Gangguan Perilaku Dan Emosional

25
GANGGUAN PERILAKU DAN GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET EMOSIONAL DENGAN ONSET PADA MASA KANAK DAN PADA MASA KANAK DAN REMAJA REMAJA dr. Eliyati D. Rosadi dr. Eliyati D. Rosadi SpKj(K) SpKj(K)

description

xzx

Transcript of Gangguan Perilaku Dan Emosional

Page 1: Gangguan Perilaku Dan Emosional

GANGGUAN PERILAKU GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN DAN EMOSIONAL DENGAN

ONSET PADA MASA ONSET PADA MASA KANAK DAN REMAJAKANAK DAN REMAJA

dr. Eliyati D. Rosadi dr. Eliyati D. Rosadi SpKj(K)SpKj(K)

Page 2: Gangguan Perilaku Dan Emosional

PendahuluanPendahuluan

• Gangguan tingkah laku pada anak Gangguan tingkah laku pada anak dan remaja, suatu pola tingkah laku dan remaja, suatu pola tingkah laku yang berkembang dan khas yang yang berkembang dan khas yang menganiaya hak orang lain atau menganiaya hak orang lain atau aturan masyarakat pada umumnya. aturan masyarakat pada umumnya. Tingkah laku menetap selama 12 Tingkah laku menetap selama 12 bulan. bulan.

Page 3: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Kriteria Diagnostik menurut Kriteria Diagnostik menurut DSM IV TRDSM IV TRA. Gejala-gejala A. Gejala-gejala • Pola tingkah laku yang berulang dan menetap yang Pola tingkah laku yang berulang dan menetap yang

mana norma atau aturan sosial hak orang lain mana norma atau aturan sosial hak orang lain terancam, yang di manifestasikan dengan adanya 3 terancam, yang di manifestasikan dengan adanya 3 atau lebih sejak dalam 12 bulan terakhir dan satu atau lebih sejak dalam 12 bulan terakhir dan satu kriteria dalam waktu 6 bulan terakhir.kriteria dalam waktu 6 bulan terakhir.

• Agresi terhadap orang atau binatangAgresi terhadap orang atau binatang– Melakukan kekerasan mengancam atau mengintimidasiMelakukan kekerasan mengancam atau mengintimidasi– sering berkelahisering berkelahi– Menggunakan alat yang dapat melukai orang lainMenggunakan alat yang dapat melukai orang lain– Melakukan kekerasan secara fisikMelakukan kekerasan secara fisik– Melakukan kekerasan kepada binatangMelakukan kekerasan kepada binatang– MencuriMencuri– Memaksa untuk melakukan aktivitas seksualMemaksa untuk melakukan aktivitas seksual

Page 4: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Kriteria Diagnostik menurut Kriteria Diagnostik menurut DSM IV TR…DSM IV TR…

A. Gejala-gejala A. Gejala-gejala Merusak milik orang lainMerusak milik orang lain

– Membakar sehingga menimbulkan kerusakanMembakar sehingga menimbulkan kerusakan– Merusak milik orang lain tanpa membakarMerusak milik orang lain tanpa membakar– Merusak dan masuk ke dalam rumahMerusak dan masuk ke dalam rumah– Sering bohong untuk mendapatkan barang yang yang Sering bohong untuk mendapatkan barang yang yang

disukaidisukai– Mencuri barang yang tidak berguna, mencopetMencuri barang yang tidak berguna, mencopet– Sering keluar malam meskipun di larang orang tua, Sering keluar malam meskipun di larang orang tua,

mulai sebelum umur 13 tahunmulai sebelum umur 13 tahun– Melarikan diri dari rumah sekurang-kurangnya 2x atau Melarikan diri dari rumah sekurang-kurangnya 2x atau

1x dalam waktu yang lama1x dalam waktu yang lama– Sering bolos sekolah mulai sebelum usia 13 tahunSering bolos sekolah mulai sebelum usia 13 tahun

Page 5: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Kriteria Diagnostik menurut Kriteria Diagnostik menurut DSM IV TR…DSM IV TR…

B. Gangguan dalam tingkah laku ini B. Gangguan dalam tingkah laku ini menyebabkan gangguan sosial, menyebabkan gangguan sosial, akademikakademik

C. Bila usia 18 tahun atau lebih, C. Bila usia 18 tahun atau lebih, kriteria ini tidak memenuhi untuk kriteria ini tidak memenuhi untuk gangguan kepribadian anti sosial.gangguan kepribadian anti sosial.

