Lampiran I Buku Panduan (Definisi Indikator Sasaran Pokok RPJMN 2015-2019)
Ikhtisar RPJMN 2015-2019
-
Upload
syamsul-akbar -
Category
Documents
-
view
52 -
download
1
description
Transcript of Ikhtisar RPJMN 2015-2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 1/123
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Medan, 24 Januari 2015
Oleh:
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas
RINGKASAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL (RPJMN) 2015-2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 2/123
OUTLINE PAPARAN
Slide - 2
I. PENGANTAR
II. ARAH DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
III. SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 3/123
I. PENGANTAR
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 3
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 4/123
DASAR HUKUM PENYUSUNAN
RPJMN
1. UU 25/2004 (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional),Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana pembangunan jangkapanjang, jangka menengah, dan tahunan; Presiden sebagai penanggungjawabPerencanaan Pembangunan Nasional
2. UU No. 17/2007 (RPJPN 2005-2025), dibagi dalam 4 tahap RPJMN, yaitu:RPJMN I 2005-2009
RPJMN II 2010-2014RPJMN III 2015-2019RPJMN IV 2020-2024
3. PP 40 tahun 2006 (Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional):
Pasal 17:
(1) Presiden menetapkan Rancangan Akhir RPJM Nasional menjadi RPJM Nasional
dengan Peraturan Presiden paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Presiden dilantik.
(2) RPJM Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berfungsi sebagai:a. pedoman penyesuaian dalam rangka penetapan Renstra-KL; danb. bahan penyusunan dan perbaikan RPJM Daerah dengan memperhatikan tugas
pemerintah daerah dalam mencapai sasaran nasional yang termuat dalamRPJM Nasional
Slide - 4
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 5/123
RANCANGAN AKHIR RPJMN 2015-2019
•
Rancangan Akhir RPJMN 2015-2019 terdiri dari: – Buku I : Agenda Pembangunan Nasional
– Buku II : Agenda Pembangunan Bidang
– Buku III : Agenda Pembangunan Wilayah
• Dalam masing-masing buku telah disusun indikator-indikator pembangunanbeserta sasarannya (berdasarkan exercise Pagu Indikatif Jangka Menengah2015-2019)
• Telah dibahas oleh berbagai pemangku kepentingan (stakeholders)pembangunan, yaitu kementerian/lembaga, pemerintahan daerah, perguruantinggi, partai politik, organisasi profesi, para ahli di berbagai bidang, danorganisasi masyarakat sipil, antara lain dalam forum:
– Musrenbang Regional – Musrenbang Nasional (18 Desember 2014)
– Trilateral Meeting Bappenas-K/L-Kemenkeu (23-31 Desember 2014)
• Persetujuan Presiden dalam Sidang Kabinet ditindaklanjuti dengan penetapanRPJMN 2015-2019 melalui Peraturan Presiden (Perpres)
Slide - 5
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 6/123
TRISAKTI DAN NAWACITAVISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
7 MISI
Keamanan nasional yg mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dg mengamankan
SD maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negarakepulauan.
Masyarakat maju,
berkeimbangan
dan demokratis
berlandaskan
negara hukum.
Politik LN bebas
aktif dan
memperkuat jati
diri sebagai
negara maritim
Kualitas hidup
manusian Indonesia
yg tinggi, maju dan
sejahtera
Bangsa berdaya
saing
Indonesia menjadi negara
maritim yg mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional
Masyarakat yg
berkepribadian
dalam
kebudayaan.
NAWACITA – 9 agenda prioritas
Akan
menghadirkan
kembali negara
untuk melindungi
segenap bangsa
dan memberi rasa
aman pada seluruh
WN
Akan membuat
Pemerintah tidak
absen dg
memba-ngun
tata kelola Pem.
yg bersih,
efektif, demo-
kratis dan
terpercaya
Akan membangun
Indonesia dari
pinggiran dg
memperkuat
daerah-daerah dan
desa dlm kerangka
Negara Kesatuan
Akan menolak
Negara lemah
dengan
melalukan
reformasi sistem
penegakan
hukum yang
bebas korupsi,
bermartabat dan
terpercaya.
Akan mening-katkan
kuali-tas hidup
manusia Indonesia
melalui: Indonesia
Pintar, Indonesia
Sehat, Indonesia
Kerja dan Indonesia
Sejahtera
Akan mening-
katkan
produktivitas
rakyat dan daya
saing di pasar
internasional
Akan
mewujudkan
kemandirian
ekonomi dg
menggerak-kan
sektor-sektor
strategis
ekonomi
domestik
Akan
melakuka
n revolusi
karakter
bangsa
Akan memper-
teguh Kebhi-
nekaan dan
memperkuat
restorasi sosial.
BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK
(12 program aksi-115 prioritas utama)
BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI
(16 program aksi)
BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG
KEBUDAYAAN (3 program aksi)
1.Membangun
wibawa politik
LN dan
mereposisi
peran
Indonesia
dalam isu-isu
global (4)
2.Menguatkansistem
pertahanan
negara (4)
3.Membangun
politik
keamanan dan
ketertiban
masyarakat (8)
4.Mewujudkan
profesionalitas
intelijen negara
(7)
5. Membangun
keterbukaan
informasi dan
komunikasi
publik (7)
6.Mereformasi
sistem dan
kelembagaan
demokrasi (6)7.Memperkuat
politik
desentralisasi
dan otda (11)
8.Mendedikasikan
diri untuk
memberdayakan
desa (8)
9. Melindungi dan
memajukan hak-
hak masyarakat
adat (6)
10. Pemberda-
yaan Perempuan
dalam politik dan
pembangunan
(7)11. Mewujudkan
sistem dan
penegakan
hukum yang
berkeadilan (42)
12. Menjalankan
reformasi
birokrasi dan
pelayanan publik
(5)
1.Dedikasikanpembangunan kualitas
SDM2.Membangun ke-
daulatan pangan
berbasis agribisniskerakyatan
3.Mendedikasikan
program u/ mem-
bangun daulat energiberbasis kepentingannas.
4.Untuk pengua-saan
SDA melalui 7 langkah& mem-bangun
regulasi mewajibkanCSR &/atau saham u/masyarakat lokal/
sekitar tambang,penguatan kapa-sitaspengusaha nasional
(trmsuk penambangrakyat) dlm penge-
lolaan tambangberkelanjutan.
5. Membangun
pemberdayaa
n buruh
6.Membangun
sektor
keuangan
berbasis
nasional
7.Penguataninvestasi
domestik
8.Membangun
penguatan
kapasitas
fiskal negara
9.Membangun
infrastruktur
10. Membangun
ekonomi maritim
11. Penguatan
sektor
kehutanan
12. Membangun
tata ruang dan
lingkungan
berkelanjutan13.Membangun
perimbangan
pembangunan
kawasan
14.Membangun
karakter dan
potensi wisata
15.Mengembangk
an kapasitas
perdagangan
nasional
16.Pengembanga
n industri
manufaktur
1. Berkomitmen
mewujudkan
pendidikan sbg
pembentuk
karakter bangsa
2. Akan
memperteguh
kebhinekaan
Indonesia dan
memperkuat
restorasi
sosial
3. Akan
memban
gun jiwa
bangsa
melalui
pemberd
ayaan
pemuda
dan olahraga
Slide - 6
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 7/123
MENUJU INDONESIA
YANG JAUH LEBIH BAIK
1. Mengejar peningkatan daya saing
2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental
3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah
6. Memulihkan kerusakan lingkungan7. Memajukan kehidupan bermasyarakat
Slide - 7
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 8/123
II. STRATEGI PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 8
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 9/123
STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
DIMENSI PEMERATAAN
& KEWILAYAHAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan
Penegakan Hukum
Keamanan dan
KetertibanPolitik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Pendidikan
Kesehatan
Perumahan
Antarkelompok
Pendapatan
Antarwilayah: (1)
Desa, (2) Pinggiran,(3) Luar Jawa, (4)
Kawasan Timur
Kedaulatan Pangan
Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan
Kemaritiman danKelautan
Pariwisata dan Industri
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakanketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaanpelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dankeseimbangan ekosistem
Mental / Karakter
Slide - 9
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 10/123
III. SASARAN PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 10
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 11/123
SASARAN MAKRO
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 11
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 12/123
Indikator 2014*
(Baseline) 2019Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83 76,3
Indeks Pembangunan Masyarakat 1 0,55 Meningkat
Indeks Gini 0,41 0,36
Meningkatnya presentase penduduk yang
menjadi peserta jaminan kesehatan melalui
SJSN Bidang Kesehatan
51,8%
(Oktober 2014)
Min. 95%
Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan
Pekerja formal
Pekerja informal 29,5 juta
1,3 juta
62,4 juta
3,5 juta
*Perkiraan
Slide - 12
1. SASARAN MAKRO(1)
1Indeks pembangunan masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur sifat kegotongroyongan, toleransi, dan rasa aman masyarakat
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 13/123
Indikator 2014*(Baseline) 2019
Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi 5,1% 8,0 %
PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010
PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2000
43.403
41.163
72.217
Inflasi 8,4% 3,5%
Tingkat Kemiskinan 10,96 % *) 7,0-8,0%
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,94% 4,0-5,0%
*Perkiraan
Slide - 13
1. SASARAN MAKRO(2)
*) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan
November 2014
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 14/123
SASARAN EKONOMI MAKRO (1)
Perkiraan
2014
Proyeksi Jangka Menengah
2015 2016 2017 2018 2019
Perkiraan Besaran-besaran Pokok
Pertumbuhan PDB (%)
5,1 5,8 6,6 7,1 7,5 8,0
PDB per Kapita (ribu Rp)
43.403
47.804
52.686
58.489
64.721
72.217
Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen (%)
8,4 5,0 4,0 4,0 3,5 3,5
Nilai Tukar Nominal (Rp/US$)11.900 12.200 12.150 12.100 12.050 12.000
Pengangguran dan Kemiskinan (%)
Tingkat Pengangguran
5,9 5,5-5,8 5,2-5,5 5,0-5,3 4,6-5,1 4,0-5,0
Tingkat Kemiskinan
10,96**) 9,5-10,5 9,0-10,0 8,5-9,5 7,5-8,5 7,0-8,0
*)Tahun 2015 menggunakan Angka RAPBN-P 2015
**) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan November 2014.
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 15/123
SEKTOR-SEKTOR PRODUKSI Perkiraan
2014
Proyeksi Jangka Menengah Rata-Rata
2015-2019 2015
2016
2017
2018
2019
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,9 4,1 4,3 4,5 4,7 4,9 4,5
Pertambangan dan Penggalian 1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,0
Industri Pengolahan 4,7
6,1
6,9
7,4
8,1
8,6
7,4
Pengadaan Listrik dan Gas, dan air bersih 5,0
5,6
6,3
7,2
7,9
8,7
7,1
Pengadaan Air 4,2
5,3
6,2
6,7
7,2
7,7
6,6
Konstruksi 6,0 6,4 6,8 7,3 7,5 7,8 7,2
Perdagangan besar dan eceran, dan Reparasi 4,5
4,9
7,3
7,9
8,0
8,4
7,3
Transportasi dan Pergudangan 6,9
8,1
8,7
9,3
9,7
10,3
9,2
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 5,1
5,7
6,3
7,2
7,8
8,6
7,1
Informasi dan Komunikasi 9,1
9,7
10,6
11,6
12,3
13,4
11,5
Jasa Keuangan 8,2
8,8
9,2
9,6
10,0
10,4
9,6
Real Estate 6,3
6,8
7,4
7,9
8,5
9,0
7,9
Jasa Perusahaan
8,7
9,1
9,2
9,4
9,5
9,6
9,4
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
0,6
1,4
2,6
3,7
4,8
6,0
3,7
Jasa Pendidikan 7,3
8,8
9,4
10,1
10,7
11,4
10,1
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,6
6,9
8,1
9,0
10,0
11,0
9,0
Jasa lainnya 6,1
6,7
7,0
7,3
7,7
7,9
7,3
SASARAN EKONOMI MAKRO (2)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 16/123
Peta IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Slide - 16
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 17/123
TINGKAT KEMISKINAN
DAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN TAHUN 2014
Slide - 17
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 18/123
SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DANMASYARAKAT
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 18
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 19/123
Indikator 2014
(Baseline) 2019
Kependudukan dan Keluarga
Berencana
Rata-rata Laju Pertumbuhan
Penduduk
1,49%/tahun
(2000-2010)
1,19%/tahun
(2010-2020)
Angka kelahiran total (Total
Fertility Rate/TFR)
2,6 (2012) 2,3
Angka prevalensi Pemakaian
kontrasepsi (CPR) suatu cara
(all methods)
62% (2012) 66%
Slide - 19
2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Arah Kebijakan
Kependudukan
1.Penguatan dan pemaduan kebijakanpelayanan KB dan kesehatanreproduksi
2.Peningkatan jumlah dan penguatankapasitas tenaga lapangan KB, tenaga
kesehatan pelayanan KB, danpenguatan lembaga di tingkatmasyarakat
3.Peningkatan pelayanan KB denganpenggunaan metode kontrasepsijangka panjang
Kependudukan & KB
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 20/123
Indikator 2014
(Baseline) 2019
Pendidikan
Rata-rata lama sekolah penduduk usia
diatas 15 tahun
8,1 (tahun) 8,8 (tahun)
Rata-rata angka melek aksara
penduduk usia di atas 15 tahun
94,1% 96,1 (%)
Prodi perguruan tinggi minimal
berakreditasi B
50,4% 68,4 (%)
Persentase SD/MI berakreditasi
minimal B
68,7% 84,2%
Persentase SMP/MTs berakreditasi
minimal B
62,5% 81,0%
Persentase SMA/MA berakreditasi
minimal B
73,5% 84,6%
Pesentase Kompetensi Keahlian SMK
berakreditasi minimal B
48,2% 65,0%
Rasio APK SMP/MTs antara 20%
penduduk termiskin dan 20%
penduduk terkaya
0,85
(2012)
0,90
Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20%
penduduk termiskin dan 20%
penduduk terkaya
0,53
(2012)
0,60
Slide - 20
2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Arah Kebijakan
Pendidikan
1.Melanjutkan upaya untuk memenuhihak seluruh penduduk mendapatkanlayanan pendidikan dasar berkualitas
2.Meningkatkan akses PendidikanMenengah yang berkualitas
3.Memperkuat peran swasta dalammenyediakan layanan pendidikanmenengah yang berkualitas
4.Meningkatkan relevansi pendidikankejuruan dengan kebutuhan dunia
kerja5.Meningkatkan akses terhadap layananpendidikan dan pelatihanketerampilan
6.Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Pendidikan
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 21/123
No Indikator 2014
(Baseline)2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346
(SDKI 2012)
306
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak
balita (persen)
19,6 (2013) 17
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak
baduta (persen) 32,9 (2013) 28
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
2. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2013) <0,5
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
4. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun
(persen) 15,4(2013) 15,4
5. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 7,2 (2013) 5,4
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1
puskesmas terakreditasi 0 5.600
2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80
persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
- 95
3. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis
tenaga kesehatan 1.015 5.600
Slide - 21
2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Arah Kebijakan
1. Akselerasi Pemenuhan Akses PelayananKesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan LanjutUsia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan GiziMasyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakitdan Penyehatan Lingkungan
4. Memantapkan Pelaksanaan SistemJaminan Sosial Nasional (SJSN) BidangKesehatan
5. Meningkatan Akses PelayananKesehatan Dasar yang Berkualitas
6. Meningkatan Akses PelayananKesehatan Rujukan yang Berkualitas
7. Meningkatkan Ketersediaan,Penyebaran, dan Mutu Sumber DayaManusia Kesehatan
8. Meningkatkan Ketersediaan,Keterjangkauan, Pemerataan, danKualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
9. Meningkatkan Pengawasan Obat danMakanan
Pembangunan Kesehatan
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 22/123
No Indikator2014
(Baseline)2019
1 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Indeks Pembangunan Gender (IPG) 69,6 (2013) Meningkat
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 70,5 (2013) Meningkat
2 Perlindungan Anak
Prevalensi Kekerasan terhadap Anak Anak laki-
laki: 38,62
persen;
Anak perem-
puan: 20,48
persen
(2013)
Menurun
Slide - 22
2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Arah Kebijakan
1. Memperkuat sistem perlindungananak dan perempuan dari berbagaitindak kekerasan, termasuk tindakpidana perdagangan orang (TPPO),
dengan melakukan berbagai upayapencegahan dan penindakan;
2. Meningkatkan kapasitaskelembagaan perlindungan anakdan perempuan dari berbagaitindak kekerasan dan perlakuansalah lainnya
Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan,dan Perlindungan Anak
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 23/123
No Indikator 2014
(Baseline)2019
1Indeks gotong royong (mengukur
keperca-yaan kepada lingkungan tempat
tinggal, ke-mudahan mendapatkanpertolongan, aksi kolektif masyarakat
dalam membantu masyarakat yang
membutuhkan dan kegiatan bakti sosial,
serta jejaring sosial)
0,55 (2012) Meningkat
2Indeks toleransi (mengukur nilai toleransi
masyarakat dalam menerima kegiatan
agama dan suku lain di lingkungan tempat
tinggal)
0,49 (2012)
Meningkat
3Indeks rasa aman (mengukur rasa aman
yang dirasakan masyarakat di lingkungan
tempat tinggal)
0,61 (2012) Meningkat
4Jumlah konflik sosial (per tahun)
164 (2013)
Menurun
2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Arah Kebijakan
1. Memperkuat pendidikan
kebhinekaan dan menciptakan
ruang-ruang dialog antar warga
2. Membangun kembali modal sosial
dalam rangka memperkukuh karakter
dan jati diri bangsa
3. Meningkatkan Peran Kelembagaan
Sosial4. Meningkatkan kepatuhan terhadap
hukum dan penghormatan terhadap
lembaga penegakan hukum
5. Meningkatkan pemahaman,
penghayatan, pengamalan dan
pengembangan nilai-nilai
keagamaan,
6. Meningkatkan kerukunan umat
beragama
7. Meningkatkan pembudayaan
kesetiakawanan sosial dalam
penyelenggaraan perlindungan sosial
Pembangunan Masyarakat
Slide - 23
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 24/123
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Slide - 24
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 25/123
REVOLUSI MENTAL
Slide - 25
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 26/123
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
119.2 147.5 179.4 205.1 237.6
2.13
2.32
1.97
1.45 1.49
0
50
100
150
200
250
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010
J u m l a h P e n d u d u k ( j u t a j i w a )
P e r t u m b u h a n P e n d u d u k ( % )
Ju ml ah Pen du duk (jut a j iwa ) Per tum buh an Pen dud uk (%)
Laju Pertumbuhan dan Jumlah Penduduk Indonesia, 1971-2010
Piramida Penduduk Indonesia, 2010
0.37
0.76
0.91
1.04
1.10
1.17
1.171.24
1.28
1.34
1.41
1.49
1.67
1.79
1.85
1.90
1.95
1.99
2.07
2.08
2.15
2.26
2.36
2.472.56
2.68
2.78
2.80
3.14
3.58
3.71
3.81
4.95
5.39
0 1 2 3 4 5 6
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
DI Yogyakarta
Sumatera Utara
NTB
Sulawesi SelatanLampung
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
DKI Jakarta
INDONESIA
Bengkulu
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Jawa Barat
Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan
NTT
Sulawesi Tenggara
Bali
Gorontalo
Aceh
Maluku UtaraJambi
Sulawesi Barat
Banten
Maluku
Bangka Belitung
Riau
Papua Barat
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Papua
Laju Pertumbuhan Penduduk 2000-2010
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
P a p u a
N T T
M a l u k u
P
a p u a B a r a t
K e p u
l a u a n R i a u
S u l a
w e s i B a r a t
S u m a t e r a B a r a t
A c e h
S u l a w
e s i S e l a t a n
S u m a
t e r a U t a r a
M a
l u k u U t a r a
S u l a w e s i T e n g g a r a
D K I J a k a r t a
R i a u
N T B
D I Y o g y a k a r t a
K a l i m a n t a n T i m u r
S u l a w
e s i T e n g a h
B a n t e n
B a l i
J a w a T e n g a h
J a w a T i m u r
J a w a B a r a t
G o r o n t a l o
S u m a t e
r a S e l a t a n
B a n g k a B e l i t u n g
L a m p u n g
J a m b i
S u l a
w e s i U t a r a
K a l i m a
n t a n B a r a t
K a l i m a n t a n S e l a t a n
B e n g k u l u
K a l i m a n t a n T e n g a h
Kab/Kota terendah
Rata-rata Provinsi
Kab/Kota Tertinggi
Laju
pertumbuhan
penduduk di
beberapa
daerah masihsangat tinggi
Angka prevalensi
pemakaian
kontrasepsi (CPR)di berbagai daerah
masing sangat
rendah
Kesenjangan CPR antardaerah, 2012
Jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan secara signifikan,
dengan laju yang meningkat dalam 10 tahun terakhir
14 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 14
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
PerempuanLaki-laki
(dalam juta)
Jumlah Penduduk
2010
• Rasio jenis
kelamin:
101,4
•
Rasioketergan-
tungan:
50,4
• Penduduk
perdesaan:
50,2%
Slide - 26
KESEHATAN IBU DAN ANAK
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 27/123
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Angka Kematian Ibu (AKI)dan Angka KematianBayi (AKB) masih cukuptinggi walaupun dalambeberapa dekadeterakhir AKI dan AKBtelah mengalamipenurunan.
DISPARITASMASIH LEBAR
AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019
57
46
35 34
32 24
0
10
20
30
40
50
60
1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019
SDKI Target RPJMN 2019
K e m a t i a n B a y i
P e r 1
. 0 0 0 K e
l a h i r a n H i d u p
AKB Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019
390
334 307
228
359306
050
100150200
250300350400450
1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019
K e m a t i a n I b u
P e r 1 0 0
. 0 0 0 K e
l a h i r a n H i d u p
SDKI Target RPJMN 2019
Persalinan diFasilitas Kesehatan (%)
Cakupan ImunisasiDasar Lengkap (%)
Tertinggi
Nasional
Terendah
MALUKU
DIY
PAPUA
DIY
Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak rumah sakityang belum memenuhi standar ketenagaan.
89 8881
91
5651 48
56
0
20
40
60
80
100
Sp. Penyakit
Dalam
Sp. Bedah Sp. Anak Sp. Obstetrik
Ginekologi
Kelas C
Kelas D
Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter Spesialis
pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011
Sumber: Riskesdas, 2013
Sumber:Risfaskes, 2011
Kesinambungan pelayanan belum terjaga:
Sebagian pelayanan kesehatan ibu dan anak cakupannya
masih rendah
61,9
37,1
83,5
70,4
10,2
58,9
38,0
71,3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pemakaian
Kontrasepsi*
Anemia ibu
hamil WUS
Pemeriksaan
Kehamilan
(K4)
Persalinan di
Faskes
Bayi berat
badan lahir
rendah
Imunisasi
dasar
lengkap
ASI Esklusif 6
bulan
Kunjungan
Neonatus
(KN1)
Sumber: Riskesdas 2013 dan *) SDKI 2012
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (%)
Slide - 27
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 28/123
RS Rujukan
Regional: 51
RSUD: 119
RS RujukanRegional: 21
RSUD: 46
RS Rujukan
Regional: 29
RSUD: 68 RS Rujukan
Regional: 22
RSUD: 53
RS Rujukan
Regional: 14
RSUD: 33RS Rujukan
Regional: 47
RSUD: 111
Penguatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Untuk Mendukung Percepatan
Penurunan AKI dan AKB serta Pemenuhan Supply Side JKN, 2015-2019
RS Pratama: 13
RS Pratama: 55
Strategi 2015-2019:
1. Penguatan sistem rumah sakit rujukan nasional (14 RS)
2. Penguatan sistem rumah sakit rujukan regional (184 RS)
3. Penguatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) (430 RS)
4. Pembangunan RS Pratama di DTPK (68 RS)
RS Rujukan Nasional
Slide - 28
I d i h d i b b d kit it k di i
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 29/123
1990 2000 2010
Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu kondisi
penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak
menular semakin meningkat
Jumlah Kasus HIV-AIDS (kumulatif)
2013
Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia hingga tahun
2013 adalah 0,43 persen dengan sebaran seperti grafis
diatas
TB
• Prevalensi 297 per 100.000 penduduk
• Jumlah penderita 893.000 kasus (2013)
DBD
• Angka kesakitan 45,85 per 100.000 penduduk
• Jumlah penderita sebanyak 112.511 penduduk (2013)
Malaria
• Angka kesakitan 1,14 per 1.000 penduduk
• Jumlah kasus sebanyak 412.000 kasus (2013)
Filariasis• Jumlah kasus sebanyak 12.714 kasus (2013)
Merokok pada penduduk
- usia < 18 tahun (7,2 %)
- usia > 15 tahun (36,3%)
Penduduk Kurang
Aktivitas Fisik (26,1 %
penduduk)
Penduduk > 10 tahun
Kurang Konsumsi Buahdan Sayur (93,5%)
F
a k t o r R e s i k o
P
e r i l a k u P T M
Ranking Beban Penyakit
Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular
Penyakit Beban
Penyakit
Penyakit Beban
Penyakit
Tuberculose (2) 7,6% Stroke (1) 8,0%
Diare (3) 4,0% Jantung Iskemik (4) 3,8%
Infeksi
Pernapasan (5)
3,7% Diabetes (6) 3,5
Slide - 29
STATUS GIZI DI INDONESIA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 30/123
STATUS GIZI DI INDONESIA
Indonesia mengalami beban ganda masalah gizi : masalah gizi kurang dan gizi lebih masih tinggi
19,6
37,2
12,1
11,9
Gizi
Kurang
Pendek
Kurus
Gemuk
STUNTING MENURUT PENGELUARAN
STATUS GIZI BALITA STATUS GIZI BALITA 2005 - 2013
Sumber : Riskesdas, 2013
48,442,4 38,5
32,3 29
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR)
Disparitas Prevalensi
Tertinggi Sulteng : 16,9%
Terendah Sumut : 7,2%
Nasional 10,2%
ANEMIA PADA IBU HAMIL
38%bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapat ASI eksklusif
ASI EKSKLUSIF
Sebanyak
Ibu hamil mengalami anemia
37,1%
12,2 14 11,9
2007 2010 2013
BALITA OVERWEIGHT (GEMUK)DEWASA OBESE (GEMUK)
19,7
32,9
Laki-laki Perempuan
Slide - 30
STATUS GIZI DI INDONESIA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 31/123
STATUS GIZI DI INDONESIA
Sumber: Riskesdas 2013
>4030-3920-29<20
BALITA STUNTING (PENDEK): Terjadi pada hampir seluruh wilayah
Slide - 31
R L S k l h d A k M l k H f
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 32/123
• Variasi rata-rata lama
sekolah penduduk
usia 15 tahun ke atas
masih cukup lebar.
• Masih cukup banyak
daerah yang rata-rata
lama sekolahnya
masih dibawah 6
tahun.
• Akan tetapi,
kesenjangan masih
terlihat di beberapaprovinsi
0
2
4
6
8
10
12
14
P a p
u a
N T B
K a l b
a r
N T T
S u l b
a r
J a t i m
J a t e n g
G o r o n t
a l o
B a
b e l
K a l s e l
L a m p u
n g
S u m
s e l
J a m
b i
S u l s e l
K a l t e
n g
S u l t e
n g
J a b
a r
S u l t r a
B
a l i
B e n g k
u l u
B a n t e n
M a
l u t
S u m
b a r
R
i a u
A c e h
K a l t i m
S u m
u t
S u
l u t
M a l u
k u
Y o g y
a k a
P a b
a r
K e
p r i
J a k a
r t a
Terendah Rata-rata Tertinggi
Rata-rata Buta Huruf Penduduk Berusia 15 tahun ke atas
di Kabupaten/Kota Setiap Provinsi, 2011
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Maximum
Mean
Minimum
Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Melek Huruf
• Proporsi buta aksara
penduduk berusia 15
tahun ke atas
mengalami
penurunan signifikan,
dari 5,3% (2009)
menjadi 4,4% (2011)
Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas Per Provinsi, 2012
Slide - 32
K j P i i i P didik
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 33/123
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
P a p u a
S
u l a w e s i B a r a t
G o r o n t a l o
K e p u
l a u a n B a n g k a
S u l a w e s i T e n g a h
K a l i m a n t a n B a r a t
K a l i m a n t a n S e l a t
K a l i m
a n t a n T e n g a
R i a u
S u l a w e s i S e l a t a n
S u l a
w e s i T e n g g a r
J a w a B a r a t
S
u l a w e s i U t a r a
S u m
a t e r a S e l a t a n
N u s
a T e n g g a r a T i
J a w a T e n g a h
L a m p u n g
S u
m a t e r a B a r a t
J a m b i
S u
m a t e r a U t a r a
M a l u k u U t a r a
B a n t e n
N u s a T e n g g a r a B a
P a p u a B a r a t
J a w a T i m u r
B e n g k u l u
D K I J a k a r t a
A c e h
M a l u k u
K e p u l a u a n R i a u
B a l i
K a l i m a n t a n T i m u r
D I Y o g y a k a r t a
Angka terendah tk kab/kota Rata-rata tk provinsi Angka tertinggi tk kab/kota
Disparitas akses pendidikan dasar sudah semakin kecil
baik antar daerah maupun antar kelompok sosial-
ekonomi. Namun masih perlu upaya besar untuk
menjamin semua anak usia 7-15 tahun untuk mengikutipendidikan yang berkualitas.
62.5
77.7
93.3
Papua Barat
Papua
NTT
Kalteng
Kalbar
Kalsel
Gorontalo
Sulteng
Sulbar
Sumsel
Banten
Jabar
Lampung
Kep. Babel
Malut
Kaltim
Sulsel
INDONESIAJateng
Bengkulu
Jambi
Sulut
Maluku
Sultra
NTB
Sumut
Riau
Jatim
Aceh
Kep. Riau
SumbarBali
DIY
DKI Jakarta
APM SMP/MTs per Provinsi, 2011
APS penduduk usia 7-15tahun
menurut kelompok pengeluaran keluarga, 2012.
APS 13-15 tahun antar provinsi dan kab/kota
Kesenjangan Partisipasi Pendidikan
9
5 . 9
8 1
9 7 . 9
8 8 .
8 9 8 . 6
9 2
. 3 9 8 . 9
9
3 . 9 9
9 . 4
9
4 . 9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90100
7-12 Tahun 13-15 Tahun
Kuintil-1 (termiskin)
Kuintil-2
Kuintil-3
Kuintil-4
Kuintil-5 (terkaya)
1
Slide - 33
K j P ti i i P didik
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 34/123
APK SM per Provinsi, 2012
Persentase Kecamatan yang Memiliki SMP/MTs atau SMA/SMK/MA
(negeri dan/atau swasta)
Perkembangan APS Penduduk Usia 16-18 tahun menurut pengeluaran keluarga
Kesenjangan Partisipasi Pendidikan
59,68
78,50
108,45
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
Kalimantan BaratPapua Barat
Nusa Tenggara Timur
Lampung
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Papua
Jawa Barat
Jawa Tengah
Gorontalo
Banten
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Indonesia
Sumatera Barat
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Jawa Timur
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Riau
Bengkulu
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Maluku
AcehMaluku Utara
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Bali
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
J A K A R T A
R I A U
B A L I
B A N T E N
Y O
G Y A K A R T A
N T B
J A T I M
S U M S E L
M A L U K U
L A M P U N G
K A L T I M
A C E H
J A M B I
J A B A R
J A T E N G
M A L U T
S U M U T
B A B E L
K A L B
K A L T E N G
K A L S E L
S U L T R A
S U L S E L
S U L B A R
G
O R O N T A L O
S U L T E N G
K E P R I
S U L U T
S U M B A R
B E N G K U L U
N T T
P A B A R
P A P U A
Ada SMP/MTs Ada SMA/SMK/MA
Tahun 2011: dari 6.637 kecamatan: 1.735 kec. belum memiliki satuan pendidikan
menengah negeri
935 kec. tidak memiliki satuan pendidikan baik
negeri maupun swasta.
Kesenjangan partisipasi pendidikan menengah semakin mengecil, tetapi masih
membutuhkan perhatian besar untuk terus diturunkan
2 7 .
6
2 9 .
9
2 8 .
7
4 2 . 9
3 6 .
8
4 1 . 0
4 3 .
4
5 5 . 2
4 6 .
2
5 0 .
4
5 2 .
4 6 3
. 6
5 5 .
9
6 1 .
4
6 2
. 4
6 8 .
4
7 2 .
0
7 3 .
0
7 2 .
7
7 5 . 3
0
20
40
60
80
100
2000 2006 2009 2012
Kuintil-1 Kuintil-2 Kuintil-3 Kuintil-4 Kuintil-5
2
Slide - 34
K lit G
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 35/123
Kualifikasi Guru per Provinsi, 2012 Tren Sertifikasi Guru
Kualitas Guru
21,15
25,64
26,39
26,92
29,03
31,48
31,63
34,40
36,76
38,95
39,72
39,83
42,59
43,25
43,60
43,73
43,93
44,03
46,4147,09
47,99
49,89
50,16
50,89
50,89
51,24
51,63
52,51
54,69
54,7958,46
65,05
68,71
0% 20% 40% 60% 80% 100%
DKI
BALI
JATIM
YOGYA
JABAR
BANTEN
SULSEL
JATENG
BENGKULU
N T B
SUMBAR
KALTIM
SUMUT
RIAU
KEPRI
SULBAR
KALTENG
KALSEL
SUMSELGORONTALO
LAMPUNG
N A D
IRJABAR
SULUT
SULTRA
SULTENG
BABEL
JAMBI
PAPUA
KALBARMALUT
MALUKU
N T T
<S1 ≥ S1
Sumber: NUPTK 2012
Sumber: Kemdikbud
• Masih banyak guru yang belum memenuhi
persyaratan kualifikasi akademik minimal
sebagaimana diamanatkan UU Guru dan Dosen
• 1,5 juta guru yang tersertifikasi (55% dari seluruh
jumlah guru)
Slide - 35
Indeks Pembangunan Masyarakat
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 36/123
Indeks Pembangunan Masyarakat
0.49
0.50
0.52
0.52
0.53
0.53
0.53
0.54
0.54
0.54
0.54
0.55
0.550.55
0.55
0.55
0.55
0.56
0.56
0.56
0.56
0.56
0.57
0.57
0.58
0.58
0.580.59
0.59
0.59
0.59
0.59
0.60
0.63
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70
Jawa Barat
Banten
DKI Jakarta
Sumatera Barat
Jawa Tengah
NAD
Papua
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
NTB
Sulawesi Selatan
Bangka belitungSumatera Selatan
Jambi
INDONESIA
Jawa Timur
Bengkulu
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sumatera Utara
Riau
Lampung
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Bali
Kalimantan Barat Maluku
Sulawesi Tengah
DI Yogyakarta
Kalimantan Tengah
NTT
Maluku Utara
Sulawesi Utara
Sumber: dihitung menggunakan data Susenas Modul Sosial Budaya 2012
Indeks Pembangunan Masyarakat, 2012
0.61
0.55
0.56
0.47
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80
Indeks Tingkat
Kepercayaan
Indeks Tolong
Menolong
Indeks Aksi
Kolektif
Indeks JejaringSosial
0.55
0.49
0.61
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80
Indeks Gotong
Royong
Indeks
Toleransi
Indeks
Rasa Aman
Dimensi Indeks Pembangunan Masyarakat, 2012
Indeks Pembangunan Masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur:
1. Indeks gotong-royong (mengukur modal sosial kepercayaan kepada lingkungan tempat tinggal, kemudahan
mendapatkan pertolongan, aksi kolektif masyarakat dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan
bakti sosial, serta jejaring sosial)
2. Indeks toleransi (mengukur kohesi sosial toleransi masyarakat dalam menerima kegiatan agama dan suku lain
di lingkungan tempat tinggal)
3. Indeks rasa aman (mengukur rasa aman yang dirasakan masyarakat di lingkungan tempat tinggal)
Dimensi Indeks Gotong Royong, 2012
0.52
0.46
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
Toleransi
antar-suku
Toleransi
antar-pemeluk
agama
Indeks Toleransi, 2012
Slide - 36
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 37/123
SASARAN PEMBANGUNANSEKTOR UNGGULAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 37
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 38/123
INDIKATOR2014
(baseline)
2019
Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan
- Padi (Juta Ton) 70,6 82,0
- Jagung (Juta Ton) 19,13 24,1
- Kedelai (Juta Ton) 0,92 2,6
- Gula (Juta Ton) 2,6 3,8
- Daging Sapi (Ribu Ton) 452,7 755,1
- Produksi perikanan (juta ton) 12,4 18,8
Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:
- Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi
air permukaan , air tanah dan rawa (juta ha) 8,9 9,89
- Rehabililtasi jariangan irigasi permukaan, air
tanah dan rawa (juta ha) 2,71 3,01
- Pembangunan dan Peningkatan irigasi tambak
(ribu ha) 189,75 304,75
- Pembangunan waduk)* 21 49
Slide - 38
3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
ARAH KEBIJAKAN:
1.Peningkatan ketersediaan pangan melaluipenguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i)penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan(menahan konversi sawah) dan perluasan sawahbaru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasipenyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desaberdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organik;(iv) bank untuk pertanian-UKM-Koperasi; Produk
perikanan: 40 juta ton (ikan dll)**2.Peningkatan aksesibilitas masyarakat
terhadap pangan: (i) pembangunan gudang dgfasilitas pasca panen; pengendalian impor melaluipemberantasan mafia impor; (ii) penguatancadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii)pengembangan sistem logistik ikan.3.Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi
pangan dan gizi masyarakat : (i) konsumsiprotein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii)penggunaan pangan lokal non beras .4.Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan
pangan: (i) benih adaptif perubahan iklim, sekolahiklim dan asuransi pertanian.
CACATAN:
Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi. Untuk kedele
fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, dagingsapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga.
Kedaulatan Pangan
* Kumulatif 5 tahun
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 39/123
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
KEDAULATAN
PANGAN
Pembukaan1 juta lahansawah baru
Reforma agraria9 juta Ha Perbaikan dan
pemb. Jaringanirigasi,
bendungan,pasar, dan
sarprastransportasi
Stop konversilahan produktif
Pemulihankualitas
kesuburanlahan; 1000
Desa MandiriBenih Gudang dgn
fasilitaspengolahanpasca panen
di sentraproduksi;
Pendirian bankpertanian &
UMKM
Peningkatankemampuan
petaniPemb.
Agribisniskerakyatan
Pengendalianimpor pangan
Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH;
Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda
Kemendag;
Kemen Pertanian
Kemen Pertanian;
Kemen Perindustrian;
Pemda
Bank Indonesia;
Kemen Koperasi
Kemen Pertanian;
Kemen BUMN; Pemda
Kemen Pertanian;
KLH/BPLH
Pemda (BUMDes- Dana Desa)
Pemda;
Kemen Agraria & TTR
Kemen PU;
Kementan
Kemendag;
Pemda
KEDAULATAN PANGAN
Slide - 39
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 40/123
SEBARAN PRODUKSI BAHAN PANGAN POKOK
Komoditi Target 2019
Padi 20.075.415
Jagung 5.808.034
Kedelai 190.587
Daging 162.972
Gula 1.589.780
Komoditi Target 2019
Padi 41.891.800
Jagung 11.938.815
Kedelai 1.288.455
Daging 439.060
Gula 2.089.547
Komoditi Target 2019
Padi 5.947.947
Jagung 459.506
Kedelai 21.933
Daging 42.246
Gula -
Komoditi Target 2019
Padi 9.345.196
Jagung 3.866.099
Kedelai 152.373
Daging 48.270
Gula 120.673
Komoditi Target 2019
Padi 473.235
Jagung 65.405
Kedelai 14.487
Daging 10.950
Gula -
Slide - 40
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 41/123
TARGET PEMBERIAN HAK KELOLA HUTAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN 2015 – 2019
Indikator 2015 2016 2017 2018 2018
Luas hutan yang
dikelola
masyarakat*)
2.540.000 5.080.000 7.620.000 10.160.000 12.700.000
Jumlah DAS
yang akan
ditangani
5 7 10 12 15
Sumber: Trilateral Meeting, (BAPPENAS, Kemenkeu, Kementerian
Lingkun gan Hidup dan Kehu tanan) 23 – 24 Desember 2014
Catatan:* Dalam bentuk Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), Hutan Tanaman Rakyat (HTR),Hutan Rakyat (HR), Hutan Adat dan Kemitraan (Ha)
Slide - 41
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 42/123
DAS yang akan dipulihkan dalam tahun 2015-2019
1. DAS Citarum
2. DAS Ciliwung3. DAS Cisadane
4. DAS Serayu
5. DAS Solo
6. DAS BrantasDAS Moyo
1. DAS Asahan Toba
2. DAS Siak
3. DAS Musi
4. DAS Way
Sekampung
5. DAS Way Seputih
DAS
Kapuas
1. DAS
Jeneberang
2. DAS Saddang
Slide - 42
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 43/123
LOKASI PEMBANGUNAN 49 WADUKWADUK KEUREUTO, RUKOH,
TIRO, JAMBO AYE (NAD)
WADUK LOGUNG, JLANTAH,
MATENGGENG (JATENG)
WADUK TELAGAWAJA,
LAMBUK (BALI)
WADUK KARIAN,
SINDANGHEULA
(BANTEN)
WADUK BENER,
KARANGTALUN (DIY)
WADUK CIAWI, SUKAMAHI,
CIPANAS, LEUWIKERIS,SADAWARNA, SANTOSA,
SUKAHURIP (JABAR)
WADUK SEMANTOK, WADUK
BAGONG, WADUK LESTI,
WADUK WONODADI (JATIM)
WADUK TAPIN (KALSEL)
ESTUARI SEI
GONG,
DOMPAK,
BUSUNG (KEPRI)
WADUK
SUKOHARJO,
SEGALAMINDER,
WAY SEKAMPUNG,
SUKARAJA III
(LAMPUNG)
WADUK BINTANG BANO,
TANJU DAN MILA, MUJUR
(NTB)
WADUK RAKNAMO,
KOLHUA, ROTIKLOD,
NAPUNGGETE (NTT)
WADUK
LOMPATAN
HARIMAU (RIAU) WADUK KARALOE,
PASELORENG,
PAMUKULU, JENELATA,
NIPA-NIPA (SULSEL)
WADUK LOLAK, KUWIL
(SULUT)
WADUK SEPAKU SEMOI,
MARANGKAYU, TERITIP
(KALTIM)
WADUK LASONGI
(SULTRA)
WADUK LAUSIMEME
(SUMUT)
Slide - 43
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 44/123
INDIKATOR
2014
(baseline) 2019*
Peningkatan Produksi SD Energi:
- Minyak Bumi (ribu BM/hari) 818 700
- Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.224 1.295
- Batubara (Juta Ton) 421 400
Penggunaan DN (DMO):
- Gas bumi DN 53% 64%
- Batubara DN 24% 60%
Regasifikasi onshore (unit) - 6
Pembangunan FSRU (unit) 2 3
Jaringan pipa gas (km) 11.960 17.960
Pembangunan SPBG (unit) 40 118
Jaringan gas kota (sambungan
rumah) 200 ribu 1 jt
Pembangunan kilang baru (unit) - 1
Slide - 44
ARAH KEBIJAKAN:
1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gasdan batubara): lapangan baru, IOR/EOR,pengembangan gas non konvensional (shale gas danCBM).
2. Meningkatkan Cadangan Penyangga dan OperasionalEnergi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii)pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang
untuk SD energi.3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan
dalam bauran energi: (i) insentif dan harga yangtepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar nabati.
4. Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorongpenggunaan SD energi utk penggunaan setempat; (ii)pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG.
5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i)
pengembangan insentif dan mekanisme pendanaanutk teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) auditenergi; (iii) peningkatan peran perusahaan layananenergi (ESCO).
6. Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebihtransparan dan tepat sasaran
7. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Air untuk PLTA(kelistrikan)
* Dengan badan usaha
3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Kedaulatan Energi
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 45/123
KEDAULATAN ENERGI
Slide - 45
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
KEDAULATAN
ENERGI
Pembangunankilang migas
Tata kelola ygefektif & efisienindustri migasdan energi (a.l
kontrakpembelian
minyak jangkamenengah)
PercepatanPembangunan
Pembangkit listrik
dan peningkatanPenggunaan Batubara dan Gas utkproduksi Listrik
Realokasisubsidi BBM ke
biofuel
Pengembanganenergi baru &
terbarukan
Iklim investasimigas ygkondusif
PengalihanTransportasi
berbasis BBMke gas
(percepatan
PembangunanSPBG)
Sistem fiskal yg
flexibel
Peningkatanproduksi minyak
bumimemperpanjangu
sia sumur2 tuadan Pengendalian
impor minyak
Kemen ESDM;
Kemen Perhubungan
Kemen Perindustrian
Kemen ESDM;
Kemen BUMN
Kemen ESDM;
Kemen BUMN;
SKK Migas
Pertamina, PLN, PGN
Kemen ESDM;
Kemen BUMN;PLN; PGN
Kemen ESDM;
Kemen Keuangan
Kemen BUMN
Kementan
Kemen ESDM;
Kemen BUMN; Kemen Ristek
Kemen Keuangan;
Kemen ESDM;
Kemen BUMN
Kemen ESDM;Kemen BUMN;
Kemendag;
Pertamina
Kemen ESDM;
Kemen Keuangan;
Pemda
Peningkatankapasitas
tangki/minyakmentah, BBM,
dan LPGKemen ESDM;
Pertamina
Rencana Pembangunan Infrastruktur Migas
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 46/123
Rencana Pembangunan Infrastruktur Migas
Jaringan Pipa Gas
Gresik – Semarang (267 Km)
Jaringan Pipa Gas
Arun – Belawan – KIM – KEK Medan
(480 Km)
Jaringan Pipa Gas
Muara Karang – Muara Tawar –
Tegal Gede (70 Km)
Jaringan Pipa Gas
Porong – Grati (56 Km)
Jaringan Pipa Gas
Duri – Dumai (132,4 Km)
Jaringan Pipa Gas
Muara Bekasi – Muara Tawar –
Muara Karang (44 Km)
Jaringan Pipa Gas
Kalija I Kepodang – TambakLorok (207 Km)
Jaringan Pipa Gas
Gundih – Semarang (140 Km)
Jaringan Pipa Gas
Pemping – Batam (13,5 Km)
ReceivingTerminal
Arun
LNG Donggi –
Senoro dan
LNG South
Sulawesi
Receiving
Terminal
BantenFSRU Jawa
Tengah
LNG
Masela
LNG
TangguhTrain - 3
Sumber : BPH Migas dan KESDM, diolah oleh Bappenas 2014
Kilang
Minyak
Bontang
Slide - 46
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 47/123
RASIO ELEKTRIFIKASI DAN ENERGI
YANG DIKONSUMSI PER KAPITA TAHUN 2013
Sumber: Statistik Listrik, 2013 (BPS)
WILAYAHPenduduk
(1.000)
Rumah
Tangga
(1.000)
Pelanggan KWh JualRasio
Elektrifkasi
(%)
kWh
jual/kapitaRT
(1.000)
Persen
terhadap
Indonesia
KWh
(1.000)
Persen
terhadap
Indonesia
SUMATERA 53.539,0 13.056,4 9.917 19,78 25.739 13,95 75,95 480,75
JAWA 141.985,6 38.193,2 31.655 63,13 137.029 74,28 82,88 965,09
BALI & NUSA TENGGARA 13.721,1 3.480,9 2.203 4,39 5.687 3,08 63,30 414,49
KALIMANTAN 14.751,4 3.674,4 2.617 5,22 6.988 3,79 71,23 473,74
SULAWESI 18.216,9 4.262,2 3.019 6,02 7.266 3,94 70,83 398,85
MALUKU & PAPUA 6.604,1 1.537,2 733 1,46 1.773 0,96 47,72 268,46
LUAR JAWA 106.832,5 26.011,3 18.461 36,82 49.463 26,81 70,97 463,00
JAWA 141.985,6 38.193,3 31.655 63,13 138.081 74,85 82,88 972,50
INDONESIA 248.818,1 64.204,3 50.145 100,00 184.482 100,00 78,10 741,44
Slide - 47
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 48/123
INDIKATOR
2014
(BASELINE) 2019
Memperkuat Jatidiri sebagai negara Maritim
Penyelesaian pencatatan/deposit
pulau-pulau kecil ke PBB13.466
17.466
(Selesai th 2017)
Penyelesaian batas maritim antar
negara 1 negara 9 negara
Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar • Meningkatnya ketaatan pelaku
perikanan 52% 87%
Membangun Konektivitas Nasional:
Pengembangan pelabuhan untuk
menunjang tol laut -- 24
Pengembangan pelabuhan
penyeberangan
210 270
Pembangunan kapal perintis 50 unit 104 unit
Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
Produksi hasil perikanan (juta ton ) 22,4 40-50
Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 24 unit
Peningkatan luas kawasan konservasi
laut 15,7 juta ha 20 juta haSlide - 48
ARAH KEBIJAKAN:
1. Penyelesaian tata batas dan batas landaskontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan
pulau2 dan pendaftarannya;
2. Pengaturan dan pengendalian ALKI;
3. Penguatan lembaga pengawasan laut;
4. Peningkatan Koordinasi Dalam Penanganan
Pelanggaran Tindak Pidana;
5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi
multimoda;
6. Melakukan upaya keseimbangan antara
transportasi yang berorientasi nasional dengan
transportasi yang berorientasi lokal dan
kewilayahan;
7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan;
8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas,
daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan
laut;
9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta
penguatan SDM dan Iptek kelautan;
10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan
serta masyarakat pesisir
3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Maritim dan Kelautan
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 49/123
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
KEMARITIMAN
Peningkatankapasitas dan
pemberian akses
terhadap sumbermodal, sarana
produksi,infrastruktur,teknologi dan
pasar
Pembangunan100 sentra
perikanan sbgtempat
pelelangan ikanterpadu dan
pembangunan 24pelabuhanstrategis
Pemberantasanillegal,
unregulateddan unreported
fishing (IIU)
Mengurangiintensitas
penangkapan dikawasan
underfishing
sesuai bataskelestarian
Penguatankeamanan laut,
daerahperbatasan dan
pengamanan
SDA dan ZEE
Peningkatan luaskawasan konservasi
perairan berkelanjutan(17 juta ha) dan
penambahan kawasankonservasi 700 ha dan
rehab. Kerusakanlingkungan pesisir &
laut
Penerapan best
aqua-culture practices untuk
komoditas-komoditasunggulan
Mendesain tata
ruang wilayahpesisir dan lautan
yg mendukungkinerja
pembangunanmaritim dan
perikanan
Peningkatanproduksi
perikanan duakali lipat (40-50
juta ton pertahun pada thn
2019
Kemen KP;
Kemen Ristek DIKTI
Kemen KP; Kemen Koperasi UKM; Kemen PU; Kemen Hub;
Kemen Ristek DIKTI; Kemen Perdagangan; Perbankan; Pemda
Kemen KP; Kemen Hub
Kemen BUMN;
Pemda
Kemen KP;POLRI;
Kemen Hukum HAM;
Pemda
Kemen KP;
Pemda
Kemen Han
Kemen KP;
Kemen Dagri;
KemenLu.
Kemen KP;
Kemen Agraria & TTR;
Pemda
Kemen KP
Kemen KP;
Kemen LH & Hut;
Pemda
Slide - 49
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 50/123
WILAYAH LAUT INDONESIA
No Perairan Luas (km2)
1 Perairan Kepulauan 2,95 juta
2 Territorial 0,3 juta
3 ZEE Indonesia 2,55 juta
Total 5,8 juta
Luas Laut Indonesia
Slide - 50
WILAYAH PENANGKAPAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 51/123
DAN POTENSI PERIKANAN DI INDONESIA(satuan dalam 1.000 ton/tahun)
WPP Selat Malaka
dan Laut Andaman
276,1
WPPSamudera Hindia A
(Barat Sumateradan Selat Sunda)
565,1
WPPSamudera Hindia B
(Selatan Jawa -Laut Timor Barat)
491,7
WPPSelat Karimata,
Laut Natuna, danLaut Cina Selatan
1.059
WPP Laut Jawa
836,6
WPPSelat Makassar, TelukBone, Laut Flores, dan
Laut Bali
929,7WPP
Teluk Tolo
dan Laut Banda
278,0
WPPLaut Aru, Laut Arafuradan Timur Laut Timor
855,6
WPPTeluk Cenderawasih
dan Samudera Pasifik
299,2
WPPLaut Sulawesi dan Utara
Pulau Halmahera
333,7
WPP Teluk Tomini, LautMaluku, Laut Halmahera,
Laut Seram,dan Teluk Berau;
595,5
Slide - 51
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 52/123
Sumber: Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 45/2011 tentang Estimasi Potensi SDI di WPP (total sebesar
6,52 juta ton/tahun)Slide - 52
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 53/123
NAD
PPI:170
Sumut
PPS:1
PPN:2
PPI:34
Riau
PPI:17
Jambi
PPI:8
Kepri
PPI:19
Sumbar
PPS:1
PPI:27
Bengkulu
PPI:41
Babel
PPN:2
PPI:16
Lampung
PPI:20
Sumsel
PPI:7
Banten
PPN:2
PPI:38
DKI
PPS:1
PPI:6
Jabar
PPN:3
PPI:73
Bali
PPN:2
PPI:11
Jatim
PPN:4
PPI:99
DIY
PPI:23
Jateng
PPI:86
NTT
PPI:24
NTB
PPI:31
Papua
PPI:14
Papua Barat
PPI:12
Malut
PPN:2
PPI:16
Maluku
PPN:3
PPI:23
Kalsel
PPI:9
Kalteng
PPI:9
KalbarPPN:2
PPI:63
Kaltim
PPI:13
Sulut
PPS:1
PPI:28
Gorontalo
PPN:1
PPI:24
Sulteng
PPI:43
Sultra
PPS:1
PPI:29Sulsel
PPN:0
PPI:52
Sulbar
PPI:10
SEBARAN PELABUHAN PERIKANAN (total)
Kaltara
PPI:3
Ket:
• PPS : Pelabuhan Perikanan Samudra
• PPN : Pelabuhan Perikanan Nusantara• PPI: Pangkalan Pendaratan Ikan
Slide - 53
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 54/123
NAD
SUPM Ladong
Sumbar
SUPM
Pariaman
Lampung
SUPM kota
Agung DKI
STP Jakarta
Jatim
AP SidoarjoJateng
SUPM Tegal
NTT
SUPM Kupang
Papua Barat
AP Sorong; SUPM
Sorong
Maluku
SUPM
Waiheru
KalbarSUPM
Pontianak
Sulut
AP Bitung
Sulsel
SUPM Bone
SEBARAN SEKOLAH PERIKANAN
Ket:
• STP : Sekolah Tinggi Perikanan (PUSAT)
• AP : Akademi Perikanan (PUSAT)• SUPM : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (PEMDA)
Slide - 54
SEBARAN BALAI DAN LOKA PENELITIAN DAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 55/123
Sumbar
LPSDKP Bungus
(KerentananPesisir)
DKI
P3SDLP (SD laut & pesisir); BBRP2B
Jakarta (bioteknologi perikanan);
BBRSE (sosial ekonomi perikanan)
BALI
BBPPBL Gondol (Budidaya
Laut); BPOL Perancak
(Observasi Laut)
Sulsel
BPPAP Maros
(budidaya air payau)
PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
(UPT PUSAT)
JABAR
BBAT Bogor (budidaya air tawar); BPPIH Depok
(ikan Hias); BPPI Sukamandi (pemuliaan Ikan);
BP2KSI Jatiluhur (konservasi SD ikan)
Sumsel
BRPPU Palembang
(Perairan Umum)
Sultra
LPTK Wakatobi
(Teknologi Kelautan)
Slide - 55
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 56/123
PETA SEBARAN BALAI/UPT PERIKANAN BUDIDAYA
Slide - 56
TOL LAUT DALAM MENDUKUNG POROS MARITIM
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 57/123
DUNIA
Keterangan ProgramNilai
(Rp.Milyar)Keterangan
24 Pelabuhan Strategis 243,696 Termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer, serta lahannya
Short sea shipping 7,500 Kapal, pelabuhan Panjang, sumur, Bojanegara, Kendal, Pacitan, Cirebon
Fasilitas kargo umum dan bulk 40,615 Rencana induk pelabuhan nasionalPengembangan pelabuhan non-
komersil198,100 1.481 pelabuhan
Pengembangan pelabuhan komersil
lainnya41,500 83 pelabuhan
Transportasi multimoda untuk
mencapai pelabuhan50,000 Jalan akses, kereta pelabuhan, kereta pesisir.
Revitalisasi industri galangan kapal 10,800 12 galangan kapal
Kapal untuk 5 tahun ke depan 101,740 Kapal container, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker, dan kapal rakyat
Kapal patroli 6,048 Kapal patrol dari Kelas IA s/d V
Total 699,999
Slide - 57
Pengembangan Transportasi Penyeberangan
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 58/123
g g p y g
(Komplemen Konsep Tol Laut)
Arah kebijakan pengembangantransportasi penyeberangan 2015-
2019:
• Penyelesaian dan penguatan jalurlintas Sabuk Utara, Sabuk Tengahdan Sabuk Selatan serta porospenghubung.
• Terobosan regulasi termasuk
kebijakan pengadaan kapal olehpemerintah dan pembentukanOtorita PelabuhanPenyeberangan.
Program Strategis dan Target:
• Pembangunan pelabuhan penyeberangan
di 60 lokasi• Pembangunan kapal penyeberangan
(terutama perintis) 50 unit• Pemisahan operator dan regulator
(pembentukan Otorita Pelabuhan)• Pembangunan kapal untuk mengatasi
bottleneck pada lintas utama termasuklintas Merak -Bakauheni (melalui PMN padaBUMN)
KoridorPenyeberangan
Kondisi Saat ini dan Rencana PembangunanKeb.Biaya
Sabuk Utara Terdapat lintas yang belum terhubung yaitu: Tj.
Pinang –
Sintete, akan diselesaikan pada 2017-2019
Rp. 40 T
SabukTengah
Terdapat lintas yang belum terhubung: Wahai – Fak Fak, akan diselesaikan pada akhir tahun2014. Akan dilakukan peningkatan layanan(pelabuhan dan kapal)
SabukSelatan
Telah terhubung sejak tahun 2013, akandilakukan peningkatan layanan (pelabuhan
dan kapal)Slide - 58
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 59/123
INDIKATOR 2014(Baseline)
2019
Pariwisata
Kontribusi terhadap PDB
Nasional
4,2% 8 %
Wisatawan Mancanegara
(Orang)
9 juta 20 juta
Wisatawan Nusantara
(Kunjungan)
250 juta 275 juta
Devisa (triliun rupiah) 120 260
Industri
Sasaran Pertumbuhan:
Industri (%) 4,7 8.6
Kontribusi dalam PDB 20,7% 21,6%
Penambahan jumlah Industri
skala menengah dan besar- 9.000 unit*
Slide - 59
ARAH KEBIJAKAN:
1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkansebanyak mungkin wisatawan manca negara dan
mendorong peningkatan wisatawan nusantara
2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan
daya tarik daerah tujuan wisata sehingga
berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri
3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan
partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisatanasional serta meningkatkan keragaman dan daya
saing produk / jasa pariwisata nasional di setiap
destinasi periwisata yang menjdai fokus pemasaran
4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata:
membangun sumber daya manusia pariwisata serta
organisasi kepariwisataan nasional
5. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau
Jawa
6. Penumbuhan Populasi Industri dengan menambah
paling tidak sekitar 9 ribu usaha
7. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai
Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja)
3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Pariwisata dan Industri
* Kumulatif 5 tahun
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 60/123
PEMBANGUNAN KARAKTER DAN POTENSI PARIWISATA
Slide - 60
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN
PEMBANGUNANKARAKTER
DAN POTENSIPARIWISATA
Percepatan
PembangunanAkses
Transportasi PercepatanPembangunan
Akses Informasidan Komunikasi
PeningkatanInfrastruktur
PengembanganBudaya Lokal
PercepatanPengembangan
danPengelolaan
KawasanPariwisata(intersullar
tourism)
PeningkatanKualitas SDMMasyarakat
Lokal /SekitarObjek Wisata
PengembanganEkonomi KreatifBerbasis padaEco-tourism
Keterlibatan
MasyarakatLokal dalamPengelolaan
LokasiPariwisata
KebijakanAnggaran
PembangunanPariwisata
PeningkatanJumlah Investor
Nasional
Kemen Pariwisata;Pemda
Kemen Pariwisata; Kemen PU;
Kemen Perhubungan; Kemen BUMN; Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Kominfo;
Pemda
Kemen Pariwisata;Kemen BUMN;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Budaya Dikdasmen;
Pemda
Kemen Pariwisata;Kemen Keuangan;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Pemda
Kemen Koperasi &UKM;
Kemen Pariwisata;
Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif;
Pemda;
Kemen Pariwisata;Kemen Budaya Dikdasmen;
Pemda
POTENSI WISATA ALAM
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 61/123
POTENSI WISATA ALAM
Slide - 61
POTENSI WISATA MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibition)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 62/123
Hasil Pemetaan 16 Destinasi MICE - Ditjen PDP, Kemenparekraf, 2013
( g, , , )
Slide - 62
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 63/123
POTENSI WISATA BAHARI
Slide - 63
3 SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 64/123
Indikator2014
(Baseline)2019
Ketahanan Air
Kapasitas air baku nasional 51,44 m3/det 118,6 m3/det
Pembangunan Waduk* 21 waduk 49 waduk
Ketersedian air irigasi yang bersumber
dari waduk
11% 20%
Terselesaikannya status DAS lintas
negara
0 19 DAS (kumulatif)
Berkurangnya luasan lahan kritis melaluirehabilitasi dalam KPH
500.000 ha 5,5 juta ha(kumulatif)
Pulihnya kesehatan 5 DAS Prioritas (DAS
Ciliwung, DAS Citarum, DAS Serayu, DAS
Bengawan Solo, dan DAS Brantas) dan
10 DAS prioritas lainnya sampai dengan
tahun 2019
0 15 DAS
Terjaganya / meningkatnya jumlah mata
air di 5 DAS prioritas dan 10 DAS
prioritas lainnya sampai dengan 2019
melalui konser-vasi sumber daya air
0 15 DAS
Kapasitas/Daya tampung 15,8 miliar m3 19 miliar m3
Pengembangan dan pengelolaan
Jaringan Irigasi (permukaan, air tanah,
pompa, rawa, dan tambak)
9,136 Juta Ha 10 Juta Ha
Rata-rata kapasitas Desain Pengendalian
Struktural dan Non Struktural Banjir
5-25 tahun 10-100 tahun
Slide - 64
ARAH KEBIJAKAN:
1. Pemeliharaan dan pemulihan sumberdaya air dan
ekosistemnya.
2. Pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air
untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat
3. Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan
sosial dan ekonomi produktif
4. Peningkatan ketangguhan masyarakat dalam
mengurangi risiko daya rusak air termasuk
perubahan iklim
5. Peningkatan kapasitas kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam
pengelolaan sumber daya air yang terpadu,
efektif, efisien dan berkelanjutan, termasuk
peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses
terhadap data dan informasi
3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Ketahanan Air
*) Kumulatif 5 Tahun
3 SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 65/123
Indikator2014
(Baseline)2019
Infrastruktur Dasar dan Konektivitas
Rasio elektrifikasi 81,5% 96,6%
Konsumsi Listrik Perkapita 843KWh 1.200KWh
Kawasan permukiman kumuh perkotaan 38.431 Ha 0 ha
Kekurangan tempat tinggal (backlog)
berdasarkan perspektif menghuni
7,6 juta 5 juta
Akses Air Minum Layak 70 % 100%
Akses Sanitasi Layak 60,9 % 100%
Kondisi mantap jalan nasional 94 % 98 %
Pengembangan jalan nasional 38.570 km 45.592 km
Pembangunan jalan baru * 1.202 km 2.650 km
Pengembangan jalan tol * 807 km 1.000 km
panjang jalur kereta api 5.434 km 8.692 km
Pengembangan pelabuhan 278 450
Dwelling Time Pelabuhan 6-7 hari 3-4 hari
Jumlah bandara 237 252
On-time Performance penerbangan 75% 95 %
Kab/Kota yang dijangkau Broadband 82% 100%
Jumlah Dermaga Penyeberangan 210 275
Pangsa Pasar Angkutan Umum
Perkotaan
23% 32%
Lingkungan
• Emisi Gas Rumah Kaca 15,5% ~ 26%
• Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 63,0-64,0 66,5-68,5
• Tambahan Rehabilitasi Hutan 2 juta ha** 750 ribu ha*** Slide - 65
ARAH KEBIJAKAN:
1. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang
dilakukan di tingkat nasional, provinsi,
kabupaten/kota, dan masyarakat
2. Mempercepat pembangunan transportasi dengan
penguatan industri nasional untuk mendukung
Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas
nasional dalam kerangka mendukung kerjasama
regional dan global.3. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan
Kota.
4. Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi
radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas.
5. Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband
termasuk di daerah perbatasan negara.
6. Mendorong tingkat literasi dan inovasi TIK.
7. Meningkatkan peranan Energi Baru Terbarukandalam Bauran Energi
8. Meningkatkan Aksesibilitas Energi
3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
Infrastuktur Dasar dan Konektivitas
*) Kumulatif 5 Tahun
**) Dalam dan luar kawasan
***) Dalam kawasan
RENCANA BESAR PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 66/123
Kapasitas pembangkit sekitar 85,7 GW
dan Rasio Elektrifikasi 96,6 persen
2014
LISTRIK 35.000 MW 2015-2019
Kapasitas Pembangkit 2014 adalah 50,7
GW dan Rasio Elektrifikasi 81,5 Persen
Kebutuhan Investasi :
PT. PLN 545 triliun dan Swasta Rp 435 triliun
2019
Kemampuan Investasi PT. PLN adalah Rp 250 triliun dalam 5 tahun
Investasi yang paling mendesak untuk mengatasi krisis listrik/potensi
krisis listrik
Diperlukan program penyehatan kondisi keuangan PT. PLN melalui :
Penyesuaian tarif dasar listrik mencapai nilai keekonomiannya pada
tahun 2017, dengan tarif yang mencerminkan kemampuan investasi
PT. PLN secara mandiri (memperhitungkan beban investasi sesuai
kondisi demografi dan geografi yang ada serta beban sasaran
bauran energi)
Peningkatan injeksi PMN Subsidi yang semakin tepat sasaran (hanya untuk pengguna
dibawah 60 KWh) per bulan
Fasilitasi pemerintah dalam mengatasi hambatan (bottleneck)
investasi, berupa: (a) penjaminan pemerintah untuk investasi; (b)
Percepatan persetujuan PKLN; (c) fasilitasi pembebasan lahan; (d)
mempermudah perijinan (e) penyesuaian harga jual beli listrik IPP
yang lebih menarik terutama energi terbarukan; (f) fasilitasi
penyediaan gas untuk pembangkit listrik: serta (g) perlindungan
hukum bagi pelaksana proyek.
