......................................................................................... 41

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 41

E. Populasi dan Sampel ............................................................................. 43

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 43

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi ................................................................................... 54

1. Deskripsi Singkat Kabupaten Karanganyar .................................... 54

2. Profil Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar ............................ 56

3. Visi dan Misi Dinsosnaketrans Kab Karanganyar .......................... 57

4. Keterangan Tugas dan Fungsi Pokok ............................................. 59

5. Sasaran Kegiatan dan Pelayanan Mutu ........................................... 63

6. Fasilitas, Sarana dan Prasarana kerja .............................................. 64

7. Keadaan Pegawai ........................................................................... 67

B. Karakteristik Responden ....................................................................... 71

C. Hasil Penelitian ..................................................................................... 73

1. Indikator inputs (masukan) ............................................................. 73

2. Indikator outputs (keluaran) ............................................................ 78

3. Indikator outcome (hasil) ............................................................... 80

4. Indikator benefits (manfaat) ............................................................ 83

5. Indikator impact (dampak) ............................................................ 86

6. Faktor sistem .................................................................................. 89

7. Faktor Budaya Organisasi ............................................................... 91

8. Faktor Politik .................................................................................. 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 97

B. Saran ........................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 101

LAMPIRAN

Page 10: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 : Daftar jumlah WRSE Kabupaten Karanganyar ........................ 7

Tabel I.2 : Data kegiatan pemberdayaan WRSE oleh dinas ........................ 8

Tabel III.1: Pengujian Validitas indikator outcome ...................................... 50

Tabel III.2: Pengujian Validitas Indikator benefits …..………..................... 51

Tabel III.3: Pengujian Validitas Indikator impact ......................................... 52

Tabel III.4: Pengujian Reliabilitas instrumen ............................................... 53

Tabel IV.1: Jumlah Pegawai Dinsosnaketrans Kab. Karanganyar

Berdasarkan Golongan/ Ruang.......................................... 68

Tabel IV.2: Keadaan Pegawai Bid Kesejahteraan Sosial berdasarkan

tingkat Pendidikan terakhir …...……………………. 69

Tabel IV.3: Keadaan pegawai seksi Pemberdayaan sosial berdasarkan

golongan/ ruang dan jabatan…………………………. 70

Tabel IV.4: Karakteristik Responden Menurut Usia……………………..….. 71

Tabel IV.5 : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ……….. 72

Tabel IV.6: Karakteristik Responden Menurut pekerjaan sehari hari ………. 72

Tabel IV.7: Penggunaan Dana ………………………………………….. 74

Tabel IV.8: Penggunaan Sumber Daya Manusia ………………………. 77

Tabel IV.9 Distribusi Frekuensi outcome ……….................................. 81

Tabel IV.10 Distribusi Frekuensi benefits…………………………………… 84

Tabel IV.11 Distribusi Frekuensi impacts ………………………………. 87

Tabel IV. 12 Data Pengembalian Modal Peserta Program WRSE th 2010

desa Karang Kecamatan Karangpandan ……………… 93

Page 11: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Tujuan Kebijakan Sosial .......................................................... 31

Gambar II.2 Model Kerangka Pemikiran ………………………………….. 38

Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar …………………………………… 58

Gambar IV.2 Bagan Struktur organisasi Bidang Kesejahteraan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar ………………… 62

Page 12: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan

Kegiatan Penelitian

Lampiran 2 Daftar Peserta Program dan Penerima Bantuan dari desa Gerdu

Kec.Karangpandan

Lampiran 3 Daftar Peserta Program dan Penerima Bantuan dari Desa Karang

Kec. Karangpandan

Lampiran 4 Foto Foto Kegiatan Program Pemberdayaan WRSE tahun 2010

Lampiran 5 Uji validitas dan Reliabilitas instrument

Lampiran 6 Kuesioner (instrument Penelitian)

Lampiran 7 Tabulasi hasil kuesioner 3 indikator (outcome, benefit, impact)

Lampiran 8 Hasil Frekuensi indikator (nilai maks dan nilai min)

Lampiran 9 Distribusi Frekuensi 3 indikator

Lampiran 10 UU No 11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

Page 13: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

SHAN ANUL HASANI, D0106120, Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dalam Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Seksi Pemberdayaan Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial, Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar berupaya menciptakan sistem kesejahteraan sosial yang dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin di Kabupaten Karanganyar, diantaranya dengan Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dalam program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) tahun 2010 dilihat dengan menggunakan 5 indikator dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yaitu masukan, keluaran, hasil, manfaat, dampak. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner, wawancara, dokumentasi dan observasi. Sumber data yakni data primer dengan menggunakan kuesioner serta data sekunder yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi tahun 2010 di desa Gerdu dan Desa Karang Kecamatan Karangpandan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau sensus yaitu pengambilan semua populasi untuk dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan, seluruh anggaran telah terserap, SDM yang memadai, 80% dari seluruh agenda program telah terealisasi, 43,7% responden puas terhadap hasil program, 67,3% responden menyatakan program tersebut bermanfaat dan 63,6% responden menyatakan program berdampak baik. Perbaikan kinerja organisasi dapat dilakukan dengan (1) merealisasikan sisa agenda program (2) melakukan evaluasi atas besaran uang bantuan yang diterimakan (3) melakukan pembinaan yang berorientasi pada pengembangan usaha (4) mempertegas sasaran kegiatan.

Page 14: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

SHAN ANUL HASANI, D0106120, The Performance of Social Empowerment Section in the Social Services, Labor and Transmigration of Karanganyar District trough their Vulnerable Woman’s Social - Economic Empowerment Program In 2010, Thesis, Faculty of Social and Political Science, Sebelas Maret University, Surakarta, 2011.

According by the mind tasks and functions of Social Empowerment in the Welfare Section, Dinsosnaketrans of Karanganyar District attemps to create social welfare system that can accelerate the improvement of social welfare for the poor in the Karanganyar District, including the of Social Economic Empowerment Programs for Vulnerable Woman. The purpose of the study to determine the performances of Social Empowerment Section of Dinsosnaketrans in the Karanganyar District trough their Vulnerable Woman’s Social and Economic Empowerment Program in 2010. This research viewed trough three of five indicators that are mentioned in the Performance of Acccoutability Report for Government Agencies (LAKIP) is inputs, outputs, outcomes, benefits, impacts.

The study was descriptive quantitative research. The technique of collecting the data uses questionnaires, interviews, documentatiton, and observation method. Primary data gather using questionnaires, interviews and observations, otherwise the secondary data comes from the documents related to the main topic of the research. The population of this research is all the participants of the Socio- Economic Empomerment Program for Vulnerable Woman in 2010 that’s spreads along the village of Gerdu and Karang in the Karangpandan District. The Sampling technique used in the research was : saturated sample or census, which is talking all the populations to be sampled.

The results of this research showed that, funds for the program was completely absorbed, there were a capable human resources in the programs, and finally 80% of this program’s agenda are realized, 43,7% of respondents satisfied with the outcome the program, 67,3% of respondents said the program a useful, and 63,6% of respondents said both programs actually have an impact.

The improvement of organization performances can be done by (1) realize the rest of program agenda (2) evaluated the received money (3) development which oriented to bussines expanding (4) assure the activity of target.

Page 15: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial memiliki peran penting

dalam perkembangan suatu negara dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang sejahtera. Kesejahteraan sosial merupakan salah satu bagian pokok

yang harus dipenuhi pemerintah sebagai syarat menuju sebuah kondisi

negara yang maju dan berswasembada. Perekonomian suatu negara

sangatlah identik dan berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi

masyarakatnya. Negara dengan perekonomian yang baik sedikit banyak

tentu dipengaruhi oleh masyarakat dengan kesejahteraan sosial yang

tinggi. Dengan demikian negara tersebut akan sangat berpeluang menjadi

satu kekuatan utama yang berpengaruh dalam stabilitas internasional.

Perekonomian yang baik tentu berawal dari masyarakat dalam

negeri yang makmur, keluarga yang tercukupi segala kebutuhannya

sehingga mampu membawa keseimbangan secara sosial ekonomi dalam

skala nasional. Tak bisa dipungkiri jika negara berkembang dengan 250

juta penduduk seperti Indonesia memiliki banyak masalah dengan

kesejahteraan rakyatnya. Pada tahun 2010 tercatat lebih dari 35 juta jiwa

penduduk di Negara Indonesia masuk dalam kategori miskin

(http://www.depsos.go.id 14 agustus 2010). Kemiskinan, pendidikan,

kesehatan serta kriminalitas yang tinggi merupakan permasalahan yang

biasa dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia.

Page 16: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dalam kaitannya dengan pembangunan kesejahteraan sosial,

diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakatnya.

Pemerintah yang berperan sebagai pelindung serta penyeimbang akan

berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Instansi pemerintah

pastinya juga akan mengadakan perbaikan dan peningkatan kinerja

diberbagai bidang demi terciptanya good governance. Walaupun pada

kenyataannya terkadang perbaikan dan peningkatan itu masih dinilai

kurang. Peningkatan kinerja dalam suatu instansi merupakan faktor utama

untuk meningkatkan kualitas birokrasi di Indonesia dalam rangka

mewujudkan tujuan tujuan pembagunan yang berorientasi pada

kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk proses peningkatan kinerja

yang optimal juga perlu diadakan evaluasi kinerja, baik dari intern

birokrasi maupun publik yang berperan mengawasi.

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang Undang nomor 11 tahun 2009

tentang Kesejahteraan Sosial disebutkan bahwa kesejahteraan sosial

adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material ,spiritual, dan sosial

warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,

sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Sedangkan didalam ayat

(2) disebutkan bahwa penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya

yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah,

pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna

memenuhi kebutuhan dasar setiap warga Negara, yang meliputi

Page 17: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

rehabilitasi sosial, jaminan sosial pemberdayaan sosial dan perlindungan

sosial.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Kabupaten Karanganyar

melalui Bidang Kesejahteraan Sosial berupaya menciptakan sistem

kesejahteraan sosial yang dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan

sosial bagi penduduk miskin melalui program program serta kebijakan

yang berkeadilan dan bertujuan pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar memperhatikan

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2008 yang

menjelaskan bahwa kesejahteraan mutlak diupayakan oleh penyelenggara

pemerintahan di daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu program kerja tahunan dari Bidang Kesejahteraan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam peningkatan

kesejahteraan sosial adalah melalui program pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi (WRSE) yang di laksanakan oleh Seksi Pemberdayaan

Sosial. Program tersebut mengacu pada Program Kerja Tahunan dari

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang implementasinya dilaksanakan

oleh Dinsosnaketrans di Kota/Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki

data tentang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Maksud

dari program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi ini adalah

sebagai upaya mencegah, menekan serta mengurangi permasalahan para

wanita khususanya di bidang sosial dan ekonomi dengan target sasaran

Page 18: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sejumlah 220 Keluarga Binaan Sosial (KBS) yang tersebar di 4 Kabupaten

di Provinsi Jawa Tengah. Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar berkomitmen untuk selalu mengedepankan

kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan pada masyarakat serta

bekerja maksimal menjalankan seluruh agenda program kerja yang telah

ditetapkan, salah satunya dengan pelaksanaan program pemberdayaan

Wanita Rawan Sosial Ekonomi di wilayah tersebut.

Kondisi perekonomian yang semakin sulit membuat angka

kemiskinan di Indonesia semakin meningkat. Di Kabupaten Karanganyar

Jawa Tengah sendiri setidaknya ada sekitar 17% penduduknya dengan

status miskin atau pra sejahtera (data sensus Dinsosnaketrans kab

Karanganyar 2008-2009). Dengan status miskin karena tidak mempunyai

penghasilan tetap untuk menghidupi keluarga, maka akan semakin rentan

pula dengan bentuk tindak kekerasan dalam rumah tangga. Munculnya

berbagai bentuk kekerasan yang diakibatkan faktor kemiskinan seringkali

terjadi dengan akhir perceraian. Wanita yang mengalami kasus perceraian

dan dapat disebut dengan janda ini kemudian mau tidak mau harus mampu

menghidupi anggota keluarga yang lainnya dengan cara bekerja mandiri.

Bagi wanita yang telah memiliki pekerjaan tetap sebelumnya atau telah

menikah lagi, hal ini mungkin tidak terlalu menjadi permasalahan. Namun

bagi wanita yang belum mempunyai pekerjaan tetap, modal serta keahlian

cukup untuk terjun bekerja maupun wanita yang bersuamikan seorang

yang menganggur, hal ini menjadi sulit dan perlu diperhatikan.

Page 19: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Dari data 4 kabupaten pertama penerima bantuan stimulan untuk

program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi dari Dinas Sosial

Provinsi Jawa Tengah tahun 2010, Kabupaten Karanganyar tercatat

mempunyai data masalah Wanita Rawan Sosial dan Ekonomi sebanyak

2241 kasus/jiwa (data Sie pemberdayaan sosial Dinsosnaketrans

Kab.Karanganyar 2010), Kabupaten Sragen dengan 1500 kasus/jiwa,

Kabupaten Magelang dengan 2136 kasus/jiwa dan Kabupaten Salatiga

dengan 1000 kasus/jiwa (Semarang Metro, 12 Oktober 2010).

Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Seksi Pemberdayaan

Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans berusaha tanggap

dengan apa yang terjadi pada masyarakat di wilayah kerjanya. Melalui

program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di

wilayah kabupaten Karangnyar, Seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar berupaya untuk mencegah,

menekan dan mengurangi permasalahan yang dialami para wanita

khususnya dibidang sosial ekonomi serta memberikan kesempatan dan

kesetaraan wanita dalam melaksanakan peran dan fungsinya dalam

pembangunan kesejahteraan sosial. Tujuan utama yang ingin dicapai oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar, dalam hal ini seksi

pemberdayaan sosial Dinsosnaketrans, adalah terlindunginya wanita dari

situasi kerawanan baik dilingkungan rumah tangga/keluarga dan

masyarakat, serta ingin meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender

Page 20: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dalam rangka peningkatan kesejahteraan sosial keluarga dalam lingkup

wilayah Kabupaten Karanganyar.

