Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

10
PENTINGNYA KECERDASAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT Diah Ayu Laksmi Ningrum STMIK Bina Patria Magelang [email protected] Jl. Raden Saleh No. 02 Magelang Abstract Kecerdasan sosial ( social intelligence) kini tampaknya kian menduduki peran yang amat penting ketika kita hendak membangun sebuah relasi yang produktif nan harmonis. Relasi kita dengan kerabat, dengan tetangga, dengan rekan kerja atau juga dengan atasan mungkin bisa berjalan dengan lebih asyik kalau saja kita mampu mendemonstrasikan sejumlah elemen penting dalam kecerdasan sosial. Ada berbagai jenis kecerdasan yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Sebagian masyarakat menganggap kecerdasan intelektual-lah yang paling berpengaruh. Padahal, terdapat sebuah kecerdasan yang sangat ampuh untuk membantu seseorang menjadi sukses, kecerdasan ini disebut kecerdasan sosial Kata kunci : Kecerdasan sosial, ketrampilan sosial, Tingkat sosial intelligence A. PENDAHULUAN Kecerdasan atau intelejensi seseorang dibawa dari pertama kali ia dilahirkan. Akan tetapi perkembangan kecerdasan atau intelegensi itu didapatkan seseorang seiring perkembangannya dalam kehidupan. Intelegensi sangat penting bagi kehidupan seseorang, karena tanpa intelegensi tersebut, seseorang tidak akan mampu untuk membedakan sesuatu, baik itu hal yang nyata ataupun hal yang tidak nyata. Jika kita membicarakan intelegensi maka tidak terlepas dari proses pembelajaran. Karena intelejensi itu berkembang dan didapatkan melalui proses pembelajaran. Jika intelegensi itu tidak diasah maka intelegensi itu tidak akan berkembang dan tidak akan ada perubahan. Akibat yang ditimbulkan dari kecerdasan sosial yang tidak terasah pada individu adalah memberi kontribusi pada perilaku anarkis seperti kekerasan dalam rumah tangga, tawuran antar kampung, perkelahian antar pelajar atau mahasiswa, bentrok antarkelompok politik, etnik, atau. Mengapa kecenderungan seperti ini begitu marak?. Hal ini dikarenakan individu yang kecerdasan sosialnya rendah tidak akan mampu berbagi dengan orang lain dan ingin menang sendiri. Kalau dia gagal akan melakukan apa saja, asal tujuannya bisa tercapai, tak peduli tindakannya merusak lingkungan, dan tidak merasa yang dikerjakannya menginjak harkat dan martabat kemanusiaan. Sehingga diskripsi kepribadian seperti ini, berpotensi melakukan perilaku anarkis, ketika hasrat pribadinya tidak tercapai atau sedang menghadapi masalah dengan orang atau kelompok lain. Salah satu variabel penyebab anak bangsa ini menggunakan cara anarkis guna menyelesaikan

Transcript of Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

Page 1: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

PENTINGNYA KECERDASAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT

Diah Ayu Laksmi NingrumSTMIK Bina Patria Magelang

[email protected]. Raden Saleh No. 02 Magelang

Abstract

Kecerdasan sosial ( social intelligence) kini tampaknya kian menduduki peran yang amat penting ketika kita hendak membangun sebuah relasi yang produktif nan harmonis. Relasi kita dengan kerabat, dengan tetangga, dengan rekan kerja atau juga dengan atasan mungkin bisa berjalan dengan lebih asyik kalau saja kita mampu  mendemonstrasikan sejumlah elemen penting dalam kecerdasan sosial. Ada berbagai jenis kecerdasan yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Sebagian masyarakat menganggap kecerdasan intelektual-lah yang paling berpengaruh. Padahal, terdapat sebuah kecerdasan yang sangat ampuh untuk membantu seseorang menjadi sukses, kecerdasan ini disebut kecerdasan sosial

Kata kunci : Kecerdasan sosial, ketrampilan sosial, Tingkat sosial intelligence

A. PENDAHULUAN

Kecerdasan atau intelejensi seseorang dibawa dari pertama kali ia dilahirkan. Akan tetapi perkembangan kecerdasan atau intelegensi itu didapatkan seseorang seiring perkembangannya dalam kehidupan. Intelegensi sangat penting bagi kehidupan seseorang, karena tanpa intelegensi tersebut, seseorang tidak akan mampu untuk membedakan sesuatu, baik itu hal yang nyata ataupun hal yang tidak nyata. Jika kita membicarakan intelegensi maka tidak terlepas dari proses pembelajaran. Karena intelejensi itu berkembang dan didapatkan melalui proses pembelajaran. Jika intelegensi itu tidak diasah maka intelegensi itu tidak akan berkembang dan tidak akan ada perubahan.

Akibat yang ditimbulkan dari kecerdasan sosial yang tidak terasah  pada individu adalah memberi kontribusi pada perilaku anarkis seperti kekerasan dalam rumah tangga, tawuran antar kampung, perkelahian antar pelajar atau mahasiswa, bentrok antarkelompok politik, etnik, atau. Mengapa kecenderungan seperti ini begitu marak?. Hal ini dikarenakan individu yang kecerdasan sosialnya rendah tidak akan mampu berbagi dengan orang lain dan ingin menang sendiri. Kalau dia gagal akan melakukan apa saja,  asal   tujuannya bisa tercapai, tak peduli tindakannya merusak lingkungan, dan tidak merasa yang dikerjakannya menginjak harkat dan martabat kemanusiaan. Sehingga diskripsi kepribadian seperti ini, berpotensi melakukan perilaku anarkis, ketika hasrat pribadinya tidak tercapai atau sedang menghadapi masalah dengan orang atau kelompok lain.

Salah satu variabel penyebab anak bangsa ini menggunakan cara anarkis guna menyelesaikan

berbagai persoalan atau mencapai tujuan adalah tumpulnya kecerdasan sosial. Masalah kecerdasan sosial tumpul dilatarbelakangi oleh  proses pendidikan di keluarga maupun masyarakat mengalami salah arah. Sebagai orang tua mengajarkan pada anaknya bahwa keberhasilan seseorang itu ditentukan oleh pangkat atau kekayaaan yang dimilikinya.

Proses ini tampak pada masyarakat yang lebih menghargai orang dari  jabatan dan kekayaan yang digenggamnya. Kondisi ini membuat orang terobsesi untuk memperoleh kedudukan tinggi dan kekayaan yang berbuncah-buncah agar terpandang di masyarakat.

Kecerdasan sosial menjadi solusi efektif meredam anarkis, karena orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi, mempunyai seperangkat keterampilan psikologis untuk memecahkan masalah dengan santun dan damai. Seseorang memiliki kecerdasan sosial tinggi, apabila dalam dirinya memiliki keterampilan sosial yang terdiri dari  sejumlah sikap. Sikap tersebut adalah  pertama, tumbuh social awareness (kesadaran situasional atau sosial). Maksud dari social awareness adalah kemampuan individu dalam mengobservasi, melihat, dan mengetahui suatu konteks situasi sosial,  sehingga mampu mengelola orang-orang atau peristiwa.

B. LANDASAN TEORI

Ada beberapa ahli yang memberi definisi khusus tentang pentingnya kecerdasan sosial:1. Thorndike (dalam Goleman, 1995) pengertian

kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk memahami dan mengatur orang untuk

Page 2: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

bertindak bijaksana dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

2. Anderson, (dalam Safaria, 2005) mengungkapkan konsep kecerdasan sosial diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi saling menguntungkan.

3. Stephen Jay Could, (On Intelligence, Monash University: 1994), menjelaskan bahwa kecerdasan sosial merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. (Ubaydillah, diakses dari http://www.e-psikologi.com).

4. Pakar psikologi pendidikan Gadner (1983) menyebut kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner) yang berhasil diidentifikasi oleh Gadner. (Sumardi, diakses dari http://www.kompas.com)

5. Suean Robinson Ambron (1981)  mengartikan sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing seseorang ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. (Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, hal.123).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa kecerdasan sosial sangatlah penting dalam menunjang kehidupan bermasyarakat, sukses tidak identik dengan kemampuan IQ, karena sesungguhnya kecerdasan sosial-lah yang sangat berperan besar dalam kehidupan. Banyak orang yang IQ nya diatas rata-rata mampu menggapai kesuksesan dengan meningkatkan kemampuan social intelligence ini.

C. KECERDASAN SOSIAL

Kecerdasan sosial merupakan kecerdasan yang mencakup interaksi kelompok dan erat kaitannya sosialisasi. Kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan untuk mengetahui orang lain adalah bagian yang tak terpisahkan dari kondisi manusia. Atau ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang. Orang-orang yang terampil dalam kecerdasan sosial dapat

menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar, peka membaca reaksi dan perasaan mereka, mampu memimpin dan mengorganisir dan pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap kegiatan manusia. Mereka adalah jenis orang yang disuakai oleh sekitarnya karena secara emosional mereka menyenangkan, mereka membuat orang lain merasa tentram, dan menimbulkan komentar: “menyenangkan sekali bergaul dengannya”.

1. Dasar-dasar Kecerdasan Sosial

Dasar-dasar kecerdasan sosial ini merupakan unsur-unsur untuk menajamkan kemampuan antar pribadi, unsur-unsur pembentuk daya tarik, keberhasilan sosial. Empat kemampuan dasar terpisah yang digunakan dalam pergaulan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari. Komponen-komponen tersebut adalah:a. Mengorganisir Kelompok

Keterampilan esensial dari seorang pemimpin, ini menyangkut memprakarsai dan mengkoordinasi upaya menggerakkan orang. Keterampilan ini merupakan bakat yang terdapat pada sutradara atau produser sandiwara, perwira militer, dan ketua-ketua yang efektif dalam organisasi dan segala macam unit. Ditempat bermain, bakat ini dimiliki anak yang mengambil keputusan apa yang akan dimainkan oleh setiap anggota atau yang menjadi ketua regu.

b. Merundingkan PemecahanBakat seorang mediator yang mencegah konflik atau menyelesaikan konflik-konflik yang meletup. Orang yang mempunyai kemampuan ini, hebat dalam mencapai kesepakatan dalam mengatasi atau menangani perbantahan, mereka cakap dalam bidang diplomasi, arbitrasi atau hukum atau sebagai perantara atau manajer operasi. Mereka ini adalah anak-anak yang mendamainkan perbantahan di tempat bermain.

c. Hubungan PribadiEmpati dan bakat menjalin hubungan. Bakat ini memudahkan untuk masuk kedalam lingkup pergaulan atau untuk mengenali dan merespons dengan tepat akan perasaan dan keprihatinan orang lain, seni menjalin hubungan. Orang semacam ini merupakan pemain tim yang bagus, pasangan hidup yang diandalkan, sahabat atau rekan usaha yang setia, didunia bisnis mereka sukses sebagai tenaga penjual atau para manajer atau dapat menjadi guru yang hebat. Bakat ini pada anak-anak yang dapat bergaul praktis dengan siapa saja, mudah memasuki ruang lingkup permainan, dan senang hati melakukannya. Anak-anak ini cenderung paling pintar

Page 3: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

membaca emosi dari ungkapan wajah dan paling sukai oleh teman-teman sekelasnya.

d. Analisi SosialMampu mendeteksi dan mempunyai pemahaman tentang perasaan, motif, dan keprihatinan orang lain. Dalam bentuk yang terbaik, kemampuan ini dapat membuat seseorang menjadi ahli terapi atau konselor yang kompeten atau bila digabungkan dengan bakat sastra akan menjadi dramawan atau penulis novel yang berbakat.

D. KOMPONEN DAN INDIKATOR SOCIAL INTELLIGENCE

1. Indikator SI (Social Intelegence) ada 2 bentuk yaitu internal dan eksternal :a. SI (Social Intelligence) internal

- Keinginan untuk bersosial dari dalam diri

- Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain

- Mengorbankan kepentingan diri demi orang lain

b. SI (Social Intelligence) eksternal- Adanya pengaruh untuk

bersosialisasi- Menyelesaikan permasalahan

dalam berinteraksi Sosial- Bersosial karena adanya faktor

yang lain (supaya mendapat sanjungan dan pujian dari orang lain)

2. Komponen membangun Kecerdasan Sosial

Penulis sains populer Daniel Goleman (2007) menyatakan adanya 2 komponen utama dalam membangun kecerdasan sosial yaitu : a. Kesadaran sosial.

Kesadaran sosial merujuk pada spektrum yang merentang secara instan merasakan keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya, untuk "mendapatkan" situasi sosial yang baik meliputi : Empati dasar

Suatu kemampuan untuk merasakan isyarat-isyarat nonverbal dengan orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain. Dan kemampuan merasakan emosi orang lain berupa sebuah kemampuan jalan-rendah yang berlangsung spontan dan cepat atau muncul dan gagal dengan cepat dan otomatis.

