Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

9
Karang gigi sendiri tidak berbahaya, tetapi memiliki permukaan yang sangat kasar di mana bakteri dapat dengan mudah melekat di permukaannya. Permukaan kasar ini menjadi tempat koloni bakteri yang menyebabkan berbagai masalah, seperti radang gusi (gingivitis/ periodontitis), kerusakan gigi (karies) dan bau mulut (halitosis). Karang gigi juga merupakan masalah kosmetik karena membuat gigi berwarna kuning atau coklat. Karang gigi lebih berpori-pori daripada enamel sehingga mudah berubah warna. Jika Anda merokok atau sering minum kopi atau teh, gigi Anda yang terkena karang gigi akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pembersihan plak Cara terbaik untuk menghilangkan plak adalah dengan menyikat gigi (terutama di malam hari dan pagi hari),dengan pembersihan interdental oleh benang gigi, tusuk gigi atau sikat antar gigi. Plak gigi hampir tidak terlihat karena warnanya keputihan, sama dengan gigi. Plak dapat dibuat terlihat dengan cairan atau tablet pewarna khusus. Bahan-bahan itu dapat membantu Anda menemukan area yang perlu mendapatkan perhatian lebih saat membersihkan gigi. Pada anak-anak, pewarna itu berguna untuk memeriksa apakah mereka menyikat gigi dengan baik. Ambillah satu tablet pewarna dan biarkan meleleh di lidah Anda. Gerakkan lidah Anda ke permukaan gigi-gigi Anda. Berkumurlah sampai air tidak lagi berwarna. Bagian di mana gigi Anda berubah warna

Transcript of Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

Page 1: Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

Karang gigi sendiri tidak berbahaya, tetapi memiliki permukaan yang sangat kasar di mana bakteri

dapat dengan mudah melekat di permukaannya. Permukaan kasar ini menjadi tempat koloni bakteri

yang menyebabkan berbagai masalah, seperti radang gusi (gingivitis/ periodontitis), kerusakan gigi

(karies) dan bau mulut (halitosis). Karang gigi juga merupakan masalah kosmetik karena membuat

gigi berwarna kuning atau coklat. Karang gigi lebih berpori-pori daripada enamel sehingga mudah

berubah warna. Jika Anda merokok atau sering minum kopi atau teh, gigi Anda yang terkena karang

gigi akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.

Pembersihan plak

Cara terbaik untuk menghilangkan plak adalah dengan menyikat gigi (terutama di malam hari dan

pagi hari),dengan pembersihan interdental oleh benang gigi, tusuk gigi atau sikat antar gigi.

Plak gigi hampir tidak terlihat karena warnanya keputihan, sama dengan gigi. Plak dapat dibuat

terlihat dengan cairan atau tablet pewarna khusus. Bahan-bahan itu dapat membantu Anda

menemukan area yang perlu mendapatkan perhatian lebih saat membersihkan gigi. Pada anak-anak,

pewarna itu berguna untuk memeriksa apakah mereka menyikat gigi dengan baik.

Ambillah satu tablet pewarna dan biarkan meleleh di lidah Anda. Gerakkan lidah Anda ke permukaan

gigi-gigi Anda. Berkumurlah sampai air tidak lagi berwarna. Bagian di mana gigi Anda berubah

warna adalah tempat plak. Berikan perhatian lebih ke tempat-tempat itu saat membersihkan gigi

Anda.

Pembersihan karang gigi

Karang gigi yang telah terbentuk biasanya hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi. Dokter gigi akan

menggunakan kombinasi air bertekanan tinggi dan alat pembersih untuk menghilangkan karang gigi

tersebut. Dokter gigi menggunakan alat yang disebut scaler untuk membersihkan karang gigi secara

manual atau elektronik. Jika karang gigi disertai penyakit gusi yang parah, pasien mungkin akan

dirujuk dokter gigi ke spesialis periodontis untuk pembersihan dan perawatan lebih lanjut.

