kel 12 PK
-
Upload
taufiq-zulyasman -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of kel 12 PK
KELOMPOK 12
TUTOR : dr HAFIZ
MODUL IINYERI SENDI
SISTEM MUSKULOSKELETALPRODI KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2009/2010
Anggota Kelompok :1. Syandri Agus R2. Faris Azhar3. Algi Iskandar4. Amalia Rosdiani5. Eki Dayanti6. Fitriyati Latif7. Sepebrin Vica A8. Sri Rezeki M L9. Nia Az-Zahra M10.Yuliana
PENDAHULUAN
Penegakan diagnosis sangat penting pada penyakit-penyakit muskuloskeletal karena
gejala-gejala yang diperlihatkan hampir sama. Ketelitian dalam mengumpulkan gejala dan pemeriksaan pendukung sangat diperlukan.
Seperti diagnosis penyakit dalam bidang Reumatologi, bila gejala dan pemeriksaan sudah
memenuhi, maka diagnosis dan terapi sudah dapat dilakukan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa dapat menjelaskan tentang diagnosis nyeri sendi
• Siswa mampu menjelaskan penyebab-penyebab nyeri sendi.
• Patofisiologi terjadinya nyeri sendi• Membedakan nyeri sendi akibat inflamasi dan
nyeri sendi karena mekanik
Tujuan Instruksional Khusus
• Menjelaskan mekanisme nyeri akibat inflamasi• Menjelaskan mekanisme nyeri akibat gangguan mekanik• Mengetahui sendi-sendi yang sering mengenai artritis gout,
osteoartritis, artritis reumatoid• Menggambarkan kelainan sendi akibat inflamasi dan gangguan mekanik• Menyebutkan jenis-jenis pemeriksaan yang diperlukan• Memberi terapi• Menyebutkan komplikasi penyakit• Menyebutkan diagnosis banding dari artritis gout, osteoartritis, dan
artritis rheumatoid• Melakukan tindakan promotif, preventif, rehabilitatif, pada penyakit
dengan nyeri sendi• Menentukan prognosa penyakit nyeri sendi
Skenario 3
Ny. Mirna (39 tahun) penjaga kantin di asrama datang berobat ke dokter dengan keluhan nyeri pada jari-jari tangannya kanan dan kiri, nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu hilang timbul terutama bila cuaca dingin dan pagi hari. Pagi hari jari-jari tangan juga sering terasa kaku. Ny. Mirna juga mengeluh kesulitan bila ingin mencuci baju dan berpakaian
KATA KUNCI
Ny Mirna (39 tahun)Nyeri
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan Nyeri ?2. Apa yang dimaksud dengan Nyeri Sendi ?3. Definisi dari masing-masing nyeri artritis gout,
osteoartritis, artritis reumatoid ?4. Intensitas ambang nyeri ? 5. Tipe-tipe nyeri?6. Terminologi nyeri?7. Sendi apa saja yang sering dijumpai pada sakit nyeri sendi?8. Ambang nyeri?9. Mengapa cuaca menyebabkan nyeri sendi?
DIFFERENT DIAGNOSTIK
ARTRITIS RHEUMATOID ARTRITIS GOUT OSTEOARTRITIS
ARTRITIS RHEUMATOID ARTRITIS GOUT OSTEOARTRITIS
Sebagai poliartritis kronis akibat adanya inflamasi, kongesti, dan proliferasi sinovium, yang menyebabkan erosi tulang dengan destruksi pada kartilago.
Meningkatnya kadar asam urat plasma dengan serangan artritis berulang. Kelainan ini disebabkan oleh kelainan metabolisme bawaan dan secara dominan menyerang pria
Ditandai oleh degenerasi kartilago artikular dan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal akibat terpakainya dan tersobeknya permukaan sendi.
