KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

13
Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 102 KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK AMBON CHARACTERISTICS OF SEGMENTAL PHONEMES OF AMBONESE MALAY Erniati Kantor Bahasa Maluku Jalan Mutiara Nomor 3A, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Ambon Pos-el: [email protected] Abstrak Bahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek dari bahasa Melayu standar yang dituturkan wilayah Provinsi Maluku yang mencakup Kota Ambon, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease yaitu Saparua, Haruku dan Nusa Laut serta Pulau Buano,Pulau Manipa, Pulau Kelang Pulau Seram serta dipakai pula sebagai bahasa perdagangan di Kei, Banda, Kepulauan watubela, Pulau Buru, Maluku Tenggara sampai Maluku Barat Daya. Bahasa Melayu dialek Ambon memiliki 2-2,5 juta penutur yang tersebar di seluruh Kepulauan Maluku. Bahasa Melayu dialek Ambon termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia. Untuk melestarikan bahasa Melayu dialek Ambon ini diperlukan penelitian tetntang karakteristik fonem Bahasa Melayu dialek Ambon dan pendistribusiannya dalam kata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah fonem bahasa Melayu dialek Ambon dan distribusinya dalam kata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptip. Hasil analisis menunjukaan bahwa fonem yang terdapat pada Bahasa Melayu dialek Ambon terdiri atas enam fonem vokal dan delapan belas fonem konsonan. Kata Kunci: Fonologi, Fonetik, Fonem Abstract Ambonese Malay is classified as a dialect of the standard Malay language spoken in Maluku Province including Ambon City, Ambon Island, Lease islands of Saparua, Haruku and Nusa Laut and Buano Island, Manipa Island, Kelang island, Seram island. In addition, this language is also used as a trading language in Kei, Banda, Watubela Islands, Buru Island, Southeast Maluku to Southwest Maluku. Ambonese Malay has 2-2.5 million speakers spreading throughout the Maluku Islands. Ambonese Malay is included in the Malay Polynesian family. To preserve Ambonese Malay, it is necessary to study the characteristics of phonemes of Ambonese Malay and its distribution in word. This study aims to determine the number of Ambonese Malay’s phonemes and its distribution in the word. The method used is descriptive qualitative method. The results show that the phoneme contained in Ambonese Malay consists of eighteen consonant phonemes. Keywords: Phonology, Phonetics, Phonemes

Transcript of KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Page 1: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 102102

KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYUDIALEK AMBON

CHARACTERISTICS OF SEGMENTAL PHONEMES OFAMBONESE MALAY

ErniatiKantor Bahasa Maluku

Jalan Mutiara Nomor 3A, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, AmbonPos-el: [email protected]

AbstrakBahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek daribahasa Melayu standar yang dituturkan wilayah Provinsi Maluku yang mencakupKota Ambon, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease yaitu Saparua, Haruku dan Nusa Lautserta Pulau Buano,Pulau Manipa, Pulau Kelang Pulau Seram serta dipakai pulasebagai bahasa perdagangan di Kei, Banda, Kepulauan watubela, Pulau Buru, MalukuTenggara sampai Maluku Barat Daya. Bahasa Melayu dialek Ambon memiliki 2-2,5juta penutur yang tersebar di seluruh Kepulauan Maluku. Bahasa Melayu dialekAmbon termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia. Untuk melestarikan bahasaMelayu dialek Ambon ini diperlukan penelitian tetntang karakteristik fonem BahasaMelayu dialek Ambon dan pendistribusiannya dalam kata. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui jumlah fonem bahasa Melayu dialek Ambon dan distribusinyadalam kata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptip. Hasil analisismenunjukaan bahwa fonem yang terdapat pada Bahasa Melayu dialek Ambon terdiriatas enam fonem vokal dan delapan belas fonem konsonan.

Kata Kunci: Fonologi, Fonetik, Fonem

AbstractAmbonese Malay is classified as a dialect of the standard Malay language spoken inMaluku Province including Ambon City, Ambon Island, Lease islands of Saparua,Haruku and Nusa Laut and Buano Island, Manipa Island, Kelang island, Seramisland. In addition, this language is also used as a trading language in Kei, Banda,Watubela Islands, Buru Island, Southeast Maluku to Southwest Maluku. AmboneseMalay has 2-2.5 million speakers spreading throughout the Maluku Islands.Ambonese Malay is included in the Malay Polynesian family. To preserve AmboneseMalay, it is necessary to study the characteristics of phonemes of Ambonese Malayand its distribution in word. This study aims to determine the number of AmboneseMalay’s phonemes and its distribution in the word. The method used is descriptivequalitative method. The results show that the phoneme contained in Ambonese Malayconsists of eighteen consonant phonemes.

Keywords: Phonology, Phonetics, Phonemes

Page 2: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

103Erniati, Karakteristik Fonem Segmental Bahasa Melayu Dialek Ambon 103

1. PendahuluanBangsa Indonesia memiliki bahasadaerah yang sangat beragam. Bahasadaerah merupakan bagian integral darikebudayaan daerah dan kebudayaannasional. Dalam UUD 1945, Bab XV,Pasal 36 dituliskan bahwa bahasa negaraialah bahasa Indonesia. Padapenjelasannya disebutkan bahwa didaerah-daerah yang mempunyai bahasasendiri, yang dipelihara oleh rakyatnyadengan baik (misalnya bahasa Jawa,Sunda, Madura, dan sebagainya) bahasa-bahasa itu akan dihormati dan dipeliharajuga oleh negara. Bahasa-bahasa itu punmerupakan bagian dari kebudayaanIndonesia yang hidup.

Sebagai kebudayaan daerah, bahasadaerah memiliki tempat yang sangatpenting di antara berbagai jeniskebudayaan daerah suatu kelompok etnis.Hal ini disebabkan bahasa daerah selainmengemban fungsi sebagai alatkomunikasi antarmasyarakat daerah, jugaberfungsi sebagai media pengembangankebudayaan daerah. Oleh sebab itu,bahasa daerah perlu diteliti sebagai upayauntuk mengantisipasi kemungkinankepunahannya. Hal ini bisa saja terjadi,sebab bahasa itu terus-menerus berubah.Jika perubahan-perubahan itu dibiarkanbegitu saja, maka cepat atau lambat akansampai ke titik kepunahan. Kehilanganatau punahnya bahasa berarti kehilangansebuah kebudayaan nasional yang sangattinggi nilainya.

Dari 132 bahasa daerah yang ada diMaluku, baru sebagian kecil yang sudahditulis oleh peneliti Summer Institute ofLinguistics (SIL) dalam aspek tertentu.Selain itu, terdapat beberapa penelitianbahasa daerah yang dilakukan olehbangsa Indonesia sendiri, pada umumnyadilaksanakan oleh Badan Pengembangandan Pembinaan Bahasa. Begitu pundengan bahasa Melayu dialek Ambon.Bahasa Melayu dialek Ambonmerupakan salah satu bahasa daerah

yang dituturkan oleh masyarakat diProvinsi Maluku. Bahasa Melayu Ambonmerupakan tergolong sebagai rumpunatau dialek dari bahasa Melayu standaryang dituturkan di wilayah ProvinsiMaluku yang mencakup kota Ambon,pulau-Pulau Lease yaitu Saparua, Harukudan Nusa Laut, serta Pulau Buano, PulauManipa, Pulau Kelang, Pulau Seram sertadipakai pula sebagai bahasa perdagangandi Kei, Banda, Kepulauan Watu Bela,Pulau Buru, Maluku Tenggara sampaiMaluku Barat Daya.

Bahasa Melayu dialek Ambonberbeda dari Bahasa Melayu Ternate. Inidisebabkan karena bahasa MelayuAmbon mendapat banyak pengaruh daribahasa Melayu Makassar, kemudian padaabad ke-16, Bangsa Portugis memasukiwilayah Maluku sehingga banyak kosakata bahasa Portugis terserap ke dalambahasa Melayu Ambon. Terakhir bangsaBelanda menjajah Maluku, sehinggaserapan bahasa Belanda juga banyakyang terserap ke dalam bahasa MelayuAmbon. Bahasa Melayu Ambon inimemiliki penutur 245.020 juta penutur.Selain itu, sebagai bahasa sehari-harimasyarakat,bahasa Melayu Ambon inijuga dipakai sebagai bahasa pengantar disekolah-sekolah, di gereja-gereja, danjuga terjemahan dalam alkitab.

Bahasa Melayu Ambon merupakansalah satu bahasa yang masih digunakanoleh masyarakat. Bahasa ini merupakanbahasa daerah yang memiliki kedudukandan fungsi yang sama dengan bahasadaerah lain di Indonesia. Oleh sebab itu,patut mendapat prioritas dan perhatianyang sama dengan bahasa-bahasa daerahlain.

Mengacu pada uraian di atas makadianggap perlu untuk meneliti strukturbahasa Melayu dialek Ambon yangdituturkan oleh masyarakat. Penelitian inimembatasi pada sistem fonem bahasaMelayu dialek Ambon. Denganmengetahui karakteristik fonem bahasa

102

KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYUDIALEK AMBON

CHARACTERISTICS OF SEGMENTAL PHONEMES OFAMBONESE MALAY

ErniatiKantor Bahasa Maluku

Jalan Mutiara Nomor 3A, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, AmbonPos-el: [email protected]

AbstrakBahasa Melayu Ambon adalah bahasa yang tergolong sebagai rumpun atau dialek daribahasa Melayu standar yang dituturkan wilayah Provinsi Maluku yang mencakupKota Ambon, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease yaitu Saparua, Haruku dan Nusa Lautserta Pulau Buano,Pulau Manipa, Pulau Kelang Pulau Seram serta dipakai pulasebagai bahasa perdagangan di Kei, Banda, Kepulauan watubela, Pulau Buru, MalukuTenggara sampai Maluku Barat Daya. Bahasa Melayu dialek Ambon memiliki 2-2,5juta penutur yang tersebar di seluruh Kepulauan Maluku. Bahasa Melayu dialekAmbon termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia. Untuk melestarikan bahasaMelayu dialek Ambon ini diperlukan penelitian tetntang karakteristik fonem BahasaMelayu dialek Ambon dan pendistribusiannya dalam kata. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui jumlah fonem bahasa Melayu dialek Ambon dan distribusinyadalam kata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptip. Hasil analisismenunjukaan bahwa fonem yang terdapat pada Bahasa Melayu dialek Ambon terdiriatas enam fonem vokal dan delapan belas fonem konsonan.

Kata Kunci: Fonologi, Fonetik, Fonem

AbstractAmbonese Malay is classified as a dialect of the standard Malay language spoken inMaluku Province including Ambon City, Ambon Island, Lease islands of Saparua,Haruku and Nusa Laut and Buano Island, Manipa Island, Kelang island, Seramisland. In addition, this language is also used as a trading language in Kei, Banda,Watubela Islands, Buru Island, Southeast Maluku to Southwest Maluku. AmboneseMalay has 2-2.5 million speakers spreading throughout the Maluku Islands.Ambonese Malay is included in the Malay Polynesian family. To preserve AmboneseMalay, it is necessary to study the characteristics of phonemes of Ambonese Malayand its distribution in word. This study aims to determine the number of AmboneseMalay’s phonemes and its distribution in the word. The method used is descriptivequalitative method. The results show that the phoneme contained in Ambonese Malayconsists of eighteen consonant phonemes.

Keywords: Phonology, Phonetics, Phonemes

Page 3: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 104104

Melayu Ambon tersebut, diharapkanupaya penanganan dalam rangkapembinaan bahasa Indonesia ragam lisandapat diarahkan dengan lebih baik.Penelitian ini dilakukan untukmenginvetarisasi fonem-fonem bahasaMelayu dialek Ambon. Selain itu,penelitian ini juga dilakukan untukmelestarikan identitas bangsa.Kedudukan Bahasa Melayu dialekAmbon sebagai bahasa daerahmerupakan salah satu unsur kebudayaannasional yang dilindungi oleh negara.Dalam kedudukannya sebagai bahasadaerah , bahasa Melayu dialek Ambonberfungsi sebagai lambang kebanggandaerah, identitas daerah, dan alatperhubungan di dalam keluarga danmasyarakat daerah.

Berdasarkan latar belakang yangtelah diuraikan di atas, masalah penelitianini adalah bagaimanakah karakteristikfonem bahasa Melayu Ambon.Sedangkan tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui karakteristik fonembahasa Melayu Ambon danpendistribusian fonem tersebut dalamkata.

2. Teori dan Metode2.1 TeoriAda beberapa acuan yang mendukungkajian ini seperti yang dikemukakan olehbeberapa ahli antara lain antara lain,Samsuri (2005:23), Ramlan, MasnurMuchlis (2008:13),dan Nasir Thoir dan IWayan Simpen (2001:45). Teori-teoritersebut digunakan sebagai acuan untukmenentukan fonem beserta alofonnya,pola suku kata, morfofonologi, sertaortografi bahasa Melayu dialek Ambon.Masnur Muchlish mengatakan bahwadasar klasifikasi fonem segmentaldidasarkan berbagai macam kriteria,yaitu: (1) ada tidaknya gangguanmaksudnya penyempitan dan penutupanyang dilakukan oleh alat-alat ucap atasarus udara dalam pembentukan fonem.

Dilihat ada atau tidaknya gangguanketika fonem diucapkan, fonem dapatdikelompokkan menjadi dua yaitu fonemvokoid dan fonem kontoid. (2)mekanisme udara maksudnya bahwa darimana datangnya udayra yangmenggerakkan pita suara sebagai sumberfonem, (3) arah udara, maksudnya dilihatdari arah udara ketika fonem dihasilkan,(4) pita suara, maksudnya dilihat daribergetar tidaknya pita suara yangdihasilkan, (5) lubang lewatan udara,maksudnya dilihat dari lewatan udaraketika fonem dihasilkan, (6) mekanismeartikulasi, maksudnya dengan mekanismeartikulasi adalah alat ucap mana yangbekerja atau bergerak ketikamenghasilkan fonem bahasa. SedangkanNazhir Thoir dan I wayan Simpenmengatakan bahwa pada dasarnya bahwafonem bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manuasia dapat dibedakanmenjadi dua bagian. Baagian yangpertama merupakan fonem bahasa yangdapat dipecahkan atau dipisah-pisahkandalam satu ruas. Sedangkan bagian keduaadalah fonem bahasa yang merupakankebalikan dari fonem yang pertama,fonem ini tidak dapat dipisahkan menjadibeberapa segmen.

Samsuri (2005:45) memberikanpetunjuk pokok-pokok pikiran yangdisebut premis. Prinsip-prinsip yang yangdimaksud berupa pernyataan-pernyataanumum mengenai sifat-sifat fonem bahasa.Premis tersebut ialah 1) fonem bahasamempunyai kecenderungan untukdipengaruhi oleh lingkunannya dan 2)system fonem mempunyaikecenderungan bersifat simetris.