PenyelarasanPerhatian yang melampaui empati sesaat ke kahadiran yang bertahan

untuk melancarkan hubungan yang baik, yaitu dengan menawarkan perhatian total kepada seseorang dan mendengarkan sepenuhnya, berusaha memahami orang lain lebih daripada menyampaikan maksud tertentu. Mendengarkan secara mendalam seperti itu kelihatannya merupakan kemampuan alamiah. Meskipun begitu, seperti halnya dengan dimensi-dimensi kecerdasan sosial lainnya orang bisa memperbaiki keterampilan penyelarasannya yang baik.

Ketepatan empatikKetepatan empatik dibangun di atas empati dasar namun menambahkan suatu pengertian lagi yaitu adanya suatu kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan dan maksud orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang baik dan harmonis.

Pengertian sosialPengertian sosial merupakan aspek keempat dari kesadaran sosial yang merupakan pengetahuan tentang bagaimana dunia sosial itu sebenarnya bekerja. Orang yang memiliki kemahiran dalam proses mental ini akan banyak mengetahui apa yang diharapkan dalam kebanyakan situasi sosial. Kemahiran sosial ini dapat dilihat pada diri mereka yang secara tepat membaca arus-arus politik dalam sebuah organisasi.

b. Fasilitas sosial, meliputi : Sinkroni

Berinteraksi secara mulus pada tingkat nonverbal. Sebagai landasan fasilitas sosial, sinkroni adalah batu fondasi yang menjadi landasan di bangunnya aspek-aspek lain. Kegagalan dalam sinkroni merusak kompetensi sosial, membuat interaksi menjadi tidak selaras. Sinkroni memungkinkan kita bergerak dengan anggun melalui tarian nonverbal bersama orang lain dengan tanda-tanda sinkroni mencakup rentang interaksi yang terkonsentrasi secara harmonis, dari senyuman atau mengangguk pada waktu yang tepat untuk semata-mata mengarahkan tubuh kita pada orang lain.

PresentasiSuatu kemampuan untuk menampilkan diri sendiri secara

Page 4: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

efektif untuk menghasilkan kesan yang di kehendaki. Salah satu hal yang di pandang penting dalam presentasi diri yaitu adanya kemampuan untuk "mengendalikan dan menutupi". Orang yang mahir dalam pengendalian itu merasa percaya diri dalam segala situasi sosial, memiliki kemampuan untuk bertindak yang sesuai pada tempatnya. Dengan begitu mereka dengan mudah bisa tampil tenang dan penuh kendali diri.

PengaruhAdanya suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat membentuk hasil interaksi sosial yang baik. Dengan menggunakan kemampuan bicara yang hati-hati dan adanya kendali diri dan mendekati orang lain dengan perilaku profesional, tenang, dan penuh perhatian.

KepedulianMerupakan kemampuan seseorang untuk berbelas kasihan, peduli akan kebutuhan orang lain dan melakukan tindakan yang sesuai dengan hal itu. Kepedulian mendorong kita untuk mengambil tanggungjawab apa yang perlu dilakukan dengan baik dan akan menimbulkan orang-orang yang prihatin, yaitu seseorang yang paling bersedia mengambil waktu dan berusaha untuk membantu seorang koleganya. 

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa untuk membangun kecerdasan sosial yang baik kedua komponen di atas sangat diperlukan dan saling berhubungan.

E. MODEL KECERDASAN SOSIAL

Pada tahun 2005, Karl Albrecht mengusulkan sebuah model social intelligence yang terdiri dari lima poin dalam bukunya Social Intelligence: Ilmu Baru Sukses, yaitu “SPACE”1. Situational awareness (Kesadaran Situasi )

“The ability to read situations and to interpret the behaviours of people in those situations.” Makna dari kesadaran ini adalah sebuah kemampuan untuk bisa memahami dan peka akan kebutuhan serta hak orang lain.

2. Presence (Kemampuan membawa diri)” Also known simplistically as “bearing,”

is the impression, or total message you send to others with your behavior. People tend to make inferences about your character, your competence and your sense of yourself based

on the behaviors they observe as part of your total presence dimension.” Bagaimana etika penampilan Anda, tutur kata dan sapa yang Anda berikan, gerak tubuh ketika bicara dan mendengarkan, adalah sejumlah aspek yang tercakup dalam elemen ini. Setiap orang pasti akan meninggalkan impresi yang berlainan tentang mutu presense yang dihadirkannya.

