Kelas12-Matematika-Transformasi
-
Upload
fadly-dzil-ikram -
Category
Documents
-
view
370 -
download
0
description
Transcript of Kelas12-Matematika-Transformasi
-
Transformasi 1
TRANSFORMASI
Kompetensi Dasar :
Menggunakan transformasi geometri yang dapat dinyatakan dengan
matriks dalam pemecahan masalah
Menentukan komposisi dari beberapa transformasi geometri beserta
matriks transformasinya
Indikator :
Menjelaskan arti geometri dari suatu transformasi bidang
Melakukan operasi berbagai jenis transformasi: translasi refleksi, dilatasi,
dan rotasi.
Menentukan persamaan matriks dari transformasi pada bidang
Menentukan aturan transformasi dari komposisi beberapa transformasi
Menentukan persamaan matriks dari komposisi transformasi pada bidang.
-
Transformasi 2
TRANSFORMASI
Arti transformasi dapat dijelaskan dengan contoh berikut ini:
Bangun A adalah bayangan dari bangun A dengan sumbu
pencerminan y . Pencerminan oleh sumbu y disebut juga
transformasi y. Jika suatu bagnun digeser sejauh 5 cm, maka
gerak geser ini disebut juga transformasi. Ada dua macam
transformasi yaitu transformasi isometri dan dilatasi.
Transformasi isometri adalah transformasi yang tidak
mengubah bentuk, misalnya pergeseran, pencerminan, dan pemutaran.
Transformasi yang mengubah bentuk disebut dilatasi.
Translasi
Adalah transformasi yang mengubah kedudukan suatu objek dengan jarak dan
arah tertentu dengan tidak mengubah bentuk dan ukuran objek tersebut.
Pada gambar di samping, ' ' 'A B C
adalah hasil translasi dari ABC .
Pada bidang datar translasi terurai
memuat dua arah, yaitu horizontal
dan vertikal.
Tampak bahwa translasi dari A ke A dapat
diuraikan. Dalam arah horizontal adalah a dan
arah vertikal adalah b . Translasi ini dapat
dituliskan : 'a
T A Ab
. Translasi tersebut
dapat dideteksi secara aljabar sebagai berikut:
A A
A
B C
A
B C
A
A
a
b
-
Transformasi 3
Translasi a
Tb
pada gambar di atas mentranslasikan titik ,P x y menjadi
' ,P x a y b . Dapat disimpulkan bahwa jika hasil translasi a
Tb
terhadap
,P x y adalah ' ', 'P x y maka 'x x a dan 'y y b yang dapat dituliskan
sebagai berikut:
: , ' ,a
T P x y P x a y bb
.
Refleksi
Refleksi atau pencerminan adalah transformasi yang memindahkan objek dengan
menggunakan sifat bayangan cermin.
Bayangan tersebut diperoleh dengan langkah sebagai
berikut:
Tentukan lebih dahulu sumbu cerminnya atau
sumbu simetrisnya.
Tarik garis tegak lurus pada sumbu cermin dari
tiap-tiap sudut bangun (titik) yang hendak dibuat
bayangannya.
Jarak antara titik sudut bangun dengan titik sudut bayangannya harus sama
terhadap sumbu cermin.
a
b
' ,P x a y b
,P x y
0
Sb y
xSb
ar
b
m
-
Transformasi 4
Pencerminan terhadap garis atau sumbu.
a. Bayangan titik
Titik Q adalah bayangan titik Q. Dapat dikatakan bahwa titik
Q dicerminkan terhadap garis xy. (sumbu xy).
Ditulis 'Q Q .
b. Bayangan garis
Garis PQ dalah bayangan dari garis PQ.
Dikatakan PQ dicerminkan terhadap garis xy.
Dapat ditulis dengan ' 'PQ P Q .
c. Bayangan suatu bangun
Bangun ABCD adalah
bayangan bangun ABCD jika
dicerminkan terhadap sumbu y.
bangun ABCD adalah
bayangan bangun ABCD yang
dicerminkan terhadap sumbu x.
