Kelainan Eritrosit.pdf
-
Upload
arrum-chyntia-yuliyanti -
Category
Documents
-
view
329 -
download
13
description
Transcript of Kelainan Eritrosit.pdf
Kelainan Eritrosit
M. Farid wajdi SMF Penyakit Dalam RSU Mataram
Kelainan eritrosit
• Eritrosit kurang disebut Anemia
• Eritrosit berlebih disebut Polisitemia
ANEMIA
• Sindroma yang ditandai oleh turunnya kadar hemoglobin, jumlah eritrosit dan packed cell volume
• Banyak klasifikasi yang dipakai dalam anemia
• Klasifikasi patofisiologi yaitu anemia timbul ok, kehilangan darah yang meningkat, produksi yang berkurang dan destruksi eritrosit yang meningkat
• Klasifikasi morfologis
1. mikrositer
2. normositer
3. makrositer
• Belum ada yang memuaskan
• Gejala dan tanda anemia a. lemah, lelah b. letih, lesu, konsentrasi kurang c. gejala lain yng mendasari anemia • Pemeriksaan fisik - pucat, pada sclera, pada lidah, hilangnya garis kemerahan di kuku - tanda lain yang mendasari/menyebabkan anemia • Laboratorium - penurunan Hb, wanita < 11,7 gr%, pada laki < 13,3gr% - penurunan PCV atau HCt - kelainan Lab lain yg mendasari anemia
Penyebab anemia
• KEHILANGAN YG BERLEBIHAN 1. Perdarahan Disini sel darah keluar dari tubuh dalam jumlah yang banyak 2. Anemia hemolitik Disini eritrosit dipecah dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan. Sebabnya macam- macam yg tersering akibut proses imunologis • PRODUKSI YG BERKURANG 1. Kekurangan bahan baku, mis Fe, B12, asam folat 2. Pabrik darah (Sutul) yg kurang aktif, mis pada anemi aplastik, leukemia dan lain-lain
• Pembagian menurut morfologi atau laboratorium
- Normositer mis, anemia perdarahan,
penyakit kronis
- Mikrositer mis, anemia def. Fe, thalesemia
- Makrositer mis, def asam folat, B12
Anemia kekurangan besi (Fe)
• Definisi anemia yg ditimbulkan ok jumlah zat besi yg ada
dalam tubuh tak mencukupi guna pembentukan hemoglobin
• Etiologi 1. intake yg kurang mis, kurang gizi, malabsorbsi, kehamilan, pertumbuhan 2. ekskresi yg berlebihan mis perdarahan kronis, tumor usus, hipermenorhoe,haemorhoid dll
Gejala anemia defisiensi Fe
• Akibat anemianya
• Akibat kekurangan Fe
- stomatitis angularis, koilonychia, atropi
papil lidah, gastritis, ozaena
• Penyakit yg mendasarinya mis, haemorhoid, hipermenohoe, kehamilan
Pemeriksan lab dan penunjang
• Pemeriksaan hapusan darah tepi
hipokrkom mikrositer, kadang target cell
• Pemeriksaan sumsum tulang
pengecatan Fe negatif ( Dx pasti)
• Kimia darah
- kadar serum Fe menurun < 60%
- TIBC normal atau meningkat
- saturasi Fe menurun < 16%
- Serum ferritin menurun < 12%
Penatalaksanaan
• Pemberian preparat Fe
• Sebaiknya pemberian per oral untuk mencegah terjadinya hemosiderosis
• Kekurang Fe dapat dihitung
Fe = (Hb N – Hb Px) x 3 x BB
• Pemberian Fe sebaiknya diteruskan sampai 3-4 bulan untuk mengisi cadangan besi dalam tubuh
• Pengobatan penyakit dasarnya
Anemia Aplastik
• Definisi
anemia yg timbul akibat kegagalan sumsung tulang dalam membentuk sel-sel darah hingga terjadi peurunan produksi eritrosit, lekosit dan trombosit
• ETIOLOGI
a. primer atau idiopatik
b. sekunder ok bahan toksik yg menekan
Sutul
c. Bersama penyakit lain mis sindroma fanconi
pada anak
Patogenesa
• Stem cell defect : adanya kelainan pada sel induk pluripotent
• Enviroment defect : lingkungan sumsung tulang yang tidak mendukung
• Imunologic proses
Manifestasi klinis
• Keluhan dan tanda diakibatkan ok penurunan dari eritrosit, lekosit dan trombosit
• Keluhan Anemia : lelah, letih, lesu, pucat dan takikardi
• Keluhan Lekopeni : panas ok mudah terjadi infeksi
• Keluhan trombositopeni : perdarahan
Pemeriksaan penunjang
• Hapusan darah tepi
eritrosit, lekosit dan trombosit menurun, morfologi masih normal, jumlah retikulosit menurun dan tidak didapatkan sel muda
• Pemeriksaan sumsung tulang
gambaran yg hipoplastik
Penatalaksanaan
• Suportif - tranfusi eritosit bila Hb sangat rendah - tranfusi lekosit dan pemberian antibiotika bila terdapat panas - tranfusi trombosit bila trombosit kurang dari 20.000 atau terdapat perdarahan • Pengobatan peneyebab - Penghentian bahan toksik yg diduga dapat menyebabkan anemia aplastik, mis klorampenikol - Pemberian obat imunosupressan - Pemberian colony stimulating factors (CSF) - Transplantasi sumsung tulang
Anemia hemolitik
• Definisi
