Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

19
KAJIAN YAUMUL MIZAN ان ز مي ل ا وم ي ل ا

Transcript of Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Page 1: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

KAJIANYAUMULMIZAN

الميزان اليوم

Page 2: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

الميزان اليوم

Nafis Fathur Rizky Wahyudi Hana Dwi Firshani Orientia Chumairotul Hidayah Silmi Azizah

Disusun oleh :

XII MIA 8 SMA Negeri 1 Cilacap

Page 3: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Pengertian Secara bahasa (etimologi) mizan artinya adalah alat (neraca)

untuk mengukur sesuatu berdasarkan berat dan ringan Secara istilah (terminologi), mizan adalah sesuatu yang Allah

letakkan pada hari Kiamat untuk menimbang amalan hamba-Nya, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan ijma’ salaf.

Page 4: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Dalil Berkenaan dengan Yaumul Mizan(Q.S. Al-Mukminun: 102-104):Barangsiapa yang berat timbangan [kebaikan] nya maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. (102) Dan barangsiapa yang ringan timbangannya[8], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. (103) Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (104).

Page 5: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Dalil Berkenaan dengan Yaumul MizanAllah Ta’ala berfirman:

خردل من ة حب مثقال كان وإن \ا شيئ نفس تظلم فال القيامة ليوم القسط الموازين ونضعحاسبين ) بنا وكtفى بها (47أتينا

Artinya: “Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

Page 6: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Dalil Berkenaan dengan Yaumul Mizan(Q.S. Al-Kahfi: 49):                                                    Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang [tertulis] di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak [pula] yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada [tertulis]. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun". (49).

Page 7: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Dalil Berkenaan dengan Yaumul Mizan

 Sabda Rasulullah saw.:       “Dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, berat dalam timbangan (pada hari Kiamat). dan dicintai oleh ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) : ‘Subhaanallah wa bihamdihi, subhaanallahil ‘adziim. “ [1].

Page 8: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Kapan Yaumul MizanAl Imãm Al Qurthuby الله dalam kitab beliau yang berjudul “At Tadzkiroh fi رحمهAhwãlil Mautã wa ‘Umũril Ãkhiroh” (Peringatan Tentang Keadaan Orang Mati dan Perkara-Perkara Akhirat) Juz 1 halaman 402, yaitu Kitab yang khusus berbicara tentang Qiyamah Sughro (Kiamat Kecil) dan Qiyamah Kubro (Kiamat Besar), beliau الله :menukil perkataan para ‘Ulama Ahlus Sunnah bahwa رحمه

“Jika Al Hisãb (perhitungan amalan-amalan seseorang) sudah selesai, maka berikutnya adalah Waznul A’mãl dimana amalan setiap manusia ditimbang. Karena dengan timbangan itu lah kemudian akan ditegakkannya pembalasan Allõh وتعالى Maka Al Mizan adalah setelah Al Hisab, karena Al Hisab .سبحانهadalah untuk menentukan amalan sedangkan Al Mizan adalah untuk menampakkan kadarnya agar pembalasan menjadi sesuai.”Oleh karena itu Al Mizan didahului oleh Al Hisãb. Karena Hari Hisãb merupakan pengakuan manusia, bahwa benar ia telah melakukan sesuatu amalan ini dan itu semasa hidupnya di dunia. Semua pengakuan itu ada dalam Muhãsabah.

Page 9: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Tujuan Yaumul MizanSelanjutnya kata beliau (Al Imãm Al Qurthuby الله bahwa Yaumul Mizan adalah (رحمهuntuk memperlihatkan balasan amalan seseorang. Seseorang itu berhak mendapatkan balasan seperti apakah akan ditentukan setelah Al Mizan; dimana balasan Allõh سبحانه terhadap manusia itu adalah sesuai dengan pengakuan amalannya, sesuai وتعالىdengan timbangan hasil prestasi amalan yang telah ia lakukan ketika hidup di dunia.

Page 10: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Besarnya Mizan.Mizan di hari Kiamat adalah sesuatu yang hakiki dan benar-benar ada. Ukurannya sangat besar, melebihi besarnya langit dan bumi. Seandainya langit dan bumi diletakkan dalam daun timbangannya, niscaya mizan tersebut akan tetap lapang / longgar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. ! : هذا؟ يزن لمن رب يا المالئكة فتقول لوسعت، واألرض موات الس فيه وزن فلو القيامة، يوم الميزان يوضع

: : عبادتك حق عبدناك ما سبحانك المالئكة فتقول خلقي، من شئت لمن تعالى الله .فيقول. “Pada hari Kiamat, mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (Shahih, HR. al-Hakim dan dinilai shohih oleh imam Al-Hakim, Adz-Dzahabi, al-Albani, dll. (Silsilah As-Silsilah Ash-Shohihah, no. 941).

Page 11: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Keakuratan MizanKaum muslimin rahimakumullah, mizan ini sangat akurat dalam menimbang, tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun. Allah Ta’ala berfirman:حاسبين بنا وكفى بها أتينا خردل من ة حب مثقال كان وإن \ا شيئ نفس تظلم فال القيامة ليوم القسط الموازين ونضع

(47)“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

Sumber: https://muslim.or.id/8079-yaumul-mizan.html

Page 12: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Bentuknya MizanDari Abu Sa’id al-Khudzri Radhiyallahu Anhu berkata: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “............... Nabi Musa menjawab; semua hamba-Mu bisa mengucapkan ini, Maka Allah berkata kepada Musa; Wahai Musa, kalau sekiranya tujuh langit dan segala penghuninya selain Aku, dan juga tujuh lapis bumi, dan semua itu di letakkan pada suatu daun timbangan [Mizan], dan kalimat La ilaha illallahu di letakkan pada satu daun timbangan yang lainnya, maka akan lebih berat kalimat La ilaha illallah.”