Pencerminan terhadap sumbu x
disimbolkan dengan X. Bangun
ABCD dicerminkan terhadap
sumbu x ditulis X ABCD , sehingga ' ' ' 'X ABCD A B C D . Pencerminan
terhadap sumbu y disimbolkan dengan Y. Dengan demikian Y ABCD
adalah pencerminan bangun ABCD terhadap sumbu y, sehingga
" "Y ABCD ABC D .
Q
Q
y
x
P
Q
Q
P
x
y
A
B C
D
A
B
C
D
C
D
x
y
-
Transformasi 5
Rotasi
Adalah transformasi yang memindahkan suatu objek dengan cara memutar pada
pusat tertentu, dengan tidak merubah ukuran dan bentuk objek.
Pada gambar di samping,
PQR diputar sejauh
dengan pusat perputaran A
dan hasil perputarannya
adalah ' ' 'P Q R . Dengan
demikian suatu rotasi dapat
ditentukan oleh:
Titik pusat rotasi.
Besar sudut rotasi, dan
Arah sudut rotasi.
Arah sudut putar berlawanan dengan arah gerak jarum jam bertanda positif
sedangkan sudut putar yang searah gerak jarum jam bertanda negatif.
Jika titik P diputar terhadap titik O yang
berlawanan dengan arah gerak jarum jam
dan dengan besar sudut ke suatu posisi
P, maka:
'OP OP
sudut 'POP , titik O merupakan titik tetap (tidak
dipindahkan/invarian).
Rotasi terhadap titik O sejauh o dinyatakan dengan notasi R .
Dilatasi
Adalah transformasi yang mengubah
ukuran tetapi tidak mengubah bentuk.
Jika garis OA diperpanjang sampai di A,
dengan 'OA AA , maka dapat dikatakan bahwa OA diperpanjang 2 kali. Atau
dapat dituliskan ' 2OA OA .
A
P
Q R
P
Q
R
P
P
0
O A A
-
Transformasi 6
2 OA disebut pembesaran, dan angka 2 disebut faktor skala pembesaran. Faktor
skala pembesaran dari OA adalah '
2OA
OA.
Jika garis OB diperkecil hingga menjadi
'OB dengan ' 'BB OB , maka dapat
dikatakan bahwa : 1
'2
BB OB . Angka 1
2 disini disebut sebagai skala
pengecilan. Faktor skala pengecilan OB adalah ' 1
2
OB
OB.
Memperpanjang atau memperpendek ruas garis seperti contoh di atas termasuk
dilatasi karena tidak mengubah bentuk garis.
Dengan demikian dilatasi mempunyai ciri-ciri:
Mengubah ukuran tetapi tidak mengubah bentuk.
Ukurannya bisa lebih besar atau bisa lebih kecil.
Untuk suatu dilatasi diperlukan:
o Sebuah titik sebagai pusat.
o Sebagai bilangan sebagai faktor skala.
Dilatasi suatu bangun
Contoh:
Koordinat titik-titik sudut segitiga ABC adalah: 2,2A , 6,4B , dan 4,8C .
Jika segitiga tersebut dikecilkan 1
2 kali, maka pengecilan itu ditulis:
1,2
O . Hal
ini berarti bahwa:
O dinyatakan sebagai titik tetap.
Titik :
2,2A menjadi ' 1,1A .
6,4B menjadi ' 3,2B , dan
4,8C menjadi ' 2,4C .
O B B
A
B
C
A
B
C
O
-
Transformasi 7
Hasil pengecilan 1
,2
O dari segitiga ABC adalah ABC.
Transformasi dengan Matriks.
Transformasi atau pemetaan dapat dinyatakan dengan menggunakan matriks.
Pencerminan terhadap sumbu x
Titik ' ', 'P x y adalah bayangan titik
,P x y terhadap sumbu y. Jika x
dan y dinyatakan dalam x dan y
maka:
'x x
'y y
atau : ' 0x x y dan ' 0 1y x y .
Dengan matriks, transformasi ditulis dengan :1 0
0 1
x
y.
Persamaan matriks untuk transformasi itu ditentukan oleh:
' 1 0
' 0 1
x x
y y.
