intelligence

22
Inteligensi Muhammad Miftah Faridl 1113070000097 M Farhan Supriyatna 1113070000046 Erna Ariasari 1113070000 Amalia Muslimah 1113070000

Transcript of intelligence

Page 1: intelligence

Inteligensi

Muhammad Miftah Faridl 1113070000097M Farhan Supriyatna 1113070000046Erna Ariasari 1113070000Amalia Muslimah 1113070000

Page 2: intelligence
Page 3: intelligence

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELIGENSI

Page 4: intelligence

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Inteligensi

Genetika

• Pengaruh genetika terhadap kecerdasan meningkat dari periode anak anak hingga dewasa. Dari sebesar 35% saat anak-anak hingga mencapai 75% di saat dewasa. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, manusia bisa lebih memilih lingkungan yang memungkinkan munculnya kecenderungan genetika yang telah diturunkan pada diri kita (Neisser, et al, 1996).

Lingkungan

• Lingkungan juga dapat mempengaruhi kecerdasan. Karena pada kenyataannya, memperkaya lingkungan dapat meningkatkan prestasi di sekolah dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan. Dan perkembangan potensi anak mencapai aktualisasi optimal bukan hanya dipengaruhi oleh faktor bakat (bawaan), melainkan faktor lingkungan yang membimbing dan membentuk kecerdasan anak secara signifikan.

Page 5: intelligence

TEORI – TEORI INTELIGENSI

Page 6: intelligence

1. Teori Faktor

SpearmanKemampuan UmumKemampuan Khusus

Cettel Kapabillitas UmumKemampuan ProvinsialKemampuan Agensi

Page 7: intelligence

2. Teori Struktur Intelektual

• Menurut teori SOI (structure of Intellect) ini, inteligensi didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang sistematik mengenai kemampuan-kemampuan atau fungsi-fungsi intelektual untuk memproses informasi yang beraneka macam di dalam berbagai bentuk.

• Istilah kemampuan ini digunakan di dalam konteks perbedaan-perbedaan individu dan fungsi-fungsi bagi perilaku individu.

• Masing-masing kemampuan dasar diidentifikasi melalui konjugasi tiga variabel atau facets.

• Tiap-tiap kemampuan memiliki jenis keunikan tersendiri di dalam aktivitas mental atau pikiran (operation), isi informasi (contents), dan hasil informasi (product)

Page 8: intelligence

Model Struktur Guiford

Page 9: intelligence

Operations

Cognition

Memory

Divergent Production

Covergent Production

Evaluation

Content

Visual

Auditory

Symbolic

Semantic

Behavioral

Product

Unit

Class

Relation

System

Transformation

Implication

Page 10: intelligence

3. Teori Kognitif

• STERNBERG (1958) menggunakan teori komponen berdasarkan alur proses-proses kognitif yang terlibat di dalamnya. Teori komponen ini sering disebut pemrosesan informasi. Menurut teori Sternberg inteligensi dapat dianalisis ke dalam lima komponen : metakomponen, komponen kinerja, komponen performansi, komponen akuisisi, dan komponen transfer. Komponen-komponen ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh seseorang agar ia dapat memcahkan suatu masalah.

Page 11: intelligence

Metakomponen• Proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih

tinggi yang digunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja di dalam suatu tugas.

• Rekognisi - mengenali hakekat masalah – mengurutkan dari yang rendah - memilih strategi - mengkombinasikan komponen-komponen - memilih salah satu atau lebih mengenai representasi mental tentang informasi – pengambilan keputusan - memonitor atau memantau - memahami umpan balik - mengetahui bagaimana tindakan atas umpan balik yang diterima – pengimplementasian umpan balik.

Page 12: intelligence

Komponen Kinerja

• Proses-proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk melaksanakan berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas.

• Tiga contoh komponen-komponen ini adalah 1) encoding terhadap suatu stimulus, 2) inferring (penarikan kesimpulan) mengenai hubugan antara dua stimulus yang serupa pada bagian-bagian tertentu dan berbeda pada pada bagian lainnya, dan 3) applying (penerapan) kesimpulan itu terhadap situasi baru.

