kelengkapan

download kelengkapan

of 29

description

kelengkapan laporan praktikum

Transcript of kelengkapan

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkah, rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penyusun dapat menuntaskan Laporan Praktikum Dasar Sistem Telekomunikasi 2013 ini dengan baik.

Laporan ini sebagai bukti autentik pelaksanaan praktikum dimana memuat hasil percobaan mengenai analisa spektrum sinyal, AM, FM, MPx Stereo dengan FDM, dan Spektrum AM FM.

Dengan disusunnya laporan ini, tidak lupa penyusun menghaturkan terima kasih kepada:

1. Ketua jurusan edit dewe2. Kepala lab kps edit dewe3. Dosen makul Dasistel pak Yuli Christiono4. koordinator

5. asisten6. teman7. lain2Karena tanpa bantuan dan bimbingannya, saya tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.

Tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna sehingga masih terdapat berbagai kesalahan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran sebagai acuan ke depan. Terima kasih.

Semarang, Juni 2013BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Laporan Praktikum Dasar Sistem Telekomunikasi ini merupakan bukti kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan. Praktikum ini merupakan kegiatan yang dilakukan agar praktikan dapat mengetahui dasar sistem telekomunikasi dengan baik.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa elektro mengetahui, memahami, dan mampu menguasai dasar dari sistem telekomunikasi.2. Mampu menganalisa spektrum sinyal serta beberapa bentuk sinyal seperti sinus, segitiga, kotak, AM, FM, suara manusia dan lain-lain.

3. Memahami karakteristik, pembangkitan dan pendeteksian sinyal dan spektrumnya.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada praktikum ini, hanya membahas mengenai Analisa Spektrum Sinyal, AM, FM, MPX Stereo dengan FDM, dan Spektrum Sinyal AM FM.

1.4 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah dengan observasi dan uji coba langsung. Sedangkan metode penulisannya adlah tinjauan pustaka.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Praktikum Dasar Sistem Telekomunikasi ini berisikan tujuh bab yang disusun secara sistematis. Berikut adalah sistematika penulisannya :1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Pembatasan Masalah

1.4 Metode Penulisan

1.5 Sistematika PenulisanBAB IIPERCOBAAN I

ANALISA SPEKTRUM SINYAL

2.1 Tujuan Percobaan

2.2 Dasar Teori

2.3 Alat dan Bahan

2.4 Cara Kerja

2.5Data Percobaan

2.6 Analisa dan Pembahasan

2.7 KesimpulanBAB IIIPERCOBAAN II

AMPLITUDO MODULATION

3.1 Tujuan Percobaan

3.2 Dasar Teori

3.3 Alat dan Bahan

3.4 Cara Kerja

3.5Data Percobaan

3.6 Analisa dan Pembahasan

3.7 KesimpulanBAB IVPERCOBAAN III

FREQUENCY MODULATION

4.1 Tujuan Percobaan

4.2 Dasar Teori

4.3 Alat dan Bahan

4.4 Cara Kerja

4.5Data Percobaan

4.6 Analisa dan Pembahasan

4.7 KesimpulanBAB VPERCOBAAN IV

MPX STEREO DENGAN FDM

5.1 Tujuan Percobaan

5.2 Dasar Teori

5.3 Alat dan Bahan

5.4 Cara Kerja

5.5Data Percobaan

5.6 Analisa dan Pembahasan

5.7 KesimpulanBAB VIPERCOBAAN V

SPEKTRUM AM DAN FM

6.1 Tujuan Percobaan

6.2 Dasar Teori

6.3 Alat dan Bahan

6.4 Cara Kerja

6.5Data Percobaan

6.6 Analisa dan Pembahasan

6.7 KesimpulanBAB VIIPENUTUP

7.1 Simpulan

7.2 SaranBAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Spektrum masing-masing sinyal berbda sesuai dengan bentuk gelombangnya.

2. Sinyal kotak merupakan bentuk sinyal sinus.

3. Function generator merupakan alat yang digunakan untuk membangkitkan sinyal.4. Modulasi amplitudo adalah salah satu jenis modulasi dimana sinyal informasi akan mengubah sinyal pembawa berfrekuensi tinggi sehingga amplitudonya berubah-ubah.

5. Modulasi amplitudo dapat dilakukan dengan sistem AMDSBFC, AMDSBSC, atau AMDSSB.

6. Proses deteksi sinyal Am dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu envelope detector atau envelope product detector.

7. Modulasi frekuensi adalah proses modulasi dengan mengubah frekuensi gelombang carrier dengan menumpangkan sinyal informasi.

8. Pembangkitan sinyal FM dapat dilakukan dengan metoda osilator clapp dan dioda varaktor.

9. Tiga poin penting dalam FM adalah linearitas de/modulator, AGC, dan AFC.

10. Filter LPF mempunyai karakteristik melewatkan sinyal berfrekuensi rendah dan melemahkan sinyal berfrekuensi tinggi.

11. Keluaran L+R mempunyai amplitudo keluaran jumlah dan komponen sinyal input L dan R, sedangkan keluaran L_R amplitudo keluaran merupakan selisih dari L dan R.

12. Multiplexer digunakan untuk menggabungkan berbagai sinyal masukan dimana media transmisi yang digunakan hanya satu.

13. Jalur sinyal dalam AM transmitter adalah test signal, audio filter, carrier generator, buffer, balance modulator, dan Rf amplifier.14. Kelebihan AM dibanding FM adalah memiliki jangkauan yang luas, sistem lebih sederhana, dan penyangga gelombang lebih panjang.

