Kelas12-Matematika-Transformasi

download Kelas12-Matematika-Transformasi

of 26

description

Transformasi

Transcript of Kelas12-Matematika-Transformasi

  • Transformasi 1

    TRANSFORMASI

    Kompetensi Dasar :

    Menggunakan transformasi geometri yang dapat dinyatakan dengan

    matriks dalam pemecahan masalah

    Menentukan komposisi dari beberapa transformasi geometri beserta

    matriks transformasinya

    Indikator :

    Menjelaskan arti geometri dari suatu transformasi bidang

    Melakukan operasi berbagai jenis transformasi: translasi refleksi, dilatasi,

    dan rotasi.

    Menentukan persamaan matriks dari transformasi pada bidang

    Menentukan aturan transformasi dari komposisi beberapa transformasi

    Menentukan persamaan matriks dari komposisi transformasi pada bidang.

  • Transformasi 2

    TRANSFORMASI

    Arti transformasi dapat dijelaskan dengan contoh berikut ini:

    Bangun A adalah bayangan dari bangun A dengan sumbu

    pencerminan y . Pencerminan oleh sumbu y disebut juga

    transformasi y. Jika suatu bagnun digeser sejauh 5 cm, maka

    gerak geser ini disebut juga transformasi. Ada dua macam

    transformasi yaitu transformasi isometri dan dilatasi.

    Transformasi isometri adalah transformasi yang tidak

    mengubah bentuk, misalnya pergeseran, pencerminan, dan pemutaran.

    Transformasi yang mengubah bentuk disebut dilatasi.

    Translasi

    Adalah transformasi yang mengubah kedudukan suatu objek dengan jarak dan

    arah tertentu dengan tidak mengubah bentuk dan ukuran objek tersebut.

    Pada gambar di samping, ' ' 'A B C

    adalah hasil translasi dari ABC .

    Pada bidang datar translasi terurai

    memuat dua arah, yaitu horizontal

    dan vertikal.

    Tampak bahwa translasi dari A ke A dapat

    diuraikan. Dalam arah horizontal adalah a dan

    arah vertikal adalah b . Translasi ini dapat

    dituliskan : 'a

    T A Ab

    . Translasi tersebut

    dapat dideteksi secara aljabar sebagai berikut:

    A A

    A

    B C

    A

    B C

    A

    A

    a

    b

  • Transformasi 3

    Translasi a

    Tb

    pada gambar di atas mentranslasikan titik ,P x y menjadi

    ' ,P x a y b . Dapat disimpulkan bahwa jika hasil translasi a

    Tb

    terhadap

    ,P x y adalah ' ', 'P x y maka 'x x a dan 'y y b yang dapat dituliskan

    sebagai berikut:

    : , ' ,a

    T P x y P x a y bb

    .

    Refleksi

    Refleksi atau pencerminan adalah transformasi yang memindahkan objek dengan

    menggunakan sifat bayangan cermin.

    Bayangan tersebut diperoleh dengan langkah sebagai

    berikut:

    Tentukan lebih dahulu sumbu cerminnya atau

    sumbu simetrisnya.

    Tarik garis tegak lurus pada sumbu cermin dari

    tiap-tiap sudut bangun (titik) yang hendak dibuat

    bayangannya.

    Jarak antara titik sudut bangun dengan titik sudut bayangannya harus sama

    terhadap sumbu cermin.

    a

    b

    ' ,P x a y b

    ,P x y

    0

    Sb y

    xSb

    ar

    b

    m

  • Transformasi 4

    Pencerminan terhadap garis atau sumbu.

    a. Bayangan titik

    Titik Q adalah bayangan titik Q. Dapat dikatakan bahwa titik

    Q dicerminkan terhadap garis xy. (sumbu xy).

    Ditulis 'Q Q .

    b. Bayangan garis

    Garis PQ dalah bayangan dari garis PQ.

    Dikatakan PQ dicerminkan terhadap garis xy.

    Dapat ditulis dengan ' 'PQ P Q .

    c. Bayangan suatu bangun

    Bangun ABCD adalah

    bayangan bangun ABCD jika

    dicerminkan terhadap sumbu y.

    bangun ABCD adalah

    bayangan bangun ABCD yang

    dicerminkan terhadap sumbu x.