Page 2: Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme, khususnya bakteri, yang melekat di suatu permukaan

dan diselimuti oleh pelekat karbohidratyang dikeluarkan oleh bakteri. Biofilm terbentuk karena

mikroorganisme cenderung menciptakan lingkungan mikro dan relung (niche) mereka sendiri.Biofilm

memerangkap nutrisi untuk pertumbuhan populasi mikroorganisme dan membantu mencegah

lepasnya sel-sel dari permukaan pada sistem yang mengalir.Permukaan sendiri adalah habitat yang

penting bagi mikroorganisme karena nutrisi dapat terjerap pada permukaan sehingga kandungan

nutrisinya dapat lebih tinggi daripada di dalam larutan.Konsekuensinya, jumlah dan aktivitas mikroba

pada permukaan biasanya lebih tinggi daripada di air.3.1 BIOFILMBiofilm mikroorganisme: Biofilm merupakan suatu agregat mikroba sejenis maupun berbeda jenis yang melekat pada permukaan substrat biologis maupun non biologis, dimana satu sel dengan sel yang lainnya saling terikat dan melekat pada substrat dengan perantaraan suatu matrik extracellular polymeric substance (EPS) atau disebut juga exopolysaccharide (Hall-Stoodley, 2004; Madigan et al, 1997).Biofilm adalah lapisan yang terbentuk oleh koloni sel-sel mikroba dan melekat pada permukaan substrat, berada dalam keadaan diam, karakter berlendir, dan tidak mudah terlepas (Madigan et al, 1997). Biofilm merupakan salah satu contoh dari hubungan kompleks antara berbagai mikroba yang seringkali berasal dari spesies yang berbeda. Biasanya menempel pada permukaan gigi (plak gigi), kerak dalam aliran air, tirai kamar mandi (buih sabun juga merupakan biofilm), alat medis yang ditanam dalam tubuh (pipa dalam saluran tubuh) dan lapisan lendir sistem pencernaan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa biofilm merupakan habitat mikroba yang alami. Biofilm berkembang dari suatu matriks ekstraseluler yang terdiri atas DNA, protein, dan serabut polisakarida dari glikokaliks sel. Matriks melekat satu sel dengan yang lain dan juga pada permukaan substrat. Biofilm merupakan lingkungan mikro yang mengandung nutrien dan melindungi koloni bakteri (dari tekanan lingkungan, radiasi sinar ultraviolet, obat antimikroba, pH, suhu, dan kelembaban).Plak pada gigi adalah suatu bentuk biofilm yang mengarah pada kerusakan gigi (cavities/gigi berlubang). Pembentukan dimulai dari kolonisasi Streptococcus mutans pada gigi. Bakteri ini menguraikan karbohidrat terutama sukrosa (gula tebu) sebagai sumber nutrien dan untuk pembentukan glikokaliks. Sukrosa diuraikan menjadi monosakarida sebagai sumber energi sel, dengan bantuan enzim. Enzim kedua yang dikeluarkan oleh sel berupa rantai polisakarida yang tidak larut untuk menguraikan fruktosa, yang disebut sebagai molekul glukan (seperti matriks glikokaliks yang mengelilingi sel). Adanya glukan ini akan melekatkan Streptococcus mutans pada gigi, menyediakan tempat bagi spesies bakteri mulut lain dan menjerat partikel nutrien. Suatu biofilm kini telah terbentuk.Bakteri di dalam biofilm mencerna nutrien dan melepaskan zat asam, yang dapat merusak gigi dengan matriks biofilm. Asam secara berangsur-angsur akan mengikis mineral penyusun gigi, menyebabkan gigi berlubang dan pada akhirnya bisa menghilangkan gigi.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bakteri dalam biofilm menunjukkan perbedaan yang