15. Kelebihan FM dibanding Am adalah kebal terhadap noise, bandwith lebih besar, S/N dapat ditingkatkan.

7.2 Saran

1. Diharapkan praktikan membaca dasar teori sebelum memulai praktikum.2. Praktikan seharusnya sudah tahu mengenai tata cara dan perlengakapan yang digunakan saat praktikum.

3. Ketelitian adalam membaca skala sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

4. Praktikan diharapkan melakukan kalibrasi alat terlebih dahulu sebelum praktikum.

5. Penggunaan kamera sangat disarankan untuk hasil yang tepat, cepat, dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Laporan Praktikum Dasar Sistem Telekomunikasi 2010. Semarang : KPS Laboratory.

Coolean, John. 1584. Komunikasi Elektronika Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.

Freemann, Roger L.. 1987. Telecommunication Transmission Hand Book 4th Edition.

Leach, Wcoush. 1997. Analog and digital Commmunication System. Singapore.

R, Jacob. 1997. Pemrosesan Sinyal Digital Prinsip Algoritma dan Aplikasi. Jakarta : PT. Presindo.

Schauel, Mizart. 1990. International Transmission Modulation. New York.

Smak, NN. 1981. Telekomunikasi 1. Jakarta : Erlangga.

Tapik, Scahum. Principle and Communication System Secon Edition. New York.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiLEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTARiii

DAFTAR ISIiv

DAFTAR GAMBARxii

DAFTAR TABELxiii

ABSTRACTxv

ABSTRAKxviBAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1

1.2 Tujuan Penulisan1

1.3 Pembatasan Masalah1

1.4 Metode Penulisan1

1.5 Sistematika Penulisan1

BAB IIPERCOBAAN I

ANALISA SPEKTRUM SINYAL

2.1 Tujuan Percobaan4

2.2 Dasar Teori4

2.2.1 Analisa Gelombang Fourier4

2.2.2 Bentuk spektrum Sinyal8

2.2.2.1 Sinyal Sinus8

2.2.2.2 Sinyal Kotak10

2.2.2.3 Sinyal Segitiga11

2.2.2.4 Sinyal Gigi Gergaji14

2.2.3 Transformasi Fourier16

2.2.4 Spektrum Sinyal AM19

2.2.5 Spektrum Sinyal FM20

2.2.6 Sinyal Audio (Suara Manusia)21

2.2.7 Duty Cycle23

2.2.8 Winscope25

2.2.9 Function Generator26

2.3 Alat dan Bahan27

2.4 Cara Kerja27

2.4.1 Sinyal Sinus27

2.4.2 Spektrum Sinyal Kotak27

2.4.3 Spektrum Sinyal Segitiga27

2.4.4 Sinyal pulsa28

2.4.5 Sinyal gigi gergaji28

2.4.6 Sinyal Modulasi AM28

2.4.7 Spektrum sinyal FFT28

2.5 Data Percobaan29

2.5.1 Sinyal Sinus29

2.5.2 Sinyal Kotak32

2.5.3 Sinyal Segitiga34

2.5.4 Sinyal Gergaji36

2.5.5 Sinyal pulse38

2.5.5.1 Duty cycle 25%38

2.5.5.2 Duty cycle 50%40

2.5.5.3 Duty cycle 75%42

2.5.6 Sinyal modulasi AM44

2.5.6.1 Sinyal modulasi AM Sinus44

2.5.7 Sinyal modulasi FM44

2.5.8 Spektrum FFT45

2.5.8.1 Spektrum Sinyal Sinus45

2.5.8.2 Spektrum Sinyal Kotak47

2.6 Analisa dan Pembahasan49

2.6.1 Sinyal Sinus49

2.6.2 Sinyal Kotak54

2.6.3 Sinyal Segitiga58

2.6.4 Sinyal Pulse60

2.6.2.1 Untuk Duty Cycle 25%...............................................60

2.6.2.2 Untuk Duty Cycle 50 %63

2.6.2.3 Duty Cycle 75%........................................................66

2.6.2.4 Perbandingan Duty Cycle...........................................69

2.6.5 Sinyal Gigi Gergaji70

2.6.6 Sinyal Modulasi AM72

2.6.7 Sinyal Modulasi FM73

2.7 Kesimpulan79

BAB IIIPERCOBAAN II

AMPLITUDO MODULATION

3.1 Tujuan Percobaan80

3.2 Dasar Teori80

3.2.1 Tinjauan Umum80

3.2.2 Modulasi Amplitudo83

3.2.2.1 Sinyal AM83

3.2.2.2 Tujuan Modulasi84

3.2.3 SSB85

3.2.3.1 Pengertian SSB85

3.2.3.2 Sinyal Ideal Dan Persamaan Umum85

3.2.3.3 Pembangkitan SSB86

3.2.3.4 Pengertian darifungsi masing-masing blok pembangkitan SSB87

3.2.3.5 Keuntungan SSB89

3.2.4 AMDSBFC91

3.2.4.1 Pengertian AMDSBFC91

3.2.4.2 Pembangkit Sinyal AMDSBFC91

3.2.4.1 Detector Sinyal AMDSBFC95

3.2.5 AMDSBSC97

3.2.5.1 Pengertian AMDSBSC97

3.3 Alat dan Bahan99

3.4 Langkah Percobaan99

3.4.1 AMDSBFC99

3.4.1.1 Sinyal AMDSBFC99

3.4.1.2 Deteksi dengan Envelope Detector99

3.4.1.3 Deteksi dengan Product Detektor99

3.4.1.4 Percobaan m=100%100

3.4.2 AMDSBSC100

3.4.2.1 Sinyal AMDSBSC100

3.4.2.2 Deteksi dengan Envelope Detector100

3.4.2.3 Deteksi dengan Product Detektor100

3.5 Data Percobaan102

3.5.1 AMDSBFC102

3.5.2 AMDSBSC113

3.6 Analisa dan Pembahasan118

3.6.1 AMDSBFC118

3.6.1.1 Sinyal AMDSBFC119

3.6.1.2 Deteksi dengan Envelope Detector122

3.6.1.3 Deteksi dengan Envelope Product Detektor127

3.6.1.4 Percobaan dengan m=100%133

3.6.2 AMDSBSC145

3.6.2.1 Sinyal AMDSBSC146

3.6.2.2 Deteksi dengan Envelope Detector147

3.6.2.3 Deteksi dengan Envelope Product Detektor149

3.6.3 Aplikasi AM Transmitter157

3.7 Kesimpulan158BAB IVPERCOBAAN III

FREQUENCY MODULATION

4.1 Tujuan Percobaan159

4.2 Dasar Teori159

4.2.1 Pengertian Umum Modulasi Frekuensi159

4.2.2 Pembangkitan Sinyal FM160

4.2.2.1 Osilator Clapp160

4.2.2.2 Dioda Varaktor162

4.2.3 Memperbaiki Linieritas Modulasi FM163

4.2.4 Automatic Gain Control (AGC)164

4.2.5 Pendeteksian Sinyal FM165

4.2.5.1 Phase Locked Loop (PLL)166

4.2.5.2 Quadrature Detector168

4.2.5.3 Detector Perbandingan (Ratio Detector)169

4.2.6 Spektrum sinyal FM170

4.2.7 Bandwidth Sinyal FM172

4.2.8 Modulasi Sinyal Sinus pada FM173

4.3 Alat dan Bahan174

4.4 Cara Kerja175

4.4.1 Linearitas Modulator, Linearitas Demodulator dan AFC175

4.4.2 AGC175

4.4.3 Modulasi Sinyal Sinus175

4.5 Data Percobaan177

4.5.1 Modulasi Sinyal Sinusoidal.177

4.6 Analisa dan Pembahasan179

4.6.1 Linearitas Modulator, Linearitas Demodulator dan AFC179

4.6.1.1 Perbandingan Vinput dan frekuensi180