suatu keadaan dimana pemecahan eritrosit yg berlebihan sehingga menimbulkan anemia, ikterus, urobilinuria, hiperbilirubinuria,retikuloditosis, sel sel muda erytrosit didarah tepi dan hepatomegali
Etiologi
• Kelainan didalam sel eritrosit (intercorpuscular)
• Kelainan diluar eritrosit
(extracorpuscular)
Kelainan intercorpusculair :
• Herediter
- spherositosis herediter
- thalasemia
- anemia sel sabit (sickle sel anemia)
- Hemoglobinopathi yang lain
• Acquired
- parocysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH)
Kelainan extracorpuscular
• Imune hemolitic anemi
- autoimun hemolitik anemia (AIHA), sering terjadi
- anemia hemolitic pada SLE
- hodgkin’s disease
• Anemia hemolitik karena agen infeksius
- malaria, sepsis bakteri, virus
• Anemia hemolitik karena bahan kima dan obat obatan
- drug induced hemolitik anemia
Gambaran klinis
Keluhan timbul akibat pemecahan eritrosit
yang berlebihan (anemia)
– Badan lemah, pusing, lelah, mata berkunang2
– Ikterus
– Hepatosplenomegali
Laboratorium
• Lekosit dan trombosit normal
• Retikulositosis
• Anisositosis, poikilositosis terlihat sel muda eritosit (normoblas)
• urobilirubinemia
Diagnosa
• Curiga bila ada anemia,ikterus dan hepatosplenomegali
• Hasil labaoratorium Hb, eritrosit dan hematokrit menurun
• Pada hapusan darah tepi ditemukan normoblas dan sel eritrosit yg patologis
Tes khusus
• Fragilitas osmotik - meningkat pada spherositosis heriditer, AIHA - menurun pada thalesemia • Ham’s tes atau sucrose water test untuk diagnosis
Paroxysmal Noctural Hemoglobinuria (PNH) • Test G6PD untuk diagnosis defisiensi enzim G6PD • Test dari Coomb untuk diagnosis AIHA • Dan test khusus lainnya
Pengobatan
• Penting, penegakan diagnosa terlebih dahulu • Transfusi jangan tergesa gesa diberikan karena akan
menganggu hasil pemeriksaan dan akan memperberat hemolisisnya bila penyebabnya proses imunologis
• Hentikan bahan yg dicurigai, obati infeksi yg terjadi • Imunosupressan/kortikosteroid pada penyebab yg
imunologis • Hindari oksidan pada G6PD • Splenektomi bila gagal dengan obat
POLISITEMIA
• Definisi
peningkatan produksi eritrosit dalam tubuh
• Ada 2 macam polisitemia yaitu
a. Polisetemia sekunder/reaktif
b. Polisetemia primer atau polisitemia vera
Polisitemia sekunder/reaktif
• Peningkatan sel eritrosit diakibatkan ok peningkatan ertropoesis ysng produksinya meningkat bila ada hipoksia jaringan
- hipoksia ok kadar oksigen dalam udara terlalu rendah - hipoksia ok obstruksi pembuluh darah - penderita kelainan paru dan jantung - akibat hemoglobin abnormal yang memilikia afinitas tinggi terhadap oksigen, sehingga yang dilepas kejaringan hanya sedikit • Pemeriksaan laboratorium didapatkan HCt meningkat, ESR
N/ , retikulositosis. • Pemeriksaan lanjutan terhadap hemoglobin abnormal:
methemoglobin, karboksihemoglobin
Polisitemia vera
• Penyakit mieloproliferatif dengan ciri proliferasi sel pendahuluan eritroid yang tak terkendali
• Kronik progresif, sebagian penderita menjadi leukemia akut, fibrotik sumsum tulang
• Etiologi belum diketahui pasti, diduga kelainan terletak pada sel induk mieloid
• Kadar eritropoetin rendah
• Sering terjadi leukositosis dan trombosis
• Lab: Hb, eritrosit dan hct , hapusan darah tepi didapatkan eritrosit normositik normokrom
Polisetemia
Gejala klinik
- sakit kepala dan rasa berat di kepala - pusing dan tinitus - plethora (muka merah) - keluhan dari insufisiensi koroner,serebral dan perifer - trombosis vena - nyeri perut dg splenomegali, infark limpa, flatulensi dan tukak duodeni - hiperurisemia - hipertensi
Kriteria diagnostik
• Kelompok A
- Red cell mass > 36 ml/BB pria, pada
wanita > 32 ml/BB
- Saturasi oksigen > 92 %
- Splenomegali
• Kelompok B
- trombositosis lebih dari 400.000/mm3
- lekositosis lebih dari 12.000 tanpa tanda
infeksi
- LAP score tinggi, >100 tanpa tanda
infeksi atau demam
- B12 dalam serum meningkat lebih dari
800 pg/ml atau unsaturated B12 binding
capacity meningkat lebih dari 2200 pg/ml
Kriteria Diagnosis
• Diagnosa ditegakkan bila terdapat
1. A1 + A2 + A3
2. A1 + A2 + Dua dari kelompok B
Pengobatan
• Flebotomi 250-500 cc seminggu sekali sampai Hb dan PCV mendekati normal
Flebotomi berulangkali dpt menimbulkan kekurangan besi
• Fosfor radioaktif P-32 sebesar 5 – 10 mcl dosis tunggal IV. Sekali pemberian dapat menekan eritrosit menjadi normal dan terjadi remisi 2-3 tahun
• Khemoterapi, berupa pemberian busulfan, digunakan bila lekosit dan trombosit tinggi sekali