Page 6: Gangguan Perilaku Dan Emosional

EtiologiEtiologi

• Banyak faktor yang mempengaruhi dan Banyak faktor yang mempengaruhi dan merupakan interaksi dari faktor yang merupakan interaksi dari faktor yang beragam. beragam.

• Gangguan yang heterogen merupakan Gangguan yang heterogen merupakan suatu proses perkembangan dan suatu proses perkembangan dan terjadinya diagnosis karena melalui terjadinya diagnosis karena melalui pengaruh lingkungan pada individu yang pengaruh lingkungan pada individu yang vulnerable (rapuh) pada usia vulnerable (rapuh) pada usia perkembangan yang kritis.perkembangan yang kritis.

Page 7: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Etiologi…Etiologi…

• BiologikBiologik – aktivitas norepinephrin dan dopamin yang aktivitas norepinephrin dan dopamin yang

meninggi → tingkah laku agresifmeninggi → tingkah laku agresif

• PsikologikPsikologik– Pada anak dengan gangguan tingkah laku Pada anak dengan gangguan tingkah laku

biasanya performance akademiknya jelek, hal biasanya performance akademiknya jelek, hal ini dapat juga merupakan hubungan yang ini dapat juga merupakan hubungan yang timbal balik, anak frustasi dengan hasil sekolah timbal balik, anak frustasi dengan hasil sekolah akan tampil dalam tingkah laku anti sosial. akan tampil dalam tingkah laku anti sosial.

Page 8: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Etiologi…Etiologi…

• Psikologik...Psikologik...– Menurut penelitian, ada hubungan antara Menurut penelitian, ada hubungan antara

rendahnya IQ dengan tingkah laku anti sosial, rendahnya IQ dengan tingkah laku anti sosial, tetapi hal ini hanya terjadi pada masa remaja.tetapi hal ini hanya terjadi pada masa remaja.

• SosialSosial – Faktor lingkungan yang beresiko untuk Faktor lingkungan yang beresiko untuk

timbulnya gangguan tingkah laku termasuk timbulnya gangguan tingkah laku termasuk keluarga dan tetangga yang khas, terjadinya keluarga dan tetangga yang khas, terjadinya maltreatment, disiplin yang keras, atau maltreatment, disiplin yang keras, atau kekerasan secara fisik dan seksualkekerasan secara fisik dan seksual

Page 9: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Etiologi…Etiologi…

• Sosial...Sosial...– Cara pengasuhan yang kurang baik dari Cara pengasuhan yang kurang baik dari

orangtua termasuk menolak, orangtua termasuk menolak, menelantarkan dan kurang keterlibatan. menelantarkan dan kurang keterlibatan.

– Perilaku yang menyimpang diperkuat Perilaku yang menyimpang diperkuat oleh disiplin yang konsistenoleh disiplin yang konsisten

Page 10: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ Pedoman Diagnostik (PPDGJ III)III)GANGGUAN HIPERKINETIKGANGGUAN HIPERKINETIK• Ciri-ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan aktivitas Ciri-ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan aktivitas

berlebihan. Kedua ciri ini menjadi syarat mutlak untuk berlebihan. Kedua ciri ini menjadi syarat mutlak untuk diagnosis dan haruslah nyata ada pada lebih dari satu diagnosis dan haruslah nyata ada pada lebih dari satu situasi (misalnya : di rumah, di kelas, di klinik)situasi (misalnya : di rumah, di kelas, di klinik)

• Berkurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu dini Berkurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu dini dihentikannya tugas dan ditinggalkannya kegiatan sebelum dihentikannya tugas dan ditinggalkannya kegiatan sebelum tuntas selesai. Anak-anak ini seringkali beralih dari satu tuntas selesai. Anak-anak ini seringkali beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain, rupanya kehilangan minatnya kegiatan ke kegiatan lain, rupanya kehilangan minatnya terhadap tugasnya yang satu, karena perhatiannya tertarik terhadap tugasnya yang satu, karena perhatiannya tertarik pada kegiatan lainnya (sekalipun kajian laboratorium pada pada kegiatan lainnya (sekalipun kajian laboratorium pada umumnya tidak menunjukkan adanya derajat gangguan umumnya tidak menunjukkan adanya derajat gangguan sensorik atau perseptual yang tidak biasa). Berkurangnya sensorik atau perseptual yang tidak biasa). Berkurangnya dalam ketekunan dan perhatian ini seharusnya hanya di dalam ketekunan dan perhatian ini seharusnya hanya di diagnosis bila sifatnya ”berlebihan” bagi anak dengan usia diagnosis bila sifatnya ”berlebihan” bagi anak dengan usia atau IQ yang sama.atau IQ yang sama.

Page 11: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN HIPERKINETIK...GANGGUAN HIPERKINETIK...• Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang

berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut keadaaan relatif tenang. Hal ini, tergantung keadaaan relatif tenang. Hal ini, tergantung situasinya, mencakup anak itu berlari-lari atau situasinya, mencakup anak itu berlari-lari atau berlompat-lompat sekeliling ruangan, ataupun berlompat-lompat sekeliling ruangan, ataupun bangun dari duduk/kursi dalam situasi yang bangun dari duduk/kursi dalam situasi yang menghendaki anak itu tetap duduk, terlalu banyak menghendaki anak itu tetap duduk, terlalu banyak bicara dan ribut, atau kegugupan/kegelisahan dan bicara dan ribut, atau kegugupan/kegelisahan dan berputar-putar (berbelit-belit). Tolak ukur untuk berputar-putar (berbelit-belit). Tolak ukur untuk penilaiannya ialah bahwa suatu aktivitas di sebut penilaiannya ialah bahwa suatu aktivitas di sebut berlebihan dalam konteks apa yang diharapkan pada berlebihan dalam konteks apa yang diharapkan pada suatu situasi dan dibandingkan dengan anak-anak suatu situasi dan dibandingkan dengan anak-anak lain yang sama umur dan nilai IQ nya. Ciri khas lain yang sama umur dan nilai IQ nya. Ciri khas perilaku ini paling nyata di dalam suatu situasi yang perilaku ini paling nyata di dalam suatu situasi yang berstruktur dan diatur yang menuntut suatu tingkat berstruktur dan diatur yang menuntut suatu tingkat sikap pengendalian diri yang tinggi.sikap pengendalian diri yang tinggi.

Page 12: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN HIPERKINETIK...GANGGUAN HIPERKINETIK...• Gambaran penyerta tidaklah cukup bahkan tidak Gambaran penyerta tidaklah cukup bahkan tidak

diperlukan bagi suatu diagnosis, namun demikian diperlukan bagi suatu diagnosis, namun demikian ia dapat mendukung. Kecerobohan dalam ia dapat mendukung. Kecerobohan dalam hubungan-hubungan sosial, kesembronoan dalam hubungan-hubungan sosial, kesembronoan dalam situasi yang berbahaya dan sikap yang secara situasi yang berbahaya dan sikap yang secara impulsif melanggar tata tertib sosial (yang impulsif melanggar tata tertib sosial (yang diperlihatkan dengan mencampuri urusan atau diperlihatkan dengan mencampuri urusan atau menganggu kegiatan orang lain, terlalu cepat menganggu kegiatan orang lain, terlalu cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap diucapkan orang, atau tidak sabar lengkap diucapkan orang, atau tidak sabar menunggu gilirannya), kesemuanya merupakan menunggu gilirannya), kesemuanya merupakan ciri khas dari anak-anak dengan gangguan ini.ciri khas dari anak-anak dengan gangguan ini.

Page 13: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GANGGUAN HIPERKINETIK...GANGGUAN HIPERKINETIK...• Gangguan belajar serta kekakuan motorik Gangguan belajar serta kekakuan motorik

sangat sering terjadi dan haruslah dicatat sangat sering terjadi dan haruslah dicatat secara terpisah bila ada, namun demikian tidak secara terpisah bila ada, namun demikian tidak boleh dijadikan bagian dari diagnosis aktual boleh dijadikan bagian dari diagnosis aktual mengenai gangguan hiperkinetik yang mengenai gangguan hiperkinetik yang sesungguhnya.sesungguhnya.