Pertumbuhan Ekonomi6-7 persen
Oleh PLN: Pembangkit: 16,4 GW ( berikut Transmisi 50ribu kms; Jaringan Distribusi 150 ribu kms)
Oleh Swasta: Pembangkit 18,7 GW (berikut transmisi
360 kms)
843 1.200
Konsumsi Listrik per kapita (kWh)
Slide - 66
RENCANA PEMBANGUNAN HYDRO POWER
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 67/123
RENCANA PEMBANGUNAN HYDRO POWER
3
ACEH:
5.062 MW
SUMUT:3.808 MW
SUMSEL, JAMBI,
BENGKULU & LAMPUNG:
3.102 MW
JABAR:
2.861 MW
JATENG:
813 MW
SUMBAR & RIAU:
3.607 MW
JATIM:
525 MWBALI NUSRA:
624 MW
KALBAR:
4.737 MW
KALSELTENGTIM:
16.844 MW
SULUTTENG:
3.967 MW
SULSELRA:
6.340 MW
MALUKU:
430 MW
PAPUA:
22.371 MW
Hydro Power Potential Map(Potential: 75.000 MW, Plan to developed 12,900 MW up to 2027)
RUPTL 2015 – 2024 : Hydro : 9,1 GW
Sumber : RUPTL dan Musrenbangnas 2014Slide - 67
LOKASI RENCANA PLTU MULUT TAMBANG DI INDONESIA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 68/123
LOKASI RENCANA PLTU MULUT TAMBANG DI INDONESIA
TAHUN 2015-2019 (HANYA DI SUMATERA)
Sumber : Data diolah dari PT. PLN (Persero), KESDM dan Musrenbangnas 2014
Slide - 68
Rencana Pembangunan PLTA dan PLTM
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 69/123
(2015-2019)
Sumber : diolah dari PT. PLN (Persero), KESDM, dan Musrenbangnas 2014 Slide - 69
LOKASI 33 PEMBANGUNAN PLTA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 70/123
DALAM PEMBANGUNAN 49 WADUK
• Duminanga, 1 Mw,Sawangan,
12 Mw (Sulut)
• Wampu, 45 Mw,-Asahan III
(FTP 2), 174 Mw, Hasang (FTP
2, 40 Mw, Simonggo-2, 86
MW, Batang Toru (Tapsel),
510 Mw, Masang-2, 55 Mw
(Sumut)
• Merangin, 350Mw(Jambi)
• Simpang Aur (FTP2), 23
Mw, Ketahun-3, 61 Mw
(Bengkulu)
• Semangka (FTP2), 56
Mw(Lampung)
• Kusan, 65 Mw(Kalsel)
•
Peusangan 1 –
2, 88 Mw,Peusangan-4, 400 Mw (NAD)
• Konawe, 50 Mw,
Watunohu 1, 20 Mw
(Sultra)
• Karama Peaking (Unsolicited) 150
Mw, Karama Baseload
(Unsolicited), 300 Mw (Sulbar)
• Bontobatu (FTP2), 110
Mw, Malea, 90 Mw
(Sulsel) • Isal 3 , 4 Mw, Nua (Masohi), 6
Mw, Wai Tala 13.5 Mw, Wai Tala
40.5 Mw, Isal, 6 Mw, PLTA
Tersebar Maluku , 18.5
Mw(Maluku)
• PLTA Tersebar Maluku Utara,
4.5 Mw, (Malut)
• Orya 2, 10 Mw,
Kalibumi-2, 5 Mw,
Mariarotu II 1.3 Mw,
Baliem, 10 Mw,
Kalibumi III Cascade, 5
Mw, Baliem, 40 Mw,
Tatui, 4 Mw, Amai, 1.4
Mw (Papua)
• Warsamson, 46,5
Mw(Papua Barat)
• Brang Beh 1, 8 Mw,
Brang Beh 2, 4.1 Mw
NTB)
• Maubesi ,1 Mw,
Kudungawa, 2 Mw,
Ubungawu III, 0.2 Mw
(NTT)
Slide - 70
RENCANA PENGUSAHAAN JALAN TOL
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 71/123
1
97
2
3
10
4
8
11
JALAN TOL PRIORITAS
No.
Nama Ruas Medan-Kualanamu-Lubuk
Pakam-TebingTinggi *)
Medan-Binjai Pekanbaru-Kandis-Dumai
Palembang-Indralaya
Kayuagung-Palembang-
Betung **)
Bakauheni-Terbanggi
Besar
Serpong-Balaraja *) Pasirkoja-Soreang
Cileunyi-Sumedang-
Dawuan
Pandaan-Malang
Manado-Bitung
Panjang (km) 61,8 15,80 135,00 22,00 111,65 150,00 30,00 10,57 58,50 37,62 39,00
Biaya
Investasi
(Rp. Milyar)
6,277 2,295 17,347 2,313 13.298 17.389 5.177 1.786 10.033 2.968 2,166
Biaya Tanah
(Rp. Milyar)
441 116 974 156 410 1,033 1.751 696 1.295 294 365
Status Pengadaan
tanah (81,36%)
& tahappelelangan
Persiapan
pengadaan
tanah
Pengadaan
tanah
(7,72%)
Pengadaan
Tanah
(13,89%)
Persiapan
Pengadaan
tanah
Persiapan
pengadaan
tanah
Pengadaan tanah
(Seksi I Serpong-
Legok 10 kmsudah bebas)&
persiapan
Pengadaan
tanah
(38,11%)
Pengadaan
tanah
(28,58%) &konstruksi
Pengadaan
tanah
(14,90%)
Pengadaan
tanah oleh
Pemda(33%)
1 2 3 4 5 7 8 9 10
5
11
*) dalam proses tender**) proyek prakarsa
6
6
RENCANA PENGUSAHAAN JALAN TOL
Slide - 71
RENCANA PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 72/123
2015 - 2019
Sumber: Kementerian Perhubungan, 2014
Slide - 72
RENCANA PEMBANGUNAN 15 BANDARA BARU
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 73/123
DAN PENGEMBANGAN 9 BANDARA KARGO
Sumber: Hasil Koordinasi Kementerian PPN dan Kemenhub, 2014
Slide - 73
TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TIK
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 74/123
TARGET PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TIK
Slide - 74
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 75/123
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Slide - 75
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 76/123
14 KAWASAN INDUSTRI DI LUAR JAWA
Kebutuhan penanganan infrastruktur untukmendukung 13 Kawasan Industri sebesarRp.55,444.8 Triliun
SUMATERA1. Kuala Tanjung - Sumut2. Seimangke – Sumut3. Tanggamus - Lampung
KALIMANTAN4. Batulicin – Kalsel5. Ketapang - Kalbar6. Landak - Kalbar;7. Jorong - Kalsel
SULAWESI7. Palu – Sulteng8. Morowali - Sulteng9. Bantaeng - Sulsel10. Bitung – Sulut11. Konawe – Sultra
PROYEK STRATEGIS
Pelabuhan: Pembangunan Pel.Kualatanjung, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung,
Makassar, Banjarmasin, Kupang dan Halmahera
Tol: Pembangunan Jalan Tol Manado Bitung
Jalan: Pembangunan Jalan Lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, Jalan
Susumuk-Bintuni
Kereta Api: Pembangunan jalur KA antara Manado – Bitung, Sei Mangke –
Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Pasoso – Tanjung Priok, DDT dan
Elektrifikasi Manggarai –Bekasi -Cikarang, Lingkar Luar Kereta Api .
Listrik: Pembangunan pembangkit listrik (PLTU Kualatanjung, Asahan 3,Pangkalan Susu, PLTU Palu, PLTA Poso, PLTMG Morowali, PLTU NTT-2
Kupang, PLTU Ketapang (FTP2), PLTG/MG Pontianak Peaker, PLTU
Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali,Bantaeng dan PLTGU Tangguh.
Bandara: Pengembangan Bandara Mutiara Palu, Eltari Kupang, Pengembangan,
Halu Oleo Kendari. Sam Ratulangi Manado dan Bandara Syamsuddin Noor-
Banjarmasin
SEKTOR INVESTASI
Bandara 8,200.00
Jalan 8,079.74
Kereta Api 10,085,00
Ketenagalistrikan 10,477.06
Pelabuhan 17,664.00
Sumber Daya AIR 939.00
Total 55,444,80
MALUKU12. Buli, Halmahera
Timur-MaluT
PAPUA13. Teluk Bintuni,Papua Barat
Slide - 76
PELAKSANAAN TERPADU
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 77/123
PELAKSANAAN TERPADU
MELALUI BADAN USAHA STRATEGIS
•Peningkatan Economic of Scale misalnya: regionalisasi PDAM
•Peningkatan Economic of Scope misalnya: regionalisasi PLN
•Penugasan BUMN atau Badan UsahaStratejik untuk pembangunaninfrastruktur yang bersifat kritis ataustrategis
•Penerapan tariff/subsidi yang cost-
reflective
ketenagalistrikan, air minum/sanitasi,jalan tol
Penegasan peran pembuat kebijakan,regulator, operator, dan PJPK (badan
pelaksana) termasuk kemungkinan untukdesentralisasi fungsi contracting agency
Restrukturisasi Sektor
SektorPotensial
Penegasan Peran Institusi
Slide - 77
Perkiraan Kebutuhan Tanah
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 78/123
Pembangunan Infrastruktur
No Jenis Kegiatan
Luas Kebutuhan Tanah (Ha)
TotalPemerintah KPS
1. Persampahan dan Air Limbah - 76 76
2. Air Minum - 13 13
3. Energi dan Kelistrikan - 206 206
4. Kereta Api - 9.532 9.5325. Jalan Tol - 5.054 50.054
6. Bandara - 637 637
7. Pelabuhan - 122 122
8. Bendungan 54.037 - 54.037
9. Kota Baru Publik 10.000 - 10.000
Total 64.037 76.677
Sumber : Bappenas 2014
Catatan: KPS = Kerjasama Pemerintah Swasta
Slide - 78
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 79/123
SASARAN PEMBANGUNANDIMENSI PEMERATAAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 79
4. SASARAN PEMBANGUNAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 80/123
Slide - 80
DIMENSI PEMERATAAN
INDIKATOR
2014
(Baseline) 2019
Menurunkan kesenjangan antar kelompok ekonomi
Tingkat Kemiskinan (%) 10,96%*) 7,0% - 8,0%
Tingkat Pengangguran Terbuka 5,94% 4,0 % - 5,0 %
Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi
produktif masyarakat kurang mampu
Cakupan pada 40% penduduk miskin
o Kepesertaan JaminanKesehatan
86%
100%
o Akses Pangan Bernutrisi60% 100%
o Akses Terhadap LayananKeuangan
4,12% *)
25%
o Kepemilikan akte lahir
(2013) 64,6% 77,4%
o Akses air bersih 55,7% 100%
o Akses sanitasi layak 20,24% 100%
o Akses penerangan 52,3% 100%
ARAH KEBIJAKAN:
1. Mengembangkan sistem perlindungan sosial
yang komprehensif;
2. Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat
kurang mampu dan rentan;
3. Mengembangkan penghidupan berkelanjutan
bagi masyarakat miskin melalui penyaluran
tenaga kerja dan pengembangan kewirausahaan.
Agenda ini perlu didukung oleh basis data
perencanaan yang handal dalam satu sistem
informasi yang terpadu yang menjadi forum
pertukaran data dan informasi bagi seluruh
pelaku, baik di tingkat pusat maupun daerah,
serta penguatan kapasitas aparat pemerintah ditingkat pusat dan daerah dalam hal perencanaan
dan penganggaran yang lebih berpihak pada
masyarakat miskin.