    Pencerminan terhadap sumbu x

    disimbolkan dengan X. Bangun

    ABCD dicerminkan terhadap

    sumbu x ditulis X ABCD , sehingga ' ' ' 'X ABCD A B C D . Pencerminan

    terhadap sumbu y disimbolkan dengan Y. Dengan demikian Y ABCD

    adalah pencerminan bangun ABCD terhadap sumbu y, sehingga

    " "Y ABCD ABC D .

    Q

    Q

    y

    x

    P

    Q

    Q

    P

    x

    y

    A

    B C

    D

    A

    B

    C

    D

    C

    D

    x

    y

  • Transformasi 5

    Rotasi

    Adalah transformasi yang memindahkan suatu objek dengan cara memutar pada

    pusat tertentu, dengan tidak merubah ukuran dan bentuk objek.

    Pada gambar di samping,

    PQR diputar sejauh

    dengan pusat perputaran A

    dan hasil perputarannya

    adalah ' ' 'P Q R . Dengan

    demikian suatu rotasi dapat

    ditentukan oleh:

    Titik pusat rotasi.

    Besar sudut rotasi, dan

    Arah sudut rotasi.

    Arah sudut putar berlawanan dengan arah gerak jarum jam bertanda positif

    sedangkan sudut putar yang searah gerak jarum jam bertanda negatif.

    Jika titik P diputar terhadap titik O yang

    berlawanan dengan arah gerak jarum jam

    dan dengan besar sudut ke suatu posisi

    P, maka:

    'OP OP

    sudut 'POP , titik O merupakan titik tetap (tidak

    dipindahkan/invarian).

    Rotasi terhadap titik O sejauh o dinyatakan dengan notasi R .

    Dilatasi

    Adalah transformasi yang mengubah

    ukuran tetapi tidak mengubah bentuk.

    Jika garis OA diperpanjang sampai di A,

    dengan 'OA AA , maka dapat dikatakan bahwa OA diperpanjang 2 kali. Atau

    dapat dituliskan ' 2OA OA .

    A

    P

    Q R

    P

    Q

    R

    P

    P

    0

    O A A

  • Transformasi 6

    2 OA disebut pembesaran, dan angka 2 disebut faktor skala pembesaran. Faktor

    skala pembesaran dari OA adalah '

    2OA

    OA.

    Jika garis OB diperkecil hingga menjadi

    'OB dengan ' 'BB OB , maka dapat

    dikatakan bahwa : 1

    '2

    BB OB . Angka 1

    2 disini disebut sebagai skala

    pengecilan. Faktor skala pengecilan OB adalah ' 1

    2

    OB

    OB.

    Memperpanjang atau memperpendek ruas garis seperti contoh di atas termasuk

    dilatasi karena tidak mengubah bentuk garis.

    Dengan demikian dilatasi mempunyai ciri-ciri:

    Mengubah ukuran tetapi tidak mengubah bentuk.

    Ukurannya bisa lebih besar atau bisa lebih kecil.

    Untuk suatu dilatasi diperlukan:

    o Sebuah titik sebagai pusat.

    o Sebagai bilangan sebagai faktor skala.

    Dilatasi suatu bangun

    Contoh:

    Koordinat titik-titik sudut segitiga ABC adalah: 2,2A , 6,4B , dan 4,8C .

    Jika segitiga tersebut dikecilkan 1

    2 kali, maka pengecilan itu ditulis:

    1,2

    O . Hal

    ini berarti bahwa:

    O dinyatakan sebagai titik tetap.

    Titik :

    2,2A menjadi ' 1,1A .

    6,4B menjadi ' 3,2B , dan

    4,8C menjadi ' 2,4C .

    O B B

    A

    B

    C

    A

    B

    C

    O

  • Transformasi 7

    Hasil pengecilan 1

    ,2

    O dari segitiga ABC adalah ABC.

    Transformasi dengan Matriks.

    Transformasi atau pemetaan dapat dinyatakan dengan menggunakan matriks.

    Pencerminan terhadap sumbu x

    Titik ' ', 'P x y adalah bayangan titik

    ,P x y terhadap sumbu y. Jika x

    dan y dinyatakan dalam x dan y

    maka:

    'x x

    'y y

    atau : ' 0x x y dan ' 0 1y x y .

    Dengan matriks, transformasi ditulis dengan :1 0

    0 1

    x

    y.