Page 3: Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

mencolok dari individu, bakteri yang berenang bebas. Contoh,nya suatu sel yang berenang bebas, bakteri tanah Pseudomonas putida bergerak dengan flagel. Ketika ia menjadi suatu bagian dari biofilm maka akan kehilangan gen protein pembentuk flagel dan sebagai gantinya memulai sintesis pili. Sebagai tambahan, gen yang menyandikan ketahanan terhadap antibiotik pada Pseudomonas putida akan menjadi lebih aktif saat berada dalam biofilm.Bakteri dalam biofilm berkomunikasi melalui pesan kimia untuk membantu mengatur dan membentuk struktur tiga dimensi. Arsitektur suatu biofilm menyediakan perlindungan daripada bakteri yang berenang bebas. Sebagai contohnya pada saat kadar oksigen rendah di bagian dalam biofilm maka akan lebih mengaktifkan zat antibiotik. Lebih dari itu, kehadiran begitu banyak jenis bakteri dalam biofilm akan meningkatkan kemungkinan bakteri dalam komunitas biofilm dalam melawan dan menjadi kebal tehadap pemberian antibiotik.

3.2 MEKANISME PEMBENTUKAN PLAKPlak umumnya dijumpai pada sepertiga gingiva permukaan gigi, karena daerah tersebut tidak terganggu oleh gesekan makanan maupun jaringan. Penumpukan plak lebih sering terjadi pada retakan, pit, dan fisur pada permukaan gigi, dibawah restorasi yang mengemper, dan sekitar gigi yang erupsinya tidak teratur. Lokasi dan laju pembentukan plak adalah bervariasi diantara individu. Faktor yang mempengaruhi laju pembentukan plak adalah higiena oral, serta faktor-faktor penjamu seperti diet, dan komposisi serta laju aliran saliva. Proses pembentukan plak dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu: a. Pembentukan pelikel dental Pembentukan pelikel dental pada permukaan gigi merupakan fase awal dari pembentukan plak. Pada tahap awal ini permukaan gigi atau restorasi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan cairan sulkus, begitu juga dari produk sel bakteri dan pejamu, dan debris. Komponen khas pelikel pada berbagai daerah bervariasi komposisinya. Pengamatan terhadap pelikel enamel baru terbentuk (dua jam) menunjukkan bahwa komposisi asam aminonya berbeda dari komposisi saliva, hal ini berarti bahwa pelikel dibentuk oleh adsorpsi makromolekul sekitar secara selektif. Pelikel merupakan suatu lapisan organik bebas bakteri dan terbentuk dalam beberapa menit setelah permukaan gigi yang bersih berkontak dengan ludah dan pada permukaan gigi dan berupa material stein yang terang apabila diwarnai dengan bahan pewarna plak. Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, yang bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah desikasi (pengeringan jaringan). Selain itu pelikel merupakan substrat tempat bakteri dari sekitarnya melekat. Selain itu, pelikel bekerja seperti perekat bersisi dua, satu sisi melekat ke permukaan gigi, sedangkan permukaan lainnya merupakan sisi yang melekatkan bakteri pada permukaan gigi. Bakteri dapat melekat ke permukaan gigi diperantarai oleh reseptor berupa lapisan tipis protein saliva dan glikoprotein yang menutupi permukaan gigi yang sering dikenal dengan pelikel. Pelikel dan matriks plak merupakan hasil dari host dan produk bakteri yang terdiri dari beberapa komponen meliputi albumin, lisozim, amilase, imunoglobulin A, prolin yang kaya protein dan mucins. Lapisan pelikel pada permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri Gram positif seperti S.sanguis, S. mutans dan A.viscosus. Komponen bakteri seperti glukosyltransferase dan glucans juga dapat ditemukan dalam pelikel dan memainkan peran yang sangat signifikan dalam hal perlekatan. Suatu ikatan antara adsorbsi dan desorbsi molekul saliva terjadi 90-120 menit setelah menyikat gigi. Setelah 2 jam pelikel pada permukaan lingual terbentuk setebal 20-80 nm sedangkan pelikel di daerah bukal bisa mencapai 200-700 nm. Ketebalan pelikel ini bisa berubah sewaktu-waktu tergantung pada tempat melekatnya.

