PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN …

25
KARYA TULIS AKHIR PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN Oleh : Ahmad Syarifuddin 201510330311133 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021

Transcript of PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN …

KARYA TULIS AKHIR

PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN

STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

Oleh :

Ahmad Syarifuddin

201510330311133

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

ii

KARYA TULIS AKHIR

PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN

STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

Oleh :

Ahmad Syarifuddin

201510330311133

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

iii

HASIL KARYA TULIS AKHIR

PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN

STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

Ahmad Syarifuddin

201510330311133

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

iv

v

vi

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir Oleh Ahmad Syarifuddin ini

telah diuji dan dipertahankan didepan Tim Penguji

pada tanggal. 24 Juli 2021

Tim Penguji

dr. Hawin Nurdiana M.Kes, Sp.A. , Ketua

dr. Gita Sekar prihanti, M.Pd. Ked , Anggota

Dr. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes , Anggota

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya,

penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Shalawat

serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi

Wasallam, keluarga, para sahabat, dan pengikut beliau yang telah membawa dunia

ini dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.

Kajian Pustaka Plus ini berjudul “PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU

TENTANG MPASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN”.

Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun. Semoga

karya tulis ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi semua

pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Malang, 2021

Penulis

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar

besarnya kepada:

1. Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, FINASIM selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan bimbingannya

selama di Fakultas Kedokteran UMM.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMM

atas kesediaan waktu dan penyampaian ilmu yang sangat bermanfaat bagi

masa depan para mahasiswa FK UMM.

3. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, FINSDV selaku Wakil Dekan II Fakultas

Kedokteran UMM yang senantiasa bersabar dalam membimbing dan

mengajarkan ilmunya kepada kami.

4. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL, selaku Wakil Dekan III, yang penuh

semangat dalam menyampaikan ilmu dan motivasi yang membangun

semangat kami selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran.

5. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd. Ked, selaku pembimbing 1, atas kesabaran,

kebaikan hati, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing

hingga dapat menyelesaikan kajian pustaka ini dengan baik.

6. Dr. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku pembimbing 2, atas kesabaran,

kebaikan hati, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing

penulis hingga dapat menyelesaikan kajian pustaka ini dengan baik.

7. dr. Hawin Nurdiana M.Kes, Sp.A. selaku dosen penguji, yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, dan koreksinya

dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.

ix

8. Orang tua tercinta, serta kakak dan adikku tercinta, atas dukungan moril,

materiil, motivasi dan rohani serta telah menjadi sumber semangat penulis

untuk bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Seluruh staf TU Mas Joko, Mbak Citra, dan Pak Heri yang bersedia

membantu setiap tahapan proses hingga penyelesaian tugas akhir ini.

10. Sejawat FK UMM angkatan 2015, Metacarpal, atas dukungan, bantuan, dan

kerjasamanya. Semoga kelak dapat menjadi dokter-dokter profesional yang

barokah, sukses dunia akhirat, dan senantiasa dalam ketaatan kepada Allah

Subhanahu Wata’ala.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun.

Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi

semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Malang, 2021

Penulis

x

RINGKASAN

Syarifuddin, Ahmad. 2021. Pentingnya Pengetahuan Ibu Tentang MPASI

dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Gita Sekar Prihanti* (II)

Fathiyah Safitri**

Latar Belakang: Kekurangan gizi meningkatkan risiko anak mengalami infeksi,

memperparah infeksi, dan menunda pemulihan. Ibu berperan sebagai orang terdekat

anak yang mempunyai kewajiban untuk membantu anak dalam pemenuhan

kebutuhan gizi. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) diberikan sejak anak

berusia 6 bulan sampai 24 bulan. Pengetahuan ibu mengenai MP-ASI sangat

penting.

Tujuan: Mengetahui pentingnya pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status

gizi anak usia 6-24 bulan.

Metode: Kajian pustaka ini menggunakan metode kajian literatur. Jurnal diperoleh

dengan pencarian di Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci

complementary feeding in infant and children yang sudah terindeks scopus terbit

paling lama 2016.

Hasil : Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian MP-ASI harus dilakukan

pada saat yang tepat dan terus menerus. Pemberian MP-ASI yang terlalu lambat

atau terlalu cepat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekurangan gizi.

Konsistensi awal pemberian dimulai dari halus dan semi padat kemudian

ditingkatkan secara bertahap disertai peningkatan frekuensi makan. Semakin tinggi

pengetahuan ibu berbanding lurus dengan perilaku ibu yang lebih baik dalam

mempersiapkan MP-ASI. MP-ASI terlalu dini diberikan oleh 90% ibu yang

berpengetahuan kurang dan dapat menyebabkan gizi kurang.

