K - 35 Abses Paru (Ilmu Penyakit Paru) -...
Transcript of K - 35 Abses Paru (Ilmu Penyakit Paru) -...
1
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
DEFINISI
• Abses paru adalah proses infeksi paru supuratif yang
menimbulkan destruksi parenkim dan pembentukan satu atau
lebih kaviti yang mengandung pus sehingga membentuk
gambaran Radiologist Air Fluid Level.
• Abses paru Primer adalah akibat pneumonia aspirasi atau
bronkogenik
• Abses paru Sekunder adalah akibat penyebaran infeksi dari
tempat lain secara :
– Hematogen
– Limfogen
– Perkontinuitatum
2
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko utama :
• Aspirasi sekret orofaring
• Proses neurologis
• Defek esophagus
• Intubasi
Tabel Faktor Risiko Terjadi Abses Paru
�� AspirasiAspirasi
�� PenyakitPenyakit gigigigi dandan gusigusi, , piorheapiorhea
�� ObstruksiObstruksi jalanjalan napasnapas
�� BronkiektasisBronkiektasis
�� InfarkInfark paruparu
�� Fibrosis Fibrosis kistikkistik
�� SindromSindrom disfungsidisfungsi siliasilia
�� SekuesterSekuester paruparu
�� GangguanGangguan imunitiimuniti//sindromsindrom defisiensidefisiensi imunitiimuniti
�� Pneumonia emboli Pneumonia emboli
3
ETIOLOGI
• Menunjukkan kuman
– Abses paru primer disebabkan kuman anaerob yang terdapat di daerah orofaring. Kuman penyebabnya polimikroba dengan predominan kuman anaerob Seperti :
• Prevotella melanninogenica
• Fusobacterium nucletum
• Peptosraptococcus
– Abses paru sekunder kuman penyebabnya
• Staphilococcus aereus
• Streptococcus pneumoniae
• Klebsiella pneumoniae
• Haemophillus influenza
PATOGENESIS
• Abses Paru yang paling sering terjadi akibat
aspirasi kuman dari saluran napas bagian atas
Teraspirasi kedalam paru Paru Kanan
• Abses karena aspirasi dimulai dari suatu
infeksi lokal bronkus bronkiolus
• Pembuluh darah lokal Trombosis
Nekrosis + likuefaksi. Jaringan granulasi
Nekrosis kaviti (Air Fluid Level)
4
DIAGNOSIS
• Gejala klinis– Akut maupun Kronik– Prodmoral
– Batuk darah– Nyeri dada – Sianosis
• Demam• Sesak napas• Malaise• Anoreksia
�� BB BB
�� BatukBatuk (+)(+)
�� Sputum Sputum kentalkental berbauberbau busukbusuk
• Pemeriksaan fisik
– Normal
– Dijumpai kelainan apabila teradapat
• Pneumonia
• Atelektasis
• Efusi pleura
– Bunyi napas tambahan aforik
5
• Gambaran radiologis
– Terdapat kaviti berbentuk oval dan bulan dengan
dinding tebal dan gambaran Air Fluid Level
didalam kaviti tersebut.
�� MikrobiologisMikrobiologis
�� PewarnaanPewarnaan gram sputumgram sputum
�� BiakanBiakan kumankuman anaerobanaerob perluperlu dilakukandilakukan dengandenganmedia media khususkhusus
�� BahanBahan biakanbiakan didapatdidapat daridari
�� AspiratAspirat trans trans trakealtrakeal
�� CairanCairan pleura (pleura (empiemaempiema) )
�� AspirasiAspirasi paruparu perkutaneusperkutaneus dengandengan panduanpanduan CTCT--scan, scan,
USG, USG, FluoroskopiFluoroskopi
• Diagnosis banding
– Karsinoma bronkus dengan kaviti
– Tuberkulosis paru dan infeksi jamur
– Bulla paru yang terinfeksi dengan suatu batas permukaan
cairan
– Kista paru yang terinfeksi
– Empiema terlokalisir
– Hematoma paru
– Sekuester paru
6
• Terapi
– Pemberian antibiotic dan drainase merupakan
kunci terapi abses paru.
– Terapi antibiotic umumnya memerlukan waktu
cukup lama untuk mencegah kekambuhan,
biasanya memerlukan waktu antara 1 sampai 3
bulan
• Drainase
Drainase postural perlu dilakukan pada penderitaabses paru dan harus dilakukan dengan hati-hati.Tindakan drainase ini sangat penting dalampenyembuhan abses.
• Bronkoskopi
Bronkoskopi dapat membantu drainase danpengambilan benda asing serta diagnosis tumor.Perlu diingat bahwa bronkoskopi mengandungrisiko pecahnya abses paru sehingga dapattumpah ke bronkus dan menyebabkan asfiksia.
7
• Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah empiema
dengan atau tanpa fistel bronkopleura. Pecahnya
abses mengakibatkan tumpahnya pus ke dalam
saluran napas mengakibatkan penyebaran infeksi
lebih luas dan bahkan dapat berakibat asfiksia.