• Gejala-gejala dari gangguan tingkah laku bukan Gejala-gejala dari gangguan tingkah laku bukan merupakan kriteria eksklusi ataupun kriteria merupakan kriteria eksklusi ataupun kriteria inklusi untuk diagnosis utamanya, tetapi ada inklusi untuk diagnosis utamanya, tetapi ada tidaknya gejala-gejala itu dijadikan dasar untuk tidaknya gejala-gejala itu dijadikan dasar untuk subdivisi utama dari gangguan tersebut.subdivisi utama dari gangguan tersebut.

Page 14: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GANGGUAN TINGKAH LAKU...GANGGUAN TINGKAH LAKU...• Gangguan tingkah laku berciri khas Gangguan tingkah laku berciri khas

dengan adanya suatu pola tingkah dengan adanya suatu pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang, laku dissosial, agresif atau menentang, yang berulang dan menetapyang berulang dan menetap

• Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali bila tingkah laku seperti yang bila tingkah laku seperti yang diuraikan di atas berlanjut selama 6 diuraikan di atas berlanjut selama 6 bulan atau lebih.bulan atau lebih.

Page 15: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN TINGKAH LAKU...GANGGUAN TINGKAH LAKU...• Penilaian tentang adanya gangguan tingkah laku perlu Penilaian tentang adanya gangguan tingkah laku perlu

memperhitungkan tingkat perkembangan anak. Temper tantrums, memperhitungkan tingkat perkembangan anak. Temper tantrums, merupakan gejala normal pada perkembangan anak berusia 3 merupakan gejala normal pada perkembangan anak berusia 3 tahun, dan adanya gejala ini bukan merupakan dasar bagi tahun, dan adanya gejala ini bukan merupakan dasar bagi diagnosis ini. Begitu pula, pelanggaran terhadap hak orang lain diagnosis ini. Begitu pula, pelanggaran terhadap hak orang lain (seperti pada tindak pidana pada kekerasan) tidak termasuk (seperti pada tindak pidana pada kekerasan) tidak termasuk kemampuan anak berusia 7 tahun dan dengan demikian bukan kemampuan anak berusia 7 tahun dan dengan demikian bukan merupakan kriteria diagnostik bagi anak kelompok usia tersebut. merupakan kriteria diagnostik bagi anak kelompok usia tersebut. Contoh-contoh perilaku yang dapat menjadi dasar diagnosis Contoh-contoh perilaku yang dapat menjadi dasar diagnosis mencakup hal-hal berikut: perkelahian atau menggertak pada mencakup hal-hal berikut: perkelahian atau menggertak pada tingkat berlebihan, kejam terhadap hewan atau sesama manusia, tingkat berlebihan, kejam terhadap hewan atau sesama manusia, perusakan yang hebat atas barang milik orang, membakar, perusakan yang hebat atas barang milik orang, membakar, pencurian, pendustaan berulang-ulang, membolos dari sekolah pencurian, pendustaan berulang-ulang, membolos dari sekolah dan lari dari rumah, sangat sering meluapkan temper tantrum dan lari dari rumah, sangat sering meluapkan temper tantrum yang hebat dan tidak biasa, perilaku provokatif yang yang hebat dan tidak biasa, perilaku provokatif yang menyimpang, dan sikap menentang yang berat serta menetap. menyimpang, dan sikap menentang yang berat serta menetap. Masing-masing dari kategori ini, apabila ditemukan, adalah cukup Masing-masing dari kategori ini, apabila ditemukan, adalah cukup untuk menjadi alasan bagi diagnosis ini, namun demikian untuk menjadi alasan bagi diagnosis ini, namun demikian perbuatan dissosial yang terisolasi bukan merupakan alasan yang perbuatan dissosial yang terisolasi bukan merupakan alasan yang kuat.kuat.

Page 16: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOKGANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOK• Ciri khas dari gangguan tingkah laku tak Ciri khas dari gangguan tingkah laku tak

berkelompok ialah adanya kombinasi mengenai berkelompok ialah adanya kombinasi mengenai perilaku dissosial dan agresif berkelanjutan (yang perilaku dissosial dan agresif berkelanjutan (yang memenuhi seluruh kriteria dan tidak terbatas hanya memenuhi seluruh kriteria dan tidak terbatas hanya pada perilaku membangkang, menentang dan pada perilaku membangkang, menentang dan merusak), dengan sifat kelainan yang pervasif dan merusak), dengan sifat kelainan yang pervasif dan bermakna dalam hubungan anak yang bersangkutan bermakna dalam hubungan anak yang bersangkutan dengan anak-anak lainnya.dengan anak-anak lainnya.