Selain premis tersebut, Samsuri(2005:46) juga mengemukakan duahipotesisi kerja yang masing-masingdisebut hipotesis kerja A dan hipotesiskerja B. hipotesis kerja itu sebagaiberikut:

1) Fonem-fonem bahasa yang miripsebagai fonetis harus digolongkan ke

Page 4: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

105Erniati, Karakteristik Fonem Segmental Bahasa Melayu Dialek Ambon 105

dalam kelas-kelas fonem atau fonem-fonem yang berbeda, apabila terdapatpertentangan di dalam lingkungan yangsama atau yang mirip:

2) Fonem-fonem yang mirip secarafonetis dan terdapat dalam lingkunganyang komplementer harus dimasukkan kedalam kelas-kelas fonem yang sama ataufonem yang sama.

Untuk melengkapi hipotetsis di atasdigunakan pula prinsip kerja lingkungananalogus (analogus empironmen)(Multamia, 1997:26). Prinsip kerja inimenganjurkan jika ada fonem-fonemyang meragukan, dapat diteliti lebihlanjut apakah keduanya merupakan satufonem atau fonem yang berbeda dengancara membuat hipotesis dan menolakhipotesis. Ini berarti jika hipotesisditerima, maka kedua fonemtersebutmerupakan fonem yang sama,tetapi jika hipotesis ditolak, berarti keduafonem yang mencurigakan itu adalahfonem yang berbeda.

Teori-teori merekalah yangdipergunakan sebagai tuntunan dalammenganalisis data secarakeseluruhan.Selain teori di atas, untukmenentukan diftong, penelitimenggunakan dasar teori yangdikemukakan oleh Parera (2004….) .Teori dasar tersebut ialah sonoritas. Teoriini pada dasarnya menyarankan bahwabila ada dua bunyi atau lebih yang tidakmenunjukkan bunyi hamzah atau bunyipelancar, maka harus diperhatikan dandicatat apakah salah satu vokal berkurangsonoritasnya dan mengarah menjadibunyi nonvokal. Apabila dalam urutandua vokal itu ternyata salah satu vokalberkurang atau menurun sonoritasnya danmengarah menjadi nonvokal, makaterjadilah diftong. Sedangkan untukmenentukan silabisasi, peneliti mendasarianalisisnya pada pencatatan secarafonetis, fonemis, dan secara morfologi.

2.2 MetodeMetode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode deskriptif, yaitupenelitian yang dilakukan berdasarkanfakta yang ada atau fenomena yangsecara empiris hidup pada penuturnya.Hasil yang diperoleh berupa perianbahasa yang dapat dikatakan sebagaipaparan apa adanya (sudaryanto:1986:62). Menggambarkan tentang fonem-fonembahasa Melayu Ambon secara lengkap .Untuk mendapatkan fonem bahasa secarasahih dalam suatu bahasa sangatditentukan oleh sumber data dari bahasayang bersangkutan. Karena dalam kajianfonologi yang diutamakan adalah dataprimer dan berusaka menghindari datasekunder. Sementara itu, teknikpengumpulan data yang digunakanadalah teknik studi pustaka, mengajukanpertanyaan berdasarkan kuesioner yangtersedia, dan catat-rekam. Data yangdiperoleh dianalisis atas dasar analisistranskripsi secara fonetis maksudnyabahwa perekaman bunyi dalam bentuklambang tulis atau lambang fonetis(fhonetic symbol) yang telah ditetapkanoleh The International PhoeneticAssociations (IPA). Hasil transkripsiitulah yang kemudian diklasifikasikanberdasarkan jenis fonemnya. Langkahselanjutnya adalah mengklasifikasikanfonem tersebut sesuai kriteria klasifikasifonem, kemudian mendistribusikan setiapfonem ke dalam kata . setelah itumenganalisis data sesuai dengan tujuanpenelitian. Langkah terakhir adalahmemaparkan hasil analisis dalam bentukpaparan deskripsi.

3. Hasil dan Pembahasan3.1 Sistem Fonem Bahasa Melayu

dialek Ambon3.1.1. Fonem VokalVokal atau fonem vokal adalah bunyi-bunyi bahasa yang pada waktupembentukannya udara keluar dari paru-paru sedikit atau sama sekali tidak

104

Melayu Ambon tersebut, diharapkanupaya penanganan dalam rangkapembinaan bahasa Indonesia ragam lisandapat diarahkan dengan lebih baik.Penelitian ini dilakukan untukmenginvetarisasi fonem-fonem bahasaMelayu dialek Ambon. Selain itu,penelitian ini juga dilakukan untukmelestarikan identitas bangsa.Kedudukan Bahasa Melayu dialekAmbon sebagai bahasa daerahmerupakan salah satu unsur kebudayaannasional yang dilindungi oleh negara.Dalam kedudukannya sebagai bahasadaerah , bahasa Melayu dialek Ambonberfungsi sebagai lambang kebanggandaerah, identitas daerah, dan alatperhubungan di dalam keluarga danmasyarakat daerah.

Berdasarkan latar belakang yangtelah diuraikan di atas, masalah penelitianini adalah bagaimanakah karakteristikfonem bahasa Melayu Ambon.Sedangkan tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui karakteristik fonembahasa Melayu Ambon danpendistribusian fonem tersebut dalamkata.

2. Teori dan Metode2.1 TeoriAda beberapa acuan yang mendukungkajian ini seperti yang dikemukakan olehbeberapa ahli antara lain antara lain,Samsuri (2005:23), Ramlan, MasnurMuchlis (2008:13),dan Nasir Thoir dan IWayan Simpen (2001:45). Teori-teoritersebut digunakan sebagai acuan untukmenentukan fonem beserta alofonnya,pola suku kata, morfofonologi, sertaortografi bahasa Melayu dialek Ambon.Masnur Muchlish mengatakan bahwadasar klasifikasi fonem segmentaldidasarkan berbagai macam kriteria,yaitu: (1) ada tidaknya gangguanmaksudnya penyempitan dan penutupanyang dilakukan oleh alat-alat ucap atasarus udara dalam pembentukan fonem.

Dilihat ada atau tidaknya gangguanketika fonem diucapkan, fonem dapatdikelompokkan menjadi dua yaitu fonemvokoid dan fonem kontoid. (2)mekanisme udara maksudnya bahwa darimana datangnya udayra yangmenggerakkan pita suara sebagai sumberfonem, (3) arah udara, maksudnya dilihatdari arah udara ketika fonem dihasilkan,(4) pita suara, maksudnya dilihat daribergetar tidaknya pita suara yangdihasilkan, (5) lubang lewatan udara,maksudnya dilihat dari lewatan udaraketika fonem dihasilkan, (6) mekanismeartikulasi, maksudnya dengan mekanismeartikulasi adalah alat ucap mana yangbekerja atau bergerak ketikamenghasilkan fonem bahasa. SedangkanNazhir Thoir dan I wayan Simpenmengatakan bahwa pada dasarnya bahwafonem bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manuasia dapat dibedakanmenjadi dua bagian. Baagian yangpertama merupakan fonem bahasa yangdapat dipecahkan atau dipisah-pisahkandalam satu ruas. Sedangkan bagian keduaadalah fonem bahasa yang merupakankebalikan dari fonem yang pertama,fonem ini tidak dapat dipisahkan menjadibeberapa segmen.

