PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN …
Transcript of PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN …
KARYA TULIS AKHIR
PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN
STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN
Oleh :
Ahmad Syarifuddin
201510330311133
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
ii
KARYA TULIS AKHIR
PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN
STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN
Oleh :
Ahmad Syarifuddin
201510330311133
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
iii
HASIL KARYA TULIS AKHIR
PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG MPASI DENGAN
STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
Ahmad Syarifuddin
201510330311133
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
vi
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir Oleh Ahmad Syarifuddin ini
telah diuji dan dipertahankan didepan Tim Penguji
pada tanggal. 24 Juli 2021
Tim Penguji
dr. Hawin Nurdiana M.Kes, Sp.A. , Ketua
dr. Gita Sekar prihanti, M.Pd. Ked , Anggota
Dr. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes , Anggota
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam, keluarga, para sahabat, dan pengikut beliau yang telah membawa dunia
ini dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.
Kajian Pustaka Plus ini berjudul “PENTINGNYA PENGETAHUAN IBU
TENTANG MPASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN”.
Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun. Semoga
karya tulis ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi semua
pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Malang, 2021
Penulis
viii
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar
besarnya kepada:
1. Dr. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, FINASIM selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan bimbingannya
selama di Fakultas Kedokteran UMM.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMM
atas kesediaan waktu dan penyampaian ilmu yang sangat bermanfaat bagi
masa depan para mahasiswa FK UMM.
3. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, FINSDV selaku Wakil Dekan II Fakultas
Kedokteran UMM yang senantiasa bersabar dalam membimbing dan
mengajarkan ilmunya kepada kami.
4. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL, selaku Wakil Dekan III, yang penuh
semangat dalam menyampaikan ilmu dan motivasi yang membangun
semangat kami selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran.
5. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd. Ked, selaku pembimbing 1, atas kesabaran,
kebaikan hati, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing
hingga dapat menyelesaikan kajian pustaka ini dengan baik.
6. Dr. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku pembimbing 2, atas kesabaran,
kebaikan hati, serta kesediaan dalam meluangkan waktu dalam membimbing
penulis hingga dapat menyelesaikan kajian pustaka ini dengan baik.
7. dr. Hawin Nurdiana M.Kes, Sp.A. selaku dosen penguji, yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, dan koreksinya
dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini.
ix
8. Orang tua tercinta, serta kakak dan adikku tercinta, atas dukungan moril,
materiil, motivasi dan rohani serta telah menjadi sumber semangat penulis
untuk bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
9. Seluruh staf TU Mas Joko, Mbak Citra, dan Pak Heri yang bersedia
membantu setiap tahapan proses hingga penyelesaian tugas akhir ini.
10. Sejawat FK UMM angkatan 2015, Metacarpal, atas dukungan, bantuan, dan
kerjasamanya. Semoga kelak dapat menjadi dokter-dokter profesional yang
barokah, sukses dunia akhirat, dan senantiasa dalam ketaatan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun.
Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan keilmuan dan bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Malang, 2021
Penulis
x
RINGKASAN
Syarifuddin, Ahmad. 2021. Pentingnya Pengetahuan Ibu Tentang MPASI
dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Gita Sekar Prihanti* (II)
Fathiyah Safitri**
Latar Belakang: Kekurangan gizi meningkatkan risiko anak mengalami infeksi,
memperparah infeksi, dan menunda pemulihan. Ibu berperan sebagai orang terdekat
anak yang mempunyai kewajiban untuk membantu anak dalam pemenuhan
kebutuhan gizi. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) diberikan sejak anak
berusia 6 bulan sampai 24 bulan. Pengetahuan ibu mengenai MP-ASI sangat
penting.
Tujuan: Mengetahui pentingnya pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan status
gizi anak usia 6-24 bulan.
Metode: Kajian pustaka ini menggunakan metode kajian literatur. Jurnal diperoleh
dengan pencarian di Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci
complementary feeding in infant and children yang sudah terindeks scopus terbit
paling lama 2016.
Hasil : Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian MP-ASI harus dilakukan
pada saat yang tepat dan terus menerus. Pemberian MP-ASI yang terlalu lambat
atau terlalu cepat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekurangan gizi.
Konsistensi awal pemberian dimulai dari halus dan semi padat kemudian
ditingkatkan secara bertahap disertai peningkatan frekuensi makan. Semakin tinggi
pengetahuan ibu berbanding lurus dengan perilaku ibu yang lebih baik dalam
mempersiapkan MP-ASI. MP-ASI terlalu dini diberikan oleh 90% ibu yang
berpengetahuan kurang dan dapat menyebabkan gizi kurang.