Tabel I.1

Data Jumlah Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

Kabupaten Karanganyar

No Tahun Jumlah

1. 2007 3436 jiwa

2. 2008 3342 jiwa

3. 2009 3350 jiwa

4. 2010 2241 jiwa

Sumber : Sie Pemberdayaan sosial Dinsosnaketrans Kab.Karanganyar 2010

Data di atas menggambarkan jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di

Kabupaten Karanganyar antara tahun 2007- 2010. Pada tahun 2010 jumlah

WRSE Kabupaten Karanganyar turun menjadi 2241 jiwa jika dibanding

tahun sebelumnya. Penurunan jumlah wanita yang rawan terhadap

permasalahan sosial dan ekonomi tahun 2010 terjadi disebabkan oleh

beberapa hal, salah satunya yakni adanya program pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi oleh Seksi Pemberdayaan Sosial ke desa yang

telah ditetapkan sebagai desa penerima program (pernyataan Ibu

Sulistyowati, staff seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kab

Karanganyar).

Dalam buku petunjuk pelaksanaan Program Pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010 sendiri disebutkan syarat dan kriteria

bagi calon penerima bantuan program tersebut, yakni:

Page 21: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

· Wanita/ Janda miskin berusia produktif antara 18-55 tahun

· Sehat jasmani dan rohani

· Berdomisili di Kelurahan/ desa yang telah ditetapkan

· Ekonomi/ pendapatan lemah/ tidak mampu

· Mempunyai kemauan untuk hidup mandiri serta ketrampilan

yang dapat dikembangkan kearah Usaha Ekonomis Produktif

(UEP)

· Sanggup dibina dan melaksanakan Usaha Ekonomis Produktif

(UEP)

· Sanggup menggulirkan stimulant UEP

Dari syarat tersebut jelas dapat dikatakan bahwa Program

Pemberdayaan WRSE tahun 2010 merupakan program kesejahteraan yang

memang salah satu tujuannya untuk peningkatan ekonomi masyarakat

terutama bagi perempuan miskin yang menjadi tulang punggung keluarga

diwilayah Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Program

Pemberdayaan WRSE Tahun 2010 sendiri bertempat di Desa Gerdu dan

Desa Karang Kecamatan Karangpandan, yakni 2 desa di kaki Gunung

Lawu yang tercatat memiliki tingkat kesejahteraan sosial masyarakat yang

rendah, wilayah yang sering terjadi bencana alam serta memiliki data

WRSE terbanyak di wilayah Kabupaten Karanganyar. Peserta program

pemberdayaan WSRSE Tahun 2010 sebanyak 55 orang yang telah

dinyatakan lolos seleksi dan memenuhi syarat sebagai calon penerima

Page 22: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

bantuan program tersebut oleh Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar.

Dalam pelaksanaan program tersebut, ditetapkanlah beberapa agenda

program dimulai dari seleksi calon peserta hingga agenda Pembinaan

Lanjut yang terbagi dalam rentang waktu satu tahun.

Tabel I.2

Data Kegiatan Pemberdayaan WRSE oleh Seksi Pemberdayaan

Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans Kab.

Karanganyar Tahun 2010

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat

8 februari 2010

Pendataan dan Seleksi awal calon peserta

program atau Keluarga Binaan Sosial

Desa Gerdu dan Karang

kec. karangpandan

11 Maret 2010

Penetapan daftar 55 peserta/ Keluarga

Binaan Sosial tahun 2010

Desa Gerdu dan Desa

Karang,Kecamatan

Karangpandan

11 juli

2010

Pelaksanaan kegiatan program

Pemberdayaan kepada 55 orang Wanita

Rawan Sosial Ekonomi.

Aula balaidesa Gerdu,

Kecamatan

Karangpandan

14 oktober

2010

Pembinaan Perorangan (Home visit)

pada KBS yang telah menerima bantuan

stimulan UEP

Desa Gerdu dan Desa

Karang Kecamatan

Karangpandan

21 oktober

2010

Pembinaan Kelompok KBS Desa Gerdu dan Desa

Karang Kecamatan

Karangpandan

Sumber: Sie Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kab. Karanganyar 2010

Dari beberapa data kegiatan yang di ambil dari seksi

Pemberdayaan Sosial diatas, dapat di ketahui bagaimana proses kegiatan

dari Seksi Pemberdayaan Sosial dalam upaya melaksanakan program

pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Tahun 2010. Kegiatan

pemberdayaan tersebut meliputi pendataan dan seleksi awal calon peserta,

Page 23: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penetapan 55 Keluarga Binaan Sosial yang berhak mendapatkan

pembinaan serta bantuan stimulan Usaha Ekonomi Produktif (UEP),

dengan rincian 25 orang Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Desa Karang

Kecamatan Karangpandan serta kepada 30 orang Wanita Rawan Sosial

Ekonomi di Desa Gerdu Kecamatan Karangpandan, pelaksanaan program

dan penerimaan bantuan stimulant, pembinaan perorangan atau Home Visit

serta yang terakhir agenda pembinaan kelompok.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar menghadapi beberapa kendala,

yakni:

· Keterbatasan anggaran dari atas sehingga peserta dibatasi dan

ditetapkan hanya 55 orang calon peserta. Hal ini berpotensi

menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat karena di desa

gerdu dan desa karang sendiri masih banyak masyarakat yang juga

memerlukan bantuan dan pembinaan tersebut.

· Keterbatasan anggaran tersebut juga membuat sulitnya

pengoperasionalan program sehingga 1 agenda program belum

dapat direalisasikan

· Program ini bersifat pemberian atau peminjaman modal yang harus

dikembalikan kepada Dinas atau Pemerintah Desa setempat dalam

rentang waktu tertentu untuk kemudian digulirkan kepada calon

penerima tahun berikutnya. Dalam program ini, proses

Page 24: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pengembalian modal dari peserta berjalan lambat/ macet sehingga

dapat menghambat rencana program untuk periode berikutnya.

Dengan beberapa kendala yang dihadapi Seksi Pemberdayaan

Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam penyelenggaraan

Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010

tersebut membuat peneliti kemudian tertarik untuk kemudian melakukan

kegiatan penelitian tentang Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam Program Pemberdayaan

Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Tahun 2010 yang mengambil

tempat di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Karanganyar, serta di Desa Gerdu dan Desa Karang Kecamatan

Karangpandan sebagai tempat pelaksanaan program untuk mengetahui

hasil kerja dari dinas tersebut apakah telah sesuai dengan target sasaran

yang telah ditentukan.

Page 25: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan

guna mencapai berbagai tujuan berikut :

1. Tujuan Operasional :

Mengetahui kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Tahun 2010?

2. Tujuan Fungsional :

a. Memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca dalam

memahami kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Tahun 2010

b. Dapat menjadi masukan dan manfaat pada pihak Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karangnyar, terutama

mengenai kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karangnyar dalam program pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Tahun2010.

Page 26: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Tujuan individual :

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana (S1) pada jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi seksi Pemberdayaan Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar :

a. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi seksi

pemberdayaan sosial dan Bidang Kesejahteraan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam program

penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Umumnya dan pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi

(WRSE) pada khususnya.

b. Diharapkan juga dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan

kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial kedepannya.

2. Bagi penulis :

Sebagai media latihan yang tepat yang dapat menambah

pengalaman, pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya

dalam penulisan karya tentang Kinerja seksi Pemberdayaan

Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam program

pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

Tahun2010.

Page 27: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam setiap penelitian selalu membutuhkan kejelasan dan titik

tolak atau landasan berfikir yang berguna untuk memunculkan masalah

atau menyoroti sebuah masalah. Oleh karena itu diperlukan untuk

menyusun tinjauan pustaka yang memuat pokok-pokok pikiran yang

menggambarkan dari sudut pandang mana masalah penelitian itu akan

disoroti. Berkaitan dengan pernyataan tersebut maka di bawah ini akan

dijelaskan mengenai :

1. Kinerja

a. Pengertian kinerja

Di berbagai media massa istilah kinerja telah popular digunakan,

namun demikian definisi atau pengertian kinerja belum dicantumkan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sehingga terkadang masyarakat

masih sulit mengetahui pengertiannya. Istilah kinerja merupakan

terjemahan dari performance yang sering diartikan oleh para cendekiawan

sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”, atau “prestasi” (Yeremias T. Keban,

2008 : 209).

Dalam bahasa Inggris, kinerja di padankan dengan istilah

performance yang berarti sesuatu hasil yang telah dikerjakan. Pengertian

kinerja atau performance menurut Prawirosentono (1999:2) :

“Kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka

Page 28: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika’’.

Secara etimologis, kinerja adalah sebuah kata yang dalam Bahasa

Indonesia berasal dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari

bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Sehingga pengertian

kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya

tujuan organisasi yang telah ditetapkan (www.wikipedia.com)

Menurut Joko Widodo (2008: 78-79), kinerja diartikan sebagai

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/

program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi

organisasi. Dengan kata lain, kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan

dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang

diinginkan dapat tercapai dengan baik.

Dalam Int. J. Business Performance Management, Vol.10, No.1,

2008 Copyright “The strategic management of operations system

Performance”, Edson Pinheiro de Lima (2008: 113) menyatakan bahwa “A

strategic PM (Performance Management) system may be defined as a

system that uses the information to produce a positive change to

organizational culture, systems and processes”

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

kinerja organisasi adalah kemampuan organisasi dalam menjalankan tugas

sesuai dengan sasaran, visi dan misi dalam mencapai tujuan yang ingin

dicapai.

Page 29: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Penilaian Kinerja

Menurut Mahmudi (2005: 6) kinerja merupakan suatu konstruk

(construct) yang bersifat multidimensional, pengukurannya juga bervariasi

tergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang membentuk kinerja.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah kinerja

individu. Pada dasarnya kinerja individu akan sangat berpengaruh terhadap

kinerja organisasi dikarenakan apabila kinerja individu (individual

performance) baik maka kemungkinan kinerja organisasi juga berjalan

dengan baik. Untuk dapat memiliki kinerja yanng baik, seorang pegawai

dalam melaksanakan pekerjaannya harus memiliki keahlian dan

ketrampilan sesuai dengan pekerjaan yang dimilikinya.

Dengan alasan di atas maka perlu adanya sebuah penilaian kinerja

agar organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah

direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, penilaian kinerja merupakan

suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran

keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi dan misinya.

Pengukuran atau penilaian kinerja sering pula dipandang dari perspektif

menejemen, manajemen menetapkan target kemudian menggunakan

pengukuran kinerja untuk mengetahui apakah target tersebut telah

tercapai.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Juhani Ukko (2008: 89)

dalam Int. J. Business Performance Management, Vol.10, No.I yang

menyatakan “Performance measurement is quite often viewed from the

Page 30: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

perspective of the management. The management sets the targets and

applies performance measurement to monitor whether these targets are

met“.

Selanjutnya mengenai konsep kinerja organisasi, Larry D. Stout

dalam Hessel Nogi (2005 :174) mengemukakan bahwa pengukuran atau

penilaian kinerja organisasi merupakan proses mencatat dan mengukur

pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission

accomplishment) melalui hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa,

ataupun suatu proses. Seperti yang tertera dalam Int. J. Business

Performance Management, Vol. 10, No. 1, 2008, Edson Pinheiro de Lima

(2008: 112) yang menyatakan “ The performance measurement is the

process of quantifying the efficiency and effectiveness of action. A

performance measurement system is the set of metrics used to quantify

both efficiency and effectiveness of actions”.

Selanjutnya Mahmudi (2005: 14) menyebutkan bahwa tujuan

dilakukan penilaian kinerja di sektor publik adalah :

1) Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi,

2) Menyediakan sarana pembelajaran pegawai,

3) Memperbaiki kinerja periode berikutnya,

4) Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan

keputusan pemberian reward and punishment,

5) Memotivasi pegawai,

6) Menciptakan akuntabilitas publik.

Page 31: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Joko Widodo (2008: 93-94) penilaian kinerja menjadi

suatu keharusan bagi setiap unit organisasi instansi pemerintah karena :

1) Jika kinerja tidak diukur, maka tidak mudah membedakan antara

keberhasilan dengan kegagalan.

2) Jika suatu keberhasilan tidak diidentifikasi, maka kita tidak dapat

menghargainya.

3) Jika keberhasilan tidak dihargai, kemungkinan besar malah

menghargai kegagalan.

4) Jika tidak mengenali keberhasilan, berarti juga tidak akan bisa belajar

dari kegagalan.

Begitu pentingnya penilaian kinerja bagi keberlangsungan

organisasi dalam mencapai tujuan, maka perlu adanya indikator-indikator

pengukuran kinerja yang dipakai secara tepat dalam organisasi tertentu.

Penilaian kinerja birokrasi publik tidak cukup dilakukan dengan

menggunakan indikator yang melekat pada birokrasi itu, seperti efisiensi

dan efektifitas, tetapi juga harus dilihat dari indikator-indikator yang

melekat pada pengguna jasa, seperti kepuasan pengguna jasa, akuntabilitas

dan responsivitas. Penilaian kinerja dari sisi pengguna jasa menjadi sangat

penting karena birokrasi publik sering kali memiliki kewenangan

monopolis sehingga para pengguna jasa tidak memiliki sumber alternatif

pelayanan. Kesulitan lain dalam menilai kinerja birokrasi publik juga

muncul karena tujuan dan misi birokrasi publik seringkali bukan hanya

sangat kabur, tetapi juga bersifat multidimensional. Kenyataan bahwa

Page 32: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

birokrasi publik memiliki stakeholder yang banyak dan memiliki

kepentingan yang sering berbenturan satu sama lainnya menyebabkan

birokrasi publik mengalami kesulitan untuk merumuskan misi yang jelas.