• Tiadanya keterpaduan yang efektif dengan kelompok Tiadanya keterpaduan yang efektif dengan kelompok sebaya merupakan perbedaan penting dengan sebaya merupakan perbedaan penting dengan gangguan tingkah laku yang ”berkelompok” gangguan tingkah laku yang ”berkelompok” (socialized) dan ini diutamakan di atas segala (socialized) dan ini diutamakan di atas segala perbedaan lainnya.perbedaan lainnya.

Page 17: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOK...GANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOK...• Rusaknya hubungan dengan kelompok sebaya Rusaknya hubungan dengan kelompok sebaya

terutama dibuktikan oleh keterkucilan dari dan / terutama dibuktikan oleh keterkucilan dari dan / atau penolakan oleh, atau kurang disenanginya oleh atau penolakan oleh, atau kurang disenanginya oleh anak-anak sebayanya, dan karena ia tidak anak-anak sebayanya, dan karena ia tidak mempunyai sahabat karib atau hubungan empatik, mempunyai sahabat karib atau hubungan empatik, hubungan timbal balik yang langgeng dengan anak hubungan timbal balik yang langgeng dengan anak dalam kelompok usianya. Hubungan dengan orang dalam kelompok usianya. Hubungan dengan orang dewasa pun ditandai oleh perselisihan, rasa dewasa pun ditandai oleh perselisihan, rasa bermusuhan, dan dendam. Hubungan baik dengan bermusuhan, dan dendam. Hubungan baik dengan orang dewasa dapat terjalin (sekali pun biasanya orang dewasa dapat terjalin (sekali pun biasanya kurang bersifat akrab dan percaya), dan seandainya kurang bersifat akrab dan percaya), dan seandainya ada, tidak menyisihkan kemungkinan diagnosis ini.ada, tidak menyisihkan kemungkinan diagnosis ini.

Page 18: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOK...GANGGUAN TINGKAH LAKU TAK BERKELOMPOK...• Tindak kejahatan lazim (namun tidak mutlak) dilakukan Tindak kejahatan lazim (namun tidak mutlak) dilakukan

sendirian. Perilaku yang khas terdiri dari: tingkah laku sendirian. Perilaku yang khas terdiri dari: tingkah laku menggertak, sangat sering berkelahi, dan (pada anak menggertak, sangat sering berkelahi, dan (pada anak yang lebih besar) pemerasan atau tindak kekerasan, yang lebih besar) pemerasan atau tindak kekerasan, sikap membangkang secara berlebihan, perbuatan sikap membangkang secara berlebihan, perbuatan kasar, sikap tidak mau bekerjasama, dan melawan kasar, sikap tidak mau bekerjasama, dan melawan otoritas, mengadat berlebihan dan amarah yang tak otoritas, mengadat berlebihan dan amarah yang tak terkendali, merusak barang orang lain, sengaja terkendali, merusak barang orang lain, sengaja membakar, perlakuan kejam terhadap hewan dan membakar, perlakuan kejam terhadap hewan dan terhadap sesama anak. Namun ada pula anak yang terhadap sesama anak. Namun ada pula anak yang terisolasi, juga terlibat dalam tindak kejahatan terisolasi, juga terlibat dalam tindak kejahatan berkelompok. Maka jenis kejahatan yang dilakukan berkelompok. Maka jenis kejahatan yang dilakukan tidaklah penting dalam menegakkan diagnosis, yang tidaklah penting dalam menegakkan diagnosis, yang lebih penting adalah soal kualitas hubungan lebih penting adalah soal kualitas hubungan personalnya.personalnya.

Page 19: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GG. TINGKAH LAKU BERKELOMPOKGG. TINGKAH LAKU BERKELOMPOK• Kategori ini berlaku terhadap Kategori ini berlaku terhadap

gangguan tingkah laku yang ditandai gangguan tingkah laku yang ditandai oleh perilaku dissosial atau agresif oleh perilaku dissosial atau agresif berkelanjutan terjadi pada anak yang berkelanjutan terjadi pada anak yang pada umumnya cukup terintegrasi di pada umumnya cukup terintegrasi di dalam kelompok sebayanya.dalam kelompok sebayanya.