,P x y ' ', 'P x y
x
y
-
Transformasi 8
Rotasi terhadap titik O sebesar 90o (R90)
Titik ,x y dipetakan ke titik ', 'x y sedemikian hingga diperoleh:
'x x
'y y
atau
' 1 0x x y
' 0 1y x y
Persamaan matriks untuk transformasi tersebut adalah:
' 0 1
' 1 0
x x
y y
Dengan demikian 0 1
1 0 dinamakan matriks transformasi yang bersesuaian
dengan rotasi terhadap titik O sebesar 90o.
Matriks-matriks yang menyatakan transformasi semua titik pada suatu bidang
adalah:
1. Matriks 1 0
0 1 adalah matriks yang menyatakan transformasi terhadap
sumbu y.
Contoh:
,P x y ' ', 'P x y
90o
O x
y
-
Transformasi 9
Titik 2,1A ditransformasikan
terhadap sumbu y, menjadi titik
'A .
Titik 1 0 2 2
'0 1 1 1
A .
Jadi bayangan titik A terhadap sumbu y adalah ' 2,1A .
2. Matriks 1 0
0 1 adalah matriks yang menyatakan transformasi terhadap
sumbu x.
Contoh:
Titik 2,2A ditransformasikan
terhadap sumbu x.
1 0 2 2'
0 1 2 2A .
Jadi bayangan titik A terhadap sumbu x adalah ' 2, 2A .
3. Matriks 1 0
0 1 disebut matriks identitas yaitu matriks yang menyatakan
transformasi yang tidak berubah. Artinya semua titik yang ditransformasikan
dengan matriks ini tidak mengalami perubahan tempat.
' 2,1A 2,1A
x
y
O
2,2A
x
y
O
2, 2A
-
Transformasi 10
4. Matriks 0 1
1 0 adalah transformasi terhadap garis y x .
5. Matriks 0 1
1 0 adalah transformasi terhadap garis y x .
6. Matriks 1 0
0 1 adalah matriks yang menyatakan transformasi terhadap
titik asal O atau setengah putaran dengan pusat O.
Contoh:
Titik 2,3P ditransformasikan
terhadap titik asal O (setengah
putaran dengan pusat O)
1 0 2 2'
0 1 3 3P .
7. Matriks 0 1
1 0 adalah transformasi dengan putaran sebesar sudut -90
o
dengan titik puast O.
8. Matriks 0 1
1 0 adalah transformasi dengan putaran seebsar sudut +90
o
dengan titik pusat O.
2,3P
x
y
O
' 2, 3P
-
Transformasi 11
Rotasi terhadap Titik O sebesar .
Titik ,P x y diputar terhadap titik O
sebesar , menghasilkan bayangan
titik ' ', 'P x y . Misalkan sudut
POX , maka
cosx OP
siny OP
' 'cos ' cos cos sin sinx OP OP
' 'sin ' sin cos cos siny OP OP
karena 'OP OP , maka dapat diperoleh:
' cos sinx x y dan ' sin cosy x y .
Dengan demikian persamaan tersebut dapat dituliskan dalam matriks sebagai
berikut:
' cos sin
' sin cos
x x
y y.
Jadi matriks cos sin
sin cos merupakan matriks yang bersesuaian dengan
transformasi rotasi terhadap titik O sebesar .
P
'P
O x
y
-
Transformasi 12
Contoh:
Tentukanlah bayangan titik 5, 3 oleh rotasi terhadap titik O sebesar 30o.
1 12 2
1 12 2
5 32 2
5 32 2
' 5cos30 sin 30
' 3sin 30 cos30
3 5
33
3
3
o o
o o
x
y
Jadi bayangannya adalah 5 3 5 32 2 2 2
3 , 3 .
Komposisi Transformasi
Translasi Berurutan
Jika suatu titik dikenai translasi 1T , kemudian dilanjutkan dengan translasi 2T ,
maka dua translasi tersebut dapat dinaytakan dengan transformasi tunggal dan
dapat dinyatakan dengan notasi 2 1T T .
Perlakuan transformasi yang berurutan
ditunjukkan pada titik ,P x y sebagai
berikut:
1
aT
b dan 2
cT
d.
