Hukum

1
7/17/2019 Hukum http://slidepdf.com/reader/full/hukum-568f8b4ad647f 1/1 atwa Syekh Dr. Shalih bin Fauzan Ali Fauzan dalam kitab Al-Muntaqa min Fatawa Sy aikh Shalih bin Fauzan Ali Fauzan, hlm. 3/319, no. 473 dan 474. Ketika beliau ditanya tentang mengecat rambut dengan warna-warna tertentu, belia u menjawab bahwa hukum mengecat rambut diperinci sebagai berikut: Uban disunnahkan dicat (disemir) dengan warna selain hitam, misalnya dengan hinn , al-wasmah, al-katm, dan ash-shafrah. Adapun disemir dengan warna hitam maka it u tidak boleh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ????????????????????????? ????????????? ?????????? Ubahlah uban tersebut dan jauhilah warna hitam. Apabila selain uban maka dibiarkan sesuai dengan penciptaannya yang asli dan jan gan diubah (disemir), kecuali jika warnanya rusak maka dia disemir dengan warna yang dapat menghilangkan kerusakannya kepada warna yang sesuai. Adapun rambut ya ng asli tanpa ada kerusakan padanya, maka dibiarkan sesuai aslinya, karena tidak  ada faktor yang mengharuskan mengubahnya. Apabila menyemir dalam bentuk atau model menyerupai orang-orang kafir dan adat-a dat asing (impor) maka jelas diharamkan, baik disemir dengan model satu atau mod el-model yang banyak. Dalam istilah Arab, ini dinamakan at-tasymisyi. Bagaimana Hukum Menyemir (Memirang) Rambut yang Semula Berwarna Hitam Menjadi Wa rna Lain? Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin pernah ditanyakan, Apakah boleh merubah ra mbut wanita yang semula berwarna hitam disemir menjadi warna selain hitam misaln ya warna merah? Syaikh rahimahullah menjawab: Jawaban dari pertanyaan mengenai menyemir rambut wanita yang berwarna hitam menj adi warna selainnya, ini dibangun di atas kaedah penting. Kaedah tersebut yaitu hukum asal segala adalah halal dan mubah. Inilah kaedah asal yang mesti diperhat ikan. Misalnya seseorang mengenakan pakaian yang dia suka atau dia berhias sesua i dengan kemauannya, maka syariat tidak melarang hal ini. Menyemir misalnya, hal ini terlarang secara syari karena terdapat hadits Nabi shallallahu alaihi wa salla m, Ubahlah uban, namun jauhilah warna hitam. Jika seseorang merubah uban tersebut dengan warna selain hitam, maka inilah yang diperintahkan sebagaimana merubah ub an dengan hinaa (pacar) dan katm (inai). Bahkan perkara ini dapat termasuk dalam perkara yang didiamkan (tidak dilarang dan tidak diperintahkan dalam syariat, art inya boleh -pen). Oleh karena itu, kami dapat merinci warna menjadi 3 macam: Pertama adalah warna yang diperintahkan untuk digunakan seperti hinaa untuk merub ah uban. Kedua adalah warna yang dilarang untuk digunakan seperti warna hitam untuk merub ah uban. Ketiga adalah warna yang didiamkan (tidak dikomentari apa-apa). Dan setiap perka ra yang syariat ini diamkan, maka hukum asalnya adalah halal . Berdasarkan hal ini, kami katakan bahwa hukum mewarnai rambut untuk wanita (deng an warna selain hitam) adalah halal. Kecuali jika terdapat unsur merubah warna r ambut tersebut untuk menyerupai orang-orang kafir, maka di sini hukumnya menjadi  tidak diperbolehkan. Karena hal ini termasuk dalam masalah tasyabbuh (menyerupa i) orang kafir, sedangkan hukum tasyabuh dengan orang kafir adalah haram. Hal in i berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ???? ????????? ???????? ?????? ???????? Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho [1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus) Dari artikel 'Hukum Menyemir Rambut  Muslim.Or.Id'

description

Hukum

Transcript of Hukum

Page 1: Hukum

7/17/2019 Hukum

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-568f8b4ad647f 1/1

atwa Syekh Dr. Shalih bin Fauzan Ali Fauzan dalam kitab Al-Muntaqa min Fatawa Syaikh Shalih bin Fauzan Ali Fauzan, hlm. 3/319, no. 473 dan 474.