Page 4: Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

Pada saat molekul protein saliva berikatan dengan permukaan gigi protein dapat mengalami perubahan. Hal ini merupakan petunjuk adanya reseptor baru untuk perlekatan dimana terjadi aktivitas glukosyltransferase dan menghasilkan glucans dengan struktur yang dimodifikasi. Komposisi molekul dan kimia fisik pelikel merupakan hal yang sangat menentukan bentuk kolonisasi mikroba. Setelah pelikel terbentuk bakteri melekat pada pelikel tersebut dan mengalami proliferasi. Bakteri yang pertama kali melekat apa permukaan pelikel biasanya golongan coccus. Seiring berjalannya waktu plak dikolonisasi oleh bermacam-macam bentuk berupa filamen, flagel dan spiral. Koloni awal yang terdapat pada plak adalah spesies komensal utama meliputi Streptococcus (S. sanguis, S. Gordonii dan S.oralis) dan A.viscosus. Pengkoloni awal tersebut melekat ke permukaan gigi dengan bantuan adhesins yaitu molekul spesifik yang terdapat pada permukaan bakteri. Contoh adhesin ini adalah S. gordonii dapat berikatan dengan bantuan α-amylase sedangkan A. naeslundii dan F. nucleatum berinteraksi dengan statherin. S. mutans berikatan dengan glucans protein binding.

b. Kolonisasi awal pada permukaan gigi Dalam beberapa jam bakteri akan dijumpai pada pelikel dental. Bakteri yang pertama-tama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel adalah didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif, seperti Actinomices viscosus dan Streptococus sanguis.18-20 Pengkoloni awal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin, yaitu molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri. Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel dental. Masa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologis pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dimana yang dominan adalah mikroorganisme anaerob gram-negatif.

c. Kolonisasi sekunder dan pematangan plak Plak akan meningkat jumlahnya setelah kolonisasi awal permukaan gigi melalui dua mekanisme terpisah, yaitu: • Multiplikasi dari bakteri yang telah melekat pada permukaan gigi • Multiplikasi serta perlekatan lanjut bakteri yang ada dengan bakteri baru Dalam tiga hari, Pengkoloni sekunder yang tidak turut sebagai pengkoloni awal ke permukaaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, spesies Capnocyttophaga, Fusobakterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak.Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Fase akhir pematangan plak pada hari ke 7 ditandai dengan menurunnya jumlah bakteri gram positif dan meningkatnya bakteri gram negatif.

3.2.1 Komposisi PlakAda 3 komposisi yang membentuk plak dental yaitu mikroorganisme, matriks interseluler yang terdiri dari komponen organik dan komponen anorganik. Kompisisi plak yang terbesar adalah mikroorganisme. Diperkirakan lebih dari 400 spesies bakteri dijumpai dalam plak dental. Mikroorganisme non-bakteri yang dijumpai dalam plak adalah spesies Mycoplasma, ragi, protozoa, dan virus. Mikroorganisme tersebut berada diantara matriks interseluler yang juga mengandung

Page 5: Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

sedikit jaringan seperti sel-sel epitel, makrofag, dan leukosit.Suatu penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang dominan dalam semua plak gigi adalah jenis kokus terutama Streptokokus yang dapat menghasilkan asam dengan cepat dari hasil metabolisme karbohidrat. Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan asam (asidurik).Matriks interseluler merupakan 20-30% massa plak yang mengandung bahan organik dan abahan anorganik. Komponen organik terdiri dari Bahan organik yang mencakup polisakarida, protein, glikoprotein dan lemak. Komponen anorganik yang ditemukan terutama kalsium dan fosfor yang terutama berasal dari saliva. Kandungan organik semakin meningkat seiring dengan pembentukan kalkulus.

3.2.2 Bahan Anti-Plak1. Permen karetMengunyah permen karet yang mengandung Xylitol atau sorbitol (pengganti gula), mempunyai efek pengurang plak. Xylitol tidak bisa digunakan oleh bakteri, sehingga membuat bakteri tersebut kelaparan. Begitu bakteri mati, kerusakan gigi juga akan berkurang.Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Of Dental Education, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, menemukan, mengunyah permen karet Xylitol sekali sehari selama empat minggu menyebabkan pengurangan plak dalam jumlah besar. Studi dari Harvard School of Dental Medicine juga menemukan, mengunyah permen karet ini secara teratur mengurangi kerusakan gigi sebanyak 30 hingga 60 persen.