Titik 1, ' ,T
P x y P x a y b .
Titik 2' , '' ,T
P x a y b P x a c y b d
Untuk 2 1T T yang memetakan titik 'P ke titik ''P , maka pemetaan tersebut dapat
kita nyatakan sebagai berikut:
Titik 2 1, '' ,T T
P x y P x a c y b d sehingga rumus untuk
komposisi transformasi 2 1T T adalah:
2 1
a cT T
b d
T1
T2
2 1T T
-
Transformasi 13
Contoh:
Jika 1T menyatakan pergeseran 2
3 dengan bentuk komponen, maka titik hasil
untuk titik 2,1 ialah:
1 2,1 2 2,1 3 4,4T .
Jika 2T adalah pergeseran 1
2, maka bayangan titik 4,4 oleh 2T adalah:
2 4,4 4 1,4 2 3,6T .
Uraian di atas menunjukkan bahwa pergeseran titik 2,1 oleh 1T dilanjutkan oleh
2T , yaitu:
2 1
1 2 1
2 3 5T T , dengan demikian
2 1 2,1 2 1,1 5 3,6T T .
Komposisi dua transformasi memberikan hasil yang sama dengan melakukan
kedua transformasi itu satu demi satu.
Refleksi Berurutan Terhadap Dua Garis Sejajar
Titik ,P x y pada gambar di samping direfleksikan oleh 1M terhadap garis h,
kemudian dilanjutkan dengan refleksi 2M terhadap garis k yang sejajar dengan h.
letak bayangan tersebut dapat kita
peroleh sebagai berikut:
Titik P merupakan bayangan titik P
oleh 1M , dan P bayangan P oleh
2M , dengan demikian
'PA P A a dan ' ''P B P B b
sehingga '' 2 2 2PP a b a b .
Terlihat bahwa a b k h adalah jarak antara garis h dan k, maka jarak titik
PP sama dengan dua kali jarak h dengan k.
P P P
a a b b
h k x
y
O
A B
-
Transformasi 14
Jadi bila titik ,P x y dicerminkan berturut-turut terhadap garis x h dan
dilanjutkan pencerminan terhadap garis x k , maka bayangannya adalah
'' 2 ,P k h x y .
Bila titik ,P x y dicerminkan berturut-turut terhadap garis y h dan kemudian
dilanjutkan pencerminan terhadap garis y k , maka bayangananya adalah
'' ,2P x k h y .
Contoh:
1. Tentukan titik hasil dari titik 3,4P pada pencerminan terhadap garis 4x
yang kemudian dilanjutkan pencerminan terhadap garis 1x .
Jawab:
4h , 1k .
, '' 2 ,P x y P k h x y
3,4 '' 2 1 4 3,3 '' 3,4P P P .
2. Tentukanlah titik hasildari titik 2,1P pada pencerminan berturut-turut
terhadap garis 5y yang kemudian diteruskan dengan pencerminan terhadap
garis 3y .
Jawab:
5h , 3k
, '' ,2P x y P x k h y
2,1 '' 2,2 3 5 1 '' 2, 3P P P .
-
Transformasi 15
Refleksi Berurutan Terhadap Dua Garis Saling Tegak Lurus
Titik ,P x y di samping direfleksikan oleh 1M terhadap garis h, kemudian
dilanjutkan dengan refleksi 2M terhadap garis k yang tegak lurus dengan h. letak
bayangannya dapat kita
tentukan :
Titik 'P merupakan
bayangan titik P oleh
1M dan ''P bayangan
'P oleh 2M , dengan
demikian diperoleh
' ' 2 ,PA P A a P x a y
dan
' '' '' 2 , 2P B P B b P x a y b .
Terlihat bahwa a h x dan b k y . Bayangan titik ,P x y oleh refleksi
terhadap dua garis x h dan y k yang saling tegak lurus adalah
2 , 2x h x y k y .
Contoh:
Tentukanlah bayangan dari titik 3,6P pada pencerminan terhadap garis 4x
yang kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis 2y .
Jawab:
4h dan 2k .
