Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 3
-
Upload
ronny-simatupang -
Category
Documents
-
view
219 -
download
2
description
Transcript of Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 3
-
PELAYANAN RUANG INTENSIF
Disediakan dan diberikan kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat khusus, memerlukan pantauan ketat dan terus menerus serta tindakan segera, tujuannya menurunkan angka kematian dan kesakitan2. Ruang perawatan yang terpisah yang dikelola secara khusus dengan kegawatan yang mengancam nyawa akibat penyakit, pembedahan atau trauma dan diharapakan dapat disembuhkan (reversible) dan menjalani kehidupan sosial dengan terapi intensif yang menunjang (support fungsi vital tubuh)selama masa kegawatan.
-
Perawatan Intensif
Terapi suportif dengan obat dan alat meliputi fungsi pernafasan, sirkulasi, sistem saraf pusat, sistem pencernaan, ginjal yang bertujuan agar ancaman kematian dapat dikurangi dan harapan sembuh kembali normal dapat meningkat
3. UPTT (Unit Pelayanan Tingkat Tinggi) = High Care Unit unit yang tidak memerlukan peralatan canggih tetapi memerlukan kewaspadaan tinggi
Pelayanan lanjutanpasca ICU (pasien transit) sebelum pindah ruangan
-
Tingkatan ICU
ICU Primer
Pelayanan yang mampu memberikan pengelolaan resusitasi ,ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana selama beberapa jam
B. ICU Sekunder
Standart ICU umum, ventilasi mekanik lebih lama tetapi tidak terlalu kompleks
C. ICU Tersier
Pelayanan ICU tertinggi, tunjangan hidup multi sistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tidak terbatas, mempunyai dukungan laboratorium, pasien harus dirujuk oleh spesialis intensif care
-
PERALATAN DI RUANG ICU
Tempat tidur khusus
Alat pengukur tekanan darah
Pulse Oxymetri
EKG
Alat pengukur tekanan vena sentral
Alat pengukur suhu
Suction sentral
Ventilasi manual
Peralatan akses vaskuler
Ventilator
O2 sentral
-
Peralatan ICU
12. Lampu tindakan
13. Defibrilator dan alat pacu jantung
14. Peralatan drain toraks
15. Emergency trolley
16. Pumpa infus, dan syringe pump
17.Monitor tekanan darah
18.Monitor tekanan darah sentral
19.Monitor tekanan darah pulmonalsis
20.Kapnograf
21. Broncoscopi
22. Ecokardiografi
23. EEG
24. Hemodialisa
-
Persaratan Ruang ICU
1. 12 16 m/ tempat tidur (tertutup)
2. 16-20 m /tempat tidur (terbuka)
3.Jarak antara tempat tidur 2m
4. Tempat tidur mudah dirubah posisi
5. Peralatan medis mudah dicapai
6. Cukup tersedia obat-obatan
7. Ruang perawatan memudahkan perawat mengawasi mengelola pasien
8. