KAJIAN TERHADAP AYAT-AYAT AL-HAZN DALAM AL-QUR’ANdigilib.uin-suka.ac.id/4321/1/BAB I,V.pdf ·...
Transcript of KAJIAN TERHADAP AYAT-AYAT AL-HAZN DALAM AL-QUR’ANdigilib.uin-suka.ac.id/4321/1/BAB I,V.pdf ·...
i
KAJIAN TERHADAP AYAT-AYAT AL-HAZN DALAM AL-QUR’AN
( Studi Metode Tafsir Tematik )
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam ( S.Th.I )
Oleh :
Khusfatun Khasanah NIM.05530041
JURUSAN TAFSIR HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
v
vi
MOTO
و� دا��� ا��ا �� �� �� ������ ���ا��� آ ��
� � ه�ل �' ا+ ه�ل �("� ��)' &�%� $#� �"! اه�ا����,�
� �-�� �)� . وا�7 ا�,�م )� وا5#���4 ����3 )�رب �� ��0/#� �
� TuhankuTuhankuTuhankuTuhanku, Shalawat dan Salam teruntuk selamanya. Atas , Shalawat dan Salam teruntuk selamanya. Atas , Shalawat dan Salam teruntuk selamanya. Atas , Shalawat dan Salam teruntuk selamanya. Atas
KekasihMu yang merupakan sebaikKekasihMu yang merupakan sebaikKekasihMu yang merupakan sebaikKekasihMu yang merupakan sebaik----baik ciptaan.baik ciptaan.baik ciptaan.baik ciptaan.
� Dia Kekasih yang darinya Syafa’at aku harapkan . Tuhan, Dia Kekasih yang darinya Syafa’at aku harapkan . Tuhan, Dia Kekasih yang darinya Syafa’at aku harapkan . Tuhan, Dia Kekasih yang darinya Syafa’at aku harapkan . Tuhan,
dengan orang yang telah Engkau pilih ( Muhammad ).dengan orang yang telah Engkau pilih ( Muhammad ).dengan orang yang telah Engkau pilih ( Muhammad ).dengan orang yang telah Engkau pilih ( Muhammad ).
� Segala maksud kami akan sampaSegala maksud kami akan sampaSegala maksud kami akan sampaSegala maksud kami akan sampai padaMu ( atas i padaMu ( atas i padaMu ( atas i padaMu ( atas
perantaperantaperantaperantaranya ).ranya ).ranya ).ranya ). Dan ampuni wahai Dzat yang Lapang ( Dan ampuni wahai Dzat yang Lapang ( Dan ampuni wahai Dzat yang Lapang ( Dan ampuni wahai Dzat yang Lapang (
ampunannya ) dan Muliaampunannya ) dan Muliaampunannya ) dan Muliaampunannya ) dan Mulia1111
1 Untaian Syair Qāsidah Burdah Madih al-Busyiri ( Yogyakarta : Pesantren Darussalam, 2005 )
vii
PERSEMBAHAN
Karya Ini Aku Persembahkan untuk :
ALMAMATER UIN SUNAN KALI JAGA, YOGYAKARTA
Ayah dan Ibunda Tercinta,
Kakak-Kakak dan adikku,
Sahabat-Sahabatku,
Dan orang-orang yang sangat dekat dihatiku
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi
ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 150/1987 dan
05436/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا
ب
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ر
ز
س
ش
ص
ض
ط
ظ
ع
Alif
ba’
ta’
sa’
jim
ha’
kha
dal
Ŝal
ra’
zai
sin
syin
sad
dad
ta
za
‘ain
Tidak dilambangkan
b
t
s
j
h
kh
d
z
r
z
s
sy
s
d
t
z
‘
Tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik
ix
غ
ف
ق
ك
ل
م
ن
و
�
ء
ي
gain
fa
qaf
kaf
lam
mim
nun
waw
ha’
hamzah
ya
g
f
q
k
l
m
n
w
h
'
Y
ge
ef
qi
ka
‘el
‘em
‘en
w
ha
apostrof
ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap
#"! دة
% ة
ditulis
ditulis
Muta'addidah
‘iddah
C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h
&'()
&*%
آ/ا#& ا.و-,+ء
ا-12/زآ+ة
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
H �ikmah
'illah
Karāmah al-auliyā'
Zakāh al-fit�ri
D. Vokal Pendek
_____
4!5
_____
fath�ah
kasrah
ditulis
ditulis
ditulis
A
fa'ala
i
x
ذآ/
_____
>;ه9
d�ammah
ditulis
ditulis
ditulis
Ŝukira
u
yaŜhabu
E. Vokal Panjang
Fathah + alif
=� %�ه
Fathah + ya’ mati
?@4&
Kasrah + ya’ mati
آ�)
D ammah + wawu mati
�Bوض
Ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
jāhiliyyah
ā
tansā
i
karim
ū
furūd�
F. Vokal Rangkap
Fathah + ya’ mati
,4��
Fathah + wawu mati
�Cل
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan
Apostrof
اا<"=
ا% ت
=?/(@ AB-
ditulis
ditulis
ditulis
a’antum
u’iddat
la’in syakartum
xi
H. Kata Sandang Alif + Lam
Diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan
huruf "al".
ا-C/ان
ا-C,+س
ا-D'+ء
E'F-ا
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
al-Qur’ān
al-Qiyās
al-Samā’
al-Syam
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
ذوى ا-2/وض
&HD-اه4 ا
ditulis
ditulis
Ŝawi al-furūd�
ahl al-sunnah
xii
ABSTRAK
Di dalam setiap diri manusia mempunyai hati yang akan cenderung menyeru pada dua hal yakni kesenangan dan kesedihan. Terkadang ia mengikuti Tuhannya dan terkadang ia tenggelam dengan kesedihan. Kesedihan adalah gejolak hati yang ada pada seseorang yang selalu mengajak untuk memikirkan hal-hal yang negatif , seperti memikrkan masa lalu, memikirkan orang yang telah pergi dan lain sebagainya, dalam hal ini akan menyebabkan seseorang bersedih. Al-Hazn juga dapat menjadikan seseorang menjadi lesu dan tidak bersemangat dalam menjalankan aktifitas diakibatkan karena sesuatu yang sedang dialami. Sebab pada hakikatnya manusia diciptakan dengan potensi fitrah, namun al-Hazn menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Maka dari itu dengan Iman dan Takwa dengan sabar adalah bersikap tenang dalam menghadapi suatu permasalahan dan itu suatu keharusan yang harus dimiliki bagi yang menghendaki keseimbangan dalam menempuh kebahagiaan dalam hidupnya di dunia dan di akhirat.
Umat manusia pada umumnya dan khususnya kaum muslim pasti meniliki sifat al-Hazn dalam kehidupannya. Sehingga sangatlah penting bagi penulis untuk membahasnya lebih jauh dalam skripsi ini, yakni dengan mengkaji al-Hazn Dalam al-Qur’an, pengkajian atau penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kajian tafsir tematik. Dalam memahami daripada isi al-Qur’an khususnya yang berkaitan dengan al-Hazn, maka penulis perlu menggunakan buku-buku tafsir untuk memahami bentuk al-Hazn, makna serta dampak, dan cara menghilangkan al-Hazn dalam kehidupan sehari-hari yaitu disertai pula dengan penjelasan hadis-hadis yang terkait.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penafsiran konteks tekstual ( internal ) dan konteks historis ( eksternal ) Analisa konteks tekstual adalah dengan menganalisis ayat sesuai makna bahasanya. Dan analisis konteks historis dengan menganalisis permasalahan dengan pendekatan asbabun nuzul atau dengan mengkaji kronologi sebab turunnya ayat.
Sifat al-Hazn itu hanya dikaruniakan Allah Swt kepada manusia saja, tidak kepada makhluk lain. Sebabnya ialah karena manusia memiliki sifat yang berbeda-beda disamping itu manusia dianugerahi akal untuk berfikir supaya jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain. Al-Hazn akan selalu hadir dalam diri manusia karena itulah kuatkanlah dan selalu teguh tatkala musibah ( bencana) kecil maupun besar. Hatinya tabah dalam menghadapi setiap permasalahan, tidak berubah pendirian. Dengan membentuk hati yang besar, hatinya tidak tergoncang, tidak gelisah, tidak sedih. Dan sudah menjadi Sunatullah bahwa setiap manusia dalam kehidupannya akan selalu menghadapi berbagai macam persoalan, karena itu sudah merupakan kepastian Allah Swt, dengan ini al-Qur’an mengajarkan janganlah kalian bersedih hati. Tetaplah berpegang teguh pada al-Qur’an.
xiii
KATA PENGANTAR
أ شهد أشهد ان ال اله اال هللا ورب العا ملني أن الرحيم احلمد هللا بسم اهللا الرمح
وسلم علي سيد نا حممد وعلي اله ن حممدا عبد ه ورسو له اللهم صل
اما بعد,وصحبه امجعني
Puji Syukur Kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
kepada, penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini : Al-Hazn Dalam Al-
Qur’an ( Studi Metode Tafsir Tematik ), namun penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu selayaknyalah penulis mengucapkan banyak
terimakasih, khususnya kepada :
1. Ibu Dr. Sekar Ayu Aryani, M.A. Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Bapak Prof. Dr. Suryadi, M.Ag, selaku ketua Jurusan Tafsir Hadist dan
Bapak Baidowi, S.Ag. M.Si, selaku sekretaris Jurusan Tafsir Hadist
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
3. Bapak Ahmad Rafiq, S.Ag. M.Ag, yang jauh di sana selaku pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan serta motifasi
yang tinggi, selama penulis menempuh ilmu di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta ini dan seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ushuluddin yang
telah memberi ilmu kepada penulis beserta seluruh staf jajaran tata usaha
Fakultas Ushuluddin
xiv
4. Bapak Drs. H. Mahfudz Masduki M.Ag dan Bapak Dr. H. Agung Danarto
M.Ag, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberi arahan, semangat dan motifasi untuk menyusun skripsi ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik
5. Teruntuk kedua orang tuaku, Bapakku Nur Hasyim dan Ibuku Riyati yang
dengan penuh kasih sayang telah mengasuh, membesarkan, yang selalu
sabar dan mendidik penulis sehingga seperti sekarang ini.
6. Buat yang aku sayangi kakak-kakaku, Yu Khusnul, Yu Leli, Mas Wahyu,
Mas Thohirun, Mas Jami’, Mba Mugi dan tak lupa pula adik tersayang De’
Fitroh yang telah memberi semangat, dukungan dan doa selama ini.
7. Keluarga besar Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Bapak KH. Jalal Suyuti
beserta keluarga penulis ucapkan Beribu-ribu terima kasih. Tak lupa pula
buat teman-teman Asrama Al-Hikmah Angkatan 05 ( Rini, Papis, Fatimah,
Nick-Much ) ” Di mana aku menemukan suka dan duka bersama kalian ”
8. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Hikmah Putri, Benda-Sirampog-
Brebes. Bapak KH. Masruri Abdul Mughi’ beserta keluarga, penulis
ucapkan Terima kasih banyak. Sahabat-sahabatku khususnya angkatan 05
dan masih banyak lagi ” Terima kasih atas Kebersamaan kita ”
9. Teman-teman seperjuangan Tafsir Hadis Angkatan 05. ( Indung Sobiroh,
Maysaroh, Wiwi dan yang lain ) Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
kepada Mas Khafid, Mas Ma’mun, Ustad Nasir, Mas Anto. Teruntuk yang
jauh di sana Mas Mail terima kasih atas motivasi dan semangat yang selalu
menyertai penulis dan semua pihak yang membantu penulis yang tidak bisa
xv
saya sebutkan satu persatu. Dan Semoga skripsi yang sederhana ini dapat
memberi manfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para
pembaca sangat saya harapan. Semoga Allah meridha’inya. Amin Ya Rabbal
‘Alamin.