Samsuri (2005:45) memberikanpetunjuk pokok-pokok pikiran yangdisebut premis. Prinsip-prinsip yang yangdimaksud berupa pernyataan-pernyataanumum mengenai sifat-sifat fonem bahasa.Premis tersebut ialah 1) fonem bahasamempunyai kecenderungan untukdipengaruhi oleh lingkunannya dan 2)system fonem mempunyaikecenderungan bersifat simetris.

Selain premis tersebut, Samsuri(2005:46) juga mengemukakan duahipotesisi kerja yang masing-masingdisebut hipotesis kerja A dan hipotesiskerja B. hipotesis kerja itu sebagaiberikut:

1) Fonem-fonem bahasa yang miripsebagai fonetis harus digolongkan ke

Page 5: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 106106

mendapat halangan. Cara pembentukanfonem vokal ada tiga macam sebagaiberikut.1. Berdasarkan naik turunnya lidah, ada

fonem vokal atas, tengah, danbawah.

2. Berdasarkan maju mundurnya lidah,ada fonem vokal depan, tengah, danbelakang.

3. Berdasarkan membundar tidaknyabibir, ada fonem vokal bundar dantidak bundar.Dari dasar pembentukan fonem

vokal seperti itu, dalam bahasa MelayuAmbon ada 5 buah fonem vokal, yaitu :

1. Fonem vokal /i/, yang mempunyaiciri sebagai fonem atas, depan dantidak bundar. 2. Fonem vokal /a/,yang mempunyai ciri sebagai fonembawah, depan dan tidak bundar

3. Fonem vokal /e/, yang mempunyaiciri sebagai fonem vokal tengah dantidak bundar.

4. Fonem vokal /u/, yang mempunyaiciri sebagai fonem vokal atas,belakang, bundar

5. Fonem vokal /o/, yang mempunyaiciri sebagai fonem vokal tengah,belakang, dan bundar.

Bagan 1Fonem Vokal Bahasa Melayu Dialek Ambon

Depan Tengah BelakangTBL BL TBL BL TBL BL

Tinggi atasbawah

i u

Sedang atasbawah e o

Bawah aKeterangan: TBL = tak bulat

BL = bulat

Kelima fonem vokal Bahasa MelayuAmbon yang disebutkan di atas, akandideskripsikan sebagai berikut:1) Fonem Vokal [i]

Vocal depan tinggi, atas, tak bulat [i]dengan struktur tertutup terjadi padaposisi awal, tengah, dan akhir kata.

2) Fonem Vokal [u]Vocal belakang, tinggi, atas, bulat[u] dengan struktur tertutup terjadipada posisi awal, tengah,, dan akhirkata.

3) Fonem Vokal [e]Vocal depan madya, bawah, takbulat [e] dengan struktur semiterbuka terjadi pada posisi awal,tengah, dan akhir.

4) Fonem Vokal [o]Vokal belakang, madya, bawah,bulat [o]dengan struktur semi

terbuka, terjadi pada posisi awal,tengah, dan akhir.

5) Fonem Vokal [a]Vokal tengah, rendah, tak bulat [a],dengan struktur terbuka, terjadi padaposisi awal, tengah, dan akhir.

3.1.2. Fonem KonsonanKonsonan-konsonan Bahasa MelayuAmbon yang berhasil dideskripsikanyaitu: /p/, /b/, /f/,/t/, /d/, /c/, /j/, /k/, /g/,/?/, /s/,/m/, /n/, /y/, /h/, /l/, /r/,/w/,/y/dan/G/. Jika dilihat dari daerah artikulasinya,maka fonem-fonem itu dapatdiklasifikasikan menjadi enam kelompok,yaitu empat fonem bilabial, enam fonemlamino-alveolar, empat fonem lamino-palatal, satu fonem glotal, tiga fonemdorso-velar, dan satu fonem labio-dental.

Jika fonem-fonem tersebut dilihatdari segi sifat ujaran, maka kedelapan

Page 6: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

107Erniati, Karakteristik Fonem Segmental Bahasa Melayu Dialek Ambon 107

belas fonem konsonan itu dapat dibagilagi atas, delapan fonem letup (empatfonem bersuara dan empat fonemtansuara), tiga fonem sengau (nasal)bersuara, satu fonem getar bersuara, dua

fonem geseran (frikatif), dua fonemhampiran (semi vokal), dan satu fonemsampingan (lateral). Agar lebih jelas,dapat dilihat tabel di bawah ini.

Tabel 2Fonem Konsonan

CaraArtikulasi

Daerah ArtikulasiBilabial

Labio-

dental

Apiko-

dental

Lamino-alveolar

Lamino-palatal

Dorso-velar

Faringal Glotal

Hambat p b t d k g ?Geseran f S h

Paduan cj

Sengauan M N GGetaran RSampingan LHampiran

WY

Fonem konsonan Bahasa Melayu Ambondalam kata menempati posisi awal,tengah, dan akhir akan dideskripsikansebagai berikut.1) Fonem konsonan [p] adalah fonem

konsonan hambat, letup, bilabial,tansuara, yang berartikulator aktif,bibir bawah, dan beratikulator pasifbibir atas, terjadi pada posisi awal,tengah dan akhir kata.

2) Fonem konsonan [b] adalah fonemkonsonan bilabial, hambat implosive,bersuara. Pada dasarnya samadengan bilabial hambat letuptansuara. Konsonan ini ditemukanpada posisi awal dan tengah kata.

3) Fonem konsonan [t] adalah fonemkonsonan hambat, letup, apiko-dental, tak bersuara denganarticulator aktif ujung lidah danartuikulator pasif gigi atas bagiandalam. Konsonan ini ditemukan pada

posisi awal, tengah kata, dan akhirkata.

4) Fonem konsonan [d] adalah fonemkonsonan ingresif glotalik(implosif0, letup afiko dental,bersuara, terjadi dengan articulatoraktif, ujung lidah ditekankan rapatpada langit-langit keras tadidilepaskan secara tiba-tiba, sehinggaterjadi letupan udara (letupan masukbukan sebaliknya). Konsonan iniditemukan pada posisi awal dantengah kata.

5) Fonem konsonan [k] adalah fonemkonsonan hambat, letup, dorso-velar,tansuara dengan articulator aktifpangkal lidah dan articulator pasiflangit-langit lunak (velum) terjadikarena pangkal lidah ditekankanrapat pada langit-langit. Langit-langitlunak tersebut beserta anak tekaknyadinaikkan sehingga hembusan suaradari paru-paru terhambat beberapa

106

mendapat halangan. Cara pembentukanfonem vokal ada tiga macam sebagaiberikut.1. Berdasarkan naik turunnya lidah, ada

fonem vokal atas, tengah, danbawah.

2. Berdasarkan maju mundurnya lidah,ada fonem vokal depan, tengah, danbelakang.

3. Berdasarkan membundar tidaknyabibir, ada fonem vokal bundar dantidak bundar.Dari dasar pembentukan fonem

vokal seperti itu, dalam bahasa MelayuAmbon ada 5 buah fonem vokal, yaitu :

1. Fonem vokal /i/, yang mempunyaiciri sebagai fonem atas, depan dantidak bundar. 2. Fonem vokal /a/,yang mempunyai ciri sebagai fonembawah, depan dan tidak bundar

3. Fonem vokal /e/, yang mempunyaiciri sebagai fonem vokal tengah dantidak bundar.

4. Fonem vokal /u/, yang mempunyaiciri sebagai fonem vokal atas,belakang, bundar

5. Fonem vokal /o/, yang mempunyaiciri sebagai fonem vokal tengah,belakang, dan bundar.

Bagan 1Fonem Vokal Bahasa Melayu Dialek Ambon

Depan Tengah BelakangTBL BL TBL BL TBL BL

Tinggi atasbawah

i u

Sedang atasbawah e o

Bawah aKeterangan: TBL = tak bulat

BL = bulat

Kelima fonem vokal Bahasa MelayuAmbon yang disebutkan di atas, akandideskripsikan sebagai berikut:1) Fonem Vokal [i]

Vocal depan tinggi, atas, tak bulat [i]dengan struktur tertutup terjadi padaposisi awal, tengah, dan akhir kata.

2) Fonem Vokal [u]Vocal belakang, tinggi, atas, bulat[u] dengan struktur tertutup terjadipada posisi awal, tengah,, dan akhirkata.

3) Fonem Vokal [e]Vocal depan madya, bawah, takbulat [e] dengan struktur semiterbuka terjadi pada posisi awal,tengah, dan akhir.

4) Fonem Vokal [o]Vokal belakang, madya, bawah,bulat [o]dengan struktur semi

terbuka, terjadi pada posisi awal,tengah, dan akhir.

5) Fonem Vokal [a]Vokal tengah, rendah, tak bulat [a],dengan struktur terbuka, terjadi padaposisi awal, tengah, dan akhir.

3.1.2. Fonem KonsonanKonsonan-konsonan Bahasa MelayuAmbon yang berhasil dideskripsikanyaitu: /p/, /b/, /f/,/t/, /d/, /c/, /j/, /k/, /g/,/?/, /s/,/m/, /n/, /y/, /h/, /l/, /r/,/w/,/y/dan/G/. Jika dilihat dari daerah artikulasinya,maka fonem-fonem itu dapatdiklasifikasikan menjadi enam kelompok,yaitu empat fonem bilabial, enam fonemlamino-alveolar, empat fonem lamino-palatal, satu fonem glotal, tiga fonemdorso-velar, dan satu fonem labio-dental.

Jika fonem-fonem tersebut dilihatdari segi sifat ujaran, maka kedelapan

Page 7: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 108108

saat. Kemudian, tekanan pada langit-langit lunak itu dilepaskan secaratiba-tiba sehingga terjadi letupan darirongga mulutdan pita suara dalamkeadaan terbuka. Konsonan inimenempati posisi awal, tengah, danakhir kata.

6) Fonem konsonan [g] adalah fonemkonsonan dorso-velar, hambat, letup,bersuara, dengan articulator aktifpangkal lidah dan articulator pasiflangit-langit lunak. Konsonan initerjadi apabila pangkal lidahditekankan rapat pada langit-langitlunak, sehingga udara yang keluardari paru-paru terhambat beberapasaat. Konsonan ini berdistribusipada awal dan tengah.

7) Fonem konsonan [c] adalahkonsonan letup medio-palatal, takbersuara . konsonan ini terjadi jikaarticulator aktifnya tengah lidah danarticulator pasifnya langit-langitkeras. Fonem konsonan iniberdistribusi pada awal dan tengahkata.

8) Fonem konsonan [j] adalah konsonanlamino-palatal, bersuara. konsonanini terjadi jika articulator aktifnyatengah lidah dan articulator pasifnyalangit-langit keras. Fonem konsonanini berdistribusi pada awal dantengah kata.

9) Fonem konsonan [?] adalahkonsonan hamzah. Konsonan initerjadi dengan menekan rapat yangsatu terhadap yang lain pada seluruhpita suara, langit-langit lunak besertaanak tekak ditekan ke atas sehinggaarus udara terhambat beberapa saat.Distribusi fonem konsonan ini padaposisi tengah kata.

10) Fonem konsonan [m] adalah fonemkonsonan hambat, nasal, bilabial,dengan articulator aktif bibir bawahdan articulator pasif bibir atas.Konsonan ini terjadi bila bibir bawahmenekan rapat pada bibir atas;

langit-langit lunak beserta anak tekakditurunkan, sehingga arus ujaranyang keluar dari paru-paru terhambatdan keluar melalui rongga hidung.Distribusi konsonan tersebut, padaposisi awal, tengah, dan akhir.

11) Fonem konsonan [s] adalah fonemkonsonan frikatif, alveolar, takbersuara dan lepas. Konsonan initerjadi karena ujung lidahditempelkan pada gusi, bagian lidahdepan dinaikkan mendekati langit-langit keras. Posisi gigi agakdirapatkan sementara langit-langitlembut dinikkan sehingga jalan udarake rongga hidung tertutup. Distribusikonsonan ini ditemukan pada posisiawal, tengah, dan pada akhir kata.

12) Fonem konsonan [n] adalah fonemkonsonan hambat, nasal, apiko-alveolar, yaitu konsonan yangberatikulator aktif ujung lidah danarticulator pasif gusi gigi atas.Konsonan ini terjadi karena ujunglidah ditekankan rapat pada gusi gigiatas; langit-langit lunak beserta jalanudara dari paru-paru melalui ronggamulut terhambat dan akhirnya keluarmelalui rongga hidung. Distribusikonsonan tersebut ditemukan padaposisi awal, tengah, dan akhir kata.

13) Fonem konsonan semi vocal [y]adalah fonem semi vocal, lamino-palatal, terjadi dengan articulatoraktif lidah bagian tengah danarticulator pasif langit-langit keras.Atau dengan kata lain, lidah bagiantengah dinaikkan mendekati langit-langit keras tetapi tidak rapat.Demikian juga, dengan langit-langitlunak beserta anak tekakdinaikkansehingga udara tidak keluar melaluirongga hidung, melainkan melaluirongga mulut dengan sedikitterhambat. Semi vocal ini menempatiposisi awal dan tengah.

14) Fonem konsonan [h] adalah fonemkonsonan yang merupakan konsonan

Page 8: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

109Erniati, Karakteristik Fonem Segmental Bahasa Melayu Dialek Ambon 109

glottal,geser, bersuara dan lepas.Proses terjadinya fonem ini, udaradapat keluar sebagai geseran melaluiglotis yang terbuka lebar, kemudianudara itu keluar melalui mulut danselaput suara tidak bergetar.Distribusi konsonan ini dapatditemukan posisi awal dan tengahkata.

15) Fonem konsonan [f] adalahkonsonan yang merupakanhasildengan mempertemukan gigi atassebagai titik artikulasi dan bibirbawah sebagai articulator. Distribusikonsonan ini dapat ditemukan padaposisi awal, tengah dan akhir.

3.2 Fonem Segmental Bahasa MelayuAmbon.Berdasarkan analisis data, fonem-fonemsegmental bahasa Melayu Ambon,memiliki lima fonem vokal dan sembilanbelas fonem konsonan. Vokal-vokaltersebut, yaitu /i/, /u/, /e/, /o/, dan /a/.Kelima vokal ini memiliki ciriartikulatoris tersendiri. Misalnya, jikaditinjau dari segi bentuk bibir ketikamelafalkannya, maka vokal-vokaltersebut terdiri atas tiga vokal tak bulatdan dua vokal bulat. Jika ditinjau darisegi naik turunnya lidah, maka vokal-vokal tersebut diklasifikasikan dalam tigakategori, yaitu dua vokal tinggi, duavokal madya (sedang), dan satu vokalrendah. Sedangkan jika ditinjau daribagian lidah yang bergerak, maka vokal-vokal tersebut terdiri dari dua vokaldepan, satu vokal tengah, dan dua vokalbelakang. Sedangkan fonem konsonanBahasa Melayu Ambon yang berhasildideskripsikan yaitu: /p/,/b/, /d/, /g/, /h/,/j/, /k/, /l/,/f/, /m/, /n/, /r/, /s/, /t/, /c/,/w/,/y/, /ŋ/, /dan /?/. Jika dilihat dari daerahartikulasinya, maka fonem-fonem itudapat diklasifikasikan menjadi enamkelompok, yaitu empat fonem bilabial,enam fonem afiko-dental, tiga fonemlamino-palatal, satu fonem glotal, tiga

fonem dorso-velar, dan satu fonemfaringal.

