Isi Laporan Mikrobiologi Kel 5

12
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI SISTEM TERAPEUTIK Kelompok 3: Ardy Oktaviandi 2012730010 Audina Andhini Susilo 2012730015 Eza Melinda 2012730034 Faizah Afnita K 2012730039 Luhfi Pratama 2012730058 Novan Fachrudin 2012730070 Pramesti Widya Kirana 2012730075 Rizki Febrian 2012730088 Wara Rasyiati 2012730107 Dosen Pembimbing : dr.Jekti T.Rochani ,MS,Sp.MK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER 1

description

lap mikro

Transcript of Isi Laporan Mikrobiologi Kel 5

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGISISTEM TERAPEUTIK

Kelompok 3:Ardy Oktaviandi 2012730010Audina Andhini Susilo 2012730015Eza Melinda 2012730034Faizah Afnita K 2012730039Luhfi Pratama 2012730058Novan Fachrudin 2012730070Pramesti Widya Kirana 2012730075Rizki Febrian 2012730088Wara Rasyiati 2012730107

Dosen Pembimbing : dr.Jekti T.Rochani ,MS,Sp.MK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Landasan TeoriBahan KimiaBerbagai jenis bahan kimia dapat menghambat pertumbuhan kuman, misalnya kadar gula yang tinggi, zat warna, desinfektan, antibiotika. Bahan kimia ini dapat menghambat pertumbuhan kuman, disebut efek Bakteriostatik atau dapat membunuh kuman, disebut Bakterisid. Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk sanitasi, disinfeksi, antisepsis dan untuk membunuh kuman.Antibiotika sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit infeksi bacterial. Antibiotika dapat bersifat bakteriostatik dan juga bersifat bakterisid. Dalam melakukan terapi dengan menggunakan antibiotika guna penanggulangan penyakit infeksi bacterial, kadang diperlukan Pemeriksaan Kepekaan (Tes Sensitivitas) kuman terhadap Antibiotika yang tersedia, karena pada masa kini telah banyak ditemukan kuman yang resisten terhadap antibiotika. Pemeriksaan Kepekaan Kuman terhadap Antibiotika:1. Cara Cakram (Disc Method)Dengan menggunakan cakram kertas saring yang mengandung antibiotika/bahan kimia lain dengan kadar tertentu yang kemudian diletakkan di atas lempeng agar yang ditanami kuman yang akan diperiksa, kemudian dieram. Apabila tampak adanya zona hambatan pertumbuhan kuman disekeliling cakram antibiotic, maka kuman yang diperiksa sensitive terhadap antibiotika tersebut. Cara ini disebut juga sebagai Cara Difusi Agar, cara yang lazim dilakukan adalah Cara Kirby Bauer.2. Cara Tabung (Tube Dilution Method)Dengan membuat penipisan antibiotika pada sederetan tabung reaksi yang berisi perbenihan cair. Kedalam tabung-tabung tersebut dimasukkan kuman yang akan diperiksa dengan jumlah tertentu dan kemudian dieram. Dengan cara ini akan dapat diketahui konsentrasi terendah antibiotika yang menghambat pertumbuhan yang disebut: Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) atau Minimal Inhibitory Concentration (MIC)

1.2 TujuanMelakukan pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika dengan cara cakram dan mencatat hasilnya.

BAB IIMETODE PRAKTIKUM

2.1Alat dan Bahan Cakram Antibiotika AMC (Amoxicillin-clavulanic) C TE E CIP Biakan Kuman : Staphylococcus aureus Gambar2 Kuman Staphylococcus aureusEscherichia coli Lempeng Agar Mueller Hinton 2 bh Kaldu Steril BHI 1cc 2 bh Kapas Lidi Steril 2 bh Bunsen Gambar3 Lempeng agar Mueller HintonPinset Jarum Ose/Sengkelit Pensil Marker Inkubator Kertas Pembungkus Gambar 4 Kaldu sterilLabel

2.2 Cara Kerja1. Bagian luar Lempeng Agar Mueller Hiton diberi tanda dengan Pensil Marker dengan membagi 4 bagian2. Beri masing-masing Agar Mueller Hiton dengan Label untuk masing-masing Biakan Kuman : Staphylococcus aureus dan Escherichia coli3. Panaskan Sengkelit diatas api Bunsen sampai terlihat membara, kemudian buka Tabung Kuman dengan terlebih dahulu dilewati Api Bunsen4. Ambil bagian atas kuman dengan cara dioles perlahan (jangan sampai Agar biakan terbawa)5. Tutup kembali tabung biakan6. Masukan Sengkelit kedalam Tabung Kaldu Steril BHI serta putar-putar pastikan biakan Kuman tercampur dengan Kaldu Steril7. Ambil Kapas Lidi Steril masukkan kedalam Tabung Kaldu Steril yang telah diberi Kuman dengan terlebih dahulu panaskan tabung steril8. Pastikan Kapas Lidi Steril telah basah, kemudian ambil Agar Muller Hitton buka tutupnya dekat api Bunsen dan oleskan seluruh permukaan Agar Muller Hiton dengan Lidi Kapas steril secara merata dan tutup9. Ambil Cakram Antibiotik dan letakkan pada tempat yang telah digambar10. Lakukan untuk kedua kuman11. Bungkus dengan kertas dan beri nama serta waktu pemasangan Cakram Antibiotik12. Masukkan kedalam Inkubator dengan suhu 37C selama 18- 24 jam

BAB IIIPEMBAHASAN

3. 1 Hasil PercobaanTabel 1.Lempeng Mueller Hinton yang berisi kuman dan lima macam antibiotikLempeng 1Gambar 5 Lempeng Eschericia coli

Lempeng 2Gambar 6 Lempeng Staphylococcus aureus

Tabel 2. Hasil pengamatanCakram AntibiotikaNama kuman

Staphylococcus aureusEscherichia coli

Zona hambatanHasil Zona hambatanHasil

AMC42 mmSensitif2 mmResisten

C21 mmSensitif8 mmResisten

TE29 mmSensitif7 mmResisten

E23 mmSensitif0Resisten

CIP28 mmSensitif12 mmResisten

Interpretasi hasil1. Kuman S. aureus sensitif terhadap kelima jenis antibiotika. oleh karena itu, antibiotika tersebut dapat digunakan untuk membunuh kuman S. aureus2. Kuman E. coli resisten terhadap kelima antibiotika. Oleh karena itu, antibiotika tersebut tidak dapat digunakan untuk membunuh kuman E. coli.3. Dari hasil percobaan pada praktikum ini dikatakan bahwa kelima jenis antibiotika dapat digunakan untuk membunuh kuman S.aureus

Tabel 3 Lembar Baca Uji Sensitivitas (Sensitivity Test)

1

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanBerdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Uji antibiotik mikroba adalah pengujian suatu antibiotik terhadap pertumbuhan mikroba.2. Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya.

3.2 SaranLakukanlah praktikum secara baik dan benar serta sesuai prosedur agar mendapatkan hasil yang baik. Membaca referensi lain untuk menambah pengetahuan tentang praktikum yang sudah dilakukan, serta menerapkan hasil dari kesimpulan yang didapat melalui praktikum ini.