Hantaran Impuls Saraf

9
HANTARAN IMPULS SARAF MUHTAROM STUKTUR SEL Bentuk sel berbeda : sel otot, sel saraf, sel epitel, sel kelenjar dll. Struktur sel sama : membran sel, inti dan sitoplasma Di dalamsitoplasma terdapat organela sel : ribosom, komplek golgi, mitokondria, lisosom, mikrofilamen dan mikrotubulus Nukleus : mengandung DNA yang tersusun atas gen. Berperan dalam kode genetik dan mengontrol fs sel secara keseluruhan Membran sel : lipid bilayer, sedikt protein dan mukopolisakarida 1. Berpori kecil, semipermiabel (air dan elektrolit dapat masuk secara bebas) 2. Hidrofobik 3. Protein membran berperan sbg : reseptor, enzim,karier/pembawa, channel, pump, sitoskeleton. 4. Bbrp zat dapat melintasi membran sel dg cara difusi, transport aktif, osmosis, filtrasi fago/pinositosis ORGANELA MITOKONDRiA : respirasi intraseluler, penghasil tenaga (ATP) utk kerja mekanik, transport transmembran, sintesis dan sekresi ensim/hormon dll, sintesis hrmn steroid Ribosom : mndg RNA, sintesis protein untuk perbaikan sel dan disekresikan Komplek golgi : menyimpan protein, modifikasi protein. rRNA k.golgi (prot glikoprot). Lisosom : mgdg ensim proteolitik, sistem pertahanan sel, mencerna bahan yang tdk berguna bagi sel. Bila aktivitasnya berlebihan autokatalitik Mikrofilamen/tubulus : kerangka pembentuk sel

Transcript of Hantaran Impuls Saraf

Page 1: Hantaran Impuls Saraf

HANTARAN IMPULS SARAFMUHTAROM

STUKTUR SEL

• Bentuk sel berbeda : sel otot, sel saraf, sel epitel, sel kelenjar dll.

• Struktur sel sama : membran sel, inti dan sitoplasma

• Di dalamsitoplasma terdapat organela sel : ribosom, komplek golgi, mitokondria, lisosom, mikrofilamen dan mikrotubulus

• Nukleus : mengandung DNA yang tersusun atas gen. Berperan dalam kode genetik dan mengontrol fs sel secara keseluruhan

• Membran sel : lipid bilayer, sedikt protein dan mukopolisakarida • 1. Berpori kecil, semipermiabel (air dan elektrolit dapat masuk

secara bebas)• 2. Hidrofobik • 3. Protein membran berperan sbg : reseptor, enzim,karier/pembawa, channel,

pump, sitoskeleton.• 4. Bbrp zat dapat melintasi membran sel dg cara difusi, transport aktif,

osmosis, filtrasi fago/pinositosis

ORGANELA

• MITOKONDRiA : respirasi intraseluler, penghasil tenaga (ATP) utk kerja mekanik, transport transmembran, sintesis dan sekresi ensim/hormon dll, sintesis hrmn steroid

• Ribosom : mndg RNA, sintesis protein untuk perbaikan sel dan disekresikan

• Komplek golgi : menyimpan protein, modifikasi protein. rRNA k.golgi (prot glikoprot).

• Lisosom : mgdg ensim proteolitik, sistem pertahanan sel, mencerna bahan yang tdk berguna bagi sel. Bila aktivitasnya berlebihan autokatalitik

• Mikrofilamen/tubulus : kerangka pembentuk sel

PERPINDAHAN ION/MOL TRANS MEMBRANMembran sel mrpk pembatas CIS dan CES (interselluler,intravaskuler,transeluler).Cairan tubuh dan zat terlarut selalu berpindah(dinamis) untuk mempertahankan homeostasisHkm fisika : selama suhu tdk 0(nol) absolut, zat akan selalu berpindah sampai terjadi kesetimbangan

DIFUSI

• Perpindahan zat melewati membran sel dari kons tinggi menuju kons rendah

• Kecepatannya dipengaruhi oleh :

1. perbedaan konsentrasi,

2. permeabilitas membran,

3. ukuran zat,

Page 2: Hantaran Impuls Saraf

4. temperatur,

5. muatan listrik,

6. Jmlh mol pembawa.

• Terdapat tiga jenis : difusi biasa, dipermudah/fasilitated, mll pori membran

2. TRANSPO R AKTIF

• Perpindahan zat mll membran sel melawan perbedaan konsentrasi (kons rendah ke kons tinggi)

• Sangat tergantung energi/tenaga/ATP dan mol pembawa

• Berlangsung secara primer/skunder

• Terjadi pada perpindahan elektrolit (Na, K, Cl, Ca), glukosa dan asam amino ttt