Jika fonem-fonem tersebut dilihatdari segi sifat ujaran, maka ke delapanbelas fonem konsonan itu dapat dibagilagi atas, delapan fonem letup (empatfonem bersuara dan empat fonemtansuara), tiga fonem sengau (nasal)bersuara, satu fonem getar bersuara, duafonem geseran (frikatif), dua fonemhampiran (semi vokal), dan satu fonemsampingan (lateral). Agar lebih jelas,dapat dilihat tabel di bawah ini.

Untuk membuktikan pernyataan diatas, berikut ini dikemukakan contohmelalui kontras vokal dan konsonanBahasa Melayu Ambon

3.3 Kontras Fonem Vokal1. Kontras Vokal /a/ dengan /i/Kedua fonem vokal di atas merupakandua buah fonem yang bebeda. Hal inidapat dilihat pada contoh berikut./da/ ‘selamat’/di/ ‘lihat’/ada/ ‘ada’/adi/ ‘adik’

2. Kontras Vokal /a/ dan /o/Kedua fonem vokal di atas merupakandua buah vonem yang berbeda. Hal inidapat dilihat pada contoh berikut./ada/ ‘ada’/ado/ ‘pernyataan kesal’/jaga/ ‘dahan kayu’/jago/ ‘hebat’

3. Kontras Vokal /o/ dan /i/Kedua fonem vocal di atas merupakandua buah vonem yang berbeda. Hal inidapat dilihat pada contoh berikut./do/ ‘sebentar’/di/ ‘lihat’

4. Kontras Vokal /u/ dan /i/Kedua fonem vocal di atas merupakandua buah vonem yang berbeda. Hal inidapat dilihat pada contoh berikut.

108

saat. Kemudian, tekanan pada langit-langit lunak itu dilepaskan secaratiba-tiba sehingga terjadi letupan darirongga mulutdan pita suara dalamkeadaan terbuka. Konsonan inimenempati posisi awal, tengah, danakhir kata.

6) Fonem konsonan [g] adalah fonemkonsonan dorso-velar, hambat, letup,bersuara, dengan articulator aktifpangkal lidah dan articulator pasiflangit-langit lunak. Konsonan initerjadi apabila pangkal lidahditekankan rapat pada langit-langitlunak, sehingga udara yang keluardari paru-paru terhambat beberapasaat. Konsonan ini berdistribusipada awal dan tengah.

7) Fonem konsonan [c] adalahkonsonan letup medio-palatal, takbersuara . konsonan ini terjadi jikaarticulator aktifnya tengah lidah danarticulator pasifnya langit-langitkeras. Fonem konsonan iniberdistribusi pada awal dan tengahkata.

8) Fonem konsonan [j] adalah konsonanlamino-palatal, bersuara. konsonanini terjadi jika articulator aktifnyatengah lidah dan articulator pasifnyalangit-langit keras. Fonem konsonanini berdistribusi pada awal dantengah kata.

9) Fonem konsonan [?] adalahkonsonan hamzah. Konsonan initerjadi dengan menekan rapat yangsatu terhadap yang lain pada seluruhpita suara, langit-langit lunak besertaanak tekak ditekan ke atas sehinggaarus udara terhambat beberapa saat.Distribusi fonem konsonan ini padaposisi tengah kata.

10) Fonem konsonan [m] adalah fonemkonsonan hambat, nasal, bilabial,dengan articulator aktif bibir bawahdan articulator pasif bibir atas.Konsonan ini terjadi bila bibir bawahmenekan rapat pada bibir atas;

langit-langit lunak beserta anak tekakditurunkan, sehingga arus ujaranyang keluar dari paru-paru terhambatdan keluar melalui rongga hidung.Distribusi konsonan tersebut, padaposisi awal, tengah, dan akhir.

11) Fonem konsonan [s] adalah fonemkonsonan frikatif, alveolar, takbersuara dan lepas. Konsonan initerjadi karena ujung lidahditempelkan pada gusi, bagian lidahdepan dinaikkan mendekati langit-langit keras. Posisi gigi agakdirapatkan sementara langit-langitlembut dinikkan sehingga jalan udarake rongga hidung tertutup. Distribusikonsonan ini ditemukan pada posisiawal, tengah, dan pada akhir kata.

12) Fonem konsonan [n] adalah fonemkonsonan hambat, nasal, apiko-alveolar, yaitu konsonan yangberatikulator aktif ujung lidah danarticulator pasif gusi gigi atas.Konsonan ini terjadi karena ujunglidah ditekankan rapat pada gusi gigiatas; langit-langit lunak beserta jalanudara dari paru-paru melalui ronggamulut terhambat dan akhirnya keluarmelalui rongga hidung. Distribusikonsonan tersebut ditemukan padaposisi awal, tengah, dan akhir kata.

13) Fonem konsonan semi vocal [y]adalah fonem semi vocal, lamino-palatal, terjadi dengan articulatoraktif lidah bagian tengah danarticulator pasif langit-langit keras.Atau dengan kata lain, lidah bagiantengah dinaikkan mendekati langit-langit keras tetapi tidak rapat.Demikian juga, dengan langit-langitlunak beserta anak tekakdinaikkansehingga udara tidak keluar melaluirongga hidung, melainkan melaluirongga mulut dengan sedikitterhambat. Semi vocal ini menempatiposisi awal dan tengah.

14) Fonem konsonan [h] adalah fonemkonsonan yang merupakan konsonan

Page 9: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 110110

/adu/ ‘kata seru yangmenyatakan sakit atau gembira’/adi/ ‘adik’

5. Kontras Vokal /o/ dan /u/Kedua fonem vocal di atas merupakandua buah vonem yang berbeda. Hal inidapat dilihat pada contoh berikut./ado/ ‘kata yang menyatakankesal’/adu/ ‘kata seru yangmenyatakan gembira atau sakit’

Berdasarkan analisis data, selainkontras vokal, juga ditemukan fonemvokal yang mengalami perubahan sesuaidengan lingkungannya. Dengan kata lain,fonem itu dapat dipengaruhi oleh fonemyang sebelumnya atau sesudahnyasehingga dapat terjadi pergeseran fonetis.Pergeseran fonetis tersebut disebut alofondari fonem yang bersangkutan. Fonemvokal yang memiliki alofon adalahsebagai berikut:

1. Vokal /e/Fonem /e/ memiliki variasi atau alofon[E], dan [e]. Variasi tersebut terjadisesuai dengan lingkungannya masing-masing, yaitu:[є], terjadi pada suku terbuka yangmendapat tekanan;[e], terjadi pada tempat yang lain.Contoh:[gEpE] ‘mepet’[aer] ‘air’

2. Vokal /o/Fonem /o/ memiliki variasi atau alofon[O], dan [o]. Variasi-variasi tersebutterjadi sesuai dengan lingkungannyamasing-masing, yakni:[O], terjadi pada suku terbuka yangmendapat tekanan;[o], terjadi pada tempat yang lain.Contoh:[adO] ‘kata yang menyatakankesal’

[amato] ‘selamat jalan’