Akibatnya, ukuran kinerja organisasi publik di mata para stakeholder juga

berbeda-beda. (Agus Dwiyanto, 2006 :49).

c. Indikator Kinerja

Mohamad Mahsun (2006 : 71) mengemukakan bahwa indikator

kinerja (performance indicators) sering disamakan dengan ukuran kinerja

(performance measure). Namun sebenarnya, meskipun keduanya

merupakan kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna.

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung

yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja,

sehingga bentuknya cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja adalah

kriteria kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja secara langsung,

sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif.

Menurut Joko Widodo (2008: 91), indikator kinerja merupakan

ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran

dan tujuan. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan

dan sasaran organisasi. Indikator kinerja dapat dijadikan patokan (standar)

untuk menilai keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan program

dalam mencapai misi dan visi organisasi. Joko Widodo (2008: 91-92)

menyebutkan indikator kinerja tersebut adalah :

Page 33: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Indikator masukan adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiataan dan program berjalan dalam rangka untuk menghasilkan

keluaran.

2) Indikator keluaran merupakan segala berupa produk sebagai hasil

langsung pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasar masukan

dan program.

3) Indikator hasil merupakan sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan pada jangka menengah. Merupakan seberapa jauh

setiap produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan

masyarakat.

4) Indikator manfaat merupakan kegunaan suatu keluaran yang

dirasakan secara langsung oleh masyarakat, dapat berupa tersedianya

fasilitas yang dapat diakses publik.

5) Indikator dampak merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial,

ekonomi, lingkungan, atau kepentingan umum lain yang dimulai oleh

capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Ratminto dan Atik (2007: 179-182) mengemukakan bahwa untuk

mengukur kinerja organisasi harus dipergunakan dua jenis ukuran, yaitu

ukuran yang berorientasi pada proses, dan ukuran yang berorientasi pada

hasil. Ukuran yang berorientasi pada hasil adalah efektivitas (tercapainya

tujuan), produktivitas (ukuran kemampuan menghasilkan output), efisiensi

(perbandingan keluaran dan masukan), kepuasan, dan keadilan (luas,

merata, adil). Sedangkan ukuran yang berorientasi pada proses adalah :

Page 34: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1. Responsivitas

Adalah kemampuan provider untuk mengenali kebutuhan masyarakat,

menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan

program program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat.

2. Responsibilitas

Adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian

antara penyelenggara pemerintahan dengan hukum atau peraturan dan

prosedur yang telah ditetapkan.

3. Akuntabilitas

Adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat

kesesuaian antara penyelenggara pemerintahan dengan ukuran-ukuran

eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki stakeholders, seperti

nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

4. Keadaptasian

Adalah ukuran yang menunjukkan daya tanggap organisasi terhadap

tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungan.

5. Kelangsungan hidup

Artinya seberapa jauh pemerintah atau program pelayanan dapat

menunjukkan kemampuan untuk terus berkembang dan bertahan

hidup dalam berkompetisi dengan daerah atau program lain.

Page 35: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

6. Keterbukaan atau transparansi

Ukuran keterbukaan atau transparansi adalah bahwa prosedur/tatacara,

penyelenggaraan pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar

mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun

tidak.

7. Empati

Adalah perlakuan atau perhatian pemerintah atau penyelenggara jasa

pelayanan atau providers terhadap isu-isu aktual yang sedang

berkembang di masyarakat.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) di dalam penyusunan dan

penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau LAKIP

(2003) menyatakan bahwa kinerja organisasi adalah ukuran kuantitatif dan

kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan

yang telah ditetapkan yakni dengan memperhitungkan elemen indikator-

indikator berikut:

a. Indikator masukan (inputs), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar

organisasi mampu menghasilkan produknya, baik barang maupun jasa

yang meliputi sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi

dan sebagainya.

b. Indikator keluaran (Outputs), yaitu sesuatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan (fisik dan/ non fisik), sebagai hasil

Page 36: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

langsung pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan

masukan yang digunakan.

c. Indikator hasil (outcomes), segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek

langsung). Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/

jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

d. Indikator manfaat (benefits), yaitu kegunaan suatu keluaran (outputs)

yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya

fasilitas yang dapat diakses oleh publik.

e. Indikator dampak (impacts), adalah ukuran tingkat pengaruh sosial,

ekonomi, lingkungan, atau kepentingan umum lainnya, yang dimulai

oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Dari berbagai macam indikator pengukuran kinerja yang

diungkapkan di atas, peneliti memilih untuk menggunakan indikator

penilaian kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

yang telah ditetapkan dan digunakan oleh Lembaga Administrasi Negara

(LAN). Indikator kinerja dalam LAKIP tersebut dipilih karena dipandang

sesuai dan merupakan indikator kinerja standar dari pemerintah untuk

mengukur kinerja dari suatu instansi, dalam hal ini yaitu kinerja Seksi

Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karangnyar dalam

program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010, baik

yang di ukur dari dalam dinas/ instansi maupun dari masyarakat penerima

program tersebut.

Page 37: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Indikator pengukuran kinerja yang dikemukakan dalam LAKIP

oleh Lembaga Administrasi Negara tersebut terdiri dari indikator masukan

(inputs), indikator keluaran (outputs), indikator hasil (outcomes), indikator

manfaat (benefits), dan indikator dampak (impacts). Indikator-indikator

tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan

sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini,

penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi,

pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau

ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program program

instansi.

Penetapan indikator kinerja kegiatan harus berdasarkan pada

perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan serta data pendukung yang diorganisasi. Jadi, peneliti

berpendapat bahwa indikator kinerja kegiatan dalam LAKIP dari LAN

tersebut dipandang tepat untuk mengukur kinerja Seksi Pemberdayaan

Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam program

pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010, baik dari

dalam maupun dari luar organisasi publik tersebut.

1. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

a. Pengertian Wanita Rawan Sosial Ekonomi

Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) adalah sebutan untuk

salah satu kelompok dalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) yakni para wanita atau janda miskin berusia produktif antara 18-

Page 38: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

55 tahun yang sehat secara jasmani maupun rohani dan tidak mempunyai

modal pengembangan usaha atau pekerjaan layak tetapi mereka

mempunyai semangat serta tanggungan keluarga untuk dicukupi (dalam

buku Juklak pemberdayaan WRSE dari Dinas Sosial Provinsi Jateng,

2010). Wanita ataupun janda miskin tersebut berada dalam situasi rawan

dengan kondisi sosial dan ekonomi mereka yang terbatas, mereka

diharuskan untuk menjadi sumber penghidupan bagi anggota keluarga

mereka.

Permasalahan dalam Wanita Rawan Sosial Ekonomi identik

dengan kesejahteraan sosial. Istilah kesejahteraan sosial (social welfare)

tidak merujuk pada kondisi yang baku dan tetap. Namun Kesejahteraan

Sosial dalam konteks Indonesia dapat dimaknai dengan terpenuhinya

kebutuhan seseorang, kelompok atau masyarakat dalam material, spiritual

maupun sosial (Miftachul Huda, 2009:73). Untuk mengatasi kesejahteraan

sosial tersebut, sesuai Bagian Keempat Pasal 12 ayat (1.a) Undang Undang

Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial adalah dengan

memberlakukan Pemberdayaan Sosial yaitu memberdayakan seseorang,

keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah

kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri

serta dapat meningkatkan peran serta lembaga atau perseorangan sebagai

potensi dan sumber daya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Pemberdayaan sosial tersebut dilakukan melalui:

Page 39: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Peningkatan kemauan dan kemampuan

b. Penggalian potensi dan sumber daya

c. Penggalian nilai nilai dasar

d. Pemberian akses dan/atau

e. Pemberian bantuan usaha.

Sedangkan pada pasal 15 ayat (1) UU No.11 tahun 2009

menyatakan bahwa pemberian bantuan sosial dimaksudkan agar

seseorang, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat yang mengalami

guncangan dan kerentanan sosial dapat hidup secara wajar. Bantuan sosial

tersebut (ayat 2) sebagaimana dimaksud ayat 1 bersifat sementara atau

berkelanjutan dalam bentuk :

1. Bantuan langsung

2. penyediaan aksesbilitas, dan/ atau

3. penguatan kelembagaan

Terlindunginya wanita dari situasi kerawanan baik di lingkungan

rumah tangga/ keluarga dan masyarakat dengan langkah pemberdayaan

sosial secara tepat dan memenuhi target sasaran pasti menjadi salah satu

tujuan dari penyelenggara layanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

sosial dan penanganan masalah sosial secara terpadu. Pemberian bantuan

Usaha misalnya, merupakan langkah yang tepat karena selain

menguntungkan penerima jasa bantuan (wanita), pemberian tersebut juga

salah satu cara pintar dalam sistem keadilan pemerataan kesejahteraan

masyarakat. Hal ini dikarenakan para wanita penerima bantuan tersebut

Page 40: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

juga harus mempunyai kemauan untuk hidup mandiri dengan mempunyai

ketrampilan yang dapat dikembangkan kearah Usaha Ekonomi Produktif

(UEP). Selain itu, para wanita tersebut juga harus mau dibina dan di

arahkan untuk melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif dan pengguliran

stimulan UEP ( dalam buku Petunjuk Pelaksanaan pemberdayaan WRSE

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah tahun 2010).

Wanita sebagai makhluk, individu, warga negara maupun sebagai

masyarakat haruslah mendapatkan pelayanan dan keadilan yang setara

dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup. Sesuai dengan amanat Undang

Undang No 11 Tahun 2009, maka negara harus menjamin keberadaan

serta kesejahteraan warga negaranya. Pengertian bahwa Wanita Rawan

Sosial Ekonomi adalah wanita yang mengalami permasalahan di bidang

kesejahteraan sosial dan ekonomi haruslah mendapatkan respon dari

pemerintah dengan menciptakan satu kebijakan sosial sebagai bentuk

upaya penanganan yang tepat.

b. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Program

Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagaimana

dijelaskan dalam buku panduan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

merupakan individu, kelompok ataupun masyarakat yang sesuai ketentuan

ciri ciri sosial mengalami permasalahan keterbatasan dalam pemenuhan

kebutuhan hidup. Permasalahan yang di alami oleh para Penyandang

Page 41: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Masalah Kesejahteraan Sosial tersebut membutuhkan perhatian

Pemerintah untuk segera dilakukan langkah penanganan yang tepat.

Ada 26 kriteria masalah yang masuk dalam kelompok Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial di Provinsi Jawa Tengah. Wanita Rawan

Sosial Ekonomi (WRSE) adalah salah satu kelompok yang masuk ke

dalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial tersebut. Dengan

kemampuan yang dianggap terbatas, kekerasan dalam keluarga, isu

perbedaan gender serta pembatasan pembatasan lainnya, membuat

perempuan berada dalam kondisi yang sulit sehingga masuk dalam

permasalahan sosial dan ekonomi.

Pemberdayaan penyandang masalah sosial merupakan kebijakan

sosial yang strategis yang bertujuan mengurangi resiko yang timbul dari

permasalahan sosial (Miftachul Huda 2009:86). Kebijakan sosial juga

untuk melindungi masyarakat rentan (vulnerable) ataupun kelompok

masyarakat yang kurang beruntung (disadvantage group). Menurut

Suharto dalam Miftachul Huda (2009:86) kebijakan sosial berorientasi

kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan sosial ini mengandung dua

pengertian yang saling terkait yakni memecahkan masalah sosial dan

memenuhi kebutuhan sosial.

Page 42: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Gambar II.1

Tujuan Kebijakan Sosial

Sumber: Suharto (2004:40)

Gambar diatas menjelaskan tentang tujuan kebijakan sosial yakni

Memecahkan masalah sosial yang berarti mengatasi berbagai problem

sosial yang muncul dalam masyarakat untuk menciptakan perbaikan.

Sedangkan memenuhi masalah sosial dilakukan dengan memberikan

pelayanan sosial kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Tujuan tujuan dari kebijakan sosial sendiri menurut Suharto dapat

dirinci sebagai berikut :

· Mengantisipasi, mengurangi ataupun mengatasi masalah masalah

sosial yang terjadi di masyarakat

· Memenuhi kebutuhan kebutuhan individu, keluarga, kelompok atau

masyarakat yang tidak dapat mereka penuhi secara sendiri sendiri

melainkan harus melalui tindakan kolektif.

· Meningkatkan hubungan intra sosial manusia dengan mengurangi

ketidakberfungsian sosial individu atau kelompok yang disebabkan

oleh faktor faktor internal personal maupun eksternal struktural.

Kebijakan Sosial

Tujuan Sosial

Memecahkan Masalah Sosial

Memenuhi Masalah Sosial

Page 43: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

· Meningkatkan situasi dan lingkungan Sosial Ekonomi yang kondusif

bagi upaya pelaksanaan peranan peranan sosial dan pencapaian

kebutuhan masyarakat sesuai dengan hak, harkat dan martabat

kemanusiaan.

· Menggali, mengalokasikan dan mengembangkan sumber sumber

kemasyarakatan demi tercapainya kesejahteraan sosial dan keadilan

sosial.