Kesimpulan: Pemberian MP-ASI harus dilakukan dengan kesabaran, tepat waktu,

serta memperhatikan jumlah, jenis, konsistensi, cara penyajian, waktu penyajian,

dan kebersihannya. Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi status gizi anak yang

diberikan MP-ASI.

Kata Kunci: MP-ASI, status gizi, pengetahuan, anak 6-24 bulan.

*) Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang

**) Staf Pengajar Ilmu Farmakologi di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang

xi

SUMMARY

Syarifuddin, Ahmad. 2021. The importance of mother's knowledge of

complementary feeding related to nutritional status of Children Age 6-24 Months.

Thesis. Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I)

Gita Sekar Prihanti* (II) Fathiyah Safitri**

Introduction : Parents responsibility is to adequately supply their child's

nutritional requirements. Complementary feeding for breast milk are given from

the aged of 6 months to 24 months. Mother's knowledge on complementary feeding

is a very important thing.

Aim : To understand the importance of mother’s knowledge about complementary

feeding on nutrition status of children aged 6-24 months.

Methods: This literature review. Journals were selected from Google Scholar and

PubMed using keywords complementary feeding in infant and children. These

journals had been indexed by Scopus and published no later than 2016.

Discussion : The analysis showed that complementary feeding must be given on

time and continuously. Delayed or too early complementary feeding may result in

delayed growth and malnutrition. Complementary feeding was given from smooth

and semi solid consistency then increased gradually, along with the increase of

feeding frequency. The better the mother's knowledge is directly proportional with

better behaviors in mothers on complementary feeding preparation.

Complementary feeding that was given too early was done by 90% mothers with

lack of knowledge and may cause malnutrition.

Conclusion : Complementary feeding have to be given patiently, on time, and

consider amount, variety, consistency, serving method, also hygiene. Mother’s

knowledge may affect nutritional status of children that were given complementary

feeding.

Keywords : Complementary feeding, nutritional status, knowledge, children 6-24

months.

*) Lecturer of Public Health Science Faculty of Medicine, University of

Muhammadiyah Malang

**) Lecturer of Pharmacology at the Faculty of Medicine, University of

Muhammadiyah Malang

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS AKHIR iv

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS v

LEMBAR PENGUJIAN iv

KATA PENGANTAR vii

UCAPAN TERIMAKASIH viii

RINGKASAN x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR SINGKATAN xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB 1 1

PNDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Fokus Pembahasan 4

1.3 Tujuan 4

1.4 Manfaat 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Konsep Pengetahuan 5

2.1.1 Pengertian Pengetahuan 5

2.1.2 Tingkat Pengetahuan 6

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 8

2.2 Konsep Ibu 9

2.3 Konsep Dasar Makanan Pendamping ASI (MPASI) 11

2.3.1 Definisi 11

2.3.2 Tujuan 12

2.3.3 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian MPASI 12

2.3.4 Kriteria Makanan Pendamping ASI 14

2.3.5 Zat Gizi Yang Dibutuhkan Oleh Anak 15

2.3.6 Waktu Pemberian Makanan Padat 20

2.3.7 Saran Yang Dianjurkan Untuk Memulai Pengenalan Makanan Pada

Anak 22

2.3.8 Pola Pemberian Makanan 22

2.3.9 Indikator Kesiapan Anak Terhadap Makanan Padat 23

2.4 Konsep Dasar Status Gizi 24

xiii

2.4.1 Pengertian Status Gizi 24

2.4.2 Pengukuran Status Gizi 25

2.5 Kerangka Konsep 31

BAB 3 32

PEMBAHASAN 32

3.1 Pentingnya Pengetahuan Ibu Tentang MPASI Dengan Status Gizi Anak

Usia 6-24 Bulan. 32

3.1.1 Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang MPASI dan Status Gizi 32

3.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang MPASI 34

BAB 4 40

KESIMPULAN DAN SARAN 40

4.1 Kesimpulan 40

4.2 Saran 40

DAFTAR PUSTAKA 41

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1 Penentuan Status Gizi 25

Tabel 2 Interpretasi Grafik Pertumbuhan WHO 27

Tabel 3 Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks

Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standard

Baku Antropometeri WHO-NCHS)

28

Tabel 4 Interpretasi Grafik Pertumbuhan CDC 29

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Tabel Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep Pentingnya

Pengetahuan Ibu Tentang MPASI Dengan Status

Gizi Anak Usia 6-24 Bulan.