4.6.1.2 Hubungan Vin dan AFC182

4.6.1.3 Perbandingan Vin dan Audio184

4.6.1.4 Perbandingan Vaudio dan f186

4.6.1.5 Hubungan VAFC dan frekuensi188

4.6.2 AGC190

4.6.2.1 Perbandingan Vaudiodengan IF191

4.6.2.2 Hubungan VAGC dan Vaudio193

4.6.3 Modulasi Sinyal Sinus195

4.6.3.1 Frekuensi Input 500 Hz196

4.6.3.2Frekuensi Input 700 Hz197

4.6.3.3 Frekuensi Input 800 Hz198

4.6.3.4 Frekuensi Input 1500 Hz199

4.6.3.5 Frekuensi Input 2 KHz200

4.6.3.6 Frekuensi Input 2.5 KHz201

4.6.3.7 Frekuensi Input 3 KHz 202

4.6.3.8 Frekuensi Input 4 KHz 203

4.6.3.9 Frekuensi Input 6 KHz 204

4.6.3.10 Frekuensi Input 10 KHz 205

4.6.3.11 Frekuensi F(input-output) dengan T(ms) 206

4.7 Kesimpulan208BAB VPERCOBAAN IV

MPX STEREO DENGAN FDM

5.1 Tujuan Percobaan209

5.2 Dasar Teori209

5.2.1 Pengertian Teknik FDM209

5.2.2 Transmitter FM Stereo210

5.2.3 Receiver FM Stereo214

5.2.4 Low Pass Filter (LPF)216

5.2.5 Penjumlahan dan Pengurangan R dan L217

5.2.6 Frekuensi Generator217

5.2.7 Band Pass Filter (BPF)218

5.2.8 Phase Filter218

5.2.9 Demultiplexer Stereo220

5.2.10 Filter220

5.2.11 Sub Carrier 38 KHz220

5.2.12 Pilot 19 KHz221

5.2.13 Jenis Modulasi Amplitudo221

5.3 Alat dan Bahan223

5.4 Cara Kerja224

5.4.1 L+R dan L-R224

5.4.1.1 L+R224

5.4.1.2 L-R224

5.4.2 AMDSBSC224

5.4.3 Generator Frekuensi224

5.4.4 Multiplexer Stereo225

5.5 Data Percobaan226

5.5.1 Pengukuran Bagian MPX (Multiplexer)226

5.5.2 BPF 38 KHz, LPF 15KHz, BPF 19KHz232

5.5.3 Demultiplexer235

5.6 Analisa dan Pembahasan 237

5.6.1 Penjumlahan dan Pengurangan L dan R237

5.6.2 AMDSBSC241

5.6.3 Linear Mixer244

5.6.3.1 Gambar gelombang sinus linear Mixer f=2KHz244

5.6.3.2 Gambar gelombang sinus linear Mixer f=3KHz244

5.6.3.3 Gambar gelombang kotak linear Mixer f=3KHz244

5.6.4 Band Pass Filter246

5.6.5 Low Pass Filter249

5.6.6 Multiplexer Stereo252

5.7 Kesimpulan253BAB VIPERCOBAAN V

SPEKTRUM AM DAN FM

6.1 Tujuan Percobaan254

6.2 Dasar Teori254

6.2.1 AM (Amplitudo Modulatio)254

6.2.2 AM Transmitter256

6.2.2.1 Test Signal256

6.2.2.2 Audio Filter.............................................................257

6.2.2.3 Carrier Generator257

6.2.2.4 Buffer258

6.2.2.5 Balance Modulator258

6.2.2.6 RF Amplifier259

6.2.3 FM (Frequency Modulation)260

6.2.4 Perbandingan AM dan FM262

6.2.5 Standar Penyiaran Radio AM dan FM264

6.2.5.1 Radio AM264

6.2.5.2 Radio FM264

6.2.6 Spectrum Analyzer265

6.3 Alat dan Bahan266

6.4 Cara Kerja267

6.4.1 AM Transmitter267

6.4.2 Spektrum dari AM Transmitter268

6.4.3 Siaran Radio FM268

6.5 Data Percobaan269

6.5.1 AM Transmitter dan Receiver269

6.5.1.1 Test Signal269

6.5.1.2 Carrier Generator269

6.5.1.3 Audio Filter270

6.5.1.4 Buffer270

6.5.1.5 Balance Modulator271

6.5.1.6 RF Amplifier271

6.5.2 Spektrum AM272

6.5.2.1 Spektrum Balance Modulator272

6.5.2.2 Spektrum RF Amplifier272

6.5.3 Siaran Radio FM273

6.5.3.1 Radio Prambor FM 102 MHz273

6.5.3.2 Radio RCT FM 101.2 MHz273

6.5.3.3 Radio Rasika FM 101.1 MHz274

6.5.3.4 Radio Pro Alma FM 97.7 MHz274

6.5.3.5 Radio Suara Semarang 96.9 MHz275

6.6 Analisa dan Pembahasan276

6.6.1 AM Transmitter dan Receiver 276

6.6.1.1 Test Signal277

6.6.1.2 Carrier Generator279

6.6.1.3 Audio Filter281

6.6.1.4 Buffer282

6.6.1.5 Balance Modulator284

6.6.1.6 RF Amplifier286

6.6.2 Perbandingan Tegangan dan f AM Transmitter288

6.6.3 Spektrum AM289

6.6.3.1 Balance Modulator290

6.6.3.2 RF Amplifier291

6.6.4 Siaran Radio FM292

6.6.4.1 Frekuensi Radio Prambor FM 102 MHz293

6.6.4.2 Frekuensi Radio RCT FM 101.2 MHz294

6.6.4.3 Frekuensi Radio Rasika FM 100.1 MHz295

6.6.4.4 Frekuensi Radio Pro Alma FM 97.7 MHz296

6.6.4.5 Frekuensi Radio Suara Semarang 96.9 MHz297

6.6.5 Perbandingan Spektrum FM Keseluruhan298

6.6.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spektrum Radio FM300

6.6.7 Perbedaan Tiap jenis tipe demodulasi301

6.7 Kesimpulan302BAB VIIPENUTUP

7.1 Simpulan303

7.2 Saran304DAFTAR PUSTAKA........................................................................................LAMPIRAN

