Skrining Bayi Baru Lahir Hipotiroid Kongenital - Sosialisasi Kalimantan Selatan
Hipotiroid
-
Upload
ocsitaocsitul -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
description
Transcript of Hipotiroid
Hipotiroid ( klasifikasi & askep 3 )
Klasifikasi
Lebih dari 95% penderita hipotiroidisme mengalami hipotiroidisme primer
atau tiroidal yang mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri. Apabila
disfungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis, hipotalamus atau
keduanya disebut hipotiroidisme sentral (hipotiroidisme sekunder) atau
pituitaria. Jika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis disebut hipotiroidisme
tersier.(Brunner &Suddarth.2001)
Jenis Organ Keterangan
Hipotiroidism
e primer
kelenjar tiroid Paling sering terjadi. Meliputi penyakit
Hashimoto tiroiditis
(sejenis penyakit autoimmune) dan
terapi radioiodine(RAI) untuk merawat
penyakit hipertiroidisme.
Hipotiroidism
e sekunder
kelenjar
hipofisis(pituitari)
Terjadi jika kelenjar hipofisis tidak
menghasilkan cukup
hormon perangsang tiroid
(TSH) untuk merangsang kelenjar tiroid
untuk menghasilkan jumlah
tiroksin
yang cukup. Biasanya terjadi apabila
terdapat tumor di kelenjar hipofisis,
radiasi atau pembedahan yang
menyebabkan kelenjar tiroid tidak lagi
dapat menghasilkan hormon yang
cukup.
Hipotiroidism
e tertier
hipotalamus Terjadi ketika hipotalamus gagal
menghasilkan
TRH
yang cukup. Biasanya disebut juga
disebut
hypothalamic-pituitary-axis
hypothyroidism.
KLASIFIKASI HIPOTIROID
Klasifikasi Hipotiroid menurut penyebabnya :
Hipotiroidime primer (tiroidal) hipotiroidime primer (tiroidal) ini mengacu kepada
difungsi kelenjer tiroid itu sendiri. lebih dari 95% penderita hipotiroidime mengalami
hipotiroidime tipe ini.
Hipotiroidime sentral (hipotiroidime sekunder/pituitaria) adalah disfungsi tiroide
yang disebabkan oleh kelenjer hipofisis, hipolatamus, atau keduanya.
Hipotiroidime tertier (hipotalamus) ditimbulkan oleh kelainan hipotalamus yang
mengakibatkan sekresi tsh tidak adikuat aktibat penurunan stimulasi TRH.
(Brunner&Suddarth:1300)
Klasifikasi hipotiroid menurut usia :
Kretinisme (Hipotiroidisme congietal) adalah difisiensi tiroid yang diderita sebelum
atau segera sesudah lahir. pada keadaan ini, ibu mungkin juga menderita difisiensi
tiroid.
Hipotiroidisme juvenilis Timbul sesudah usia 1 atau 2 tahun
Miksedema adalah penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan supkutan dan
intersisial lainnya. Meskipun meksedema terjadi pada hipotiroidime yang sudah
berlangsung lama dan bera, istilah tersebut hanya dapat digunakan untuk
menyatakan gejala ekstrim pada hipotiroidime yang berat (Suddart, 2000)
Smeltzer & Bare : Brunner and Suddar’t Textbook Of Medical Surgical Nursing,
Philadel-Phia :
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
2.
Subjektif
- Klien merasa
kedinginan dan
menggigil
Objektif
- Klien terlihat
menggigil padahal
udara disekitarnya
sangat hangat
- Kadar hormon tiroid
yang kurang dari nilai
normal (T3 dan T4)
Faktor resiko, dan etiologi
↓
Terjadi kerusakan kelenjar
tiroid
↓
Gangguan Sintesis H.
Tiroid
↓
Hipotiroid
↓
G3 metabolisme
↓
↓Produksi kalor dalam
tubuh
↓
↓Suhu Tubuh
↓
Merasa kedinginan, dan
Kulit teraba dingin
↓
Hipotermia
Hipotermia
Diagnosa Hipotermia
Hipotermia berhubungan dengan penurunan metabolisme dalam tubuh, dan
produksi kalor dalam tubuh ditandai dengan menggigil, dan kulit teraba dingin
Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh yang normal
Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama 2x24 jam suhu klien mulai normal
yaitu 36,5 - 37,5° C dan klien tidak merasa kedinginan dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
NOC : Thermoregulation
No. Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
Shivering when cold *
Hypothermia**
Increased skin temperature**
Decreased skin temperature** √
√
√
√
NIC : Hipotermi treatment
a) Monitor suhu tubuh pasien
b) Monitor gejala yang berhubungan dengan hipotermi seperti : fatigue, kelemahan,
bingung, perubahan warna kulit.
c) Identifikasi faktor penyebab hipotermi
d) Pindahkan klien dari lingkungan suhu dingin, dengan suhu hangat dengan
memberikan baju kering dan hangat
e) Monitor warna dan temperatur kulit
f) Ajarkan secara singkat dan jelas tentang gejala utama hipotermia
g) Membuat support sistem untuk pasien yang lanjut usia dengan pencegahan
melakukan isolasi pada pasien yang bertempat tinggal di lingkungan bersuhu
sangat dingin.
Intervensi : Brunner and Suddart
Intervensi Rasional
a. Berikan tambahan lapisan pakaian
atau tambahan selimut.
b. Hindari dan cegah penggunaan
sumber panas dari luar (misalnya,
bantal pemanas, selimut listrik
atau penghangat).
c. Pantau suhu tubuh pasien dan
melaporkan penurunannya dari
Meminimalkan kehilangan
panas
Mengurangi risiko vasodilatasi
perifer dan kolaps vaskuler.
Mendeteksi penurunan suhu
nilai dasar suhu normal pasien.
d. Lindungi terhadap pajanan hawa.
dingin dan hembusan angin.
tubuh dan dimulainya koma
miksedema.
Meningkatkan tingkat
kenyamanan pasien dan
menurunkan
lebih lanjut kehilangan panas.