Identitas Mahasiswa

7
EGUH YULI PRASETYO, 2101404086 Peningkatan Keterampilan Bercerita melalui Teknik Pemetaan Pikiran dengan Media Foto pada Siswa Kelas VII-F MTs Al Asror Semarang

description

EGUH YULI PRASETYO, 2101404086 Peningkatan Keterampilan Bercerita melalui Teknik Pemetaan Pikiran dengan Media Foto pada Siswa Kelas VII-F MTs Al Asror Semarang. Identitas Mahasiswa. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Identitas Mahasiswa

Page 1: Identitas Mahasiswa

EGUH YULI PRASETYO, 2101404086

Peningkatan Keterampilan Bercerita melalui Teknik Pemetaan Pikiran dengan Media Foto pada Siswa Kelas VII-F MTs Al Asror Semarang

Page 2: Identitas Mahasiswa

Identitas Mahasiswa - NAMA : EGUH YULI PRASETYO - NIM : 2101404086 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : egypt pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : Tommi Yuniawan, S.Pd., M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Dra. Suprapti, M. Pd. - TGL UJIAN : 2009-04-02

Page 3: Identitas Mahasiswa

JudulPeningkatan Keterampilan Bercerita melalui Teknik Pemetaan Pikiran dengan Media Foto pada Siswa Kelas VII-F MTs Al Asror Semarang

Page 4: Identitas Mahasiswa

AbstrakKeterampilan bercerita tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaranberbicara. Sebagai salah satu bentuk pembelajaran berbicara, keterampilan berceritamerupakan salah satu jenis keterampilan yang penting untuk melatih komunikasi.Dengan keterampilan bercerita seseorang dapat menyampaikan berbagai macamcerita, ungkapan berbagai berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami,dirasakan, dilihat, dan dibaca. Di MTs Al Asror Semarang keterampilan berceritasiswa kelas VII-F masih rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa takutketika diminta berbicara di depan kelas; siswa kesulitan dalam mengungkapkanide/gagasan yang ada dalam pikirannya; dan siswa kurang percaya diri saatberbicara. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan bercerita siswakelas VII-F MTs Al Asror adalah dengan menerapkan teknik pemetaan pikirandengan media foto pada pembelajaran bercerita.Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini sejauh manapeningkatan keterampilan bercerita siswa kelas VII-F MTs Al Asror Semarangsetelah mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik pemetaan pikiran denganmedia foto dan bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VII-F MTs Al AsrorSemarang setelah mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik pemetaanpikiran dengan media foto. Tujuan penelitian ini mendeskripsi peningkatanketerampilan bercerita siswa kelas VII-F MTs Al Asror Semarang setelahmengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik pemetaan pikiran dengan mediafoto dan mendeskripsi perubahan perilaku siswa kelas VII-F MTs Al AsrorSemarang setelah mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik pemetaanpikiran dengan media foto.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atasdua siklus. Masing-masing siklus dilakukan secara berdaur yang terdiri atas empattahap, yaitu (1) perencanaan; (2) tindakan; (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Datapenelitian diambil melalui melalui tes dan nontes. Alat pengambilan data tesberupa tes performansi bercerita, sedangkan alat pengambilan data nontes berupaiiipedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto dan video.Selanjutnya, data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa pembelajaranbercerita menggunakan teknik pemetaan pikiran dengan media foto dapatmeningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VII-F MTs Al Asror Semarang.Nilai rata-rata siswa pada prasiklus sebesar 52,82 dan termasuk dalam kategorikurang. Setelah diterapkan teknik pemetaan pikiran dengan media foto padapembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 62,66 dan termasukdalam kategori cukup. Nilai rata-rata keterampilan bercerita siswa pada siklus Imengalami peningkatan sebesar 18,63 % dari prasiklus. Namun, hasil tes tersebutbelum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 67,00 sehingga perludilakukan perbaikan tindakan pada pembelajaran tahap selanjutnya pada siklus II.Setelah dilakukan perbaikan tindakan, berupa perbaikan cara mengajar guru,perbaikan media, dan efektivitas alokasi waktu pada pembelajaran siklus II, nilairata-rata keterampilan berbicara siswa meningkat menjadi 69,73 dan termasukdalam kategori cukup. Terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 11,28 %dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, terjadi peningkatan nilai rata-ratasiswa sebesar 32,01 % dari prasiklus ke siklus II. Perilaku siswa setelah mengikutipembelajaran bercerita menggunakan teknik pemetaan pikiran dengan media fotomengalami perubahan ke arah positif. Pada siklus I sebagian besar siswa telahmemberikan respon positif terhadap pembelajaran, dan sebagian kecil saja yangmasih belum memberikan respon positif. Namun, setelah dilakukan perbaikantindakan berupa perbaikan cara mengajar guru, perbaikan media, dan efektivitasalokasi waktu pembelajaran pada siklus II, terjadi penambahan jumlah siswa yangmemberikan respon positif terhadap pembelajaran bercerita.Saran yang dapat penulis berikan yaitu (1) guru Bahasa dan Sastra Indonesiadapat menggunakan teknik pemetaan pikiran dengan media foto pada pembelajaranbercerita karena teknik tersebut terbukti dapat meningkatkan keterampilan berceritasiswa; (2) para peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini untukterus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaraan Bahasa dan SastraIndonesia di sekolah.

Page 5: Identitas Mahasiswa

Kata Kunciketerampilan bercerita, teknik pemetaan pikiran, dan media foto.

Page 6: Identitas Mahasiswa

ReferensiAfniyanti, Yuni. 2006. Pembelajaran Meceritakan Tokoh Idola MelaluiPendekatan Kontekstual dengan Media Fotografis pada Siswa Kelas VIICSMP N 23 Semarang Tahun Ajaran2005/2006. Skripsi. UniversitasNegeri Semarang.Arsjad, Maedar G dan Mukti. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara BahasaIndonesia. Jakarta: Erlangga.Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar: Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka UtamaDePorter, Reardon, dan Singer-Nourie. 2008. Quantum Teaching: MempraktikanQuantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Terj Ary Nilandari. Bandung:Kaifa.DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: MembiasakanBelajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.http://www.pkab.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 13 Juni 2008pukul 19.40 WIB.Hudlrotin, Siti. 2006. Pengembangan Pembelajaran Membawakan Acara denganMedia Video Compact Disc Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstualpada Siswa Kelas VIII-E MTs Salafiyah Kajen kabupaten Pati. Skripsi.Universitas Negeri Semarang.Mulyantini. 2002. Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan MenggunakanMedia Kerangka Karangan pada Siswa II-A SLTP N 21 Semarang.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE.Pramukawati, Ika. 2006. Peningkatan Kemampuan Menceritakan Pengalamanyang Mengesankan Melalui Pendekatan Kontekstual KomponenMasyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII-E SMP N 40 Semarang TahunAjaran 2005/2006. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.Pageyasa. 2004. Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Strategi MindMapping. (http://haveza.multiply.com). Diunduh pada tanggal 13 Juni2008 pukul 19.40 WIB.Subiyantoro. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rumah Indonesia._____ , 2007. Model-model Bercerita: untuk Meningkatkan KecerdasanEmosional Anak. Semarang: Rumah Indonesia.Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran.Bandung: Sinar baru Aglesindo.Tarigan, Henry Guntur. 1988. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: PT Angkasa.

Page 7: Identitas Mahasiswa

Terima Kasihhttp://unnes.ac.id