Isi Laporan
-
Upload
arienjoso5398 -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
description
Transcript of Isi Laporan
-
1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program PKL
Peran pendidikan dalam membentuk keterampilan dan kecakapan
seseorang sangat penting untuk menentukan langkah dan kemajuan dari suatu
bangsa. Pendidikan dianggap sebagai sesuatu lembaga yang sangat
berpengaruh dalam kemajuan ataupun perubahan suatu bangsa agar menjadi
lebih baik. Namun di dalam lembaga pendidikan perguruan tinggi, ilmu yang
diberikan adalah ilmu yang masih sebatas teori. Secara praktik para
mahasiswa masih jauh dari cukup, sehingga perlu adanya integritas antara
pendidikan dan suatu lembaga yang secara langsung dapat memberikan
pengalaman kepada mahasiswa agar kelak dapat menghasilkan mahasiswa
yang kuat dalam hal teoritik dan juga cakap dalam bekerja. Dalam hal ini
maka dipilihlah BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) sebagai tempat
mahasiswa untuk melakukan praktik kerja lapangan.
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan ilmu
agama Islam serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang bernafaskan Islam,
salah satunya adalah Jurusan Fisika merasa mempunyai tanggung jawab
untuk ikut serta mewujudkan dan mensukseskan pembangunan nasional,
terutama pembangunan bidang agama, mental spiritual, kesejahteraan sosial,
dan pendidikan, serta pengembangan lembaga profesi yang menjadi
konsentrasi pengembangan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang yang meliputi program pengembangan pengetahuan dan skill
berbasis Sains khususnya Fisika serta mempersiapkan diri menjadi tenaga
kerja dan pendidik yang professional dengan membekali pengalaman kerja
sesuai bidang profesinya.
BATAN sebagai lembaga negara non pemerintah memiliki banyak hal
dalam keterkaitannya dengan apa yang telah dipelajari oleh mahasiswa fisika.
Selain itu sebagai mahasiswa yang memiliki basis yang cukup besar dalam
-
2agama akan dapat membantu kinerja dari BATAN yang sampai saat ini masih
dalam tahap mendirikan reaktor nuklir untuk pembangkit tenaga listrik.
Mahasiswa dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki kecakapan
yang lebih dalam hal pemahaman tentang agama, hal ini terlihat pula dengan
adanya materi pendidikan tarbiyah ulul albab.
Kegiatan praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu bentuk
kegiatan pelatihan yang dihadapkan langsung pada praktik kerja sebagai
pengaplikasian kemampuan pendidikan serta wawasan ilmu pengetahuan
yang diperoleh baik dari di perguruan tinggi maupun dari kegiatan lain di luar
kuliah serta sebagai salah satu cara yang dijadikan sarana bagi mahasiswa
untuk melihat secara langsung penerapan dari kemajuan teknologi yang ada,
sehingga mahasiswa dapat menambah pengetahuan, pengalaman di lapangan
mengenai dunia kerja.
Dengan demikian, maka program praktik kerja lapangan (PKL) yang
dilakukan di BATAN ini diharapkan tetap diorentasikan pada jenis kegiatan
yang relevan dengan Jurusan dan program studi mahasiswa selain itu juga
mampu menghasilkan suatu metode dan keterampilan kerja yang professional
dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tanggap
mengantisipasi masalah-masalah yang timbul dalam dunia global.
1.2 Tujuan PKL
Adapun Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah :
a. Melatih diri untuk membantu, menangani dan memecahkan berbagai
masalah keilmuan dalam dunia kerja secara profesional dan bertanggung
jawab.
b. Melakukan penelitian di BATAN (Badan Teknologi Nuklir Nasional)
terkait dengan keilmuan yang telah diperoleh dalam perkuliahan.
c. Menjalin komunikasi secara intensif dengan BATAN (Badan Tenaga
Nuklir Nasional)
-
31.3 Program Kerja PKL
Beberapa program kerja pada PKL yang dilaksanakan penulis antara
lain:
1. Program Bidang Profesi
Mengaplikasikan bidang keilmuan mahasiswa yang sesuai dengan
tempat atau lokasi PKL baik pada lembaga formal maupun nonformal.
2. Bidang Penelitian
Memahami secara dalam cara mencari data, memproses data serta
kesimpulan yang dilakukan di BATAN sehingga dihasilkan laporan
penelitian.
1.4 Waktu PKL
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan di bidang yang berbeda yaitu Pusat
Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) yang bertempat di
Gedung 80 BATAN Serpong - Tangerang Selatan - Banten dan Pusat
Pengembangan Geologi Nuklir (PPGN) yang bertempat di Jln. lebak bulus
Raya no. 9 Pasar Jum`at - Jakarta Selatan. PKL ini dilakukan selama 1 bulan
yaitu tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Juli 2013.
-
4BAB II
KONDISI OBYEKTIF LOKASI PKL
2.1 Dekripsi Instansi
2.1.1 Nama dan Sejarah Singkat
2.1.1.1. BATAN
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah lembaga Non
Departemen yang dipimpin oleh seorang kepala BATAN yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BATAN bertugas
membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dalam bidang nuklir
dan melaksanakan pemanfaatan tenaga nuklir untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam keadaan damai.
BATAN dibentuk tahun 1964, namun kegiatan yang berhubungan
dengan tenaga nuklir sebenarnya sudah dimulai sejak dari tahun 1954,
yaitu sejak pemerintahan Republik Indonesia membentuk Panitia Negara
untuk menyelidiki radioaktivitas melalui keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 230 tahun 1954 yang diketuai Prof. G. A. Siwabessy.
