HYPROSEFALUS LUTFAH

14
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. D DENGAN DIAGNOSA MEDIS HYPROSEFALUS DI RUANG BEDAH H RS. Dr. SOETOMO SURABAYA OLEH : SOCHIFATUL LUTFAH 02.110.061 A K A D E M I P E R A W A T A N U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H S U R A B A Y A

Transcript of HYPROSEFALUS LUTFAH

Page 1: HYPROSEFALUS LUTFAH

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. D DENGAN

DIAGNOSA MEDIS HYPROSEFALUS DI RUANG BEDAH H

RS. Dr. SOETOMO SURABAYA

OLEH :

SOCHIFATUL LUTFAH

02.110.061

AKADEMI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2005

AKAD E M I P E R AW ATA N

UN IVERS ITAS M U H A M M A D IYA H SUR ABA

YA

Page 2: HYPROSEFALUS LUTFAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR

1. Pengertian

* Hidrosefalus ialah penumpukan cairan serebrospinal di dalam ventrikel

otak secara aktif. (Umar Kayan, 1994)

* Hidrosefalus ialah suatu keadaan patologis yang mengakibatkan

bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang

berlebihan maupun gangguan absorbsi, dengan / pernah disertai Tik yang

meninggi sehingga terjadi pelebaran ruang-ruang tempat aliran cairan

serebrospinalis. (Mata Kuliah Askep Anak, 2003)

2. Etiologi

a. Kelainan kongenital / bawaan

b. Gangguan cairan cerebrospinalis

c. Tumor otak

d. Trauma lahir (perdarahan)

e. Terinfeksi / proses radang.

3. Patofisiologi

Hidrosefalus terjadi karena adanya gangguan absorbsi, obstruksi cairan

serebrospinalis.

4. Gejala klinis

a. Pada bayi (sufura masih terbuka pada umur kurang dari 1

tahun)

- Kelapa membesar

- Sufura membesar

- Fontanella kepala prominer

- Mata kearah bawah (sunset phenomena)

- Nistagmus horisontal

- Perkusi kepala”cracked pot sign” atau seperti

semangka masak

Page 3: HYPROSEFALUS LUTFAH

b. Pada anak-anak yang sufuranya sudah tertutup, gejala

kenaikan tekanan kronial lebih menonjol

- Sakit kepala

- Muntah

- Mual

- Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak

- Gangguan perkembangan fisik dan mental

c. Pada dewasa : tanda-tanda tekanan intrakranial

meningkat pada dewasa dapat timbul “Normal pressure Hidrosefalus”

akibat dari :

- Pendarahan subarahnoid (SAH)

- Meningitis

- Trauma kepala

Dengan trias gejala :

- Gangguan mental (dementia)

- Gangguan koordinasi (ataksi)

- Gangguan kencing (inkontinentia urin)

5. Pemeriksaan dan Diagnosis

1. Gejala klinis

2. Pemeriksaan tambahan

a. x foto kepala

- tulang tipis

- disproporsi kroniafasial

- sufura melebar

b. Transilium (pada bayi) penyebaran cahaya di luar sumber

sinar lebih dari batas, frontal 2,5 cm, optikal 1 cm

c. Pemeriksaan cairan serebrospinal, dengan cara aseptik

melalui punksi vertikal / punksi fontanella mayor, menentukan :

- Tekanan

- Jumlah sel meningkat, menunjukkan adanya

peradangan / infeksi

- Adanya eritrosit menunjukkan adanya pendarahan

- Bila terdapat infeksi, diperiksa dengan pembiakan

kuman dan kepekaan antibiotik

d. CT Scan kepala:

Keuntungan :

Page 4: HYPROSEFALUS LUTFAH

- gangguan jelas

- non traumatik

- meramal prognose

- penyebab hidrosfalus dapat diduga

e. USG kepala : pada bayi

6. Komplikasi

- Alrofi otak

- Hernisasi otak yang dapat berakibat kematian

7. Penatalaksanaan

a. Mengalirkan cairan serebrospinal dari rongga otak ke

ruang lain dalam tubuh, dengan mempertahankan tekanan tertentu dalam

vertikal.

b. Menghilangkan penyebab hidrosefalus

Macam :

