Isi
description
Transcript of Isi
INSRUMENT OF EVALUATION CONCEPT AND
CONSTRUCTIONTES AND NON TES
(Konsep dan penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes)
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tagas Mata Kuliah Pengembangan
KurikulumdanEvaluasi
Yang diampu Oleh : Dr. Darmuin, M.Ag dan Dr. Abdul Rohman, M.Ag
Disusun Oleh :
1. Kristanto : 1400018025
2. Mashadi : 1400018029
3. Achlis Nur Fuadi : 1400018019
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
1 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana untuk mendidik,
memelihara,membina, dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber
daya manusia agar manusia menjadi manusia yang seutuhnya (insan
kamil) sesuai dengan ajaran Islam.1Maka pendidikan yang baik harus
direncanakan dengan baik, dilaksanakan dengan baik dan setelah
pendidikan itu berjalan, Maka perlu adanya evaluasi untuk mengetahui
hasil dari program yang telah direnacanakan. Dalam proses perencanaan
pendidikan sendiri memiliki pokok bahasan yang harus dikaji secara
konkrit antara lain bahasan yang harus dikaji dalam perencanaan antara
lain perencanaan manajemen dan adiministrasi, konsep dasar perencanaan
perencanaan, konsep dasar perencanaan perencanaan pendidikan dan
Analisis posisi perencanaan pendidikan, dan mekanisme perencanaan
pendidikan.2Tentunya dalam Proses dan evaluasi pendidikan juga memilki
konsep yang jelas dan rinci. Dari sinilah kita mengetahui proses yang
sangat panjang dalam sebuah pendidikan, karena pendidikan tidak bisa
berjalan dengan sebuah revolusi besar-besaran. Akan tetapi perlunya
inovasi yang terus berjalan secara merata diseluruh instansi pendidikan di
Indonesia.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berjalan sesuai
dengan yang direncanakan dan hasilnyapun sesuai dengan tujuan yang
diaharapkan. Lebih baik lagi hasil yang dicapai melebihi dari target yang
diinginkan. Maka banyak orang saat ini yang memahami evaluasi
pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi atau hasil yang dicapai oleh
1 Ajat Sudrajat, et.all. Din al-Islam Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Umum, Uny Press,
Yogyakarta, 2008, hlm. 1302Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsyudin Makmun, Perencanaan pendidikan suatu
pendekatan komprehensif. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009. Hlm. 32 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
siswa.3 Padahal sebenarnya kita harus memahami secara jelas perbedaan
antara evaluasi pendidikan dengan evaluasi pembelajaran hal ini tidak lain
adalah untuk mengetahui adakah kesesuaian antara program yang telah
direncanakan dengan proses berjalan. Sudah tercapaikah tujuan yang telah
ditargetkan. Maka dari sinilah penulis tertarik untuk menulis makalah
tentang “Konsep dan penyusunan instrumen Evaluasi Tes dan non Tes)”
akan tetapi penulis lebih spesifik dalam evaluasi pembelajaran. Jadi
penulis hanya membahas tentang konsep evaluasi pembelajaran dan cara
penyusununa instrumen tes dan non tes dalam sebuah pembelajaran,
sehingga harapannya kita lebih memahami cara pembuatan instrumen
tersebut dan kita bisa membuatnya dalam pengembangan dan inovasi
pendidikan dalam lembaga pendidikan yang kita
2. Rumusan Masalah
1. Bagimanakah konsep evaluasi Pembelajaran yang benar ?
2. Bagaimakanah konsep Instrumen tes dan non tes dalam Evluasi
pembelajaran ?
3. Bagaimana cara menyusun instrumen tes dan non tes yang baik sesuai
dengan kaidah yang benar ?