Dari tujuan tujuan yang telah dipaparkan di atas, dapat di ambil

kesimpulan bahwa program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi

merupakan salah satu pelaksanaan kebijakan sosial dari pemerintah yang

mempunyai tujuan utama pemenuhan kebutuhan hidup individu, keluarga,

kelompok atau masyarakat dengan cara program pelatihan dan pembinaan

serta pemberian bantuan stimulan bagi perempuan guna meningkatkan

situasi dan lingkungan sosial ekonomi yang kondusif dalam upaya

pelaksanaan peranan peranan sosial dan pencapaian kebutuhan masyarakat

sesuai dengan hak, harkat dan martabat manusia.

Page 44: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar dalam Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi (WRSE) Tahun 2010

Permasalahan di bidang Sosial Ekonomi merupakan hal yang patut

menjadi perhatian pemerintah. Kemiskinan, kesejahteraan sosial (social

welfare), keadilan sosial serta pendidikan adalah tanggungjawab

pemerintah yang wajib dipenuhi kepada rakyatnya. Didalam Undang

Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 disebutkan Tiap tiap warga Negara

berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, serta pasal 34

yang menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak anak terlantar di pelihara

oleh Negara. Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat harus di

upayakan sebagai salah satu wujud pemenuhan terhadap tanggungjawab

sosial.

Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui seksi Pemberdayaan

Sosial Dinsosnaketrans berupaya maksimal melaksanakan program

peningkatan kesejahteraan sosial bagi masyarakat yang perlu mendapatkan

perhatian dan penanganan. Salah satu bentuk program nyatanya adalah

pemberdayaan terhadap perempuan yang masuk dalam kelompok Wanita

Rawan Sosial Ekonomi (WRSE). Program tersebut merupakan bentuk

kebijakan sosial Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (seksi Pemberdayaan

sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah) dimana dana bantuan stimulan

tersebut berasal menggunakan APBD I. Program tersebut juga sesuai

dengan Keputusan Bupati Karanganyar no.413.4/387 tahun 2010 tentang

Page 45: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

penetapan penerima bantuan sosial dan pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi.

Dalam melaksanakan program pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi tersebut, seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar hendaknya mengedepankan kepentingan serta

kebutuhan masyarakat terutama para wanita penyandang permasalahan

sosial ekonomi tersebut. Pelaksanaan kebijakan sosial haruslah dilakukan

dengan sebaik baiknya dari proses pendataan awal dan seleksi, penetapan

Keluarga Binaan Sosial (KBS) yang layak dibantu, pelatihan dan

pembinaan, penerimaan bantuan stimulan hingga laporan kebijakan ke

Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Para penyelenggara layanan di Bidang

Kesejahteraan Sosial haruslah menyadari tugas serta fungsi mereka

sebagai penyelenggara layanan yang bertugas melaksanakan program

kebijakan yang telah ditetapkan.

Kebijakan sosial yang diciptakan oleh Pemerintah hendaknya dapat

diimplementasikan dengan baik oleh seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar, sehingga pemenuhan kebutuhan

dalam kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial dan terciptanya

sistem kesejahteraan sosial di masyarakat khususnya untuk perempuan

yang menjadi korban ketidakadilan dan perbedaan gender, telah sesuai

amanat Undang Undang .

Untuk mengetahui kinerja seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan

Page 46: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010, maka digunakan lima

indikator LAKIP dari Lembaga Administrasi Negara yaitu indikator

masukan (inputs), indilaktor keluaran (outputs), indikator hasil (outcome),

indikator manfaat (benefits), dan indikator dampak (impacts) yang

menurut peneliti dapat dijadikan acuan dan tolok ukur dalam melakukan

penilaian kinerja dinas, baik yang diukur dari dalam dinas (masukan dan

keluaran) maupun dari peserta program (hasil, manfaat dan dampak).

Dengan demikian, kinerja seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan

Wanita Rawan Sosial Ekonomi tahun 2010 dapat dikatakan sebagai suatu

capaian atau hasil kerja pegawai dalam kegiatan pelaksanaan

pemberdayaan wanita yang mengalami permasalahan dibidang sosial dan

ekonomi. Apabila hasil kerja yang diperoleh telah sesuai dengan visi misi

dan tujuan yang ditetapkan dan sepanjang kinerjanya tidak merugikan

masyarakat maka dikatakan kinerja seksi Pemberdayaan sosial tergolong

baik, demikian pula sebaliknya.

3. Kerangka Pemikiran

Kinerja seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar dalam program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi (WRSE) Tahun 2010 merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

seksi Pemberdayaan sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Page 47: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar melalui seksi

pemberdayaan sosial dan Bidang Kesejahteraan Sosial diharapakan

mampu melaksanakan tugas dan fungsi dengan optimal dalam melayani

masyarakat. Seksi Pemberdayaan sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar juga perlu memanfaatkan fasilitas yang ada dan

memperhatikan perubahan yang terjadi untuk menunjang kinerja

pelayanannya. Dalam penyelenggaraan program pemberdayaan Wanita

Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010, kinerja seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dapat dilihat menggunakan 5

indikator yang telah ditetapkan oleh Lembaga Admnistrasi Negara yakni

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau LAKIP, yang

terdiri dari indikator masukan (inputs), indikator keluaran (outputs),

indikator hasil (outcome), indikator manfaat (benefits) dan indikator

dampak (impacts). Indikator indikator tersebut dipilih oleh peneliti karena

dipandang relevan dan dapat dijadikan tolok ukur pengukuran kinerja pada

seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

dalam program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi 2010.

Kinerja seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar dalam program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi merupakan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama

para wanita yang mengalami masalah dalam bidang sosial dan ekonomi

guna peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat khususnya di wilayah

Kabupaten Karanganyar. Diharapkan dengan tertanganinya para wanita

Page 48: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

penyandang masalah kesejahteraan sosial tersebut, maka angka

kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di

Kabupaten Karanganyar dapat ditekan.

Kerangaka Pemikiran dari penelitian tentang kinerja seksi

Pemberdayaan Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi (WRSE) dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:

Page 49: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar II.2 Model Kerangka Pemikiran

Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

dalam Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) tahun 2010

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

→Wanita Rawan Sosial Ekonomi

(WRSE)

Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010

UU No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan

Sosial

Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kab. Karanganyar, Indikator LAKIP /LAN: -masukan -keluaran - hasil

- manfaat - dampak

-

Page 50: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah :

1. Kinerja adalah pencapaian keberhasilan/prestasi/hasil kerja dari

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan

tujuan, visi, dan misi yang telah ditetapkan.

2. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) adalah salah satu kelompok

dalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Program

Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi merupakan suatu

kebijakan yang bertujuan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat,

menciptakan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan sosial melalui

program pemberdayaan dan penerimaan bantuan Usaha Ekonomi

Produktif.

3. Organisasi pelaksana program tersebut adalah Seksi Pemberdayaan

Sosial Bid Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar sebagai organisasi yang berusaha berfungsi sebagai

organisasi publik yang menyediakan pelayanan prima dibidang sosial

khususnya di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Dari berbagai point diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja seksi

Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam

Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi tahun 2010

merupakan suatu program sosial bagi perempuan dalam kelompok Wanita

Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) yang bertujuan pemenuhan kebutuhan

hidup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dan menciptakan

Page 51: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

kemandirian dengan cara program pelatihan dan pembinaan serta

pemberian bantuan stimulan bagi perempuan guna meningkatkan situasi

dan lingkungan sosial ekonomi yang kondusif dalam upaya pelaksanaan

peranan peranan sosial dan pencapaian kebutuhan masyarakat sesuai

dengan hak, harkat dan martabat manusia. Dengan begitu diharapakan

peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat dapat dicapai.

5. Definisi Operasional

Dalam penelitian tentang kinerja seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam Program Pemberdayaan

Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010 ditentukan oleh pegawai

Pemberdayaan Sosial dalam lingkungan kantor Bid Kesejahteraan Sosial

Dinsosnaketrans Kab Karanganyar.

Untuk mengukur kinerja tersebut digunakanlah 5 indikator LAKIP

/LAN yang meliputi sebagai berikut:

· Dari dalam dinas:

1. Indikator masukan (inputs)

- Dana atau anggaran

- Sumber Daya Manusia yang digunakan

2. Indikator keluaran (outputs)

- Terselenggranya program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi yang meliputi beberapa agenda pembinaan yakni

penyerahan bantuan dan pembinaan awal, pembinaan perorangan

(home visit) pembinaan kelompok dan pembinaan lanjut.

Page 52: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

· Dari Peserta Program:

3. Indikator hasil (outcome)

- Ketepatan sasaran program dan harapan peserta program

- Tingkat keefektifan dan keberhasilan program dalam jangka

pendek

4. Indikator Manfaat (benefits)

- Peningkatan taraf hidup peserta program jangka menengah

- Hubungan yang terjalin antara dinas, pemerintah desa dan peserta

program

- Pengembangan UEP pada lapisan menengah kebawah

5. Indikator dampak (impact), yang meliputi :

- Pengaruh program terhadap lingkungan sosial dan ekonomi

- Kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial dapat ditekan

- Faktor politik penguasa dalam memberikan dampak

Page 53: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Sedangkan analisis datanya dilakukan secara kuantitatif. Pengertian

kuantitatif di sini tidak hanya bermakna sebatas angka saja, sebab di

samping menghasilkan angka hasil dari kegiatan pengukuran, penelitian

kuantitatif juga berurusan dengan hasil pencatatan yang menghasilkan

data berupa frekuensi, prosentase, atau rasio. (Yulius Slamet, 2006 : 107).

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan kinerja

Seksi Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Karanganyar dalam program Pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi Tahun 2010 untuk mengetahui kinerja dinas tersebut

beserta faktor faktor yang mempengaruhi kinerja.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 3 tempat yakni di Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar yang beralamat di Kompleks Perkantoran

Cangakan Karanganyar, serta desa Gerdu dan desa Karang Kecamatan

Page 54: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Alasan diadakannya penelitian di

ketiga tempat ini adalah karena :

a. Masalah kesejahteraan sosial merupakan masalah pokok serta

memerlukan penanganan yang tepat dari pemerintah

b. Program tersebut merupakan salah satu kebijakan strategis yang

dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah Kabupaten

Karanganyar (melalui sie Pemberdayaan Sosial Bid Kesejahteraan

sosial Dinsosnaketrans) dengan menggunakan anggaran negara

dimana publik perlu mengetahui kinerja dan penggunaannya

c. Desa Gerdu dan Desa Karang merupakan wilayah dengan

kesejahteraan sosial masyarakat yang masih rendah, sering terjadi

bencana alam serta memiliki data WRSE terbanyak di wilayah

Kabupaten Karanganyar.

d. Diperlukan keseimbangan informasi dan berita baik yang didapat dari

dinas maupun masyarakat penerima atau peserta program, agar

program yang dijalankan benar benar tepat sasaran

e. Mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian di Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar maupun desa gerdu dan desa karang

Kecamatan Karangpandan.

Oleh karena beberapa alasan tersebut kemudian peneliti

melakukan riset tentang bagaimana kinerja seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dalam program pemberdayaan

Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010, baik yang diukur dari dalam

Page 55: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dinas maupun dari masyarakat penerima bantuan/ peserta program dengan

tujuan utama untuk mengetahui kinerja dinas dalam melaksanakan

program kesejahteraan sosial tersebut.

3. Sumber data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari narasumber yang

langsung berhubungan dengan penelitian dan mampu memberikan

informasi. Dalam penelitian ini data primer tersebut diperoleh peneliti

melalui penyebaran kuesioner. Data primer kuesioner diperoleh dengan

menyebarkan kuesioner kepada peserta program pemberdayaan WRSE

tahun 2010.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek yang diteliti, diperoleh dari buku-buku, dokumen

(jurnal, arsip-arsip dan lain-lain) atau informasi yang telah dikumpulkan

oleh pihak lain untuk suatu tujuan, misalkan data-data organisasi yang

diperoleh melalui studi kepustakaan yang berhubungan dengan obyek

yang akan diteliti.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara operasional yang ditempuh

oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian

ini digunakan teknik pengumpulan data berupa :

Page 56: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Kuesioner

Kuesioner yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertentu yang

disusun secara sistematis dan lengkap. Jawaban-jawaban terhadap

pertanyaan dapat pula sudah digolongkan menurut kategori-

kategori tertentu secara sistematis sehingga memungkinkan

perbandingan secara kuantitatif ( Y. Slamet, 2006: 94). Jenis

kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan 5

Skala Likert. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memberikan

tanda centang (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan.

b. Wawancara

Dalam penelitian ini juga menggunakan wawancara sesuai dengan

kebutuhan. Tujuan dilakukan wawancara ini adalah memperkuat

informasi yang telah diperoleh dan hanya sebagai penguat data

yang nanti disajikan peneliti.

c. Dokumentasi

dokumentasi, yaitu merupakan teknik pengumpulan data dengan

mempelajari secara kritis dan teliti dokumen, laporan penelitian

terdahulu, arsip, peraturan perundang-undangan yang berhubungan

dengan penelitian. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk

mendapatkan data sekunder.

Page 57: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

d. Observasi langsung pada objek penelitian, tujuannya untuk

mendapatkan gambaran langsung tentang segala aspek yang

berhubungan dan mendukung penelitian.

5. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah wanita peserta program

pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Kabupaten Karanganyar

yang berjumlah 55 orang, yang berada di desa Karang dan desa Gerdu

Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar.

Dalam penelitian ini, karena jumlah obyek terjangkau, maka

semua populasi dapat dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

sampel jenuh atau sensus, yaitu teknik penentuan sampel dimana semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah populasi yang

relatif kecil. (Sugiyono, 2009: 85). Dengan demikian sampel jenuh dalam

penelitian ini adalah 55 orang wanita peserta program Pemberdayaan

WRSE.

6. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data penelitian, digunakan analisis data secara

statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan/menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif, data

disajikan melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pengukuran tendensi

Page 58: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

sentral (perhitungan modus, median, mean), perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar

deviasi, dan perhitungan persentase.

Kegiatan dalam analisis data menurut Sugiyono (2009 : 147)

adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan penghitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan.

Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga

tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini, dilakukan beberapa kegiatan antara lain : 1)

mengecek nama dan identitas responden, 2) memeriksa isi instrumen

pengisian data, 3) mengecek isian data.

b. Tahap Tabulasi

Kegiatan tabulasi adalah kegiatan mengelompokkan data ke dalam tabel

frekuensi untuk mempermudah dalam menganalisa. Kegiatan tabulasi

terdiri dari :

1) Coding, yaitu pembahasan kode untuk setiap data yang telah diedit

2) Scoring, adalah pemberian skor terhadap jawaban responden untuk

memperoleh data kuantitatif yang diperlukan.

Page 59: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c. Tahap Penerapan

Di dalam tahap penerapan, analisa data yang digunakan di dalam

penelitian ini adalah analisa kuantitatif dengan metode deskriptif yang

bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran mengenai subjek

penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok

subjek yang diteliti dengan menggunakan teknik tabulasi, yaitu

menyajikan hasil penelitian dalam tabel–tabel dengan prosentase masing-

masing kelompok. Hasil pendeskripsian data dianalisis dengan

menggunakan tabel frekuensi tabulasi penilaian dengan menggunakan

jarak yang dapat dihitung melalui nilai tertinggi dan terendah.

Berdasarkan jumlah total kumulatif yang diperoleh dari penelitian,

responden kemudian dikelompokan dalam interval dengan perhitungan

sebagai berikut :

Jarak Interval = Nilai Maksimum – Nilai Minimum

Jumlah Kelas

Didalam penelitian ini, dikarenakan sampel yang akan diambil

telah diketahui dan terbatas yakni 55 responden peserta program

pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi, maka berdasarkan jarak

interval penilaian responden tersebut hanya dikelompokkan menjadi 3

kategori yang terbagi dari tinggi, sedang dan rendah.

Page 60: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

G. Validitas dan Reliabilitas instrumen

Sumber data di dalam penelitian ini menggunakan data dari hasil

kuesioner. Tentunya dalam penyusunan sebuah kuesioner harus benar-

benar tepat dan cermat sehingga dapat menggambarkan tujuan dari

penelitian tersebut (valid) serta dapat konsisten bila pertanyaan tersebut

dijawab dalam waktu yang berbeda (reliable). Oleh karena itu perlu

adanya uji validitas dan reliabilitas kuesioner.

Uji validitas merupakan uji items kuesioner untuk melihat

ketepatan butir-butir pernyataan dalam kuesioner sehingga terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas sendiri

menurut Sugiyono dibedakan menjadi validitas konstruk, validitas

content/ isi dan validitas eksternal. Validitas konstruk disusun berdasarkan

teori yang relevan.

Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas dan reliabilitas

instrumen kepada 15 responden dengan menggunakan SPSS 17 dengan

taraf signifikasi 5%. Dari hasil uji coba validitas konstruk/ item (dengan

teknik korelasi Bivariate Pearson) ternyata dari 36 item dalam kuesioner,

terdapat 1 item yang tidak dapat berkorelasi signifikan terhadap skor total

(tidak valid) sehingga jumlah item yang akan disebar pada responden

sebanyak 35 item. Hasil ujicoba sebagai berikut :

Page 61: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1. Pengujian Validitas

Tabel III.1

Pengujian validitas Indikator outcome (Hasil)

No.

Item

Koefisien Korelasi

r hitung

Harga

r tabel

Keputusan

(r hitung > r tabel = valid)

1 0,878 0,514 Valid

2 0,720 0,514 Valid

3 0,675 0,514 Valid

4 0,671 0,514 Valid

5 0,535 0,514 Valid

6 0,856 0,514 Valid

7 0,412 0,514 Tidak valid

8 0,650 0,514 Valid

9 0,553 0,514 Valid

10 0,546 0,514 Valid

11 0,687 0,514 Valid

12 0,778 0,514 Valid

Sumber: diolah dari hasil ujicoba instrument penelitian

Jumlah item uji coba untuk indikator outcome (hasil) adalah 12

buah items. Setelah dianalisis dengan uji validitas, maka terdapat 1 item

yang gugur, yaitu item nomor : 1. Dengan demikian item ini dibuang.

Page 62: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel III.2

Pengujian Validitas Indikator Benefits (Manfaat)

No.

Item

Koefisien Korelasi

r hitung

Harga

r tabel

Keputusan

(r hitung > r tabel = valid)

13 0,616 0,514 Valid

14 0,764 0,514 Valid

15 0,685 0,514 Valid

16 0,612 0,514 Valid

17 0,570 0,514 Valid

18 0,561 0,514 Valid

19 0,540 0,514 Valid

20 0,777 0,514 Valid

21 0,715 0,514 Valid

22 0,736 0,514 Valid

23 0,855 0,514 Valid

24 0,751 0,514 Valid

Sumber: diolah dari hasil ujicoba instrument penelitian

Jumlah item uji coba untuk indikator benefits (manfaat) adalah 12

buah items. Setelah dianalisis dengan uji validitas, tidak ditemukan items

yang tidak valid, sehingga semua items tersebut dipakai.

Page 63: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel III.3

Pengujian Vailiditas Indikator impact (Dampak)

No.

Item

Koefisien Korelasi

r hitung

Harga

r tabel

Keputusan

(r hitung > r tabel = valid)

25 0,673 0,514 Valid

26 0,633 0,514 Valid

27 0,635 0,514 Valid

28 0,540 0,514 Valid

29 0,665 0,514 Valid

30 0,754 0,514 Valid

31 0,612 0,514 Valid

32 0,589 0,514 Valid

33 0,876 0,514 Valid

34 0,744 0,514 Valid

35 0,789 0,514 Valid

36 0,541 0,514 Valid

Sumber: diolah dari hasil ujicoba instrument penelitian

Jumlah item uji coba untuk indikator impact (dampak) adalah 12

buah items. Setelah dianalisis dengan uji validitas, tidak ditemukan items

yang tidak valid, sehingga semua items tersebut dipakai.

Page 64: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Pengujian Reliabilitas

Uji Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah metode Cronbach’s alpha yakni metode yang

sering digunakan jika skor berbentuk skala (misal 1-5) atau skor rentang

(misal 0-50). Dalam uji coba ini, semua variabel bebas mempunyai alpha

hitung lebih besar dari r tabel (0,514), maka berarti seluruh faktor yang diuji

dinyatakan reliabel (andal). Dengan demikian maka hasil uji reliabilitas

tersebut dapat memenuhi syarat, sehingga kuesioner yang digunakan

untuk mengukur masing- masing variabel dapat diandalkan.

Tabel III.4

Pengujian Reliabilitas instrumen

Indikator

Harga

Alpha

Harga

r tabel

Keputusan

Alpha > r tabel = reliabel

Outcome (Hasil) 0,875 0,514 Reliabel

Benefits (Manfaat) 0,764 0,514 Reliabel

Impact (dampak) 0,760 0,514 Reliabel

Sumber: diolah dari hasil ujicoba instrument penelitian

Page 65: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Deskripsi Singkat Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah barat Gunung Lawu,

gunung yang terletak diantara provinsi Jawa Tengah paling timur dan

provinsi Jawa Timur paling barat. Wilayah kabupaten ini terbentang luas

kebarat hingga dataran sungai bengawan solo. Adapun letak dan kondisi

alam di Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut :

1. Letak geografis

Bila dilihat dari garis bujur dan garis dan garis lintang, maka

Kabupaten Karanganyar terletak antara 110°40’ - 110°70’ BT dan

7°28’ - 7°46’ LS. Ketinggian rata-rata 511 meter di atas permukaan laut

serta beriklim tropis dengan temperatur 22°-31°.

2. Curah Hujan

Berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur yang ada di Kabupaten

Karanganyar, banyaknya hari hujan selama tahun 2008 adalah 95 hari

dengan rata-rata curah hujan 2.453 mm, dimana curah hujan tertinggi

terjadi pada Bulan Maret dan terendah pada Bulan Juli, Agustus dan

September.

Page 66: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

3. Luas Wilayah

Luas Wilayah Kabupaten Karanganyar adalah 77.378,64 Ha yang

terdiri dari luas tanah sawah 22.474,91 Ha dan luas tanah kering

54.902,73 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 12.929,62 Ha, non

teknis 7.587,62 Ha dan tidak berpengairan 1.957,67 Ha. Sementara itu

luas tanah untuk pekarangan / bangunan 21.171,97 Ha dan luas untuk

tegalan/kebun seluas 17.863,40 Ha. Di Kabupaten Karanganyar

terdapat hutan negara seluas 9.729 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50

Ha.

Kabupaten Karanganyar berbatasan langsung dengan 5 kabupaten

disekitarnya, yakni :

- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan

batas propinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

- Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Sragen

- Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo dan

Kota Solo

- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan

kabupaten Wonogiri.

Kabupaten Karanganyar terbagi 17 Kecamatan yang meliputi 177

Desa / Kelurahan (162 desa dan 15 Kelurahan). Desa / Kelurahan tersebut

terdiri dari 1.091 dusun, 2.313 dukuh, 1.876 RW dan 6.130 RT.

Page 67: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Klasifikasi Desa / Kalurahan pada tahun 2008 terdiri dari swadaya - Desa /

Kelurahan, Swakarya - Desa / Kalurahan, dan Swasembada 177 Desa /

Kalurahan. Sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar

berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2008 sebanyak 813.159 jiwa, yang

terdiri dari laki-laki 402.503 jiwa dan perempuan 410.629 jiwa. Sedang

sex ratio sebesar 98,03. Dengan luas Kabupaten Karanganyar 773,78 Km²,

maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Karanganyar

adalah 1.051 jiwa/Km².

2. Profil Singkat Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Karanganyar

Sedangkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnaketrans) Kabupaten Karanganyar merupakan dinas yang terletak

di kompleks perkantoran Cangakan Kota Karanganyar. Dinas tersebut

merupakan hasil merger (penggabungan) dari 3 dinas yakni Dinas Sosial,

Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Transmigrasi pada tahun 2009. Letak

kantor Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar tersebut berbatasan

dengan kantor / dinas :

- Sebelah Utara : Kantor DKK ( Dinas Kesehatan )

- Sebelah Timur : Dinas Pariwisata

- Sebelah Selatan : Kantor Pajak Pratama

- Sebelah Barat : Kantor ITWIL (inspektorat)

Page 68: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2.1 Visi dan Misi Dinas

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Karanganyar merupakan dinas yang bergerak langsung dalam bidang

sosial,tenaga kerja dan transmigrasi. Adapun visi dan misi dari

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:

Visi :

Visi dari Dinsosnaketrans Kabupeten Karanganyar adalah

“TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN CALON TRANSMIGRAN

YANG KOMPETITIF SERTA MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT”.

Misi :

a) Mengembangkan prakarsa dan peran serta masyarakat dalam

pembangunan kesejahteraan sosial.

b) Memelihara serta memperkuat stabilitas dan integritas sosial.

c) Mencegah, mengendalikan dan mengatasi permasalahan sosial.

d) Memperkecil kesenjangan sosial.

e) Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta

mendorong perluasan kesempatan kerja.

f) Meningkatkan pemberdayaan hubungan industrial, perlindungan

dan kesejahteraan pekerja.

g) Meningkatkan professional aparatur.

Page 69: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

h) Meningkatkan fasilitas dan kualitas calon transmigran

2.2 Struktur Organisasi

Gambar IV.1

STRUKTUR ORGANISASI DINSOSNAKETRANS

KABUPETAN KARANGANYAR

Sumber : DINSOSNAKETRANS, November 2010

KEPALA

SEKERTARIAT KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Sub Bag Perencanaan

Sub Bag Keuangan

Sub Bag Kepegawaian

Bidang Hub Industrial Pengawasan Pekerjaan

Bidang Perluasan Kesempatan Kerja

Seksi Persyaratan Kerja

Seksi Penguasaan Ketenagakerjaan

Seksi Perselisihan Ketenagakerjaan

Seksi Pelatihan

Seksi Lembaga Pelatihan Kerja

Seksi Transmigrasi

UPT

Bidang Kesejahteraan

Sosial

Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Seksi Pendaftaran Pencari Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri

Seksi Penempatan Tenaga Kerja luar Negeri

Seksi Pemberdayaan

Sosial

Seksi Rehabilitasi &

Pelayanan Sosial

Seksi Bantuan Sosial

Page 70: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2.3 Keterangan Tugas dan Fungsi Pokok:

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2

tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah Kabupaten

Karanganyar, Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar merupakan unsur

pelaksana pemerintah daerah di bidang sosial kependudukan, tenaga kerja,

dan transmigrasi yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sedangkan sesuai Peraturan Bupati Karanganyar nomor 30 tahun 2009

tentang uraian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural, maka bagian

bagian dalam Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Karanganyar mempunyai uraian tugas yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan

administrasi umum, Kepegawaian, keuangan serta administrasi

perijinan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Karanganyar.

2. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan

perencanaan yang matang dengan program program dinas

selama periode waktu tertentu

3. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

administrasi pengelolaan administrasi keuangan.

Page 71: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas urusan

surat menyurat, kearsipan, penggandaan, perjalanan dinas,

rumah tangga, administrasi perijinan, pengelolaan barang

inventaris, pengaturan penggunaan kendaraan dinas serta

kelengkapannya, hubungan masyarakat, sistem jaringan

dokumentasi dan informasi hukum serta pengelolaan

administrasi kepegawaian.

5. Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas mempunyai

tugas melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka

pembinaan kesejahteraan sosial.

6. Seksi Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas melaksanakan

tugas kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan

pemberdayaan sosial.

7. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial mempunyai tugas

mengkoordinir tugas dan Pelayanan Sosial dan

8. Seksi Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan-

kegiatan dalam rangka bantuan sosial.

9. Bidang Penempatan Tenaga Kerja

10 Seksi Pendaftaran Pencari Kerja dan Informasi Pasar Kerja

11. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri

12. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri

Page 72: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

13. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasam

Ketenagakerjaan

14. Seksi Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja

15. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan

16. Seksi Perselisihan Ketenagakerjaan

17. Bidang Pelatihan, Perluasan Kesempatan kerja dan

Transmigrasi

18. Seksi Pelatihan dan Perluasan Kesempatan Kerja

19. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja dan Produktivitas

20. Seksi Transmigrasi

21. UPT (Unit Pelaksana Teknis)

Page 73: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2.4 Bagan dan struktur Organisasi Bidang Kesejahteraan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:

Gambar IV.2

STRUKTUR ORGANISASI BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN KARANGANYAR

Keterangan :

a. Ka. Bidang Kesejahteraan Sosial : Petrus Sutarno, SH

b. Ka. Seksi Pemberdayaan Sosial : Drs. Suhadi, MM

c. Ka. Seksi Bantuan Sosial : Drs. Didik Siswanto, MM

d. Ka. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial : Drs. Sriyadi, MM

Sumber : Bidang Kesejahteraan Sosial DINSOSNAKETRANS, November 2010

Ka. Bidang KESEJAHTERAAN SOSIAL

Ka Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan

Sosial

Ka. Seksi Bantuan Sosial

Staff

Staff Staff

Ka. Seksi Pemberdayaan Sosial

Page 74: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2.5 Sasaran Kegiatan dan Pelayanan Mutu

Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar mempunyai target sasaran kegiatan pengentasan kemiskinan

dan penanggulangan masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Target dan

sasaran tersebut adalah :

1. Penyandang cacat (cacat tubuh, tunanetra, tuna grahita, bisu,

tuli).

2. Keluarga Miskin.

3. Korban PHK.

4. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

5. Lanjut Usia Potensial.

6. Anak Terlantar Usia Sekolah.

7. Anak nakal dan pedagang asongan.

8. Eks Narapidana.

9. Warga kehabisan bekal dan warga masyarakat meninggal tak

dikenal.

10. Penyandang Eks Penyakit Kronis.

11. Anggota veteran.

12. Perintis dan Janda perintis Kemerdekaan.

13. Korban Bencana alam.

14. Komunitas Adat Terpencil.

15. Panti Asuhan.

Page 75: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

16. Pengemis, gelandangan dan orang terlantar..

17. Keluarga Muda Mandiri (KMM).

18. Rehabilitasi Daerah Kumuh (RSDK).

19. Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK).

20. Paguyuban Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

21. Karang Taruna.

22. Bantuan Kesehatan bagi warga miskin yang sakit.

23.Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan (TMP) dan Makam

Pahlawan Nasional (MPN).

Sasaran kegiatan dan pelayanan mutu pada Bidang Kesejahteraan

Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar lebih menitikberatkan

pada upaya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) dan pemberdayaan PMKS tersebut agar kelak dapat hidup lebih

mandiri tanpa hanya bergantung pada pemerintah, sehingga dapat

mencapai kesejahteraan hidup lahir dan batin. Sasaran kegiatan dan

Pelayanan Mutu tersebut dibagi dan tertuang kedalam 3 seksi kerja

Bidang, termasuk Seksi Pemberdayaan Sosial yang salah satunya bertugas

melaksanakan program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi

setiap tahunnya.

2.6 Fasilitas, Sarana dan Prasarana kerja

Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar bertempat di kantor Kesejahteraan Sosial, komplek

Page 76: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

perkantoran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Karanganyar (gedung belakang). Denah lokasi dan tata letak kantor

Kesejahteraan Sosial tersebut terdiri dari:

· kantor Bidang Kesejahteraan Sosial yang meliputi ruang

lobi kantor, Ruang Kabid Kesejahteraan Sosial dan

Kepegawaian, Ruang Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan

Sosial, Ruang Seksi Pemberdayaan Sosial, dan Ruang

Seksi Bantuan Sosial.

· Aula Bidang Kesejahteraan Sosial meliputi aula pertemuan,

pembinaan serta pemberdayaan sosial serta ruang gudang

barang bantuan.

· Lapangan olahraga yang meliputi lapangan outdoor

bolavoli serta lapangan indoor tenis meja.

Seksi Pemberdayaan Sosial yang berada dibawah naungan Bidang

Kesejahteraan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar tentu

memiliki sejumlah fasilitas kantor yang dipakai guna mendukung dan

mempermudah penyelesaian tugas tugas kantor, serta meningkatkan

kinerja dan pelayanan sosial. Adapun fasilitas peralatan kerja utama yang

dimiliki oleh seksi Pemberdayaan sosial maupun Bidang Kesejahteraan

Sosial meliputi :

· 2 (dua) Perangkat computer/ PC yang menjadi pusat data seksi

Pemberdayaan Sosial.

Page 77: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

· Mobil dinas Bid Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari: 1 (satu)

mobil rescue bantuan dari Kementerian Sosial RI, mobil

perjalanan dinas dan 1 (satu) buah mobil pengangkut barang.

· Alat komunikasi telepon kantor dan faksimile

· Gudang barang bantuan pemerintah.

Selain fasilitas peralatan kerja kantor, seksi Pemberdayaan Sosial

juga memiliki fasilitas lain berupa bantuan tenaga Sumber daya Manusia,

yakni TKSK atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kemasyarakatan dan PSM

atau Pekerja Sosial Masyarakat. Fungsi dari TKSK dan PSM yang

dipekerjakan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar tersebut

adalah sebagai pilar partisipan dinas yang membantu menyelesaikan tugas

tugas lapangan dari dinas tersebut, sehingga dengan adanya tambahan

bantuan tenaga tersebut kinerja bidang kesejahteraan sosial diharapkan

dapat meningkat dan maksimal. TKSK tersebut berdomisili dikecamatan

sewilayah Kabupaten Karanganyar dengan rincian tiap kecamatan

memiliki 1 orang TKSK sehingga jumlahnya adalah 17 orang (17

kecamatan). TKSK tersebut bertugas sebagai pemberi informasi tambahan

pada seksi Pemberdayaan Sosial maupun Bidang Kesejahteraan Sosial

Kabupaten Karanganyar, dan kepanjangan tangan dari dinas jika

diperlukan adanya sosialisasi, koordinasi ataupun bintek tentang suatu

program dinas yang akan dilaksanakan diwilayah kecamatan dan desa

tertentu diwilayahnya.

Page 78: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

TKSK dan PSM diperbantukan hanya dalam praktek atau

implementasi suatu program yang hal tersebut tidak cukup hanya

dikerjakan oleh para pegawai dinas saja. Dalam hal imbalan dan

kesejahteraan, TKSK tersebut mendapatkan imbalan dari dana Pemerintah

Daerah sedangkan PSM tersebut bersifat sukarela dari dinas.

2.7 Keadaan Pegawai

Bidang Kesejahteraan Sosial memiliki fasilitas sumber daya

manusia atau pegawai yang dibagi dalam 3 seksi kerja. Sesuai rencana

kerja Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar, 3 seksi tersebut yakni

seksi Rehabilitasi dan pelayanan sosial, seksi pemberdayaaan sosial, serta

seksi bantuan sosial.

Dari total pegawai Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

menurut arsip Kepegawaian awal tahun 2011 yakni 121 orang pegawai

yang terdiri dari 79 laki laki dan 42 orang perempuan yang dibagi dalam 4

bidang kerja serta beberapa sub bag, Bidang Kesejahteraan sosial sendiri

memiliki 20 orang pegawai yang terdiri dari 9 orang laki laki dan 11 orang

perempuan. Sementara seksi Pemberdayaan Sosial memiliki 5 orang staff

beserta 1 orang Kepala seksi. Rincian arsip Kepegawaian Dinsosnaketrans

adalah sebagai berikut :

Page 79: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel IV. 1

Jumlah Pegawai Dinsosnaketrans Kab. Karanganyar Tahun 2011

Berdasarkan Golongan/Ruang

No Golongan / Ruang Jumlah

1. IV/b 3

2. IV/a 7

3. III/d 20

4. III/c 28

5. III/b 37

6. III/a 10

7. II/d 1

8. II/c 3

9. II/b 1

10. II/a 2

11. I/d 3

12. I/c 2

13. I/b 1

14 I/a 3

Jumlah 121

Sumber: Arsip Kepegawaian Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

Page 80: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 121 orang pegawai

di Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar, mayoritas pegawai

menduduki golongan/ruang III/b sebanyak 37 orang atau sekitar 30,58 %

dari semua jumlah PNS.

Tabel IV.2

Data Pegawai Bidang Kesejahteraan Sosial

berdasarkan Pendidikan terakhir

No. Pendidikan Jumlah

(Orang)

Keterangan

1. Sekolah Dasar 1

2. SLTP 1

3. SLTA 7

4. AKADEMI 1

6. S1 6

7. S2 4

Total 20

Sumber: Arsip Kepegawaian Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai

Bidang Kesejahetraan Sosial mempunyai tingkat pendidikan SLTA

sebanyak 7 orang (35%) dan sebanyak 11 orang (55%) mempunyai tingkat

pendidikan Akademi, S1, maupun S2. Sehingga dapat dikatakan bahwa

Page 81: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

kualitas sumber daya manusia Bidang Kesejahteraan sosial cukup bagus

karena berpendidikan tinggi.

Sedangkan keadaan pegawai dalam seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar berdasarkan golongan/ruang dan

jabatan adalah sebagai berikut:

Tabel IV.3

Keadaan pegawai seksi Pemberdayaan Sosial

Berdasarkan Golongan/ Ruang dan Jabatan

no Nama Gol/ruang jabatan

1 Drs. Suhadi, M.M 19560604 199301 1 001

IV/a Kepala Seksi Pemberdayaan

Sosial 2 Ruch Widihastuti

19650804 199003 2 003 III/c staff

3 Sulistyowati, A.K.S 19690111 199203 2 009

III/d staff

4 Yustin sri Wahyuni 19660829 199211 2 002

III/a staff

5 Marjuni S.Sos 19700827 199211 2 001

III/a staff

6 Muktia Heru Wiyana 19640416 199101 1 002

III/a staff

Sumber: Arsip Kepegawaian Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa seksi pemberdayaan

sosial memiliki kualitas sumber daya manusia yang cukup bagus yang

terlihat dari pendidikan terakhir (gelar) maupun lama bekerja. Namun,

yang perlu diperhatikan adalah tinggal bagaimana seorang manager atau

Page 82: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pimpinan mengelola sumberdaya yang ada tersebut agar menjadi satu

kesatuan yang kuat dan ber kinerja baik.

B. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, karakteristik responden disajikan dalam

klasifikasi menurut usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan responden,

dalam hal ini yakni peserta program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi (WRSE) tahun 2010.

Tabel IV.4

Karakteristik Responden Menurut Usia

Kelompok Usia Jumlah (orang)

Persentase (%)

30 – 35 tahun 16 29,10

36 – 40 tahun 24 43,64

41 - 45 tahun 8 14,54

46 – 50 tahun 4 7,27

51 – 55 Tahun 3 5,45

Total 55 100

Sumber: diolah dari data hasil penelitian

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berusia 36-40 tahun, yaitu sebanyak 24 orang atau 43,64% dari jumlah

keseluruhan peserta program, dimana hal tersebut menunjukkan responden

rata rata masih berusia produktif.

Page 83: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel IV.5

Karakteristik Responden

menurut tingkat Pendidikan terakhir

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

Persentase (%)

SMP (SLTP) 9 16,36

Sekolah Dasar 32 58,19

Tidak Bersekolah 14 25,45

Total 55 100

Sumber: diolah dari hasil penelitian

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas

responden di dalam penelitian ini berpendidikan terakhir Sekolah Dasar

(SD) yakni 32 orang atau 58,19 %.

Tabel IV. 6

Karakteristik Responden

Menurut Pekerjaan sehari hari

Pekerjaan Jumlah (orang)

Persentase (%)

Pedagang makanan (Warung makan)

11 20,00

Pedagang sayur 28 50,91

Buruh tani 16 29,09

Total 55 100

Sumber: diolah dari hasil penelitian

Page 84: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

penelitian ini sehari hari bekerja sebagai pedagang sayur yakni 28 orang

atau 50,91 %.

Dari pemaparan karakteristik responden diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini masih berusia

produktif, namun berpendidikan rendah (SD) serta bekerja pada sektor

perdagangan dan pertanian.

C. Hasil Penelitian

Kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar dalam Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi (WRSE) Tahun 2010

1. indikator Masukan (inputs)

Indikator masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan

agar pelaksanaan kegiatan atau program dapat berjalan atau menghasilkan

outputs, seperti dana, teknologi dan fasilitas serta penggunaan SDM

organisasi publik tersebut. Didalam penelitian ini, peneliti berusaha

menyajikan hasil penelitian yang menggunakan indikator masukan dilihat

dari aspek dana dan SDM yang digunakan.

a. Dana (anggaran)

Dari hasil penelitian lapangan pada seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan indikator

masukan (inputs), dapat diketahui bahwa penggunaan dana atau anggaran

untuk pelaksanaan program pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi

Page 85: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tahun 2010 merupakan dana yang berasal dari APBD I atau provinsi yang

dialokasikan lewat Dinas Sosial Provinsi Jateng serta dana yang

diambilkan dari anggaran Dinsosnaketrans itu sendiri.