Gejala umum inflamasi berupa demam, keletihan, nyeri tubuh dan pembengkakan sendi. Kekakuan sendi terjadi akibat pembentukan jaringan parut. (Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3.EGC Jakarta. 2009)
Gejala-gejala:1. Sendi yang
membengkak dan nyeri, biasanya pada sendi metatarsofalang (MTP) pertama.
2. Hiperurisemia asimtomatik
Gejala-gejala-nyeri pd waktu aktivitas-jika sendi yg terkena di beri beban-Nyeri terus-menerus, bersifat kronik progresif-hambatan gerakan sendi-kaku pagi-krepitasi-Pembesaran sendi-perubahan gaya berjalan
AR AG OA
KRONIK(INFLAMASI)
AKUT(INFLAMASI)
KRONIK(MEKANIK)
PEMERIKSAAN PENUNJANGAR AG OA
1. Laju endap darah2. Hb/Hematokrit3. Jumlah leukosit4. Jumlah trombosit5. Fungsi Hati6. Faktor Rheumatoid7. Konsentrasi
komplemen immunoglobulin
8. Pemeriksaan cairan sendi
9. Fungsi Ginjal10.Urinalisis11.Foto polos sendi12.MRI13.Anti-CCP14.Antinuclear Antibody
1. Riwayat Inflamasi klasik artritis monoartikuler pada sendi MTP-1
2. Diikuti oleh stadium interkritik dimana bebas simptom
3. Resolusi sinovitis yang cepat dengan pengobatan kolkisin
4. Hiperurisemia(Ilmu Penyakit dalam
Jilid 3. Edisi 5. Sudoyo Aru. W. dkk. Internapublishing)
1. Biasanya dilakukan pemeriksaan radiografis sendi yang terkena
2. Pemeriiksaan laboratorium
3. Pemantauan progresivitas dan outcome
(Ilmu Penyakit Dalam jilid 2.Ed 5. Sudoyo Aru. W.dkk. Interna Publishing)
HB
• HB adalah molekul yang terdiri dari 4 kandungan Haem (berisi zat besi) dan 4 rantai globulin (alfa,beta,gama dan delta)
• Nilai Normal HB:1. Wanita : 12-16 gr/dl2. Pria : 14-18 gr/dl3. Anak : 10-16 gr/dl4. Bayi bari lahir : 12-24 gr/dl
• HB F (Fetal), terdapat dalam eritrosit janin, dibentuk setelah janin berusia 6 minggu kehamilan dan < 2% pada umur bayi > 1tahun.
• HB A (Adult) terdapat pada eritrosit orang dewasa. Pada bayi usia 6 bulan terdapat 80-90%
• HB S : Hemoglobin sel sabit yaitu HB abnormal yang paling berat dari jenis HB lainnya.
• Penurunan HB terdapat pada penderita : anemnia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intravena berlebih dan penyakit Hodkins.
• Peningkatan HB terdapat pada pasien: dehidrasi, polisitemia, penyakit paru obstruktif menahun (COPD, gagal jantung kongesti, dan luka bakar.
HMT (HEMATOKRIT)
• Adalah perbandingan bagian darah dari darah yang mengandung Eritrosit terhadap volume seluruh darah atau volume sel darah merah dalam 100ml/1 dl keseluruhan darah. Semakin tinggi prosentase HMT berarti konsentrasi darah makin kental.