Pada tahun 1958, setelah Panitia Negara tersebut memberikan
laporan kepada pemerintah, maka dipandang perlu untuk lebih
meningkatkan dan mengembangkan kegiatan tenaga atom untuk maksud
damai. Melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958 tanggal 5
Desember 1958 dibentuk suatu instansi, yaitu Lembaga Tenaga Atom
(LTA) yang bertugas melaksanakan, mengatur, mengawasi penyelidikan,
dan penggunaan tenaga atom di Indonesia demi keselamatan dan
kepentingan umum. Selain LTA juga dibentuk Dewan Tenaga Atom
yang berfungsi sebagai badan Penasehat Presiden dalam memberikan
pertimbangan-pertimbangan dari segi politik dan strategi dalam
memberikan kebijaksanaan di bidang tenaga atom.
Berdasarkan Undang-undang No.31 Tahun 1964 Lembaga Non
Departemen ini bernama Badan Tenaga Atom Nasional yang dipimpin
oleh seorang Direktur Jendral dan bertanggung jawab langsung kepada
-
5presiden. Tanggal 10 April 1997 UU No. 10 Tahun 1997 tentang
ketenaganukliran Badan Atom Nasional berubah menjadi Badan Tenaga
Nuklir Nasional. Menindaklanjuti UU No.10 Tahun 1997, Presiden
mengeluarkan dua keputusan, yaitu :
Kepres No. 76 tahun 1998 tentang pembentukan badan pengawas bagi
pemanfaatan tenaga nuklir Indonesia.
Kepres No. 197 tahun 1998 tentang pembentukan badan pelaksana
bagi pemanfaatan tenaga nuklir Indonesia.
Undang-undang No. 10 tahun 1997 menjadi dasar perkembangan
BATAN untuk menyosong pembangunan PLTN di Indonesia, dan juga
untuk mencapai era globalisasi. Perkembangan teknologi nuklir di
Indonesia berlanjut terus dan hingga sampai saat ini BATAN telah
mempunyai 3 Reaktor Riset, yaitu :
1. Reaktor Triga Mark II di Bandung yang dioperasikan pada tahun
1965. Reaktor ini mempunyai daya 1 MegaWatt (MW).
2. Reaktor Kartini di Yogyakarta yang diresmikan pada tahun 1979.
Reaktor ini mempunyai daya 100 KiloWatt (kW).
3. Reaktor RSG-GAS di Serpong yang diresmikan tanggal 20 Agustus
1987.
4. Reaktor ini mempunyai daya 30 MegaWatt thermal (MWth).
2.1.1.2. PTRKN
Dalam pembangunan suatu Reaktor Nuklir, aspek keselamatan
harus mendapat perhatian utama. Hal ini mengingat bahwa dalam teras
reaktor terakumulasi bahan-bahan radioaktif yang apabila tersebar ke
lingkungan yang dapat membahayakan pekerja, penduduk sekitar dan
lingkungan hidup. Untuk mengatasi hal tersebut harus diterapkan kriteria
dan standar keselamatan reaktor yang ketat sejak tahap desain hingga
pengoperasian reaktor nuklir.
Sehubungan dengan hal di atas, Badan Tenaga Atom Nasional
dan sekarang berubah menjadi nama Badan Tenaga Nuklir Nasional
-
6(BATAN) sebagai lembaga yang ditugasi untuk melakukan penelitian,
pengembangan tenaga atom (tenaga nuklir) di Indonesia secara khusus
membentuk satu pusat penelitian dan pengembangan dalam bidang
teknologi keselamatan reaktor, yaitu Pusat Penelitian Teknologi
Keselamatan Reaktor (PPTKR) dan sekarang berubah nama menjadi
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) yang
dipimpin oleh Dr. Setiyanto, M.Sc.
2.1.1.3. PPGN
PPGN adalah lembaga litbang yang berada dibawah naungan
Badan Tenaga Nuklir Nasional yang bertugas melaksanakan
penyelidikan di bidang geologi dan pertambangan yang berhubungan
dengan pengembangan pemanfaatan tenaga nuklir. PPGN terletak
dikawasan Pusat Penelitian Tenaga Nuklir (PPTN) Ps. Jumat, Jakarta
Selatan. Kegiatan litbang mulai dilakukan di Jawa tahun 1963 dan
dalam perkembangannya selanjutnya litbang tersebut diperluas di
Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Irian Jaya. Disamping itu untuk
meningkatkan peranannya dalam masyarakat, PPGN melakukan
kerjasama dengan instansi lain yaitu instansi pemerintah atau swasta
dalam bidang pemanfaatan teknologi nuklir untuk pencarian sumber
airtanah di beberapa daerah yang sulit air.
2.1.2 Struktur Organisasi Personalia dan Deskripsi Tugas
2.1.2.1. BATAN
Susunan Organisasi BATAN terdiri dari :
1. Kepala BATAN
Kepala BATAN mempunyai tugas :
Memimpin BATAN sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
Menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai
dengan tugas BATAN.
Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BATAN yang
-
7menjadi tanggungjawabnya.
Membina dan melaksanakan kerjasama dengan industri dan
organisasi lain.
2. Sekretariat Utama
Sekretariat utama membawahi unit-unit kerja (biro)
Biro Perencanaan.
Biro Sumber Daya Manusia.
Biro Umum.
Biro Kerjasama, Hukum dan Hubungan Masyarakat.
3. Deputi Bidang Penelitian Dasar Dan Terapan
Deputi Bidang Penelitian Dasar dan Terapan membawahi unit-unit
kerja.
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir.
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan.
Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri.
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi.
4. Deputi Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir
Deputi Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir
membawahi :
Pusat Pengembangan Energi Nuklir.
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir.
Pusat Pengembangan Informatika Nuklir.
5. Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan
Rekayasa
Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan
Rekayasa membawahi unit-unit kerja (pusat) :
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir.
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir.
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif.
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir.
-
86. Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil penelitian dan
Pengembangan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nuklir
Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Pengembangan
dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
membawahi unit-unit kerja (pusat) :
Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka.
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi.
Pusat Desiminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir.
Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir.
7. Inspektorat
Inspektorat terdiri dari:
Sub bagian Tata Usaha.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
8. Pusat Standarisasi dan Jaminan Mutu Nuklir
Pusat Standarisasi dan Jaminan Mutu Nuklir terdiri dari:
Sub Bagian Tata Usaha.
Bidang Standarisasi Radiasi dan Nuklir.
Bidang Akreditasi dan Sertifikasi.
Bidang Jaminan Mutu.
9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari:
Bagian Tata Usaha.
Bidang Perencaan.
Bidang Penyelengaraan.
Bidang Evaluasi.
Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara.
Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.
-
92.1.2.2. PTRKN
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir mempunyai
tugas untuk melaksanakan pengembangan di bidang teknologi dan
keselamatan reaktor nuklir berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala BATAN melalui SK Nomor : 392/KA/XI/2005. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Nuklir sesuai Pasal 179 menyelenggarakan fungsi :
pelaksanaan pengembangan fisika dan teknologi reaktor.
pelaksanaan pengkajian dan analisis keselamatan reaktor.
pelaksanaan pengembangan penggunaan reaktor.
pelaksanaan pengembangan teknologi keselamatan nuklir.
pelaksanaan operasi fasilitas.
pelaksanaan urusan tata usaha.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, PTRKN terdiri dari
Bagian Tata Usaha dan Bidang-bidang Teknis setingkat eselon III yaitu
sebagai berikut :
1. Bidang Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Pusat
Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir. Dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, bagian Tata Usaha terdiri atas sub
bagian sebagai berikut :
a. Sub bagian persuratan dan kepegawaian.
b. Sub bagian keuangan.
c. Sub bagian perlengkapan.
d. Sub bagian dokumen ilmiah.
2. Bidang Fisika dan Teknologi Reaktor
Bagian Fisika dan Teknologi Reaktor mempunyai melaksanakan
pengembangan di bidang fisika dan teknologi reaktor. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bagian Fisika dan
Teknologi Reaktor terdiri atas kelompok sebagai berikut:
-
10
a. Kelompok Fisika Teras.
b. Kelompok Teknologi dan Sistem Reaktor.
c. Kelompok Perisai Radiasi dan Dosimetri.
3. Bidang Pengkajian Analisis Keselamatan Reaktor
Bagian Pengkajian Analisis Keselamatan Reaktor mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan analisis keselamatan reaktor. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bagian Pengkajian
Analisis Keselamatan Reaktor terdiri atas kelompok sebagai berikut :
a. Kelompok Pengkajian Managemen Kecelakaan Reaktor.
b. Kelompok Analisis Keselamatan Reaktor.
c. Kelompok Analisis dan Simulasi Eksperimental.
4. Bidang Pengembangan Reaktor.
Bagian Pengembangan Reaktor mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian dan pengembangan sistem reaktor serta penggunaannya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bagian
Pengembangan Reaktor terdiri atas kelompok sebagai berikut :
a. Kelompok Pengembangan Data Nuklir.
b. Kelompok Pengkajian Desain Teras Reaktor Generasi Lanjut.
c. Kelompok Pengkajian Desain Sistem Reaktor Generasi Lanjut.
d. Kelompok Pengkajian Teknologi Pemanfaatan Reaktor Generasi
Lanjut.
5. Bidang Pengembangan Teknologi Keselamatan Reaktor.
Bagian Pengembangan Teknoogi Keselamatan Reaktor mempunyai
tugas melaksanakan pengembangan teknologi keselamatan nuklir.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bagian
Pengembangan Teknologi Keselamatan Reaktor terdiri atas kelompok
sebagai berikut :
a. Kelompok Sistem Keselamatan Instalasi Nuklir.
b. Kelompok Teknik Keandalan Instalasi Nuklir.
c. Kelompok Budaya Keselamatan Nuklir dan Ergonomika.
-
11
6. Bidang Operasi Fasilitas.
Bagian Operasi Fasilitas mempunyai tugas melaksanakan operasi dan
perawatan fasilitas. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, bagian Operasi Fasilitas terdiri atas subbidang sebagai
berikut :
a. Subbidang Termohidrolika.
b. Subbidang Instrumentasi.
c. Subbidang Elektromekanik.
7. Kegiatan PTRKN
Kegiatan di PTRKN dibagi menjadi dua kelompok kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Pengembangan Reaktor.
Pengembangan reaktor adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan dalam desain reaktor yang sudah
adan serta kelengkapan keamanan personalnya. Disamping itu
juga mengkaji tentang desain reaktor generasi terbaru. Sehingga
didapatkan informasi yang lebih lengkap tentang keandalan
reaktor yang sudah ada maupun reaktor generasi terbaru.
2. Kegiatan Keselamatan Reaktor.
Yaitu suatu kegiatan yang mengkaji dan mengembangkan
teknologi tentang keselamatan reaktor, meliputi desain reaktor
maupun secara personalnya. Dari kegiatan ini dihasilkan suatu
kajian analisis tentang segala hal yang berdampak terhadap
keandalan reaktor serta penanganannya.
8. Produk PTRKN
Produk PTRKN saat ini dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Produk berupa hasil kajian dan pengembangan tentang reaktor
nuklir baik yang sudah ada maupun reaktor generasi terbaru.
2. Produk layanan berupa jasa perawatan, perbaikan, perancangan,
konstruksi, instalasi, pengujian dan konsultasi.
-
12
2.1.2.3. PPGN
Visi
Diketahuinya potensi dan dikuasainya teknologi pertambangan
Bahan Galian Nuklir (BGN), serta diterapkannya teknik Hidrogeologi
Nuklir di daerah sulit air.
Misi
Litbang Geologi Nuklir (GN) di Bidang Eksplorasi, inventarisasi
potensi Bahan Galian Nuklir dan Hidrogeologi.
Litbang penambangan dan pengolahan BGN.
Pengendalian keselamatan lingkungan (KL).
Peningkatan profesionalisme dan sistem jaminan mutu (SJM).
Tugas
Bidang Geologi dan Pertambangan Bahan Galian Nuklir
mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pengkajian Geologi
dan Teknologi pertambangan bahan galian nuklir dengan rincian tugas :
a. Melaksanakan pengenmbangan teknologi eksplorasi
b. Melaksanakan pengembangan teknologi evaluasi cadangan dan
teknologi penambangan bahan galian nuklir
c. Melaksanakan pengembangan teknologi pengolahan bahan galian
nuklir
d. Melaksanakan studi kelayakan pengembangan bahan galian nuklir
e. Melaksanakan pengelolaan bank data bahan galian nuklir
2.2 Denah Lokasi PKL
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PTRKN) terdapat di lingkungan
BATAN Serpong, Tangerang Selatan yang terletak sejauh 30 km, arah barat
daya Jakarta di Kawasan PUSPITEK Serpong, Gedung 80.
Pusat Pengenbangan Geologi Nuklir (PPGN) berada di lingkungan
BATAN Jalan Lebak Bulus Raya No.9 Pasar Jumat Jakarta 12440 Indonesia
-
13
BAB III
PELAKSANAAN PKL
3.1 Program Bidang Profesi
Dalam bidang profesi terdapat dua kategori, yaitu program profesi
kelompok dan progran profesi individu, sedangkan program profesi kelompok
dibagi menjadi dua, karena terbagi menjadi dua tempat yang berbeda, yaitu
PPGN(Pusat Pngambangan Geologi Nuklir) dan PTRKN (Pusat Teknologi
Reaktor dan Keselamatan Nuklir).
3.1.1 Program Profesi Kelompok
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PPGN (Pusat
Pengambangan Geologi Nuklir) dan PTRKN (Pusat Teknologi Reaktor dan
Keselamatan Nuklir), kegiatan yang diagendakan dalam rangka mengembangkan
disiplin keilmuan fisika khususnya bidang minat geofisika dan teori meliputi
observasi. Adapun jam kerja yang kami lakukan mulai tanggal 01 Juli sampai 01
Agustus 2013 dengan di mulai hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00-16.00.
Untuk mendukung kegiatan PKL yang kami laksanakan khususnya dalam
hal operasional, kami mengadakan beberapa kegiatan. Kegiatan ini berupa
pengenalan dan mengoperasikan beberapa alat dan softwere utama di PTRKN dan
PPGN BATAN yang digunakan pada kegiatan sehari-harinya. Pada kegiatan ini
kami sebagai peserta dan staf BATAN sebagai tutornya. Adapun softwere dan alat
yang kami pelajari adalah sebagai berikut :
1. PTRKN BATAN
a. High Temperatur Gas-Cooled Reactor (HTGR)
b. Very Superior Old Programs (VSOP)
c. PLC
2. PPGN BATAN
a. Res2div
b. ABEM SAS 1000
c. Gelimunch
-
14
d. GPS
3.1.2 Program Profesi Individu
Program kerja profesi individu adalah melakukan penelitian terkait dengan
bidang keilmuan yang disesuaikan dengan tempat dilaksanakannya Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
3.2 Program Pengembangan Profesi
Dalam bidang pengembangan profesi terdapat dua kategori, yaitu program
profesi kelompok dan program profesi individu, sedangkan program profesi
kelompok dibagi menjadi dua, karena terbagi menjadi dua tempat yang berbeda,
yaitu PPGN(Pusat Pngambangan Geologi Nuklir) dan PTRKN (Pusat Teknologi
Reaktor dan Keselamatan Nuklir).