(Shahih, HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim, di shahihkan oleh ibnu Hibban, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, ibnu Hajar (Fathul Bari (/11/208)).

Jadi, Mizan yang Allah ciptakan tersebut memiliki dua daun timbangan / dua mata timbangan sebagaimana dalam hadits diatas dan juga dalam hadits tentang kartu (bithoqoh) yang akan kami sampaikan haditsnya nanti.

“YANG PERLU KITA LAKUKAN ADALAH MEMPERCAYAINYA”

Page 13: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Banyaknya Timbangan

BANYAKNYA TIMBANGAN. Menurut Al Haafidz Ibnu Hajar Al Asqolaany,  yang benar adalah bahwa Al Mizan (Timbangan) itu adalah satu, tidak bisa kita gambarkan dengan banyak timbangan, betapapun banyaknya amalan yang akan ditimbang. Karena keadaan di Hari Kiamat itu tidaklah bisa dipikirkan oleh akal manusia ataupun digambarkan dengan gambaran-gambaran duniawi. Sebagaimana dinukil juga dari pendapat Imaam Al Hasan Al Basri, dimana beliau berkata: “Setiap manusia mempunyai timbangan. Yang berat adalah penetapan bahwa kelak di Hari Kiamat itu ada timbangan. Dan itu bukan menunjukkan tentang satuannya, karena firman Allah Ta'ala (dalam QS. Al Qari’ah (101) ayat 6) adalah:  فأما

موازينه ثقلت Fa amma man tsaqulat mawaazinuhu (Adapun orang yang berat “ منtimbangan (kebaikan-nya)”. 

Ulama Ahlus Sunnah yang lain mengatakan sebagai berikut: “Adapun Allah Ta'ala menggunakan kata jamak dengan kata “mawaaziin”,  jamak-kata dari “miizan” adalah karena amalan yang akan ditimbang oleh Allah Ta;ala itu banyak sekali. Ada amalan yang berkenaan dengan Allah Ta'ala, ada amalan yang berkenaan dengan manusia, ada amalan berkenaan dengan anak-isterinya; maka amalan itu banyak yang ditimbang, sehingga disebut dengan “mawaazin”. Padahal timbangannya itu sendiri hanyalah satu.” Imam As Safaarini menyatakan bahwa pendapat inilah pendapat yang bisa diterima.

Page 14: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Apa yang ditimbang?

Yang Ditimbang Adalah Amal Pendapat ini yang dipilih oleh Ibnu Hajar al-Ashqolani

rahimahullah. Beliau berpendapat bahwa yang ditimbang adalah amal, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الخلق حسن من أثقل الميزان في شيء من ما“Tidak ada sesuatu yang lebih berat ketika ditimbang (di hari Kiamat) daripada akhlak yang mulia.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad, no. 270 dan dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shahiih al-Adab al-Mufrad, no. 204).

Page 15: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Apa yang ditimbang?

Yang Ditimbang Adalah Orangnya Ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa yang ditimbang

adalah orangnya. Berat atau ringannya timbangan tergantung pada keimanannya, bukan berdasarkan ukuran tubuh, berat badannya, atau banyaknya daging yang ada di tubuh mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:.

بعtوضة جناح الله عند يزن ال القيامة يوم مين الس العظيم جل الر ليأتي ه إن .

“Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk.”

Page 16: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Apa yang ditimbang?

Yang Ditimbang Adalah Lembaran Catatan Amal Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Sungguh Allah akan membebaskan seseorang dari umatku di hadapan seluruh manusia pada hari Kiamat dimana ketika itu dibentangkan 99 gulungan catatan (dosa) miliknya. Setiap gulungan panjangnya sejauh mata memandang, kemudian Allah berfirman: ‘Apakah ada yang engkau ingkari dari semua catatan ini? Apakah para (Malaikat) pencatat amal telah menganiayamu?,’

Dia menjawab: ‘Tidak wahai Rabbku,’ Allah bertanya: ‘Apakah engkau memiliki udzur (alasan)?,’ Dia menjawab: ‘Tidak Wahai Rabbku.’ Allah berfirman: “Bahkan sesungguhnya engkau memiliki satu kebaikan di sisi-Ku dan sungguh pada hari ini engkau tidak akan dianiaya sedikitpun. Kemudian dikeluarkanlah sebuah kartu (bithoqoh).

Page 17: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Apa yang ditimbang?

Syaikh Muhammad bin sholih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa secara umum yang ditimbang adalah amal perbuatannya, karena kebanyakan dalil-dalil menunjukkan bahwa yang ditimbang adalah amal perbuatan. Adapun timbangan buku catatan amal dan pelakunya, maka itu khusus untuk sebagian orang saja. (Syarah al-‘Aqidah al-Wasithiyyah, hal. 390)

Page 19: Kajian Islam Pendidikan - Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

TERIMAKASIH

الميزان اليوم