Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

25
Pemilihan Portofolio yang Optimal Christian Gunadhi C1C108053 Prima Agustiawan C1C108058 Made Habibie C1C108097 Dedde Bayu Wirasanjaya C1C108099 Dito Wibisono C1C108101 Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1

Transcript of Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Page 1: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Pemilihan Portofolio yang Optimal

Christian Gunadhi C1C108053

Prima Agustiawan C1C108058

Made Habibie C1C108097

Dedde Bayu Wirasanjaya C1C108099

Dito Wibisono C1C108101

Fakultas Ekonomi

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

2011 / 2012

1

Page 2: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.

2

Page 3: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................... ii

BAB I

Latar Belakang Penulisan ..................................................................................................... 1

Batasan Masalah ................................................................................................................... 2

Tujuan Penulisan ...................................................................................................................2

Metode penulisan .................................................................................................................. 2

BAB II

Definisi Portopolio ................................................................................................................3

Konsep dasar pembentukan portopolio .................................................................................3

Portopolio Optimal ............................................................................................................... 3

Fungsi Utilitas & Kurva Indiferens .......................................................................................

4

Aset berisiko dan aset bebas risiko ....................................................................................... 5

Memilih Portofolio Dari Aktiva Berisiko ……………………………………………….… 5

Membentuk Portofolio Markowitz yang Efisien ………………………………………….. 6

Portofolio yang Efisien dan Portofolio yang Mungkin …………………………………….6

Memilih suatu Portofolio dalam Markowitz Efficient Frontier (MEF) …………………....8

Model Indeks Tunggal: Penyederhanaan Analisis Portofolio .............................................. 9

BAB III

Kesimpulan ………………………………………………………………………………... 13

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….... 14

3

Page 4: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penulisan

Perkembangan dan pertumbuhan industri serta dunia usaha membutuhkan dukungan

di sector perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal merupakan salah satu

lembaga keuangan bukan bank yang dapat memperlancar pengelolaan aktiva financial. Pihak

perusahaan memiliki kesempatan untuk memperolah tambahan dana dengan membuat

perusahaannya menjadi perusahaan go public, sedangkan investor mempunyai kesempatan

untuk ikut memiliki perusahaan dengan membeli saham-saham dari perusahaan yang sudah

go public tersebut. Pasar modal merupakan salah satu wahana dan alternative dalam

melakukan investasi.

Investor melakukan investasi di pasar modal dengan harapan akan mendapatkan

keuntungan, berupa capital gain dan deviden. Capital gain terjadi bila harga jual saham lebih

tinggi dibandingkan harga belinya. Sedangkan deviden adalah pembagian keuntungan

perusahaan kepada para pemegang saham dan ditentukan pada saat Rapat Umum Pemegang

Saham berlangsung.

Investasi di pasar modal juga memiliki resiko, berupa kerugian yang tidak diprediksi

sebelumnya. Ini adalah resiko didalam melakukan investasi. Keuntungan dan kerugian

tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor dalam menganalisis harga saham

dilihat dari factor internal, yakni keadaan perusahaan go public, dan factor eksternal, seperti

tingkat inflasi, suku bunga, suhu politik, serta tingkat pertumbuhan ekoniomi suatu negara.

Setiap investor pada dasarnya memiliki sikap dan sifat rasional, dimana ada

kecenderungan menghindari resiko (risk averter). dan menyukai resiko (risk seeker). Hal ini

terlihat para investor menginginkan tambahan keuntungan lebih besar untuk setiap tingkat

resiko yang dihadapi. Para investor tidak mengetahui secara pasti hasil apa yang akan

diperoleh dari kegiatan investasinya, bahkan mereka tidak mengetahui dengan pasti jenis

sekuritas mana yang akan dipilih untuk mengalokasikan dananya, dan berapa besar proporsi

dana yang dialokasikan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang maksimal dengan resiko

kerugian yang seminimal mungkin.

Strategi yang dapat dilakukan oleh para investor dalam melakukan investasi di pasar

modal adalah dengan membentuk portofolio. Dengan strategi ini, maka kerugian dapat lebih

4

Page 5: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

tersebar karena kerugian pada salah satu saham yang dibeli dapat ditutupi oleh keuntungan

pada saham lainnya.

Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Agar harapan tersebut

tercapai, maka sebelum memasuki dunia investasi diperlukan pengetahuan di bidang

investasi. Pengetahuan ini penting sebagai pegangan ketika akan memasuki dunia investasi

yang penuh resiko dan ketidakpastian.

Modal dan pengetahuan belumlah cukup untuk membuat investasi berhasil sesuai

dengan yang diharapkan. Satu hal lain yang diperlukan adalah ketepatan dan strategi dalam

pemilihan berbagai instrumentinvestasi yang ada.

Batasan Masalah

Dalam makalah yang kami tulis ini, dengan judul ”Pemilihan portopolio optimal” hanya akan

membahas mengenai pemilihan portopolio yang optimal.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis dalam meyusun makalah ini, antara lain:

Memenuhi tugas matakuliah manajemen investasi.

Sebagai bahan pembelajaran bersama mengenai pemilihan portopolio yang optimal.

Sebagai bahan diskusi bersama agar lebih memahami mengenai pemilihan portopolio

yang optimal.

Metode penulisan

Dalam melakuan penulisan makalah ini kami melakukan metode penulisan dengan metode

pengumpulan data melalui media internet dan metode keperpustakaan.

5

Page 6: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

BAB II

PEMBAHASAN

Definisi Portopolio

Sebelum membahas mengenai pemilihan portopolio yang optimal kita sebaiknya

memahami terlebih dulu mengenai portopolionya sendiri. Portofolio merupakan investasi

pada beberapa alat investasi, bisa sejenis, bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah

menghindari resiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuannya. Sedangkan pada

intinya portofolio adalah suatu kegiatan investasi yang dilakukan pada lebih dari satu asset,

dimana gabungan dari berbagai asset tersebut bertujuan mengurangi resiko dari investasi,

tanpa mengurangi hasil atau keuntungan.

Dan sedangkan bila dalam portofolio yang efisien dapat diartikan sebagai portofolio

yang memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan pada tingkat optimal dengan suatu

tingkat resiko tertentu, atau portofolio yang memberikan suatu tingkat resiko minimal, pada

tingkat pengembalian yang diharapkan.

Konsep dasar pembentukan portopolio

Sebelum memahami pembentukan portopolio sebaiknya kita memahami konsep dasarnya

terlebih dahulu. Ada tiga konsep dasar yang harus diketahui untuk mempermudah

memahami dalam pembentukan portopolio yaitu :

Portofolio yang efisien dan optimal

Fungsi kegunaan dan kurva indiferens

Aktiva beresiko dan aktiva bebas resiko

Dalam pembentukan portofolio investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang

diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko tertentu yang dapat diterima – portofolio yang

efisien.

Portopolio Optimal

Secara inti Portofolio optimal adalah portofolio yang efisien yang memberikan

manfaat maksimal bagi investor. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih dan

disukai oleh investor karena memberikan manfaat tertinggi, jadi dari berbagai portofolio yang

efisien namun hanya ada satu portofolio yang optimal.

6

Page 7: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Didalam suatu kumpulan portofolio yang efisien, terdapat satu portofolio yang

optimal, yaitu portofolio yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal dengan resiko

yang seminimal mungkin.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan suatu portofolio agar

dapat dikatakan optimal. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan Sharpe

Ratio dan Treynor Ratio.

Kegunaan dari Sharpe Ratio adalah:

a. Mengukur return per unit dari total resiko yang diterimanya.

b. Semakin tinggi nilai Sharpe ratio, maka makin baik pula performa dari suatu

portofolio, sehingga dapat dikatakan optimal.

c. Portofolio dapat diperingkatkan dari yang terbaik (Sahrpe Ratio besar) sampai yang

terburuk (Sharpe Ratio kecil)

Dengan menggunakan rumus Sharpe tersebut, maka dapat dipilih saham-saham apa

saja yang akan diportofoliokan. Demikian pula dalam hal menentukan berapa besar proporsi

saham-saham dalam portofolio yang optimal. Sehingga dapat dikatakan bahwa portofolio

yang memiliki nilai Sharpe Ratio tertinggi merupakan portofolio yang optimal.