Page 20: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GG. TINGKAH LAKU BERKELOMPOK...GG. TINGKAH LAKU BERKELOMPOK...• Kunci perbedaan terpenting ialah terdapatnya ikatan Kunci perbedaan terpenting ialah terdapatnya ikatan

persahabatan langgeng dengan anak yang seusia. persahabatan langgeng dengan anak yang seusia. Seringkali, namun tidak selalu, kelompok sebaya itu terdiri Seringkali, namun tidak selalu, kelompok sebaya itu terdiri atas anak-anak yang juga terlibat dalam kegiatan kejahatan atas anak-anak yang juga terlibat dalam kegiatan kejahatan atau dissosial (tingkahlaku anak yang tidak dibenarkan atau dissosial (tingkahlaku anak yang tidak dibenarkan masyarakat justru dibenarkan oleh kelompok sebayanya itu masyarakat justru dibenarkan oleh kelompok sebayanya itu dan diatur oleh sub kultur yang menyambutnya dengan dan diatur oleh sub kultur yang menyambutnya dengan baik). Namun hal ini bukan merupakan syarat mutlak untuk baik). Namun hal ini bukan merupakan syarat mutlak untuk diagnosisnya, bisa saja anak itu menjadi warga kelompok diagnosisnya, bisa saja anak itu menjadi warga kelompok sebaya yang tidak terlibat dalam tindak kejahatan sebaya yang tidak terlibat dalam tindak kejahatan sementara perilaku dissosial dilakukannya di luar sementara perilaku dissosial dilakukannya di luar lingkungan kelompok itu. Bila perilaku dissosial itu pada lingkungan kelompok itu. Bila perilaku dissosial itu pada khususnya, merupakan penggertakkan terhadap anak lain, khususnya, merupakan penggertakkan terhadap anak lain, boleh jadi hubungan dengan korbannya atau beberapa boleh jadi hubungan dengan korbannya atau beberapa anak lain terganggu. Perlu ditegaskan lagi, bahwa hal ini anak lain terganggu. Perlu ditegaskan lagi, bahwa hal ini tidak membatalkan diagnosisnya, asal saja anak itu tidak membatalkan diagnosisnya, asal saja anak itu memang termasuk dalam kelompok sebaya dan ia memang termasuk dalam kelompok sebaya dan ia merupakan anggota yang setia dan mengadakan ikatan merupakan anggota yang setia dan mengadakan ikatan persahabatan yang langgeng.persahabatan yang langgeng.

Page 21: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GANGGUAN SIKAP MENENTANGGANGGUAN SIKAP MENENTANG• Ciri khas dari jenis gangguan tingkah laku Ciri khas dari jenis gangguan tingkah laku

ini ialah berawal pada anak di bawah usia ini ialah berawal pada anak di bawah usia 9 dan 10 tahun. Ditandai oleh adanya 9 dan 10 tahun. Ditandai oleh adanya perilaku menentang, ketidakpatuhan perilaku menentang, ketidakpatuhan (disobedient), perilaku provokatif dan (disobedient), perilaku provokatif dan tidak adanya tindakan dissosial dan tidak adanya tindakan dissosial dan agresif yang lebih berat yang melanggar agresif yang lebih berat yang melanggar hukum ataupun melanggar hak asasi hukum ataupun melanggar hak asasi orang lain.orang lain.

Page 22: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……GANGGUAN SIKAP MENENTANG...GANGGUAN SIKAP MENENTANG...• Pola perilaku negativistik, bermusuhan, menentang, Pola perilaku negativistik, bermusuhan, menentang,

provokatif dan merusak tersebut berlangsung secara provokatif dan merusak tersebut berlangsung secara berkelanjutan, yang jelas sekali melampaui rentang berkelanjutan, yang jelas sekali melampaui rentang perilaku normal bagi anak pada kelompok usia yang sama perilaku normal bagi anak pada kelompok usia yang sama dalam lingkungan sosial-budaya yang serupa, dan tidak dalam lingkungan sosial-budaya yang serupa, dan tidak mencakup pelanggaran yang lebih serius terhadap hak mencakup pelanggaran yang lebih serius terhadap hak orang lain. Anak dengan gangguan ini cenderung sering kali orang lain. Anak dengan gangguan ini cenderung sering kali dan secara aktif membangkang terhadap permintaan atau dan secara aktif membangkang terhadap permintaan atau peraturan dari orang dewasa serta dengan sengaja peraturan dari orang dewasa serta dengan sengaja mengusik orang lain. Lazimnya mereka bersikap marah, mengusik orang lain. Lazimnya mereka bersikap marah, benci, dan mudah terganggu oleh orang lain yang benci, dan mudah terganggu oleh orang lain yang dipersalahkan atas kekeliruan dan kesulitan yang mereka dipersalahkan atas kekeliruan dan kesulitan yang mereka lakukan sendiri. Mereka umumnya mempunyai daya lakukan sendiri. Mereka umumnya mempunyai daya toleransi terhadap frustasi yang rendah dan cepat hilang toleransi terhadap frustasi yang rendah dan cepat hilang kesabarannya. Lazimnya sikap menentang itu bersifat kesabarannya. Lazimnya sikap menentang itu bersifat provokatif, sehingga mereka mengawali konfrontasi dan provokatif, sehingga mereka mengawali konfrontasi dan seringkali menunjukkan sifat kasar sekali, kurang suka seringkali menunjukkan sifat kasar sekali, kurang suka berkerja sama, menentang otoritas.berkerja sama, menentang otoritas.

Page 23: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GG. CAMPURAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI.GG. CAMPURAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI.• Ciri khas dari kelompok gangguan ini ialah Ciri khas dari kelompok gangguan ini ialah

adanya gabungan dari perilaku agresif, dissosial adanya gabungan dari perilaku agresif, dissosial atau menentang yang menetap dengan gejala atau menentang yang menetap dengan gejala yang nyata dari depresi, anxietas atau gangguan yang nyata dari depresi, anxietas atau gangguan emosional lainnya.emosional lainnya.

• Gangguan ini harus cukup berat untuk dapat Gangguan ini harus cukup berat untuk dapat memenuhi kriteria gangguan tingkah laku pada memenuhi kriteria gangguan tingkah laku pada masa kanak dan gangguan emosional pada masa masa kanak dan gangguan emosional pada masa kanak atau bentuk gangguan neurotik pada masa kanak atau bentuk gangguan neurotik pada masa dewasa atau gangguan suasana perasaan / dewasa atau gangguan suasana perasaan / mood.mood.

Page 24: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GG. TINGKAH LAKU DEPRESIFGG. TINGKAH LAKU DEPRESIF• Kombinasi dari gangguan tingkah laku Kombinasi dari gangguan tingkah laku

masa kanak dengan keadaan depresif masa kanak dengan keadaan depresif yang berkelanjutan dan menetap, yang yang berkelanjutan dan menetap, yang dinyatakan dalam gejala seperti rasa duka dinyatakan dalam gejala seperti rasa duka nestapa yang berlebihan, hilangnya minat nestapa yang berlebihan, hilangnya minat dan kesenangan terhadap kegiatan sehari-dan kesenangan terhadap kegiatan sehari-hari, sikap menyesali diri sendiri dan hari, sikap menyesali diri sendiri dan keputus-asaan. Sering juga mengalami keputus-asaan. Sering juga mengalami susah tidur atau kurang nafsu makan.susah tidur atau kurang nafsu makan.

Page 25: Gangguan Perilaku Dan Emosional

Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) Pedoman Diagnostik (PPDGJ III) ……

GANGGUAN CAMPURAN TINGKAH GANGGUAN CAMPURAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI LAINNYALAKU DAN EMOSI LAINNYA

• Kombinasi dari gangguan tingkah Kombinasi dari gangguan tingkah laku masa kanak dengan gejala laku masa kanak dengan gejala emosional yang nyata dan menetap emosional yang nyata dan menetap seperti anxietas, takut, obsesi atau seperti anxietas, takut, obsesi atau kompulsi, depersonalisasi atau kompulsi, depersonalisasi atau derealisasi, berbagai fobia atau derealisasi, berbagai fobia atau hipkondriasis.hipkondriasis.