Kesimpulan: Pemberian MP-ASI harus dilakukan dengan kesabaran, tepat waktu,
serta memperhatikan jumlah, jenis, konsistensi, cara penyajian, waktu penyajian,
dan kebersihannya. Pengetahuan ibu dapat mempengaruhi status gizi anak yang
diberikan MP-ASI.
Kata Kunci: MP-ASI, status gizi, pengetahuan, anak 6-24 bulan.
*) Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang
**) Staf Pengajar Ilmu Farmakologi di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang
xi
SUMMARY
Syarifuddin, Ahmad. 2021. The importance of mother's knowledge of
complementary feeding related to nutritional status of Children Age 6-24 Months.
Thesis. Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I)
Gita Sekar Prihanti* (II) Fathiyah Safitri**
Introduction : Parents responsibility is to adequately supply their child's
nutritional requirements. Complementary feeding for breast milk are given from
the aged of 6 months to 24 months. Mother's knowledge on complementary feeding
is a very important thing.
Aim : To understand the importance of mother’s knowledge about complementary
feeding on nutrition status of children aged 6-24 months.
Methods: This literature review. Journals were selected from Google Scholar and
PubMed using keywords complementary feeding in infant and children. These
journals had been indexed by Scopus and published no later than 2016.
Discussion : The analysis showed that complementary feeding must be given on
time and continuously. Delayed or too early complementary feeding may result in
delayed growth and malnutrition. Complementary feeding was given from smooth
and semi solid consistency then increased gradually, along with the increase of
feeding frequency. The better the mother's knowledge is directly proportional with
better behaviors in mothers on complementary feeding preparation.
Complementary feeding that was given too early was done by 90% mothers with
lack of knowledge and may cause malnutrition.
Conclusion : Complementary feeding have to be given patiently, on time, and
consider amount, variety, consistency, serving method, also hygiene. Mother’s
knowledge may affect nutritional status of children that were given complementary
feeding.
Keywords : Complementary feeding, nutritional status, knowledge, children 6-24
months.
*) Lecturer of Public Health Science Faculty of Medicine, University of
Muhammadiyah Malang
**) Lecturer of Pharmacology at the Faculty of Medicine, University of
Muhammadiyah Malang
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS AKHIR iv
LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS v
LEMBAR PENGUJIAN iv
KATA PENGANTAR vii
UCAPAN TERIMAKASIH viii
RINGKASAN x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR SINGKATAN xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB 1 1
PNDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Fokus Pembahasan 4
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Konsep Pengetahuan 5
2.1.1 Pengertian Pengetahuan 5
2.1.2 Tingkat Pengetahuan 6
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 8
2.2 Konsep Ibu 9
2.3 Konsep Dasar Makanan Pendamping ASI (MPASI) 11
2.3.1 Definisi 11
2.3.2 Tujuan 12
2.3.3 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian MPASI 12
2.3.4 Kriteria Makanan Pendamping ASI 14
2.3.5 Zat Gizi Yang Dibutuhkan Oleh Anak 15
2.3.6 Waktu Pemberian Makanan Padat 20
2.3.7 Saran Yang Dianjurkan Untuk Memulai Pengenalan Makanan Pada
Anak 22
2.3.8 Pola Pemberian Makanan 22
2.3.9 Indikator Kesiapan Anak Terhadap Makanan Padat 23
2.4 Konsep Dasar Status Gizi 24
xiii
2.4.1 Pengertian Status Gizi 24
2.4.2 Pengukuran Status Gizi 25
2.5 Kerangka Konsep 31
BAB 3 32
PEMBAHASAN 32
3.1 Pentingnya Pengetahuan Ibu Tentang MPASI Dengan Status Gizi Anak
Usia 6-24 Bulan. 32
3.1.1 Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang MPASI dan Status Gizi 32
3.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang MPASI 34
BAB 4 40
KESIMPULAN DAN SARAN 40
4.1 Kesimpulan 40
4.2 Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 41
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
Tabel 1 Penentuan Status Gizi 25
Tabel 2 Interpretasi Grafik Pertumbuhan WHO 27
Tabel 3 Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks
Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standard
Baku Antropometeri WHO-NCHS)
28
Tabel 4 Interpretasi Grafik Pertumbuhan CDC 29
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Tabel Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep Pentingnya
Pengetahuan Ibu Tentang MPASI Dengan Status
Gizi Anak Usia 6-24 Bulan.