Sedangkan metode Treynor Ratio adalah metode yang menggunakan pendekatan ratio

antara excess return terhadapa beta. Yang dimaksud dengan excess return adalah kelebihan

return suatu saham terhadap tingkat pengembalian dari aktiva bebas resiko.

Proses pemilihan portofolio mungkin dibagi menjadi dua tingkat. Tingkat pertama

dimulai dengan observasi serta pengalaman dan diakhiri dengan keyakinan mengenai kinerja

masa depan saham-saham yang tersedia. Tingkatan yang kedua dimulai dengan kepercayaan

mengenai kinerja masa depan dan diakhiri dengan pemilihan portofolio.

Fungsi Utilitas & Kurva Indiferens

Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis

yang menunjukkan nilai dari semua alternative pilihan yang ada.

Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut.

Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang

investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat

return yang diharapkan.

Aset berisiko dan aset bebas risiko

7

Page 8: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Investor bisa memilih salah satu atau kombinasi dari keduanya

Aset berisiko : aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung

ketidakpastian

Misal : investor membeli saham P.T. Aneka Tambang, pada masa satu tahun ke depan

, investor tersebut masih belum tahu berapa return yang didapatnya

Aset yang bebas risiko, tingkat return sudah bisa dipastikan, misal SBI

Bila investor menginvestasikan dananya dalam bentuk obligasi jangka panjang

pemerintah misal dalam jangka waktu 20 tahun

Ada risiko yang terkandung di dalamnya yaitu penurunan tingkat suku bunga.

MENENTUKAN EFISIEN SET UNTUK MEMPEROLEH PORTOFOLIO YANG

OPTIMAL BERDASARKAN MODEL MARKOWITZ

Memilih Portofolio Dari Aktiva Berisiko

Diversifikasi yang disarankan oleh Markowitz mengacu pada pembentukan

portofolio yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi pada tingkat risiko tertentu.

Portofolio semacam itu disebut Markowitz Efficient Portofolio (MEP). Untuk membentuk

MEP, teori ini menggunakan beberapa asumsi dasar mengenai perilaku pemilihan aktiva.

Pertama, diasumsikan hanya ada dua parameter yang mempengaruhi keputusan investor,

yaitu pengembalian yang diharapkan dan varians. Maka, investor membuat keputusan

dengan menggunakan model dua parameter yang dirumuskan oleh Markowitz.

Kedua, diasumsikan investor cenderung menghindari risiko (yaitu jika menghadapi

pilihan dua pilihan investasi dengan tingkat pengembalian yang sama, maka dipilih

investasi dengan risiko yang lebih kecil).

Ketiga, diasumsikan investor akan memilih portofolio yang menawarkan pengembalian

tertinggi dengan tingkat risiko tertentu.

Keempat, diasumsikan selurh investor memiliki pengharapan yang sama dalam hal

pengembalian diharapkan, varians dan kovarians bagi aktiva berisiko. Asumsi ini disebut

dengan asumsi pengharapan sama.

Kelima, diasumsikan bahwa selurh investor memiliki periode waktu investasi yang sama.

Membentuk Portofolio Markowitz yang Efisien

8

Page 9: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Teknik pembentukan MEP dari sejumlah besar saham membutuhkan sejumlah besar

perhitungan. Dalam portofolio sekuritas G, ada kovarians unik (G2-G)/2. Oleh karena itu,

untuk portofolio dari 50 sekuritas, ada 1.224 kovarians yang harus diperhitungkan.

Sedangkan bagi 100 sekuritas, ada 4.950 kovarians. Lebih jauh lagi, untuk mencari portofolio

dengan risiko terkecil pada setiap tingkat pengembalian, harus digunakan tehnik perhitungan

matematis yang disebut program pengkuadratan(quadratic programming = QP) dan pakai

computer. Tehnik QP sendiri tidak akan dibahas. Bagaimanapun, masih dimungkinkan untuk

mengilustrasikan gambaran umum pembentukan MEP dengan menggunakan portofolio dua

aktiva yang terdiri dari saham C dan saham D.

Ingat kembali bahwa bagi dua aktiva, saham C dan D pada Tabel 4-1.