3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara Jakarta, 2003, hlm. 33 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Pembelajaran
Pendidikan merupakan sebuah program dalam mencapai hasil
yaitu tujuan dari sebuah pendidikan. suatu program tentunya melibatkan
sejumlah komponen yang bekerja sama dalam suatu proses untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pendidikan sendiri adalah usaha sadar untuk
mencapai satu tujuan yaitu mengembangkan fitrah manusia serta sumber
daya manusia agar manusia menjadi manusia yang seutuhnya (insan
kamil).Untuk mengetahui tujuan tersebut tercapai atau tidak harus
diadakan evaluasi. Oleh karena itu evaluasi dilakukan dari berbagai
komponen yang terlibat di dalamnya baik itu dari perancanaan ataupun
proses dalam mencapainya, sehingga apabila terjadi kegagalan dalam
mencapai tujuan maka dapat ditelusuri komponen proses yang terkait
dalam proses tersebut, dicari secara rinci dan teliti sehingga dapat
diketahui sebab dari kegagalan tersebut.4
Evaluasi merupakan bagian dari penilaian yang merupakan
penilaian program pendidikan secara menyeluruh. Dalam hal ini tentunya
perlu adanya telaah komponen-komponen yang saling berkaitan meliputi
perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan yamg meliputi standar isi,
satndar proses pelaksanaan program pendidikan, satndar komptensi
kelulusan, standar tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
sarana prasarana, standar pembiyaaan, dan standar penilaian
pendidikan.5Jika terjadi kegagalan dalam mencapai tujuan atau tujuan
yang diharapkan tidak sesuai. Maka 8 stnadar pendidikan tersebut bisa
diteliti dan ditelaah sehingga bisa ditemukan hal yang menyebabkan
kegagalan dalam mencapai tujuan, tentu saja harus melalui proses yang
4 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
5 Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi, teori dan Aplikasi. Pakar Raya, Jakarta,
2007, hlm. 1084 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
telliti pula. Begitu pula dalam pembelajaran ketika ingin mengevaluasi
dari hasil yang telah dicapai oleh siswa juga harus menelaah secara teliti
dari perencanaan, proses pelaksanaan pembelajaran yang sering disebut
dengan Asesmen.
Asesmen merupakan bagian dari evaluasi karena merupakan
penilaian dan ini adalah sebagian komponen.dari 8 standar pendidikan.
Akan tetapi Asesmen merupakan evaluasi yang lebih menitikberatkan
pada satu standar yaitu standar kompetensi kelulusan yang lebih spesifik
pada penilaian hasil belajar..hal-hal yang perlu ditelaah dalam asasmen
adalah pencapaian hasil belajar peserta didik dan penggunaan hasil belajar
tersebut untuk memperbaiki cara belajar peserta didik dan perbaikan dalam
pembelajaran. Maka sebenarnya kita harus bisa memebdakan antara
evaluasi pendidikan dengan Asesmen yang bentuknya mikro dalam ruang
lingkup kecil. Sebenarnya sama instrument evaluasi akan tetapi bentuknya
lebih kecil dan penilaian ini merupakan pengumpulan dan pengolahan data
dan informasi secara sistematis yang berfungsi untuk mengetahui hasil
belajar siswa dan memperbaiki cara belajar.6
Tentunya menjadi sebuah pertanyaan sebenarnya mengapa harus
ada evaluasi dan penilaian dan apa makna yang terkadung dalam
penialaian dan evaluasi. Dari sinilah kita sebenarnya bisa mengetahui
hakekat pentingnya sebuah penilaian dan evaluasi. Ada beberapa makna
dalam evaluasi tentunya dari berbagai sudut pandang antara lain :
1. Makna Bagi siswa
Makna bagi siswa dengan adanya penilaian atau evaluasi siswa
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran
yang diberikan oleh guru dan hasil dari penilaian guru ada 2
kemungkinan yaitu memuaskan karena mendapatkan hasil yang baik
dan tidak puas karena hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal
ini juga akan berdampak positif dan negatif. Apabila siswa
mendapatkannilai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu
6Ibid.hlm. 1095 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
akan termotivasi dan terus belajar da nada pula yang putus asa karena
lemah kemauan dan kemampuannya.7
2. Makna Bagi guru
Dengan penilaian yang dilakukan oleh seorang guru kepada
muridnya, Maka seorang guru akan mengetahui siswa tersebut berhasil
atau belum dalam menguasai materi pembelajaran selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan mengetahui hasil yang