Ketika beliau ditanya tentang mengecat rambut dengan warna-warna tertentu, beliau menjawab bahwa hukum mengecat rambut diperinci sebagai berikut:

Uban disunnahkan dicat (disemir) dengan warna selain hitam, misalnya dengan hinn, al-wasmah, al-katm, dan ash-shafrah. Adapun disemir dengan warna hitam maka itu tidak boleh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,????????????????????????? ????????????? ??????????

Ubahlah uban tersebut dan jauhilah warna hitam.

Apabila selain uban maka dibiarkan sesuai dengan penciptaannya yang asli dan jangan diubah (disemir), kecuali jika warnanya rusak maka dia disemir dengan warnayang dapat menghilangkan kerusakannya kepada warna yang sesuai. Adapun rambut yang asli tanpa ada kerusakan padanya, maka dibiarkan sesuai aslinya, karena tidak ada faktor yang mengharuskan mengubahnya.Apabila menyemir dalam bentuk atau model menyerupai orang-orang kafir dan adat-adat asing (impor) maka jelas diharamkan, baik disemir dengan model satu atau model-model yang banyak. Dalam istilah Arab, ini dinamakan at-tasymisyi.

Bagaimana Hukum Menyemir (Memirang) Rambut yang Semula Berwarna Hitam Menjadi Warna Lain?

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin pernah ditanyakan, Apakah boleh merubah rambut wanita yang semula berwarna hitam disemir menjadi warna selain hitam misalnya warna merah?Syaikh rahimahullah menjawab:Jawaban dari pertanyaan mengenai menyemir rambut wanita yang berwarna hitam menjadi warna selainnya, ini dibangun di atas kaedah penting. Kaedah tersebut yaituhukum asal segala adalah halal dan mubah. Inilah kaedah asal yang mesti diperhatikan. Misalnya seseorang mengenakan pakaian yang dia suka atau dia berhias sesuai dengan kemauannya, maka syariat tidak melarang hal ini. Menyemir misalnya, halini terlarang secara syari karena terdapat hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Ubahlah uban, namun jauhilah warna hitam. Jika seseorang merubah uban tersebutdengan warna selain hitam, maka inilah yang diperintahkan sebagaimana merubah uban dengan hinaa (pacar) dan katm (inai). Bahkan perkara ini dapat termasuk dalam

perkara yang didiamkan (tidak dilarang dan tidak diperintahkan dalam syariat, artinya boleh -pen).Oleh karena itu, kami dapat merinci warna menjadi 3 macam:Pertama adalah warna yang diperintahkan untuk digunakan seperti hinaa untuk merubah uban.Kedua adalah warna yang dilarang untuk digunakan seperti warna hitam untuk merubah uban.Ketiga adalah warna yang didiamkan (tidak dikomentari apa-apa). Dan setiap perkara yang syariat ini diamkan, maka hukum asalnya adalah halal .Berdasarkan hal ini, kami katakan bahwa hukum mewarnai rambut untuk wanita (dengan warna selain hitam) adalah halal. Kecuali jika terdapat unsur merubah warna rambut tersebut untuk menyerupai orang-orang kafir, maka di sini hukumnya menjadi tidak diperbolehkan. Karena hal ini termasuk dalam masalah tasyabbuh (menyerupa

i) orang kafir, sedangkan hukum tasyabuh dengan orang kafir adalah haram. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,???? ????????? ???????? ?????? ????????Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka (HR.Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho [1/269] mengatakan bahwa sanadhadits ini jayid/bagus)

Dari artikel 'Hukum Menyemir Rambut  Muslim.Or.Id'