DAFTAR GAMBARGambar 2.1Gelombang fourier fungsi genap6

Gambar 2.2Gelombang fourier fungsi ganjil7

Gambar 2.3Fungsi simetri gelombang setengah7

Gambar 2.4Gelombang sinusoidal8

Gambar 2.5Gelombang sinyal kotak10

Gambar 2.6Gelombang sinyal segitiga11

Gambar 2.7Gelombang sinyal gergaji14

Gambar 2.8Spektrum ampitudo transformasi fourier18

Gambar 2.9Contoh spektrum fasa fourier18

Gambar 2.10Spektrum modulasi AM19

Gambar 2.11(a) Gelombang carrier20

(b) Gelombang modulasi20

(c) Gelombang FM20

Gambar 2.12Gelombang audio longitudinal21

Gambar 2.13Gelombang duty cycle 25%23

Gambar 2.14Gelombang duty cycle 0%23

Gambar 2.15Gelombang duty cycle 25%24

Gambar 2.16Gelombang duty cycle 50%24

Gambar 2.17Gelombang duty cycle 75%24

Gambar 2.18Gelombang duty cycle 100%24

Gambar 2.19Screenshoot winscope25

Gambar 2.20Function generator26

Gambar 2.21Sinyal sinus 100 Hz29

Gambar 2.22Sinyal sinus 500 Hz29

Gambar 2.23Sinyal sinus 1 KHz30

Gambar 2.24 Sinyal sinus 3 KHz30

Gambar 2.25 Sinyal sinus 5 KHz31

Gambar 2.26Sinyal kotak f = 100 Hz32

Gambar 2.27Sinyal kotak f = 500 Hz32

Gambar 2.28Sinyal kotak 1 KHz (1000 Hz)33

Gambar 2.29Sinyal kotak 1 KHz (2000 Hz)33

Gambar 2.30Sinyal segitiga f = (100 Hz)34

Gambar 2.31Sinyal segitiga f = (500 Hz)34

Gambar 2.32Sinyal segitiga 1 KHz (1000 Hz)35

Gambar 2.33Sinyal segitiga 1 KHz (2000 Hz)35

Gambar 2.34Duty cycle 25%36

Gambar 2.35Duty cycle 25% f = 500 Hz36

Gambar 2.36Duty cycle 25% f = 1000 Hz37

Gambar 2.37Duty cycle 25% f = 2000 Hz37

Gambar 2.38Duty cycle 50% f = 100 Hz38

Gambar 2.39Duty cycle 50% f = 500 Hz38

Gambar 2.40Duty cycle 50% f = 1 KHz (1000 Hz)39

Gambar 2.41Duty cycle 50% f = 2 KHz (2000 Hz)39

Gambar 2.42Duty cycle 75% f = 100 Hz40

Gambar 2.43Duty cycle 75% f = 500 Hz40

Gambar 2.44Duty cycle 75% f = 1 KHz (1000 Hz)41

Gambar 2.45Duty cycle 75% f = 2 KHz (2000 Hz)41

Gambar 2.46Sinyal gergaji f = 100 Hz42

Gambar 2.47Sinyal gergaji f = 500 Hz42

Gambar 2.48Sinyal gergaji 1 KHz (1000 Hz)43

Gambar 2.49Sinyal gergaji 2 KHz (2000 Hz)43

Gambar 2.50Sinyal modulasi AM sinus44

Gambar 2.51Sinyal modulasi FM sinus44

Gambar 2.52Spektrum FFT sinyal sinus 100 Hz45

Gambar 2.53Spektrum FFT sinyal sinus 500 Hz45

Gambar 2.54Spektrum FFT sinyal sinus (1000 Hz)46

Gambar 2.55Spektrum FFT sinyal kotak 100 Hz47

Gambar 2.56Spektrum FFT sinyal kotak 500 Hz47

Gambar 2.57Spektrum FFT sinyal kotak 1 KHz (1000 Hz)48

Gambar 2.58Sinyal sinus 100 Hz49

Gambar 2.59Sinyal sinus 500 Hz49

Gambar 2.60Sinyal sinus 1 KHz (1000 Hz)50

Gambar 2.61Sinyal sinus 3 KHz (3000 Hz)50

Gambar 2.62Sinyal sinus 5 KHz (5000 Hz)51

Gambar 2.63Sinyal kotak f = 100 Hz54

Gambar 2.64Sinyal kotak f = 500 Hz54

Gambar 2.65Sinyal kotak 1 KHz (1000 Hz)55

Gambar 2.66Sinyal kotak 2 KHz (2000 Hz)55

Gambar 2.67Sinyal segitiga f = (100 Hz)58

Gambar 2.68Duty cycle 25% f = 100 Hz60

Gambar 2.69Duty cycle 50% f = 100 Hz63

Gambar 2.70Duty cycle 75% f = 100 Hz66

Gambar 2.71Sinyal gergaji f = 100 Hz70

Gambar 2.72Sinyal modulasi AM sinus72

Gambar 2.73Sinyal modulasi FM sinus73

Gambar 2.74Sinyal ideal modulasi frekuensi74

Gambar 2.75Spektrum FFT sinyal sinus 100 Hz75

Gambar 2.76Spektrum FFT sinyal kotak 100 Hz77

Gambar 3.1Spektre sinyal yang dimodulasi amplitudo

a.DSBFC85b.DCBSC85c.SSBSC yang menggunakan USB85d. SSBSC yang menggunakan LSB85

Gambar 3.2Bagan metode filter balans86

Gambar 3.3Blok diagram pembangkit SSB metode filter jalur sisi87

Gambar 3.4Blok diagram pembangkit SSB metode pergeseran fasa88

Gambar 3.5Blok diagram pembangkit SSB metode ketiga91

Gambar 3.6 Pembangkit AMDSBSC92

Gambar 3.7Sinyal switching93

Gambar 3.8Rangkaian modulasi switch93

Gambar 3.9Kurva square law dioda94

Gambar 3.10 Pembangkit AMDSBFC94

Gambar 3.11Detektor AMDSBFC95

Gambar 3.12Diagram blok detektor AMDSBFC96

Gambar 3.13Pembangkitan AMDSBSC98

Gambar 3.14Sinyal AMDSBSC di titik C102

Gambar 3.15Pola lissajous di titik D dan E minimum102

Gambar 3.16Pola lissajous di titik D dan E maksimum102

Gambar 3.17Pola keluaran deteksi dengan envelope di titik J103

Gambar 3.18Pola keluaran deteksi dengan envelope di titik K104

Gambar 3.19Pola keluaran envelope detector di titik H minimum104

Gambar 3.20Sinyal keluaran envelope product detector di titik H maksimum105

Gambar 3.21 Sinyal keluaran envelope product detector di titik K minimum105

Gambar 3.22 Sinyal keluaran envelope product detector di titik K maksimum106Gambar 3.23 Beda fasa envelope detector dititik D dan E minimum106

Gambar 3.24Beda fasa envelope detector dititik D dan E maksimum107

Gambar 3.25 Sinyal keluaran AMDSBFC Sin = 100% dititik C107

Gambar 3.26Beda fasa m = 100% dititik G dan E minimum108

Gambar 3.27Beda fasa m = 100% dititik D dan E maksimum108

Gambar 3.28Beda fasa envelope product detector m = 100% dititik D dan

E minimum109Gambar 3.29Beda fasa envelope product detector m = 100% dititik D dan

E maksimum109

Gambar 3.30Sinyal keluaran envelope detector m = 100% dititik J110

Gambar 3.31Sinyal keluaran envelope detector m = 100% dititik K110

Gambar 3.32Sinyal keluaran envelope detector m = 100% dititik H

minimum111

Gambar 3.33Sinyal keluaran envelope product m = 100% dititik H

maksimum111

Gambar 3.34Sinyal keluaran envelope product m = 100% dititik K

minuimum112

Gambar 3.35Sinyal keluaran envelope detector m = 100% dititik K

maksimum112

Gambar 3.36Sinyal keluaran AMDSBSC dititik C113

Gambar 3.37Sinyal keluaran envelope detector AMDSBSC dititik J113

Gambar 3.38Sinyal keluaran envelope detector AMDSBSC dititik K114

Gambar 3.39Sinyal keluaran envelope product detector dititik H minimum114

Gambar 3.40Sinyal keluaran envelope product detector dititik H maksimum115

Gambar 3.41Sinyal keluaran envelope product detector dititik K minimum115

Gambar 3.42Sinyal keluaran envelope product detector dititik K maksimum116

Gambar 3.43Beda fasa envelope detector dititik D dan E minimum116

Gambar 3.44Beda fasa envelope detector dititik D dan E maksimum116

Gambar 3.45Sinyal AMDSBSC dititik C119

Gambar 3.46Pola lissajous dititik D dan E

a.Carrier shift maksimum120b.Carrier shift minimum120

Gambar 3.47Sinyal keluaran deteksi dengan envelope

a.Dipoint J123b.Dipoint K 123

Gambar 3.48Deteksi dengan envelope product detector

a.Point K, CS minimum125b.Point K, CS maksimum125

Gambar 3.49Rangkaian AMDSBSC dengan product detector127

Gambar 3.50Sinyal keluaran deteksi dengan envelope product detector

a.Point H carrier maksimum127b.Point H carrier minimum127Gambar 3.51Sinyal keluaran deteksi dengan envelope product detector

a.Point H carrier minimum129b.Point H carrier maksimum129

Gambar 3.52Beda fasa deteksi dengan envelope product detector di D dan E

a.Carrier maksimumb.Carrier minimum132

Gambar 3.53Sinyal AMDSBSC dengan m = 100% dipoint C 133

Gambar 3.54Deteksi dengan envelope

a.Point J134b.Point K134

Gambar 3.55Deteksi dengan envelope product detector

a.Point K, CS minimum136 b.Point K, CS maksimum136

Gambar 3.56Deteksi envelope product detector m = 100% dipoint H

a.Point H, CS maksimum139b.Point H, CS minimum139

Gambar 3.57Deteksi envelope product detector

a.Point K, Carrier shift maksimum141b.Point K, Carrier shift minimum141

Gambar 3.58Beda fasa di titik D dan E saat carrier

a.Carrier shift minimum143b.Carrier shift maksimum143

Gambar 3.59Blok diagram AMDSBSC145

Gambar 3.60Sinyal AMDSBSC dititik C146

Gambar 3.61Deteksi dengan envelope detector

a.Point J147b.Point K147

Gambar 3.62Deteksi dengan envelope product detector

a. Point H, Carrier Shift Maksimum

b. Point H, Carrier Shift Minimum149Gambar 3.63Deteksi dengan envelope product detector

a. Point K, Carrier Shift Minimumb. Point K, Carrier Shift Minimum 151Gambar 3.64Deteksi dengan envelope product detector

c. Point H, Carrier Shift Minimumd. Point H, Carrier Shift Maksimum 153Gambar 3.65Beda fasa di E dan B

a. Carrier Shifter Minimumb. Carrier Shifter Maksimum 155Gambar 4.1Diagram Pembangkitan Sinyal FM

160

Gambar 4.2Rangkaian Osilator Clapp

161

Gambar 4.3Simbol Dioda Varaktor

162Gambar 4.4Diagram Pendeteksi Sinyal FM

165

Gambar 4.5Diskriminator PLL

166

Gambar 4.6Quadrature Detector

168

Gambar 4.7Rangkaian Ratio Detector

169

Gambar 4.8Spektrum Sinyal FM

170

Gambar 4.9Spektrum Frekuensi FM

171Gambar 4.10Mentuk Sinyal Modulasi FM

173Gambar 4.11Grafik Hubungan Vin dan Frekuensi

180

Gambar 4.12Grafik Ideal Hubungan Vin dan Frekuensi

181

Gambar 4.13Grafik Hubungan Vinput dan Vafc

182

Gambar 4.14Grafik Ideal Hubungan Vinput dan Vafc

183

Gambar 4.15Grafik Hubungan Vinput dan Vaudio

184

Gambar 4.16Grafik Ideal Hubungan Vinput dan Vaudio

185

Gambar 4.17Grafik Hubungan Vaudio dan frekuensi

186

Gambar 4.18Grafik Ideal Hubungan Vaudio dan frekuensi

187

Gambar 4.19Grafik Hubungan Vafc dan frekuensi

188

Gambar 4.20Grafik Ideal Hubungan Vafc dan frekuensi

189

Gambar 4.21Grafik Hubungan Vaudio dan IF

191

Gambar 4.22Grafik Ideal Hubungan Vaudio dan IF

192

Gambar 4.23Grafik Hubungan VAGC dan Vaudio

193

Gambar 4.24Grafik Ideal Hubungan VAGC dan Vaudio194

Gambar 4.25Modulasi Sinyal 500 Hz

196

Gambar 4.26Modulasi Sinyal 700 Hz

197

Gambar 4.27Modulasi Sinyal 800 Hz

198

Gambar 4.28Modulasi Sinyal 1500 Hz

199

Gambar 4.29Modulasi Sinyal 2000 Hz

200

Gambar 4.30Modulasi Sinyal 2500 Hz

201

Gambar 4.31Modulasi Sinyal 3000 Hz

202

Gambar 4.32Modulasi Sinyal 4000 Hz

203

Gambar 4.33Modulasi Sinyal 6000 Hz

204

Gambar 4.34Modulasi Sinyal 10000 Hz

205

Gambar 4.35Gragik Perbandingan Frekuensi dan Periode

207

Gambar 5.1Blok Diagram Pemancar FM Stereo

210

Gambar 5.2Blok Diagram Radio Penerima FM Stereo

214

Gambar 5.3Rangkaian dan Frekuensi Respon LPF

216

Gambar 5.4Rangkaian penjumlahan dan pengurangan sinyal R dan L

217

Gambar 5.5Rangkaiandan Frekuensi Respon BPF

218

Gambar 5.6Gelombang Sinus R

226

Gambar 5.7Gelombang Sinus L

226

Gambar 5.8Gelombang Sinus L+R

226

Gambar 5.9Gelombang Sinus L - R

226

Gambar 5.10AMDSBSC

227

Gambar 5.11Subcarrier(2000Hz)227

Gambar 5.12Pilot(2000Hz)

227

Gambar 5.13Linear Mixer (2000Hz)

227

Gambar 5.14Gelombang Sinus R 3000Hz

228

Gambar 5.15Gelombang Sinus L 3000Hz

228

Gambar 5.16Gelombang Sinus L + R f=3000 Hz

228

Gambar 5.17Gelombang Sinus L - R f=3000 Hz

228

Gambar 5.18AMDSBSC 3000Hz

228

Gambar 5.19Subcarrier(3000Hz)

228

Gambar 5.20Pilot(3000Hz)

229

Gambar 5.21Linear Mixer (3000Hz)

229

Gambar 5.22Gelombang Kotak R f=3000Hz

230

Gambar 5.23Gelombang Kotak L f=3000Hz Hz

230

Gambar 5.24Gelombang Kotak L +R f=3000Hz

230

Gambar 5.25Gelombang Kotak L -R f=3000Hz230

Gambar 5.26AMDSBSC Kotak 3000Hz

230

Gambar 5.27Subcarrier kotak(3000Hz)

230

Gambar 5.28Pilot kotak (3000Hz)

230

Gambar 5.29Linear Mixer kotak (3000Hz)

230

Gambar 5.30Gelombang Sinus BPF 38 KHz (2000Hz)

232

Gambar 5.31Gelombang Sinus LPF 15 KHz(2000Hz)

232

Gambar 5.32Gelombang Sinus BPF 19 KHz(2000Hz)

232

Gambar 5.33Gelombang Sinus BPF 38 KHz (3000Hz)

233

Gambar 5.34Gelombang Sinus BPF 19 KHz(3000Hz)

233

Gambar 5.35Gelombang Sinus LPF 15 KHz(3000Hz)

233

Gambar 5.36Gelombang Kotak BPF 38 KHz (3000Hz)

234

Gambar 5.37Gelombang Kotak BPF 19 KHz (3000Hz)

234

Gambar 5.38Gelombang Kotak LPF 15 KHz (3000Hz)

234

Gambar 5.39Gelombang sinus Demultiplexer L+R 2000Hz

235

Gambar 5.40Gelombang sinus Demultiplexer L-R 2000Hz

235

Gambar 5.41Gelombang sinus Demultiplexer L+R 3000Hz

235

Gambar 5.42Gelombang sinus Demultiplexer L-R 3000Hz

235

Gambar 5.43Gelombang kotak Demultiplexer L+R 3000Hz

236

Gambar 5.44Gelombang kotak Demultiplexer L-R 3000Hz

236

Gambar 5.45(a) Rankaian Penjumlahan (L+R)

(b) Rangkaian Selisih (L-R)

237

Gambar 5.46Spektrum Sinyal FM Stereo

237

Gambar 5.47Gelombang L+R

238

Gambar 5.48Gelombang L+R Pada 3 KHz

238

Gambar 5.49Gelombang L+R Pada 3000 Hz (Kotak)

239

Gambar 5.50Gelombang L-R 2KHz

239Gambar 5.51Gelombang L-R 3 KHz (Sinus)

240

Gambar 5.52Gelombang L-R 3000 Hz (Kotak)

240

Gambar 5.53Spektrum AMDSBSC

241

Gambar 5.54Gelombang AMDSBSC sinus 2KHz

242

Gambar 5.55Gelombang AMDSBSC 3000 Hz Sinus

242

Gambar 5.56Gelombang AMDSBSC 3000 Hz Kotak

242

Gambar 5.57Gelombang Sinus Linear Mixer f = 2000 Hz

244

Gambar 5.58Gelombang Sinus Linear Mixer f = 3000 Hz

244

Gambar 5.59Gelombang Kotak Linear Mixer f = 1000 Hz

244

Gambar 5.60Gelombang Sinus BPF 38 KHz(2000Hz)

246

Gambar 5.61Gelombang Sinus BPF 19 KHz(2000Hz)

246

Gambar 5.62Gelombang Sinus BPF 38 KHz(3000Hz)

246

Gambar 5.63Gelombang Sinus BPF 19 KHz(3000Hz)

247

Gambar 5.64Gelombang Kotak BPF 38 KHz

247

Gambar 5.65Gelombang Kotak BPF 19 KHz

247

Gambar 5.66Rangkaian BPF

248

Gambar 5.67Grafik Ideal BPF

248

Gambar 5.68Gelombang LPF 15 KHz f= 2000 Hz

249

Gambar 5.69Gelombang LPF Sinus 15 KHz f= 3000 Hz

249

Gambar 5.70Gelombang Kotak LPF 15 KHz f= 1000 Hz

250

Gambar 5.71Rangkaian LPF

251

Gambar 5.72Grafik Ideal LPF251

Gambar 6.1Spektrum AM254

Gambar 6.2Pemancar AM Penguat Daya

256

Gambar 6.3Diagram Blok AM Transmitter Pada Percobaan

256

Gambar 6.4Rangkaian Diode Balance Modulator

258

Gambar 6.5Rangkaian RF Amplifier

259

Gambar 6.6Spektrum FM

261

Gambar 6.7Spectrum Analyzer

265

Gambar 6.8AM Transmitter

267

Gambar 6.9Sinyal Keluaran Test Signal

269

Gambar 6.10Sinyal Keluaran Carrier Generator

269

Gambar 6.11Sinyal Keluaran Audio Filter

270

Gambar 6.12Sinyal Keluaran Buffer

270

Gambar 6.13Sinyal Keluaran Balanced Modulator

271

Gambar 6.14Sinyal Keluaran RF Amplifier

271

Gambar 6.15Spektrum Balance Modulator

272

Gambar 6.16Spektrum RF Amplifier

272

Gambar 6.17Spektrum 102 FM

273

Gambar 6.18Spektrum 101,2 FM

273

Gambar 6.19Spektrum 100,1 FM

274

Gambar 6.20Spektrum 97,7 FM

274

Gambar 6.21Spektrum 96,9 FM

275

Gambar 6.22AM Transmitter

276

Gambar 6.23Sinyal Keluaran Test Signal

277

Gambar 6.24Gelombang Output Carrier Generator

279

Gambar 6.25Gelombang Keluaran Audio Filter

281

Gambar 6.26Sinyal Keluaran Buffer

282

Gambar 6.27Sinyal Output Balanced Modulator

284

Gambar 6.28Sinyal Output RF Amplifier

286

Gambar 6.29Spektrum Sinyal AM

289

Gambar 6.30Spektrum Balanced Modulator

290

Gambar 6.31Spektrum RF Amplifier

291

Gambar 6.32Spektrum pada FM 102 MHz

293

Gambar 6.33Spektrum pada FM 101,2 MHz

294

Gambar 6.34Spektrum pada FM 101,1 MHz

295

Gambar 6.35Spektrum pada FM 97.7 MHz

296

Gambar 6.36Spektrum pada FM 96.9 MHz297

Gambar 6.37Grafik perbandingan spectrum frekuensi radio FM297

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Hasil percobaan dan perhitungan periode sinyal sinus52

Tabel 2.2Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi sinyal sinus52

Tabel 2.3Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo sinyal sinus53

Tabel 2.4Hasil percobaan dan perhitungan periode sinyal kotak56

Tabel 2.5Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi sinyal kotak56

Tabel 2.6Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo sinyal kotak57

Tabel 2.7Hasil percobaan dan perhitungan periode sinyal segitiga58

Tabel 2.8Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi sinyal segitiga59

Tabel 2.9Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo sinyal segitiga59

Tabel 2.10Hasil percobaan dan perhitungan periode duty cycle 25%60

Tabel 2.11Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi duty cycle 25%61

Tabel 2.12Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo duty cycle 25%61

Tabel 2.13Hasil percobaan dan perhitungan duty cycle62

Tabel 2.14Hasil percobaan dan perhitungan periode duty cycle 50%63

Tabel 2.15Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi duty cycle 50%64

Tabel 2.16Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo duty cycle 50%64

Tabel 2.17Hasil percobaan dan perhitungan duty cycle65

Tabel 2.18Hasil percobaan dan perhitungan periode duty cycle 75%66

Tabel 2.19Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi duty cycle 75%67

Tabel 2.20Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo duty cycle 75%67

Table 2.21Hasil percobaan dan perhitungan duty cycle68

Table 2.22Perbandingan duty cycle69

Table 2.23Hasil percobaan dan perhitungan periode sinyal gergaji70

Table 2.24Hasil percobaan dan perhitungan frekuensi sinyal gergaji71

Table 2.25Hasil percobaan dan perhitungan amplitudo sinyal gergaji71

Table 2.26Hasil percobaan dan perhitungan indeks modulasi AM72

Table 2.27Perbandingan percobaan dan perhitungan76

Table 2.28Perbandingan percobaan dan perhitungan78

Table 4.1Tabel Besel172

Table 4.2Data hasil percobaan modulasi sinyal sinus177

Table 4.3Percobaan linearitas modulator, demodulator dan AFC180

Table 4.4Vinput dan frekuensi180Table 4.5Vinput dan VAFC182Table 4.6Vinput dan Vaudio184Table 4.7Vaudio dan frekuensi185Table 4.8VAFC dan frekuensi188Table 4.9Hasil percobaan AGC190Table 4.10Nilai Vaudio dan Iif191Table 4.11Nilai VAGC dan Vaudio193Table 4.12Data percobaan modulasi sinyal sinus195Table 4.13Data percobaan modulasi sinyal sinus208Tabel 5.1Data percobaan multiplexer226Tabel 5.2Data percobaan BPF dan LPF232Tabel 5.3Data percobaan multiplexer235Tabel 5.4Data percobaan multiplexer238Tabel 5.5Data percobaan AMDSBSC241Tabel 5.6Data percobaan Linier mixer245Tabel 5.7Perbandingan MPX dan DMPX252Tabel 6.1Perbandingan V dan f pada AM Transmitter288Tabel 6.2Perbandingan Spektrum Radio FM298