Tabel 4-1. Pengembalian Diharapkan dari Portofolio dan Deviasi Standar pada Berbagai

Proporsi Saham C dan D

Berdasarkan kombinasi saham C dan D yang ada, selanjutnya akan dimungkinkan

pengenalan terhadap gagasan pemikiran dari portofolio yang mungkin dan portofolio yang

efisien.

Portofolio yang Efisien dan Portofolio yang Mungkin

Portofolio yang mungkin adalah portofolio yang dapat dibentuk oleh investor dari

aktiva yang tersedia. Kumpulan portfolio yang mungkin disebut dengan serangkaian

portofolio yang mungkin digambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kombinasi risiko

dan pengembalian yang dapat dicapai dengan jalan membentuk portofolio dari kombinasi dua

aktiva yang tersedia. Dalam Gambar 4-1 serangkaian portofolio yang mungkin dinyatakan

sebagai kombinasi saham C dan D dengan E(Rp) dan SD (Rp) ditunjukkan pada Tabel 4-1

dan ditunjukkan oleh kurva 1-5

9

Page 10: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Jika dipertimbangkan untk membuat kombinasi lebih dari dua aktiva, maka rangkaian

portofolio yang mungkin tidak lagi berbentuk garis kurva, namun akan ditunjukkan sebagai

wilayah berbayang-bayang dalam gambar 4-2.

Berlawanan dengan portofolio yang mungkin, portofolio efisien Markowitz adalah

portofolio yang memberikan tingkat pengembalian tertinggi di antara portofolio yang

memberikan tingkat pengembalian tertinggi di antara portofolio yang ada dengan tingkat

risiko yang sama. Portofolio efisien Markowitz disebut juga mean-variance efficient

Markowitz. Jadi untuk setiap tingkat risiko terdapat portofolio efisien Markowitz. Kumpulan

dari seluruh portofolio efisien disebut kumpulan portofolio yang efisien Markowitz.

Hal ini dapat ditunjukkan secara grafis pada Gambar 4-1. Kombinasi saham C dan D

terletak pada bagian kurva 2-5 dalam gambar. Kombinasi saham C dan D yang efficient

Markowitz ini menawarkan pengembalian tertinggi dengan tingkat risko tertentu.

Gambar 4-3 juga menunjukkan kumpulan portofolio efisien Markowitz. Seluruh

portofolio pada kumpulan portofolio efisien Markowitz mengalahkann portofolio pada

wilayah berbayang-bayang.

10

Page 11: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

Kumpulan portofolio efisien Markowitz disebut kumpulan portofolio efisien

Markowitz karena secara grafis seluruh portofolio tersebut terletak pada batas serangkaian

portofolio yang mungkin yang memiliki pengembalian maksimal untuk tingkat risiko

tertentu. Setiap portofolio di atas kumpulan portofolio efisien Markowitz tidak dicapai.

Sedangkan portofolio di bawah kumpulan portofolio efisen Markowiz tidak sebaik portofolio

pada kumpulan portofolio Markowitz.

Memilih suatu Portofolio dalam Markowitz Efficient Frontier (MEF)

Setelah pembentukan MEF, langkah selanjutnya adalah menentukan portofolio yang

optimal. Seorang investor ingin mengelola salah satu portofolio dari MEF. Perhatikan bahwa

portofolio-portofolio pada MEF menunjukkan adanya timbal balik antara risiko dan

pengembalian. Jika suatu portofolio pada MEF berada semakin ke kanan, maka semakin

meningkat risiko yang dihadapinya demikian pula dengan pengembalian yang diharapkan.

Portofolio terbaik untuk dikelola adalah portofolio yang optimal.

Portofolio optimal seharusnya bergantung pada preferensi investor yang berkaitan

dengan trade-off antara risiko dan pengembalian yang dimilikinya. Sebagaimana yang

dijelaskan pada bagian awal bab ini, preferensi ini dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi

kegunaan.

Dalam gambar 4-3, ada tiga kurva indiferen menunjukkan kombinasi risiko dan

pengembalian yang diharapkan yang memberikan tingkat kegunaan yang sama. Semakin jauh

kurva indiferen dari suatu sumbu horizontal, semakin tinggi kegunaan/kepuasan.