3.4 Distribusi Fonem3.4.1 Distribusi Fonem VokalFonem vokal Bahasa Melayu Ambonberdistribusi lengkap artinya fonem vokalbahasa Melayu Ambon tersebut hadirpada awal, tengah, dan akhir kata. Untukmempertegas uraian tersebut, berikut inideskripsi fonem vokal dalam kata.1. Vokal /a/Contoh:awal [abis] ‘habis’

[aer] ‘air’tengah [apaker] ‘rusak’

[atakereG] ‘menyerbu’akhir [arika] ‘cekatan’

[ampa] ‘empat’

2. Vokal /i/Contoh:awal [idoG] ‘hidung’

[ikaG] ‘ikan’tengah [baiko] ‘mengikuti’

[saika] ‘seikat’akhir [jeksi] ‘suntik’

[kamiri] ‘kemiri’

3. Vokal /u/Contoh:awal [usi] ‘kakak perempuan’

[upiG] ‘kecil sekali’tengah [kalamumur] ‘kotembe’

[ubuG] ‘sambung’akhir [upu] ‘ayah’

[unju] ‘tunjuk’

4. Vokal /e/Contoh:awal [eja] ‘olok’

[ewaG] ‘hutan lebat’tengah [eleG] ‘segan’

[eksameG] ‘ujian’akhir [gale] ‘cabut’

[eje] ‘olok’

5. Vokal /o/Contoh:

Page 10: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

111Erniati, Karakteristik Fonem Segmental Bahasa Melayu Dialek Ambon 111

awal [oleG] ‘miring’[oma] ‘nona’

tengah [kombali] ‘kembali’[kolaG] ‘lobang’

akhir [iko] ‘usir’

[konco] ‘teman’

Untuk mempertegas uraian di atas,berikut ini tabel distribusi vokal.

Tabel 2Distribusi Vokal

VokalDistribusi Vokal dalam Kata

Awal Tengah AkhirI + + +U + + +E + + +O + + +A + + +

Keterangan:+ = terdapat pada distribusi tersebut

3.4.2 Distribusi Fonem KonsonanDistribusi fonem konsonan BahasaMelayu Ambon dalam kata menempatiposisi awal, tengah, dan akhir. Berikut inideskripsi fonem konsonan dalam kata.

3.4.2.1 Fonem konsonan yangberdistribusi lengkap (awal,tengah, dan akhir kata)

1. Konsonan /m/Contoh:awal [mar] ‘tetapi’

[ma] ‘ibu’tengah [mamboro] ‘berkelip’

[mampos] ‘mati’akhir [om] ‘paman’

2. Konsonan /p/Contoh:awal [padede] ‘cengeng’

[pakansi] ‘libur’tengah [tapake] ‘terkenal’

[bapake] ‘memakai’akhir [hidop] ‘hidup’

3. Konsonan /n/Contoh:awal [nai] ’naik’

[nanaku] ‘pedoman’tengah [nanalu] ‘selalu’

[nonai] ‘umpan’

akhir [non] ‘sebutan untukwanita’

[sein] ‘isyarat/kode’

4. Konsonan /k/Contoh:awal [kalsang] ‘celana’

[kaluyu] ‘ikan hiu’tengah [keku]

‘menjunjung’[kakarlak] ‘kecoa’

akhir [sak] ‘saku’

5. Konsonan /r/Contoh:awal [rai] ‘tebak’

[ruk-ruk] ‘suka marah’tengah [rarobaG] ‘santan yang tidak

jadi minyak’[saraGke] ‘seringkali’

akhir [salawar] ‘sial’[samemer] ‘sangat besar’

6. Konsonan /l/Contoh:awal [lai] ‘lagi’

[laju] ‘cepat’tengah [kele] ‘gandeng’

[ela] ‘ampas sagu’akhir [embal] ‘kue sagu’

110

/adu/ ‘kata seru yangmenyatakan sakit atau gembira’/adi/ ‘adik’

5. Kontras Vokal /o/ dan /u/Kedua fonem vocal di atas merupakandua buah vonem yang berbeda. Hal inidapat dilihat pada contoh berikut./ado/ ‘kata yang menyatakankesal’/adu/ ‘kata seru yangmenyatakan gembira atau sakit’

Berdasarkan analisis data, selainkontras vokal, juga ditemukan fonemvokal yang mengalami perubahan sesuaidengan lingkungannya. Dengan kata lain,fonem itu dapat dipengaruhi oleh fonemyang sebelumnya atau sesudahnyasehingga dapat terjadi pergeseran fonetis.Pergeseran fonetis tersebut disebut alofondari fonem yang bersangkutan. Fonemvokal yang memiliki alofon adalahsebagai berikut:

1. Vokal /e/Fonem /e/ memiliki variasi atau alofon[E], dan [e]. Variasi tersebut terjadisesuai dengan lingkungannya masing-masing, yaitu:[є], terjadi pada suku terbuka yangmendapat tekanan;[e], terjadi pada tempat yang lain.Contoh:[gEpE] ‘mepet’[aer] ‘air’

2. Vokal /o/Fonem /o/ memiliki variasi atau alofon[O], dan [o]. Variasi-variasi tersebutterjadi sesuai dengan lingkungannyamasing-masing, yakni:[O], terjadi pada suku terbuka yangmendapat tekanan;[o], terjadi pada tempat yang lain.Contoh:[adO] ‘kata yang menyatakankesal’

[amato] ‘selamat jalan’

3.4 Distribusi Fonem3.4.1 Distribusi Fonem VokalFonem vokal Bahasa Melayu Ambonberdistribusi lengkap artinya fonem vokalbahasa Melayu Ambon tersebut hadirpada awal, tengah, dan akhir kata. Untukmempertegas uraian tersebut, berikut inideskripsi fonem vokal dalam kata.1. Vokal /a/Contoh:awal [abis] ‘habis’

[aer] ‘air’tengah [apaker] ‘rusak’

[atakereG] ‘menyerbu’akhir [arika] ‘cekatan’

[ampa] ‘empat’

2. Vokal /i/Contoh:awal [idoG] ‘hidung’

[ikaG] ‘ikan’tengah [baiko] ‘mengikuti’

[saika] ‘seikat’akhir [jeksi] ‘suntik’

[kamiri] ‘kemiri’

3. Vokal /u/Contoh:awal [usi] ‘kakak perempuan’

[upiG] ‘kecil sekali’tengah [kalamumur] ‘kotembe’

[ubuG] ‘sambung’akhir [upu] ‘ayah’

[unju] ‘tunjuk’

4. Vokal /e/Contoh:awal [eja] ‘olok’

[ewaG] ‘hutan lebat’tengah [eleG] ‘segan’

[eksameG] ‘ujian’akhir [gale] ‘cabut’

[eje] ‘olok’

5. Vokal /o/Contoh:

Page 11: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 112112

7. Konsonan /t/Contoh:awal [tabaku] ‘tembakau’

[tabaos] ‘pemberitahuan’tengah [stori] ‘bicara’

[bastel] ‘bergaya’akhir [talat] ‘terlambat’

8. Konsonan /s/Contoh:awal [seG] ‘tidak’

[salwir] ‘melayani’tengah [kase] ‘beri’

[kasta] ‘keturunan’akhir [dos] ‘kotak’

[kes] ‘kera’

9. Konsonan /f/Contoh:awal [falau] ‘lemah

[fam] ‘marga’tengah [fufu] ‘proses pengobatan

tradisional’akhir [feref] ‘pensil warna’

3.4.2.2 Fonem konsonan yangberdistribusi pada awal dantengah kata

1.Konsonan /d/Contoh:awal [do] ‘dahulu’