, '' 2 , 2P x y P x h x y k y
3,6 '' 3 2 4 3 ,6 2 2 6 '' 5, 2P P P .
y k
P 'P
A
x h
B
a a
b
b
x
y
O
-
Transformasi 16
Refleksi Berurutan terhadap Dua Garis Saling Berpotongan
Titik P pada gambar di samping
direfleksikan oleh 1M terhadap garis h,
kemudian dilanjutkan dengan refleksi
2M terhadap garis k yang berpotongan
dengan h di titik Q sehingga
membentuk sudut. Dengan demikian
letak bayangannya dapat diperoleh:
Titik 'P merupakan bayangan titik P oleh 1M , dan ''P bayangan 'P oleh 2M .
Sudut yang terjadi ' 2PQP , ' '' 2P QP sehingga diperoleh
'' 2PQP , dengan yang merupakan besar sudut antara
garis h dan k.
Besar sudut yang dibentuk oleh titik P dengan bayangannya oleh rfleksi terhadap
dua garis h dan k yang saling berpotongan dan membentuk sudut adalah 2
,yang seatah dengan P ke garis h dan garis k.
Rotasi Berurutan dengan Pusat yang Sama
Titik P dirotasikan terhadap titik O sebesar sudut , kemudian dirotasikan lagi
terhadap titik O sebesar sudut . Titik 'P mrupakan bayangan titik P dan titik
''P merupakan bayangan titik 'P yang
terjadi akibat rotasi terhadap titik O
secara berturut-turut sebesar sudut dan
.
Dengan demikian dapat diperoleh
'POP dan ' ''P OP , sehingga
''POP .
Jadi komposisi rotasi sejauh sudut dan terhadap titik O dengan arah yang
sama adalah rotasi sejauh .
''P
P
'P
k
h
x
y
o
Q
P
'P
''P
O
-
Transformasi 17
Untuk arah yang berlawanan, maka aturan tersebut harus menjadi aturan
pengurangan.
-
Transformasi 18
Soal:
1. Koordinat bayangan titik P (3, 1) jika dicerminkan terhadap garis x = 4 adalah A. (11, 1) B. (5, 1) C. (3, 7) D. (12, 4)
2. Bayangan koordinat titik (5, 9) jika dicerminkan terhadap garis x = 7 adalah A. (5, 5) B. (5, 23) C. (12, 9) D. (19, 9)
3. Koordinat titik P (5, 16) jika dicerminkan terhadap garis x = 9, maka koordinat bayangannya adalah A. P(23, 16) B. P(13, 16) C. P(5, 34) D. P(5, 2)
4. Bayangan titik A(1,3) oleh gusuran searah sumbu X dengan faktor skala 3 adalah A. (1 , 6) B. (1, 10) C. (4, 3) D. (10, 3) E. (3, 9)
5. Koordinat bayangan dari titik A(1,6) yang dicerminkan terhadap garis x = 1 dilanjutkan terhadap garis x = 4 adalah A. (1 , 12) B. (5 , 6) C. (5 , 10) D. (6 , 5) E. (12 , 1)
6. Pencerminan terhadap garis x = 3 dilanjutkan pencermin an terhadap garis x = 5 maka bayangan titik (3,2) adalah
A. ( 2 , 3 ) B. ( 3 , 6 ) C. ( 7 , 2 ) D. ( 7 , 6 )
-
Transformasi 19
E. ( 6 , 2 )
7. Titik B (8, 13) dicerminkan terhadap garis x = 16, kemudian dilanjutkan
dengan translasi 5
9. Koordinat bayangan titik B adalah
A. (31, 18) B. (81, 8) C. (17, 21) D. (1, 14)
8. Titik A (1, 4) dicerminkan terhadap sumbu x dan dilanjutkan dengan translasi
5
2. Koordinat bayangan dari titik A adalah
A. (3,1) B. (3, 1) C. (3, 1) D. (3, 1)
9. Titik A (3, 5) dicerminkan terhadap garis y = 7, kemudian hasilnya
ditranslasikan dengan 3
2. Koordinat bayangan akhir titik A adalah
A. (5, 12) B. (5,12) C. (1, 12) D. (1, 12)
10. Diketahui persegi panjang PQRS dengan koordinat titik P (5, 1), Q (3, 1)
dan R (3, 8). Bayangan S pada translasi 3
2 adalah
A. {7, 11} B. {7, 5} C. {3, 11} D. {3, 5}
11. Koordinat bayangan titik P (2, 6) oleh translasi 2
3 dilanjutkan dengan
1
2 adalah
A. (7, 9) B. (7, 3) C. (3, 9) D. (3, 3)
-
Transformasi 20
12. Bayangan koordinat titik A (5, 2) pada translasi 2
3 yang dilanjutkan
dengan translasi 3
5 adalah
A. A (7, 3) B. A (2, 0) C. A (10, 5) D. A (2, 1)
13. Koordinat bayangan titik (3, 4) pada translasi 9
1 dilanjutkan dengan
2
1
adalah A. (4, 8) B. (4, 7) C. (3, 9) D. (2, 6)
14. Koordinat titik B (a, 7) jika ditranslasi oleh 3
4 kemudian dilanjutkan
dengan translasi 2
5 menghasil-kan bayangan B (4, b). Nilai a dan b
adalah A. a = 5 dan b = 2 B. a = 3 dan b = 2 C. a = 8 dan b = 5 D. a = 6 dan b = 4
15. Bayangan titik P (2, 6) oleh dilatasi (O, 1) adalah A. P (2, 8) B. P (3, 5) C. P (2, 5) D. P (2, 7)
16. Dari gambar di samping. OP = k OP. Nilai k adalah
A. 3
4 P
B. 4
3 P
C. 3
1 O
D. 4
1
17. Koordinat titik P (6, 9) diperoleh dari titik P (2, 3) dengan perkalian/dilatasi (O, k). Nilai k adalah A. 3
B. 3
1
-
Transformasi 21
C. 3
1
D. 3
18. Bayangan titik P pada dilatasi (O, 3) adalah (12, 15), maka koordinat titik P adalah A. (4,5) B. (4, 5) C. (36, 45) D. (36, 45)
19. Hasil dilatasi PQR dengan
pusat Q dan faktor skala 2
1 , A
kemudian direfleksikan P
terhadap garis FG adalah A. GQF D B. GBF R C. AFR F Q D. PGC
B G E C
20. Koordinat titik P (4, 2), Q (9, 4) dan R (6, 8) merupakan titik-titik sudut PQR. Koordinat bayangan ketiga titik tersebut oleh dilatasi (O, 2) berturut-turut
adalah A. (0, 4), (0, 8) dan (0, 16) B. (4, 4), (9, 8) dan (6, 16) C. (6, 4), (11, 6) dan (8, 10) D. (8, 4), (18, 8) dan (12, 16)
21. Sebuah persegi panjang PQRS dengan P (3, 4), Q (3, 4). Dan R (2, 4) didilatasi dengan pusat O (0, 0) dengan faktor skala 3. Luas persegi panjang
setelah dilatasi adalah A. 40 satuan luas B. 120 satuan luas C. 240 satuan luas D. 360 satuan luas
22. Titik (6, 9) didilatasi dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala 3, kemudian
bayangannya di translasi dengan 18
10. Koordinat bayangan P adalah
A. (7, 30) B. (7, 6) C. (8, 15) D. (8, 9)
-
Transformasi 22
23. Bayangan segitiga ABC dengan A(2, 1), B(5, 2) dan C(5,4) jika dicerminkan terhadap sumbu Y dilanjutkan dengan rotasi (O, 90
o) adalah
A. A (1, 2), B (2,-6) dan C (4, 5)
B. A (2,1), B (2,6) dan C (3,5)
C. A (1, 2), B (2, 6) dan C (4, 5)
D. A (2, 1), B (6, 2) dan C (5, 4)
E. A (2,1), , B (6,2) dan C (5,4)
