Injil bahasa Arab tentang Masa Kecil Sang Penyelamat

19
1 Christian Apocrypha and Early Christian Literature The Arabic Infancy Gospel of the Savior Dari: Ante-Nicene Fathers Vol 8 Alexander Roberts, Sir James Donaldson, Arthur Cleveland Coxe - 1886 . Injil bahasa Arab tentang Masa kanak-kanak dari Sang Penyelamat Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, satu Allah. Dengan bantuan dan dorongan dari yang Maha Tinggi, kita memulai menulis sebuah buku tentang keajaiban Allah, Tuhan dan Juruslamat Yesus Kristus, yang bernama Injil tentang masa kanak-kanak: dalam damai sejahtera Tuhan. Amin. 1. Kita menemukan(1) bahwa apa yang diikuti dalam kitab Yusuf sang ahli taurat, yang tinggal pada zaman Kristus. Ada yang mengatakan dia adalah Kayafas. (2) Dia telah mengatakan bahwa Yesus berkata, dan tentu ketika Dia terbaring diatas keranjang bayi lalu berkata kepada ibuNya Maria: Aku adalah Yesus, Anak Allah, Firman Allah, dengan siapa engkau membawa keluar, sebagaimana Malaikat Gabriel telah mengumumkan kepadamu, dan BapaKu telah mengirim Aku untuk penyelamatan dunia ini. 2. Pada tahun 309 era Alexander, Agustus telah mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang. Maka Yusuf bangkit dan membawa serta istrinya, Maria, pergi ke (3) Yerusalem, dan datang ke Bethlehem, untuk didaftarkan beserta dengan keluarganya di tempat daerahnya. Dan pada saat tiba ke sebuah gua, Maria memberitahu Yusuf bahwa tiba saatnya ia akan melahirkan, dan ia tidak bisa pergi ke kota, tetapi, ia berkata, mari kita masuk ke gua ini. Saat ini adalah saat

Transcript of Injil bahasa Arab tentang Masa Kecil Sang Penyelamat

1

Christian Apocrypha and Early

Christian Literature

The Arabic Infancy Gospel of the Savior

Dari: Ante-Nicene Fathers Vol 8

Alexander Roberts, Sir James Donaldson, Arthur Cleveland Coxe - 1886

.

Injil bahasa Arab tentang

Masa kanak-kanak dari Sang Penyelamat

Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, satu Allah. Dengan bantuan dan

dorongan dari yang Maha Tinggi, kita memulai menulis sebuah buku

tentang keajaiban Allah, Tuhan dan Juruslamat Yesus Kristus, yang

bernama Injil tentang masa kanak-kanak: dalam damai sejahtera Tuhan.

Amin.

1. Kita menemukan(1) bahwa apa yang diikuti dalam kitab Yusuf sang

ahli taurat, yang tinggal pada zaman Kristus. Ada yang mengatakan dia

adalah Kayafas. (2) Dia telah mengatakan bahwa Yesus berkata, dan

tentu ketika Dia terbaring diatas keranjang bayi lalu berkata kepada

ibuNya Maria: Aku adalah Yesus, Anak Allah, Firman Allah, dengan

siapa engkau membawa keluar, sebagaimana Malaikat Gabriel telah

mengumumkan kepadamu, dan BapaKu telah mengirim Aku untuk

penyelamatan dunia ini.

2. Pada tahun 309 era Alexander, Agustus telah mengeluarkan suatu

perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang. Maka Yusuf bangkit dan

membawa serta istrinya, Maria, pergi ke (3) Yerusalem, dan datang ke

Bethlehem, untuk didaftarkan beserta dengan keluarganya di tempat

daerahnya. Dan pada saat tiba ke sebuah gua, Maria memberitahu Yusuf

bahwa tiba saatnya ia akan melahirkan, dan ia tidak bisa pergi ke kota,

tetapi, ia berkata, mari kita masuk ke gua ini. Saat ini adalah saat

2

matahari terbenam. Dan Yusuf pergi dengan terburu-buru untuk mencari

seorang wanita untuk menemani Maria. Maka daripada itu, ketika dia

sangat sibuk dengan hal tersebut, dia melihat seorang wanita tua Ibrani

yang tinggal di Yerusalem, kemudian berkata: Kemarilah, wanita baikku,

dan pergi masuk ke gua ini dimana terdapat seorang wanita akan

bersalin.

3. Di saat setelah matahari terbenam, wanita tua itu dan Yusuf datang ke

gua, dan mereka bersama-sama masuk ke dalamnya. Dan lihatlah mereka

ini dipenuhi oleh cahaya yang lebih indah daripada kemilau cahaya

lampu-lampu dan lilin, (4) dan terang daripada cahaya matahari. Anak

itu dibungkus dengan kain lampin dan sedang mengisap air susu ibuNya

Bunda Maria, dan Ia dibaring di sebuah palungan. Dan ketika mereka

sedang mengamati cahaya ini, wanita tua itu menanyakan Bunda Maria:

Apakah kamu ibu dari Anak ini? Dan ketika Bunda menyangut dia:

Kamu sama sekali bukan seperti anak-anak perempuan Hawa. Bunda

Maria berkata: Sebagaimana anakku tidak ada kesamaan antara anak-

anak lain, maka ibunya tidak ada kesamaan antara wanita lain; Wanita

tua itu menjawab: Nona saya, saya datang untuk dibayar; Saya telah lama

dilanda dengan kecacatan tubuh. Nona kita Bunda Maria berkata kepada

dia: Taruh tanganmu diatas anak itu. Maka wanita itu melakukan hal

tersebut, dan seketika itu juga ia sembuh. Maka dia maju kedepan dan

berkata: Sejak saat ini saya akan menjadi pengasuh anak ini sepanjang

hidupku.

4. Kemudian datanglah para gembala domba; dan ketika mereka sudah

menyalahkan api, mereka bersukacita dengan sangat, terdapat bala

tentara dari surga meninggikan dan merayakan Allah Maha Tinggi. Dan

ketika penggembala domba itu melakukan hal yang serupa, goa seketika

itu menjadi seperti Bait Allah dari dunia atas, dari surga dan bumi

memuliakan dan mengagungkan Allah karena kelahiran Tuhan Yesus.

Dan ketika wanita tua Ibrani itu melihat kehadiran keajaiban-keajaiban

itu, lalu dia bersyukur kepada Allah, dan berkata: Saya berterimakasih

kepadaMu, Allahku, Allah bangsa Israel, karena mataku telah melihat

kelahiran Sang Juruslamat dunia.

5. Dan tiba saatnya pentahiran, yaitu hari kedelapan, anak itu harus

disunat menurut hukum Taurat. Dimana mereka menyunat Dia di dalam

3

gua. Dan wanita tua Ibrani itu mengambil sehelai kulit; tapi ada yang

mengatakan dia mengambil tali , dan meletakkannya dalam sebuah

minyak . Dan dia mempunyai seorang anak laki-laki, seorang

pedagang minyak, dan dia memberikannya kepada anaknya, lalu berkata:

Jangan sampai botol berisi minyak ini dijual kepada orang lain walaupun

yang ditawarkan untuknya 300 denarii(5). Dan botol inilah yang dibeli

oleh Maria si pendosa dan dipakai untuk menuangkan ke kepala dan kaki

Tuhan kita Yesus Kristus, setelah itu dia menyekanya dengan rambutnya.

10 hari setelah itu, mereka membawaNya ke Yerusalem; dan pada hari

ke-14(2) setelah kelahiranNya, mereka membawaNya ke Bait Allah dan

menghadaplah Ia dihadapan Allah dan siapkan pengorbanan bagiNya,

sesuai dengan hukum Taurat Musa, yaitu: Setiap laki-laki sulung harus

dikuduskan bagi Allah.

6. Orang tua bernama Simeon melihat Dia bercahaya seluruh tubuhNya,

ketika Bunda Maria, perawan ibuNya sedang menggendong Dia dalam

rangkulan tangannya serta bersukacita atas Dia. Dan malaikat-malaikat,

membuat lingkaran berdiri mengelilingiNya serta memuji Dia, bagaikan

penjaga yang berdiri didekat seorang raja. Simeon bergerak dengan cepat

ke hadapan Bunda Maria dan dengan tangan terlentang lebar berkata

kepada Tuhan Yesus: Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi

dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah

melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan

dihadapan segala bangasa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi

bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel. Disitu

ada Hana juga seorang nabi perempuan, ketika itu datanglah ia ke situ

dan mengucap syukur kepada Allah dan memohon Bunda Maria untuk

memberkatinya.

7. Sesudah Tuhan Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada

zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke

Yerusalem, seperti yang pernah diramalkan oleh Zeradus; dibawa serta

persembahan-persembahan oleh mereka, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Mereka mengagungkan Dia dan mempersembahkan persembahan

kepadaNya. Kemudian Bunda Maria mengambil salah satu dari kain

pemberian orang dan memberikannya kepada mereka sebagai maksud

tanda terimakasih; dan mereka menerimanya dengan kehormatan yang

amat besar. Dan pada waktu bersamaan, tampaklah malaikat berbentuk

4

bintang yang sebagaimana telah menuntun mereka dalam perjalanan

mereka, dan kini mereka pergi meninggalkan tempat untuk mengikuti

cahaya malaikat sampai mereka tiba di negeri mereka.(6)

8. Dan para raja-raja beserta dengan semua imam kepala dan ahli Taurat

bangsa berkumpul mendatangi mereka, menanyakan apa saja yang telah

mereka lihat dan lakukan, bagaimanakah mereka dapat sampai disana

dan kembali lagi ke negerinya. Kemudian mereka menunjukkan kepada

mereka kain yang diberikan oleh Bunda Maria. Makanya, mereka

mengadakan sebuah pesta dan menurut tata kebiasaan mereka, mereka

menyalakan api dan memujanya, dan membuang kain tersebut ke dalam

kobaran api; apipun segera membakarnya. Tetapi, setelah api telah

padam, mereka mengambil kembali kain itu keadaannya sama seperti

sebelum dibakar oleh api. Oleh karena itu, mereka mulai menciumnya

dan meletakkannya di kepala dan mata mereka sambil berkata: Ini

sungguh kebenaran tanpa keraguan. Sudah pasti, ini adalah suatu hal

yang agung dimana api tidak sampai membakarnya dan

menghancurkannya. Lalu mereka mengambilnya dan dengan kehormatan

yang sangat besar mereka menyimpannya diantara barang berharga

lainnya.

9. Dan ketika Herodes melihat orang-orang majus telah meninggalkan

dia dan tidak akan kembali lagi, maka dia memanggil imam kepala dan

ahli Taurat, kemudian berkata kepada mereka: Tunjukkanlah dimana

Kristus dilahirkan. Lalu ketika mereka menjawab: Di Betlehem tanah

Yudea, lalu dia memulai berpikir bagaimana cara untuk membunuh

Tuhan Yesus. Napaklah seorang malaikat Tuhan di dalam mimpi Yusuf,

katanya: Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibuNya, larilah ke Mesir.

Maka Yusufpun bangun lalu pergi sebelum ayam berkokok.

10. Ketika dia sedang memikirkan rencana untuk perjalanannya, sebelum

dia dapat pergi jauh matahari sudah terlebih dulu terbit. Kini dia sedang

mendekati sebuah kota besar, dimana terdapat sebuah patung berhala,

kepada patung-patung berhala lainnya dan dewa-dewa orang Mesir

diberi persembahan dan pemujaan. Di depan patung ini berdirilah

seorang imam melayani dia, menurut dia, Setan telah berbicara lewat

patung berhala itu, dan ia telah melaporkannya kepada seluruh penduduk

Mesir dan sekitarnya. Imam ini mempunyai seorang anak laki-laki yang

5

berumur 3 tahun yang dicobai oleh berbagai setan; dia melakukan

banyak perkataan yang keluar dari mulutnya; dan ketika setan-setan

menguasai dia, dia merobek pakaiannya dan dalam keadaan telanjang dia

melemparkan batu kepada orang-orang. Disitu terdapat sebuah rumah

sakit di dalam kota yang dipersembahkan bagi patung berhala itu. Dan

ketika Yusuf dan Bunda Maria telah mendatangi kota itu, kemudian

memasuki rumah sakit itu, penduduk setempat merasa sangat ketakutan;

kepala suku bangsa dan imam kepala dari patung berhala itu berkumpul

bersama menghadap patung tersebut, dan berkata kepadanya:

"Kekuatiran dan ketakutan apa yang telah melanda negeri kita?" Patung

itu menjawab: "Suatu Tuhan telah datang dengan tersembunyi, yang

sungguh-sungguh Tuhan; yang tiada tuhan lain yang patut disembah

selain Dia, karena Dia sungguh adalah Anak Allah." Negeri ini telah

menjadi hati-hati akan kehadiranNya, seluruh negeri merasa ketakutan

pada saat kedatanganNya, ketakutan sampai gemetaran; dan kita luar

biasanya takut akan kebesaran kuasaNya. Pada waktu bersamaan, patung

itu runtuh dan penduduk Mesir beserta orang-orang lainnya melarikan

diri karena keruntuhan patung itu.

11. Mengenai anak imam itu, penyakit kebiasaannya timbul lagi, ia

memasuki rumah sakit dan disitu ada Yusuf dan Bunda Maria, semua

orang telah melarikan diri kecuali mereka. Maria telah mencuci pakaian

Tuhan Yesus dan membentangkannya di kayu-kayu. Oleh karena itu,

anak laki-laki yang dirasuki setan itu mengambil dan memakainya diatas

kepalanya. Lalu setan-setanpun keluar dari mulutnya melarikan diri

dalam bentuk burung gagak dan ular . Anak itu, telah disembuhkan atas

perintah Tuhan Yesus, mulai memuji Allah dan berterimakasih kepada

Tuhan yang telah menyembuhkan dia. Ketika ayahnya melihat dia sudah

pulih kesehatannya, berkata: "Anakku, apa yang telah terjadi padamu?

Dan dengan cara apakah engkau disembuhkan?" Anak itu menjawab:

"Ketika aku dikuasai oleh setan, aku pergi memasuki rumah sakit, dan

disana aku menemukan seorang wanita agung dengan seorang anak laki-

laki, dimana baju yang telah dicucinya diletakkan diatas kayu-kayu: aku

mengambil salah satu pakaianNya dan meletakkannya diatas kepalaku,

lalu setan-setanpun meninggalkanku dan lari." Karena hal ini, sang ayah

merasa sangat bersukacita, lalu berkata: "Anakku, adalah mungkin

bahwa bayi laki-laki ini adalah Anak dari Allah kita yang hidup, yang

menciptakan surga dan bumi: Waktu Dia mendatangi kita, patung

6

dihancurkan dan semua allah-allah lain ikut runtuh oleh karena

kebesaran kekuatanNya.

12. Apa yang difirmankan Tuhan oleh seorang nabi telah digenapi: "Dari

Mesir Kupanggil Anakku." (1) Sesungguhnya, Yusuf dan Maria merasa

takut ketika mendengar berita bahwa patung itu telah jatuh. Mereka

berkata: "Ketika kami berada di tanah Israel, Herodes bermaksud untuk

membunuh Yesus, oleh karena itu dia membunuh semua anak yang ada

di Betlehem; dan ketika penduduk Mesir mengetahui patung itu sudah

dihancurkan, tidak diragukan mereka akan membakar kita dgn api.(2)

13. Keluarlah mereka, mereka tiba di suatu tempat dimana para

perampok merampok pakaian dan isi bagasi orang tawanannya, dan

mengikat mereka. Kemudian para perampok mendengar suara yang

agung, seperti suara seorang raja yang besar keluar dari kotanya disertai

dengan prajurit-prajurit, kereta kuda, dan gendangnya, saat inilah para

perampok merasa ketakutan, lalu lari meninggalkan semua barang

rampokannya. Maka berbangkitlah tawanan mereka, saling melepaskan

ikat tangan dan menemukan kembali barangnya, lalu pergi meninggalkan

tempat itu. Ketika mereka melihat Yusuf dan Maria mendatangi tempat

itu, berkatalah mereka kepadanya: "Dimanakah raja itu yang telah kami

dengar suara agung yang membuat para perampok meninggalkan kami,

sehingga kami dapat menyelamatkan diri?" Yusuf menjawab: "Ia akan

datang di belakang kita."

14. Semenjak itu, datanglah mereka ke kota lain, dimana ada seorang

wanita yang kerasukan roh jahat yakni Setan yang telah dikutuk dan

pemberontak, dikuasai sejak ia pergi menimba air waktu malam hari. Dia

tidak dapat memakai pakaian maupun tinggal di dalam rumah; orang-

orang biasanya mengikat dia dengan rantai besi, tetapi dia

menghancurkannya dan dengan badan telanjang kabur ke tempat lain;

berdirilah ia di persimpangan jalan kuburan, disitu ia terus menerus

melemparkan batu ke arah orang-orang, dan ini membawa dampak yang

buruk bagi teman-temannya. Ketika Bunda Maria melihat dia, dia sangat

kasihan padanya, dan karena ini Setanpun segera meninggalkan dia

dalam bentuk seorang pemuda dan berkata: "Kesengsaran dari engkau,

Maria, dan dari anakmu, menimpa aku." Maka wanita itu telah

disembuhkan dari kesengsaraan hidupnya, karena akal sehat telah

7

dipulihkan, dia merasa malu atas ketelanjangannya; ia segera menyingkir

dari pandangan laki-laki dan kembali kepada teman-temannya di rumah.

Setelah dia mengenakan pakaian, dia menceritakan apa yang telah

menimpanya kepada ayah dan teman-temannya; dan mereka sebagai

kepala suku di kota tersebut, maka mereka menerima Bunda Maria dan

Yusuf dengan kehormatan yang sangat tinggi dan keramah-tamahan.

15. Sejak hari itu, barang-barang keperluan perjalananpun disediakan

bagi mereka, mereka lalu pergi, tiba di suatu kota pada sore harinya,

dimana sedang dirayakan sebuah perkawinan; tetapi, dengan pekerjaan

Setan yang dikutuk dan pekerjaan pesihir-pesihir menjadikan sang

pengantin menjadi bisu, tidak bisa mengucapkan satu katapun. Setelah

Bunda Maria memasuki kota dengan dibawa serta anaknya, Tuhan

Yesus, lalu pengantin bisu itu bertemu dengan Maria, ia mengeluarkan

kedua tangannya untuk menjamah Tuhan Yesus, diambilnya Tuhan

Yesus ke dalam pelukannya, lalu memeluk Dia erat-erat dan mencium

Dia, membungkukkan tubuh menghadap Dia, mengerakkan tubuhnya ke

depan dan ke belakang. Tiba-tiba, ikatan pada lidahnya terlepas begitu

saja, dan terbukalah telinganya; dan dia berterimakasih dan memberi

pujian pada Allah, karena Dia telah memulihkan kesehatannya. Pada

malam itu juga, penduduk di kota itu dalam suasana bersukacita, dan

berpikir bahwa Tuhan dan malaikat-malaikatNya telah turun beserta

mereka.

16. Disitu mereka bermalam selama 3 hari dengan diberi penghormatan

yang sangat besar dan hidup berkelimpahan. Setelah itu, dengan dibekali

oleh mereka persediaan makanan untuk perjalanan mereka, maka

pergilah mereka dan tiba di kota lain, oleh karena kota itu padat

penduduknya, maka mereka bermaksud untuk bermalam disitu. Dan di

kota inilah terdapat seorang wanita luar biasa: suatu ketika, saat dia pergi

ke sungai untuk mandi, terlihatlah ia Setan dalam bentuk ular, lalu

meloncat keatas dia dan melilit perutnya; seringkali saat malam

menjelang, wanita itu secara kejam disiksa olehnya. Wanita ini, ketika

dilihatnya Bunda Maria dan anaknya Yesus dalam gendongannya,

merasa sangat merindukan kehadiratNya, lalu berkata kepada Bunda

Maria: Oh tuanku, berilah anak ini sehingga aku dapat menggendongNya

dan menciumiNya. Maka diberilah Dia kepada wanita itu; dan ketika Dia

dibawa kepadanya, Setan melepaskan dia pergi, dan pergi meninggalkan

8

wanita itu, sejak saat itu wanita itu tidak pernah lagi bertemu dengan

setan. Oleh karena itu, semua yang hadir saat itu memuji Allah Maha

Tinggi, dan wanita itu dipersembahkan dengan persembahan yang indah-

indah.

17. Setelah hari itu, wanita itu mengambil air pewangi untuk

membersihkan tubuh Tuhan Yesus; dan setelah dia membersihkanNya,

dia mengambil air tersebut untuk sebagian dituangkan pada seorang anak

gaids yang menderita penyakit kusta yang juga tinggal disana.

Setelah selesai, wanita muda itupun terbebas dari penyakit kusta yang

diderita. Penduduk kota berkomentar: "Tidak diragukan lagi Yusuf dan

Maria dan anak bayi itu adalah tuhan, bukan manusia." Ketika mereka

hendak berangkat pergi dari kota itu, anak gadis yang telah lama

menderita kusta itu muncul di hadapan mereka, memohon agar ia dapat

mengikut mereka.

18. Ketika mereka telah memberikan izin kepada anak gadis itu, maka

pergilah ia bersama dengan Yusuf dan Maria. Setelah itu, mereka tiba di

suatu kota, dimana terdapat seorang pangeran yang sangat ternama, yang

membuat sebuah rumah untuk menjamu pendatang asing. Mereka sampai

di tempat ini; dan anak gadis itu pergi ke tempat istri pangeran; dan

disana ia menemukan dia menangis, dan ia menanyakan mengapa dia

menangis. Berkatalah ia: "Janganlah terkejut pada tangisanku, karena

aku diliputi oleh dukacita yang luar biasa, yang aku tidak mempunyai

keberanian untuk menceritakannya kepada siapapun." Lalu berkatalah

anak gadis itu: "Mungkin aku dapat membantumu jika engkau sudi

menceritakannya kepadaku." Putri menjawab: "Baiklah, tapi simpan

rahasia ini, jangan ceritakan kepada siapapun juga. Aku telah menikah

dengan pangeran ini, yang menjadi raja dan penguasa atas banyak kota-

kota, dan aku telah tinggal bersamanya, tetapi dariku tidak dapat seorang

anak laki-laki. Dan ketika saya melahirkan baginya seorang anak laki-

laki, dia terkena penyakit kusta; dan ketika dia bertemu dengan anaknya,

dia memalingkan muka dengan rasa jijik, lalu berkata kepadaku: "Bunuh

dia atau beri dia kepada seorang perawat untuk dibesarkan disuatu

tempat sehingga kita tidak akan pernah mendengarkan kabar darinya

lagi." Setelah ini aku tidak dapat berbuat apa-apa pada dia, dan aku tidak

dapat bertemu dengan anakku selama-lamanya. Oleh karena itu, aku

tidak tahu berbuat apa, dan aku senantiasa diliputi oleh rasa sedih. Wahai

9

anakku! Wahai suamiku! Apa aku tidak berkata demikian?" Anak gadis

itu berkata: "Aku menemukan pengobatan bagi anak tuan, dan aku akan

memberitahu kepadamu. Aku dahulu juga seorang yang berpenyakit

kusta; tetapi aku telah dibersihkan oleh Tuhan, yaitu Yesus, anak dari

Bunda Maria." Dan putri raja itu menanyakan dimana Tuhan yang telah

disebut-sebut olehnya. "Disini bersama dikau, Ia tinggal serumah dengan

kami," kata anak gadis itu; "Tapi bagaimanakah mungkin? Dimanakah

dia?" kata putri raja itu. "Disana, ada Yusuf dan Maria; dan anak

bersama mereka itu bernama Yesus; dan Dialah yang menyembuhkan

aku dari penyakit dan siksaanku," kata anak gadis itu. "Tetapi dengan

cara apa kamu disembuhkan dari penyakit kustamu? Maukah engkau

memberitahukanku?" kata putri raja itu. "Mengapa tidak? Aku

mendapatkan air dari ibuNya yang sebelumnya telah memandikan Dia,

dan air itu dituangkan keatas aku; maka akupun terbebas dari penyakit

kustaku," kata anak gadis itu. Lalu putri raja bangkit berdiri dan

mengundang mereka untuk bersedia menerima keramah-tamahannya. Dia

menyediakan sebuah perjamuan besar berserta seluruh rakyat untuk

Yusuf. Pada hari berikutnya, dia mengambil pewangi air untuk

membersihkan Tuhan Yesus, sesudah itu menuangkan air yang telah

dipakai itu keatas anaknya yang telah ia bawa bersamanya; dan seketika

itu juga anaknya dibersihkan dari penyakit kusta. Oleh sebab itu,

nyanyian dan pujian kepada Allah, putri raja berkata: "Diberkatilah ibu

yang melahirkan anak ini, Oh Yesus; Apakah Engkau begitu

membersihkan bagi mereka yang mempunyai alam yang sama dengan

Engkau dengan air yang telah membersihkan Engkau?" Di samping itu,

dia memberikan persembahan yang besar kepada Bunda Maria, dan

mengantarkannya pergi dengan kehormatan besar.

19. Tibalah mereka di kota lain, dan mereka ingin bermalam disana.

Mereka berputar arah menuju ke sebuah rumah yang dihuni oleh laki-laki

yang baru menikah, tetapi karena dibawah pengaruh sihir, ia tidak dapat

menikmati hidup bersama isterinya; dan ketika mereka bermalam di

tempat dia, tali ikatan sihir itu dilepaskan. Pada saat petang hari, ketika

mereka menyiapkan diri untuk berangkat pergi, sang pengantin laki-laki

tidak menghendaki mereka pergi sebelum memyiapkan suatu perjamuan

besar bagi mereka.

10

20. Mereka berangkat pergi pada hari berikutnya; dan ketika mereka

mendekati sebuah kota, mereka melihat 3 orang wanita sedang menangis

sewaktu mereka keluar dari pemakaman. Ketika Bunda Maria melihat

mereka, dia berkata kepada anak gadis yang menemaninya untuk:

"Tanyakan mereka ada apa pada mereka, atau bencana apa telah

menimpa mereka." Kepada pertanyaan anak gadis itu tidak ada jawaban

dari mereka, tetapi mereka balik bertanya: "Darimanakah engkau dan

kemanakah engkau akan pergi, sebagaimana matahari telah terbenam dan

malam akan menyingsing?" "Kami adalah pengembara, dan kami sedang

mencari rumah untuk melewatkan malam hari," kata anak gadis itu.

Mereka berkata: "Datanglah dengan kami, dan melewati malam bersama

kami." Maka mereka mengikuti para wanita itu, mereka dibawa ke

sebuah rumah dengan dekorasi dan perabot rumah tangga yang indah.

Kini adalah musim dingin; anak gadis itu masuk ke dalam kamar mereka,

ia menemukan mereka menangis lagi. Disitu berdiri seekor anak kuda

dengan pakaian keemas-emasan di samping mereka, dan di hadapannya

terletak biji wijen; para wanita itu tengah menciumnya serta memberinya

makanan. Berkatalah anak gadis itu: " Apa yang menjadi kekuatiran

kalian mengenai anak kuda ini? Mereka menjawabnya dengan tangisan:

"Anak kuda yang engkau lihat ini adalah adik kandung kami. Sewaktu

ayah kami meninggal, beliau meninggalkan harta warisan yang banyak

kepada kami, dan kami berusaha yang terbaik untuk membuat adik kami

menikah, dan kami tengah mempersiapkan pernikahan baginya. Tetapi

beberapa wanita yang saling iri hati menyihir dia; dan pada suatu malam,

ketika pintu dari rumah kami telah terkunci, kami melihat bahwa adik

kandung kami ini telah dirubah menjadi seekor anak kuda, yang sekarang

dapat kau lihat ini. Kami bersedih hati, seperti yang telah engkau lihat,

kami tidak mempunyai seorang ayah untuk menghibur kami, tidak ada

seorang yang arif bijaksana, atau seorang dukun di dunia ini yang tidak

kami pakai; tetapi semua tidak ada gunanya. Dan seringkali hati kami

diliputi oleh rasa dukacita, maka kami pergi bersama ibu kami ini ke

kuburan ayah dan menangis disana, sesudah itu datang kembali kesini

lagi.

21. Ketika anak gadis itu mendengar semuanya ini, lalu berkatalah dia,

"Tetaplah bertabah, dan jangan menangis lagi, karena obat bagi

kesengsaraanmu telah datang; Iya, ada disampingmu dan diantara

rumahmu. Aku tadinya sebagai seorang penderita penyakit kusta; tetapi

11

setelah saya melihat wanita itu dengan anaknya yang bernama Yesus, aku

membasahi tubuhku dengan air yang telah dipakai untuk memandikan

Dia, maka aku disembuhkan. Dan aku tahu dia dapat menyembuhkan

masalahmu juga. Bangunlah dan pergilah kepada tuanku Maria;

bawahlah dia ke rumahmu dan ceritakan dia masalahmu; serta memohon

kepadanya belas kasihan atasmu." Setelah wanita itu mendengar

perkataan anak gadis itu, maka pergilah mereka tergesa-gesa ke Bunda

Maria, dan membawanya masuk ke dalam kamarnya, mereka duduk

menangis serta berkata: "O tuan kami, Bunda Maria, kasihanilah

hambamu ini; tidak ada orang yang lebih tua dari kami, dan tidak ada

seorang yang mengepalai keluarga, yaitu ayah atau adik yang bersama

kami lagi; tetapi anak kuda ini yang engkau lihat adalah adik kandung

kami, dan wanita-wanita jahat telah memakai sihir untuk mengubahnya

menjadi seekor anak kuda seperti yang engkau lihat sekarang. Kami

memohon kepadamu atas belas kasihan pada kami.Bunda Maria juga

turut berduka atas nasib mereka, lalu mengambil Tuhan Yesus dan

meletakkanNya diatas punggung anak kuda itu; dan dia juga ikut

menangis bersama wanita-wanita itu, serta berkata kepada Yesus Kristus:

"Wahai anakku! Sembuhkanlah anak kuda ini dengan kebesaran

kekuatan Engkau, dan jadikanlah dia menjadi seorang manusia sama

seperti keadaan sebelumnya." Dan ketika kata-kata ini diucapkan oleh

Bunda Maria, bentuknya mulai berubah, anak kuda telah menjadi

seorang pemuda, terlepas dari segala kutuk. Maka dia dan ibunya dan

kakak-kakaknya sangat menyanjungkan Bunda Maria, dan mengangkat

anak bayi itu keatas kepala mereka, dan mulai mencium Dia, serta

berkata: "Diberkatilah dia yang melahirkanNya, O Yesus, O sang

Juruslamat dunia; diberkatilah mereka yang melihatNya dengan mata

kepala sendiri."

22. Disamping itu, kakak perempuan berdua berkata kepada ibunya:

"Sungguh, adik kami yang dengan bantuan Tuhan Yesus Kristus, dan

juga dengan bantuan anak gadis ini yang telah menunjukkan ke kita

tentang Maria dan anak laki-lakinya, maka adik kami dapat diubah

menjadi bentuk manusia lagi. Sungguh sekarang, sejak adik kami masih

belum menikah, adalah sangat baik anak gadis ini dijadikan istri untuk

adik kami." Dan setelah menanyakan Bunda Maria dan memperoleh izin

darinya, maka mereka mengadakan sebuah pesta perkawinan yang sangat

indah untuk anak gadis itu; dan hati mereka yang sedih segera berubah

12

menjadi kebahagiaan, dan mereka dengan berpakaian anggun menari

dengan penuh kesukacitaan. Lalu mereka mulai menyanyikan puji-

pujian, serta berkata: "Oh Yesus, anak Daud, yang mengubah kesusahan

menjadi keriangan, dan ratap tangisan menjadi sukacita!" Yusuf dan

Maria menetap disana selama 10 hari. Setelah itu, mereka diantarkan

pergi oleh orang-orang ini, sekembalinya pengantaran Yusuf dan

keluarganya, mereka diliputi oleh perasaan sedih, terutama bagi anak

gadis itu.

23. Setelah mereka meninggalkan kota itu, tibalah mereka di sebuah

padang gurun; oleh karena tersiarlah berita bahwa di daerah ini dipenuhi

oleh perampok, maka Yusuf dan Bunda Maria memutuskan untuk

menyeberangi daerah ini pada malam hari. Tetapi ketika mereka

bergerak maju, mereka tertangkap oleh dua orang perampok, bersama

mereka terdapat sejumlah besar perampok lainnya yang ketika itu sedang

tidur. Kedua perampok itu bernama Titus dan Dumakus. Titus berkata

kepada Dumakus: "Aku memohon untuk melepaskan orang-orang ini

pergi, supaya teman-teman sekawanan kita tidak melihat mereka." Tetapi

Dumaskus menolak, Titus berkata kepadanya lagi: "Ambillah 40

drakmas dariku, dan buatlah ini sebagai suatu perjanjian." Pada saat

bersamaan ia mengeluarkan ikat pinggang yang ada pada tubuhnya,

hanya untuk menjaganya supaya tidak bersuara. Bunda Maria melihat

perampok itu berbuat kebaikan, lalu berkata kepadanya: "Tuhan Allah

akan menopang engkau pada tangan kananNya, dan akan mengabulkan

pengampunan atas dosa-dosamu." Tuhan Yesus menjawab serta berkata

kepada ibuNya: "Oh ibuKu, tiga puluh tahun dari sekarang, orang-orang

Yahudi akan menyalibkanKu di Yerusalem, dan kedua perampok ini,

akan disalibkan bersama denganKu, Titus disebelah kananKu dan

Dumakus disebelah kiriKu; dan setelah hari itu Titus akan pergi

bersamaKu ke surga. Maria berkata: "Allah menyimpan ini dariMu,

anakku." Maka mereka pergi menuju sebuah kota penuh dengan patung-

patung berhala, dimana mereka mendekati kota itu, langsung berubah

menjadi bukit pasir.

24. Dari situ, mereka sampai pada sebuah pohon kurma yang sekarang

mempunyai nama Matarea,[1]dan Tuhan Yesus menciptakan sebuah air

mancur di Matarea untuk Bunda Maria mencuci pakaianNya. Dan dari

13

keringat Tuhan Yesus yang dipercik olehnya disana, maka balsam

dihasilkan di daerah itu.

25. Dari sana mereka meneruskan perjalanan dan tiba di Memphis, dan

bertemu Firaun, mereka menetap di Mesir selama tiga tahun; Tuhan

Yesus melakukan banyak sekali mujizat di Mesir yang baik di Injil masa

kanak-kanak maupun "Injil sempurna" tidak tercatat.

26. Pada akhir dari tiga tahun, Dia keluar dari Mesir dan kembali pulang.

Dan ketika mereka tiba di tanah Yudea, Yusuf sangatlah takut untuk

memasukinya; tetapi terdengarlah ia bahwa Herodes telah mati dan

diteruskan oleh anaknya, Archelaus, dia masih takut, namun dia tetap

pergi ke Yudea. Seorang malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya

serta berkata: "Oh Yusuf, pergilah ke kota Nazaret, dan menetaplah

disana. "Sungguh indah bahwa Tuhan harus terlahir demikian dan

dikandung (melalui Maria) ke dunia!"

27. Sesudah itu, mereka memasuki kota Betlehem, dan disana mereka

menemukan banyak penyakit mengerikan yang menimpa mata anak-

anak, diantaranya banyak yang meninggal karena penyakit itu. Disitu

terdapat seorang wanita bersama dengan anak laki-lakinya yang sakit dan

mendekati ajalnya, dia membawanya kepada Bunda Maria, yang

melihatnya ketika sedang memandikan Tuhan Yesus. Maka berkatalah

wanita itu kepadanya: "Oh Bunda Maria, kasihanilah anakku yang

sedang menderita dari penyakit mengerikan." Bunda Maria

mendengarkannya, dan berkata: "Ambillah sedikit dari air itu yang telah

kupakai untuk memandikan anakku, perciklah anakmu dengan air itu."

Maka dia mengambil sedikit dari air itu dan memerciknya diatas

anaknya, sebagaimana telah disuruh oleh Bunda Maria. Dan setelah hal

ini dilakukan, penyakitnya mulai terobati; dan setelah tidur sejenak, dia

bangkit dari tidurnya dengan tenang. Ibunya bersukacita atas hal ini,

membawa anaknya pergi menemui Bunda Maria dan berkata kepadanya:

"Berterimakasih kepada Allah, karena Dia telah menyembuhkan

anakku."

28. Disana juga terdapat seorang wanita lainnya, seorang tetangganya

yang anaknya telah dipulihkan kesehatannya. Anak laki-lakinya sedang

menderita penyakit yang sama dimana matanya hampir buta, wanita itu

14

menangis siang malam. Ibu dari anak yang telah disembuhkan itu berkata

kepadanya: "Mengapa tidak kau bawa anakmu kepada Bunda Maria

yang sebelumnya telah aku lakukan pada anakku ketika dia hampir mati?

Dan ia menjadi sembuh oleh air yang dipakai untuk memandikan anak

putranya Yesus." Dan ketika wanita ini mendengar tentang kabar ini,

diapun pergi dan mengambil sebagian dari air itu dan menuangkannya

keatas anak putranya, lalu tubuh dan matanya segera membaik. Wanita

itu lalu membawa putranya ke Bunda Maria dan menceritakannya apa

yang telah terjadi, Bunda Maria menyuruhnya untuk berterimakasih pada

Allah yang telah menyembuhkan penyakit anaknya itu, serta

menyuruhnya tidak menceritakan hal ini kepada siapapun juga.

29. Di kota yang sama juga terdapat dua orang wanita, yang merupakan

istri dari seorang laki-laki, yang masing-masing mempunyai seorang

anak laki-laki yang menderita demam. Yang satu bernama Maria, dan

anaknya bernama Kleopas. Dia bangkit dan mengambil anaknya laki-laki

pergi menemui Bunda Maria, serta menawarkannya mantel indah, lalu

berkata: "Oh Bunda Mariaku, terimalah mantel ini, dan oleh ini berilah

daku sebuah perban kecil." Maka Bunda Maria melakukan apa yang

dimintanya, lalu ibu dari Kleopas ini pergi meninggalkan tempat, lalu

dibuatnya perban itu menjadi sebuah kemeja dan mengenakan kemeja itu

pada anaknya. Maka anaknya tersembuh dari penyakitnya; namun anak

daripada wanita yang satunya lagi meninggal. Oleh sebab itu, timbullah

kebencian diantara mereka; dan pada waktu mereka ditugaskan

mengerjakan pekerjaan rumah tangga, saat itu adalah giliran Maria ibu

dari Kleopas, dia memanaskan tungku untuk memanggang roti; lalu dia

pergi meninggalkan anaknya yang berada di dekat tungku untuk

mengambil gumpalan ragi yang telah dia buat sebelumnya. Wanita

saingannya melihat anak itu sendirian--dan tungku itu sangatlah panas

dengan api yang membara dibawahnya--merampas anak itu dan

membuangnya ke dalam tungku, lalu pergi meninggalkan tempat. Pada

saat Maria kembali, dia melihat anaknya Kleopas terbaring di dalam

tungku dan ketawa, dan tungku itu cukup dingin, bagaikan tidak ada api

yang menyentuhnya, dia mengetahui saingannya itu yang telah

melemparkan anaknya ke dalam api. Dia mengeluarkan anaknya, oleh

sebab itu, dia membawanya ke Bunda Maria serta menceritakan apa yang

telah menimpanya. Dan dia mengatakan: "Berdiamlah dan jangan

menceritakan hal ini kepada siapapun; karena aku takut engkau akan

15

mengungkapkan hal ini." Setelah hal ini, saingannya itu pergi ke sumur

untuk menimba air, disana ia melihat Kleopas sedang bermain-main

disamping sumur, dan tidak ada orang yang menjaganya, maka dia

merampas anak itu dan melemparkannya ke dalam sumur, lalu pergi

meninggalkan tempat. Beberapa laki-laki yang telah pergi ke sumur

untuk menimba air melihat anak itu sedang duduk diatas permukaan air;

maka pergi ke dalam sumur dan menarik keluar anak itu. Mereka sangat

terkagum pada anak itu, serta memuji Allah. Lalu datanglah ibu anak itu,

mengambilnya serta membawanya ke Bunda Maria dan berkata: "Oh

tuanku, lihatlah apa yang telah diperbuat pada anakku oleh sainganku,

dan lihatlah bagaimana ia dilemparkan ke dalam sumur; dia pasti akan

membunuh anakku suatu hari nanti." Bunda Maria berkata kepadanya:

"Allah akan membalas kejahatannya." Sesudah itu, ketika saingannya

pergi ke sumur untuk menimba air, kakinya tersangkut pada tali lalu

jatuh ke dalam sumur. Beberapa laki-laki datang untuk

mengeluarkannya, tetapi mereka menemukannya tengkorak dan tulang

sudah patah. Demikianlah dia mati secara menyedihkan, dan di dalam

dia terucaplah kata-kata : "Mereka telah menggali sumur

dalam, namun jatuh ke dalam lubang yang telah mereka siapkan."[1]

30. Disitu terdapat seorang wanita lain mempunyai 2 orang anak laki-laki

kembar yang jatuh sakit, salah satu diantara kedua anak itu mati, dan

anak yang satu lagi sedang sekarat. Ibunya sedih menangis, mengambil

anaknya dan membawanya ke Bunda Maria serta berkata: "Oh tuanku,

kasihanilah dan bantulah aku. Aku mempunyai dua anak putra, dan aku

baru mengubur yang satu dan yang satu lagi sedang di penantian ajalnya.

Lihatlah bagaimana aku akan memohon dan berdoalah kepada Allah."

Dan dia mulai berkata: "Oh Tuhan, Engkau maha pengampun, pengasih,

dan penuh dengan rasa cinta kasih. Engkau memberiku dua anak laki-

laki dan Engkau telah mengambil satu anak dariku, setidaknya yang satu

lagi tinggalkan bagiku." Bunda Maria menaruh belas kasihan padanya

melihatnya menangis tersendu-sendu, lalu berkata: "Taruh anakmu di

ranjang anakku, dan bungkus dia dengan pakaian anakku." Dan ketika

ibunya membaringkan dia di ranjang dimana Kristus sedang berbaring,

dia telah meninggal dengan menutup matanya; tetapi segera setelah bau

daripada pakaian Tuhan Yesus Kristus sampai pada anak itu, maka dia

membuka matanya kembali dan memanggil nama ibunya dengan suara

nyaring, dia meminta roti dan diambilnya lalu dimakannya roti itu. Lalu

16

ibunya berkata: "Oh Bunda Maria, kini aku tahu bahwa kuasa Allah

bekerja dalam tuan, sehingga anak tuan menyembuhkan apa yang

mempunyai kesamaan natural dalam dirinya, segera setelah kita

menyentuh pakaiannya." Anak yang telah disembuhkan ini adalah orang

yang di dalam Alkitab bernama Bartolomeus.

31. Dan lagi, disitu juga terdapat seorang wanita berpenyakit kusta, dan

dia pergi menemui Bunda Maria, ibu Yesus, dan berkata: "Tuanku,

tolonglah aku." Dan Bunda Maria menjawab: "Bantuan apa yang engkau

cari? Apakah itu emas atau perak? Ataukah ingin tubuhmu disembuhkan

dari penyakit kusta? Dan wanita itu bertanya: "Siapakah yang dapat

mengabulkan permintaanku?" Bunda Maria berkata kepadanya:

"Tunggulah sejenak, sampai aku telah memandikan anakku Yesus dan

membuat dia tidur." Wanita itu menunggu seperti apa yang telah

dikatakan oleh Maria, dan ketika dia telah membuat Yesus tidur, dia

memberi wanita itu air yang telah dipakai untuk memandikan Yesus, lalu

berkata: "Ambil sedikit air ini, dan menuangkannya ke seluruh

tubuhmu." Dan segera setelah wanita itu melakukan hal itu, dia pun

dibersihkan, lalu menaikkan puji-pujian serta bersyukur kepada Allah."

32. Sejak saat itu, setelah tinggal bersama dengan Maria selama tiga hari,

dia pun pergi meninggalkan tempat; dan sampailah ia ke suatu kota,

melihat bahwa salah satu kepala suku yang telah menikah dengan anak

perempuan kepala suku lainnya. Tetapi ketika kepala suku itu melihat

wanita itu, dia melihat bahwa diantara matanya terdapat suatu tanda

penyakit kusta yang berbentuk bintang; maka perkawinan pun menjadi

hampa dan tidak ada artinya lagi. Ketika wanita itu(yang telah

disembuhkan dari kusta) menjumpai mereka dalam kondisi seperti ini,

menangis serta diliputi oleh rasa sedih, ia menanyakan apa yang menjadi

kesedihan mereka. Tetapi mereka berkata: "Jangan menanyakan tentang

keadaan kami, karena tidak ada seorang pun yang dapat kami sampaikan

tentang kesedihan kami, dan tidak ada seorangpun selain kami sendiri

yang dapat menyingkapnya." Dia(wanita itu) mendorong mereka dengan

memohon dengan sangat untuk mempercayainya, berkata bahwa dia

mungkin dapat memberi jalan penyelesaian. Dan ketika mereka

memperlihatkan kepadanya wanita yang mempunyai tanda penyakit

kusta diantara kedua matanya, begitu dia melihatnya, lalu berkata: "Aku

juga, yang dulunya menderita penyakit yang sama, yang ketika itu ada

17

urusan, aku pergi ke Betlehem. Disana aku memasuki sebuah goa, aku

melihat seorang wanita bernama Maria, yang mempunyai seorang anak

laki-laki bernama Yesus; dan ketika Maria melihat aku seorang penderita

penyakit kusta, dia menaruh belas kasihan padaku, lalu mengeluarkan air

yang sebelumnya telah dipakai untuk memandikan tubuh anaknya.