telah dicapai oleh siswa, Maka guru dapat mengambil terhadap siswa
tersebut untuk melanjutkan materi atau belum.Selain itu guru juga
mengetahui sesuatu yang harus dilakukan oleh terhadap siswanya yang
belum berhasil, sehingga guru bisa memberikan perhatian yang khusus
kepada siswa yang memiliki kendala dalam kegiatan
pembelajaran.Selain itu guru juga mengetahui materi yang diberikan
kepada siswanya itu sudah tepat atau belum sesuiakah waktu yang
diberikan dengan materi yang diajarkan. Dan yang paling penting guru
juga dapat mengetahui motode yang tepat dalam pelaksanaan
pembelajaran.8
3. Makna Bagi Sekolah
Makna Evaluasi bagi sekolah adalah dapat mengetahui mutu atau
kualitas dari sekolah tersebut.Sekolah yang baik dan berkualitas
tentunya kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut berjalan dengan
baik dan sesuai dengan harapan dari sekolah tersebut.Dan hasil belajaa
merupakan cermin kualitas dari sekolah.Maka tidak heran jika sering
kita dengarkan bahwa sekolah yang berkualitas dengan baik adalah
sekolah yang hasil belajar dari sekolah tersebut berisi baik dari segi
akademi, akhlak/ karakter, maupun spiritual.9
B. Tujuan dari Evalusi
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. hlm. 7
8Ibid. hlm. 7
9Ibid. hlm. 86 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
Tujuan utama dari evaluasi adalah sebagai tolak ukur tercapainya tujuan
dari kegiatan pembelajaran. Akan tetap Ada beberapa tujuan dari evaluasi
yang memilki beberapa tujuan dalam dunia pendidikan antara lain :
1. Mengetahui keberhasilan program pembelajaran dalam sebuah pendidikan
di sekolah.
2. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan antara lain guru, orang tua, masyarakat dan
pemerintah (Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan)
3. Mendeskrepsikan kemampuan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kekurangan dan kelebihan dalam berbagai mata pelajaran
4. Menetukan tindak lanjut hasil evaluasi untuk penyempurnaan dari
kekurangan yang ada dalam pembelajaran beserta strategi yang akan
ditempuh.10
Jadi Evaluasi pembelajaran pada prinsipnya sebagai tahap akhir dalam
kegiatan pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini adalah melakukan pengukuran
untuk menentukan penilaian tentang tiga fungsi yang harus dipenuhi, yaitu
Menilai efektivitas proses pembelajaran, menilai efektivitas prosedur
pembelajaran : samapai dimana pengajar berhasil mencapai tujuannya, dan
menilai kemampuan siswa sesuai standart yang harus dicapai.
C. Instrumen Evalusi
Alat evaluasi ini dikenal dengan instrument evaluaasi.Penggunaan alat
evaluasi ini adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai dengan
kenyataan. Ada dua jenis alat atau instrument evaluasi dalam pembelajaran
yaitu :
1. Tes
Tes merupakan instrument atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara
dan aturan-atauran yang sudah ditentukan. Sebuah tes dapat
dikatakan baik jika memenuhi dari beberapa persyaratan dalam tes
antara lain :
10Fatih Arifah dan Yustisianisa, Evaluasi Pembelajaran. Mentari Pustaka, hlm. 97 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
a. Validitas yaitu tes tersebut data yang ada dialamnya sesuai
dengan keadaan yang real. Jika data tersebut Valid maka
instrument evaluasi dapat dikatakan valid
b. Reliabilitas adalah tes tersebut memilki atau memberikan
hasil yang tepat walaupun diuji berkali-kali atau menujukan
ketetapan
c. Objektivitas dari sebuah tes adalah tidak ada unsur pribadi
yang mempengaruhi
d. Praktikabilitas dari sbeuah tes apabila tes tersebut bersifat
praktis dan mudah dalam adminitrasi.
e. Ekonomis dari sebuah tes adalah dalam tes tersebut tidak
membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang
banyak, dan waktu yang lama.11
2. Tes merupakan Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui, mengukur, sesuatu dalam suasana, dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Non-tes
D. Cara penyusunan Instrumen Evalusia
1. Tes
Tes secara harfiah kata tes berasal dari bahasa perancis kuno, yaitu
testum yang artinya piring untuk menyisihkan logam-logam
mulia( maksudnya menggunakan alat berupa piring itu akan dapat
diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya tinggi). Sedang dalam
bahasa inggris ditulis test yang dalam bahasa Indonesia artinya ujian, atau
percobaan12.