Beberapa transport aktiv primer

• Na+-K+ ATP ase (pump)

Dihambat oleh digitalis (obat u.terapi gagal jantung)

• Ca+ pump (pada rtikulum sarkoplasma otot rangka)

• K+-H+ pump pada sel mukosa lambung (memompa hidrogen masuk lumen lambung)

EXITABLE CELL

• NERVE AND MUSCLE SELL (sceletal, smooth & myocard

• Capable to producing electrical signals when stimulated (kimia, fisika, suara, cahaya)

• Stimulasi---- proses (perubahan permeabilitas membran)----- output (kontraksi otot/impuls saraf

SEL SARAF/NEURON

• Terdiri : soma, dendrit, akson

• Dendrit : membran reseptor/penerima rangsang/antena/radar soma

• Akson : juluran sitoplasma/meneruskan rangsang/impuls (soma axon hillck ujung axon

POTENSIAL MEMBRAN(PM)

• Perbedaan potensial listrik intra—ekstra sel

• P. M. Istirahat : potensial membran pad sel yang tdk aktif/rest/steady state (ekstrasel positif, intrasel negatif)

Page 3: Hantaran Impuls Saraf

• Stimulasi permeabilitas membran sel saraf berbah. Na+ berdifusi masuk (depolarisasi) diikuti keluarnya K+ secara difusi(repolarisasi)---- impuls saraf------potensial aksi yang akan diteruskan oleh akson

POTENSIAL AKSI

• T.A : fase laten----depolarisasi----spike---repolarisasi

• Fase laten : waktu sesaat setelah terjadi rangs----sampai terjadi depolarisasi

• Masa refrakter : periode dimana sel tdk mampu menjawab rangsangan berikutnya.

• Masa refarakter : absolut dan relatif

• Potensial aksi hanya akan timbul bila rangsangan tepat guna (mencapai ambang rangsang) sesuai hk. Gagal dan tuntas/all-or-none

• Dalam keadaan ttt. Rangsangan tdk akan diikuti depolarisasi tetapi berupa hiperpolarisasi (perubahan permeabilitas terhadap Clorida.

HANTARAN INPULS PADA AXON

• Tgt : ada/tdk myelin & diameter axon

• Myelin tersusun dari lipids spt jeli

• Dibentuk oleh oligodendrisit (ss.pusat) dan sel schwann (ss.periver)

• Myelin tdk tersusun kontinyu sepanjang axon, ada celah disebut nodus ranvier “saltatory conduction”

• Multiple sclerosis : demyelinisasi axon di berbagai tempat sel saraf

• Sel schwan rusak, regenerasi axon sangat lambat

Axon pada SS pusat tdk ada kemempuan regenerasi

Siklus potensial aksi

Page 4: Hantaran Impuls Saraf

Sinaps dan hubungan antar sinaps

• Terdiri membran presinap dan postsinap. ujung terminal akson disebut synaptic knop, yang mengandung vesikel sinaptik(neurotransmiter.

• Sela antara dua membran pre-post : celah sinap (sinaptic cleft).

• Hubungan antar saraf disebut sinaps (juga dengan otot); neuron pre-post sinaps

• Stimulasi N.presinap---pelepasan ion Ca---pelepasan neurotransmiter---berikatan dg reseptor membran N.postsinap ---- depolarisasi /hiperpolarisasi N. postsinap.

• Terjadi Excitatory Postsinaptic potential (EPSP) atau Inhibitory Postsinaptic Potential (IPSP)

SINAPS

Page 5: Hantaran Impuls Saraf

Neurotransmiter & neuropeptida

• Neurotransmiter diinaktivasi oleh ensim pada membran postsinap atau dikembalikan ke ujung akson untuk disimpan atau dimetabolisir.

• Beberapa neurotransmiter mengaktifkan second massenger misal Cyclyc AMP

• Beberapa neurotransmiter : Asetil kolin, adrenalin, serotonin dll.

• Neuropeptide (lebih besar dari neurotransmiter) juga dilepaskan oleh ujung akson dan berikatan dg reseptor membran postsinap

• Neurotransmiter berperan dalam komunikasi cepat antar sel saraf

• Neuromodulator untuk aktivitas sel sel saraf yang lama, misan Belajar.

• Efektifitas transmisi sinaptik dapat berubah akibat obat atau penyakit

• Aksi obat obatan antar lain :

1.perubahan sintesis, penyimpanan, pelepasan neurotransmiter.

2. perbahan reseptor

3. merubah reup take neurotransmiter. Dll.