3. Authenticity (Keaslian)“Authenticity is the extent to which others

perceive you as acting from honest, ethical motives, and the extent to which they sense that your behavior is congruent with your personal values – i.e. “playing straight.” Authenticity atau sinyal dari perilaku kita yang akan membuat orang lain menilai kita sebagai orang yang layak dipercaya, jujur, terbuka, dan mampu menghadirkan sejumput ketulusan. Elemen ini sangat penting sebab hanya dengan aspek inilah kita bisa membentangkan jejak relasi yang mulia nan bermartabat.

4. Clarity (Kejelasan)“Clarity is the ability to express ideas

clearly, effectively and with impact. It involves a range of “communicating” skills such as listening, feedback, paraphrasing, semantic flexibility, skillful use of language, skill in using metaphors and figures of speech, and the ability to explain things clearly and concisely.” Aspek ini menjelaskan sejauh mana kita dibekali kemampuan untuk menyampaikan gagasan dan ide kita secara baik dan persuasif sehingga orang lain bisa menerimanya dengan tangan terbuka. Sering kali kita memiliki gagasan yang baik, namun gagal mengkomunikasikannya secara baik sehingga atasan atau rekan kerja kita tidak berhasil diyakinkan. Kecerdasan sosial yang produktif barangkali memang hanya akan bisa dibangun dengan baik apabila kita mampu mengartikulasikan segenap pemikiran kita dengan penuh kejernihan dan kebeningan.

5. Empathy (Empati)“Emphaty is the skill of building

connections with people – the capacity to get people to meet you on a personal level of respect and willingness to cooperate.” Aspek ini merujuk pada sejauh mana kita bisa berempati pada pandangan dan gagasan orang lain. Dan juga sejauh mana kita memiliki keterampilan untuk bisa mendengarkan dan memahami maksud pemikiran orang lain. Kita barangkali akan bisa merajut sebuah jalinan relasi yang baik kalau saja kita semua selalu dibekali dengan rasa empati yang kuat  terhadap sesama rekan kita.

Page 5: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

F. PENGARUH SOCIAL INTELLIGENCE TERHADAP KESUKSESAN

Sosial IQ adalah ukuran kecerdasan sosial. IQ Sosial didasarkan pada 100 titik skala, dimana 100 adalah skor rata-rata dan 140 (di atas 140) dianggap sangat tinggi. Sosial IQ diukur dengan teknik tanya jawab. Orang dengan IQ sosial yang rendah akan dianggap anak-anak dan belum dewasa, bahkan jika orang yang berusia dewasa. Cara yang baik untuk mengukur IQ Sosial adalah dengan menggunakan sistem IQ dasar, disesuaikan dengan keterampilan sosial. Kebanyakan orang memiliki IQ sosial 85-115. Orang dengan IQ sosial di bawah 80 mungkin memiliki gangguan spektrum autisme, seperti sindrom Asperger dan skizofrenia. Orang-orang ini mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan memerlukan pelatihan keterampilan sosial atau dukungan tambahan dari spesialis jiwa. Orang-orang ini sulit mendapatkan pekerjaan karena mereka tidak memiliki komunikasi interpersonal yang diperlukan dan keterampilan sosial untuk sukses dalam angkatan kerja. Orang dengan IQ sosial atas 120 dianggap sangat sosial terampil dan menyesuaikan diri dengan baik, dan bisa bekerja dengan baik dengan pekerjaan yang melibatkan kontak langsung dan komunikasi dengan orang-orang.

Lihat tabel berikut

Tingkat Sosial Intelligence Umur

120 (diatas rata-rata – sosial dewasa) 20.4

110 18.7

100 (rata-rata) 17

90 15,3

80 13,6

70 (dibawah rata-rata) 11,9

60 10,2

50 8,5

40 6,8

30 5,1

20 3,4

G. CARA MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan sosial, diantaranya:1. Tubuh dapat berbicara lebih banyak dari kata-

kata;2. Tubuh dirancang untuk berkomunikasi dengan

orang lain;3. 55% makna yang akan disampaikan dalam

aktivitas tercermin pada sikap fisik;4. Tanpa kata-kata tubuh dapat

mengkomunikasikan apakah seseorang sedang sedih, senang, marah, kecewa, bahagia, malu, takut, khawatir, gugup, antusias, percaya diri, dan lain-lain;

5. Mendengarkan aktif.

Dengan kecerdasan sosial yang tertanam dalam diri  dapat menjadi pijakan, apabila tujuannya mengalami hambatan atau menghadapi masalah dengan orang lain. Keterampilan tersebut juga bermanfaat, ketika keinginannya ada rintangan atau dirinya sedang punya masalah dengan orang atau kelompok lain. Dia akan mengobservasi, mengamati,  dan mencari tahu berkaitan dengan problem yang sedang dihadapinya. Hasil dari pencariannya tersebut, dapat menjadi pondasi untuk menentukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.