    Persamaan matriks untuk transformasi itu ditentukan oleh:

    ' 1 0

    ' 0 1

    x x

    y y.

    ,P x y ' ', 'P x y

    x

    y

  • Transformasi 8

    Rotasi terhadap titik O sebesar 90o (R90)

    Titik ,x y dipetakan ke titik ', 'x y sedemikian hingga diperoleh:

    'x x

    'y y

    atau

    ' 1 0x x y

    ' 0 1y x y

    Persamaan matriks untuk transformasi tersebut adalah:

    ' 0 1

    ' 1 0

    x x

    y y

    Dengan demikian 0 1

    1 0 dinamakan matriks transformasi yang bersesuaian

    dengan rotasi terhadap titik O sebesar 90o.

    Matriks-matriks yang menyatakan transformasi semua titik pada suatu bidang

    adalah:

    1. Matriks 1 0

    0 1 adalah matriks yang menyatakan transformasi terhadap

    sumbu y.

    Contoh:

    ,P x y ' ', 'P x y

    90o

    O x

    y

  • Transformasi 9

    Titik 2,1A ditransformasikan

    terhadap sumbu y, menjadi titik

    'A .

    Titik 1 0 2 2

    '0 1 1 1

    A .

    Jadi bayangan titik A terhadap sumbu y adalah ' 2,1A .

    2. Matriks 1 0

    0 1 adalah matriks yang menyatakan transformasi terhadap

    sumbu x.

    Contoh:

    Titik 2,2A ditransformasikan

    terhadap sumbu x.

    1 0 2 2'

    0 1 2 2A .

    Jadi bayangan titik A terhadap sumbu x adalah ' 2, 2A .

    3. Matriks 1 0

    0 1 disebut matriks identitas yaitu matriks yang menyatakan

    transformasi yang tidak berubah. Artinya semua titik yang ditransformasikan

    dengan matriks ini tidak mengalami perubahan tempat.

    ' 2,1A 2,1A

    x

    y

    O

    2,2A

    x

    y

    O

    2, 2A

  • Transformasi 10

    4. Matriks 0 1

    1 0 adalah transformasi terhadap garis y x .

    5. Matriks 0 1

    1 0 adalah transformasi terhadap garis y x .

    6. Matriks 1 0

    0 1 adalah matriks yang menyatakan transformasi terhadap

    titik asal O atau setengah putaran dengan pusat O.

    Contoh:

    Titik 2,3P ditransformasikan

    terhadap titik asal O (setengah

    putaran dengan pusat O)

    1 0 2 2'

    0 1 3 3P .

    7. Matriks 0 1

    1 0 adalah transformasi dengan putaran sebesar sudut -90

    o

    dengan titik puast O.

    8. Matriks 0 1

    1 0 adalah transformasi dengan putaran seebsar sudut +90

    o

    dengan titik pusat O.

    2,3P

    x

    y

    O

    ' 2, 3P

  • Transformasi 11

    Rotasi terhadap Titik O sebesar .

    Titik ,P x y diputar terhadap titik O

    sebesar , menghasilkan bayangan

    titik ' ', 'P x y . Misalkan sudut

    POX , maka

    cosx OP

    siny OP

    ' 'cos ' cos cos sin sinx OP OP

    ' 'sin ' sin cos cos siny OP OP

    karena 'OP OP , maka dapat diperoleh:

    ' cos sinx x y dan ' sin cosy x y .

    Dengan demikian persamaan tersebut dapat dituliskan dalam matriks sebagai

    berikut:

    ' cos sin

    ' sin cos

    x x

    y y.

    Jadi matriks cos sin

    sin cos merupakan matriks yang bersesuaian dengan

    transformasi rotasi terhadap titik O sebesar .

    P

    'P

    O x

    y

  • Transformasi 12

    Contoh:

    Tentukanlah bayangan titik 5, 3 oleh rotasi terhadap titik O sebesar 30o.

    1 12 2

    1 12 2

    5 32 2

    5 32 2

    ' 5cos30 sin 30

    ' 3sin 30 cos30

    3 5

    33

    3

    3

    o o

    o o

    x

    y

    Jadi bayangannya adalah 5 3 5 32 2 2 2

    3 , 3 .

    Komposisi Transformasi

    Translasi Berurutan

    Jika suatu titik dikenai translasi 1T , kemudian dilanjutkan dengan translasi 2T ,

    maka dua translasi tersebut dapat dinaytakan dengan transformasi tunggal dan

    dapat dinyatakan dengan notasi 2 1T T .