2. Pasta gigiPilihlah pasta gigi mengandung komponen pencegah plak. Colgate Total misalnya, mengandung substansi antibakteri bernama triclosan yang diklaim bisa mengurangi plak dan tetap aktif dalam mulut selama 12 jam setelah penggunaan.Sementara itu, pasta gigi Arm & Hammer's Brilliant Sparkle Gel mengandung formula pemecah plak yang berfungsi mencegah lapisan plak menempel di permukaan gigi. Dalam percobaan yang dilakukan di University Park Research Centre, Indiana, pasta gigi ini mengangkat plak 88 persen lebih banyak dibandingkan produk kompetitor lainnya.

3. PolifenolTeh hijau, anggur merah dan jus cranberry mengandung substansi yang dikenal dengan polifenol. Komponen ini mengurangi pembentukan plak dan mencegah bakteri penyebab gigi berlubang menempel di gigi.Percobaan yang dilakukan di University of Rochester Medical Centre, Amerika serikat, menemukan bahwa minuman seperti jus cranberry bisa membantu mengangkat bakteri penyebab gigi berlubang 50 persen lebih banyak. Selain itu, polifenol juga membantu mencegah bakteri memproduksi asam yang memecah lapisan email gigi.Dalam studi lain, peneliti dari University of Tohoku, Jepang, menganalisis kesehatan gigi dan diet dari 250.000 partisipan. Peneliti menemukan, satu cangkir teh hijau saja sehari bisa meningkatkan kesehatan gigi dan menurunkan risiko gigi tanggal sebanyak 20 persen.

Page 6: Karang Gigi Sendiri Tidak Berbahaya

Cara Mencegah Karang Gigi

karang gigi juga dapat dijegah agar tidak muncul pada gigi anda, dibawah ini beberapa

langkah untuk mencegah karang gigi

1. Jagalah kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi dua kali sehari, dapat mencegah

pembentukan plak pada permukaan email gigi.

2. Bersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi

(dental floss) atau sikat interdental

3. Perbanyaklah minum air putih

4. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung.

5. Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala, 6 bulan sekali.

Bau mulut biasanya disebabkan oleh tiga kelompok sebab utama. Pertama, faktor di dalam mulut sendiri dimana ada gigi berlubang, banyak plak atau karang gigi, gigi rusak apa lagi busuk dibiarkan tidak dirawat. Gigi semacam ini jadi sarang kuman dan tempat sisa makanan yang tidak dapat dibersihkan secara tuntas dan akhirnya membusuk. Akibatnya menyebarkan bau tidak sedap. Lidah juga bisa jadi sumber bau mulut bila tidak pernah dibersihkan. Kedua, faktor dari luar mulut tetapi masih dari saluran nafas atau cerna atau penyakit umum. Peradangan atau penyakit pada bagian-bagian ini menyebabkan hal serupa seperti faktor pertama. Sebagai contoh penyakit tuberkulosis (tbc paru) menyebabkan bau mulut agak amis, diabetes menyebabkan bau mulut seperti aceton (cairan cat kuku). Ketiga, makanan atau minuman bisa meninggalkan bau mulut sampai beberapa jam setelahnya. Contohnya, petai, kopi, minuman keras dsb. Atau kebiasaan merokok.Bila semua penyebab dihilangkan tentu saja “bau mulut” ini akan segera sembuh Jadi silahkan telusuri apakah ada penyebab-penyebab ini.

Karang gigi berkembang dari plak gigi yang menempel pada tepi gusi. Bila ini terus dibiarkan akan menyebabkan peradangan gusi, dan pada akhirnya membuat aroma mulut tidak sedap.

Plak akan "matang" setelah 1-2 hari tanpa penyikatan gigi sama sekali, dan mengandung material organik seperti lemak, protein dan enzim serta material anorganik yaitu mineral terutama kalsium dan fosfor. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan peradangan pada gusi, akibatnya gusi bengkak, warnanya merah terang, dan mudah berdarah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bau mulut karena plak akan diolah oleh bakteri dan menghasilkan senyawa sulfur yang menjadi sumber bau tak sedap.