3.2.1 Pengembangan Profesi Kelompok
3.2.1.1 PTRKN BATAN
Nama : Husnul Fuad Z. dan Moch. Bayu
NO HARI TANGGAL POKOK KEGIATAN
1 Senin 01 07 2013 Perkenalan instamsi
2 Selasa 02 07 2013Pengenalan Lab. dan pembimbing
lapangan
3 Rabu 03 07 2013 Merancang pembuatan kotak PLC
4 Kamis 04 07 2013 Membuat Kotak PLC (tutupnya)
5 Jumat 05 07 2013 Membuat Kotak PLC (tutupnya)
6 Senin 08 07 2013Membuat Kotak PLC (merangkai
bagian inner)
7 Selasa 09 07 2013Membuat Kotak PLC (merangkai
bagian inner)
8 Rabu 10 07 2013Membuat Kotak PLC (merangkai
bagian inner)
9 Kamis 11 07 2013Membuat Kotak PLC (merangkai
bagian inner)
10 Jumat 12 07 2013 Menyelesaikan pembuatan kotak PLC
-
15
11 Senin 15 07 2013Mengecek hasil pembuatan kotak PLC
dengan pembimbing lapangan
12 Selasa 16 07 2013Membuat pembagi tegangan untuk
sensor jarak
13 Rabu 17 07 2013Membuat pembagi tegangan untuk
sensor jarak
14 Kamis 18 07 2013 Karakterisasi sensor jarak
15 Jumat 19 07 2013 Diskusi dengan pembimbing lapangan
16 Senin 22 07 2013 Mengerjakan laporan dan konsultasi
17 Selasa 23 07 2013 Mengerjakan laporan dan konsultasi
18 Rabu 24 07 2013 Mengerjakan laporan dan konsultasi
19 Kamis 25 07 2013 Mengerjakan laporan dan konsultasi
20 Jumat 26 07 2013Minta izin untuk meninggalkan
BATAN
Nama : Ach. Fatich Al Qodri
NO HARI TANGGAL POKOK KEGIATAN
1 Senin 01 07 2013Pengenalan kinerja dan tugas-tugas Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN-BATAN)
2 Selasa 02 07 2013Studi model aliran fluida dan perpindahan panas pada PBMR, studi tentang PBMR, dan Studi tentang Partikel TRISO
3 Rabu 03 07 2013
Studi Transfer panas konduksi arah radial dan aksial (pebble-pebble, pebble-reflektor,semua padatan), studi transfer panas konveksi antara partikel-partikel bed dan gas yang mengalir (pendingin Helium)
4 Kamis 04 07 2013
Studi Transfer panas radiasi (pebble-pebble, pebble-dinding reflektor, barel teras-dinding bejana reaktor), studi simulasi aliran dan transfer panas PBMR menggunakan program VSOP-94.
-
16
5 Jumat 05 07 2013Studi penurunan tekanan pada pebble bed, studi hubungan transfer panas, studi konduktivitas termal efektif
6 Senin 08 07 2013
Studi konduksi melalui fase padatan dan radiasi antar pebble , studi konduksi melalui fase padat dan melintasi fase fluida stasioner yang mengisi interstistial void antar pebble.
7 Selasa 09 07 2013Studi konduksi padat-konduksi luas kontak-model konduksi padat, studi korelasi sifat-sifat material, studi sifat-sifat termal Helium
8 Rabu 10 07 2013 Studi konduktivitas panas pebble bahan bakar, studi penurunan tekanan
9 Kamis 11 07 2013 Menggambar koefisien penurunan tekanan pebble bed
10 Jumat 12 07 2013Menggambar bilangan nusselt sebagai fungsi bilangan reynolds untuk transfer panas konveksi partikel ke fluida untuk teras pebble bed
11 Senin 15 07 2013 Izin
12 Selasa 16 07 2013Menggambar koefisien transfer panas konveksi untuk teras pebble bed sebagai fungsi belangan reynolds
13 Rabu 17 07 2013Konduktivitas termal efektif dan menggambar konduktivitas termal efektif pebble bed untuk kondisi helium
14 Kamis 18 07 2013 Izin
15 Jumat 19 07 2013Latihan membuat makalah studi model aliran fluida dan perpindahan panas pada PBMR
16 Senin 22 07 2013Latihan membuat makalah studi model aliran fluida dan perpindahan panas pada PBMR
17 Selasa 23 07 2013Latihan membuat makalah studi model aliran fluida dan perpindahan panas pada PBMR dan konsultasi konsultasi penyusunan laporan PKL
18 Rabu 24 07 2013
Latihan membuat makalah studi model aliran fluida dan perpindahan panas pada PBMR dan konsultasi konsultasi penyusunan laporan PKL
19 Kamis 25 07 2013 Izin sakit
-
17
20 Jumat 26 07 2013Latihan membuat makalah studi model aliran fluida dan perpindahan panas pada PBMR dan konsultasi konsultasi penyusunan laporan PKL
21 Senin 29 07 2013Pengumpulan Laporan berupa paper dan perpisahan dengan seluruh staf dan karyawan PTRKN-BATAN
3.2.1.2 PPGN BATAN
Nama : Yuhana Kusuma W. dan Nita Andrini
NO HARI TANGGAL POKOK KEGIATAN
1 Senin 01 07 2013 Pengenalan instansi dan mengurus tanda pengenal
2 Selasa 02 07 2013 Pengenalan alat alat dan software3 Rabu 03 07 2013 Pembagian data dan pengumpulan data4 Kamis 04 07 2013 Pembuatan laporan BAB I dan BAB II
5 Jumat 05 07 2013 Olahraga bersama dan konsultasi laporan
6 Senin 08 07 2013 Konsultasi laporan7 Selasa 09 07 2013 Pengolahan data bagian 18 Rabu 10 07 2013 Pengolahan data bagian 2
9 Kamis 11 07 2013 Pembuatan laporan BAB III dan BAB IV
10 Jumat 12 07 2013 Olahraga bersama dan konsultasi laporan
11 Senin 15 07 2013 Praktik akuisi data geolistrik12 Selasa 16 07 2013 Pengolahan data hasil praktek akuisi
13 Rabu 17 07 2013 Pembuatan laporan data hasil praktek akuisi
14 Kamis 18 07 2013 Konsultasi laporan hasil praktek akuisi