    Perlakuan transformasi yang berurutan

    ditunjukkan pada titik ,P x y sebagai

    berikut:

    1

    aT

    b dan 2

    cT

    d.

    Titik 1, ' ,T

    P x y P x a y b .

    Titik 2' , '' ,T

    P x a y b P x a c y b d

    Untuk 2 1T T yang memetakan titik 'P ke titik ''P , maka pemetaan tersebut dapat

    kita nyatakan sebagai berikut:

    Titik 2 1, '' ,T T

    P x y P x a c y b d sehingga rumus untuk

    komposisi transformasi 2 1T T adalah:

    2 1

    a cT T

    b d

    T1

    T2

    2 1T T

  • Transformasi 13

    Contoh:

    Jika 1T menyatakan pergeseran 2

    3 dengan bentuk komponen, maka titik hasil

    untuk titik 2,1 ialah:

    1 2,1 2 2,1 3 4,4T .

    Jika 2T adalah pergeseran 1

    2, maka bayangan titik 4,4 oleh 2T adalah:

    2 4,4 4 1,4 2 3,6T .

    Uraian di atas menunjukkan bahwa pergeseran titik 2,1 oleh 1T dilanjutkan oleh

    2T , yaitu:

    2 1

    1 2 1

    2 3 5T T , dengan demikian

    2 1 2,1 2 1,1 5 3,6T T .

    Komposisi dua transformasi memberikan hasil yang sama dengan melakukan

    kedua transformasi itu satu demi satu.

    Refleksi Berurutan Terhadap Dua Garis Sejajar

    Titik ,P x y pada gambar di samping direfleksikan oleh 1M terhadap garis h,

    kemudian dilanjutkan dengan refleksi 2M terhadap garis k yang sejajar dengan h.

    letak bayangan tersebut dapat kita

    peroleh sebagai berikut:

    Titik P merupakan bayangan titik P

    oleh 1M , dan P bayangan P oleh

    2M , dengan demikian

    'PA P A a dan ' ''P B P B b

    sehingga '' 2 2 2PP a b a b .

    Terlihat bahwa a b k h adalah jarak antara garis h dan k, maka jarak titik

    PP sama dengan dua kali jarak h dengan k.

    P P P

    a a b b

    h k x

    y

    O

    A B

  • Transformasi 14

    Jadi bila titik ,P x y dicerminkan berturut-turut terhadap garis x h dan

    dilanjutkan pencerminan terhadap garis x k , maka bayangannya adalah

    '' 2 ,P k h x y .

    Bila titik ,P x y dicerminkan berturut-turut terhadap garis y h dan kemudian

    dilanjutkan pencerminan terhadap garis y k , maka bayangananya adalah

    '' ,2P x k h y .

    Contoh:

    1. Tentukan titik hasil dari titik 3,4P pada pencerminan terhadap garis 4x

    yang kemudian dilanjutkan pencerminan terhadap garis 1x .

    Jawab:

    4h , 1k .

    , '' 2 ,P x y P k h x y

    3,4 '' 2 1 4 3,3 '' 3,4P P P .

    2. Tentukanlah titik hasildari titik 2,1P pada pencerminan berturut-turut

    terhadap garis 5y yang kemudian diteruskan dengan pencerminan terhadap

    garis 3y .

    Jawab:

    5h , 3k

    , '' ,2P x y P x k h y

    2,1 '' 2,2 3 5 1 '' 2, 3P P P .

  • Transformasi 15

    Refleksi Berurutan Terhadap Dua Garis Saling Tegak Lurus

    Titik ,P x y di samping direfleksikan oleh 1M terhadap garis h, kemudian

    dilanjutkan dengan refleksi 2M terhadap garis k yang tegak lurus dengan h. letak

    bayangannya dapat kita

    tentukan :

    Titik 'P merupakan

    bayangan titik P oleh

    1M dan ''P bayangan

    'P oleh 2M , dengan

    demikian diperoleh

    ' ' 2 ,PA P A a P x a y

    dan

    ' '' '' 2 , 2P B P B b P x a y b .

    Terlihat bahwa a h x dan b k y . Bayangan titik ,P x y oleh refleksi

    terhadap dua garis x h dan y k yang saling tegak lurus adalah

    2 , 2x h x y k y .