NERVOUS SYSTEM/SISTEM SARAF

• Central nervous system (CNS)/Sistem Saraf Pusat (SSP) : otak & med spinalis, dan

• Peripheral nervous system (PNS) 12 ps s. cranial & 31 ps s.spinal

• PNS : Afferent division (sensorik dan “Panca indera”) & Efferen Division (motorik)

• SS Sensorik: mendeteksi peubahan lingk dalam dan luar tubuh, mengirimkan informasi ke SSP untuk diinterpretasi

• SS Motorik: mengontrol/mengendalikan fungsi berbagai sistem dlam tubuh dengan cara mengirim perintah melalui serabut saraf motorik ke efektor (organ : otot, jantung, kelenjar dll)

Page 6: Hantaran Impuls Saraf

• Sistem saraf bersama sistem endokrin, sebagai sistem kontrol dan komunikasi dalam rangka mempertahan kan homeoatasis.

AFFERENT DIVISION/SERABUT AFEREN/SERABUT SENSORIK

• Ujung saraf sensorik mengalami modifikasi menjadi reseptor saraf yang bertugas mendeteksi perubahan yang terjadi di dalam dan luar tubuh

• Macam reseptor : Fotoreseptor (r. cahaya), Kemoreseptor (taste dan smell), nosiseptor (nyeri), mekanoreseptor (pendengaran, keseimbangan, raba), osmoreseptor, baroreseptor dan termoreseptor.

• Setiap reseptor mampu menerima rangsang spesisik dan mempunyai serabut sensorik dan lintasan khusus serta mempunyai pusat interpretasi khusus di CNS

• Reseptor mampu merubah energi ttt (misal mekanik) menjadi energi listrik (aksi potensial), sehingga disebu sbg tranduser biologis

• Reseptor dapat berupa akhiran ujung saraf sensorik yang terbuka atau ujung saraf yang mengalami modifikasi dan di tambah jaringan tertentu (tertutup)

• Reseptor dapat mengalamiadaptasi (cepat /lambat)

• Reseptor tonik : tdk dapat mengalami adaptasi/lambat (misal nyeri)

• Reseptor fasik : dapat mengalami adaptasi cepat (corpusculum pacini / reseptor raba dan getar)

• Informasi aferen yang sampai di medula spinalis dapat langsung diteruskan ke efektor yang sesuai, atau diteruskan menuju tempat spesifik di SSP. (sensori khusus bersinap/ganti neuron di talamus

SISTEM SARAF PERIFER : DIVISI MOTORIK (EFEREN)

• CNS mengirimkan impuls melalui serabut saraf motorik menuju organ sasaran (efektor : otot dan kelenjar)

• Sistem saraf somatik secara volunter mengontrol kontraksi otot rangka melalui pelepasan neurotransmiter pada neuromuscular junction

• Sistem saraf otonom secara involunter mongontrol otot jantung, otot polos dan kelenjar eksokrin dan beberapa kelenjar endokrin

Sistem saraf otonom(ANS)

• Setiap lintasan saraf otonom terdiri dari dua serabut saraf : serabut saraf pertama badan selnya berada dalam CNS, serabut saraf kedua badan selnya berada di luar CNS (ganglion) “serabut saraf preganglioer dan posganglioner”

• Terdiri dari divisi simpatis dan parasimpatis

• Neurotransmiter pre dan postganglioner parasimpatis adalah asetil kolin Serabut kolinergik), sedangkan simpatis pre : asetil kolin, postganglioner noradrenalin (serabut adrenergik).

Sistem saraf otonom :divisi simpatis

Page 7: Hantaran Impuls Saraf

Hubungan saraf-otot (Myoneural junction)

• ujung saraf mototik berhadapan dg memb sel otot

• Ujung saraf (motor end plate) tersebut mengandung neurotransmiter acetil kolin (AC) yang tersimpan dalam vesikel2

Bila ada impuls mencapai ujung saraf, AC akan dilepaskan dari vesikel, selanjutnya berikatan dengan reseptor pada memran sel otot, menyebabkan peningkatan permeabilitas membran terhadap Na ---- depolarisasi -----potensial aksi lempeng ujung ----- kontraksi otot.

Neuromuscular junction diseases

• Toxin C. Botulinum : Blocking the release of A Ch. Dari motor end plate

Mati o/k gagal nafas

• Curare : berikatan dg reseptor A Ch. (reversibel)

Mati o/k respiratory paralysis

- Organofospat : hambat Ach (ireversibel)

- Myastenia gravis : kelemahan otot o/k tubuh membentuk antibodi yang merusak reseptor ACh