Yogyakarta, 25 Desember 2009 Penulis
Khusfatun Khasanah 05530041
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
SURAT PERNYATAAN............................................................................... ii
FORMULIR KELAYAKAN SKRIPSI ........................................................... iii
PENGESAHAN.............................................................................................. v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN...........................................................................................vii
TRANSLITERASI .........................................................................................viii
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR .................................................................................... zii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xv
BAB 1. PENDAHULUAN
A. .Latar belakang masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 8
D. Telaah pustaka .................................................................................... 9
E. Metode penelitian................................................................................ 12
F. Sistemtika pembahasan ...................................................................... 14
BAB II. AYAT-AYAT TENTANG AL-HAZN
A. Deskripsi Ayat-Ayat Al-Hazn..............................................................16
1. Ayat-Ayat al-Hazn Dalam bentuk Tunggal ( Singular ) ....................... 16
2. Ayat-Ayat al-Hazn dalam bentuk Jamak ( Plural ) ............................. 34
3. Deskripsi Makiyyah dan Madaniyyah beserta Kronologi Masa Turunnya
Ayat dan Surat..................................................................................... 47
4. Asbabun Nuzul Ayat-Ayat al-Hazn .....................................................51
B. Pemahaman Penafsir Terhadap Ayat-Ayat al-Hazn ............................58
1. Al-Baqarah ( 2 ) : 62 & 274................................................................. 60
2. Al-Maidah ( 5 ) : 41............................................................................. 71
xvii
3. Al-An’am : 6 ) : 33 ......................................................................... 73
4. An-Nahl ( 16 ) : 127 ......................................................................... 78
5. Al-Ahzab ( 33 ) : 51 ......................................................................... 79
6. Al-Mujadillah ( 58 ) : 10 ..................................................................... 82
BAB III. TINJAUAN UMUM TENTANG KATA AL-HAZN DALAM AL-
QUR’AN
A. Analisis Linguistik Atas Kata al-Hazn dan Derivasinya Dalam al-Qur’an
............................................................................................................ 85
B. Analisis Tentang Ayat-Ayat al-Hazn dalam Al-Qur’an........................ 90
BAB IV. RELEVANSI AYAT –AYAT AL-HAZN DALAM MASYARAKAT
A. Sebab Adanya al-Hazn.......................................................................106
B. Cara Mengatasi al-Hazn ..................................................................... 112
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 121
B. Saran-saran ......................................................................................... 124
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagi kaum Muslimin, al-Qur’an adalah verbum dei ( kalāmu Allāh )
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan Jibril
selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan
luar biasa yang berada di luar kemampuan apapun.1 Kandungan pesan Ilahi
yang disampaikan Nabi pada abad ke-7 itu telah meletakkan basis untuk
kehidupan individual dan sosial kaum Muslimin dalam segala aspeknya.
Bahkan, masyarakat Muslim mengawali eksistensinya dan memperoleh
kekuatan hidup dengan merespon dakwah al-Qur’an. Itulah sebabnya, al-
Qur’an berada tepat di jantung kepercayaan kaum Muslimin dan berbagai
pengalaman keagamaannya. Tanpa pemahaman yang semestinya terhadap al-
Qur’an, kehidupan, pemikiran dan kebudayaan kaum Muslimin tentunya
akan sulit dipahami.2
Tidak diragukan lagi jika al-Qur'an oleh Rasulullah SAW. dinyatakan
sebagai: Ma'dubah Allah yang berarti ”Hidangan Ilahi”.3 Tentu saja,
hidangan ini membantu manusia untuk memperdalam pemahaman dan
1 Allah mengandaikan jika al-Qur’an diturunkan kepada sebuah gunung maka pasti
manusia akan melihat gunung tersebut tunduk terpecah belah (khāsyi’an mutasāddi’ān) karena takut kepada Allah. Lihat QS. al-Hasyr [59]: 21.
2 Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an (Yogyakarta: FkBA, 2001), Cet. I,
hlm. 1. 3 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an
(Jakarta: Lentera Hati, 2000), Vol.1, Cet. I, dalam sekapur sirih, hlm.v.
1
1
penghayatan tentang Islam dan merupakan pelita bagi umat Islam dalam
menghadapi berbagai persoalan hidup.4 Salah satu menu hidangan al-Qur’an
adalah persoalan akhlak, nilai, norma, sifat, dan perbuatan yang dapat
mengantarkan manusia untuk mencapai kemaslahatan hidup di dunia dan
akherat. Al-Qur’an mengandung ketiga dasar Islam yaitu akidah, akhlak dan
hukukm syara’.5 Diantara tempat persinggahan iyyāka na’budu wa iyyāka
nast’īin adalah hazan ( kesedihan hati atau duka cita ). Di dalam al-Qur’an
tidak disebutkan kata hazan, melainkan sesuatu yang dilarang ataupun
dinafikan6.Yang dilarang seperti firmanNya :
ω uρ (#θ ãΖÎγ s? Ÿω uρ (#θçΡ t“øt rB ãΝçFΡ r& uρ tβ öθ n=ôã F{$# β Î) ΟçGΨ ä. tÏΖ ÏΒ ÷σ •Β
“ Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.( Q.S.Al-Imran : 139 ).7
Sedangkan yang dinafikan seperti FirmanNya :
$ oΨ ù=è% (#θ äÜÎ7÷δ $# $pκ ÷] ÏΒ $ YèŠ ÏΗsd ( $ΒÎ* sù Ν ä3Ψt� Ï? ù' tƒ Íh_ ÏiΒ “W‰ èδ yϑsù yì Î7s? y“#y‰ èδ Ÿξ sù
ì∃öθ yz öΝÍκö�n=tæ Ÿω uρ öΝèδ tβθ çΡ t“ øts†
“Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti
4 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an
(Jakarta: Lentera Hati, 2000), Vol.1, Cet. I, dalam sekapur sirih, hlm.v 5 Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an ( Yogyakarta : PT Dana Bakti
Prima, 2003 ), hlm. 3
6 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ma’arijus Salikīn ; Pendekatan Menuju Allah, Terj. Kathur Suhardi ( Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1998 ), hlm. 128
7 Departemen Agama , Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Jakarta : Sya’amil, 2005 ), hlm. 67
2
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".8
Kata hazina berarti sedih, lawan dari fariha yang berarti gembira.9
Kesenangan dan kesedihan adalah dua kutub yang sangat berbeda yang selalu
menyertai perjalanan hidup manusia, bagaimanapun pintarnya seseorang
tidak akan bisa .menghindarkan diri dari kesedihan. Kesedihan merupakan
suatu penyakit yang paling besar dan paling berbahaya bagi manusia dan sulit
untuk disembuhkan, karena bukan berada pada salah satu organ tubuh atau
badan manusia, melainkan penyakit yang terletak dalam hati.10
Kesedihan hati bukan sesuatu yang dituntut, tidak ada tujuan dan
manfaatnya. Kesedihan hati merupakan tempat pemberhentian dan bukan
pendorong untuk mengadakan perjalanan serta tidak ada kemaslahatannya
bagi hati. Karena tempat yang paling disukai syaitan adalah membuat hati
hamba bersedih, lalu dia melanjutkan perjalanan dan mendorongnya untuk
berhenti,11sebagaimana firmanNya :
$ yϑ‾Ρ Î) 3“uθ ôfΖ9$# zÏΒ Ç≈ sÜø‹¤±9 $# šχâ“ ósu‹Ï9 tÏ% ©!$# (#θ ãΖtΒ#u }§øŠs9 uρ öΝ ÏδÍh‘ !$ŸÒÎ/
$ º↔ ø‹x© āω Î) Èβ øŒ Î* Î/ «! $# 4 ’ n? tãuρ «! $# È≅ ©. uθ tGuŠ ù=sù tβθ ãΖ ÏΒ ÷σ ßϑø9 $
8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya hlm.24
9 M.Quraish Shihab, Ensikolpedi Al-Qur’an ; Kajian Kosakata ( Jakarta : Lentera Hati,
2007 ), hlm. 320
10 Ansori Al-Mansur, Jalan Kebahagiaan Yang Diridhai’, ( Jakarta : Grafinda Persada; 1997 ), hlm. 219
11 Ansori Al-Mansur, Jalan Kebahagiaan Yang Diridhai’, hlm 127
3
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.”( Q.S.Al-Mujadallah : 10)12
Tapi dari segi kenyataan hidup, memang tempat persinggahan ini
tidak bisa dihindari. Karena itu para penghuni surga berucap saat mereka
memasukinya, sebagaimana FirmanNya :
(#θ ä9$s% uρ ߉ ôϑpt ø:$# ¬! ü“Ï% ©!$# |= yδøŒr& $Ψtã tβt“ pt ø: $# ( āχÎ) $ uΖ −/u‘ Ö‘θ à" tó s9 î‘θ ä3x©
Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang Telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.” ( Q.S. Fattir : 34 )13
Seseorang yang ingin maju dalam melakukan segala perbuatan yang
baik dan diridhai Allah, seyogyanya dapat menerapkan makna terdalam
petunjuk atau dalil naqli Al-Quran. dengan tepat dan profesional. Pada
hakikatnya petunjuk tersebut memberikan kebebasan dan kekuasaan bagi
umat Islam untuk melakukan suatu perbuatan yang bersifat menuju kepada
kebaikan hidup manusia secara keseluruhan.14
Manusia adalah makhluk sosial yang yang dinamis, selalu berusaha
dalam menjalani hidup ini sesuai dengan kodratnya.Hal ini wajar karena latar
belakang sosial yang berbeda-beda. Selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, kemudian muncul corak-corak penafsiran diantaranya corak
12 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Jakarta : Sya’amil , 2005 ), hlm.
543
13 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm 435 14 Depag RI, Ilmu Dan Teknologi Dalam Islam, Cet. III ( Jakarta : Direktorat Jendral
Kelembagaan Agama Islam, 2005 ), hlm.7
4
sastra dan bahasa, yang timbul akibat banyaknya orang non Arab yang
masuk Islam, serta kelemahan orang Arab sendiri dalam bidang sastra,
sehingga merasa perlu untuk menjelaskan dan menerangkan secara mendetail
tentang keisimewaan dan kemanfaatan kandungan al-Qur’an dibidang ini,
corak filsafat dan teologi, ini diakibatkan karena penerjemah buku-buku
filsafat Yunani, corak penafsiran ilmiyah, akibat kemajuan ilmu pengetahuan
dan usaha untuk menafsirkan sesuai dengan perkembangan ilmu sekarang ini,
corak fikih atau hukum, yang mana akibat dari perkembangan ilmu fikih dan
madzab-madzab dan yang lain15. Corak-corak inilah pada abad modern yang
mengilhami munculnya tafsir Maudu’ī.16
Orang yang terkena kesedihan disebabkan karena terjadi musibah.
Dalam menghadapi kesedihan adalah dengan kesabaran dan ketangguhan
jiwa dan penyerahan diri kepada Allah Swt17, Sebagaimana FirmanNya
tÏ%©!$# !#sŒ Î) Νßγ÷F u;≈|¹r& ×πt7Š ÅÁ•Β (# þθ ä9$s% $‾Ρ Î) ¬! !$ ‾Ρ Î)uρ ϵ ø‹s9 Î) tβθ ãè Å_≡u‘
(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"( Q.S.Al-Baqarah : 156 ).18
Ketenangan dan ketentraman adalah dambaan setiap orang, karena
ketenangan dan kedamaian adalah bingkai kebahagiaan dalam hidup. Karena
15 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, : Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat ( Bandung : Mizan,2007 )
16 Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998 ) hal 3
17 Hamzah Ya’qub, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mu’min; Uraian Thasawuf
dan Taqarrub ( Surabaya : Bina Ilmu, 1977 ) hlm. 119
18 Departemen Agama , Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Jakarta : Sya’amil , 2005 ), hlm.24
5
pada hakikatnya kesedihan hanyalah derita jiwa yang timbul akibat hilangnya
sesuatu yang kita cintai. Hal ini pun tidak jarang membawa problem dalam
kehidupan setiap manusia, bagi seorang Muslim Hal ini secara otomatis
menuntut kita untuk kembali merujuk kepada dua hal pokok yakni al-Qur'an
dan hadis sebagai dasar agama Islam, karena perujukan terhadap al-Qur'an
dan Hadis dalam segala aspek kehidupan menjadi sebuah keniscayaan ketika
masalah yang hadir dalam kehidupan semakin kompleks dan terus
berkembang yang pada gilirannya mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku
umat Islam sendiri.
Karena kandungan pesan Ilahi yang disampaikan Nabi saw pada abad
ke-7 itu telah meletakkan basis untuk kehidupan individual dan sosial kaum
Muslimin dalam segala aspeknya. Bahkan, masyarakat Muslim mengawali
eksistensinya dan memperoleh kekuatan hidup dengan merespon dakwah al-
Qur’an. Itulah sebabnya, al-Qur’an berada tepat di jantung kepercayaan kaum
Muslimin dan berbagai pengalaman keagamaannya. Tanpa pemahaman yang
semestinya terhadap al-Qur’an, kehidupan, pemikiran dan kebudayaan kaum
Muslimin tentunya akan sulit dipahami.19
Berangkat dari problema tersebut penulis tertarik untuk mengkaji
lebih jauh mengenai pemahaman terhadap kata al-Hazn karena hal ini sudah
menjadi keharusan untuk melihat kembali teks al-Qur’an tentang apa
sesungguhnya pesan moral yang dikandungnya, dalam konteks apa al-Qur’an
19 Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an (Yogyakarta: FkBA, 2001), Cet. I, hlm. 1.
6
diturunkan, bagaimana ayat-ayat tersebut dihadapkan dan
dikontekstualisasikan dengan realitas sosial....
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dan uraian latar belakang di atas maka
rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini terfokus pada beberapa
hal pokok yakni :
1. Bagaimana bentuk derivasi kalimat al-Hazn dalam Al-Qur’an ?
2. Apa makna yang terkandung dalam ayat-ayat al-Hazn dalam Al-Qur’an ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian adalah maksud atau arah yang ingin dituju oleh
penelitian, sedangkan kegunaan penelitian adalah dalam arti praktis atau
segi-segi kemanfaatan penelitian yang dilakukan.20 Dari beberapa
permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan bagaimana bentuk derivasi kalimat al-Hazn dalam
Al-Qur’an.