    Contoh:

    Tentukanlah bayangan dari titik 3,6P pada pencerminan terhadap garis 4x

    yang kemudian dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis 2y .

    Jawab:

    4h dan 2k .

    , '' 2 , 2P x y P x h x y k y

    3,6 '' 3 2 4 3 ,6 2 2 6 '' 5, 2P P P .

    y k

    P 'P

    A

    x h

    B

    a a

    b

    b

    x

    y

    O

  • Transformasi 16

    Refleksi Berurutan terhadap Dua Garis Saling Berpotongan

    Titik P pada gambar di samping

    direfleksikan oleh 1M terhadap garis h,

    kemudian dilanjutkan dengan refleksi

    2M terhadap garis k yang berpotongan

    dengan h di titik Q sehingga

    membentuk sudut. Dengan demikian

    letak bayangannya dapat diperoleh:

    Titik 'P merupakan bayangan titik P oleh 1M , dan ''P bayangan 'P oleh 2M .

    Sudut yang terjadi ' 2PQP , ' '' 2P QP sehingga diperoleh

    '' 2PQP , dengan yang merupakan besar sudut antara

    garis h dan k.

    Besar sudut yang dibentuk oleh titik P dengan bayangannya oleh rfleksi terhadap

    dua garis h dan k yang saling berpotongan dan membentuk sudut adalah 2

    ,yang seatah dengan P ke garis h dan garis k.

    Rotasi Berurutan dengan Pusat yang Sama

    Titik P dirotasikan terhadap titik O sebesar sudut , kemudian dirotasikan lagi

    terhadap titik O sebesar sudut . Titik 'P mrupakan bayangan titik P dan titik

    ''P merupakan bayangan titik 'P yang

    terjadi akibat rotasi terhadap titik O

    secara berturut-turut sebesar sudut dan

    .

    Dengan demikian dapat diperoleh

    'POP dan ' ''P OP , sehingga

    ''POP .

    Jadi komposisi rotasi sejauh sudut dan terhadap titik O dengan arah yang

    sama adalah rotasi sejauh .

    ''P

    P

    'P

    k

    h

    x

    y

    o

    Q

    P

    'P

    ''P

    O

  • Transformasi 17

    Untuk arah yang berlawanan, maka aturan tersebut harus menjadi aturan

    pengurangan.

  • Transformasi 18

    Soal:

    1. Koordinat bayangan titik P (3, 1) jika dicerminkan terhadap garis x = 4 adalah A. (11, 1) B. (5, 1) C. (3, 7) D. (12, 4)

    2. Bayangan koordinat titik (5, 9) jika dicerminkan terhadap garis x = 7 adalah A. (5, 5) B. (5, 23) C. (12, 9) D. (19, 9)

    3. Koordinat titik P (5, 16) jika dicerminkan terhadap garis x = 9, maka koordinat bayangannya adalah A. P(23, 16) B. P(13, 16) C. P(5, 34) D. P(5, 2)

    4. Bayangan titik A(1,3) oleh gusuran searah sumbu X dengan faktor skala 3 adalah A. (1 , 6) B. (1, 10) C. (4, 3) D. (10, 3) E. (3, 9)

    5. Koordinat bayangan dari titik A(1,6) yang dicerminkan terhadap garis x = 1 dilanjutkan terhadap garis x = 4 adalah A. (1 , 12) B. (5 , 6) C. (5 , 10) D. (6 , 5) E. (12 , 1)

    6. Pencerminan terhadap garis x = 3 dilanjutkan pencermin an terhadap garis x = 5 maka bayangan titik (3,2) adalah

    A. ( 2 , 3 ) B. ( 3 , 6 ) C. ( 7 , 2 ) D. ( 7 , 6 )

  • Transformasi 19

    E. ( 6 , 2 )

    7. Titik B (8, 13) dicerminkan terhadap garis x = 16, kemudian dilanjutkan

    dengan translasi 5

    9. Koordinat bayangan titik B adalah

    A. (31, 18) B. (81, 8) C. (17, 21) D. (1, 14)

    8. Titik A (1, 4) dicerminkan terhadap sumbu x dan dilanjutkan dengan translasi

    5

    2. Koordinat bayangan dari titik A adalah

    A. (3,1) B. (3, 1) C. (3, 1) D. (3, 1)

    9. Titik A (3, 5) dicerminkan terhadap garis y = 7, kemudian hasilnya

    ditranslasikan dengan 3

    2. Koordinat bayangan akhir titik A adalah

    A. (5, 12) B. (5,12) C. (1, 12) D. (1, 12)

    10. Diketahui persegi panjang PQRS dengan koordinat titik P (5, 1), Q (3, 1)

    dan R (3, 8). Bayangan S pada translasi 3

    2 adalah

    A. {7, 11} B. {7, 5} C. {3, 11} D. {3, 5}

    11. Koordinat bayangan titik P (2, 6) oleh translasi 2

    3 dilanjutkan dengan

    1

    2 adalah

    A. (7, 9) B. (7, 3) C. (3, 9) D. (3, 3)

  • Transformasi 20

    12. Bayangan koordinat titik A (5, 2) pada translasi 2

    3 yang dilanjutkan

    dengan translasi 3

    5 adalah

    A. A (7, 3) B. A (2, 0) C. A (10, 5) D. A (2, 1)

    13. Koordinat bayangan titik (3, 4) pada translasi 9

    1 dilanjutkan dengan

    2

    1

    adalah A. (4, 8) B. (4, 7) C. (3, 9) D. (2, 6)

    14. Koordinat titik B (a, 7) jika ditranslasi oleh 3

    4 kemudian dilanjutkan

    dengan translasi 2

    5 menghasil-kan bayangan B (4, b). Nilai a dan b

    adalah A. a = 5 dan b = 2 B. a = 3 dan b = 2 C. a = 8 dan b = 5 D. a = 6 dan b = 4

    15. Bayangan titik P (2, 6) oleh dilatasi (O, 1) adalah A. P (2, 8) B. P (3, 5) C. P (2, 5) D. P (2, 7)

    16. Dari gambar di samping. OP = k OP. Nilai k adalah

    A. 3

    4 P

    B. 4

    3 P

    C. 3

    1 O

    D. 4

    1

    17. Koordinat titik P (6, 9) diperoleh dari titik P (2, 3) dengan perkalian/dilatasi (O, k). Nilai k adalah A. 3

    B. 3

    1

  • Transformasi 21

    C. 3

    1

    D. 3

    18. Bayangan titik P pada dilatasi (O, 3) adalah (12, 15), maka koordinat titik P adalah A. (4,5) B. (4, 5) C. (36, 45) D. (36, 45)

    19. Hasil dilatasi PQR dengan

    pusat Q dan faktor skala 2

    1 , A

    kemudian direfleksikan P

    terhadap garis FG adalah A. GQF D B. GBF R C. AFR F Q D. PGC

    B G E C

    20. Koordinat titik P (4, 2), Q (9, 4) dan R (6, 8) merupakan titik-titik sudut PQR. Koordinat bayangan ketiga titik tersebut oleh dilatasi (O, 2) berturut-turut

    adalah A. (0, 4), (0, 8) dan (0, 16) B. (4, 4), (9, 8) dan (6, 16) C. (6, 4), (11, 6) dan (8, 10) D. (8, 4), (18, 8) dan (12, 16)

    21. Sebuah persegi panjang PQRS dengan P (3, 4), Q (3, 4). Dan R (2, 4) didilatasi dengan pusat O (0, 0) dengan faktor skala 3. Luas persegi panjang

    setelah dilatasi adalah A. 40 satuan luas B. 120 satuan luas C. 240 satuan luas D. 360 satuan luas

    22. Titik (6, 9) didilatasi dengan pusat O(0, 0) dan faktor skala 3, kemudian

    bayangannya di translasi dengan 18

    10. Koordinat bayangan P adalah

    A. (7, 30) B. (7, 6) C. (8, 15) D. (8, 9)

  • Transformasi 22

    23. Bayangan segitiga ABC dengan A(2, 1), B(5, 2) dan C(5,4) jika dicerminkan terhadap sumbu Y dilanjutkan dengan rotasi (O, 90

    o) adalah

    A. A (1, 2), B (2,-6) dan C (4, 5)

    B. A (2,1), B (2,6) dan C (3,5)

    C. A (1, 2), B (2, 6) dan C (4, 5)

    D. A (2, 1), B (6, 2) dan C (5, 4)

    E. A (2,1), , B (6,2) dan C (5,4)

    24. Bayangan sebuah titik M (6, -8) dirotasikan dengan pusat O sejauh 90o adalah M. Koordinat M adalah A. (8, 6) B. (8, 6) C. (8, 6) D. (8, 6)