• Nilai Normal HMT :1. Anak-anak : 33-38 /Vol %2. Laki-Laki Dewasa : 40-48 /Vol%3. Wanita Dewasa : 37-43/Vol %
• Diagnosa DBD diperkuat dengan nilai HMT > 20% dari nilai normal
• Penurunan HMT, terjadi pada pasien : Kehilangan darah akut, anemia, gagal ginjal kronik, leukemia, penyakit Hodkins, limfosarkoma, mieloma multipl, serosis hepatis, malnutrisi, defisiensi vit B dan C, kehamilan, SLE, arthritis rheumatoid, dan Ulkus peptikum
• Peningkatan kadar HMT, pada pasien penderita hipovolemia, dehidrasi, polisitemia vera, diare berat, asidosis diabetikum, emfisema paru
Leukosit
• Adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula ( Mononuklear) berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh
• Nilai Normal1. Dewasa : 4000-10.000/mm32. Bayi/ Anak : 9000-12.000/mm33. Bayi baru lahir : 9000-30.000/mm3 (J.L. Kee, 1997)
• Peningkatan leukosit : infeksi atau radang misal , pneumonia, meningitis, apendiksitis, tuberkulosis
• Penurunan Leukosit : Penderita infeksi tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumatoid artritis dan penyakit hemopoetik
Hitung jenis leukosit (Different Count)adalah perhitungan jenis leukosit yang ada dalam darah beradasarkan
proporsi %. Hasil pemeriksaan ini dapat mengetahui gambaran dan proses penyakit dalam tubuh. Terutama pada penyakit infeksi
No Jenis Leukosit Dewasa % Dewasa mm3 Anak/Bayi/BBL
1 Neutrofil (total) 50-70 2500-7000 BBL=61%Umur 1th: 2%
a. Segmen 50-56 2500-6500 Sama dewasa
b. Pita 0-5 0-500 Sama dewasa
2 Eosiinofil 1-3 100-300 Sama dewasa
3 Basofil 0,4-1,0 40-100 Sama dewasa
4 Monosit 4-6 200-600 4-9%
5 Limfosit 25-35 1700-3500 BBL : 34%1th : 60%6 th : 42%12 th : 38%
Nilai normal hitung jenis leukosit dalam % dan milimeter kubik, (Joice LeeFever Kee, 1997)
LED (Laju Endap darah)
• Mengukur kecepatan endap eritrosit dan menggambarkan komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit dan plasma.
• LED dipengaruhi oleh berat sel darah makin cepat laju endapnya dan makin luas permukaan sel makin lambat pengendapannya
• LED Normal :pada pria : 0-8 mm/jampada wanita : 0-15 mm/jam (westergen/wintrobe)
• Peningkatan LED biasanya terjadi karena peninggian kadar globulin dan fibrinogen karena infeksi akut, lokal maupun sistemis atau trauma, kehamilan infeksi kronik dan infeksi terselubung yang berubah menjadi akut, Gout, SLE, Infeksi bakteri, operasi
• Penurunan LED terjadi pada polisitemia vera, gagal jantung kongesti, anemia sel sabit, infeksi mononukleus, Arthritis degeneratif.
Nilai Normal Kimia Darah Faal GinjalNo Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan
1 Asam Urat darah 3,4-8,5 mg/dl2,8-7,3 mg/dl3,5-8,5 mg/dl2,5-5,5 mg/dl
Pria DewasaWanita dewasaLansiaAnak
2 Kraetinin darah 0,6-1,3 mg/dl0,4-1,2 mg/dl 0,8-1,4 mg/dl
Orang dewasaAnakBayi baru lahir
3 Blood Urea Nitrogen (BUN) 8,0-20 mg/dl5,0-20 mg/dl5,0-15 mg/dl
Orang dewasaAnakBayi
4 Rasio nitrogen urea; kreatinin 12 : 1 -20 : 1
5 Fosfatase asam 4,8-13,5 u/L6,4-15,2 u/L
Orang dewasa Anak
6 Ureum 10-50 mg/dl
Asam Urat• Merupakan produk akhir metabolisme purin (bagian terpenting dari
asam nukleat). Hiperurisemia akan menyebabkan tertimbunnya asam urat dalam jaringan lunak dan sendi-sendi sehingga muncul penyakit sindrome klinis yang disebut Artrritis Gout
• Nilai Normal :1. Pria : 3,4-8,5 mg/dl2. Wanita : 2,8-7,3 mg/dl3. Anak : 2,5-5,5 mg/dl4. Lansia : 3,5-8,5 mg /dl5. Dalan urine dewasa : 250-750 mg/24 jam
Beberapa orang dengan kadar asam urat > 8mg /dl sudah ada keluhan dan pengobatan
• Peningkatan kadar purin terjadi pada penyakit gout, alkoholik, leukemia, metastasis kanker, DM berat, gagal ginjal, dll
• Penurunan asam urat terjadi pada penyakit Wilson’s asidosis pada tubulus proksinal ginjal, anemia karena defisiensi asam folat, luka bakar, dan kehamilan
• Penyebab kadar asam urat dalam darah meningkat karena konsumsi makanan yang tinggi purin, psoriasis, pengobatan cytostatika, anemia sel sabit.
Kreatinin (Creatinin)
• Merupakan produk akhir dari metabolisme kreatin otot dan kreatin fosfat(protein), disintese dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah dan dieksresikan dalam urine.
• Perbandingan BUN dan kreatinin adalah 10:1• Nilai normal dalam darah : (yaffe dan Joyce L.F . Kee ,
1997)1. Pria : 0,6-1,3 mg/dl atau 45-132,5 umol/L)2. Wanita : 0,5-0,9 mg/dl3. Anak : 0,4-1,2 mg/dl (27-54 umol/L)4. Bayi : 0,7-1,7 mg/dl5. Bayi baru Lahir : 0,8-1,4 mg/dl
• Peningkatan kreatinin dalam darah menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal dan penyusutan masa otot rangka.
Globulin
• Merupakan protein yang diproduksi di hati yang tak larut dalam garam, berperan dalam pengangkutan antibodi, maka sangat penting untuk sistem pertahanan tubuh, (imuno-Globulin) ada beberapa jenis globulin diantaranya alfa, beta dan gamma.
• Penurunan globulin biasanya terjadi pada orang defisiensi protein karena penyakit kronik
• Nilai Normalnya : 1,5-3,0 gr/dl (biuret)• Penyakit arthritis rheumatoid terjadi karena
peningkatan gamma globulin
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA ARTHRITIS RHEUMATOID
CRP
• CRP (protein C Reactif)adalah Alfa Globulin yang timbul dalam serum apabila terjadi inflamasi CRP positip(+) (selalu ada) terdapat pada AR, demam rematik, infeksi bakterial akutCRP (+) (Sering ada) terdapat pada Gout, TBC aktif, dllCRP + (kadang ada) terdapat pada varicella, pasca bedah
RF
• RF (Rheumatoid Factor)adalah imunoglobulin yang bereaksi dg igGRF + biasanya terdapat pada 80% penderita arthritis rheumatoid dan kelainan sendi dengan komplikasi sistemik yang prognosisnya buruk
ANA TEST
• Ana Test (Antibodi Antinucleaar Test)adalah test yang dilakukan untuk melihat adanya proses autoimun di dalam tubuh . Tes ini biasa digunakan untuk kelainan pada kulit seperti Steven Johnson dan pada kecurigaan penyakit SLE dan penyakit pada jaringan kolagen
• Hasil tes (-) : Tak ada reaksi autoimun/ LE negatif, misal : alergi• Peningkatan LED biasanya terjadi karena peninggian kadar
globulin dan fibrinogen karena infeksi akut, lokal maupun sistemis atau tarauma
• Hasil tes (+) Sebagian besar (99%) (+) pada penderita LE, Sklerodema (40%), Poliartritis (20-22%)
PEMERIKSAAN C3 DAN C4 KOMPLEMEN
• C3 dan C4 adalah komponen dari sistem komplemen dari 11 kelompok protein yang akan bergabung dan aktif apabila ada pertemuan dan penggabungan antara antigen dan antibodi. Normal :C3 : 83-177 mg/dlC4 : 15-45 mg/dl
Peningkatan kadar C3 terdapat pada inflamasi akut, demam reumatik akut, SLE dini, infark jantung dan kanker
LED
• Mengukur kecepatan endap eritrosit dan menggambarkan komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit dan plasma.