Sehingga penulis memberikan arti Tes merupakan alat untuk
menaksir kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui
respons seseorang terhadap stimulus, Bentuk-bentuk tes :
a. Tes Objektif
11.Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. hlm. 59-6312 . setiatava rezime putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja,……,hlm 108
8 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri
dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee dengan
jalan memilih salah satu atau lebih jawaban di antara beberapa
kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing
items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawaban berupa
kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah
disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Tes
objektif dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :
1) Tes objektif bentuk benar salah
Tes benar salah adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa
pernyataan yang bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua
pilihan jawaban yaitu huruf B yang berarti pernyataan tersebut
benar dan S yang berarti pernyataan tersebut salah. Tugas peserta
tes adalah menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau
salah.
2) Tes objektif bentuk menjodohkan
Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi
jawaban, setiap pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi
sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk memasangkan atau
mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban
yang benar.
3) Tes objektif bentuk isian
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik).
Bagian yang dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan
pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat menjadi
pernyataan yang benar.
4) Tes objektif bentuk pilihan ganda
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/
pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka
9 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar
yang telah disiapkan.
b. Kelebihan dan kelemahan Tes Objektif
1. Kelebihan
2. Penilaiannya yang sangat objektif: Sebuah jawaban hanya
mempunyai dua kemungkinan, benar atau salah.
3. Toleransi di antara salah dan benar tidak diberikan karena
tingkat kebenarannya bersifat mutlak.
4. Soal objektif memiliki reliabilitas yang tinggi, siapapun yang
menilai dan kapanpun dinilai, hasilnya akan tetap sama.
5. Butir soal yang banyak memungkinkan untuk mencakup semua
daerah prestasi yang hendak diukur (representatif).
6. Lebih mudah dan cepat karena pemeriksaannya menggunakan
kunci.
7. Dapat digunakan untuk menilai kelompok yang besar
8. Menghindari kemungkinan siswa berspekulasi dalam
mempelajari bahan pelajaran.
9. Tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
10. Dalam satu kali ujian dapat menanyakan banyak materi yang
telah diajarkan dalam proses pembelajaran.
11. Validitas isi tes dapat dipertanggungjawabkan.
12. Jika dikonstruksi dengan baik tes objektif dapat mengukur
semua jenjang proses berpikir dari yang sederhana (ingatan)
sampai dengan yang kompleks (evaluasi).
2. Kelemahan
a. Tes objektif diragukan kemampuannya untuk mengukur hasil
belajar yang kompleks dan tinggi.
b. Peluang melakukan tebakan (guessing) sangat tinggi.
c. Penyusunan tes sukar dan memerlukan waktu yang cukup
banyak
10 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
d. Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan
kemampuan ilmiahnya
e. Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
f. Kerjasama antar siswa dalam mengerjakan soal lebih
terbukaMenggunakan bahan (kertas) yang lebih banyak
c. Tes Subjektif (Tes Esay)
Tes Subjektif adalah Suatu bentuk tes yang terdiri dari
pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa
uraian-uraian yang relatif panjang. Tes dirancang untuk mengukur
hasil belajar di mana unsur-unsur yang diperlukan untuk menjawab
soal dicari, diciptakan dan disusun sendiri oleh pengambil tes. Peserta
tes harus menyusun sendiri kata-kata dan kalimat-kalimat dalam
merumuskan jawabannya. Butir soal mengandung pertanyaan atau
tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan
dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes (Zainul dan
Nasoetion, 1996 : 33).
Tes Uraian dapat dibedakan menjadi :
1) Tes uraian terbuka
Tes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam: menghasilkan, mengorganisasi, mengekspresikan ide,
mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai bidang, membuat
desain eksperimen; mengevaluasi manfaat suatu ide. Pada test
uraian bentuk terbuka, jawaban yang dikehendaki muncul dari teste
sepenuhnya diserahkan kepada teste itu sendiri. Artinya teste
mempunyai kebebasan yang seluas-luasnya dalam merumuskan,
mengorganisasikan dan menyajikan jawabannya dalam bentuk
uraian.
2) Tes uraian terbatas (Restricted respons question).