15 Jumat 19 07 2013 Kunjungan ke PTRKN BATAN Serpong
16 Senin 22 07 2013 Konsultasi laporan hasil praktek akuisi dan pengumpulan laporan
17 Selasa 23 07 2013 Pembuatan laporan BAB V18 Rabu 24 07 2013 Konsultasi Laporan
-
18
19 Kamis 25 07 2013 Konsultasi laporan20 Jumat 26 07 2013 Pamit
a. High Temperatur Gas-Cooled Reactor (HTGR)
HTGR (High Temperatur Gas Reactor) merupakan salah satu sistem
pembangkit energi yang menggunakan bahan bakar nuklir. Reaktor ini dinilai
memiliki nilai efisiensi yang cukup besar di bandingkan dengan jenis-jenis
reaktor nuklir lainnya. Selain itu kelebihan dari reaktor ini antara lain
memiliki nilai ekonomis paling murah dibandingkan lainnya serta tingkat
keselamatan inheren yang tinggi dan bersih. Desain konseptual teras HTGR
secara signifikan dapat meningkatkan efisiensi termal total sistem energi
nuklir serta dapat diandalkan sebagai salah satu solusi penurunan gas karbon
dioksida global karena sebagai pembawa energi yang sangat efisiens dan
ramah lingkungan. Desain konseptual HTGR merupakan pengembangan
desain konseptual reaktor kogenerasi dengan tingkat daya menengah yang
berpendingin gas helium. Mekanisme pemuatan bahan bakar selama reaktor
beroperasi berlangsung sebagai berikut: bahan bakar bola secara kontinu
diambil dari bagian bawah tabung dengan laju pengambilan mencapai ribuan
bola perhari, bola bahan bakar yang masih baik akan dimasukkan kembali
kedalam bejana reaktor dari bagian atas. Dengan demikian, seiring
berlangsungnya operasi reaktor, posisi bola bahan bakar tidak statis tetapi
begerak secara perlahan dari atas bejana kearah bawah bejana. HTGR biasa
disebut juga dengan nama RGTT (Reaktor Gas Temperatur Tinggi)
b. Very Superior Old Programs (VSOP)
VSOP(very superior old program) adalah suatu sistem dari kode-kode
bukti komputer yang di hubungkan bersama guna melakukan simulasi
numerik dari performa fisis reaktor nuklir. Kemampuan aplikasi ini
dilangsungkan untuk semua tipe reaktor thermal,termasuk reaktor yang
ukurannya lebih kecil seperti yang sedang dikembangkan untuk modular
power plant atau untuk utilisasi panas langsung. Seperti halnya kode yang
-
19
secara luas telah digunakan untuk mengembangkan kerja pada reaktor
temperatur tinggi dengan elemen bahan bakar bola.
c. PLCPLC adalah kepanjangan dari kata Programmable Logic Controller.
Programmable menunjukkan kemampuannya yang dapat mengubah program
yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah
dibuat, Logic menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara
aritmatik yaitu melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, dan negasi, sedangkan Controller
menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan. Dengan demikian dalam kasus ini,
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor), kemudian
melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (switch on-off).
d. Sensor Jarak
GP2D12 (Infrared Range Detector) adalah sensor jarak yang
berbasikan infra red, serta Sensor GPD2D12 merupakan salah satu sensor
jarak dengan keluaran tegangan analog. Jarak yang bisa dideteksi GPD2D12
mulai dari 8cm sampai 80cm, sedangkan tegangan yang dikeluarkan adalah
mulai dari 2,6 Vdc dan terus turun sampai sekitar 0,5 Vdc, sehingga jarak
berbanding terbalik dengan tegangan, jadi tegangan akan semakin tinggi
pada saat jarak semakin dekat.
e. Res2div
RES2DINV adalah program komputer yang secara otomatis bisa
menggambar atau membuat model 2 dimensi bawah permukaan dari data
survey geolistrik (Griffiths dan Barker 1993). Program ini bekerja dalam
platform Windows sistem (95, 98, Milenium, XP). Program ini menggunakan
teknik forward modeling dari data resistivitas semu hasil pengukuran untuk
mendapatkan hasil inversinya (Loke and Barker, 1996). Program Res2Dinv
ini menyediakan pilihan menggunakan teknik non-linier finite diffferent
forward modeling dan finite element forward modeling, dan suport terhadap
-
20
konfigurasi elektrode Wenner, Pole-pole, Dipole-dipole, Wenner-
Schlumberger dan Equatorial Dipole-dipole (rectangular) array
f. ABEM SAS 1000
Merupakan resistiviti meter dengan menggunakan tiga mode operasi
(resistivitas, IP, SP). Dilengkapi dengan tomography imaging dan borehole
2D/3D untuk berbagai aplikasi Geofisika dekat permukaan. Lingkup aplikasi,
data akuisisi kecepatan dan akurasi telah mendefinisikan arsitektur ABEM
Terrameter SAS sementara ribuan berhasil dilaksanakan survei di seluruh
dunia telah terbukti kehandalannya terus-menerus untuk aplikasi di dekat
permukaan Geofisika. Inti elektronik, seperti sinyal rata-rata sistem (alias
sinyal susun) yang ABEM Terrameter SAS berasal namanya, memberikan
hasil yang akurat dan dapat diandalkan kecepatan dimaksimalkan,
mengurangi waktu bidang dan mengoptimalkan laba atas investasi.