    25. Segi tiga ABC dengan koordinat A (4, 1), B (1, 2) dan C (2, 4) dirotasikan dengan pusat O sebesar 90

    o. Koordinat titik sudut bayangan ABC adalah A. A (1, 4), B (2, 1), C (4, 2) B. A (4, 1), B (1, 2), C (2, 4) C. A (4, 1), B (1, 2), C (2, 4) D. A (1, 4), B (2, 1), C (4, 2)

    26. Titik-titik K (2, 6), L (3, 4) dan M (1, 3) adalah segi tiga yang mengalami rotasi berpusat di O (0, 0) sejauh 180

    o, Bayangan K, L dan M berturut-turut

    adalah A. K (6, 2), L (4, 3) dan M (3, 1) B. K (6, 2), L (4, 3) dan M (3, 1) C. K (2, 6), L (3, 4) dan M (1, 3) D. K (2, 6), L (3, 3) dan M (1, 3)

    27. Diketahui suatu transformasi T dinyatakan oleh matrik 0 1

    1 0 maka

    transformasi T adalah A. pencerminan terhadap sumbu x B. pencerminan terhadap sumbu y

    C. perputaran 2

    1

    D. perputaran 2

    1

    E. pencerminan terhadap garis y = x

    28. Koordinat titik (3, 4) dicerminkan dengan garis y = x, koordinat bayangan titik A adalah A. (4, 3) B. (4, 3) C. (3, 4) D. (4, 3)

  • Transformasi 23

    29. Titik A (5, 3) di translasi 7

    10, kemudian dilanjutkan dengan rotasi yang

    pusatnya O dengan besar putaran 90o berlawanan arah jarum jam. Koordinat

    bayangan titik A adalah A. (10, 15) B. (10, 15) C. (10, 15) D. (10, 15)

    30. Bayangan garis x + 3y + 2 = 0 oleh transformasi yang ber kaitan dengan

    matriks21

    32dilanjutkan matriks

    43

    21 adalah

    A. 13x 5y + 4 = 0 B. 13x 5y 4 = 0 C. 5x + 4y + 2 = 0 D. 5x + 4y 2 = 0 E. 13x 4y + 2 = 0

    31. Garis dengan persamaan 2x + y + 4 = 0 dicerminkan terhadap garis y = x dan

    dilanjutkan dengan transformasi yang bersesuaian dengan matriks 10

    21.

    Persamaan bayangannya adalah A. x 2y + 4 = 0 B. x + 2y + 4 = 0 C. x + 4y + 4 = 0 D. y + 4 = 0 E. x + 4 = 0

    32. Garis yang persamaannya x 2y + 3 = 0 ditransformasi-kan dengan

    transformasi yang berkaitan dengan matriks 52

    31 . Persamaan bayangan

    garis itu adalah A. 3x + 2y 3 = 0 B. 3x 2y 3 = 0 C. 3x + 2y + 3 = 0 D. x + y + 3 = 0 E. x y + 3 = 0

    33. Persamaan peta garis 3x 4y = 12 karena refleksi terhadap garis y x = 0,

    dilanjutkan oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks 11

    53 adalah

    A. y + 11x + 24 = 0 B. y 11x 10 = 0

  • Transformasi 24

    C. y 11x + 6 = 0 D. 11y x + 24 = 0 E. 11y x 24 = 0

    34. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x adalah A. y = x + 1 B. y = x 1

    C. y = 2

    1 x 1

    D. y = 2

    1 x + 1

    E. y = 2

    1 x 2

    1

    35. Persamaan peta garis x 2y + 4 = 0 yang dirotasikan dengan pusat (0,0) sejauh +90

    o, dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = x adalah

    A. x + 2y + 4 = 0 B. x + 2y 4 = 0 C. 2x + y + 4 = 0 D. 2x y 4 = 0 E. 2x + y 4 = 0

    36. Garis y = 3x + 1 diputar dengan R(0, 90o), kemudian dicerminkan terhadap sumbu X. Persamaan bayangannya adalah A. 3y = x + 1 B. 3y = x 1 C. 3y = x 1 D. y = x 1 E. y = 3x 1