Tes uraian terbatas tepat digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam: menjelaskan hubungan sebab akibat, menerapkan
suatu prinsip atau teori, memberikan alasan yang relevan,
11 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan yang tepat,
menjelaskan suatu prosedur, dan sebagainya. Contoh:
Coba jelaskan tentang peringat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI
yang diadakan di Kantor Kabupaten tanggal 17 Agustus 1998 yang
lalu, ceritakan mengenai :
a) Pengaturan tempat
b) Pejabat dan undangan yang hadir
c) Acara peringatan
d) Atraksi yang disuguhkan
e) Hidangan yang diberikan
Kelebihan dan kelemahan Tes Uraian
1) Kelebihan
a) Kekuatan soal untuk mengukur hasil belajar yang kompleks
dan melibatkan level kognitif yang tinggi.
b) Memberi kesempatan pada anak untuk menyusun jawaban
sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.
c) Tepat digunakan untuk melatih siswa dalam mengemukakan
dan mengorganisasi gagasan atau ide, serta lebih cepat dan
mudah membuatnya.
2) Kelemahan
a) Terdapat subjektivitas dalam penilaiannya karena penilai yang
berbeda atau situasi yang berbeda.
b) Tes esai menghendaki jawaban yang panjang, sehingga tidak
memungkinkan ditulis butir tes dalam jumlah banyak (soal
menjadi tidak representatif).
c) Penggunaan soal esai membutuhkan waktu koreksi yang lama
dalam menentukan nilai.
d) Sering terjadi hallo effect, carry over effect, dan order effect.
3. Non Tes (intrumens non tes )
12 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
Proses evaluasi yang hanya mengandalkan teknik dan instrumen
tes sangat tidak memadai . untuk dimungkinkanya pengukuran dan
penilaian yang komperehensif teknik dan instrument berbentuk non-
tes dapat berperan secara efektif terutama untuk pengukuran ranah
afektif dan psikomotorik walaupun disadari bahwa penggunaan teknik
ini dalam evaluasi penddidikan sangat terbatas, yang dimaksud
instrument non-tes dalam hubungan ini adalah serangkaian
pertanyaan ,pernyataan atau stimulius lain yang harus direspon peserta
didik atau yang membutuhkan respon mereka dalam situasi yang tidak
atau kurang dibakukan , untuk mengukur aspek-aspek tingkah laku
peserta didik yang terkait dengan tujuan pembelajaran dan
pendidikan13.
Sehingga penulis memberikan pengertian bahwa teknik penilaian non-
tes berarti melaksanakan penilaian pada pembelajaran dengan tidak
melakukan tes ,tetapi menilai kepribadian anak secara keseluruhan
yang meliputi aspek afektif ,kognitif dan psikomotorik selain aspek
tersebut penilaian juga dilakukan melalui berbagai hal, seperti dari
ucapan ,riwayat hidup ,social dan lai n sebagainya yang berhubungan
dengan kegiatan belajar dalam ruang lingkup pendidikan baik individu
maupun kelompok.berikut ini ada beberapa jenis instrument non-tes di
antaranya14:
1. observasi ( التأمل ) ,pengamatan
Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan15.
13 . shodiq Abdullah,Evaluasi pembelajaran konsep dasar ,teori dan aplikasi,Semarang ,pustaka Rizki Putra,cet ,2012 ,hlm.,5214 .setiatava rezime putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja,jogjakarta ,diva
press,2013.,hlm,13815 . Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan , jakarta, RajaDrafindo Persada.,2007, hlm.,76
13 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
Obesrvasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk
menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan
yang dapat diamati ,baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi sebenarnya.
Menurut jenisnya observasi terbagi menjadi tiga yakni
observasi langsung, dengan alat (tidak langsung) dan partisipasi.
Sedang menurut cara dan tujuannya , observasi juga dibedakan
menjadi 3 macam16.
a. Observasi partisipan dan non partisipan
Observasi partisipan merupakan observasi yang dilakukan oleh
pengamat ,tetapi dalam pengamatan itu ,pengamat memesuki dan
mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Dengan demikian
ia dapat menghayati dan merasakan seperti hal yang dirasakan orang-
orang dalam kelompok yang diamati.