2. Mengetahui dan menyimpulkan makna yang terkandung dalam ayat-
ayat al-Hazn dalam Al-Qur’an
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Menambah khazanah keilmuan dalam studi al-Qur’an terutama yang
berkaitan dengan kajian tematik.
20 Fakultas Ushuluddin, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi ( UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2008 ), hlm. 8.
7
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi penelitian-
penelitian berikutnya untuk kemudian dikembangkan ke beberapa
topik lainnya.
3. Penelitian ini diharapkan juga dapat berguna baik bagi kepentingan
akademis, maupun masyarakat luas terutama kaum Muslimin. Selain
itu, diharapkan juga dapat membantu usaha peningkatan dan
penghayatan serta pengamalan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung
di dalam al-Qur’an. Oleh sebab itu, kajian semacam ini sangat
diperlukan sebagai bahan bacaan dan renungan umat Islam, sehingga
nantinya diharapkan jua akan terbentuk masyarakat yang mampu
mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam al-Qur’an
pada kehidupan sehari-hari terutama yang berkaitan dengan norma-
norma atau akhlak.
D. Telaah Pustaka
Uraian singkat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
tentang masalah sejenis, sehingga diketahui secara jelas posisi dan kontribusi
peneliti, merupakan pengertian dari telaah pustaka.21 Untuk menghasilkan
suatu hasil penelitian yang komprehensif, dan tidak adanya pengulangan
dalam penelitian, maka sebelumnya dilakukanlah sebuah pra-penelitian
terhadap objek penelitiannya, dalam hal penelitian tentang makna al-Hazn
dalam al-Qur’an.
21 Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, hlm. 8.
8
Adapun penelitian yang terkait dengan pokok pembahasan yang
penulis kaji diantaranya: penelitian yang dilakukan ’Aīdh bin Abdullāh Al-
Qārnī dalam Bukunya ”La Tahzan” buku ini terbagi menjadi empat buku
yang kemudian dibukukan menjadi satu buku yang cukup tebal dan adapun
tiap-tiap buku diberi judul sesuai dengan materi yang dipilih sebagai pokok
bahasan yang ada di dalamnya.
Imam Al-Ghazali menulis Ringkasan Ihya Ulumūddīn yang telah
diterjemahkan oleh Zaid Husain Al-Hamīd.22 Buku ini menjelaskan tentang
harapan dan rasa Takut. Di sini dijelaskan bahwa harapan termasuk
kedudukan para penempuh jalan Allah dan keadaan para pencari Ridha Allah
sifat yang ditunggu apabila menimbulkan kesedihan dihati dinamakan rasa
takut. Telah jelas bagimu bahwa siapa menanam iman di dalam hatinya dan
menyiraminya dengan air ketaatan dan menyucikan hati dari kotoran
sebagaimana tanah dibersihkan dari duri dan rerumputan , maka ia boleh
berharap.
Abu Majdi Haraki menulis Misteri Isra Mi’rāj23. Buku ini
menjelaskan tentang Peristiwa duka yang tidak akan pernah terlupakan dalam
diri Rasulullah sepanjang hidup beliau maka tahun tersebut dinamakan
dengan ’Amūl Huzn ( tahun kesedihan ) dalam hal ini menceritakan
perjalanan Nabi semasa hidupnya . Hal yang terpenting yang diambil dari
22 Lihat Imam Al-Ghazali, Ringkasan Ihya Ulumuddin ( Jakarta : Pustaka Amani, 1995
), hlm. 261
23 Lihat Abu Majdi Haraki, Misteri Isra Mi’rāj, Menyikngkap Segala Rahasia dan Keajaiban Perjalanan Rasulullah Saw dari Masjid Hingga Sidaratu Mun’taha ( Yogyakarta : Diva Press, 2007 ), hlm.266-267
9
pelajaran Rasulullah dalam perjalanan Agung tersebut adalah kemantapan
hati dan jiwa dalam menyingkapi dan menerima segala bukti penghinaan
yang beliau terima saat mendakwakan Islam.
Ibnu al-Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya “ Madarij Salikin;
Pendakian Menuju Allah “24 Dalam kitab tersebut menjelaskan kesedihan
merupakan tempat persinggahan iyyāka na’ budu wa iyyāka nasta’īn, sebab
dalam Al-Qur’an tidak disebutkan kata hazan melainkan sesuatu yang
dilarang ataupun dinafikan
S. Ansory Al-Mansor Menulis dalam bukunya “ Jalan Kebahagiaan
Yang di Ridhā’ “ 25 Buku ini menjelaskan tentang cara mempercepat
datangnya kesusahan dan mempercepat datangnya kesenangan, karena dalam
hal ini kesenangan dan kesedihan adalah dua kutub yang berbeda yang mana
selalu menyertai perjalanan hidup manusia
Adil Fathi Abdullah menulis dalam bukunya ”Membangun Positive
Thinking Secara Islam”26 yang menjelaskan bahwa kesedihan datang karena
teringat masa lalu, karena itu Rasulullah Saw melarang kita untuk menyesali
hal-hal keduniaan yang terjadi pada masa lalu, Rasulullah bersabda :
24 Lihat Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah, Madaij al-Salikīn, ter. Katsur Suhardi ( Jakarta : Pustaka al-Kaustar, 1999 ), hlm.128-129
25 Lihat S. Ansori al-Mansur, Jalan Kebahagiaan yang di Ridhai ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997 ) hlm.218-219
26 Lihat Adil Fathi Abdullah. Membangun Positive Thinking Secara Islam, terj. Faisal
Hakim Halimy ( Jakarta : Gema Insani, 2004 ) hlm.48-49
10
د ��� �� �� ا���� و ا���� و ذ �� �� ا�� و ا ��� ن و ا � دا�� ا �� ا� �ا�
������ ا� د �� �� وا���� وا�� ا�" &% ل #"ا�! � و �
Artinya : Ya Allah, Aku berlindung kepadamu dari kesusahan dan kesedihan. Dan Aku berlindung-Mu dari perasaan lemah dan malas, dari rasa takut dan bakhil, dari terjepit oleh hutang dan penguasaan orang-orang ( H.R. Bukhori dan Muslim ).27
Dari beberapa bahan pustaka tersebut terlihat adanya perbedaan baik
objek maupun ruang lingkup kajian dengan penelitian skripsi ini, dan sejauh
penelususran penulis tidak satu pun secara sepesifik membahas tentang
makna ayat-ayat al-Hazn dalam al-Qur’an, oleh karena itu, dapat diyakinkan
bahwa tidak akan terjadi pengulangan penelitian terdahulu dengan adanya
penelitian akademis ini
E. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis / kategori penelitian pustaka
(library research) yaitu penelitian yang menitikberatkan pada literatur
dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur-literatur yang terkait
dengan penelitian baik dari sumber data primer maupun sekunder.28 Data
primer yang disajikan adalah segala literatur yang berkaitan langsung dengan
pokok kajian. Sedangkan data sekundernya berupa referensi-referensi yang
secara tidak langsung terkait dengan tema al-Hazn dalam al-Qur`an.
Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik yakni menuturkan,
menggambarkan dan mengklasifikasi secara obyektif data yang dikaji
27 Hussein Bahreisy, Himpunan Hadis Pilihan, Hadis Shahih Bukhari ( Surabaya : Al-Ikhlas, 1992 ), hlm.186
28 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1994), hlm. 3.
11
sekaligus menginterpretasikan dan menganalisa data.29 Dalam hal ini, penulis
berusaha menggambarkan obyek penelitian yaitu kajian atas ayat-ayat al-
Hazn dalam al-Qur’an kemudian menganalisis dengan pendekatan tafsir
tematik.
Mengingat bahwa penelitian ini adalah penelitian tafsir tematik, maka
agar diperoleh hasil yang obyektif, penyusun melakukan langkah-langkah
penelitian tafsir tematik yang digagas oleh `Abd al-Hāyy al-Fārmawī,30 yakni
(1) menentukan topik masalah (2) menghimpun ayat-ayat yang berkaitan
dengan tema yang ditetapkan (3) menyusun kronologis ayat (makiyyah dan
madaniyyah) disertai asbab al-nuzul, (4) menyusun pembahasan dalam satu
kerangka yang sempurna (5) melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis
yang relevan dengan tema al-Hazn, (6) mempelajari ayat-ayat tersebut secara
keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayatnya yang mempunyai
pengertian yang sama atau mengkompromikan antara yang ’Am ( umum )
dan yang Khas ( khusus ), mtulaq dan muqayad atau pada lahirnya
bertentangan, sehingga kesemuanya bertemu dalam satu muara tanpa
perbedaan atau pemaksaan.
Sebagai literatur untuk mengetahui dan mengumpulkan ayat-ayat al-
Hazn digunakan kitab Mu’jam al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an, karya
Muhammad Fuad Abd al-Baqiy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, karya
29 Kholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2001), Cet. III, hlm. 44. 30 ‘Abd al-Hay al-Farmawi, Al-Bidāyah fĭ al-Tafsĭr al-Maudhŭ’i; Dirasah Manhajiyyah
Maudhu’iyyah (Kairo: al-Hadharah al-‘Arabiyyah, 1977), hlm. 62. Lihat juga M. Quraish Shihab, “Membumikan” al-Qur`an..., hlm. 114-115.
12
Departemen Agama RI dan untuk mengetahui arti kata al-Hazn, penulis
menggunakan al-Mu’jam Mufradat Alfadz al-Qur’an karya Ar Raqib al-
Asfahi
Kemudian buku ” Asbabun Nuzul ” karya KH. Qamaruddin Shaleh
dkk,31 yang mengungkapkan secara runtun sebab turunnya ayat-ayat al-
Qur’an, khususnya yang berkaitan dengan al-Hazn. Dan kiranya masih
banyak lagi pustaka yang lain, seperti kitab-kitab tafsir yang dapat dijadikan
sumber rujukan dalam pembahasan ini. Di sinilah letak penting penelitian ini
yaitu berusaha memaparkan penafsiran al-Qur’an mengenai al-Hazn, dengan
menelusuri dan menelaah buku, literatur atau karya yang ada , khususnya
yang berkaitan dengan al-Hazn, serta dilengkapi juga hadis-hadis Nabi Saw,
secara utuh dan apa adanya.
Di samping refernsi yang telah disebutkan di atas, buku-buku lain
yang memberikan informasi yang berkaitan dengan pembahasan tentang al-
Hazn, maka penulis akan menggunakannya sebagai literatur guna
mendukung dan melengkapi analisis.
F. Sistematika Pembahasan
Bahasan-bahasan dalam penelitian ini dituangkan dalam lima bab,
dimana antara satu bab dengan bab lainnya memiliki keterkaitan logis dan
organik.
31 Qamaruddin Shaleh ( dkk ), Asbabun Nuzul; Latar Bealakang Historis Turunnya Ayat-
Ayat Al-Qur’an, ( Bandung : CV Di ponegoro, 2000 )
13
Bab Pertama, berturut-turut memuat uraian, latar belakang dan
rumusan masalah yang akan dikaji, uraian pendekatan dan metode penelitian,
dimaksudkan sebagai alat yang dipergunakan dalam melakukan penelitian,
tujuannya agar dapat menghasilkan suatu penelitian yang lebih akurat.
Selanjutnya uraian tentang telaah pustaka dan signifikasi penelitian,
dimaksudkan untuk melihat kajian-kajian yang telah ada sebelumnya
sekaligus akan nampak orisinalitas kajian penulis yang membedakannya
dengan sejumlah penelitian sebelumnya, sedang sistematika pembahasan
dimaksudkan untuk melihat rasionalisasi dan interelasi keseluruhan bab
dalam skripsi ini.
Pada bab Kedua, penelitian ini mencoba menelusuri tentang ayat-ayat
al-Hazn meliputi Deskripsi terhadap ayat-ayat Al-Hazn dari bentuk tunggal
dan jamak, Deskripsi Ayat-Ayat Al-Hazn yang meliputi Ayat-Ayat
Makiyyah, Ayat-Ayat Madaniyyah, Asbabun Nuzul ayat Al-Hazn.Penafisran
Ulama Tafsir Terhadap Ayat Al-Hazn
Bab ketiga akan membahas tinjauan umum tentang kata al-Hazn
dalam al-Qur'an. Pembahasan ini meliputi : Pertama, analisis linguistik atas
kata hazana dan derivasinya dalam al-Qur'an. Pembahasan ini sangat penting
untuk memasuki tahap berikutnya. Karena dengan memahami makna al-
Hazn akan diketahui makna apa saja yang muncul dari kata ini ketika
digunakan di dalam al-Qur'an. Kedua, Analisi terhadap ayat-ayat al-Hazn
dalam al-Qur’an. Pembahasan terakhir dari bab kedua ini diharapkan bisa
memberikan gambaran tentang pemahaman terhadap ayat-ayat al-Hazn.
