HUKUM BACAAN RA.docx

8
HUKUM BACAAN RA A. TAFKHIM Cara membacanya yaitu dengan bibir sedikit kemuka atau monyong. Bacaan tafkhim Terjadi manakala : 1. huruf ra' itu sendiri dibaca fathah, contoh: ْ مِ هِ بَ ر يَ لِ ا2. huruf ra' itu sendiri dibaca dommah, contoh: ا نْ قِ رُ ر3. huruf ra' berharakat sukun dan terletak setelah huruf yang berharakat fatah, contoh: ن ه م ر حا ا4. huruf ra' berharakat sukun dan terletak setelah huruf yang berharakat dommah, contoh: َ نْ وُ عَ جْ رُ ت5. Apabila dalam keadaan waqaf atau di Waqafkan , seda ngkan huruf yangmendah Uluinya bertanda baca fathah atau dommah, contoh: َ رُ تُ ا لدَ نْ وُ لَ وُ يَ و6. Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedangkan di antara huruf ra Dengan huruf bertanda baca fathah atau dommah itu terdapat huruf Yang bertanda baca sukun. contoh: رْ صَ قْ ل ا كٍ رَ رَ 1 شَ ب7. apabila dalam keadaan waqaf atau di Waqafkan . Sedangkan huruf sebelumnya Alif atau wawu yang bertanda baca sukun. contoh: ِ رْ وُ دُ ص ل اِ ا تَ دِ ب8. Huruf ra’ berharakat sukun dan terletak sesudah huruf berharakat kasrah, tapi diikuti oleh Huruf isti’la’* yang bukan berharakat kasrah, contoh: ٌ ةَ قْ رُ فB. TARQIQ Cara membacanya yaitu dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga agak meringis. Bacaan tarqiq terjadi manakala:

Transcript of HUKUM BACAAN RA.docx

HUKUM BACAAN RA

A. TAFKHIM

Cara membacanya yaitu dengan bibir sedikit kemuka atau monyong.Bacaan tafkhim Terjadi manakala :

1. huruf ra' itu sendiri dibaca fathah, contoh:

2. huruf ra' itu sendiri dibaca dommah, contoh:

3. huruf ra' berharakat sukun dan terletak setelah huruf yang berharakat fatah, contoh:

4. huruf ra' berharakat sukun dan terletak setelah huruf yang berharakat dommah, contoh:

5. ApabiladalamkeadaanwaqafataudiWaqafkan,sedangkanhurufyangmendahUluinyabertandabacafathahataudommah, contoh:

6. Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedangkan di antara huruf ra Dengan huruf bertanda baca fathah atau dommah itu terdapat huruf Yang bertanda baca sukun. contoh:

7. apabila dalam keadaan waqaf atau di Waqafkan . Sedangkan huruf sebelumnya Alif atau wawu yang bertanda baca sukun. contoh:

8. Huruf ra berharakat sukun dan terletak sesudah huruf berharakat kasrah, tapi diikuti oleh Huruf istila* yang bukan berharakat kasrah, contoh:

B. TARQIQ

Cara membacanya yaitu dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga agak meringis.

Bacaan tarqiq terjadi manakala:

Huruf ra itu sendiri di baca kasroh, contoh:

Huruf ra di baca sukun dan terletak setelah huruf yang di baca kasroh, Dan sesudahny a bukan huruf istila, contoh

Apabila dalam keadaan waaf atau di waqafkan, sedangkan huruf sebelumumnya bertanda baca kasrah. Contoh Atau dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedangkan di antara Huruf ra dengan huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf bertanda baca sukun, contoh:

Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedang huruf sebelumnya huruf ya ,Yang bertanda baca sukun, contoh: ,

HUKUM MAD

Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu :

Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :

1. Mad Ashli / mad thobii

Mad Ashli / mad thobiI terjadi apabila :

huruf berbaris fathah bertemu dengan alif

huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati

huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati.

Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.

contoh :

2. Mad fari

Adapun jenis mad fari ini terdiri dari 13 macam, yaitu :

a. Mad Wajib Muttashil

Yaitu setiap mad thobii bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)

Contoh :

b. Mad Jaiz Munfashil

Yaitu setiap mad thobii bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.

Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).

Contoh :

c. Mad Aridh Lisukuun

Yaitu setiap mad thobii bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).

Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobii.

Contoh :

d. Mad Badal

Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak .

Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)

Contoh :

e. Mad Iwad

Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof.

Panjangnya 2 harokat (1 alif).

Contoh :

f. Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi

Yaitu bila mad thobii bertemu dengan huruf yang bertasydid.

Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).

Contoh :

g. Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

Yaitu bila mad thobii bertemu dengan huruf sukun atau mati.

Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).

Contoh :

h. Mad Lazim Harfi Musyba

Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-quran. Huruf mad ini ada delapan, yaitu :

Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)

Contoh :

i. Mad Lazim Mukhoffaf harfi

Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-quran. Huruf mad ini ada lima, yaitu :

Panjangnya adalah 2 harokat.

Contoh :

j. Mad Layyin

Mad ini terjadi bila :

huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.

Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).

Panjang mad ini adalah 2 6 harokat ( 1 3 alif).

Contoh :

k. Mad Shilah

Mad ini terjadi pada huruh ha di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).

Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah ha dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.

Mad shilah terbagi 2, yaitu :

a)Mad Shilah Qashiroh

Terjadi bila setelah ha dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf ha dhomir.

Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).

Contoh :

b)Mad Shilah Thowilah

Terjadi bila setelah ha dhomir terdapat huruf hamzah.

Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 2,5 alif).

Contoh :

l. Mad Farqu

Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.

Panjangnya 6 harokat.

Contoh :

m. Mad Tamkin

Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati.

Panjangnya 2 6 harokat (1 3 alif).

Contoh :