Tabel IV.7 Penggunaan Dana

Program Pemberdayaan WRSE tahun 2010

Tgl (1)

Jenis Kegiatan (2)

Uraian (3)

Capaian (4)

Jumlah Dana (5)

11juli 2010

Penyerahan bantuan stimulan (UEP)

Penyerahan bantuan modal UEP untuk pengembangan usaha dan atau modal usaha sampingan peserta program WRSE didesa Gerdu dan Karang

Terealisasi

55 x Rp 1.000.000

= Rp.55.000.000

Penyediaan Fasilitas

program

Dana operasional untuk

Fasilitas, sarana dan

prasarana program di

aula desa Gerdu

Terealisasi

Rp. 3.000.000

14 okt 2010

Pembinaan perorangan (home visit)

Dana operasional untuk pembinaan perorangan yang dilakukan dinas dengan mengunjungi rumah peserta program di desa Gerdu dan Karang

Terealisasi

Rp. 1.000.000

21 okt 2010

Pembinaan

Kelompok

Dana operasional untuk pembinaan yang dilakukan dinas kepada Keluarga Binaan Sosial peserta program

Terealisasi

Rp. 1.000.000

Sumber data: Dokumen Seksi Pemberdayaan Sosial

Page 86: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Dari dokumen dinas pada Tabel IV.7 diatas dapat dijelaskan bahwa

anggaran untuk menyelenggarakan program Pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi 2010 tersedia dan terencana dengan baik dengan tingkat

pencapaian telah terealisasi atau terserap, mulai pembinaan awal dan

penyerahan bantuan stimulant UEP, Pembinaan Perorangan atau Home

visit, hingga pembinaan per kelompok di Desa Gerdu dan Karang.

Pencapaian ini dikarenakan beberapa faktor dimana salah satunya Seksi

Pemberdayaan Sosial telah melaksanakan agenda program sesuai dengan

Buku Petunjuk Pelaksanaan Teknis Program dari Dinas Sosial Provinsi

Jateng.

Ibu Marjuni S.Sos, pegawai Seksi Pemberdayaan Sosial

memperkuat hal tersebut,

“ Anggaran dana yang turun dari dinas provinsi kepada kami sangat terbatas mas. Tapi kami berusaha tidak menjadikannya sebagai alasan. Kami yakin dapat menyelenggarakan program untuk Kelompok Wanita Rawan Sosial Ekonomi tersebut dengan baik dengan berpegang pada arahan dari dinas provinsi, termasuk juga didalamnya ada juklak program tersebut serta arahan dari pimpinan kami. Alhamdulillah semua kegiatan dapat terealisasi dan anggaran terserap dengan baik sesuai agenda.” (wawancara 29 juli 2011).

Dari analisis diatas dapat dikatakan bahwa sebenarnya anggaran

yang di alokasikan untuk program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi tahun 2010 tidaklah banyak. Dana yang meliputi anggaran

bantuan stimulant UEP yang akan disalurkan kepada 55 peserta program,

maupun anggaran untuk biaya operasional kegiatan sangat terbatas dan

Page 87: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

mungkin harus mengambil dana dari Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar. Namun seksi Pemberdayaan Sosial berusaha tetap

mewujudkan segala rencana pembangunan kesejahteraan sosial

masyarakat Karangpandan, salah satunya dengan penyelenggaraan

Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi tahun 2010

dengan maksimal.

b. Sumber Daya Manusia

Sumberdaya Manusia merupakan salah satu fasilitas kerja yang

dimiliki oleh Organisasi sektor publik dalam rangka menggerakkan roda

kerja organisasi, serta memberikan sevice kepada publik oleh organisasi

tersebut. Sumberdaya Manusia berkualitas adalah sarana dan kemampuan

yang dimiliki organisasi untuk mengimlementasikan segala kebijakan

organisasi yang berbasis pada kinerja yang maksimal.

Didalam pelaksanaan program pemberdayaan Wanita Rawan

Sosial Ekonomi Tahun 2010, Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar dituntut untuk memiliki fasilitas SDM

professional dengan kemampuan optimal yang sanggup menjabarkan

seluruh agenda kebijakan organisasi tersebut. Fasilitas Sumberdaya

Manusia yang digunakan dalam program Pemberdayaan WRSE tahun

2010 adalah sebagai berikut:

Page 88: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel IV.8

Penggunaan Sumber Daya Manusia

dalam Program Pemberdayaan WRSE th 2010

SDM Jumlah (orang)

Uraian Fungsi

Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

6

Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar sebagai pelaksana Program

Pelaksana

program

TKSK

1

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, yakni unsur masyarakat dalam satu kecamatan (Karangpandan) yang diperbantukan dalam program tersebut

Membantu pelaksanaan program

PSM

2

Pekerja Sosial Masyarakat, yakni unsur masyarakat yang secara sukarela membantu teknis pelaksanaan program.

Membantu pelaksanaan program

Sumber data : Dokumen Seksi Pemberdayaan Sosial

Dari dokumen yang ditunjukkan pada Tabel IV.8 diatas, dapat

dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan program pemberdayaan WRSE

Tahun 2010, Seksi Pemberdayaan Sosial memiliki fasilitas Sumberdaya

Manusia memadai yang meliputi Pegawai Seksi Pemberdayaan Sosial,

Unsur Masyarakat yakni TKSK atau Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan dan PSM atau Pekerja Sosial Masyarakat. Seksi

Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar juga

dibantu oleh Dinas Sosial Provinsi Jateng dan juga Pemerintah Desa

Page 89: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gerdu dan Karang sebagai unsur dari luar organisasi Dinsosnaketrans

yang berfungsi sebagai pelaksana sekaligus pengawas program tersebut.

Dengan pengoptimalan segala Sumberdaya Manusia yang dimiliki

dinas, maka akan berpengaruh pada kinerja dinas yang maksimal dalam

pelaksanaan program tersebut.

2. Indikator Keluaran (outputs)

Indikator Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/

jasa (fisik dan/ atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan

suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan.

Di dalam program pemberdayaan WRSE tahun 2010, capaian atau

realisasi dari segala masukan (inputs) telah cukup jelas, yakni “Program

Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010” yang telah

diselenggarakan oleh Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar yang diikuti oleh 55 KBS/ peserta program yang

bertempat di Desa Gerdu dan Desa Karang Kecamatan Karangpandan

mulai bulan februari- oktober 2010. Program tersebut meliputi beberapa

rangkaian program pembinaan seperti:

· Tanggal 8 februari 2010 agenda Seleksi dan penetapan calon KBS/

peserta program

· Tanggal 11 maret 2010 agenda penetapan 55 daftar peserta/ penerima

bantuan

Page 90: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

· Tanggal 11 juli 2010 agenda Pembinaan awal yang dilanjutkan

Penyerahan Bantuan stimulant UEP

· Tanggal 14 oktober 2010 Pembinaan Perorangan (Home visit) yakni

kunjungan kerumah rumah peserta program untuk melihat kondisi dan

tingkat kemajuan para peserta program yang telah menerima stimulant

UEP

· Tanggal 21 oktober 2010 Pembinaan per kelompok yakni untuk melihat

perkembangan usaha peserta program serta pembinaan Kelompok

Usaha Bersama (KUBE)

· Pembinaan Lanjut adalah tindak lanjut yang ditujukan kepada KBS/

peserta program yang telah menerima stimulant lebih dari 6 bulan,

untuk melihat kondisi perkembangan usaha dan melihat usaha

pengembalian pinjaman yang akan di gulirkan kepada daftar penerima

yang lain.

Di dalam penyelenggaraan program, Seksi Pemberdayaan Sosial

berusaha maksimal melaksanakan segala rencana dinas yang telah

ditetapkan. Seluruh kegiatan yang merupakan rangkaian Program

Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi tahun 2010 telah 80%

terealisasi dengan baik. Hanya agenda kegiatan yang terakhir yakni

Pembinaan lanjut yang masih belum dapat dikerjakan, dikarenakan dana

yang tersedia telah habis terserap serta belum ada perintah dari pimpinan.

Page 91: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Hal ini diperkuat pernyataan Ibu Sulistyowati A.K.S, pegawai Seksi

Pemberdayaan Sosial,

“Dari seluruh agenda kegiatan sekitar 80% lebih telah terealisasi mas. Mulai seleksi, penyerahan bantuan dan pembinaan awal, home visit dan pembinaan kelompok semua telah terealisasi. Mungkin hanya satu yang kurang yakni agenda terakhir Pembinaan Lanjut. Ini dikarenakan dana operasional yang telah habis dan belum ada keterangan atau tindak lanjut dari atas. Jadi kami tidak dapat melakukan apa apa karena kami bisa turun ke desa jika ada perintah dari pimpinan kami. Mungkin gaya ini terkesan kaku dan lamban, tapi ini lah yang terjadi. Namun kami berusaha sebelum adanya laporan akhir tahun 2011 ke Dinas Provinsi Jateng, kami akan berusaha melaksanakan agenda terakhir tersebut. ” (wawancara 29 juli 2011).

Penyelenggaraan program yang 80% lebih telah mencapai target

terealisasi tentu merupakan suatu capaian dari hasil yang baik bagi Seksi

Pemberdayaan Sosial. Namun adanya satu agenda kegiatan yang

merupakan bagian dari seluruh rangkaian Program tentu merupakan suatu

kekurangan untuk dilakukan evaluasi bersama.

3. Indikator Hasil (outcome)

Dari perolehan data 11 item pernyataan, dapat diketahui

bagaimana hasil program tersebut dilihat dari jawaban peserta program.

Berdasarkan perhitungan statistik seluruh responden (data dapat dilihat

dalam lampiran) didapat nilai maksimum: 54 dan nilai minimum: 23

Interval = 54 - 23

3

= 10,3

= 10 ( dibulatkan kebawah)

Page 92: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Dengan rumus diatas di dapat jarak interval: 10, maka dapat

disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel IV.9 Distribusi Frekuensi Outcome (Hasil)

No Kategori Jumlah

nilai Frekuensi Persentase (%)

1 Puas > 45 24 43,7

2 cukup puas 34- 44 22 40

3 Tidak puas 23-33 9 16,3

Jumlah 55 100

Sumber data: diolah dari data hasil penelitian

Dari data distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada tabel IV.9

diatas menunjukkan bahwa sebanyak 43,7% responden menyatakan hasil

program yang diselenggarakan oleh seksi Pemberdayaan Sosial masuk

dalam kategori tinggi. Dengan kata lain 43,7% responden menyatakan

kepuasan atas kinerja seksi pemberdayaan sosial dalam pelaksanaan

program tersebut. Bentuk kepuasan yang dimaksud yakni setelah

mengikuti program tersebut mereka memiliki tambahan modal untuk

memperbaiki usaha, adanya pengarahan dan pembinaan tentang

bagaimana memulai usaha yang baik hingga pemberian ketrampilan dasar

usaha sampingan.

Responden juga menyatakan bahwa dengan adanya program

tersebut membuat wawasan dan pola pikir mereka dalam memaknai hidup

Page 93: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dapat berubah menjadi lebih positif, sehingga mereka kini lebih dekat

dengan Tuhan maupun dengan keluarga mereka. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dengan Ibu Titik Wulandari (36 tahun), salah satu peserta

program dari desa Gerdu yang juga menjadi ketua kelompok 1 dari

program tersebut.

“ pada umumnya hasil program ini baik mas. Selain kami dapat bantuan pinjaman modal, dengan adanya program semacam ini kami bisa diarahkan untuk jadi lebih positif dalam berfikir, menjalani hidup, dekat dengan Tuhan dan keluarga kami”(wawancara pada 7 juli 2011).

Sedangkan 40% responden yang hanya menyatakan cukup puas

dan 16,3% responden yang menyatakan ketidakpuasan dengan hasil

program, lebih menyoroti tentang pemberian bantuan modal usaha yang

berbentuk pinjaman (yang harus dikembalikan dalam jangka waku 6 bulan

setelah 3 bulan penerimaan untuk kemudian digulirkan kepada daftar

penerima yang lain) dan ketrampilan dasar yang kurang sesuai dengan

lingkungan tempat tinggal. Selain itu, kurang tingginya bentuk kepuasan

responden juga dikarenakan anggapan sebagian responden bahwa

pemberian bantuan modal usaha tersebut relatif kecil sehingga kurang

dapat dioptimalkan ke dalam bentuk pengembangan usaha atau membuka

usaha sampingan. Hal ini diperkuat pernyataan seperti yang di ungkapkan

ibu Parti (42th) peserta program dari desa Gerdu,

“ saya sebenarnya ngerti maksud pemerintah itu baik mas. Tapi menurut pendapat saya bantuan modal 1 juta itu kecil. Apalagi nanti harus dikembalikan dalam waktu 6 bulan setelah 3 bulan nerima bantuan. Kalo pemerintah berniat mau bantu memberi modal, mbok ya jangan segitu.

Page 94: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Uang segitu tidak cukup untuk membuat usaha saya jadi besar dalam seketika mas. Apalagi saya kurang paham dengan arahan dari dinas. Mungkin saya hanya tamatan SD jadi kurang nyantol”. (wawancara dengan bahasa jawa pada 7 juli 2011).

Adanya bentuk kekurang puasan ini sebenarnya juga di akui oleh

dinas sendiri. Kepala seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans

Kabupaten Karanganyar, Drs. Suhadi M.M menyatakan:

“Bagaimanapun juga pasti ada kekurangan dan koreksi untuk setiap kebijakan seperti program ini, dek. Program ini bersifat pemberian bantuan modal yang harus dikembalikan dalam tempo yang telah ditetapkan. Adanya target tempo pengembalian ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan kedisiplinan penerima untuk segera mengembalikan modal. Selain itu sesuai instruksi dari Dinas Provinsi, uang modal tersebut juga untuk digulirkan ke calon penerima bantuan yang lain yang telah masuk daftar. Ini juga dikarenakan jatah anggaran yang tidak banyak. Namun bagaimanapun juga hal ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk lebih baik kedepannya”(wawancara pada 11 juli 2011).