24. Bayangan sebuah titik M (6, -8) dirotasikan dengan pusat O sejauh 90o adalah M. Koordinat M adalah A. (8, 6) B. (8, 6) C. (8, 6) D. (8, 6)
25. Segi tiga ABC dengan koordinat A (4, 1), B (1, 2) dan C (2, 4) dirotasikan dengan pusat O sebesar 90
o. Koordinat titik sudut bayangan ABC adalah A. A (1, 4), B (2, 1), C (4, 2) B. A (4, 1), B (1, 2), C (2, 4) C. A (4, 1), B (1, 2), C (2, 4) D. A (1, 4), B (2, 1), C (4, 2)
26. Titik-titik K (2, 6), L (3, 4) dan M (1, 3) adalah segi tiga yang mengalami rotasi berpusat di O (0, 0) sejauh 180
o, Bayangan K, L dan M berturut-turut
adalah A. K (6, 2), L (4, 3) dan M (3, 1) B. K (6, 2), L (4, 3) dan M (3, 1) C. K (2, 6), L (3, 4) dan M (1, 3) D. K (2, 6), L (3, 3) dan M (1, 3)
27. Diketahui suatu transformasi T dinyatakan oleh matrik 0 1
1 0 maka
transformasi T adalah A. pencerminan terhadap sumbu x B. pencerminan terhadap sumbu y
C. perputaran 2
1
D. perputaran 2
1
E. pencerminan terhadap garis y = x
28. Koordinat titik (3, 4) dicerminkan dengan garis y = x, koordinat bayangan titik A adalah A. (4, 3) B. (4, 3) C. (3, 4) D. (4, 3)
-
Transformasi 23
29. Titik A (5, 3) di translasi 7
10, kemudian dilanjutkan dengan rotasi yang
pusatnya O dengan besar putaran 90o berlawanan arah jarum jam. Koordinat
bayangan titik A adalah A. (10, 15) B. (10, 15) C. (10, 15) D. (10, 15)
30. Bayangan garis x + 3y + 2 = 0 oleh transformasi yang ber kaitan dengan
matriks21
32dilanjutkan matriks
43
21 adalah
A. 13x 5y + 4 = 0 B. 13x 5y 4 = 0 C. 5x + 4y + 2 = 0 D. 5x + 4y 2 = 0 E. 13x 4y + 2 = 0
31. Garis dengan persamaan 2x + y + 4 = 0 dicerminkan terhadap garis y = x dan
dilanjutkan dengan transformasi yang bersesuaian dengan matriks 10
21.
Persamaan bayangannya adalah A. x 2y + 4 = 0 B. x + 2y + 4 = 0 C. x + 4y + 4 = 0 D. y + 4 = 0 E. x + 4 = 0
32. Garis yang persamaannya x 2y + 3 = 0 ditransformasi-kan dengan
transformasi yang berkaitan dengan matriks 52
31 . Persamaan bayangan
garis itu adalah A. 3x + 2y 3 = 0 B. 3x 2y 3 = 0 C. 3x + 2y + 3 = 0 D. x + y + 3 = 0 E. x y + 3 = 0
33. Persamaan peta garis 3x 4y = 12 karena refleksi terhadap garis y x = 0,
dilanjutkan oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks 11
53 adalah
A. y + 11x + 24 = 0 B. y 11x 10 = 0
-
Transformasi 24
C. y 11x + 6 = 0 D. 11y x + 24 = 0 E. 11y x 24 = 0
34. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x adalah A. y = x + 1 B. y = x 1
C. y = 2
1 x 1
D. y = 2
1 x + 1
E. y = 2
1 x 2
1
35. Persamaan peta garis x 2y + 4 = 0 yang dirotasikan dengan pusat (0,0) sejauh +90
o, dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = x adalah
A. x + 2y + 4 = 0 B. x + 2y 4 = 0 C. 2x + y + 4 = 0 D. 2x y 4 = 0 E. 2x + y 4 = 0
36. Garis y = 3x + 1 diputar dengan R(0, 90o), kemudian dicerminkan terhadap sumbu X. Persamaan bayangannya adalah A. 3y = x + 1 B. 3y = x 1 C. 3y = x 1 D. y = x 1 E. y = 3x 1