Gambar 4-4. Pemilihan Portofolio yang Optimal dengan Kurva Indeferen yang Berbeda

11

Page 12: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

U1,U2,U3 = kurva-kurva yang tidak berbeda dengan U1<U2<U3

PMEF = portofolio yang optimal pada MEF

Ketidakmampuan dalam mengukur fungsi kegunaan bukan berarti teori yang ada

tidak baik. Maksudnya adalah pada saat investor membentuk MEF, investor secara subyektif

akan menentukan portofolio mana yang sesuai dengan toleransi risiko yang bersedia

dihadapinya.

MODEL INDEKS TUNGGAL: PENYEDERHANAAN ANALISIS PORTOFOLIO

Setelah membahas Markowitz, tentang bagaimana teori-teori portfolio modern,

efficient Frontier, dan pemilihan portfolio optimal, disini akan dibicarakan penyederhanaan

teori portfolio modern yang dikemukakan oleh Harry Markowitz pada tahun 1956.

penyederhanaan bukan hanya dalam artian input yang dipergunakan, tetapi juga bagaimana

menaksir input yang diperlukan untuk analisis.

Mean variance model mempunyai kelemahan dalam 2 hal. Pertama kita perlu

menaksir variabel yang sangat banyak kalau kita memebentuk portfolio dengan jumlah

sekuritas yang memadai. Sebgaia misal kalau portfolio kita terdiri dari 20 sekuritas, maka

kita perlu menaksir 20(20-1)/2 – 190 covariances. Kedua, nilai koefisien korelasi (yang

sangat penting untuk penentuan risiko portfolio) sangat sulit ditaksir dengan menggunakan

data historis. Artinya, koefisien korelasi periode yang lalu mungkin sekali sangat berbeda

dengan koefisien korelasi saat ini.

Model indeks tunggal mencoba mengatasi hal tersebut, model indeks tunggal

mendasarkan diri pada pemikiran bahwa tingkat keuntukngan suatu sekuritas dipengaruhi

oleh suatu tingkat keuntungan portfolio pasar. Dengan menggunakan model indeks tunggal

12

Page 13: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

bisa diredusir jumlah varibel yabg ditaksir. Asumsikan perubahan pasar bisa dinyatakan

sebagai tingkat keuntungan indeks pasar, maka tingkat keuntungan suatu saham bisa

dinyatakan sebagai berikut :

Ri = ai + βi Rm

Dalam hal ini:

Ri Adalah bagian dari tingkat keunutangan saham I yang tidak dipengaruhi oleh

perubahan pasar. Variabel ini merupakan variabel acak.

Rm Adalah tingkat keuntungan indeks pasar. Variabel ini merupakan variabel acak.

βi Adalah beta, yaitu parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada R i

kalau terjad perubahan pada Rm

Persamaan tersebut hanyalah memecah tingkat keuntungan suatu sahammenjadi 2

bagian, yaitu independen dari perubahan pasar dan yang dipengaruhi oleh pasar. βi

menunjukkan kepekaan tingkat suatu saham terhadap tingkat keuntungan indeks pasar. βi

sebesar 2 berarti bahwa kalau terjadi kenaikan (penurunan) tingkat keuntungan indeks pasar

sebesar 10% maka akan terjadi kenaikan (penurunan) Ri sebesar 20%.

Parameter ai menunjukkan komponen tingkat keuntungan yang tidak terpengaruhi

oleh perubahan indeks pasar. parameter ini bisa dipecah menjadi dua, yaitu αi (alpha) yang

menujukkan nilai pengharapan dari ai dan ei yang menunjukkan elemen acak dari ai. Dengan

demikian maka

ai = αi + ei

dan ei mempunyai nilai pengharapan sebesar nol. Persamaan tingkayt keuntungan suatu

saham sekarang dapat dinyatakan sebagai

Ri = ai + βi Rm+ ei

Persamaan di atas merupakan persamaan regresi linier sedrehana yang dihitung

dengan Ri sebagai variabel tergantung dan Rm sebagai variabel independen. Perhatikan sekali

lagi bahwa Rm dan ei adalah variabel random. Karena itu cov (ei , Rm) = 0. kemudian

13

Page 14: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

diasumsikan bahwa ei independen terhadap ei untuk setiap nilai i dan j, tau secara formal bisa

dinyatakan bahwa E(ei, ej) = 0.