    37. Garis yang persamaanya y = 2x + 2 dirotasikan sejauh 450 dengan pusat O(0,0). Garis yang terjadi persamaan-nya adalah A. y + 3x + 2 = 0 B. y 3x + 2 = 0 C. y + 2x 3 = 0 D. y + x 2 = 0 E. 3y + x + 4 = 0

    38. Persamaan peta kurva y = x2 3x + 2 karena pencermin an terhadap sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 3 adalah A. 3y + x2 9x + 18 = 0 B. 3y x2 + 9x + 18 = 0 C. 3y x2 + 9x + 18 = 0 D. 3y + x2 + 9x + 18 = 0 E. y + x2 + 9x 18 = 0

  • Transformasi 25

    39. Diketahui segitiga ABC panjang sisi-sisinya 4, 5 dan 6 satuan terletak pada

    bidang . T adalah transformasi pada bidang yang bersesuaian dengan

    matriks 43

    41 . Luas bayangan segitiga ABC oleh transformasi T adalah

    A. 16

    5 7 satuan luas

    B. 4

    5 7 satuan luas

    C. 10 7 satuan luas

    D. 15 7 satuan luas

    E. 30 7satuan luas

    40. Titik (4, 8) dicerminkan terhadap garis x = 6, dilanjutkan dengan rotasi (O, 60

    o). Hasilnya adalah

    A. (4 + 4 3, 4 4 3)

    B. (4 + 4 3, 4 4 3)

    C. (4 + 4 3, 4 4 3)

    D. (4 4 3, 4 4 3)

    E. (4 + 4 3, 4 + 4 3)

    41. Persegi panjang PQRS dengan titik P(1, 0), Q(1, 0), R(1, 1) dan S(1, 1). Karena dilatasi [0, 3] dilanjutkan rotasi pusat O bersudut

    2. Luas bayangan bangun tersebut adalah

    A. 2 satuan luas B. 6 satuan luas C. 9 satuan luas D. 18 satuan luas E. 20 satuan luas

    42. Lingkaran yang berpusat di (3, 2) dan jari-jari 4. Diputar dengan R(0,90o) kemudian dicerminkan terhadap sumbu x. Persamaan bayangannya adalah A. x2 + y2 4x + 6y 3 = 0 B. x2 + y2 + 4x 6y 3 = 0 C. x2 + y2 + 6x 6y 3 = 0 D. x2 + y2 6x + 4y 3 = 0 E. x2 + y2 + 4x + 6y + 3 = 0

    43. Persamaan bayangan dari lingkaran x

    2 + y

    2 + 4x 6y 3 = 0 oleh transformasi yang berkaitan dengan matriks

    01-

    10 adalah

    A. x2 + y2 6x 4y 3 = 0 B. x2 + y2 6x 4y + 3 = 0 C. x2 + y2 + 6x 4y 3 = 0

  • Transformasi 26

    D. x2 + y2 6x + 4y 3 = 0 E. x2 + y2 + 6x 4y + 3 = 0

    44. Diketahui T1 dan T2 berturut-turut adalah transformasi yang bersesuaian

    dengan matriks T1 = 02

    20 dan T2 =

    10

    11. Koordinat bayangan titik P(6,

    4) karena transformasi pertama dilanjutkan dengan transformasi kedua adalah

    A. (8 , 4) B. (4 , 12) C. (4 , 12) D. (20 , 8) E. (20 , 12)

    45. Lingkaran (x 2)2 + (y + 3)2 = 25 ditransformasikan oleh matriks 01

    1-0 dan

    dilanjutkan oleh matriks 10

    01 maka persamaan bayangan lingkaran itu

    adalah A. x2 + y2 + 6x 4y 12 = 0 B. x2 + y2 6x 4y 12 = 0 C. x2 + y2 4x 6y 12 = 0 D. x2 + y2 + 4x 6y 12 = 0 E. x2 + y2 + 4x + 6y 12 = 0

    46. T1 adalah transformasi rotasi pusat O dan sudut putar 90o . T2 adalah

    transformasi pencerminan terhadap garis y = -x. Bila koordinat peta titik A

    oleh transfor-masi T1 o T2 adalah A(8, 6), maka koordinat titik A adalah A. (6, 8) B. (6, 8) C. (6, 8) D. (8, 6) E. (10, 8)