14
Bab Keempat, membahas Relevansi Ayat Al-Hazn dalam Masyarakat
yang meliputi tentang Solusi dan Cara menngatasi al-Hazn yang ditimbulkan
Bab Kelima, memuat uraian kesimpulan yang berisi jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah dan saran-
saran yang dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk kajian lebih lanjut.
121
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang al-Hazn di muka, dapat disimpulkan,
antara lain :
1. Menghilangkan dan menghindari kesedihan itu merupakan keharusan bagi
setiap orang, karena bahwasannya dalam setiap diri manusia mempunyai
sifat yang berbeda-beda, kadang lemah saat menghadapi masalah / cobaan,
kadang juga kuat saat menghadapi suatu masalah / cobaan seperti
dijelaskan dalam ayat-ayat tertentu tentang al-Hazn, yakni Q.S.Al-Baqarah
62, bahwa siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah Swt,
disertai beramal saleh, memegang teguh keimanananya, mereka akan
mendapatkan pahala disisi TuhanNya dan mereka tidak khawatir dan tidak
bersedih hati, Q.S. Al- Baqarah 274, bahwa barang siapa yang
menafkahkan hartanya dan jihad di jalan Allah baik siang atau malam
hari, baik sir atau terang-terangan dan disegala keadaan. Maka keuntungan
yang didapat adalah pahala disisi Tuhan baik didunia maupun diakhirat
dan dijauhkan dari bersedih hati karena sesungguhnya janji Allah Swt
pasti, Q.S Al-Maidah 41, bahwa janganlah kalian disedihkan oleh oramg-
orang munafik, perkataan yang dusta, orang-orang yang ingkar, karena
Allah Swt pasti akan menolong kalian, Q.S. Al-An’ām 33, bahwa
kesedihan karena mendengar perkataan mereka mengenai kenabian dan
keberpalingan mereka dari dakwahnya. Disini Allah akan member kabari
122
gembira yang menguatkan penghibur bagi Nabi bahwa Allah pasti akan
memenangkannya, Q.S.An-Nāhl 127, bahwa janganlah kalian bersempit
hati, karena sesungguhnya Allah akan menguatkan kamu Dan Allah Maha
Pelindung bagi orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah Swt dan
dijauhkan dari kesedihan, Q.S. Al-Ahzāb 51, bahwa Allah Swt akan
memberikan keleluasan kepada Nabi Swt untuk menolak, menerima
perempuan-perempuan yang datang menyerahkan diri untuk dinikahi tanpa
mahar, berkenaan dengan ini Allah akan menjauhkan / menghindari
perempuan-perenpuan yang bersabar dari segala macam cobaan dan
dihindari dari kesedihan, Q.S.Al-Mujādillāh 10, bahwa ayat melarang
seseorang untuk berbisik-bisik / pembicaraan rahasia yang berdampak
buruk pada diri sendiri dan orang lain karena berbisik-bisik merupakan
godaan setan. Bisikan dan pembicaraan rahasia dapat juga menimbulkan
rasa takut dan kesedihan yakni keresahan yang menyangkut masa datang.
2. Ada beberapa bentuk yang terkandung dalam kata al-Hazn dibagi menjadi
9 bentuk di antaranya : pertama, Sighat Fi’il Nahi, dalam hal ini ada 10
ayat, seperti dalam surat at Taubat ayat 40, yang bunyi katanya ن��� � ,
kedua, Fi’il Nahi’ dengan dhamīr Mukhātāb jamak, dalam hal ini ada 2
ayat seperti dalam surat Al-‘Imrān ayat 139, yang bunyi katanya ا����
ketiga, Fi’il Nahi’ Dh ,و� āmir Mukhātāb Mu’ānnats, dalam hal ini ada 2
ayat, seperti dalam surat Maryam : ayat 24, yang bunyi katanya ���� ا� ,
keempat, Fi’il Mudhāri’ Yang kemasukan Huruf Nafi’, dalam hal ini ada 4
123
ayat,seperti dalam surat al-Qasas ayat 13, yang bunyi katanya و � ���ن ,
kelima, Af’alul Khāmsah dengan Dhāmir Jamak yang kemasukan huruf
Nafi’, dalam hal ini ada 15 ayat, seperti dalam surat al-Baqarah ayat 38,
yang bunyi katanya ن��� keenam, Fi’il Mudhāri , و� ه� yang
Kemasukan ‘Āmil Nashāb, dalam hal ini ada1 ayat, yang ada dalam surat
al-Mujadalah ayat 10, yang bunyi katanya ن���� , ketujuh, Fi’il Mudhari
yang kemasukan Lam Taukid, dalam hal ini ada 2 ayat, seperti dalam surat
al-An’am ayat 33, yang bunyi ayatnya ����� , kedelapan, Sighat
Masdar, dalam hal ini ada 5 ayat, seperi dalam surat Fathir ayat 34, yang
bunyi katanya ا���ن , kesembilan, Af’alul Khamsah yang di Nafi’kan dan
kemasukan ‘amil Nashab, dalam hal ini hanya ada 1 ayat, dalam surat al-
‘Imran ayat 153, yang bunyi katanya أ���� ���� .
3. Kesedihan dapat dihindarkan ataupun dihilangkan dengan selalu
mengingat Allah ( berdzikir ) dimanapun kita berada, sehingga Allah
memberi petunjuk kepada kita untuk selalu ingat kepadaNya. Karena
sesungguhnya setiap manusia itu memiliki sifat untuk menjadi hamba
yang lemah kepada Allah Swt, kecuali jika kita membiasakan diri untuk
berdzikir dalam berbagai keadaan, seperti sambil berjalan, tidur, makan
dan lain-lain.
4. Al-Hazn merupakan bagian dari penyakit rohani manusia yang
mendorong seseorang untuk berbuat buruk yang menyebabkan
terganggunya kebahgiaannya dan terhalangnya seseorang untuk
124
memperoleh keridhan Allah Swt. Yang mana sebab dari adanya al-Hazn
adalah karena ditimpa musibah, mengalami kesulitan, karena mengenang
masa lalu. Akan tetapi keringanan al-Hazn tergantung kepada keadaan
mental seseorang. Adapun solusi yang diambil dalam al-Hazn adalah
dengan melihat kebesaran Allah yang terdapat dialam semesta. Dalam cara
merenungkan kebesaran ayat-ayat Nya. Mendekatlah dan memohon
pertolonglah kepada Nya agar kita diberi jalan yang lurus oleh Allah Swt
dan Kita pun akan selalu terjaga oleh Allah dimanapun Kita berada.
B. Saran-saran
1. Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat manusia yang selalu relevan dalam
zaman dan tempat manapun, ia mengandung hikmah, maka sepatutnyalah
kita sebagai umat Islam mempelajarinya dan mengamalkannya..
2. Kesedihan dan kesenangan itu pasti ada dan pasti akan dialami oleh setiap
umat Islam, karena itulah umat Islam harus bersiap siaga akan hal itu,
teguhkan pendirian dalam menghadapi semua yang akan dihadapi dalam
kehidupan ini.
3. Bersabarlah dalam menghadapi segala macam cobaan yang diberikan
Allah Swt untuk umat Islam dan selalu bertakwa kepada Allah supaya
kita selalu terjaga di manapun dan kapanpun.
125
Daftar Pustaka
Alusi, Syihab al-Din, Ruh al-Ma’ni fi Tafsir al-Qur’an al-Karim wa al-Sab’ al-
Masani, Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyah,1994 Ansoru, S al-Mansur. Jalan Kebahagiaan Yang di Ridhai Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 1997 Amal, Taufik Adnan, Rekontruksi Sejarah al-Qur’an, Yogyakarta : FKBA 2005 Asmaran As, Pengantar Studi Tasawuf, Jakarta : Grafindo Persada, 1994 Abdullah, Adil Fathi. Membangun Positive Thinking Secara Islam, terj. Faisal
Hakim Halimy, Jakarta : Gema Insani, 2004 Arifin, Bey , Samudra al-Fatihah, Surabaya : Bina Ilmu,1976 Asmaran As, Pengantar Studi Tasawuf, Jakarta : Grafindo Persada, 1994
Ahmd , Mahmud Najib, Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam, Pustaka Mantiq, 1994
Abdul, Waryono Ghafur, Tafsir Sosial; Mendialogkan Teks Dalam Kontes
,Yogyakarta : Elsaq Prees, 2005 Baqi’, Abdul .Muhammad. Al-Mu’jam al-Faharas li alfadz al-Qur’an al Karim,
Indonesia : Maktabah Dahlan Bantani, Imam Nawawi, Nashaihul Ibad; Nasihat-Nasihat Pra Hamba, terj.
Fuad Kauma, Bandung : Irsyad Baitus Slam, 2005
Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul, Al-Mu’jam Mufradat li alfad al-Qur’an al-Karim, Indonesia : Maktabah Dahlan
Baidan, Nashruddin. Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 1998 Bakker, Anton. Metodologi Research, Yogyakarta : Kanisius, 1992
126
Burhanuddin M., Qubbani, Miskin dan Kaya dalam Pandangan Al-Qur’an Jakarta : Gema Insani, 1999
Chirzin, Muhammad. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an ,Yogyakarta : PT Dana
Bakti Prima, 2003 Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta : Sya’amil, 2005 Depag RI, Ilmu Dan Teknologi Dalam Islam, Cet. III, Jakarta : Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005 Farmawi, Abd al-Hay. Al-Bidayah fi at Tafsir al-Maudu’i, Mesir : Matha’at al-
Hadharat al-Arabiyah, 1977 Fahruddin, Membentuk Modal; Bimbingan al-Qur’an, Jakarta : Bina Aksra,
1996 Ghazali, Imam. Ringkasan Ihya Ulumuddin, Jakarta : Pustaka Amani, 1995
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT Aneka Cipta,1996
Ghazali, Imam, Minhajul Abidin, Surabaya : Mutiara Ilmu, 1995 Ghazali, Muhammad, Perbaharui Hidupmu, Bandung : Gema Risalah
Press,1996
Gazali, Nanang, Teknik Interpretasi Dalam Penafsiran; Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta : Teras, 2005
Haraki, Abu Majdi. Misteri Isra Mi’raj, Menyikngkap Segala Rahasia dan
Keajaiban Perjalanan Rasulullah SAW dari Masjid Hingga Sidarat Mun’taha, Yogyakarta : Diva Press, 2007
Hamka, Tasauf Moderen, Jakarta : Panjimas, 1990 Hamka, Tafsir al-Azhar, Jakarta : Pembimbing Masa, 1971 Ibrahim, Pengenalan Sejarah al-Qur’an, Jakarta : Rajwali Press, 1993
127
Jauziyyah, Ibnu al-Qayyim. Madarij al-Salikin, ter. Katsur Suhardi, Jakarta Pustka al-Kaustar, 1999
Katsier, Ibn, Tafsir Ibnu Katsier, Surabaya : Bina Ilmu,1990
Imam, Khumaini, 40 hadis,; Atas hadis-hadis Mistik dan Akhlak Bandung : Mizan, 1993
Maraghi, Mustafa Ahmad, Tafsir Al-Maraghi, Semarang : Toha putra, 1974 Muhasibi, al-Haris, Tulus Tanpa Batas; Mengasah Kalbu Meraih Ikhlas, Jakrta :
Serambi, 2005 Munawir A. Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia Terlengkap, Yogyakarta :
Pustaka Progresif, 1997 Machasin, Menyelami Kebebasan Manusia; Telah Kritis terhadap Konsepsi al-
Qur’an, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offst, 1996 Miskawaih Ibn, Menuju Kesempurnaan Akhlak, terj.Helmi Hidayat, Bandung :
Mizan, 1998
Mansur. Ibn, Lisan al-Arab, Dar al Fikr
Musfir, Konseling Terapi, Jakarta : Gema Insani, 2005 Muchtar, Chaliq , Kumpulan Hadis Yogyakarta : Fakults Ushuluddin Mudjab Mahali, Studi Pendalaman al-Qur’an, jilid 1, Yogyakarta : Pesantren
al-Mahali . Najati,Muhammad Utsman Psikologi Dalam Al-Qur’an; Terapi Qur’ani Dalam
Penyembuhan Gangguan Kejiwaan, terj. M.Zaka al-Farisi, Bandung : Pustaka Setia, 2005
Najati, Muhammad Utsman, Psikologi Nabi; Membangun Pesona Diri dengan
Ajaran-Ajaran Nabi, Bandung : Hedi Fajar, 2005
Qathan, Manna. Mahahits ’Ulum Al-Qur’an, Beirut : Mansyurat Al Ashr Al-Hadis, 1973.
128
Quthb, Sayid, Tafsir Fi Zhihalil Qur’an; Di bawah Naungan al-Qur’an,terj. As’ad Yasin Abdul Aziz, Jakarta : Gema Insani Press, 2000
Rahman, Abdul Saleh, Butir-Butir Hikmah Dari Al-Qur’an dan Hadis, Bandung
: Al-Ma’arif, 1981 Shihab, Quraish. Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai
Persoalan Umat, Bandung : Mizan, 1996 . Shihab, .Quraish. Ensikolpedi Al-Qur’an ; Kajian Kosakata,, Jakarta : Lentera
Hati, 2007 Shihab, .Quraish, Mukjizat al-Qur’an; Ditinjau dari aspek kebahasaan, Isyarat
Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib, Bandung : mizan, 1997
________________. Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2003.
________________. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-
Qur’an, Volume I. Jakarta: Lentera Hati, 2000.