4. Indikator Benefits (Manfaat)

Dari perolehan data 12 item pernyataan, dapat diketahui

bagaimana manfaat yang dirasakan dari program tersebut dilihat dari

jawaban peserta program. Berdasarkan perhitungan statistik seluruh

responden (data dapat dilihat dalam lampiran) didapat nilai maksimum: 58

dan nilai minimum: 21

Interval = 58- 21

3

= 12,3

= 12 (dibulatkan kebawah)

Page 95: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Dengan rumus diatas di dapat jarak interval: 12, maka dapat

disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel IV.10 Distribusi Frekuensi Benefits (manfaat )

No Kategori Jumlah nilai Frekuensi Persentase

(%)

1 Bermanfaat >47 37 67,3

2 cukup bermanfaat 34-46 8 14,5

3 Tidak Bermanfaat 21-33 10 18,2

Jumlah 55 100

Sumber data: diolah dari data hasil penelitian

Dari data distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada tabel IV.8

diatas menunjukkan bahwa sebanyak 67,3% responden melihat program

tersebut bermanfaat bagi mereka untuk mengembangkan usaha,

menciptakan kemandirian perempuan, menambah jaringan atau konsumen

dan meningkatkan ekonomi keluarga. Responden juga mengatakan bahwa

program tersebut sedikit banyak akan mampu mengurangi permasalahan

kesejahteraan sosial seperti resiko kemungkinan adanya perdagangan

wanita dan tindak kriminalitas lainnya. Hal ini diperkuat pernyataan ibu

Pariyem (37 th), salah satu peserta program dari desa Karang,

“Bagi saya, program ini saya rasakan bermanfaat mas. Saya itu orang miskin dan sekolah tamatan SD. Tidak ada yang mengarahkan dan memberi modal saya mas. Saya seorang janda. Pemerintah bagus mengeluarkan ini sebagai bukti memperhatikan wong cilik. Kalau begini

Page 96: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

kan semua jadi jalan mas, tidak ada lagi perbedaan di masyarakat dan tidak ada pikiran mau berbuat neko neko. Saya bisa berdagang sayur dengan layak dipasar Karangpandan”. (wawancara dalam bahasa Jawa pada 8 juli 2011).

Segala manfaat yang dapat dirasakan oleh sebagian besar

responden (67,3% dan 14,5% yang menyatakan bermanfaat dan cukup

bermanfaat) tentu merupakan salah satu indikasi bentuk keberhasilan

program tersebut. Dengan merasakan manfaat dari program tersebut, maka

responden akan mengerti bahwa program yang diciptakan Pemerintah

tersebut ternyata memiliki tujuan yang sangat penting guna memperbaiki

pola pikir serta kemampuan perempuan desa untuk dapat hidup secara

mandiri dan lebih tertata.

Sedangkan dari 18,2% responden yang menyatakan program sama

sekali tidak bermanfaat mengungkapkan bahwa program tersebut hanya

bersifat sementara, kurang ada perhatian dan agenda pembinaan lanjut dari

dinas serta minimnya peluang untuk mengembangkan usaha mereka.

Responden juga mengeluhkan tentang tindakan dinas yang terkesan kaku

dan lamban dalam menanggapi keluhan dan masukan dari peserta program

maupun Pemerintah Desa setempat agar kualifikasi dan pemutakhiran

daftar penerima bantuan lebih jelas serta proses pengembalian modal ke

Pemerintah Desa dapat terus dipantau dinas. Hal ini supaya Pemerintah

Desa setempat juga tidak kesulitan bekerja sendiri menagih pengembalian

Page 97: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

modal dari para peserta program karena hal ini juga masih menjadi bagian

dari pekerjaan dinas.

Tabel IV.11 Data Pengembalian Modal Peserta

Program Pemberdayaan WRSE Tahun 2010 Desa Karang Kec. Karangpandan

Kabupaten Karanganyar

No Status Pengembalian Jumlah Persentase (%)

1 lunas 11 44

2 Belum lunas 14 56

Jumlah 25 100

Sumber data: diolah dari data Pengembalian modal Desa Karang Kec Karangpandan

Dari data pada tabel IV.9 diatas dapat di jelaskan bahwa hanya

44% peserta program dari desa Karang yang telah melaksanakan

kewajibannya untuk mengembalikan modal yang telah mereka terima.

Sedangkan 56% atau separuh peserta belum menuntaskan kewajibannya.

Padahal batas waktu pengembalian modal yang ditentukan telah jauh

melewati batas 6 bulan sejak 3 bulan pertama mereka menerima bantuan

tahun 2010 yang lalu. Dinas juga tidak melakukan tindakan atau sanksi

apapun untuk memberikan efek positif guna membuat penerima bantuan

untuk kembali aktif mengembalikan modal yang telah mereka terima.

Page 98: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Dengan adanya berbagai bentuk kekurangan tersebut, Seksi

Pemberdayaan Sosial dituntut untuk lebih memperhatikan dan

mengakomodir keinginan dan masukan dari masyarakat dan Pemerintah

Desa setempat karena bagaimanapun juga program ini merupakan

kebijakan yang di ciptakan untuk masyarakat dan masyarakatlah yang bisa

mengerti dan merasakan manfaatnya. Seksi Pemberdayaan Sosial juga

harus dapat harus berperan sebagai motivator guna mendukung

masyarakat untuk lebih berjiwa social enterpreuneur atau berjiwa

wirausahawan dan tidak mudah menyerah dengan keadaan yang terjadi.

5. Indikator Impact (Dampak)

Dari perolehan data 12 item pernyataan, dapat diketahui

bagaimana dampak jangka panjang yang dirasakan dari program tersebut

dilihat dari jawaban peserta program. Berdasarkan perhitungan statistik

seluruh responden (data dapat dilihat dalam lampiran) didapat nilai

maksimum: 58 dan nilai minimum: 21

Interval = 58- 21

3

= 12,3

= 12 (dibulatkan kebawah)

Dengan rumus diatas di dapat jarak interval: 12, maka dapat

disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Page 99: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel IV.12

Distribusi Frekuensi impact (dampak )

No Kategori Jumlah nilai

Frekuensi Persentase (%)

1 Berdampak baik

>47 35 63,6

2 cukup Berdampak

34-46 11 20

3 Tidak Berdampak

21-33 9 16,4

Jumlah 55 100

Sumber data: diolah dari data hasil penelitian

Dari data distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada tabel IV.9

diatas menunjukkan bahwa sebanyak 63,6% responden melihat bahwa

program tersebut berdampak (baik) bagi mereka. Dampak baik tersebut

dapat dilihat dari pendapatan keluarga meningkat, kemajuan usaha

keluarga hingga kepercayaan kepada Pemerintah juga meningkat.

Sehingga masyarakat pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah

Daerah Kabupaten Karanganyar atas terselenggaranya program tersebut.

Sebagai penguat kami sempat melakukan wawancara dengan Ibu Nur’aini

(43 tahun), salah satu peserta program dari Desa Karang yang

menyatakan:

“Dulu sebelum program ini ada, saya hanya berdagang menjual gorengan di depan SD Karang mas, dengan modal seadanya. Namun setelah ada bantuan program tersebut, njenengan bisa melihat sendiri saya mempunyai warung yang cukup, dan ditambah usaha sampingan berternak lele yang dikerjakan anak saya mas. Sekarang alhamdulillah penghasilan kami meningkat dan pengembalian modal saya yang dulu saya terima

Page 100: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

alhamdulillah lancar. Dapat njenengan cek ke pemerintah desa Karang. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar, ibu Rina dan juga Kepala desa kami Bapak Dwi Purwoto”. (wawancara 8 juli 2011).

Dampak dari program tersebut bagi sebagian responden tampak

dikaitkan dengan politik atau kebijakan penguasa, dalam hal ini Kepala

Daerah Kabupaten Karanganyar beserta jajarannya. Sebagian responden

berpendapat bahwa kebijakan sosial ini tentu atas jasa serta dukungan dari

penguasa daerah hingga terealisasikannya bentuk Program Pemberdayaan

Wanita Rawan Sosial Ekonomi Tahun 2010 oleh Seksi Pemberdayaan

Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar.

Sedangkan di sisi lain, sebanyak 16,4% responden yang

menyatakan bahwa program tersebut sama sekali tidak berdampak, lebih

menyoroti tentang proses pembinaan dari dinas yang tidak berjangka

panjang dan continue, pendapatan yang masih standar dan juga

ketidakyakinan dari responden bahwa program tersebut akan mampu

mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut. Dengan kata lain responden

menganggap program pemberdayaan tersebut kurang memberikan efek

luas bagi masyarakat kecamatan Karangpandan atau bahkan masyarakat

Kabupaten Karanganyar.

Dengan program yang bertujuan pengentasan kemiskinan dan

menciptakan kemandirian, Seksi Pemberdayaan Sosial tentu berharap

bahwa program tersebut akan berdampak baik bagi peserta program

Page 101: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

WRSE tahun 2010 khususnya, maupun masyarakat Karangpandan pada

umumnya. Fakta bahwa 17% masyarakat Karanganyar yang masih

berstatus pra sejahtera serta angka Kelompok WRSE yang masih dalam

kategori tinggi ( dalam bab I) tentu akan membuat dinas perlu untuk

melihat dan mengkaji dampak baik yang ditimbulkan dari program

tersebut. Keberhasilan program tersebut tentu sedikit banyak dipengaruhi

oleh dampak luas (jangka panjang setelah program tersebut) yang terjadi

tidak hanya pada peserta program dan keluarganya, namun juga pada

masyarakat Kabupaten Karanganyar pada umumnya.

Page 102: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 54

Page 103: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan mengenai

kinerja Seksi Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten

Karanganyar dalam Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial

Ekonomi tahun 2010 didapat suatu kesimpulan yang mengarah pada

kinerja yang cukup baik yang dinyatakan dengan:

(1) Inputs: dana yang tersedia dan telah terserap serta SDM yang memadai

yakni dengan adanya sumberdaya dari seksi Pemberdayaan Sosial

Dinsosnaketrans Kab. Karanganyar, serta bantuan dari TKSK dan PSM

serta pengawasan dari Dinsos Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Desa

setempat.

(2) outputs: dari seluruh agenda program, 80% tingkat capaian terealisasi

dan terdapat satu agenda yang belum direalisasikan yakni agenda

Pembinaan Lanjut karena dana operasional yang telah habis serta belum

ada arahan dari pimpinan/ Dinas Provinsi.

(3) outcome: 43,7% responden menyatakan puas terhadap hasil program,

40% responden menyatakan cukup puas dan 16,3% responden

menyatakan tidak puas dengan hasil program. Bentuk kekurang kepuasan

responden lebih dikarenakan bantuan stimulant Rp. 1.000.000,00 dirasa

Page 104: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

terlalu kecil untuk pengembangan usaha yang instan, ditambah jika harus

dikembalikan dalam waktu yang singkat.

(4) benefits: 67,3% responden menyatakan program tersebut bermanfaat,

14,5% responden menyatakan program cukup bermanfaat serta 18,2%

responden menyatakan program tidak bermanfaat. Sebanyak 18,2%

responden yang menyatakan program Tidak Bermafaat berpendapat

bahwa keterampilan dan pembinaan yang diberikan kurang bisa

dikembangkan.

(5) impact: 63,6% responden menyatakan program berdampak baik, 20%

responden menyatakan program cukup berdampak, 16,4% responden

menyatakan program tidak membawa dampak. Sebanyak 16,4%

responden yang menyatakan program Tidak Berdampak berpendapat

bahwa program tersebut tidak akan dapat mengurangi kemiskinan dan

PMKS

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran atau

rekomendasi yang dapat digunakan untuk perbaikan kinerja Seksi

Pemberdayaan Sosial Dinsosnaketrans Kabupaten Karanganyar

kedepannya. Saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Dinas harus segera merealisasikan 20% sisa agenda program yang belum

di kerjakan yakni agenda Pembinaan Lanjut dengan cara yang efektif

untuk efisiensi anggaran. Misalnya: berkoordinasi dengan Pemerintah

Page 105: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …/Kinerja...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Desa untuk mengumpulkan peserta di balai desa setempat, memangkas

biaya operasional kegiatan dan mempersingkat waktu kegiatan. Semua

kegiatan dapat dilakukan dengan efektif tanpa memerlukan biaya besar.

2. Dinsosnaketrans harus melakukan evaluasi tentang besaran uang bantuan

yang diterimakan agar program ini benar benar membantu masyarakat

miskin dalam pengembangan usaha kecil serta tidak membebani mereka

dengan pengembalian modal dalam waktu yang singkat.

3. Dinsosnaketrans harus melakukan pembinaan yang berorientasi kepada

pengembangan usaha. Dapat dicontohkan, jika peserta bekerja pada sektor

perdagangan, dapat dilakukan pembinaan dengan membenahi pola pikir

mereka bagaimana agar mereka dapat mengembangkan usaha mereka.

Jika mereka pedagang sayur bagaimana mereka dapat menjual sayur yang

higienis dan menarik minat pembeli maupun pengusaha kota. Misal

sayuran dibungkus rapi (pack) dan ber merk. Peserta juga dapat

memaksimalkan Pembinaan Kelompok (KUBE) dengan menjadikan satu

produk mereka untuk kemudian dijual.

4. Dinsosnaketrans harus mempertegas sasaran kegiatan dan target kegiatan

untuk kelompok PMKS pada umumnya maupun WRSE khususnya di

Kabupaten Karanganyar dengan cara menghitung ulang target kegiatan

yang disesuaikan dengan biaya operasional dan waktu pelaksanaan.