31

xvi

DAFTAR SINGKATAN

UNICEF : United Nations Children’s Fund

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

AGB : Anemia Gizi Besi

GAKY : Gangguan Akibat Kurang Yodium

ASI : Air Susu Ibu

MPASI : Makanan Pendamping Air Susu Ibu

IRT : Ibu Rumah Tangga

WHO : World Health Organization

IMT : Indeks Massa Tubuh

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

KEMENKES : Kementrian Kesehatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Tabel Halaman

Lampiran 1 Hasil Deteksi Plagiasi 48

Lampiran 2 Kartu Konsultasi Tugas Akhir 49

41

DAFTAR PUSTAKA

Abeshu MA, Lelisa A dan Geleta B (2016) “Complementary Feeding: Review of

Recommendations, Feeding Practices, and Adequacy of Homemade

Complementary Food Preparations in Developing Countries – Lessons from

Ethiopia,” Front Nutr, 3(41).

Adriani M; Wirjatmadi B (2012) Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Amperaningsih Y, Sari.S.A, Perdana A.A. 2018. Pola Pemberian MP-ASI pada

Balita Usia 6-24 Bulan. Vol (9). Jurnal Kesehatan. Universitas Malahayati

Bandar Lampung

Apriyanti, S. M. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita

Dengan Status Gizi Balita di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Tahun 2020

Correlation Of Mother's Level Knowledge About Toddler's Nutrition With

Toddler's Nutritional Status in Jelat Village Baregreg Subdistrict 2020.

Arisman MB (2009) Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:

EGC.

Armaya, B. (2017). Hubungan Pengasuhan Anak oleh Ibu dengan Kejadian Diare

pada Balita di Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara Kabupaten

Labuhanbatu.

Badan Litbang Kesehatan . Laporan Riskesdas 2018. Jakarta; Badan Litbang

Kesehatan, 2018

42

Badri PRA, Rosita Y dan Peratiwi D (2020) “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat Tentang Faktor Risiko

Hiperurisemia,” Syifa Medika, 10(2), hal. 141–8.

Binns C et al. (2020) “Guidelines for Complementary Feeding of Infants in the Asia

Pacific Region: APACPH Public Health Nutrition Group,” Asia Pacific

Journal of Public Health, hal. 1–9.

Black RE; Victora CG; Walker SP; et al (2013) “Maternal and child undernutrition

and overweight in low‐income and middle‐income countries,” The Lancet,

382, hal. 427–51.

Bolisani E dan Bratianu C (2018) “The Elusive Definition of Knowledge,”

Strategic thinking in knowledge management, hal. 1–22.

Cekla A dan Murati R (2016) “The Role of Parents in the Education of Children,”

Journal of Education and Practice, 7(5), hal. 61–4.

Denti BL (2018) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Asi Eksklusif

Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan

Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Devarea Y; Nasar SS; Sjarif DR; et al (2011) Asuhan Nutrisi Pediatrik. 1 ed.

Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Fitriani Y, Firdawati dan Lubis G (2019) “Hubungan Pemberian Jenis Makanan

Pendamping ASI dengan Perkembangan Bayi Umur 9-12 Bulan di Wilayah

Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang,” Jurnal Bidang Ilmu Kesehatanl,

43

8(4), hal. 238–46.

Goshu, F. B. (2019). Complementary Feeding Knowledge of Mother and

Nutritional Status of Infant/Young Children (6-23 Months) in Ethiopia.

International Journal of Health Economics and Policy, 3(4), 44.

Heryanto, Eko. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian

Makanan Pendamping ASI Dini. Jurnal Ilmu Kesehatan : Stikes Aisyah.

http://ejournal.stikesaisyah.ac.id

Herlistia BHR dan Muniroh L (2015) “Hubungan pemberian makanan pendamping

ASI (MP-ASI) dan sanitasi rumah dengan status gizi bayi keluarga miskin

perkotaan,” Media Gizi Indonesia, 10(1), hal. 76–83.

Hidayah N, Kasman dan Mayasari (2018) “Faktor-faktor Yang Berhubungan

Dengan Status Gizi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kertak Hanyar

Kabupaten Banjar,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(4), hal. 17–24.

Hock S et al. (2018) “Using the Revised Bloom Taxonomy to Analyze

Psychotherapeutic Games,” Hindawi Publishing Corporation.

Indrawati IPQA (2018) “Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Dengan

Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi,”

Jurnal Akademika Baiturrahim, 7, hal. 70–80.

Kemenkes RI (2017) “Buku Saku Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Republik

Indonesia.”

Kemenkes RI (2019) Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada

44

Balita. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian

Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman gizi seimbang. Jakarta.

KKBI (2016) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), KBBI Online. Tersedia pada:

https://kbbi.web.id/ibu (Diakses: 9 Juni 2021).

Kristianto Y dan Sulistyarini T (2013) “Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu

Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Umur 6 - 36 Bulan,”

Jurnal STIKES, 6(1), hal. 105–106.

Kusumasari dan Zulaekha. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan

Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja

Puskesmas Juwiring Klaten. [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lantip MPDP dan Nugraheni A (2017) “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu

Pada Informasi MP-ASI di Buku KIA Dengan Pemberian MP-ASI Balita

Usia 6-24 Bulan di Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara,” Jurnal

Kedokteran Diponegoro, 6, hal. 716–727.

Lestriani S dan Sulistyorini Y (2020) “Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan

Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian,” Jurnal Promosi

Kesehatan Indonesia, 8(1), hal. 1–11.

Liza, Juraidah, dan Jitasari. 2019. Fenomena Gizi Buruk di Wilayah Kerja

Puskesmas Peusangan. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan.

http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.pjp/JIK

45

Misnati (2015) “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Dengan

Pemberian MP-ASI Pada Anak 6-24 Bulan di Desa Ulapato A Kecamatan

Telaga Biru Kabupaten Gorontalo,” Health and Nutritions Journal, 1, hal.

32–40.

Mufida L, Widyaningsih TD dan Maligan JM (2015) “Prinsip Dasar Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk Bayi 6-24 Bulan,” Jurnal Pangan

dan Argoindustri, 3(4), hal. 6.

Nimah C; Muniroh L (2015) “Hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan

dan pola asuh ibu dengan wasting dan stunting pada balita keluarga miskin,”

Media Gizi Indonesia, 10(1), hal. 84–90.

Ninditya L, Fadhila SR dan Devaera Y (2016) Memberi Makan pada Bayi: Kapan,

Apa, dan Bagaimana?, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tersedia pada:

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-

pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana (Diakses: 10 Juni 2021).

Notoadmojo S (2011) Kesehatan Masyarakat, Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nurmaliza; Herlina S (2019) “Hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap

status gizi balita,” Jurnal Kesmas, 1(1), hal. 44–8.

Par’i HM, Wiyono S dan Harjatmo TP (2017) Penilaian Status Gizi. Jakarta: Pusat

Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Prell C dan Koletzko B (2016) “Breastfeeding and Complementary Feeding,” Dtsch

46

Arztebl Int, 113(25), hal. 435–44.

Putri PAC, Widarti IGAA dan Dewantari NM (2018) “Putri PAC,” Pola pemberian

MP-ASI dan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja UPT Kesmas

Tampaksiring, 7(4), hal. 138–144.

Putri, D. (2020). Hubungan Status Gizi Dengan Sikap Anak Usia 9-11 Tahun Dala

Memilih Makanan Jajanan (Doctoral dissertation, Stikes Insan Cendekia

Medika Jombang).

Rahmad AH (2017) “Analisis Penggunan Jenis MP-ASI dan Status Keluarga

Tehadap Statuz Gizi Anak Usia 7-24 Bulan Di Kecamatan Jaya Baru Kota

Banda Aceh,” Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, hal. 3.

Septikasari, Majestika. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi.

Yogyakarta: UNY Press

Shobah A dan Rokhaidah (2021) “Hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi

bayi usia 6-24 bulan,” Indonesian Jurnal of Health Development, 3(1), hal.

201–208.

Singh DR et al. (2019) “Factors associated with newborn care knowledge and

practices in the upper Himalayas,” PLoS One, 14(9).

Soetjiningsih G (2015) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Soraya, Sukandar Sinaga dkk. 2017. Hubungan Pengetahuan Gizi, Tingkat

Kecukupan Zat Gizi, dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi. Vol (6). Jurnal

Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition). Institut Pertanian Bogor

47

Supariasa (2012) Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC.

Suhardjo. (2009). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Tasnim, T., Mwanri, L., & Dasvarma, G. (2018). Mother’s child feeding knowledge

and practices associated with underweight in children under-five years: A

study from Rural Konawe, Indonesia. Public Health of Indonesia, 4(1), 9-18.

Udoh EE dan Amodu OK (2016) “Complementary feeding practices among

mothers and nutritional status of infants in Akpabuyo Area, Cross River State

Nigeria,” Springerplus, 5(2073), hal. 4–9.

UNICEF/WHO/World Bank Group. 2018 : Joint child malnutrition estimates, NCD

Risk Factor Collaboration, WHO Global Health Observatory.

UNICEF/WHO/World Bank Joint Child Malnutrition Estimates, 2021 Edition

Velarde ER et al. (2016) “Guidelines for complementary feeding in healthy

infants,” Topics in Pediatrics, 73(5), hal. 338–356.

World Health Organization (2008) WHO child growth standard: training course on

child growth assessment. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization (2020) Infant and young child feeding, Fact Sheets.

World Health Organization. Ambition and Action in Nutrition. 2016 -2025.

Geneva; 2016.World Health Organization. Nutrition In South East Asia.

Nutrition Profile of the WHO Soith East Asia Region. New Delhi:

World Health Organization Regional Office for South-East Asia; 2000.

48

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Hasil Deteksi Plagiasi