Page 13: intelligence

Komponen Perolehan Informasi

• Proses-proses yang terlibat di dalam mempelajari informasi baru dan penyimpanannya di dalam ingatan.

• Komponen ini meliputi :– 1. Selective Encoding– 2. Selective Combination– 3. Selective Comparison

Page 14: intelligence

4. Teori Inteligensi Majemuk

• Teori inteligensi majemuk dikembangkan oleh Howard Gadner pada awal tahun 1980-an.

• Sebelum mengembangkan teorinya, Gardner (2003) telah melakukan serangkaian penelitian dan pengamatann terhadap orang-orang normal maupun tidak normal.

• Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan, kemudian ia mengembangkan teori inteligensi yang disebut inteligensi majemuk (banyak) atau multiple intelligences.

Page 15: intelligence

7 Jenis Intelligensi Alamiah Manusia

• Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligences)

• Inteligensi matematika – logika (mathematical – logial intellegences)

• Inteligensi ruang (spatial intelligences)• Inteligensi musik (musical intelligences)• Inteligensi gerak tubuh (bodily –

kinesthetic intelligences)• Inteligensi intrapersonal • Inteligensi interpersonal

Page 16: intelligence

PENGUKURAN INTELIGENSI

Page 17: intelligence

Kriteria Kecerdasan

Validitas

Reliabilitas

Standarisasi

Page 18: intelligence

1. Test Standford – Binet

• Binet mengembangkan konsep usia mental (mental age-MA) yang merupakan tingkat perkembangan mental seseorang dibandingkan dengan orang lain.

• William Stern (1912) merumuskan bahwa IQ merupakan pembagian antara usia mental seseorang dengan usia kronologisnya yang dikalikan dengan 100.

• IQ = (MA/CA) x 100

Page 19: intelligence

2. Wechsler Intelligence Scale

• Alat tes ini dikembangkan menurut Factor theory of intelligence yang merupakan reaksi atas tes Stanford-Binet yang dinilai terlalu umum.

• Tes ini dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:– Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence

(WPPS) untuk anak usia 4 hingga 6 ½ tahun.– Wechsler intelligence scale for children (WISC) untuk

anak- anak dan remaja usia 6 hingga 16 tahun.– Wechsler adult intelligence scale (WAIS) untuk orang

dewasa.

Page 20: intelligence

Cara Pengukuran lain :• Brightness test atau tes Mosselon, yaitu tes Three words

(tes 3 kata).• Telegram test, yaitu tes membuat berita dalam bentuk

telegram.• Definite, yaitu tes mendefinisikan sesuatu.• Wiggly test, yaitu tes menyusun kembali balok-balok kecil

yang semula disusun menjadi satu.• Stenguest test, yaitu tes mengamati suatu benda sebaik-

baiknya lalu dirusak kemudian diminta membentuknya kembali.

• Absurdity test, yaitu tes mencari keanehan yang terdapat dalam suatu bentuk cerita.

• Medallion test, yaitu tes menyelesaikan gambar yang belum jadi atau baru sebagian.

• Educational test (scholastik test), yaitu tes yang biasanya diberikan disekolah-sekolah.

Page 21: intelligence

Kriteria IQKlasifikasi skala weschler• 128 keatas : Very

Superior• 120-127 : Superior• 111-119 : Bright Normal

(High Average)

• 91-110 : Average• 80-90 : Dul Normal

(Low Average)• 66-79 :

Borderline-

Defective• 65 kebawah :

Mentally

Defective

Klasifikasi Skala Stanford-Binet• 140-169 : Very Superior• 120-139 : Superior• 110-119 : Bright Normal

(High Average)

• 90-109 : Average• 80-89 : Dul Normal

(Low Average)• 70-79 :

Borderline-

Defective• 69 kebawah :

Mentally

Defective

Klasifikasi IQ Anak (Simon)• >140

:Gefsted/genius• 130 :

Superior• 120 : Cerdas• 90-110 : Normal• 60-79 : Debil• 40-55 :

Embisil• 30/25 : Idiot

Page 22: intelligence