Drain ventikulo peritonial

Drain ventikulo atrial

* Kontra indikasi

- Infeksi daerah operasi

- Kelainan jantung kongenital pada pemasangan

drain ventikulo atrial

- Endokarditis bakterial

* Komplikasi drain

- Abses

- Peritonitas

- Perforasi usus

- Ileus

- Hernia ingunalis

- Layu jantung

- Perforasi jantung, tamponade

- Drain buntu

- Pendarahan subdural

8. Prognosis

Page 5: HYPROSEFALUS LUTFAH

Prognosis pada anak tergantung besarnya kecepatan perkembangan

hidrocephalus, frekuensi komplikasi dan penyebab hidrocephalus. Sebagai

contoh tumot-tumor ganas dapat menyebabkan mortalitas yang tinggi

berhubungan dengan faktor-faktor komplikasi yang lain. Pada anak-anak

perkembangan dan emosional seperti cemas, neorosis atau gangguan sikap

anti sosial. Pada umunya hidrocephalus non infeksi menunjuk prognosis baik

sedangkan hidrochepalus biasanya disertai dengan cerebral defect.

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan

masalah dalam upaya memperbaiki dan memelihara Kx sampai ke tahap optimal

melalui suatauu pendekatan yang sistematis untukn mengenal Kx untuk memenuhi

kebutuhannya.

I. PENGKAJIAN

A. Pengumpulan Data

1. Identitas

Meliputi Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama,

pendidikan, bangsa / suku, bahasa yang digunakan, alamat, tanggal

dan jam MRS.

2. Keluhan Utama

Pada umumnya Kx kepalanya membesar, nyeri kepala, mata

besar, kelumpuhan anggota gerak, gangguan perkembangan, dsb.

3. Riwayat Penyakit

a. Riwayat Penyakit sekarang

Menanyakan tentaang keluhan yang dialami kepada

keluarga Kx mulai dari kapan terjadi.

b. Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit yang diderita saat kecil seperti batuk, pilek,

panas. Pernah dirawat dimana, tindakan apa yang dilakukan,

umur berapa saat membesarnya kepala.

c. Riwayat penyakit Keluarga

Tanyakan kepada keluarga Kx tentang didalam

keluarga ada yang menderita penyakit yang diderita oleh klien

Page 6: HYPROSEFALUS LUTFAH

seperti tumor otak atau tifoid kongenital didapatkan dari

seseorang ibu hamil yang menderita demam tifoid dan

menularkan kepad janin melalui darah.

4. Riwayat Psikososial

Peran terhadap keluarga akan menurun yang diakibatkan oleh

adanya perubahan kesehatan sehingga dapat menimbulkan

psikologis klien dengan timbul gejala – gejala yang dialami dalam

proses penerimaan terhadap penyakitnya.

5. Pola – pola Fungsi Kesehatan

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup

Pada umumnya klien / keluarga apakah keluarga

mengerti tentang penyakit / kebiasaan hidup sehat dan dibawa

kemana bila sakit.

b. Pola nutrisi dan metabolisme

Pada umumnya klien tidak mengalami gangguan pada

pola nutrisinya.

c. Pola eliminasi

Pada klien hidrosephalus tidak mengalami gangguan

d. Pola istirahat dan tidur

Pada umumnya klien Hidrophalus mengalami

gangguan waktu tidur karena adanya cairan pada cerebrospinal

(pre op) dan pada (Post op) Kx tidak mengalami gangguan

pada pola istirahat dan tidur.

e. Pola aktifitas dan latihan

Pada umumnya klien mengalami gangguan dalam

melakukan aktifitas.

f. Pola Persepsi dan konsep diri

Biasanya disebabkan karena klien mengalami gangguan

dalam cara menerima gambaran dirinya.

g. Pola sensori dan kognitif

Pada umumnya klien daya penglihatan mengalami

gangguan karena adanya cairan yang menumpuk pada otak.

Sehingga terjadi pembsaran pada kepala, sedangkan

pendengaran, penciuman, perabaan dan kognitif (daya pikir)

tidak mengalami gangguan.

6. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Page 7: HYPROSEFALUS LUTFAH

- Biasanya pada klien Hydrosephalus fontanella cembung,

pyupil oedem, mata selalu melihat kebawah.

- Pernafasan terganggu, sesak nafas, GCS, kecerdasan

menurun (IQ < 70).

b. Palpasi

- Biasanya turgor kulit menurun.

- Membran mukosa kering.

- Vena terlihat jelas.

- Pada kepala kulit tipis mengkilat.

c. Auskultasi

- Biasanya Bradikardi / nadi meningkat.

- Tekanan darah naik.

d. Perkusi

- Pada klien Hydrosephalus apabila dilakukan perkusi

perut tidak ada pantulan gelombang cairan.

B. Analisa Data

Data yang dikumpulkan dikelompokkan, diidentifikasi sehingga

memunculkan masalah diagnosa keperawatan berdasarkan urutan

priorutas masalah.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas berhubungan dengan ketidak pastian masa yang akan datang.

