KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH PASIR BERMINYAK,...

2

Click here to load reader

Transcript of KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH PASIR BERMINYAK,...

Page 1: KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH PASIR BERMINYAK, …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17160-Abstract_id.pdf · kajian pengelolaan limbah pasir berminyak, lumpur bor, dan tanah

KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH PASIR

BERMINYAK, LUMPUR BOR, DAN TANAH

TERKONTAMINASI MINYAK PADA PROSES

EKSPLOITASI MINYAK BUMI

DI PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI – RIAU

Nama : Aisyah Stiyawardani

NRP : 3307100023

Jurusan : Teknik Lingkungan FTSP – ITS

Pembimbing : Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc

Abstrak

PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) Duri-Riau bergerak

di bidang eksploitasi minyak bumi. Beberapa limbah yang

dihasilkan PT CPI diantaranya berupa pasir berminyak,

lumpur bor, dan tanah terkontaminasi minyak.

Pada penelitian ini dikaji mengenai kondisi penanganan

limbah yang dilakukan dan alternatif teknologi yang dapat

digunakan. Uji penurunan polutan air buangan dilakukan

pada sebelum dan sesudah proses CMTF. Pengukuran kadar

Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) dan Toxicity

Characteristic Leaching Procedure (TCLP) dilakukan pada

sludge cake dari pengolahan lumpur bor sebelum dan

sesudah dilakukan solidifikasi serta pada tanah

terkontaminasi minyak yang sudah di remediasi. Uji TPH

dilakukan dengan metode gas kromatografi menurut USEPA

8015 B. Sedangkan uji TCLP diukur dengan metoda USEPA

1311. Mengenai proses eksploitasi yang menghasilkan

limbah, kondisi daerah penelitian dan jumlah timbulan

limbah diperoleh dari laporan penelitian terdahulu.

Kandungan logam berat pada sludge cake berada di bawah

baku mutu Permen ESDM No. 45 Tahun 2006, dan memiliki

TPH 0.6 %. Proses remediasi tanah terkontaminasi minyak

diperlukan waktu 2 bulan untuk mereduksi logam berat dan

TPH dari 14% hingga 1,8 %. Sedangkan pengolahan pasir

Page 2: KAJIAN PENGELOLAAN LIMBAH PASIR BERMINYAK, …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17160-Abstract_id.pdf · kajian pengelolaan limbah pasir berminyak, lumpur bor, dan tanah

berminyak sebesar 13956 m3/bulan sudah cukup efektif

dengan injeksi ke perut bumi dan telah sesuai dengan Permen

LH No. 13 Tahun 2007.

Teknologi penanganan limbah lumpur bor dapat dilakukan

solidifikasi dan teknik injeksi sumur dalam, mengingat jumlah

timbulan yang besar, yaitu 7165 m3/bulan. Selain itu, stock

pile sebaiknya dikembangkan menjadi landfill kategori III

dengan penambahan sistem pendeteksi kebocoran

menggunakan geonet HDPE.

Kata Kunci : PT Chevron Pacific Indonesia, limbah pasir

berminyak, lumpur bor, dan tanah

terkontaminasi minyak.