Dilengkapi pula dengan perangkat lunak produktivitas, ABEM Terrameter
SAS terus kecepatan optimasi paradigma dari protokol konfigurasi untuk
mengekspor data
g. Gelimunch
Geolistik Multi Chanel (GELIMUNCH) merupakan alat ukur resistivity
dengan sentuhan teknologi terdepan. Instrumen didesain dengan sistem
pengukuran elektroda banyak channel (multichannel), full automatis dengan
sampling arus injeksi dilakukan setiap 2-5 detik. Alat ini memberikan hasil
dengan tingkat akurasi tinggi dan bising yang rendah. Dengan hadirnya alat
ini pengukuran resistivitas bisa dilakukan secara simultan sampai
16 elektroda, dan dapat pula di-upgrade menjadi 32, 64, 128 elekroda atau
lebih (max 1000 channel). Dengan demikian akan menghemat waktu dan
tenaga dalam pengukuran resistivitas bawah permukaan. Melalui instrumen
resistivity multichannel pengukuran data resistivitas 2D dan 3D menjadi lebih
efisian. Teknologi Curent Source (pembangkit arus) yang terdapat pada S-
Field menjadikannya handal, berpengaman sistem anti short circuit, sehingga
aman digunakan pada saat jarak elektroda arus terlalu rapat atau impedansi
-
21
sangat rendah. Output format file hasil pengukuran 2D sesuai (compatible)
dengan format software Res2Dinv.
h. GPS
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem satelit yang
dapat memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. Satelit GPS tidak
mentransmisikan informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah
posisi satelit dan jarak penerima GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah
alat penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan kepada Anda. Penerima
GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit
yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit,
dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan
orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi
dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan
informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
3.2.2 Pengembangan Profesi Individu
Pengembangan profesi individu ini berisi ringkasan hasil penelitian
individu sebagai berikut.
3.2.2.1 Achmad Fatich Al Qodri (Simulasi Pengaruh Perubahan Konfigurasi
Teras Terhadap Perubahan Temperatur Bahan Bakar di Teras
HTGR)
Berdasarkan hasil dan analisis dari data didapatkan melalui porgram
VSOP-94 ini, pada saat nilai temperatur inlet sebesar 250 C didapatakan nilai
maksimum temperatur outlet pada 220MW/630 C. ini merupakan langkah
awal yang baik untuk reaktor HTGR.
Selain itu terdapat dapat diambil kesimpulan pula bahwa program
VSOP-94 cukup valid untuk mensimulasikan desain suatu reaktor ataupun
untuk perhitungan distribusi temperatur bahan bakar pebble bed pada reaktor
HTGR yang dimodelkan pada arah aksial dan radial teras dengan
diasumsikan menggunakan data neutronik yang telah ada, menunjukkan
-
22
bahwa program VSOP-94 valid untuk digunakan dalam perhitungan thermal
yang terjadi dalam teras reaktor.
3.2.2.2 Husnul Fuad Zein (Aplikasi PLC Untuk Keselamatan Pada Sistem
Pendingin reaktor Nuklir)
PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu sistem
mikrokontroler yang biasanya di gunakan oleh industri atau pabrik, di
dalamnya terdapat perangkat lunak maupun perangkat keras yang memiliki
fungsi masing-masing. Secara umum PLC berfungsi untuk mengontrol
masukan karena di dalam PLC terdapat gerbang-gerbang logika seperti OR,
AND, NOR, XOR dan lain-lain yang bisa kita susun sesuai dengan
kebutuhan, sehingga didapatkan keluaran yang diinginkan.
Dalam sistem pendingin reaktor nuklir, PLC mengatur masukan dari
sensor jarak berupa tegangan kemudian keluarannya akan memberikan
perintah pada kran pipa sehingga secara otomatis pipa akan terbuka atau
menutup.
Dengan adanya PLC dan juga sensor gerak sangatlah membantu
meringankan beban dalam membuat pendingin reaktor nuklir, karena secara
otomatis akan bekerja tanpa harus menyalakan atau mematikan kran secara
manual.
3.2.2.3 Moch.Bayu (Aplikasi PLC Untuk Pemipaan Pada Sistem Kendali
Pendingin Reaktor Nuklir)
Berdasarkan hasil dan analisis dari data didapatkan, pemipaan
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam upaya untuk
membangun sistem pendingin reaktor nuklir yang terkendali. Selain itu juga
didapat bahwa, untuk membuat desain sistem pendingin reaktor minimal
harus tersedia Tangki simulasi reaktor, Pompa pendingin primer, penukar
panas, pompa pendingin sekunder, cooling tower dan bak penampung air.
-
23
3.2.2.4 Yuhana Kusuma Wardani (Akuisisi dan Pengolahan Data Geolistrik
2D Konfigurasi Wenner Study Kasus Desa Mbuit, Kampung
Humpung, Nusa Tenggara Timur )
Berdasarkan hasil survey geologi permukaan yang didukung dengan
hasil pengukuran data resistivitas bawah permukaan di daerah pelacakan,
diketahui bahwa terdapat zona struktur sesardari sistem sesar normal berarah
NW-SE.Akuifer jenuh air diinterpretasikan terdapat pada zona fraktur
sehingga berpotensi untuk bertindak sebagai akuifer airtanah-dalam. Potensi
akuifer celah dengan kondisi terbaik di area pengukuran geofsika di
Kampung Humpung antara lintasan C ( C15- C17 ) dan lintasan G ( G17
G18 ).
3.2.2.4 Nita Andrini (Akuisisi dan Pengolahan Data Geolistrik 2D
Konfigurasi Wenner Study Kasus Desa Mbuit, Kampung Tureng,
Nusa Tenggara Timur )
Berdasarkan hasil survey geologi permukaan yang didukung dengan
hasil pengukuran data resistivitas bawah permukaan di daerah pelacakan,
diketahui bahwa terdapat zona struktur sesardari sistem sesar normal berarah
NW-SE. Akuifer jenuh air diinterpretasikan terdapat pada zona fraktur
sehingga berpotensi untuk bertindak sebagai akuifer airtanah-dalam. Potensi
akuifer celah dengan kondisi terbaik di area pengukuran geofsika di
Kampumg Tureng antara lintasan D ( D14- D17 ) dan lintasan E ( E14
E19 ).