2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan disfagia dan keletihan

3. Resiko terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake

kurang dan muntah – muntah akibat peningkatan tekanan intrakranial.

III. PERENCANAAN

1. Dx : Tujuan sehubungan dengan ketidakpastian masa yang akan

datang.

Tujuan : rasa cemas berkurang

KH : - Keluarga dapat mengungkapkan kembali tentang penyakit pada

anak dengan hidrocephalus dan penyakit-penyakitnya.

- Keluarga/orang tua dapat segera mengambil tindakan bila terjadi

kemungkinan yang timbul.

Rencana tindakan :

Page 8: HYPROSEFALUS LUTFAH

1. Berikan penjelasan tentang penyakit pada anak dengan hidrocephalus

dan tindakan pembedahan.

R/ keluarga klien dapat mengerti tentang penyakit hidrocephalus.

2. Terangkan dan tunjukan tanda-tanda pada anak dengan hidrocephalus

yang bisa pula terjadi pada bayi.

R/ diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda-tanda pada anak

hidrocephalus.

3. Tunjukan penyakit-penyakit yang mungkin timbul dan akibat

pemasangan ventrikulo peritoneal shunt.

R/ dengan menunjukkan pada keluarga diharapkan mampu mengetahui

penyakit-pernyakit yang timbul pada anak hidrocephalus.

2. Dx : Gangguan pemenuhan nutrisi berghubungan dengan

disfagia dan

keletihan.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

KH : - Pasien ditemukan tanda-tanda kekurangan nutrisi

- Berat badan sesuai dengan usia.

Rencana tindakan :

1. Jelaskan pada orang tua tentang kebutuhan nutrisi seimbang untuk anak

yaitu dengan diet tinggi kalori dan tinggi protein, disajikan dalam bentuk

cair atau lunak (sesuai umur).

R/ diet TKTP dapat menambah berat badan hingga dapat mencapai

normal dan dapat mencegah kerusakan jaringan.

2. Jelaskan tanda-tanda anak kekurangan nutrisi, antara lain berat badan

yang tidak sesuai dengan usia dan pertumbuhan perkembangan

terhambat dan anak mudah terserang penyakit.

R/ penimbangan secara berkala penting untuk memantau tumbuh

kembang seorang anak.

3. Berikan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien susu cair, bubur

halus, bubur kasar, makanan biasa.

R/ diet tersebut akan memudahkan proses pencernaan.

4. Observasi tanada-tanda kekurangan nutrisi

R/ mencegah terjadinya kekuraangan nutrisi lebih lanjut.

5. Menimbang berat badan setiap hari dan ukur lingkar lengan.

R/ sebagai pemantau tubuh kembang.

3. Dx : Resiko terhadap kekurangan volume cairan berhubungan

dengan

Page 9: HYPROSEFALUS LUTFAH

intake kurang dan muntah akibat peningkatan tekanan infrakranial.

Tujuan : Cairan tubuh dalam keadaan seimbang.

KH : - Tidak terlihat tanda-tanda dehidrasi

- Penambahan kebutuhan cairan cukup.

Rencana tindakan

1. Jelaskan akibat kekurangan caiaran.

R/ mengetahui tanda-tanda kurang caiarn dan semua akibatnya.

2. Kaji kembali tanda dehidrasi pada turgor kulit, mukosa mulut.

R/ mengetahui tanda-tanda dehidri.

3. Berikan cairan peroral dan perental sesuai dengan kebutuhan.

R/ menggantikan cairan yang keluar.

IV. PELAKSANAAN

Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan realisasi dari pada

rencana tindakan keperawatan yang telah di tetapkan meliputi tindakan

independent, dependent, interdependent, pada pelaksanaan terdiri dari beberapa

kegiatan validasi, rencana keperawatan, mendokumentasi renca keperawatan,

memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data. (Susan Martin, 1998)

V. EVALUASI

Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang

merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana. (Nasrul Efendi, 1995).

Page 10: HYPROSEFALUS LUTFAH

DAFTAR PUSTAKA

1. Efendi Nasrul, 1995. Pengantar Peroses Keperawatan, EGC, Jakarta.

2. Kasan, Umar, 1994. Pedoman Diagnosa dan Te4rapi, LAB/UPF Ilmu Bedah,

Surabaya.

3. Lynda Juall Carpenito, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, UI, Jakarta.

4. Sumisati, ME, 2003. Asuhan Keperawatan Penderita Anak Dengan

Hydrosefalus.

5. Tucker, Susan martin, 1998. Standar Perawatan Pasien, EGC, Jakarta.