Filosofi Buya, Drs. KH. Saeful Azhar

1
FILOSOFI BUYA, DRS. KH. SAEFUL AZHAR Pendiri sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Al-Basyariyah Bandung 1. Kuncinya kamu supaya menjadi anak yang baik adalah memilih teman. Lebih baik kamu sendiri, daripada berteman sama yang kurang; biarkan orang lain yang ingin berteman dengan kamu. 2. Rasakan dahulu apa yang diperintahkan, karena pemimpin itu lebih tahu daripada yang dipimpin. 3. Kamu tidak akan berwibawa kalau tidak menghukum. 4. Kamu ujian tidak hanya mengandalkan otak, tapi juga harus meminta pertolongan Allah SWT. 5. Santri yang paling rugi adalah santri yang keluar tanpa mendapatkan ridho kiainya. 6. Kepada seorang pelanggar, kuncinya cepat, tepat, tegas, dan bijaksana; dan kepada orang baik, santuni dia dengan baik. 7. Lakunya lelaki oleh perempuan adalah karena ilmu. 8. Kuncinya dalam mengajar adalah jangan mengajar sebelum murid duduk rapih, dan jangan biarkan murid berbuat seenaknya. 9. Boleh pemimpin dekat dengan santri, tapi tatkala santri melanggar hukum, biarkan walaupun santri itu tidak dekat lagi, karena akan meningkatkan disiplin, dan supaya tidak “menginjak kepala.” 10. Disiplin melahirkan kualitas; kualitas melahirkan kepercayaan orang; kepercayaan melahirkan banyak santri; banyak santri melahirkan banyak rezeki; dan kalau sudah banyak rezeki, segala tujuan di dunia akan tercapai. 11. Amanat Buya yang akan melanjutkan perjuangan pondok ini, yaitu agar menganalisa ke beberapa pesantren dengan tiga pertanyaan: a. Sampai dimana terjunnya pemimpin pondok dalam mendidik santri; b. Sampai dimana pengorbanan pemimpin pondok, baik hartanya, otaknya, dan segala-galanya untuk santrinya; dan c. Apa sebabnya pesantren itu maju atau mundur. 12. Apa yang kamu kerjakan atau ditugaskan oleh pondok itu akan mengantarkan kamu kepada kesejahteraan kamu diluar nanti, asal dikerjakan dengan ikhlas dan khidmat kepada kiai. 13. Buya tekankan kepada kamu supaya mempunyai hanca Al-Qur’an, karena itu akan menjadi bukti keimananmu ketika sesudah meninggal. Begitu bahagianya orang yang meninggal mempunyai hanca Al-Qur’an. 14. Orang yang akan maju atau sukses adalah orang yang mempunyai catatan dari sejak kecil, sehingga dia bisa mempelajari dari apa yang dia catat. Maka dari itu catatlah apa yang kamu rasakan, lihat, dan dengar. 15. Keistimewaan pondok ini adalah Buya atau pimpinan bisa marah, sehingga sesuatunya bisa lancar; dan orang yang dimarahi bisa menerima, karena dia adalah murid Buya. Bila ada Ustadz/Ustadzah yang dimarahi oleh Buya di depan muridnya, maka tidak akan jatuh wibawanya, karena itu ibarat ayah yang memarahi kakak di depan adiknya. 16. Orang yang tidak tahu caranya mencari ilmu adalah orang yang mengobrol dan mengantuk sewaktu orang lain sedang berbicara, karena otaknya tidak jalan. 17. Ejekan Buya terhadap kamu adalah doa atau obat. 18. Taklukkan nafsu jelekmu dengan shalat, membaca Al-Qur’an, dan kalau tidak madharat dengan puasa Senin & Kamis.

Transcript of Filosofi Buya, Drs. KH. Saeful Azhar

Page 1: Filosofi Buya, Drs. KH. Saeful Azhar

FILOSOFI BUYA, DRS. KH. SAEFUL AZHARPendiri sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Al-Basyariyah Bandung

1. Kuncinya kamu supaya menjadi anak yang baik adalah memilih teman. Lebih baik kamu sendiri,daripada berteman sama yang kurang; biarkan orang lain yang ingin berteman dengan kamu.2. Rasakan dahulu apa yang diperintahkan, karena pemimpin itu lebih tahu daripada yangdipimpin.3. Kamu tidak akan berwibawa kalau tidak menghukum.4. Kamu ujian tidak hanya mengandalkan otak, tapi juga harus meminta pertolongan Allah SWT.5. Santri yang paling rugi adalah santri yang keluar tanpa mendapatkan ridho kiainya.6. Kepada seorang pelanggar, kuncinya cepat, tepat, tegas, dan bijaksana; dan kepada orang baik,santuni dia dengan baik.7. Lakunya lelaki oleh perempuan adalah karena ilmu.8. Kuncinya dalam mengajar adalah jangan mengajar sebelum murid duduk rapih, dan janganbiarkan murid berbuat seenaknya.9. Boleh pemimpin dekat dengan santri, tapi tatkala santri melanggar hukum, biarkan walaupunsantri itu tidak dekat lagi, karena akan meningkatkan disiplin, dan supaya tidak “menginjakkepala.”10. Disiplin melahirkan kualitas; kualitas melahirkan kepercayaan orang; kepercayaan melahirkanbanyak santri; banyak santri melahirkan banyak rezeki; dan kalau sudah banyak rezeki, segalatujuan di dunia akan tercapai.11. Amanat Buya yang akan melanjutkan perjuangan pondok ini, yaitu agar menganalisa kebeberapa pesantren dengan tiga pertanyaan:a. Sampai dimana terjunnya pemimpin pondok dalam mendidik santri;b. Sampai dimana pengorbanan pemimpin pondok, baik hartanya, otaknya, dan segala-galanyauntuk santrinya; danc. Apa sebabnya pesantren itu maju atau mundur.12. Apa yang kamu kerjakan atau ditugaskan oleh pondok itu akan mengantarkan kamu kepadakesejahteraan kamu diluar nanti, asal dikerjakan dengan ikhlas dan khidmat kepada kiai.13. Buya tekankan kepada kamu supaya mempunyai hanca Al-Qur’an, karena itu akan menjadibukti keimananmu ketika sesudah meninggal. Begitu bahagianya orang yang meninggalmempunyai hanca Al-Qur’an.14. Orang yang akan maju atau sukses adalah orang yang mempunyai catatan dari sejak kecil,sehingga dia bisa mempelajari dari apa yang dia catat. Maka dari itu catatlah apa yang kamurasakan, lihat, dan dengar.15. Keistimewaan pondok ini adalah Buya atau pimpinan bisa marah, sehingga sesuatunya bisalancar; dan orang yang dimarahi bisa menerima, karena dia adalah murid Buya. Bila adaUstadz/Ustadzah yang dimarahi oleh Buya di depan muridnya, maka tidak akan jatuhwibawanya, karena itu ibarat ayah yang memarahi kakak di depan adiknya.16. Orang yang tidak tahu caranya mencari ilmu adalah orang yang mengobrol dan mengantuksewaktu orang lain sedang berbicara, karena otaknya tidak jalan.17. Ejekan Buya terhadap kamu adalah doa atau obat.18. Taklukkan nafsu jelekmu dengan shalat, membaca Al-Qur’an, dan kalau tidak madharat denganpuasa Senin & Kamis.