• LED dipengaruhi oleh berat sel darah makin cepat laju endapnya dan makin luas permukaan sel makin lambat pengendapannya
• LED Normal :pada pria : 0-8 mm/jampada wanita : 0-15 mm/jam (westergen/wintrobe)
Tes GlukosaPre analitikPersiapan pasien : pasien harus berpuasa 6-12 jam sebelum pengambilan sampel.Persiapan sampel : tidak hemolisis, cairan sendi disentrifus terlebih dahulu.
• Analitik:Nilai rujukan: Perbedaan antara glukosa serum dan glukosa cairan sendiadalah < 10 mg%.
• Interpretasi :Kelompok non inflamatorik : perbedaannya <10 mg%.Kelompok inflamatorik :1. arthritis gout akut : perbedaannya 0 – 41 mg%, rata-rata 12 mg%.2. faktor rematoid : perbedaannya 6 mg%.3. artritis rematoid : perbedaannya 0 – 88 mg%, rata-rata 31 mg%.
TesLaktat dehidrogenase (LDH)
TesLaktat dehidrogenase (LDH)• Pre analitik
Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus.Persiapan sample : tidak ada persiapan khusus
• Analitik: Nilai rujukan : 100-190 U/L• Pasca analitik
Interpretasi : LDH meningkat pada RA, gout dan artritis karena infeksi, tetapi tetap normal pada penyakit sendi generatif.
Nilai rujukan : 100-190 U/L
• CAIRAN SENDI• Cairan sendi merupakan dialisat plasma ditambah asam• hialuronat, suatu cairan kental yang diduga merupakan hasil• sintesis sel-sel yang melapisi ruang sendi (1). Pemeriksaan• cairan sendi meskipun tidak bersifat diagnostik untuk suatu• penyakit sendi, tetapi hasil pemeriksaan yang diperoleh masih• berguna untuk membantu menegakkan diagnosis atau kadang-• kadang ikut menentukan prognosis. Pemeriksaan yang dilaku-• kan terhadap cairan sendi meliputi :• 1. Pemeriksaan makroskopik : Normal cairan sendi jernih• berwarna kuning pucat. Warna hijau mungkin disebabkan• Cermin Dunia Kedokteran No. 23, 1981• 1 5
AR AG OA
Neutrofil 5 – 96%, rata-rata 65% 48 – 94%, rata-rata 83%.
HMT/Hematokrit Leukosit jumlah lekosit 300-
75.000/mm3, rata-rata 15.500/mm3.
jumlah lekosit 750-45.000/mm3, rata-rata 13.500/mm3.
Test serologi(RF)
Aglutinasi + : kadar RF 8 IU/mlAglutinasi - : kadar RF < 8 IU/ml
ANA Test Jumlah ANA >1 : >70% ditemukan dalam cairan sendi penderita SLE dan > 20% pada penderita RA.
AR AG OA
CRP Aglutinasi + : kadar CRP : 6 mg/lAglutinasi - : kadar CRP < 6 mg/l
CRP positip(+) (selalu ada)
CRP (+) (Sering ada)
Tes LDH Nilai rujukan : 100-190 U/L
Nilai rujukan : 100-190 U/L
Nilai rujukan : 100-190 U/L
Tes Glukosa 0 – 88 mg%, rata-rata 31 mg%.
0 – 41 mg%, rata-rata 12 mg%.
REFERENSI
• Patel. Pradip R. Lecture Notes Radiologi. Edisi 2. Erlangga. Jakarta. 2000
• Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Ed 5. Sudoyo Aru.W .dkk . InternaPublisBuku Saku Patofisiologi.hing
• Corwin, Elizabeth J. Edisi 3.EGC Jakarta. 2009• Sutedjo. AY. Buku Saku Mengenal Penyakit
Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara Books. Yogyakarta. 2008
TERIMAKASIH