Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 3

17
PELAYANAN RUANG INTENSIF 1. Disediakan dan diberikan kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat khusus, memerlukan pantauan ketat dan terus menerus serta tindakan segera, tujuannya menurunkan angka kematian dan kesakitan 2. Ruang perawatan yang terpisah yang dikelola secara khusus dengan kegawatan yang mengancam nyawa akibat penyakit, pembedahan atau trauma dan diharapakan dapat disembuhkan (reversible) dan menjalani kehidupan sosial dengan terapi intensif yang menunjang (support fungsi vital tubuh)selama masa kegawatan.

description

Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 3

Transcript of Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 3

  • PELAYANAN RUANG INTENSIF

    Disediakan dan diberikan kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat khusus, memerlukan pantauan ketat dan terus menerus serta tindakan segera, tujuannya menurunkan angka kematian dan kesakitan

    2. Ruang perawatan yang terpisah yang dikelola secara khusus dengan kegawatan yang mengancam nyawa akibat penyakit, pembedahan atau trauma dan diharapakan dapat disembuhkan (reversible) dan menjalani kehidupan sosial dengan terapi intensif yang menunjang (support fungsi vital tubuh)selama masa kegawatan.

  • Perawatan Intensif

    Terapi suportif dengan obat dan alat meliputi fungsi pernafasan, sirkulasi, sistem saraf pusat, sistem pencernaan, ginjal yang bertujuan agar ancaman kematian dapat dikurangi dan harapan sembuh kembali normal dapat meningkat

    3. UPTT (Unit Pelayanan Tingkat Tinggi) = High Care Unit unit yang tidak memerlukan peralatan canggih tetapi memerlukan kewaspadaan tinggi

    Pelayanan lanjutanpasca ICU (pasien transit) sebelum pindah ruangan

  • Tingkatan ICU

    ICU Primer

    Pelayanan yang mampu memberikan pengelolaan resusitasi ,ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana selama beberapa jam

    B. ICU Sekunder

    Standart ICU umum, ventilasi mekanik lebih lama tetapi tidak terlalu kompleks

    C. ICU Tersier

    Pelayanan ICU tertinggi, tunjangan hidup multi sistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tidak terbatas, mempunyai dukungan laboratorium, pasien harus dirujuk oleh spesialis intensif care

  • PERALATAN DI RUANG ICU

    Tempat tidur khusus

    Alat pengukur tekanan darah

    Pulse Oxymetri

    EKG

    Alat pengukur tekanan vena sentral

    Alat pengukur suhu

    Suction sentral

    Ventilasi manual

    Peralatan akses vaskuler

    Ventilator

    O2 sentral

  • Peralatan ICU

    12. Lampu tindakan

    13. Defibrilator dan alat pacu jantung

    14. Peralatan drain toraks

    15. Emergency trolley

    16. Pumpa infus, dan syringe pump

    17.Monitor tekanan darah

    18.Monitor tekanan darah sentral

    19.Monitor tekanan darah pulmonalsis

    20.Kapnograf

    21. Broncoscopi

    22. Ecokardiografi

    23. EEG

    24. Hemodialisa

  • Persaratan Ruang ICU

    1. 12 16 m/ tempat tidur (tertutup)

    2. 16-20 m /tempat tidur (terbuka)

    3.Jarak antara tempat tidur 2m

    4. Tempat tidur mudah dirubah posisi

    5. Peralatan medis mudah dicapai

    6. Cukup tersedia obat-obatan

    7. Ruang perawatan memudahkan perawat mengawasi mengelola pasien

    8. Ruang ber AC

    9. Dekan dengan kamar operasi

    10. Ada sistem alarm

    11. Cukup ruangan peralatan sterilisasi

  • Peralatan ICU

    12. Ada cadangan sumber tenaga listrik darurat

    13. Ada ruangan konsultasi untuk keluarga dengan petugtas

  • Kualifikasi Ka. Keperawatan
    Pelayanan Intensif

    Perawat lulusan D-3 Keperawatan/ S-1 Keperawatan

    Mempunyai sertifikat pelatihan perawat ICU

    Masa kerja di ICU > 5 tahun

    Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Perawat Intensif

    Ratio perawat : pasien 1 : 1

    Perawat intensif berjumlah 80 %

  • KONSEP HOLISTIK PADA PRAKTIK ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

    Asuhan keperawatan kritis kemampuan menyesuaikan situasi kritis dengan kecepatan dan ketepatan yang selalu tidak dibutuhkan pada situasi keperawatan lain.Esensi asuhan keperawatan kritis tidak berdasarkan pada lingkungan yang khusus atau alat-alat khusus tetapi pada proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada pemahaman yang sungguh-sungguh tentang fisiologik dan psikologik
  • Langkah-Langkah Proses Keperawatan

    Mengumpulkan informasiMenentukan diagnosa keperawatan A/PMengidentifikasi hasil yang dapat dikur dan menggambarkan respon pasienMengembangkan intervensiMengevaluasiMenilai rencana keperawatan

    CONTOH :

    Nyeri sehubungan dengan interupsi aliran darah ke pankreas; edema dan distensi pankreas; iritasi peritoneal karena aktivitas enzim eksokrin pankreas

  • Kerangka Kerja Holistik

    1.Konsep Hirarki Kebutuhan Manusia2. Adaptasi3. Perlindungan pasien Perawat sebagai advokat pasien4. Asuhan keperawatan

    PERAWAT SEBAGAI ADVOKAT PASIEN

    1.Menghindari penambahan beban pasien

    2. Meningkatkan rasa aman pasien

    3. Mewakili pasien dalam menghadapi semua tekanan dari berbagai pihak

  • Konsep Psikososial

    STRESS DAN PRILAKU KOPING

    STRESSKeadaan Tegang Prilaku Koping

    Tdk EfektifEfektif

    Peningkatan Kebutuhan Energi

    Penurunan Keadaan Tegang

    Peningkatan Keadaan TegangEnergi bebas

  • Stress :
    suatu stimulus yang mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi fisiologik dan psikologik

    Ansietas ketidakseimbangan atau tegangan yang cepat mengusahakan koping, terjadi bila :

    ancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali,perasaan kehilangan fungsi dan harga diri, kegagalan membentuk pertahanan, perasaan terisolasi, takut mati

    Koping suatu transaksi antara orang dengan lingkungan Tujuan asuhan keperawatan meningkatkan keseimbangan fisiologik dan emosional
  • Respon Terhadap Kehilangan

    1. Terkejut dan tidak percaya (mengingkari)

    Bila pasien mengingkari, perawat menunjukkan penerimaan dengan; nada suara, ekspresi wajah yang sesuai, menggunakan sentuhan, refleksikan pernyataan yang tidak akurat, menghindari lelucon.

    2. Mengembangkan kesadaran

    Perawat harus memberikan dukungan perasaan dasar harga diri pasien dan memungkinkan serta mendorong ekspresi marah secara langsung.Perawat dapat menciptakan penuangan rasa marah dengan mendengarkan.

    3. Restitusi (perilaku baru)

    mengesampingkan marah dan pertahanannya serta mulai mengatasi kehilangan secara konstruktif. Tingkat emosional / kesedihan dan menangis terjadi pada fase ini

  • Perawat harus mendukung terjadinya adaptasi, mendengarkan pasien, mempertimbangkan pasien bertemu seseorang yang telah berhasil beradaptasi dengan trauma yang sama.Dukungan dari perawat untuk mengidentifikasi dan mengetahui perubahan yang meningkat pada adaptasi terhadap penyakit

    4. Resolusi (perubahan identitas)

    Perawat membantu pasien mencapai rasa harha diri untuk memperbaiki identitas. Perawat harus mendorong respons emosional positif pada keadaan perubahan yang baru.

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN
    Berduka Dan Kehilangan

    Koping tidak efektif b/d depresi

    ekspresikan kemungkinan perasaan perawat dalam situasi yang sama, gunakan sentuhan yang lembut dan duduk tenang disampingnya, akui reaksi pasien sebagai hal yang normal (manusiawi)

    Ketidakberdayaan b/d kehilangan, cedera fisik dan ketidakmampuan

    membiarkan pasien untuk memilih

    Berduka b/d kehilangan

    kaji tahap berduka pasien, berikan informasi yang jujur dengan istilah sederhana, upayakan harapan dengan membiarkan pasien mengetahui waktu akan menurunkan rasa nyeri

  • Perubahan proses keluarga b/d dampak penyakit kritis anggota keluarga pada sistem keluarga