Shaleh, Qamaruddin dkk. Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an, Bandung : CV Diponegoro,2007
Syaltut, Mahmud, Tafsir al-Qur’an al-Karim, Bandung : Diponegoro, 1990 Shiddieqy, M. Hasby, Tafsir al-Qur’an Al-Majid An-Nur, Semarang : Riska
Putra, 2000 Thabathabai, Allamah, Mengungkap Rahasia al-Qur’an, Bandung : Mizan,
1994 Talkhah, Muhammad Mansoer, Fathul Mu’in jilid 3. Kudus :Menara, 1976
Ya’qub, Hamzah, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mu’min; Uraian
Thasawuf dan Taqarrub, Surabaya : Bina Ilmu, 1977 Zaini, Syahminan, Penyakit Rohani dan Pengobatannya, Surabaya : Al-Ikhlas,
2000 Zamaksyari Al-, Tafsir al-Kasysyaf , Beirut : Dar al-Fikri, 19977
AYAT-AYAT AL-HAZN DAN PERIODESASINYA
No Surat Nas
1. Al-Baqarah (1) : 38
Madaniyyah
$oΨù= è% (#θäÜ Î7 ÷δ$# $pκ ÷]ÏΒ $YèŠ ÏΗsd ( $Β Î*sù Ν ä3 ¨Ψt� Ï? ù'tƒ Íh_ÏiΒ “ W‰èδ yϑsù
yìÎ7 s? y“# y‰èδ Ÿξsù ì∃ öθyz öΝ Íκö�n= tæ Ÿωuρ öΝ èδ tβθçΡt“ øts†
2. Al-Baqarah (1) : 62 Madaniyyah
¨βÎ) tÏ%©! $# (#θãΨ tΒ#u šÏ% ©! $#uρ (#ρ ߊ$ yδ 3“t�≈ |ÁΖ9$#uρ
šÏ↔ Î7≈¢Á9$# uρ ôtΒ z tΒ#u «! $$Î/ ÏΘöθu‹ ø9 $#uρ Ì� ÅzFψ$# Ÿ≅Ïϑ tãuρ
$[sÎ=≈|¹ öΝ ßγ n= sù öΝ èδã� ô_r& y‰Ψ Ïã óΟ ÎγÎn/ u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz öΝÍκö�n= tæ Ÿωuρ öΝ èδ šχθçΡt“ øts†
3 Al-Baqarah ( 1) : 112 Madaniyyah
4’ n?t/ ô tΒ zΝ n=ó™ r& …çµ yγô_ uρ ¬! uθèδ uρ Ö Å¡øtèΧ ÿ… ã& s#sù … çνã�ô_ r& y‰ΨÏã
ϵ În/u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz öΝ ÎγøŠ n=tæ Ÿωuρ öΝèδ tβθçΡt“ øts†
4 Al-Baqarah (1) : 262
Madaniyyah
t Ï%©! $# tβθà)Ï�ΖムöΝ ßγ s9≡ uθøΒ r& ’ Îû È≅‹Î6 y™ «! $# §Ν èO Ÿω tβθãèÎ7 ÷G ム!$tΒ
(#θà) x�Ρr& $ xΨtΒ Iωuρ “]Œr& � öΝ çλ °; öΝèδ ã� ô_r& y‰ΨÏã öΝ ÎγÎn/ u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz
óΟ Îγ øŠn= tæ Ÿωuρ öΝèδ šχθçΡt“ ós tƒ
5 Al-Baqarah (1) : 274
Madaniyyah
šÏ% ©!$# šχθà) Ï�Ψãƒ Ο ßγs9≡uθ øΒr& È≅øŠ ©9 $$ Î/ Í‘$ yγΖ9 $# uρ # v�Å™ Zπ uŠÏΡ Ÿξtãuρ óΟ ßγn=sù öΝèδã� ô_ r& y‰ΨÏã öΝÎγÎn/ u‘ Ÿω uρ ê’öθ yz
óΟ Îγø‹n=tæ Ÿω uρ öΝèδ šχθ çΡt“ ós tƒ
6 Al-Baqarah (1) : 277
Madaniyyah
¨βÎ) šÏ% ©! $# (#θãΖtΒ# u (#θ è=Ïϑtã uρ ÏM≈ys Î=≈¢Á9 $# (#θ ãΒ$s% r&uρ
nο 4θ n=¢Á9$# (#âθ s?# u uρ nο 4θŸ2 ¨“9 $# óΟ ßγs9 öΝèδ ã�ô_ r& y‰ΖÏã öΝÎγÎn/ u‘ Ÿω uρ
ì∃ öθ yz öΝÎγøŠn=tæ Ÿω uρ öΝèδ šχθ çΡt“ ós tƒ
7 Al-Imran (2) : 139
Madaniyyah
Ÿωuρ (#θãΖÎγ s? Ÿωuρ (#θçΡt“ øtrB ãΝ çFΡr& uρ tβöθn=ôãF{ $# βÎ) Ο çGΨ ä. tÏΖÏΒ ÷σ •Β
8 Al-‘Imr ān (2) : 153 øŒÎ) šχρ߉ Ïè óÁè? Ÿωuρ šχ…âθù=s? #’ n?tã 7‰ym r& Û^θ ß™§�9 $# uρ
Madaniyyah öΝà2θ ãã ô‰ tƒ þ’ Îû öΝä31t�÷z é& öΝà6t7≈rOr' sù $ Cϑxî 5dΟ tó Î/
ŸξøŠx6 Ïj9 (#θçΡ t“ óss? 4’n?tã $ tΒ öΝà6 s?$sù Ÿω uρ !$ tΒ öΝà6 t7≈|¹ r& 3 ª! $#uρ 7��Î6yz $yϑÎ/ tβθè=yϑ÷è s?
9 Al-‘Imr ān (2) : 170 Madaniyyah
tÏm Ì� sù !$ yϑ Î/ ãΝßγ9 s?# u ª! $# ÏΒ Ï&Î# ôÒ sù tβρ ç�ų ö; tG ó¡ o„uρ
t Ï%©! $$ Î/ öΝs9 (#θà) ysù=tƒ ΝÍκÍ5 ôÏiΒ öΝÎγÏ� ù= yz āωr& ì∃ öθyz öΝÍκö� n=tæ
Ÿωuρ öΝèδ šχθ çΡ t“ós tƒ
10 Al-‘Imrān (2) : 176 Madaniyyah
Ÿωuρ y7Ρ â“ øts† t Ï% ©!$# tβθ ãã Ì�≈|¡ç„ ’ Îû Ì�ø�ä3 ø9 $# 4 öΝßγ‾Ρ Î) s9
(#ρ •�ÛØ tƒ ©! $# $ \↔øŠx© 3 ߉ƒÌ� ムª! $# āωr& Ÿ≅yè øg s† öΝßγs9 $ yà ym ’Îû Íο t�Åz Fψ$# ( óΟ ßγs9 uρ ë># x‹ tã îΛÏà tã
11 Al-Mā’idah (5) : 41 Madaniyyah
$ y㕃r' ‾≈tƒ ãΑθß™§�9$# Ÿω y7Ρ â“ øts† šÏ% ©!$# tβθãã Ì�≈|¡ç„ ’ Îû Ì� ø�ä3ø9 $# z ÏΒ šÏ% ©!$# (# þθä9$ s% $Ψ tΒ# u óΟÎγÏδ≡uθ øù r' Î/ óΟ s9 uρ ÏΒ ÷σè?
öΝßγç/θ è=è% ¡ š∅ ÏΒuρ t Ï% ©!$# (#ρߊ$yδ ¡ šχθ ãè≈£ϑ y™ É>É‹ x6ù=Ï9
šχθ ãè≈£ϑy™ BΘ öθs) Ï9 tÌ� yz# u óΟ s9 š‚θ è? ù'tƒ ( tβθ èùÌh� pt ä†
zΟ Î=s3ø9 $# .ÏΒ Ï‰ ÷è t/ ϵ Ïè ÅÊ# uθtΒ ( tβθ ä9θà)tƒ ÷βÎ) óΟ çF� Ï?ρé& # x‹≈yδ
çνρ ä‹ ã‚ sù βÎ)uρ óΟ ©9 çνöθ s? ÷σ è? (#ρâ‘x‹ ÷n$$ sù 4 tΒuρ ÏŠ Ì�ムª! $# …çµ tFt⊥ ÷FÏù
n=sù y7Î=ôϑs? …çµ s9 š∅ ÏΒ «! $# $ º↔ø‹x© 4 š�Í×‾≈s9 'ρ é& t Ï% ©!$# óΟ s9
ÏŠÌ� ムª!$# βr& t� ÎdγsÜ ãƒ óΟ ßγt/θè=è% 4 öΝçλm; ’ Îû $u‹÷Ρ ‘‰9 $# Ó“÷“ Åz ( óΟßγs9 uρ
’ Îû Íο t�Åz Fψ$# ëU# x‹ tã ÒΟŠÏàtã
12 Al-Mā’idah
(5) : 69 Madaniyyah
¨βÎ) šÏ% ©!$# (#θãΨ tΒ#u š Ï% ©!$# uρ (#ρ ߊ$yδ tβθä↔ Î6≈¢Á9$#uρ
3“t�≈ |Á ¨Ψ9$# uρ ô tΒ š∅ tΒ#u «! $$Î/ ÏΘöθu‹ ø9 $#uρ Ì� ÅzFψ $# Ÿ≅Ïϑ tãuρ
$[sÎ=≈|¹ Ÿξsù ì∃ öθyz óΟ ÎγøŠ n=tæ Ÿωuρ öΝèδ tβθçΡt“ øts†
13 Al-An’ām (6) : 33 Makiyyah
ô‰ s% ãΝn=÷è tΡ …çµ ‾ΡÎ) y7çΡ â“ ós u‹s9 “Ï% ©!$# tβθ ä9θ à)tƒ ( öΝåκΞÎ*sù Ÿω
š� tΡθç/Éj‹ s3 ム£ Å3≈s9 uρ tÏΗÍ>≈©à9 $# ÏM≈tƒ$ t↔Î/ «! $# tβρ߉ ys øgs†
14 Al-An’ām (6) : 48 Makiyyah
$ tΒuρ ã≅ Å™ö� çΡ tÎ=y™ö� ßϑ ø9 $# āω Î) tÎ� Åe³u; ãΒ zƒÍ‘É‹ΖãΒ uρ ( ôyϑ sù
z tΒ# u yxn=ô¹ r& uρ Ÿξsù ì∃ öθyz öΝÍκö� n=tã Ÿω uρ öΝèδ tβθ çΡ t“øts†
15 Al-A’r āf (7) : 35 Makiyyah
û Í_t6≈tƒ tΠyŠ# u $ ¨ΒÎ) öΝä3Ζt� Ï? ù' tƒ ×≅ ߙ①öΝä3ΖÏiΒ tβθ ÷Áà) tƒ ö/ä3ø‹n=tæ
ÉL≈tƒ# u � Çyϑsù 4’ s+ ¨?$# yxn=ô¹r& uρ Ÿξsù ì∃ öθ yz öΝÍκö� n=tã Ÿω uρ öΝèδ tβθ çΡt“øt s†
16 Al-A’r āf (7) : 49 Makiyyah
Ï Iω àσ ‾≈yδr& tÏ% ©!$# óΟ çFôϑ |¡ø% r& Ÿω ãΝßγä9$ oΨ tƒ ª! $# >πyϑôm t� Î/ 4 (#θè=äz÷Š$# sπ ¨Ψ pgø: $# Ÿω ì∃öθ yz ö/ä3ø‹ n=tæ Iω uρ óΟ çFΡ r& šχθçΡ t“ øt rB
17 At Taubah (9) : 40 Madaniyyah
āωÎ) çνρ ã� ÝÁΖs? ô‰ s)sù çν t�|Á tΡ ª! $# øŒÎ) çµ y_t� ÷zr& t Ï% ©!$#
(#ρã� x�Ÿ2 š† ÎΤ$ rO È ÷oΨ øO$# øŒÎ) $ yϑèδ † Îû Í‘$ tó ø9 $# øŒÎ) ãΑθà) tƒ
ϵ Î7Ås≈|Á Ï9 Ÿω ÷βt“ øt rB āχ Î) ©! $# $oΨ yè tΒ ( tΑ t“Ρr' sù ª! $#
…çµ tGt⊥‹Å6 y™ ϵ ø‹n=tã …çν y‰ −ƒr& uρ 7Šθ ãΨ àf Î/ öΝ©9 $ yδ ÷ρt� s? Ÿ≅yè y_uρ
sπ yϑÎ=Ÿ2 šÏ% ©! $# (#ρ ã� x�Ÿ2 4’ n?ø� �¡9$# 3 èπyϑÎ=Ÿ2 uρ «! $#
š† Ïφ $ u‹ù=ãè ø9 $# 3 ª! $# uρ ͕ tã íΟŠÅ3 ym
18 At Taubah (9) : 92 Madaniyyah
Ÿωuρ ’ n?tã šÏ% ©!$# # sŒ Î) !$ tΒ x8öθ s?r& óΟ ßγn=Ïϑós tG Ï9 |Mù=è% Iω
߉ Å_r& !$tΒ öΝà6è=ÏΗ÷qr& ϵø‹n=tã (#θ ©9 uθs? óΟßγãΖã‹ôãr& ¨ρ âÙ‹Ï� s? zÏΒ ÆìøΒ¤$!$# $ ºΡ t“ ym āω r& (#ρ߉ Ågs† $ tΒ tβθ à)Ï�Ζãƒ
19 Yūnus (10) : 62 Makiyyah
Iωr& āχ Î) u !$ uŠÏ9 ÷ρ r& «! $# Ÿω ê’öθ yz óΟÎγøŠn=tæ Ÿωuρ öΝèδ šχθ çΡ t“øt s†
20 Yūnus (10) : 65 Makiyyah
Ÿωuρ š�Ρâ“ øts† óΟ ßγä9 öθs% ¢ ¨βÎ) nο“ Ïè ø9 $# ¬! $�èŠ Ïϑy_ 4 uθ èδ ßì‹Ïϑ¡¡9$# ÞΟŠÎ=yè ø9 $#
21 Yūsuf (12) :13 Makiyyah
tΑ$s% ’ ÎoΤÎ) û Í_çΡ â“ ós u‹ s9 βr& (#θç7 yδ õ‹ s? ϵÎ/ ß∃% s{r& uρ βr& ã& s# à2ù'tƒ
Ü=øO Ïe%!$# óΟçFΡr& uρ çµ ÷Ψtã šχθè=Ï�≈ xî
22 Yūsuf (12) :84 Makiyyah
4’‾< uθs? uρ öΝåκ÷] tã tΑ$s% uρ 4’ s∀y™r' ‾≈tƒ 4’ n?tã y#ß™θ ムôMāÒ u‹ö/ $# uρ
çν$ uΖøŠtã š∅ ÏΒ Èβ÷“ ßs ø9 $# uθ ßγsù ÒΟŠÏà x.