Sedangkan observasi nonpartisipan adalah observasi tidak
mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek atau
evaluator yang berbeda”diluar garis seolah-olah sebagai penonton
belaka. Contoh observasi partisipan yaitu guru mengamati setiap
siswa dan nonpartisipan guru hanya sebagai pengamat dan tidak ikut
bermain.
b. Observasi sistematik dan non sistematik
Observasi sistematik merupakan observasi dimana
berbagai faktor yang diamati sudah didaftarkan secara sistematis dan
diatur menurut katagorinya. Sedang observasi non sistematis adalah
apabila dalam pengamatan tidak terdapat struktur katagori yang akan
diamati. Dengan demikian pengamat tidak dibingungkan oleh situasi
16 .ibid.,hlm.,13914 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
yang melingkungi dirinya, contoh observasi sistematis misalnya guru
sedang mengamati anak-anak menanam bunga17.
c. Observasi eksperimental
Observasi eksperimental terjadi jika pengamat tidak
berpatisipasi dalam kelompok. pada observasi eksperimental dimana
tingkah laku yang diharapkan muncul karena peserta didik dikanai
perlakuan (treatment) atau suatu kondisi tertentu ,maka observasi
memerlukan perencanaan dan persiapan yang benar-benar matang ,
sedangkan pada observasi yang dilaksanakan dalam situasi yang
wajar ,pelaksanaanya jauh lebih sederhana karena observasi semacam
ini dapat dilakukan secara sepintas18.
Berikut beberapa kelebihan observasi sebagai alat penilaian non-
tes:
a) Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah
laku anak.
b) Dalam observasi , memungkinkan pencatatan yang
serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian
yang penting.
c) Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan
mengecek data yang diperoleh dari teknik lain misalnya
wawancara atau angket.
d) Observasi tidak perlu menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi dengan objek yang diamati, bila
menggunakanya hanya sebentar dan tidak langsung
memegang peran19.
Selain kelebihan tersebut , observasi juga memiliki kelemahan
diantaranya:
17 Ibid.,hlm 140 18 . Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan , jakarta, RajaDrafindo Persada.,2007, hlm.,7719 . setiatava rezime putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja, jogjakarta ,diva press,2013.,hlm,142
15 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
a. observasi sebagai salah satu alat evaluasi hasil belajar tidak
selalu dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh para
pengajar. Guru yang tidak tahu atau kiurang memiliki
kecakapan atau ketrampilan dalam melakukan
observasi ,maka hasil observasinya menjadi kurang dapat
diyakini kebenaranya.
b. Observasi tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi
seseorang yang sangat dirahasiakan, apabila yang diamati
sengaja merahasiakan kehidupanya, tidak dapat diketahui
dengan observasi ,misalnya observasi anak yang sedang
menyanyi , ia kelihatan gembira dan lincah tetapi belum
tentu hatinya gembira.
c. apabila objek yang diobservasi mengetahui bila sedang
diobservasi ,maka tidak mustahil tingkah lakunya di buat-
buat agar obser merasa senang20.
Contoh format lembar observasi pengukuran keefektifan
peserta diskusi.
Lembaran ini diisi oleh guru atau pengamat waktu istirahat
atau setelah diskudi selesai, lembaran ini mencatat keefektifan
setiap peserta diskusi dalam empat criteria, tulislah angka-
angka yang tepat dibelakang pertanyaan –pertanyaan di bawah
ini,arti angka-angka:
5 = baik sekali
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = kurang sekali
KRITERIA DISKUSI I DISKUSI II DISKUSI III DST
1. sikap
20 . setiatava rezime putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja……….,hlm 14316 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
Kerja sama
semangat
2. urunan
Masuk akal
Teliti
Jelas
Relevan
Berdasarkan pada
urunan
sebelumnya
3. bahasa
Kejelasan
Ketelitian
Ketepatan
Menarik
Kewajaran
4.kesopanan
Menggunakan
bahasa yang
sopan dan alas an
yang tulus
Membantu
kelompok pada
arah yang benar
Meluruskan
penyimpangan
menunjukan sikap
yang terpuji21.
Penilaian
21 . setiatava rezime putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja……….hlm.,14517 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
2. pedoman wawancara.(pengertian)
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan
melakukan Tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka ,dan
dengan arah serta tujuan yang telah di tentukan22 .
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi,
yaitu :
a. Wawancara terpimpin (guided interview) yang juga sering dikenal dengan
istilah wawancara terstruktur atau wawancara sistematis.
b. Wawancara tidak terpimpin (un- guided interview) yang sering dikenal
dengan istilah wawancara sederhana (simple interview) atau wawancara
tidak sistematis, atau wawancara bebas23.