4. SASARAN PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMERATAAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 81/123
Slide - 81
DIMENSI PEMERATAAN
INDIKATOR 2014(Baseline)
2019
Peningkatan daya saing tenaga kerja
Penyediaan lapangan kerja (2015-
2019) -- 10 juta
(rata-rata 2 juta
per tahun)
Persentase tenaga kerja formal 40,5% 51,0%
Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan Pekerja formal 29,5 juta 62,4 juta
Pekerja Informal 1,3 juta 3,5 juta
Meningkatkan kualitas dan keterampilan pekerja
Jumlah pelatihan
Jumlah sertifikasi 1.921.283*
576.887* 2.170.377**
863.819**
Jumlah tenaga kerja keahlian
menengah yang kompeten
30,0% 42,0%
Kinerja lembaga pelatihan milik
negara menjadi berbasis kompetensi 5,0% 25,0%
ARAH KEBIJAKAN:
1. Meningkatkan kualitas SDM;
2. Meningkatkan akses pembiayaan dan perluasan
skema pembiayaan;
3. Meningkatkan nilai tambah produk dan
jangkauan pemasaran;4. Mempercepat penguatan kelembagaan usaha;
5. Mendorong terwujudnya kemudahan, kepastian,
dan perlindungan usaha;
6. Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan
menciptakan hubungan industrial yang harmonis;
7. Meningkatkan akses terhadap layananpendidikan dan pelatihan keterampilan.
* 2011-2014 ** 2015-2019
SEBARAN 100 KABUPATEN/KOTA
DENGAN INDEKS KESEJAHTERAAN WILAYAH
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 82/123
DENGAN INDEKS KESEJAHTERAAN WILAYAH
(IKW) TERENDAH
Slide - 82
PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KERJA
MELALUI REVITALISASI BALAI LATIHAN KERJA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 83/123
MELALUI REVITALISASI BALAI LATIHAN KERJA
Slide - 83
PENINGKATAN JANGKAUAN
PROGRAM KELUARGA PRODUKTIF & SEJAHTERA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 84/123
PROGRAM KELUARGA PRODUKTIF & SEJAHTERA
84 dari 284
SUMATERA
Bantuan Tunai
Bersyarat
: 516.337 KSM
Asistensi
Disabilitas Berat
: 5.802 Jiwa
Kelompok Usaha
Bersama
Perdesaan
: 11.370 KK
Kelompok Usaha
Bersama
Perkotaan
: 9250 KK
JAWA
Bantuan Tunai Bersyarat : 1.701.661 KSM
Asistensi Disabilitas Berat : 8.527 Jiwa
Kelompok Usaha Bersama
Perdesaan
: 14.840 KK
Kelompok Usaha Bersama
Perkotaan
: 10.800 KK
BALI - NUSA TENGGARA
Bantuan Tunai Bersyarat : 239.661 KSM
Asistensi Disabilitas Berat : 3.091 Jiwa
Kelompok Usaha Bersama
Perdesaan
: 4.480 KK
Kelompok Usaha Bersama
Perkotaan
: 1.960 KK
PAPUA
Bantuan Tunai Bersyarat : 12.080 KSM
Asistensi Disabilitas Berat : 232 Jiwa
Kelompok Usaha
Bersama Perdesaan
: 600 KK
Kelompok Usaha
Bersama Perkotaan
: 500 KK
MALUKU
Bantuan Tunai
Bersyarat
: 32.285 KSM
Asistensi DisabilitasBerat
: 384 Jiwa
Kelompok Usaha
Bersama Perdesaan
: 1.270 KK
Kelompok Usaha
Bersama Perkotaan
: 300 KK
SULAWESI
Bantuan Tunai
Bersyarat
: 207.530 KSM
Asistensi
Disabilitas Berat
: 2.374 Jiwa
Kelompok Usaha
Bersama
Perdesaan
: 7.860 KK
Kelompok Usaha
Bersama
Perkotaan
: 6.790 KK
KALIMANTAN
Bantuan Tunai
Bersyarat
: 88.219 KSM
Asistensi Disabilitas
Berat
: 1.658 Jiwa
Kelompok Usaha
Bersama Perdesaan
: 2.290 KK
Kelompok Usaha
Bersama Perkotaan
: 2.300 KK
Keterangan: KSM: Keluarga Sangat Miskin; KK: Kepala Keluarga
TARGET NASIONAL 2015-2019
Bantuan Tunai Bersyarat : 3.000.000 KSM
Asistensi Disabilitas Berat : 24.000 JiwaKelompok Usaha Bersama
Perdesaan
: 111.090 KK
Kelompok Usaha Bersama
Perkotaan
: 53.300 KK
Slide - 84
PENINGKATAN DAYA SAING UMKM & KOPERASI
MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS &
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 85/123
MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS &
NILAI TAMBAH
Struktur pelaku usaha nasional masih didominasi olehusaha mikro yang memiliki aset dan produktivitasrendah.
Jumlah usaha kecil dan menengah yang rendahmenyebabkan kurangnya industri pendukungsehingga mempengaruhi kapasitas perekonomianuntuk tumbuh lebih tinggi.
Perlu akselerasi peningkatan produktivitas UMKM danpeningkatan nilai tambah, khusus di sektor-sektoryang didominasi UMKM (pertanian, perikanan danperdagangan) dan di luar Jawa.
Dukungan lainnya: peningkatan akses ke pembiayaan,penerapan teknologi dan standar produk, fasilitasipemasaran, penguatan koperasi dan kemitraanberbasis rantai nilai/pasok, serta peningkatan
kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.
Sebaran UMKM manufaktur (2012):
Sebagian besar di Jawa
Perlu percepatan penumbuhan dan penguatan UMKM
industri pendukung di luar JawaSlide - 85
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 86/123
SASARAN PEMBANGUNANKEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Slide - 86
5. SASARAN PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH ( )
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 87/123
Sasaran Pokok Baseline
2014
Sasaran
2019
Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah
Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB Nasional 2013 Proyeksi 2019
o Sumatera 23,8 24,6
o Jawa 58,0 55,1
o Bali – Nusa Tenggara 2,5 2,6
o Kalimantan 8,7 9,6
o Sulawesi 4,8 5,2
o Maluku - Papua 2,2 2,9
Slide - 87
KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (1)
Keterangan :
Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019
Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.
STATUS RTRW PROVINSI KABUPATEN DAN KOTA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 88/123
STATUS RTRW PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA
Status Prov Kab Kota
Perda sudah ditetapkan 26 317 81
Belum Selesai 8 81 12
Jumlah total 34 398 93
Status penyelesaian (%) 76.5% 79.6% 87.1%
Slide - 88
PROVINSI YANG BELUM MENETAPKAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 89/123
• Pulau Sumatera • Pulau Kalimantan
PERDA RTRWP
No Prov
1 Sumatera Utara
2 Riau
3 Sumatera Selatan
No Prov
4 Kalimantan Barat
5 Kalimantan Tengah
6 Kalimantan Selatan
7 Kalimantan Timur
8 Kalimantan Utara
Slide - 89
SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH2015 2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 90/123
Sumber : Perhitungan Bappenas, 2014
2015-2019
Wilayah Jawa-Bali
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan ekonomi 5,7 6,5 7,1 7,4 7,8
Kemiskinan 9 8,5 7,6 6,7 5,2Pengangguran 6,3 6,1 5,9 5,7 5,5
Wilayah Kalimantan
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan ekonomi 5 5,9 6,1 6,9 7,6
Kemiskinan 5,7 5,4 4,8 4,2 3,3
Pengangguran 4,5 4,4 4,2 4 3,8
Wilayah Sulawesi
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan ekonomi 7,4 7,6 8,2 8,9 9,1
Kemiskinan 9,6 9,1 8,1 7,1 5,6
Pengangguran 4,9 4,7 4,5 4,3 4
Wilayah Maluku
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019Pertumbuhan ekonomi 6,5 6,9 7,8 8 8,2
Kemiskinan 12,8 12,1 10,7 9,3 7,3
Pengangguran 5,9 5,7 5,4 5,2 4,9
Wilayah Jawa-Bali
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan ekonomi 5,7 6,5 7,1 7,4 7,8
Kemiskinan 9 8,5 7,6 6,7 5,2
Pengangguran 6,3 6,1 5,9 5,7 5,5
Wilayah Nusa Tenggara
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan ekonomi 4,6 7,3 7,6 8,2 9,2
Kemiskinan 16 15,1 13,4 11,7 9,2
Pengangguran 3,8 3,6 3,4 3,3 3,1
Wilayah Papua
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan ekonomi 11,7 13,2 16 17,2 17,3
Kemiskinan 26,9 25,3 22,3 19,4 15,1
Pengangguran 3,7 3,5 3,4 3,2 3
Wilayah
PERAN PDRB WILAYAH (%)
TAHUN 2013
PERAN PDRB WILAYAH (%)
TAHUN 2019
SUMATERA 23,8 24,6
JAWA 58 55,1KALIMANTAN 8,7 9,6
SULAWESI 4,8 5,2
BALI NUSTRA 2,5 2,6
MALUKU PAPUA 2,2 2,9
Slide - 90
SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH
2015 2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 91/123
2,5
4,5
6,5
8,5
10,5
12,5
14,5
16,5
18,5
2015 2016 2017 2018 2019
P e r t u m
b u
h a n E k
o n o m i
( % )
SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI PER WILAYAH
TAHUN 2015-2019
Sumatera
Jawa-Bali
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
2015-2019
Slide - 91
SASARAN TINGKAT KEMISKINAN WILAYAH 2015-2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 92/123
0
5
10
15
20
25
30
2015 2016 2017 2018 2019
K e m i s
k i n a n
( % )
SASARAN TINGKAT KEMISKINAN PER WILAYAH
TAHUN 2015-2019
Sumatera
Jawa-Bali
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
Slide - 92
SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN WILAYAH 2015-2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 93/123
2,5
3
3,5
4
4,5
5
5,5
6
6,5
2015 2016 2017 2018 2019
P e n g a n g g u r a n
( % )
SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN PER WILAYAH TAHUN 2015-2019
Sumatera
Jawa-Bali
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN WILAYAH 2015-2019
Slide - 93
PEMBANGUNAN TECHNO PARK DAN SCIENCE PARK
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 94/123
SASARAN : Terbangunnya 100 Techno Park di daerah-daerah
kabupaten/kota, dan Science Park di setiap provinsi.
ARAH KEBIJAKAN :
Pembangunan Tecno Park diarahkan berfungsi sebagai:
pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahanhasil (pasca panen) yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggiuntuk diterapkan dalam skala ekonomi;
tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis kemasyarakat luas;
Pembangunan Science Park diarahkan berfungsi sebagai:
penyedia pengetahuan terkini oleh dosen universitas setempat, peneliti dari lembagalitbang pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi;
penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park ;
sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.
Slide - 94
PEMBANGUNAN SCIENCE AND TECHNO PARK
M j B B d S i
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 95/123
Menuju Bangsa Berdaya Saing
PRESIDEN
BPPT
National Science and Techno Park
Puspitek Serpong (BPPT, LIPI, BATAN)
Science Park
PROVINSI/
KELOMPOK
PROVINSI
KABUPATEN/
KOTA
TIM PENGARAH:
Menteri PPN/Bappenas;
Menteri Ristek dan Dikti;
Menteri Pertanian;
Menteri Kelautan dan Perikanan;
Menteri Perindustrian; dsb
Science Park Science Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Techno
Park
Slide - 95
GERAKAN SADAR PENGOLAHAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 96/123
Pondok Pusaka Techno Park , Kabupaten Kaur, Bengkulu
Slide - 96
GERAKAN SADAR PENGOLAHAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 97/123
Slide - 97Pondok Pusaka Techno Park , Kabupaten Kaur, Bengkulu
GERAKAN SADAR PENGOLAHAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 98/123
Slide - 98Pondok Pusaka Techno Park , Kabupaten Kaur, Bengkulu
PERAN WILAYAH/PULAU DALAM
PEMBENTUKAN PDB NASIONAL 1987-2013 (persen)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 99/123
Slide - 99
Sumber: BPS
Pergeseran peran wilayah/pulau dalam pembentukan PDB Nasional masih relatif kecil
atau bahkan tidak ada perubahan (stagnant)
(p )(Atas dasar Harga Berlaku)
PULAU 1987 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013
Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9 23,8
Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9 58,0
Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4 8,7
Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3 4,8
Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5 2,5
Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0 2,2
Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
PERAN PDRB WILAYAH 2013 DAN PERKIRAAN 2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 100/123
23,8
58
8,7
4,8 2,5 2,2
PERAN PDRB WILAYAH (%) TAHUN 2013
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI NUSTRA
MALUKU
PAPUA
24,6
55,1
9,65,2 2,6 2,9
PERAN PDRB WILAYAH (%) TAHUN 2019
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI NUSTRA
MALUKU
PAPUA
Keterangan:
Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 5,8-8 % tahun 2015-2019
Perhitungan proyeksi masih menggunakan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2000
Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahunn dasar
2010Slide - 100
PDRB MENURUT PROVINSI (2011)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 101/123
PDRB MENURUT PROVINSI (2011)
Slide - 101
POTRET KESENJANGAN ANTARWILAYAH
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 102/123
J
Slide - 102
PERKEMBANGAN GOLONGAN PENDAPATAN (GINI RATIO)
MENURUT WILAYAH/PULAU TAHUN 2008-2013
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 103/123
MENURUT WILAYAH/PULAU TAHUN 2008 2013
Provinsi 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumatera
Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34
Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35
Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36
Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37
Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36
Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35
Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31
Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39
Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36
Jawa-Bali
DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43
Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41
Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39
DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44
Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36
Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40
Provinsi 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36
Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35
Kalimantan
Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40
Kalimantan Tengah 0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35
Kalimantan Selatan 0,33 0,35 0,37 0,37 0,38 0,36
Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37
SulawesiSulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42
Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44
Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41
Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43
Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35
Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43
Maluku Papua
Maluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37
Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32
Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44
Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43
INDONESIA 0,35 0,37 0,38 0,41 0,41 0,41
Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS
Catatan : Berdasarkan Susenas Maret
(1 : Hanya Dilakukan pengumpulan data KOR di Ibukota Propinsi(2 : Tidak digunakan untuk estimasi angka Indonesia Slide - 103
PERKEMBANGAN GOLONGAN PENDAPATAN (GINI RATIO) PROVINSI
MENURUT KELOMPOK GINI RATIO TAHUN 2008-2013
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 104/123
RATIO GINI PROVINSI 2008 2009 2010 2011 2012 2013
< 0,35
Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31
Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32
Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34
0,35 - 0,40
Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35
Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35
Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35
Kalimantan Tengah 0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35
Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35
Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36
Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36
Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36
Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36
Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36
Kalimantan Selatan 0,33 0,35 0,37 0,37 0,38 0,36
Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37
Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37
Maluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37
Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38
Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39
Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39
Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40
Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40
Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40
> 0,40
Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41
Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41
Sulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42
DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43
Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43
Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43
Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43
DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44
Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44
Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44
Slide - 104
5. SASARAN PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (2)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 105/123
Indikator 2014
(Baseline)
2019
Pembangunan Perdesaan
Penurunan desa tertinggal
(sampai dengan 5,000 desa)
-- Sampai dengan
5.000 desa
tertingal
Peningkatan desa mandiri
(paling sedikit 2,000 desa)
-- Sampai dengan
2.000 desa
mandiri
Pengembangan Kawasan Perbatasan
o Pengembangan Pusat
Ekonomi Perbatasan (Pusat
Kegiatan Strategis
Nasional/PKSN)
3 (111 lokasi
prioritas) 10 (187 lokasi
priorias)
o Peningkatan keamanan dan
kesejahteraan masyarakat
perbatasan
12 pulau-pulau
kecil terluar
berpenduduk
92 pulau kecil
terluar/terdepan
Slide - 105
ARAH KEBIJAKAN:
Pembangunan Perdesaan
1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai
dengan kondisi geografis Desa
2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan
usaha ekonomi masyarakat Desa
3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan
Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial
Budaya Masyarakat Desa4. Penguatan Pemerintahan Desa
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang
Kawasan Perdesaan
6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan
untuk mendorong keterkaitan desa-kota.
Pengembangan Kawasan Perbatasan
1. Penguatan pelayanan imigrasi dan Penegasan
batas wilayah negara
2. Peningkatan Kesejahteraan masyarakat
PETA RENCANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PERBATASAN PAPUA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 106/123
PERBATASAN PAPUA
Slide - 106
PETA RENCANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PERBATASAN MALUKU
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 107/123
PERBATASAN MALUKU
Slide - 107
PETA RENCANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PERBATASAN NUSA TENGGARA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 108/123
PERBATASAN NUSA TENGGARA
Slide - 108
PETA RENCANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PERBATASAN SULAWESI
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 109/123
PERBATASAN SULAWESI
Slide - 109
PETA RENCANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PERBATASAN KALIMANTAN
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 110/123
Slide - 110
PETA RENCANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PERBATASAN SUMATERA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 111/123
Slide - 111
5. SASARAN PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (3)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 112/123
Indikator 2014
(Baseline) 2019
Jumlah Daerah Tertinggal 122 (termasuk 9
DOB) 42
o Kabupaten terentaskan 70 80
o Rata-rata pertumbuhan
ekonomi di daerah
tertinggal
7,1% * 7,35%
o Persentase penduduk
miskin di daerah tertinggal 16,64% 12,5%
o Indeks Pembangunan
Manuasia (IPM) di daerah
tertinggal 68,46 71,5
Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa
o Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) di Luar Jawa 7 14
o Kawasan Industri n.a. 13
o Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan
Bebas (KPBPB) 4 4
* rata-rata 2010-2014
ARAH KEBIJAKAN:
Pengembangan Daerah Tertinggal
1. Pengembangan perekonomian masyarakat lokal
2. Pemenuhan standar pelayanan minimal untuk
pelayanan publik dasar
3. Peningkatan aksesibilitas daerah
4. Pembangunan Tekno Park
Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di
Luar Jawa
1. Percepatan Industrialisasi/hilirisasi pengolahan
SDA (a) menciptakan nilai tambah; (b)
menciptakan kesempatan kerja baru, terutama
industri manufaktur, industri pangan, industri
maritim, dan pariwisa.
2. Percepatan pembangunankonektivitas/infrastruktur
3. Pengembangan SDM dan Iptek
4. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
5. Pemberian insentif fiskal dan non fiskal
Slide - 112
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN
DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 113/123
Slide - 113
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
MEMBANGUNINDONESIA DARI
PINGGIRANDENGAN
MEMPERKUATDAERAH-DAERAH
DAN DESA
PembangunanKawasan
Perbatasan
PembangunanDesa danKawasan
Perdesaan
PengembanganTata Kelola
Pemerintahan
Daerah danOtonomiDaerah
PenataanDaerah
Otonomi Baru
Penguranganoverhead cost
(biaya rutin)untuk
dialokasikanbagi pelayanan
publik
PembangunanDaerah
Tertinggal danPulau-Pulau
Terpencil
Kemen Keuangan;
Kemendagri;
KementerianSektor & Lembaga
Pemda
Kemen Keuangan;
Kemendagri;
DPR & DPRD;
Pemda
Kemen Keuangan;
Kemendagri;
Pemda
Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
Kemen Keuangan;
Kemendagri;
Pemda;
Desa
Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;
Kemendagri;
Kemen PU & Pera;
BNPP
Pemda
Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
Kemendagri;
Kemen PU & Pera;
Pemda
5. SASARAN PEMBANGUNAN
KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (4)
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 114/123
Indikator 2014
(Baseline) 2019
Pembangunan Kawasan Perkotaan
o Pembangunan Metropolitan di
Luar Jawa sebagai PKN dan
Pusat Investasi
2 2 + 5 (usulan
baru)
o Optimalisasi 20 kota otonomi
berukuran sedang di Luar Jawa
sebagai PKN/PKW dan
penyangga urbanisasi di Luar
Jawa
43 kota
belum
optimal
perannya
20 dioptimalkan
perannya
o Penguatan 39 pusat
pertumbuhan sebagai Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW)
--
39
pusat
pertumbuhanyang diperkuat
o Pembangunan 10 Kota Baru
Publik--
10Kota Baru
ARAH KEBIJAKAN:
1. Pembangunan metropolitan di Luar Jawa
sebagai PKN dan pusat investasi;
2. Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran
sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan
penyangga urbanisasi di Luar Jawa;
3. Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagaipusat kegiatan lokal atau pusat kegiatan
wilayah dari 132 pusat pertumbuhan
berstatus PKW.
Slide - 114
PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI
DI LUAR JAWA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 115/123
Slide - 115
BAPPENAS :
KOORDINASIPERENCANAAN
MENKO : KOORDINASIPELAKSANAAN
Industrialiasi diluar jawa
* Penyediaan
lahankawasanindustri
* SDA
konektivitas
Insentif fiskaldan non fiskal
ikim investasiPTSP
* Perdabermasalah
Penyediaan TenagaTerampil (BLK,
SMK, Politeknik)
Mensosialisasikan
mentalKewirausahaan
Science danTechno Park
• Kemen Dik-Nas
• Kemen Tenaga Kerja
• BKPM
• BKPD – Pemda
• Kemendagri
• Kemen Keuangan
• Kemen
Perindustrian
• Kemen PU/Pera
• Kemen
Perhubungan
• Kemen ESDM
• Kemen Perindustrian
• Kemen Agraria dan TTR
• Pemerintah Daerah
• Kemen Ristek-Dikti
• Kemen Pertanian
• Kemen Perikanan
•
BPPT• Pemda
SEBARAN 14 KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS
WILAYAH LUAR JAWA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 116/123
Slide - 116
Kawasan Industri
Teluk Bintuni
Industri Migas dan Pupuk
Kawasan Industri
Teluk Bitung
Industri Agro dan Logistik
Kawasan Industri
Morowali
Industri Smelter Ferronikel,
Stainless steel , dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri Palu
Industri Rotan, Karet,Kakao (agro) dan Smelter
Kawasan Industri
Konawe
Industri Smelter Ferronikel,
Stainless steel , dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri Buli
Industri Smelter Ferronikel,Stainless steel , dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri
Bantaeng
Industri Smelter Ferronikel,Stainless steel , dan
downstream stainless steel
Kawasan Industri
Batu Licin
Industri Besi Baja
Kawasan Industri Landak
Industri Karet, CPO
Kawasan Industri Ketapang
Industri Alumina
Kawasan Industri
Kuala Tanjung
Industri Aluminium , CPO
Kawasan Industri Tanggamus
Industri Maritim dan
Logistik
Kawasan Industri Sei
Mangkei
Industri Pengolahan CPO
Kawasan Industri
Jorong
Hilirisasi Sumber Daya
Mineral (Bauksit),
Kelapa Sawit
SEBARAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
YANG SUDAH ADA
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 117/123
Pariwisata
Industri pengolahan
Kelapa Sawit
Industri pengolahan karet
Pupuk & aneka industri
Logistik
Pariwisata
KEK SEI MANGKEI
Kabupaten Simalungun,
Sumut
KEK TANJUNG LESUNG
Kab. Pandeglang, Banten
Industri Pengolahan Karet
Industri Pengolahan Sawit
Industri Petrokimia
KEK TANJUNG API-APIKab. Banyuasin, SumateraSelatan
KEK MANDALIKA
Kab. Lombok Tengah, NTB
KEK PALU
Kota Palu, Sulawesi Tengah
Industri Manufaktur
Industri Agro berbasis kakao,
karet, rumput laut, rotan
Industri pengolahan Nikel, Biji
Besi, Emas
Logistik
KEK MOROTAI
Kab. Pulau Morotai,
Maluku Utara
Pariwisata Industri pengolahan
perikanan Bisnis & logistik
KEK BITUNG
Kota Bitung, Sulawesi Utara
Industri Pengolahan Perikanan
Industri agro berbasis kelapa
dan tanaman obat
Aneka industri
Logistik
KEK Maloy Batuta Trans
Kalmantan (MBTK)
Kabupaten Kutai Timur,Kaltim
Industri Kelapa Sawit
Logistik
Pariwisata
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) Slide - 117
SEBARAN LOKASI KEK 2009–
2014
DAN INDIKASI LOKASI KEK 2014 – 2019
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 118/123
Slide - 118
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 119/123
SASARAN PEMBANGUNAN
SEKTOR POLHUHANKAM
Slide - 119
2014
6. SASARAN POLHUKHANKAM
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 120/123
Indikator2014
(Baseline)2019
POLITIK & DEMOKRASI
Tingkat Partisipasi Politik Pemilu73,21% 77,5%
Indeks Demokrasi Indonesia 63,7 75
PENEGAKAN HUKUM
Indeks Penegakan Hukum n.a. 75%
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 32 50
Indeks Perilaku Anti Korupsi 3,63 4
TATA KELOLA DAN REFORMASI BIROKRASI
Kualitas Pelayanan Publik
- Integritas Pelayanan Publik (Pusat) 7,37 9
- Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 6,82 8,5
Persentase Instansi Pemerintah dengan Nilai Indeks
Reformasi Birokrasi Baik (Kategori B)
- Kementerian/Lembaga 67% 75%
- Provinsi NA 60%
- Kabupaten/Kota NA 45%
Opini WTP atas Laporan Keuangan K/L 74 % 95 %
Persentase Instansi Pemerintah yang Akuntabilitas
Kinerjanya Baik (Skor B)
- Kementerian/Lembaga 60,24% 85%
- Provinsi 30,30% 75%
- Kabupaten/Kota 2,38% 50% Slide - 120
6. SASARAN POLHUKHANKAM
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 121/123
Indikator2014
(Baseline) 2019
PENGUATAN TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH
Kinerja Kuangan Daerah
- Rata-rata presentase belanja pegawai Kab/Kota 42 persen 35 persen
- Rata-rata pajak retribusi Kab/Kota terhadap total
pendapatan
5,89 persen 11 persen
- Rata-rata pajak retribusi Prov terhadap totalpendapatan
33,60 persen 40 persen
- Rata-rata belanja modal Kab/Kota 19,87 persen 30 persen
- Rata-rata belanja modal Prov 16,22 persen 30 persen
- Rata-rata presentase belanja pegawai Kab/Kota 42 persen 35 persen
- Rata-rata presentase belanja pegawai Prov 15 persen 13 persen
- Rata-rata ketergantungan dana transfer Kab/Kota 72,20 persen 70 persen
- Rata-rata ketergantungan dana transfer Prov 53,85 persen 50 persen
- Rata-rata nasional WTP Pemda Prov 52 persen 85 persen
- Rata-rata nasional WTP Pemda Kabupaten 18 persen 60 persen
- Rata-rata nasional WTP Pemda Kota 33 persen 65 persen
Slide - 121
6. SASARAN POLHUKHANKAM
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 122/123
Indikator 2014(Baseline)
2019
Kinerja Kelembagaan
- PTSP Kondisi Mantap 35,50 persen 55 persen
- Perda bermasalah 350 perda 50 perda
- Rata-rata kinerja Daerah Otonomi Baru
Rata-rata kinerja maksimal
Rata-rata kinerja minimal
52,85 persen
23,83 persen
70 persen
48 persen- Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah yg ideal
(sesuai PP 41) sampel 299 daerah
45 persen 70 persen
- Penerapan SPM di daerah (Prov/Kab/Kota) 75 persen 90 persen
Kinerja Aparatur
- Tingkat pendidikan aparatur Pemda S1, S2 dan S3 43,30 persen 50 persen
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
- Tingkat Pemenuhan MEF (Tiga Tahap) Tahap I Tahap II- Kontribusi industri pertahanan DN terhadap MEF 10% 20%
- Laju Peningkatan Prefalensi Penyalahgunaan Narkoba 0,08% 0,05%
Slide - 122
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
7/18/2019 Ikhtisar RPJMN 2015-2019
http://slidepdf.com/reader/full/ikhtisar-rpjmn-2015-2019 123/123
TERIM K SIH