Dengan itu aku memercik ke tubuhku, dan kemudian aku dibersihkan."

Lalu wanita itu berkata kepadanya: "Oh tuanku, maukah engkau bangkit

dan pergi bersama kami untuk menunjukkan Bunda Maria?" Dan dia

menyetujui; lalu mereka berangkat pergi dan menemui Bunda Maria

dengan membawa persembahan yang indah-indah. Dan ketika mereka

masuk ke dalam dan menunjukkan persembahan mereka, mereka

menunjukkan wanita yang menderita penyakit kusta itu ke Maria. Bunda

Maria berkata: "Biarlah Tuhan Yesus Kristus menaruh belas kasihan

atasmu." Lalu ia memberi mereka air yang telah sebelumnya dipakai

untuk memandikan tubuh Yesus Kristus, dia menyuruhnya untuk

menyiram seluruh tubuhnya dengan air itu. Dan ketika ini selesai

dikerjakan, seketika dia menjadi sembuh; dan mereka, dan semuanya

yang berdiri memuji Allah. Dengan sukacita di hati mereka kembali ke

kota mereka, memuji Tuhan atas apa yang telah Dia lakukan. Dan ketika

kepala suku telah mendengar bahwa istrinya telah disembuhkan, dia

menjemputnya pulang dan membuat sebuah pernikahan kedua, dan

berterimakasih pada Allah atas penyembuhan istrinya.

33. Disana juga terdapat seorang wanita muda menderita karena Setan;

wanita malang itu berkali-kali ditakuti oleh Setan yang berbentuk naga

besar, yang siap untuk menelan dia. Setan juga telah mengisap seluruh

darahnya sehingga ia tertinggal seperti mayat. Selama Setan mendekati

dia, dia memegang kepalanya dengan kedua tangannya serta berteriak:

"Sengsara, sengsaralah aku, karena tidak ada seorang pun yang berani

mendekati untuk membebaskan aku dari naga terkutuk itu." Dan ayah

dan ibunya serta seluruh saudara-saudaranya maupun yang melihat dia

sangat mengasihani dia; dan laki-laki duduk mengelilinginya, semuanya

pada mencucurkan air mata dan meratapi dia, terutama ketika dia

menangis serta berkata: "Oh, saudara-saudaraku dan teman-temanku,

apakah tidak ada seorang pun yang dapat membebaskan aku dari

pembunuh itu?" Anak perempuan dari kepala suku yang telah

disembuhkan dari penyakit kustanya itu mendengar perkataannya, lalu

dia naik ke atap istananya dan melihatnya dengan kedua tangan sedang

18

memegang kepalanya dan menangis, dan semua yang mengerumuni dia

juga menangis. Maka dia(anak kepala suku) menanyakan kepada suami

dari yang kerasukan setan itu apakah ibu dari istrinya masih hidup. Dan

ketika sang suami menjawab kedua orangtuanya masih hidup, berkatalah

dia(anak kepala suku): "Panggillah ibunya untuk datang kepadaku." Dan

ketika dia melihat bahwa ibunya telah datang, maka berkatalah ia:

"Apakah wanita yang kerasukan itu anakmu?" Berkatalah ibunya yang

sedang bersedih dan menangis: "Iya, Oh tuan, dialah anak

perempuanku." Anak kepala suku itu menjawab: "Simpanlah rahasia ini,

aku mengaku kepadamu bahwa aku sebelumnya adalah seorang

penderita penyakit kusta; tetapi sekarang Bunda Maria, ibu daripada

Yesus Kristus, telah menyembuhkan aku. Tetapi jika engkau

menginginkan anakmu disembuhkan, bawalah dia ke Betlehem dan

carilah Maria, ibu Yesus, dan percayalah bahwa anakmu akan

disembuhkan; Aku dengan kepercayaan penuh bahwa engkau akan

kembali dengan sukacita di hati dengan adanya anakmu disembuhkan.

Segera setelah ibu itu mendengar perkataannya, dia dengan buru-buru

membawa anaknya; pergi ke tempat yang ditunjuk, dia sampai kepada

Bunda Maria dan menceritakan keadaan anaknya itu. Bunda Maria

mendengarkan perkataannya, lalu memberikannya sedikit daripada air

yang telah dipakai untuk memandikan tubuh anaknya, Yesus, dan

menyuruhnya untuk menuangkan air itu ke seluruh tubuh anaknya. Maria

juga memberikannya sepotong kain(swathing clothes) Tuhan Yesus, lalu

berkata: "Ambillah kain ini dan tunjukkanlah kepada musuhmu begitu

engkau melihat dia." Lalu Maria mengantarkan mereka pergi.

34. Ketika dimana mereka telah pergi dari dia, dan kembali ke daerah

masing-masing, dan pada saatnya tiba dimana menjadi kebiasaan Setan

akan menyerang dia, dan pada saat inilah yang terkutuk tampil di

hadapan dia dengan bentuk seekor naga besar, dan perempuan itu

menjadi sangat ketakutan melihatnya. Ibunya berkata kepadanya:

"Janganlah takut, anakku, biarlah dia mendekatimu, lalu tunjukkan dia

sepotong kain yang telah diberikan Bunda Maria kepada kita, dan kita

lihat nanti apa yang akan terjadi." Setan dengan bentuk seekor naga yang

menakutkan datang mendekati, tubuh perempuan itupun bergemetaran

karena ketakutan akan dia; tetapi ketika dia mengambil kain itu dan

menaruhnya diatas kepalanya serta menutupi matanya dengan kain itu,

api membara mulai meluncur dari kain itu, dan untuk diarahkan pada

19

naga itu. Oh mujizat terjadi saat naga itu melihat kain dari Tuhan Yesus,

dimana api diluncurkan dan mengenai kepala dan mata naga itu! Dia

berteriak dengan suara nyaring: "Apa yang harus aku lakukan padamu,

Oh Yesus, anak putra Maria? Apakah aku harus terbang darinya?" Dan

dengan sangat ketakutan dia memutar badannya dan meninggalkan

perempuan itu dan selamanya tidak pernah muncul di hadapannya lagi.

Maka perempuan itu sekarang telah dibebaskan darinya, dan dia beserta

orang-orang disekitarnya menaikkan pujian dan syukur kepada Allah

atas mujizat itu.

+ + +

The Arabic Infancy Gospel of the Savior

From: Ante-Nicene Fathers Vol 8

Alexander Roberts, Sir James Donaldson, Arthur Cleveland Coxe - 1886

http://www.gnosis.org/library/infarab.htm