31
xvi
DAFTAR SINGKATAN
UNICEF : United Nations Children’s Fund
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
AGB : Anemia Gizi Besi
GAKY : Gangguan Akibat Kurang Yodium
ASI : Air Susu Ibu
MPASI : Makanan Pendamping Air Susu Ibu
IRT : Ibu Rumah Tangga
WHO : World Health Organization
IMT : Indeks Massa Tubuh
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
KEMENKES : Kementrian Kesehatan
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Tabel Halaman
Lampiran 1 Hasil Deteksi Plagiasi 48
Lampiran 2 Kartu Konsultasi Tugas Akhir 49
41
DAFTAR PUSTAKA
Abeshu MA, Lelisa A dan Geleta B (2016) “Complementary Feeding: Review of
Recommendations, Feeding Practices, and Adequacy of Homemade
Complementary Food Preparations in Developing Countries – Lessons from
Ethiopia,” Front Nutr, 3(41).
Adriani M; Wirjatmadi B (2012) Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Amperaningsih Y, Sari.S.A, Perdana A.A. 2018. Pola Pemberian MP-ASI pada
Balita Usia 6-24 Bulan. Vol (9). Jurnal Kesehatan. Universitas Malahayati
Bandar Lampung
Apriyanti, S. M. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita
Dengan Status Gizi Balita di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Tahun 2020
Correlation Of Mother's Level Knowledge About Toddler's Nutrition With
Toddler's Nutritional Status in Jelat Village Baregreg Subdistrict 2020.
Arisman MB (2009) Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
EGC.
Armaya, B. (2017). Hubungan Pengasuhan Anak oleh Ibu dengan Kejadian Diare
pada Balita di Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara Kabupaten
Labuhanbatu.
Badan Litbang Kesehatan . Laporan Riskesdas 2018. Jakarta; Badan Litbang
Kesehatan, 2018
42
Badri PRA, Rosita Y dan Peratiwi D (2020) “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat Tentang Faktor Risiko
Hiperurisemia,” Syifa Medika, 10(2), hal. 141–8.
Binns C et al. (2020) “Guidelines for Complementary Feeding of Infants in the Asia
Pacific Region: APACPH Public Health Nutrition Group,” Asia Pacific
Journal of Public Health, hal. 1–9.
Black RE; Victora CG; Walker SP; et al (2013) “Maternal and child undernutrition
and overweight in low‐income and middle‐income countries,” The Lancet,
382, hal. 427–51.
Bolisani E dan Bratianu C (2018) “The Elusive Definition of Knowledge,”
Strategic thinking in knowledge management, hal. 1–22.
Cekla A dan Murati R (2016) “The Role of Parents in the Education of Children,”
Journal of Education and Practice, 7(5), hal. 61–4.
Denti BL (2018) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Asi Eksklusif
Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Devarea Y; Nasar SS; Sjarif DR; et al (2011) Asuhan Nutrisi Pediatrik. 1 ed.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Fitriani Y, Firdawati dan Lubis G (2019) “Hubungan Pemberian Jenis Makanan
Pendamping ASI dengan Perkembangan Bayi Umur 9-12 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang,” Jurnal Bidang Ilmu Kesehatanl,
43
8(4), hal. 238–46.
Goshu, F. B. (2019). Complementary Feeding Knowledge of Mother and
Nutritional Status of Infant/Young Children (6-23 Months) in Ethiopia.
International Journal of Health Economics and Policy, 3(4), 44.
Heryanto, Eko. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian
Makanan Pendamping ASI Dini. Jurnal Ilmu Kesehatan : Stikes Aisyah.
http://ejournal.stikesaisyah.ac.id
Herlistia BHR dan Muniroh L (2015) “Hubungan pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) dan sanitasi rumah dengan status gizi bayi keluarga miskin
perkotaan,” Media Gizi Indonesia, 10(1), hal. 76–83.
Hidayah N, Kasman dan Mayasari (2018) “Faktor-faktor Yang Berhubungan
Dengan Status Gizi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kertak Hanyar
Kabupaten Banjar,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(4), hal. 17–24.
Hock S et al. (2018) “Using the Revised Bloom Taxonomy to Analyze
Psychotherapeutic Games,” Hindawi Publishing Corporation.
Indrawati IPQA (2018) “Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Dengan
Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi,”
Jurnal Akademika Baiturrahim, 7, hal. 70–80.
Kemenkes RI (2017) “Buku Saku Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Republik
Indonesia.”
Kemenkes RI (2019) Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
44
Balita. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian
Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman gizi seimbang. Jakarta.
KKBI (2016) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), KBBI Online. Tersedia pada:
https://kbbi.web.id/ibu (Diakses: 9 Juni 2021).
Kristianto Y dan Sulistyarini T (2013) “Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu
Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi Umur 6 - 36 Bulan,”
Jurnal STIKES, 6(1), hal. 105–106.