-
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya PLC dan juga sensor gerak sangatlah membantu
meringankan beban dalam membuat pendingin reaktor nuklir, karena secara
otomatis akan bekerja tanpa harus menyalakan atau mematikan kran secara
manual.
Berdasarkan hasil dan analisis dari data didapatkan, pemipaan
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam upaya untuk
membangun sistem pendingin reaktor nuklir yang terkendali. Selain itu juga
didapat bahwa, untuk membuat desain sistem pendingin reaktor minimal
harus tersedia Tangki simulasi reaktor, Pompa pendingin primer, penukar
panas, pompa pendingin sekunder, cooling tower dan bak penampung air.
Berdasarkan hasil dan analisis dari data didapatkan melalui porgram
VSOP-94 ini, pada saat nilai temperatur inlet sebesar 250 C didapatakan nilai
maksimum temperatur outlet pada 220MW/630 C. ini merupakan langkah
awal yang baik untuk reaktor HTGR.
Selain itu terdapat dapat diambil kesimpulan pula bahwa program
VSOP-94 cukup valid untuk mensimulasikan desain suatu reaktor ataupun
untuk perhitungan distribusi temperatur bahan bakar pebble bed pada reaktor
HTGR yang dimodelkan pada arah aksial dan radial teras dengan
diasumsikan menggunakan data neutronik yang telah ada, menunjukkan
bahwa program VSOP-94 valid untuk digunakan dalam perhitungan thermal
yang terjadi dalam teras reaktor.
Berdasarkan hasil survey geologi permukaan yang didukung dengan
hasil pengukuran data resistivitas bawah permukaan di daerah pelacakan,
diketahui bahwa terdapat zona struktur sesardari sistem sesar normal berarah
NW-SE.Akuifer jenuh air diinterpretasikan terdapat pada zona fraktur
sehingga berpotensi untuk bertindak sebagai akuifer airtanah-dalam. Potensi
-
25
akuifer celah dengan kondisi terbaik di area pengukuran geofsika di
Kampung Tureng antara lintasan D ( D14- D17 ) dan lintasan E ( E14- E19 )
Berdasarkan hasil survey geologi permukaan yang didukung dengan
hasil pengukuran data resistivitas bawah permukaan di daerah pelacakan,
diketahui bahwa terdapat zona struktur sesar dari sistem sesar normal berarah
NW-SE. Akuifer jenuh air diinterpretasikan terdapat pada zona fraktur
sehingga berpotensi untuk bertindak sebagai akuifer airtanah-dalam. Potensi
akuifer celah dengan kondisi terbaik di area pengukuran geofsika di
Kampumg Humpung antara lintasan C ( C15- C17 ) dan lintasan G ( G17
G18 ).
4.2 Saran
Ada beberapa saran yang penulis sampaikan, diantaranya:
1. Untuk validasi lebih lanjut seharusnya di munculkan data distribusi
temperatur pada reaktor HTGR yang telah berjalan sehingga dapat
dibandingkan dengan data hasil perhitungan dengan menggunakan
program VSOP-94.
2. Beberapa program pendukung dalam VSOP-94, seharusnya dikaji juga
agar segala yang ada didalam program VSOP-94 dapat benar-benar
dipahami sehingga tidak terjadi sedikit pun kesalahan.
Selain reaktor dengan bahan bakar bentuk Pebble bed, layaknya perlu
adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bahan bakar bentuk
lainnya dan juga inti bahan bakar yang bervariasi disesuaikan dengan
cadangan bahan radioaktiv yang dimiliki di Indonesia, sehingga kedepannya
indonesia dapat memproduksi bahan bakar nuklir sendiri yang tentunya masih
di dalam pengawasan IAEA
Selanjutnya dalam pelaksanaan PKL di BATAN cukup membantu
pemahaman serta wawasan dalam dunia kerja, namun mendengar kata nuklir
masih sangat awam bagi masyarakat. Harus ada sosialisasi lebih sehingga apa
yang di cita-citakan dapat terwujud.
-
26
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI BATAN
PusatTeknologi Bahan
Industri Nuklir
Pusat Teknologi
Akselerator dan Proses Bahan
Pusat Teknologi Bahan dan Radiometri
Pusat Teknologi
Keselamatan dan Metrologi Radiasi
PusatPengembangan
Energi Nuklir
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Nuklir
Pusat Reaktor Serba
Guna
Pusat Pengembangan
Informatika Nuklir
PusatPengembangan Geologi Nuklir
PusatTeknologi Bahan
Bakar Nuklir
PusatTeknologi Limbah
Radioaktif
PusatRekayasa
Perangkat Nuklir
PusatRadioisotop dan
Radiofarmaka
PusatAplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
PusatDiseminasi Iptek
Nuklir
PusatKemitraan
Teknologi Nuklir
Deputi Bidang Penelitian Dasar dan
Terapan
Deputi Bidang Pengembangan
Teknologi dan Energi Nuklir
Deputi Bidang Pengembangan
Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa
Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil
Litbang dan Pemasyarakatan Iptek
Nuklir
Kepala BATAN
Inspektorat
Sekretariat Utama
Biro Perencanaan
Biro Sumber Daya
Manusia
Biro Umum
Biro Kerja sama, Hukum dan
Humas
PusatStandarisasi dan Jamninan Mutu
Nuklir
PusatPendidikan dan
Pelatihan
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
-
27
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI PPGN