Setelah ditemukan strategi efektif untuk memecahkan masalah, lalu  dikomunikasikan kepada  orang lain dengan empati. Dari proses ini dapat terjalin hubungan interpersonal mendalam yang bisa membuka sekat-sekat perbedaan, membincangkan berbagai masalah dari hati ke hati, mencari jalan terbaik yang memberi kemaslahatan semua pihak, dan   luwes menerapkan pola yang sudah ditemukan untuk menyelesaikan masalah dengan disesuaikan pada situasi. Apabila upaya ini diterapkan, tentu akan menghasilkan kedamaian dan kesantunan dalam menyelesaikan setiap persolaan.

Agar kecerdasan sosial menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah, perlu ada gerakan memahamkan, membudayakan, dan mengimplementasikan kecerdasan sosial di tengah-tengah komunitas masyarakat. Untuk mewujudkannya, diperlukan  sumbangsih dari berbagai elemen masyarakat.

Langkah kongkret yang dilakukan untuk memahamkan dan mengimplementasikan kecerdasan sosial  melalui pemberdayan masyarakat. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan, diantaranya organisasi-organisasi ditingkat lokal, seperti takmir masjid,

Page 6: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

karang taruna, rukun tetangga, dasa wisma, arisan, paguyuban keluarga (trah) dan lain-lain.

Model pemberdayaan menggunakan edutainment show. Agenda kegiatan yang bisa dikerjakan di lapangan adalah mengemas training, live musik, pemutaran film, ceramah ahli, dan menghadirkan tokoh yang disuguhkan dengan gaya entertainment. Model pemberdayaan seperti itu merupakan cara efektif karena tidak terkesan menggurui, sebagai proses pembelajaran yang menggugah kesadaran dan menanamkan nilai-nilai  mengenai arti pentingnya kecerdasan sosial. Sinergi dapat dibangun untuk mengembangkan dan memasyarakatkan kecerdasan sosial Di antaranya melalui kerjasama antara dunia industri (usaha)  dan perguruan tinggi. Dunia usaha saatnya peduli untuk berperan serta dalam community development

Salah satu hal terpenting dalam kecerdasan sosial adalah selalu mau secara ikhlas untuk memahami semua tantangan komunikasi sosial sebelum mengeluarkan pendapat atau ide untuk kepentingan kehidupan sosial. Kecerdasan sosial akan menuntun diri untuk menjadi orang bijak yang cerdas memahami orang lain, serta selalu hidup dengan persepsi positif terhadap semua warna kehidupan di sekitarnya.

H. KESIMPULAN

Kecerdasan Sosial adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan hubungan (relasi), membangun dan juga mempertahankan relasi dengan orang lain, sehingga dapat menguntungkan kedaua belah pihak. Dalam menjalin relasi ini, seseorang perlu bersikap dan bertingkah laku baik, sehingga relasi ini dapat dipertahankan.

Orang yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi biasanya mudah beradaptasi dan pandai berkomunikasi. Contoh orang yang memiliki kecerdasan ini misalnya Public Relation. Dalam pembelajaran, kegiatan untuk mengembangkan kecerdasan sosial dapat dilakukan dengan diskusi kelas. Adapun dalam keluarga dapat melatih anak untuk saling menghargai pendapat orang lain, berempati, bersosialisasi dengan teman sebaya, maupun orang dewasa.

I. SARAN

Pada dasarnya kecerdasan yang dimiliki seseorang haruslah di gunakan dan dikembangkan secara terus-menerus guna memaksimalkan potensi diri untuk lebih baik. Pada kecerdasan sosial, seseorang haruslah meningkatkan interaksi dengan orang lain dengan memperhatikan sikap dan tingkah laku diri sendiri maupun orang lain, baik merespon pendapat maupun dalam menyampaikan ide ataupun gagasan, sehingga dapat dipahami dan diterima dengan baik.

Page 7: Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga, 1980.Yusuf L N, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.http://sastraamijaya.wordpress.com/2009/03/18/kecerdasan-sosial/Goleman, Daniel (2006). Social Intelligence: The New Science of Human Relationships