37. Garis yang persamaanya y = 2x + 2 dirotasikan sejauh 450 dengan pusat O(0,0). Garis yang terjadi persamaan-nya adalah A. y + 3x + 2 = 0 B. y 3x + 2 = 0 C. y + 2x 3 = 0 D. y + x 2 = 0 E. 3y + x + 4 = 0
38. Persamaan peta kurva y = x2 3x + 2 karena pencermin an terhadap sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 3 adalah A. 3y + x2 9x + 18 = 0 B. 3y x2 + 9x + 18 = 0 C. 3y x2 + 9x + 18 = 0 D. 3y + x2 + 9x + 18 = 0 E. y + x2 + 9x 18 = 0
-
Transformasi 25
39. Diketahui segitiga ABC panjang sisi-sisinya 4, 5 dan 6 satuan terletak pada
bidang . T adalah transformasi pada bidang yang bersesuaian dengan
matriks 43
41 . Luas bayangan segitiga ABC oleh transformasi T adalah
A. 16
5 7 satuan luas
B. 4
5 7 satuan luas
C. 10 7 satuan luas
D. 15 7 satuan luas
E. 30 7satuan luas
40. Titik (4, 8) dicerminkan terhadap garis x = 6, dilanjutkan dengan rotasi (O, 60
o). Hasilnya adalah
A. (4 + 4 3, 4 4 3)
B. (4 + 4 3, 4 4 3)
C. (4 + 4 3, 4 4 3)
D. (4 4 3, 4 4 3)
E. (4 + 4 3, 4 + 4 3)
41. Persegi panjang PQRS dengan titik P(1, 0), Q(1, 0), R(1, 1) dan S(1, 1). Karena dilatasi [0, 3] dilanjutkan rotasi pusat O bersudut
2. Luas bayangan bangun tersebut adalah
A. 2 satuan luas B. 6 satuan luas C. 9 satuan luas D. 18 satuan luas E. 20 satuan luas
42. Lingkaran yang berpusat di (3, 2) dan jari-jari 4. Diputar dengan R(0,90o) kemudian dicerminkan terhadap sumbu x. Persamaan bayangannya adalah A. x2 + y2 4x + 6y 3 = 0 B. x2 + y2 + 4x 6y 3 = 0 C. x2 + y2 + 6x 6y 3 = 0 D. x2 + y2 6x + 4y 3 = 0 E. x2 + y2 + 4x + 6y + 3 = 0
43. Persamaan bayangan dari lingkaran x
2 + y
2 + 4x 6y 3 = 0 oleh transformasi yang berkaitan dengan matriks
01-
10 adalah
A. x2 + y2 6x 4y 3 = 0 B. x2 + y2 6x 4y + 3 = 0 C. x2 + y2 + 6x 4y 3 = 0
-
Transformasi 26
D. x2 + y2 6x + 4y 3 = 0 E. x2 + y2 + 6x 4y + 3 = 0
44. Diketahui T1 dan T2 berturut-turut adalah transformasi yang bersesuaian
dengan matriks T1 = 02
20 dan T2 =
10
11. Koordinat bayangan titik P(6,
4) karena transformasi pertama dilanjutkan dengan transformasi kedua adalah
A. (8 , 4) B. (4 , 12) C. (4 , 12) D. (20 , 8) E. (20 , 12)
45. Lingkaran (x 2)2 + (y + 3)2 = 25 ditransformasikan oleh matriks 01
1-0 dan
dilanjutkan oleh matriks 10
01 maka persamaan bayangan lingkaran itu
adalah A. x2 + y2 + 6x 4y 12 = 0 B. x2 + y2 6x 4y 12 = 0 C. x2 + y2 4x 6y 12 = 0 D. x2 + y2 + 4x 6y 12 = 0 E. x2 + y2 + 4x + 6y 12 = 0
46. T1 adalah transformasi rotasi pusat O dan sudut putar 90o . T2 adalah
transformasi pencerminan terhadap garis y = -x. Bila koordinat peta titik A
oleh transfor-masi T1 o T2 adalah A(8, 6), maka koordinat titik A adalah A. (6, 8) B. (6, 8) C. (6, 8) D. (8, 6) E. (10, 8)