Model indeks tunggal dapat kita ringkas sebagai berikut:

Persamaan dasar

Ri = ai + βi Rm+ ei Untuk setiap saham I = 1,…,N

Berdasarkan pembentukan persamaan

E(ei) = 0 Untuk setiap saham I = 1,…,N

Berdasarkan asumsi

(1) indeks tidak berkorelasi dengan unique return:

E[ei (Rm –E(Rm))] = 0 Untuk setiap saham I = 1,…,N

(2) Sekuritas hanya dipengaruhi oleh pasar

E(ei, ej) = 0 Untuk setiap saham I = 1,…,N dan j =1,…N

tetapi i ≠ j

Per definisi

(1) variance ei = E(ei)2 = σ ei2 Untuk semua saham I = 1,…,N

(2) variance Rm = σ m2

untuk sekuritas, penggunaan model indeks tunggal menhasilkan tingkat keuntungan

yang diharapkan, deviasi standar tingkat keuntungan dan covarinace antar saham sebagai

berikut

(1) Tingkat keuntungan yang diharapkan

E(Ri) = σ i + βi E(Rm)

(2) Variance tingkat keuntungan

14

Page 15: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

σ i2 = βi 2 σ m

2 + σ ei2

(3) Covariance tingkat keuntungan sekuritas i dan j

σ ij = βi βj σ m2

Perhatikan bahwa model tersebut menujukkan bahwa tingkat keuntungan yang

diharapkan terdiri daro dua komponen; bagian yang unik, yaitu dan σ i bagian yang

berhubungan dengan pasar, yaitu βi E(Rm). demikian juga Variance tingkat keuntungan terdiri

dari 2 bagian, yaitu risiko yang unik (σ ei2) dan risiko yang berhubungan dengan pasar βi 2 σ

m2. sebaliknya Covariance semata-mata tergantung pada risiko pasar.ini berarti model indeks

tunggal menunjukkan bahwa satu-satunya alasan mengapa saham-saham “bergerak bersama”

adalah bereaksi terhadap gerakan pasar.

Dengan menggunakan model indeks tunggal bisa diredusir jumlah variabel yang

ditaksir, karena tidak perlu lagi ditaksir koefisien korelasi untuk menaksir deviasi standar

portfolio. Disamping itu, betajuga merupakan variabel yang relatif stabil. Dengan

menggunakan modifikasi tertentu, beta historis nampaknya bisa dipergunakan untuk

memperkirakan beta di masa yang akan datang dengan cukup baik. Akhirnya, beberapa

variabel fundamental nampaknya bisa diidentifikasikan sehingga lebih memudahkan untuk

memperkirakan beta di masa yang akan datang.

BAB III

15

Page 16: Kelompok 6 - Pemilihan Portofolio Yang Optimal (Word)

PENUTUP

Kesimpulan

Alternatif investasi modal sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi pasar modal yang

mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan harga saham yang terjual belikan.

Rationalitas investor dapat diukur sejauhmana mereka dapat menentukan pilihannya untuk

mendapatkan hasil yang maksimum pada tingkat risiko tertentu. Para investor secara rasional

akan mencari portofolio yang memberikan Return maksimal pada risiko minimal.

Dengan menghitung koefisien beta yang mencerminkan tingkat risiko dan tingkat

return masing-masing saham yang diamati, dengan diketahuinya tingkat return saham dan

koefisien beta, kita dapat menentukan exess returns to beta (ERB) yang. mencerminkan

tingkat keuntungan yang sangat mungkin dapat dicapai. Langkah selanjutnya untuk

mendapatkan kandidat portofolio kuat, diperoleh dengan membandingkan antara ERB dengan

Cut off Rate untuk menghasilkan saham-saham yang memiliki tingkat return yang tinggi dan

risiko yang minimal untuk mengeliminir risiko tidak sistematis. Dari analisis portfolio

tersebut, kita dapat menentukan proporsi dana vang diinvestasikan, dengan cara membagi

persentase tingkat return dengan total proporsi investasi.

16