Sebagai alat penilaian ,wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil
dan proses belajar. Berikut tiga aspek yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan wawancara.
1. Tahap awal pelaksanaan wawancara bertujuan untuk mengondisikan
situasi wawancara.
2. Penggunaan pertanyaan ,setelah kondiisi awal cukup baik, barulah
diajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tujuan wawancara,
pertanyaan di ajukan secra bertahab dan sistematis berdasarkan rambu-
rambu atau kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.
3. Pencatatan hasil wawancara. Hasil wawancara sebaiknya ditulis atau
dicatat supaya tidak lupa.
Contoh pedoman wawancara bebas.
Tujuan : memperoleh Impformasi mengenai cara belajar yang
dilakukan oleh siswa di rumahnya.
Bentuk : wawancara bebas
Responden : siswa yang memperoleh hasil belajar cukup tinggi
22 . Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan……..hlm.,8223 .ibid.,hlm ,182
18 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
Nama : …………………………………………………….
Kelas/semester : …………………………………………………….
Jenis kelamin : …………………………………………………….
Pertanyaan Jawaban siswa
Komentar dan kesimpulan hasil
wawancara
1. Kapan dan berapa lama anda belajar dirumah?
2. Bagaimana anda mempersiapkan diri untuk balajar secara efektif?
3. Seandainya anda mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, usaha apa yang anda lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
3. ANGKET ( Kuisioner )
Adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan
atau pernyataan yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan
menghimpun keterangan dan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok
untuk dianalisis24.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun angket :
1. pertanyaan hendaknya pendek dan jelas.
2. mengandung satu jawaban.
3. pertanyaan tidak boleh menyinggung peserta didik.
Kuisioner sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah efektif. Ia
dapat berupa kuisioner bentuk pilihan ganda (multiple choice item) dan dapat pula
berbentuk skala sikap.
Contoh angket dalam bentuk puilihan ganda untuk mengetahui hasil
belajar ranah afektif
24 . Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan……..hlm.,8419 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes
Dan non Tes
1. dalam melaksankan ibadah sholat sekarang ini, saya merasa:
a) masih sulit untuk memusatkan diri
b) dapat berkonsentrasi tetapi mudah sekali pudar
c) tidak begitu sulit untuk berlkonsentrasi
d) mudah untuk melakukan pemusatan perhatian
e) senang karena dapat berdialog dengan Allah
contoh angket dalam bentuk likert dalam rangka mengungkap hasil belajar
ranah afektif
1. hidup manusia di dunia ini selalu diwarnai oleh silih bergantinya
suasana sedih dan gembira. Suasana sedih dan gembira itu
sebenarnya merupakan ujian dari Allah bagi umatNya. Terhadap
pernyataan tersebut, saya:
a) sangat setuju
b) setuju
c) ragu-ragu
d) tidak setuju
e) sangat tidak setuju
contoh angket minat siswa terhadap pembelajaran
mata pelajaran : ………………………….
Kelas/semester : ………………………….
Hari/tanggal : ……………………………
NO pertanyaanPilihan jawaban
1 2 3 4 5
1 Guru bener-bener mengetahui bagaimana membuat kami menjadi antusias terhadap materi pelajaran
2 Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya
20 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
Keterangan pilihan jawaban :
1. sangat setuju
2. tidak setuju
3. ragu-ragu
4. setuju
5. sangat tidak setuju25
4. Pemeriksaan Dokumen
Pemeriksaan Dokumen adalah evaluasi mengenai kemajuan siswa
atau objek yang diteliti dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap
berbagai dokumen , misalnya riwayat hidup (auto biografi) seperti kapan dan
dimana peserta didik dilahirkan , agama yang dianut, kedudukan anak dalam
keluarga(anak kandung, angkat , tiri) anak keberapa, asal sekolah ,dan lain
sebagainya, begitu juga informasi tentang orang tuanya26.
Dari uraian tersebut diatas dapatlah dipahami ,bahwa dalam rangka
evaluasi hasil belajar peserta didik , evaluasi itu tidak harus semata-mata
dilakukan dengan menggunakan alat berupa tes hasil belajar . teknik non-tes
juga menempati kedudukan yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar ,
lebih-lebih evaluasi yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik
,seperti minat,bakat ,tingkahlaku atau sikapnya27.