23 Yūsuf (12) : 86 Makiyyah
tΑ$s% !$yϑ‾Ρ Î) (#θ ä3ô© r& Éo\t/ þ’ ÎΤ÷“ ãm uρ ’n< Î) «!$# ãΝn=ôãr& uρ š∅ÏΒ «! $#
$ tΒ Ÿω šχθßϑn=÷è s?
24 Al-Hijr (15) : 88 Makiyyah
(# þθä9$s) s9 $ yϑ ‾ΡÎ) ôN t� Åj3ß™ $ tΡã�≈|Á ö/ r& ö≅ t/ ßøtwΥ ×Πöθs% tβρâ‘θ ßs ó¡ ¨Β
25 An Nahl (16) : 127 Makiyyah
÷�É9 ô¹ $#uρ $tΒuρ x8 ç�ö9 |¹ āωÎ) «! $$Î/ 4 Ÿω uρ ÷β t“øt rB óΟ ÎγøŠn=tæ Ÿω uρ
Û� s? ’Îû 9,øŠ |Ê $£ϑÏiΒ šχρã� à6 ôϑtƒ
26 Maryam ( 19 ) : 24 Makiyyah
$ yγ1yŠ$ oΨ sù ÏΒ !$pκÉJ øtrB āωr& ’ÎΤt“ øtrB ô‰ s% Ÿ≅ yèy_ Å7š/ u‘ Å7tG øtrB
$wƒÎ�|�
27 Thāha (20 ) : 24 Makiyyah
$ yγ1yŠ$ oΨ sù ÏΒ !$pκÉJ øtrB āωr& ’ÎΤt“ øtrB ô‰ s% Ÿ≅ yèy_ Å7š/ u‘ Å7tG øtrB
$wƒÎ�|�
28
An- Anbiyā’ (21) : 103 Makiyyah
Ÿω ãΝßγçΡ â“ øt s† äí t“ x�ø9 $# ç�y9 ò2 F{ $# ÞΟßγ9¤) n=tG s? uρ èπ x6Í×‾≈ n=yϑø9 $#
# x‹≈yδ ãΝä3ãΒöθ tƒ “Ï% ©!$# óΟçGΨ à2 šχρ߉ tãθè?
29 An Naml (27) : 70 Makiyyah
Ÿωuρ ÷βt“ øtrB öΝÎγøŠn=tæ Ÿωuρ ä3s? ’ Îû 9,øŠ|Ê $ £ϑÏiΒ tβρã� ä3 ôϑtƒ
30 Al-Qasas ( 28) : 7 Makiyyah
!$ uΖøŠym ÷ρ r& uρ #’ n<Î) ÏdΘé& # y›θ ãΒ ÷β r& ϵ‹Ïè ÅÊö‘r& ( # sŒÎ* sù ÏMø� Åz ϵ ø‹n=tã
ϵŠÉ) ø9 r'sù †Îû ÉdΟuŠø9 $# Ÿω uρ ’ Îû$ sƒrB Ÿωuρ þ’ ÎΤt“ øt rB ( $‾Ρ Î) çνρ –Š!# u‘
Å7ø‹s9 Î) çνθè=Ïæ%y` uρ š∅ ÏΒ šÎ=y™ö� ßϑø9 $#
31 Al-Qasas ( 28) : 8 Makiyyah
ÿ…çµ sÜ s)tG ø9 $$sù ãΑ# u šχöθ tã ö� Ïù tβθ à6u‹Ï9 óΟ ßγs9 # xρ߉ tã
$ºΡ t“ ym uρ 3 āχ Î) šχ öθ tãö� Ïù z≈yϑ≈yδuρ $ yϑèδ yŠθãΖã_ uρ
(#θçΡ$Ÿ2 šÏ↔ÏÜ≈yz
32 Al-Qasas ( 28) : 13 Makiyyah
çµ≈tΡ÷Š yŠ t�sù #’ n<Î) ϵ ÏiΒé& ö’ s1 §�s) s? $ yγãΨ øŠ tã Ÿω uρ šχ t“ óss?
zΟ n=÷è tG Ï9 uρ āχ r& y‰ ôãuρ «! $# ?Y ym £Å3≈s9 uρ öΝèδ u�sYò2r& Ÿω
šχθ ßϑn=ôè tƒ
33 Al-Ankabūt (29) : 33 Makiyyah
!$£ϑs9 uρ β r& ôN u !$y_ $uΖè=ߙ①$ WÛθä9 uû_ Å› öΝÍκÍ5 šX$ |Êuρ
öΝÎγÎ/ %Yæ ö‘sŒ (#θ ä9$s% uρ Ÿω ô#y‚ s? Ÿω uρ ÷βt“ øt rB ( $ ‾ΡÎ) x8θ ’fuΖãΒ
y7n=÷δ r& uρ āωÎ) y7s? r& t� øΒ$# ôMtΡ$ Ÿ2 š∅ÏΒ šÎ�É9≈tó ø9 $#
34 Luqmān (31) : 23 Makiyyah
tΒuρ t�x� x. Ÿξ sù š�Ρâ“ øt s† ÿ…çν ã� ø�ä. 4 $uΖø‹s9 Î) öΝßγãè Å_ö� tΒ
Νßγã∞Îm7t⊥ ãΖsù $yϑÎ/ (# þθ è=ÏΗxå 4 ¨βÎ) ©!$# 7ΛÎ=tæ ÏN# x‹Î/ Í‘ρ ߉ ÷Á9$#
35 Al-Ahzāb (33) :51 Madaniyyah
* Åe ö� è? tΒ â !$t± n@ £ åκ÷] ÏΒ ü“Èθ ø↔ è? uρ y7ø‹s9 Î) tΒ â!$ t± n@ ( ÇtΒ uρ
|Mø‹tó tGö/$# ô£ϑÏΒ |Mø9 z• tã Ÿξ sù yy$ uΖã_ š� ø‹n=tã 4 y7Ï9≡sŒ #’ oΤ÷Šr&
βr& §� s) s? £åκß] ãŠôãr& Ÿω uρ āχ t“øt s† š÷ |Êö� tƒuρ !$ yϑÎ/ £ßγtG ÷� s?# u
£ßγ[=à2 4 ª! $# uρ ãΝn=÷è tƒ $tΒ ’ Îû öΝä3 Î/θè=è% 4 tβ%Ÿ2uρ ª! $# $ϑŠÎ=tã
$ VϑŠÎ=ym
36 Fātir (35) : 34 Makiyyah
(#θä9$s% uρ ߉ôϑptø: $# ¬! ü“Ï% ©!$# |=yδ øŒr& $ ¨Ψ tã tβt“ ptø: $# ( āχ Î) $uΖ−/ u‘
Ö‘θ à� tó s9 î‘θ ä3x©
37 Yāsīn (36) : 67 Makiyyah
öθs9 uρ â !$ t±tΡ óΟ ßγ≈oΨ ÷‚ |¡ yϑ s9 4’ n? tã óΟ ÎγÏFtΡ%x6 tΒ $ yϑsù
(#θãè≈sÜ tG ó™$# $|‹ÅÒ ãΒ Ÿω uρ šχθ ãè Å_ö� tƒ
38 Az-Zumar ( 39 ) : 61 Makiyyah
‘ Édf uΖãƒuρ ª! $# tÏ% ©!$# (#öθ s)? $# óΟ ÎγÏ? y—$ x� yϑ Î/ Ÿω ãΝßγ�¡ yϑtƒ
â þθ�¡9 $# Ÿω uρ öΝèδ šχθ çΡ t“ øts†
39 Fussilāt ( 41 ) : 30 Makiyyah
¨βÎ) šÏ% ©!$# (#θä9$ s% $ oΨš/ u‘ ª! $# §ΝèO (#θßϑ≈s) tFó™$# ãΑ”t∴ tG s?
ÞΟ ÎγøŠ n=tæ èπ x6 Í×‾≈n=yϑø9 $# āωr& (#θ èù$sƒrB Ÿω uρ (#θçΡt“ øtrB (#ρã� ϱ ÷0r& uρ
Ïπ ¨Ψ pgø: $$ Î/ ÉL©9 $# óΟçFΖä. šχρ ߉ tãθè?
40 Al-Zukhruf ( 43 ) : 68 Makiyyah
ÏŠ$ t7Ïè≈tƒ Ÿω ì∃öθ yz â/ä3ø‹n=tæ tΠöθ u‹ø9 $# Iω uρ óΟ çFΡ r& šχθçΡ t“ øt rB
41 Al-Ahqāf ( 46 ) : 13 Makiyyah
¨βÎ) t Ï% ©!$# (#θä9$s% $ oΨ š/z’ ª!$# §ΝèO (#θ ßϑ≈s) tFó™$# Ÿξ sù ì∃ öθyz
óΟ ÎγøŠ n=tæ Ÿωuρ öΝèδ šχθçΡ t“ øt s†
42 Al-Mujādillah ( 58 ) : 10 Madaniyyah
$ yϑ‾Ρ Î) 3“uθ ôf ¨Ζ9 $# zÏΒ Ç≈sÜ ø‹¤±9 $# šχâ“ ósu‹Ï9 tÏ% ©!$# (#θ ãΖtΒ# u
}§øŠs9 uρ öΝÏδÍh‘!$ ŸÒ Î/ $ º↔ø‹x© āω Î) ÈβøŒÎ* Î/ «! $# 4 ’n?tã uρ «! $#
È≅ ©.uθ tGuŠù=sù tβθ ãΖÏΒ ÷σ ßϑø9 $#
AYAT-AYAT AL-HAZN BERDASARKAN DERIVASINYA
1) Sighāt Fi’il Nah ī’
أ���� ا�� ر�� أ���رة ر����
9 ��� ا
40 ωÎ) çνρ ã� ÝÁΖs? ô‰s) sù çνt� |Á tΡ ª! $# øŒÎ) çµ y_t� ÷zr&
tÏ%©! $# (#ρã� x Ÿ2 š†ÎΤ$rO È ÷ oΨ øO$# øŒÎ) $yϑ èδ †Îû
Í‘$tóø9 $# øŒ Î) ãΑθà) tƒ ϵÎ7 Ås≈ |ÁÏ9 ŸŸ ŸŸωωωω ÷÷ ÷÷ββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB āχ Î)
©! $# $oΨ yètΒ ( tΑ t“Ρr'sù ª!$# … çµtGt⊥‹ Å6y™ ϵ ø‹n=tã
… çνy‰ −ƒ r&uρ 7ŠθãΨ àfÎ/ öΝ ©9 $yδ ÷ρ t� s? Ÿ≅ yèy_ uρ sπ yϑÎ= Ÿ2
šÏ%©! $# (#ρ ã� x Ÿ2 4’n?ø �¡9 $# 3 èπyϑ Î=Ÿ2uρ «!$#
š†Ïφ $u‹ ù=ãèø9 $# 3 ª!$# uρ  Í• tã íΟŠ Å3 ym
Ÿ ÷β t“ øtrBω
15 ��Ÿω ¨β 88 ا £‰ßϑ s? y7 ø‹t⊥ ø‹ tã 4’n<Î) $tΒ $uΖ÷è−G tΒ ÿ ϵÎ/ $[_≡ uρ ø—r&
óΟßγ ÷Ψ ÏiΒ ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ ÷÷ ÷÷ββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB öΝ Íκö�n= tã ôÙ Ï ÷z $# uρ y7 yn$uΖy_
tÏΖÏΒ ÷σßϑù= Ï9
ŸŸ ŸŸ ÷β t“ øtrBωuρ
16 ����É9ô¹÷ 127 ا $#uρ $tΒ uρ x8ç�ö9|¹ āωÎ) «! $$Î/ 4 ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ ÷÷ ÷÷ββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB
óΟÎγ øŠ n=tæ Ÿωuρ Û�s? ’ Îû 9,øŠ |Ê $£ϑ ÏiΒ
šχρ ã�à6 ôϑ tƒ
Ÿ ÷β t“ øtrBωuρ
27 ���ŸŸ 70 ا ŸŸωωωω uu uuρρρρ ÷÷ ÷÷ββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB öΝÎγ øŠn= tæ Ÿωuρ ä3 s? ’Îû 9,øŠ |Ê $£ϑ ÏiΒ
tβρã� ä3ôϑ tƒ
ŸŸ ŸŸ ÷÷ ÷÷ββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBBωωωω uu uuρρρρ
$! 33 ا����ت 29 £ϑs9uρ βr& ôN u!$ y_ $uΖè= ߙ①$WÛθä9 uû_ Å› öΝÍκ Í5
šX$|Ê uρ öΝ ÎγÎ/ % Yæ ö‘sŒ (#θä9$s% uρ Ÿω ô#y‚ s? ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ
÷÷ ÷÷ββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB ( $ ‾ΡÎ) x8θ’f uΖãΒ y7n= ÷δr& uρ āωÎ) y7 s?r& t� øΒ$#
ôM tΡ$Ÿ2 š∅ÏΒ šÎ�É9≈ tóø9$#
ŸŸ 176 ال �� ان 3 ŸŸωωωω uu uuρρρρ yy yy7777ΡΡΡΡ ââ ââ““““ øø øøtttt ss ss†††† tÏ% ©!$# tβθããÌ�≈ |¡ ç„ ’Îû Ì� ø ä3 ø9$# 4 öΝ ßγ‾Ρ Î)
s9 (#ρ •�ÛØ tƒ ©! $# $\↔øŠ x© 3 ߉ƒÌ� ムª!$# āωr& Ÿ≅yèøgs†
öΝ ßγs9 $yà ym ’ Îû Íοt� ÅzFψ$# ( óΟßγs9 uρ ë># x‹tã îΛÏàtã
41 ا�� ��ة 5 $y㕃 r' ‾≈tƒ ãΑθß™§�9$# ŸŸ ŸŸωωωω yy yy7777ΡΡΡΡ ââ ââ““““ øø øøtttt ss ss†††† šÏ% ©! $#
tβθããÌ�≈|¡ç„ ’ Îû Ì� ø ä3ø9$# zÏΒ šÏ% ©! $# (# þθä9$ s%
$Ψ tΒ#u óΟ Îγ Ïδ≡ uθøùr'Î/ óΟ s9uρ ÏΒ÷σ è? öΝßγ ç/θè= è% ¡ š∅ ÏΒuρ
tÏ%©! $# (#ρ ߊ$ yδ ¡ šχθãè≈£ϑ y™ É>É‹ x6 ù=Ï9
šχθãè≈£ϑ y™ BΘöθs) Ï9 tÌ� yz#u óΟ s9 š‚θè? ù'tƒ ( tβθèùÌh� ptä† zΟ Î=s3 ø9$# . ÏΒ Ï‰ ÷èt/ ϵ ÏèÅÊ# uθtΒ ( tβθä9θà) tƒ
÷β Î) óΟçF� Ï?ρ é& # x‹≈ yδ çνρ ä‹ã‚ sù βÎ)uρ óΟ ©9 çνöθs? ÷σè?
(#ρ â‘x‹ ÷n$$sù 4 tΒuρ ÏŠÌ� ムª!$# …çµ tF t⊥ ÷F Ïù n= sù y7Î= ôϑs?
… çµs9 š∅ ÏΒ «!$# $º↔ ø‹x© 4 š� Í×‾≈s9 'ρé& tÏ% ©! $# óΟ s9 ÏŠ Ì�ãƒ
ª! $# βr& t� Îdγ sÜムóΟßγ t/θè= è% 4 öΝ çλm; ’Îû $u‹÷Ρ ‘‰9$# Ó“÷“ Åz ( óΟßγ s9uρ ’Îû Íοt� Åz Fψ$# ëU#x‹ tã ÒΟŠÏà tã
10 ���� 65 ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ šš šš����ΡΡΡΡ ââ ââ““““ øø øøtttt ss ss†††† óΟßγ ä9öθs% ¢ ¨βÎ) nο“ Ïèø9$# ¬! $�èŠ Ïϑ y_ 4 uθèδ ßì‹ Ïϑ¡¡9$# ÞΟŠÎ= yèø9$#
31
36
��
��
23
76
tΒuρ t�x x. ŸŸ ŸŸξξξξ ss ssùùùù šš šš����ΡΡΡΡ ââ ââ““““ øø øøtttt ss ss†††† ÿ… çνã� ø ä. 4 $uΖø‹ s9Î)
öΝßγ ãèÅ_ ö� tΒ Νßγ ã∞Îm7 t⊥ ãΖsù $yϑ Î/ (# þθè= ÏΗxå 4 ¨β Î) ©! $# 7ΛÎ=tæ
ÏN# x‹Î/ Í‘ρ ߉÷Á9 $#
ŸŸ ŸŸξξξξ ss ssùùùù šš šš����ΡΡΡΡ ââ ââ““““ øø øøtttt ss ss†††† óΟ ßγä9öθs% ¢ $ ‾Ρ Î) ãΝ n=÷ètΡ $tΒ šχρ•�Å£ãƒ
$tΒuρ tβθãΖÎ=÷èãƒ
2) Fi’il Nah ī’ Dengan Dhāmir Mukhat āb Jamak ا�� ر�� أ���رة ر�� ا����
Ÿωuρ (#θãΖÎγ 139 ال � ان 3 s? ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ (( ((####θθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB ãΝçFΡr&uρ tβ öθn= ôãF{ $# βÎ)
ΟçGΨä. tÏΖÏΒ ÷σ•Β
ŸŸ ŸŸ (( ((####θθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBBωωωω uu uuρρρρ
41 !"#$ 30 ¨¨ ¨βÎ) šÏ%©! $# (#θä9$s% $oΨ š/u‘ ª! $# §ΝèO
(#θßϑ≈ s) tF ó™ $# ãΑ ¨”t∴tG s? ÞΟ ÎγøŠ n= tæ èπ x6Í× ‾≈ n= yϑø9 $# āωr&
(#θèù$sƒrB ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ (( ((####θθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB (#ρ ã� ϱ÷0r& uρ ÏπΨ pgø: $$Î/ ÉL©9$#
óΟçFΖä. šχρ ߉tãθè?
3) Fi’il Nah ī’ Dengan Dhāmir Mukhat āb Mu’aňas ا���� ا�� ر�� أ���رة ر��
19 %� & 24
$ yγ1yŠ$oΨsù ÏΒ !$pκÉJøtrB āā āāωωωω rr rr&&&& ’’’’ ÎÎ ÎÎΤΤΤΤ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB ô‰s% Ÿ≅yèy_
Å7š/u‘ Å7tG øtrB $wƒ Î�|�
ā ’ÎΤ t“ øtrBωr&
28 '# uΖøŠ$! 7 ا ym ÷ρ r&uρ #’ n<Î) ÏdΘé& # y›θãΒ ÷β r& ϵ‹ ÏèÅÊ ö‘r& ( #sŒ Î*sù ÏMø Åz ϵ ø‹ n= tã ϵŠ É)ø9r'sù † Îû ÉdΟ uŠ ø9$# Ÿωuρ
’Îû$sƒrB ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ þþ þþ’’’’ ÎÎ ÎÎΤΤΤΤ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB ( $ ‾Ρ Î) çνρ –Š !#u‘ Å7 ø‹ s9Î)
çνθè= Ïæ%y uρ š∅ ÏΒ š Î=y™ ö�ßϑ ø9$#
4) Fi’il Mudh āri’ Yang Kemasukan ‘Am īl Nasāb ةأ���ر ر�� ا���� ا�� ر��
58 $ 10 ا��� د � yϑ‾ΡÎ) 3“uθôf ¨Ζ9$# z ÏΒ Ç≈sÜø‹ ¤±9$# šχχχχ ââ ââ““““ óó óóssss uu uu‹‹‹‹ ÏÏ ÏÏ9999
tÏ%©! $# (#θãΖtΒ# u }§ øŠ s9 uρ öΝ ÏδÍh‘!$ŸÒ Î/ $ º↔ø‹ x© āωÎ)
ÈβøŒÎ* Î/ «!$# 4 ’ n?tãuρ «!$# È≅©. uθtGuŠ ù=sù tβθãΖÏΒ ÷σßϑ ø9$#
5) Fi’il Mudh āri’ Yang Kemasukan Lam Taukid ا���� ا�� ر�� أ���رة ر��
ô‰s% ãΝ 33 ا( ��� م 48 n= ÷ètΡ … çµ‾Ρ Î) y7777 çç ççΡΡΡΡ ââ ââ““““ óó óóssss uu uu‹‹‹‹ ss ss9999 “ Ï%©! $# tβθä9θà) tƒ ( öΝ åκΞ Î*sù Ÿω š�tΡθç/Éj‹ s3ム£ Å3≈ s9uρ tÏΗÍ>≈ ©à9$#
ÏM≈tƒ$t↔ Î/ «! $# tβρ߉ ys øg s†
7777 çç ççΡΡΡΡ ââ ââ““““ óó óóssss uu uu‹‹‹‹ ss ss9999
12 *+ �� 13 tΑ$s% ’ ÎoΤ Î) û ÍÍ ÍÍ____ çç ççΡΡΡΡ ââ ââ““““ óó óóssss uu uu‹‹‹‹ ss ss9999 β r& (#θç7 yδ õ‹s? ϵÎ/
ß∃% s{r&uρ β r& ã& s# à2ù'tƒ Ü=øPÏe%! $# óΟçFΡr&uρ çµ÷Ψ tã
šχθè= Ï ≈xî
6) Fi’il Mudh āri’ Yang Kemasukan Huruf Naf ī’
ا���� ا�� ر�� أ���رة ر��20 ,- 40 øŒÎ) ûÅ´ ôϑs? š�çG ÷zé& ãΑθà) tG sù ö≅yδ ö/ä3—9 ߊr&
4’ n?tã tΒ … ã&é# à õ3tƒ ( y7≈uΖ÷èy_ t� sù #’ n<Î) y7 ÏiΒé&
ö’ s1 §� s) s? $pκß]ø‹ tã ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ tt ttββββ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB 4 |M ù=tG s% uρ $T¡ ø tΡ
y7≈uΖøŠ ¤fuΖsù z ÏΒ ÉdΟtóø9$# y7≈Ψ tG sùuρ $ZΡθçF èù 4 |M÷V Î7 n=sù tÏΖÅ™ þ’Îû È≅÷δ r& t tô‰ tΒ §Ν èO |M÷∞ Å_
4’ n?tã 9‘y‰ s% 4 y›θßϑ≈tƒ
28 '# ≈çµ 13 ا tΡ ÷Š yŠt� sù #’ n<Î) ϵ ÏiΒé& ö’ s1 §� s) s? $yγãΨøŠ tã ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ
šš ššχχχχ tt tt““““ óó óóssss ss ss???? zΟn= ÷ètG Ï9 uρ āχ r& y‰ ôãuρ «!$#
?Yym £ Å3≈ s9uρ öΝ èδ u�sYò2r& Ÿω šχθßϑ n=ôètƒ
51 ا( 0/اب 33 Åeö� è? tΒ â!$ t±n@ £ åκ ÷]ÏΒ ü“ Èθø↔ è?uρ y7ø‹ s9Î) tΒ
â !$t±n@ ( Ç tΒuρ |Mø‹ tótG ö/$# ô£ϑ ÏΒ |M ø9z• tã Ÿξsù
yy$ uΖã_ š�ø‹ n= tã 4 y7Ï9≡ sŒ #’ oΤ ÷Šr& βr& §� s)s?
£ åκß] ãŠôãr& ŸŸ ŸŸωωωω uu uuρρρρ āā āāχχχχ tt tt““““ øø øøtttt ss ss†††† š ÷|Ê ö� tƒ uρ !$yϑÎ/
£ßγ tG÷� s?#u £ ßγO= à2 4 ª!$# uρ ãΝ n=÷ètƒ $ tΒ ’ Îû
öΝ ä3 Î/θè= è% 4 tβ%Ÿ2uρ ª!$# $ϑŠÎ= tã $$$$ VV VVϑϑϑϑŠŠŠŠ ÎÎ ÎÎ==== yy yymmmm
ŸŸ 103 ا( ���2ء 21 ŸŸωωωω ãã ããΝΝΝΝ ßß ßßγγγγ çç ççΡΡΡΡ ââ ââ““““ øø øøtttt ss ss†††† äít“x ø9$# ç�y9ò2F{ $# ÞΟßγ9¤) n=tG s?uρ
èπ x6Í× ‾≈ n= yϑø9 $# #x‹≈yδ ãΝ ä3ãΒ öθtƒ “Ï% ©!$#
óΟ çGΨà2 šχρ ߉tãθè?
7) Af’alul Khomsah Dengan Dhāmir Jamak Yang Kemasukan Huruf Nafī’
ا���� ا�� ر�� أ���رة ر��
Ï 49 ا( � اف 7 Iωàσ‾≈ yδr& tÏ% ©! $# óΟçF ôϑ|¡ ø% r& Ÿω ãΝ ßγ ä9$oΨtƒ ª!$#
>π yϑôm t�Î/ 4 (#θè= äz ÷Š$# sπΨ pgø: $# Ÿω ì∃ öθyz ö/ä3ø‹ n= tæ
Iωuρ óΟ çFΡr& šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB
4 ف 43/ÏŠ$t7 68 ا Ïè≈ tƒ Ÿω ì∃öθyz â/ä3 ø‹ n=tæ tΠ öθu‹ ø9$# Iωuρ óΟ çFΡr&
šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt rr rrBBBB
=oΨù$ 38 ا���� ة 2 è% (#θäÜ Î7 ÷δ $# $pκ ÷]ÏΒ $YèŠ ÏΗsd ( $ ¨ΒÎ* sù Ν ä3Ψ t�Ï? ù'tƒ
Íh_ÏiΒ “W‰èδ yϑsù yìÎ7 s? y“# y‰èδ Ÿξsù ì∃ öθyz
öΝÍκ ö�n= tæ Ÿωuρ öΝèδ tββββθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
%βÎ) tϨ 62 ا���� ة 2 ©! $# (#θãΨ tΒ#u šÏ%©! $#uρ (#ρ ߊ$yδ
3“t�≈ |Á ¨Ζ9 $#uρ š Ï↔Î7≈ ¢Á9$# uρ ôtΒ ztΒ#u
«! $$Î/ ÏΘöθu‹ ø9$#uρ Ì� ÅzFψ $# Ÿ≅Ïϑ tãuρ $[s Î=≈ |¹
öΝ ßγn= sù öΝèδ ã� ô_ r& y‰ΨÏã óΟ ÎγÎn/u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz
öΝÍκ ö�n= tæ Ÿωuρ öΝèδ šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
’4 112 ا���� ة 2 n?t/ ôtΒ zΝ n=ó™ r& … çµyγ ô_uρ ¬! uθèδ uρ ÖÅ¡øtèΧ
ÿ… ã&s#sù …çνã� ô_ r& y‰Ψ Ïã ϵÎn/u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz öΝ ÎγøŠ n= tæ
Ÿωuρ öΝ èδ tββββθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
!©%tÏ 262 ا���� ة 2 $# tβθà) Ï ΖムöΝ ßγs9≡ uθøΒ r& ’ Îû È≅‹ Î6y™ «! $# §Ν èO
Ÿω tβθãèÎ7 ÷Gム!$tΒ (#θà) x Ρr& $xΨ tΒ Iωuρ “]Œ r& � öΝ çλ°;
öΝ èδ ã�ô_r& y‰ΨÏã öΝÎγ În/u‘ Ÿωuρ ì∃öθyz óΟÎγøŠ n=tæ
Ÿωuρ öΝ èδ šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ óó óóssss tt ttƒƒƒƒ
!©%šÏ 274 ا���� ة 2 $# šχθà) Ï ΨムΟßγ s9≡ uθøΒ r& È≅øŠ ©9$$ Î/
Í‘$yγ ¨Ζ9 $#uρ # v� Å™ ZπuŠ ÏΡ Ÿξtãuρ óΟ ßγ n=sù öΝ èδã�ô_ r&
y‰ΨÏã öΝ Îγ În/u‘ Ÿωuρ ê’öθyz óΟ Îγø‹ n= tæ Ÿωuρ öΝ èδ
šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ óó óóssss tt ttƒƒƒƒ
¨¨ 277 ا���� ة 2 ¨βÎ) šÏ% ©! $# (#θãΖtΒ# u (#θè=Ïϑ tãuρ ÏM≈ys Î=≈¢Á9$#
(#θãΒ$ s% r&uρ nο4θn= ¢Á9$# (# âθs?# uuρ nο4θŸ2“9$# óΟ ßγs9
öΝ èδ ã�ô_r& y‰ΖÏã öΝ ÎγÎn/ u‘ Ÿωuρ ì∃ öθyz öΝ ÎγøŠn= tæ
Ÿωuρ öΝ èδ šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ óó óóssss tt ttƒƒƒƒ
tÏm 170 ال ���ا ن 3 Ì� sù !$ yϑÎ/ ãΝßγ9s?# u ª! $# ÏΒ Ï&Î# ôÒ sù
tβρ ç�ų ö; tG ó¡ o„uρ tÏ% ©! $$ Î/ öΝs9 (#θà)ysù= tƒ ΝÍκÍ5
ôÏiΒ öΝÎγÏ ù=yz āω r& ì∃öθ yz öΝÍκö� n=tæ Ÿω uρ öΝèδ
šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ óó óóssss tt ttƒƒƒƒ
%βÎ) šÏ¨ 69 ا�� �� ة 5 ©!$# (#θãΨ tΒ# u šÏ% ©! $# uρ (#ρ ߊ$yδ
tβθä↔ Î6≈ ¢Á9$#uρ 3“ t�≈|ÁΨ9$# uρ ô tΒ š∅ tΒ#u
«! $$Î/ ÏΘöθu‹ ø9 $#uρ Ì� ÅzFψ$# Ÿ≅Ïϑtãuρ $[s Î=≈|¹ Ÿξsù
ì∃ öθyz óΟ Îγ øŠn= tæ Ÿωuρ öΝ èδ tββββθθθθçç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
™tΒuρ ã≅Å$ 48 ا� "! م 6 ö� çΡ t Î=y™ ö�ßϑ ø9$# āωÎ) tÎ�Åe³u;ãΒ
zƒ Í‘É‹ΖãΒuρ ( ô yϑsù ztΒ#u yxn= ô¹r& uρ Ÿξsù
ì∃ öθyz öΝ Íκ ö�n=tã Ÿωuρ öΝèδ tββββθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
û 35 ا� ��ا ف 7 Í_t6≈ tƒ tΠ yŠ# u $Β Î) öΝ ä3Ζt� Ï? ù'tƒ ×≅ß™ â‘ öΝä3ΖÏiΒ
tβθ÷Áà) tƒ ö/ ä3 ø‹n=tæ ÉL≈ tƒ#u � Ç yϑsù 4’s+? $#
yx n= ô¹r&uρ Ÿξsù ì∃öθyz öΝ Íκ ö�n=tã Ÿωuρ öΝ èδ
tββββθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
10 $"�� 62 II IIωr& āχÎ) u !$uŠÏ9 ÷ρ r& «!$# Ÿω ê’öθyz óΟÎγ øŠ n=tæ
Ÿωuρ öΝ èδ šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
‘ 61 ا�&%� 39 ÉdfuΖムuρ ª!$# t Ï%©! $# (# öθs) ¨? $# óΟ Îγ Ï?y—$x yϑÎ/ Ÿω
ãΝ ßγ�¡yϑ tƒ â þθ�¡9$# Ÿωuρ öΝ èδ šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
¨¨ 13 ا� '� ف 46 ¨βÎ) tÏ% ©! $# (#θä9$ s% $oΨš/ z’ ª!$# §ΝèO (#θßϑ≈ s)tF ó™ $#
Ÿξsù ì∃öθyz óΟ ÎγøŠ n= tæ Ÿωuρ öΝèδ šχχχχθθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ øø øøtttt ss ss††††
8) Af’alul Khomsah Yang Dinaf ī’kan dan Kemasukan ‘Ămīl Nashāb ا���� ا�� ر�� أ���رة ر��
ن ���ا ال 3 153 øŒ Î) šχρ ߉ÏèóÁ è? Ÿωuρ šχ…âθù= s? #’ n?tã ξξξξ øø øøŠŠŠŠ xx xx6666 ÏÏ ÏÏ jj jj9
7‰ ymr& Û^θß™ §�9$# uρ öΝ à2θããô‰tƒ þ’Îû
öΝ ä31 t�÷zé& öΝ à6 t7≈rO r'sù $Cϑ xî 5dΟ tóÎ/ Ÿξξξξ øø øøŠŠŠŠ xx xx6666 ÏÏ ÏÏ jj jj9
(####θθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ óó óóssss ss ss???? 4’n?tã $tΒ öΝ à6 s?$sù Ÿωuρ !$tΒ
öΝà6 t7≈|¹r& 3 ª!$# uρ 7�� Î6 yz $yϑÎ/ tβθè= yϑ÷ès?
(####θθθθ çç ççΡΡΡΡ tt tt““““ óó óóssss ss ss????
9) Sīghāt Masdar
ا���� �� #### ر�� أ���رة ر��
35 �� )* 34 (( ((#θä9$s% uρ ߉ôϑ ptø: $# ¬! ü“ Ï%©! $# |= yδøŒ r& $Ψtã
tββββ tt tt““““ pp pptttt øø øø:::: $$ $$#### ( āχÎ) $uΖ−/u‘ Ö‘θà tós9 î‘θä3x©
ββββ tt tt““““ pp pptttt øø øø
12 �� )* 84 4’‾<uθs?uρ öΝåκ ÷]tã tΑ$s% uρ 4’ s∀y™ r' ‾≈tƒ 4’ n?tã y#ß™θãƒ
ôM āÒu‹ ö/ $#uρ çν$uΖøŠ tã š∅ ÏΒ Èββββ ÷÷ ÷÷““““ ßß ßßssss øø øø9999 $$ $$#### uθßγ sù
ÒΟŠÏàx.
12 �� )* 86 tΑ$s% !$yϑ ‾ΡÎ) (#θä3 ô© r& Éo\ t/ þ’’’’ ÎÎ ÎÎΤΤΤΤ ÷÷ ÷÷““““ ãã ããmmmm uu uuρρρρ ’ n<Î) «!$#
ãΝn= ôãr&uρ š∅ ÏΒ «!$# $tΒ Ÿω šχθßϑn= ÷ès?
9 + �, 92 Ÿωuρ ’ n?tã šÏ%©! $# # sŒÎ) !$tΒ x8öθs?r&
óΟ ßγ n=Ïϑós tG Ï9 |M ù= è% Iω ߉ Å_r& !$tΒ öΝ à6è=ÏΗ÷q r&
ϵ ø‹ n=tã (#θ©9uθs? óΟ ßγãΖã‹ ôãr& ¨ρ âÙ‹Ï s? z ÏΒ ÆìøΒ ¤$! $#
$$$$ ºº ººΡΡΡΡ tt tt““““ yy yymmmm āωr& (#ρ ߉ Ågs† $ tΒ tβθà)Ï Ζãƒ
ا�-� 28. 8 ÿ… çµsÜ s) tG ø9$$sù ãΑ#u šχöθtãö� Ïù tβθà6u‹ Ï9
óΟ ßγ s9 #xρ ߉ tã $$$$ ºº ººΡΡΡΡ tt tt““““ yy yymmmm uu uuρρρρ 3 āχ Î) šχöθtãö� Ïù
z≈yϑ≈ yδuρ $yϑèδ yŠθãΖã_ uρ (#θçΡ$ Ÿ2
šÏ↔ ÏÜ≈yz
CURRICULUM VITAE Nama : Khusfatun Khasanah
Tempat / Tanggal lahir : Purbalingga, 08 Maret 1985
Alamat Rumah : Rajawana Rt 10 Rw 04 Karang Moncol Purbalingga
Alamat di Jogjakarta : Di Ponpes Wahid Hasyim, Gaten, Concat, Depok
Sleman Yogyakarta
Agama : Islam
Nama orang tua
Bapak : Nur Hasyim
Ibu : Riyati
Alamat Orang Tua : Rajawana Rt 10 Rt 04 Karang Moncol, Purbalingga
Agama : Islam
Pekerjaaan Orang tua
Bapak : Dagang
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Rajawana 1, Karang Moncol,
Purbalingga
2. MTS Al-Hikmah, Benda Sirampog, Brebes 1999-
2003
3. MAU Al-Hikmah, Benda, Sirampog, Brebes 2003-
2005
4. UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta 2005-2009