Kusumasari dan Zulaekha. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan
Pendamping ASI Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja
Puskesmas Juwiring Klaten. [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lantip MPDP dan Nugraheni A (2017) “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
Pada Informasi MP-ASI di Buku KIA Dengan Pemberian MP-ASI Balita
Usia 6-24 Bulan di Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara,” Jurnal
Kedokteran Diponegoro, 6, hal. 716–727.
Lestriani S dan Sulistyorini Y (2020) “Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian,” Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia, 8(1), hal. 1–11.
Liza, Juraidah, dan Jitasari. 2019. Fenomena Gizi Buruk di Wilayah Kerja
Puskesmas Peusangan. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan.
http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.pjp/JIK
45
Misnati (2015) “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Dengan
Pemberian MP-ASI Pada Anak 6-24 Bulan di Desa Ulapato A Kecamatan
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo,” Health and Nutritions Journal, 1, hal.
32–40.
Mufida L, Widyaningsih TD dan Maligan JM (2015) “Prinsip Dasar Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk Bayi 6-24 Bulan,” Jurnal Pangan
dan Argoindustri, 3(4), hal. 6.
Nimah C; Muniroh L (2015) “Hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan
dan pola asuh ibu dengan wasting dan stunting pada balita keluarga miskin,”
Media Gizi Indonesia, 10(1), hal. 84–90.
Ninditya L, Fadhila SR dan Devaera Y (2016) Memberi Makan pada Bayi: Kapan,
Apa, dan Bagaimana?, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tersedia pada:
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-
pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana (Diakses: 10 Juni 2021).
Notoadmojo S (2011) Kesehatan Masyarakat, Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nurmaliza; Herlina S (2019) “Hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap
status gizi balita,” Jurnal Kesmas, 1(1), hal. 44–8.
Par’i HM, Wiyono S dan Harjatmo TP (2017) Penilaian Status Gizi. Jakarta: Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Prell C dan Koletzko B (2016) “Breastfeeding and Complementary Feeding,” Dtsch
46
Arztebl Int, 113(25), hal. 435–44.
Putri PAC, Widarti IGAA dan Dewantari NM (2018) “Putri PAC,” Pola pemberian
MP-ASI dan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja UPT Kesmas
Tampaksiring, 7(4), hal. 138–144.
Putri, D. (2020). Hubungan Status Gizi Dengan Sikap Anak Usia 9-11 Tahun Dala
Memilih Makanan Jajanan (Doctoral dissertation, Stikes Insan Cendekia
Medika Jombang).
Rahmad AH (2017) “Analisis Penggunan Jenis MP-ASI dan Status Keluarga
Tehadap Statuz Gizi Anak Usia 7-24 Bulan Di Kecamatan Jaya Baru Kota
Banda Aceh,” Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, hal. 3.
Septikasari, Majestika. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi.
Yogyakarta: UNY Press
Shobah A dan Rokhaidah (2021) “Hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi
bayi usia 6-24 bulan,” Indonesian Jurnal of Health Development, 3(1), hal.
201–208.
Singh DR et al. (2019) “Factors associated with newborn care knowledge and
practices in the upper Himalayas,” PLoS One, 14(9).
Soetjiningsih G (2015) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Soraya, Sukandar Sinaga dkk. 2017. Hubungan Pengetahuan Gizi, Tingkat
Kecukupan Zat Gizi, dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi. Vol (6). Jurnal
Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition). Institut Pertanian Bogor
47
Supariasa (2012) Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC.
Suhardjo. (2009). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Tasnim, T., Mwanri, L., & Dasvarma, G. (2018). Mother’s child feeding knowledge
and practices associated with underweight in children under-five years: A
study from Rural Konawe, Indonesia. Public Health of Indonesia, 4(1), 9-18.
Udoh EE dan Amodu OK (2016) “Complementary feeding practices among
mothers and nutritional status of infants in Akpabuyo Area, Cross River State
Nigeria,” Springerplus, 5(2073), hal. 4–9.
UNICEF/WHO/World Bank Group. 2018 : Joint child malnutrition estimates, NCD
Risk Factor Collaboration, WHO Global Health Observatory.
UNICEF/WHO/World Bank Joint Child Malnutrition Estimates, 2021 Edition
Velarde ER et al. (2016) “Guidelines for complementary feeding in healthy
infants,” Topics in Pediatrics, 73(5), hal. 338–356.
World Health Organization (2008) WHO child growth standard: training course on
child growth assessment. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization (2020) Infant and young child feeding, Fact Sheets.
World Health Organization. Ambition and Action in Nutrition. 2016 -2025.
Geneva; 2016.World Health Organization. Nutrition In South East Asia.
Nutrition Profile of the WHO Soith East Asia Region. New Delhi:
World Health Organization Regional Office for South-East Asia; 2000.