5. Studi kasus
a. Pengertian
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam proses tertentu secara
terus menerus untuk melihat perkembangannya (Djamarah : 2000). Misalnya
peserta didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal,
atau kesulitan dalam belajar. Untuk itu guru menjawab tiga pertanyaan inti
dalam studi kasus, yaitu:
1) Mengapa kasus tersebut bisa terjadi?
25 . Setiatava Rezime putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja……….hlm.,152-15426 . Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan……..hlm.,9027 .ibid.,hlm., 90
21 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
2) Apa yang dilakukan oleh seseorang dalam kasus tersebut?
3) Bagaimana pengaruh tingkah laku seseorang terhadap lingkungan?
Studi kasus sering digunakan dalam evaluasi, bimbingan, dan
penelitian. Studi ini menyangkut integrasi dan penggunaan data yang
komprehensif tentang peserta didik sebagai suatu dasar untuk melakukan
diagnosis dan mengartikan tingkah laku peserta didik tersebut. Dalam
melakukan studi kasus, guru harus terlebih dahulu mengumpulkan data dari
berbagai sumber dengan menggunakan berbagai teknik dan alat pengumpul
data. Salah satu alat yang digunakan adalah depth-interview , yaitu
melakukan wawancara secara mendalam, jenis data yang diperlukan antara
lain, latar belakang kehidupan, latar belakang keluarga, kesanggupan dan
kebutuhan, perkembangan kesehatan, dan sebagainya.
b. Kelebihan dan kekurangan
Seperti halnya alat evaluasi yang lain, studi kasus juga mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah dapat mempelajari seseorang
secara mendalam dan komprehensif, sehingga karakternya dapat diketahui
selengkap-lengkapnya. Sedangkan kelemahannya adalah hasil studi kasus
tidak dapat digeneralisasikan
22 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULA
Setelah penulis menguraiakan beberapa hal yang berhubungan dengan
konsep dan penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes maka tibalah
saatnya penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan diantaranya
1. Tujuan utama dari evaluasi adalah sebagai tolak ukur tercapainya
tujuan dari kegiatan pembelajaran.
2. Tes merupakan alat untuk menaksir kemampuan seseorang secara
tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus.
Bentuk-bentuk instrument penilaian terdiri dari:a. Tes
1. Tes Objektif
a) Tes objektif benar salah
b) Tes objektif bentuk menjodohkan
c) Tes objektif bentuk Isian
d) Tes objektif bentuk pilihan ganda
2. Tes Subjektifmeliputi: Tes uraian terbukadan Tes uraian
terbatas
3. teknik penilaian non-tes berarti melaksanakan penilaian pada
pembelajaran dengan tidak melakukan tes ,tetapi menilai kepribadian
anak secara keseluruhan yang meliputi aspek afektif ,kognitif dan
psikomotorik selain aspek tersebut penilaian juga dilakukan melalui
berbagai hal, seperti dari ucapan ,riwayat hidup ,social dan lai n
sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam ruang
lingkup pendidikan baik individu maupun kelompok.berikut ini ada
beberapa jenis instrument non-tes di antaranya.
Bentuk-bentuk instrument penilaian terdiri dari:
a. Wawancara d. Pemeriksaan dokumen
b. Angket e. Studi kasus
c. Observasi
23 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes
DAFTAR PUSTAKA
Ajat Sudrajat, et.all. Din al-Islam Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Umum,
Uny Press, Yogyakarta, 2008,
Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan , jakarta, RajaDrafindo
Persada.,2007,
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi, teori dan Aplikasi. Pakar
Raya, Jakarta, 2007,
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara Jakarta,
2003,
Setiatava Rezime Putra, Desain Evaluasi belajar berbasis kinerja, jogjakarta ,diva
press,2013.
shodiq Abdullah,Evaluasi pembelajaran konsep dasar ,teori dan aplikasi,Semarang
,pustaka Rizki Putra,cet ,2012 ,
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsyudin Makmun, Perencanaan pendidikan
suatu pendekatan komprehensif. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
24 Konsep penyusunan instrumen Evaluasi Tes Dan non Tes