[deG] ‘dengan’tengah [dodeso] ‘perangkap’

[dodomiG] ‘plasenta’

2. Konsonan /b/Contoh:awal [bage] ‘beri’

[badaki] ‘sangat kotor’tengah [babantiG] ‘membanting’

[ambe] ‘ambil’

3. Konsonan /w/Contoh:awal [warmus] ‘rakus’

[wapeG] ‘senjata’tengah [kawaja] ‘pelit’

4. Konsonan /g/Contoh:awal [garos] ‘besar’

[gai] ‘tarik’tengah [haga] ‘coba’

5.Konsonan /h/Contoh:awal [hala] ‘pikul’

[halia] ‘jahe’tengah [tahalaG] ‘terhalang’

[helahai] ‘mengeluh’

6. Konsonan /y/Contoh:awal [yas] ‘jas’tengah [hayal] ‘bergaya’

7. Konsonan /c/Contoh:awal [colo] ‘celup’

[cigi] ‘tarik’tengah [cecelepu] ‘tidak berguna’

[ecer] ‘menjual sedikitdemi sedikit’

8. Konsonan /j/Contohawal [jua] ‘juga’

[jaG] ‘jangan’tengah[eje] ‘olok’

[aju] ‘meniru’

3.4.2.3 Fonem konsonan yangberdistribusi pada tengah danakhir kata

1. Konsonan /G/Contohtengah [skoGkol] ‘sepakat’akhir [atoraG] ‘aturan’

[aniaG] ‘sepotong kain’

3.4.2.4 Fonem konsonan yangberdistribusi pada tengah kata

1. Konsonan /?/Contohtengah [ba?abu] ‘berdebu’

Page 12: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

113Erniati, Karakteristik Fonem Segmental Bahasa Melayu Dialek Ambon 113

[a?oG] ‘bekas kebun yangtumbuh’

Tabel 3Distribusi Fonem Konsonan dalam Kata

Konsonan Awal Kata Tengah Kata Akhir KataP + + +M + + +N + + +K + + +R + + +L + + +T + + +S + + +F + + +D + + -B + + -W + + -G + + -H + + -Y + + -C + + -J + + -? - + -G - + +

Keterangan:+ = terjadi pada distribusi tersebut- = tidak terjadi pada distribusi tersebut

4. SimpulanPenelitian ini menghasilkan beberapakesimpulan, terutama mengenai hasilfonemisasi, yaitu bahasa Melayu dialekAmbon memiliki dua puluh tiga fonemsegmental, yang terdiri dari sembilanbelas fonem konsonan dan lima fonemvokal.

Konsonan-konsonan bahasa MelayuAmbon yang berhasil dideskripsikanyaitu: /p/,/f/ /m/, /n/, /r/, /k/, /r/, /l/, /t/, /s/,/d/, /b/, /w/, /g/, /h/, /y/,/c/,/j/, /?/, dan /G/.Sedangkan fonem-fonem vokal terdiridari vokal, depan, tinggi, tak bulat /i/;vokal, belakang, tinggi, bulat /u/; vokal,depan, sedang, tak bulat /e/, vokal,belakang, sedang, bulat /o/, dan vokal,rendah, tengah /a/.

Daftar PustakaDaniel, Jos Parera. 1987. Pengantar

Linguistik Umum. Ende Flores: NusaIndah.

Dharmojo, dkk. 1994. Fonologi BahasaEkagi. Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Hadibrata, Halimi. 2007. AnalisisKontrastif Fonologi dan MorfologiBahasa Indonesia dengan BahasaDayak Rentenuukng di Kutai Barat,Kalimantan Timur. Jakarta: PusatPembinaan dan PengembanganBahasa.

Iper, Dunis, dkk. 2000. Fonologi BahasaMaanyan. Jakarta: Pusat Pembinaandan Pengembangan Bahasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005.Jakarta: Departemen PendidikanNasional.

112

7. Konsonan /t/Contoh:awal [tabaku] ‘tembakau’

[tabaos] ‘pemberitahuan’tengah [stori] ‘bicara’

[bastel] ‘bergaya’akhir [talat] ‘terlambat’

8. Konsonan /s/Contoh:awal [seG] ‘tidak’

[salwir] ‘melayani’tengah [kase] ‘beri’

[kasta] ‘keturunan’akhir [dos] ‘kotak’

[kes] ‘kera’

9. Konsonan /f/Contoh:awal [falau] ‘lemah

[fam] ‘marga’tengah [fufu] ‘proses pengobatan

tradisional’akhir [feref] ‘pensil warna’

3.4.2.2 Fonem konsonan yangberdistribusi pada awal dantengah kata

1.Konsonan /d/Contoh:awal [do] ‘dahulu’

[deG] ‘dengan’tengah [dodeso] ‘perangkap’

[dodomiG] ‘plasenta’

2. Konsonan /b/Contoh:awal [bage] ‘beri’

[badaki] ‘sangat kotor’tengah [babantiG] ‘membanting’

[ambe] ‘ambil’

3. Konsonan /w/Contoh:awal [warmus] ‘rakus’

[wapeG] ‘senjata’tengah [kawaja] ‘pelit’

4. Konsonan /g/Contoh:awal [garos] ‘besar’

[gai] ‘tarik’tengah [haga] ‘coba’

5.Konsonan /h/Contoh:awal [hala] ‘pikul’

[halia] ‘jahe’tengah [tahalaG] ‘terhalang’

[helahai] ‘mengeluh’

6. Konsonan /y/Contoh:awal [yas] ‘jas’tengah [hayal] ‘bergaya’

7. Konsonan /c/Contoh:awal [colo] ‘celup’

[cigi] ‘tarik’tengah [cecelepu] ‘tidak berguna’

[ecer] ‘menjual sedikitdemi sedikit’

8. Konsonan /j/Contohawal [jua] ‘juga’

[jaG] ‘jangan’tengah[eje] ‘olok’

[aju] ‘meniru’

3.4.2.3 Fonem konsonan yangberdistribusi pada tengah danakhir kata

1. Konsonan /G/Contohtengah [skoGkol] ‘sepakat’akhir [atoraG] ‘aturan’

[aniaG] ‘sepotong kain’

3.4.2.4 Fonem konsonan yangberdistribusi pada tengah kata

1. Konsonan /?/Contohtengah [ba?abu] ‘berdebu’

Page 13: KARAKTERISTIK FONEM SEGMENTAL BAHASA MELAYU DIALEK …

Gramatika, Volume V, Nomor 2, Juli—Desember 2017 114114

Kridalaksana, Hartimurti. 1987. KamusLinguistik. Gramedia: Jakarta.

Lapoliwa, Hans. 1980. Analisis Fonologi.Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Lauder, Multamia RMT. 1997. PedomanPengenalan dan Penulisan Bunyi.Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Marsono. 1986. Fonetik. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Pike, Kenneth L. 1968. Phonemic.Arlington: Summer Institute ofLinguistic.

Purba TH., dkk. 2002. Fonologi BahasaAmungkal. Jakarta: Pusat Bahasa.

Ruswan, dkk. 2000. Fonologi BahasaBonai. Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Samsuri. 1985. Analisis Bahasa. Jakarta:Erlangga.

Sanjoko, Yohanis, dkk. 2008. FonologiBahasa Orya. Jayapura: BalaiBahasa Jayapura.

Sudaryanto. 1986. Metode Linguistik.Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Sulisusiawan, Ahadi, dkk. 1999.Fonologi Bahasa Badayuh. Jakarta:Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa.