Gejala Penyakit Peningkatan Berat Badan

download Gejala Penyakit Peningkatan Berat Badan

of 3

Transcript of Gejala Penyakit Peningkatan Berat Badan

NAMA NIM

: Muhammad Habibul Ihsan : 2010730143

Kelompok : 2 (dua)

Jelaskan gejala-gejala & keluhan, pada penyakit yang berkaitan dengan peningkatan berat badan abnormal !

Penyakit yang ada kaitan terhadap penigkatan berat badan : 1. Sindrom chusing 2. Hipotiroidisme 1. Sindrom chusing Kortisol plasma berlebihan menyebabkan suatu keadaan yang disebut dengan Sindrom chusing. Sindrom cushing dapat disebabkan oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen), dijumpai pada penderita arthritis rematoid, asma, limfoma dan gangguan kulit umum yang menerima glukokortikoid sintetik sebagai agen antiinflamasi. Atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan), hiperfungsi korteks adrenal terjadi sebagai akibat rangsangan berlebihan oleh ACTH atau sebagai akibat patologik adrenal yang mengakibatkan produksi kortisol abnormal. Gejala Klinis Hormon glukortikoid (kortisol) merangsang glukoneogenesis dan menghambat kerja insulin di perifer. Bila terjadi kelebihan kortisol menyebabkan peningkatan glukoneogenesis hati dan resistensi insulin dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa. Sebagai akibatnya penderita dapat mengalami hiperglikemia. Hormon ini merangsang penguraian protein di banyak jaringan. Dengan adanya peningkatan hormon ini mengakibatkan terjadi kehilangan protein pada jaringan seperti kulit, otot, pembuluh darah dan tulang o Kehilangan protein pada kulit secara klinis menyebabkan kulit mengalami atrofi dan mudah rusak; luka-luka sembuh dengan lambat; terjadi rupture serabut-serabut elastis pada kulit menyebabkan tanda regang berwarna ungu, atau Striae.sehingga pada penderita sindrom chusing didapati striae abdomen. o Pada otot mengalami atrofi dan menjadi lemah. o Pada pembuluh darah terjadi penipisan dinding dan melemahnya jaringan penyokong perivaskular menyebabkan mudah timbul luka memar. Keadaan ini dapat cukup parah

sehingga menibulkan ptekie atau ekimosis yang luas pada lengan atas pasien bila diukur tekanan darah. o Pada tulang menyebabkan matriks protein tulang menjadi hilang dan ini dapat mengkibatkan keadaan osteoporosis Kadar glukokortikoid yang berlebihan juga mempengaruhi distribusi jaringan adipose yang terkumpul di daerah sentral tubuh dan menyebabkan obesitas, penumpukan wajah bagian atas (Moon face), daerah fosa supraklavikularis (Bufallo Hump). Obesitas trunkus dengan ekstremitas atas dan bawah yang kurus akibat atrofi otot memberi penampilan klasik berupa penampilan cushingoid.

2. Hipotiroidisme Hipotiroid adalah tingkat pengurangan hormon tiroid (tiroksin). Yaitu suatu keadaan di mana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan sedikit tiroksin. Hal ini dapat menyebabkan penurunan aktivitas metabolism keseluruhan. Hipotiroidisme dapat terjadi akibat: o Kegagalan primer kelenjar tiroid itu sendiri o Sekunder dari defisiensi TRH, TSH, atau keduanya o Defisiensi asupan iodium dalam makanan

Gejala klinis : Hormon tiroid mempunyai peran sebagai efek kalorigenik (penghasil panas).peningkatan laju metabolism menyebabkan penigkatan produksi panas. Pada pasien hipotiroid memperlihatkan toleransi terhadap dingin. Hormon ini meningkat kan laju metabolism basal tubuh keseluruhan, dalam metabolism bahan bakar, seperti sintesis dan penguraian karbonhidrat, lemak dan protein. Pada pasien hipotiroid terjadi penurunan metabolism basal dan bahan bakar yang menyebabkan pertambahan berat badan Akibat adanya penurunan metabolism bahan bakar terjadi penurunan produksi energy yang akibat nya pasien ini mudah lelah. Hormon ini mempunyai efek pada system kardiovaskulaer. Meningkatkan ketanggapan jantung terhadap katekolamin dalam darah, meningkatkan kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung, sehingga curah jantung meningkat. Pada pasien hipotiroid terjadigejala denyut nadi yang lemah dan lambat Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal system saraf, terutama SSP. Pada anak-anak yang mengalami hipotiroid mengalami gangguan pertumbuhan pada saraf. Hormon tiroid juga sangat penting untuk aktivitas normal SSP pada orang dewasa. Selain itu, kecepatan saraf perifer menghantarkan impuls berkaitan secara langsung dengan ketersedian hormon tiroid. Pada penderita hipotiroid terjadi permlambatan reflex dan kemampuan mental. Ditandai dengan berkurangnya kewaspadaan, bicara melambat, dan gangguan mengingat.

Pada penderita hipotiroid terjadi pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki yang dekenal miksedema. Ini merupakan keadaan edematosa yang disebabkan oleh infiltrasi molekulmolekul karbonhidrat penahan air di kulit yang diduga karena penurunan metabolism Jika individu mengalami hipotiroid sejak lahir, terjadi kreatinisme. Karena pertumbuhan yang normal dan perkembangan SSP memerlukan kadar hormone tiroid yang adekuat. Ini ditandai dengan tubuh yang cebol dan retardasi mental serta gejala-gejala hipotiroid pada umumnya.

Referensi Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta. EGC Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi volume 2 Edisi 6. Jakarta. EGC Sudoyo, Aru W, dkk (editor). 2009. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta. Internal Publishing http://zahra-youtube.blogspot.com/2010/10/hypotiroid.html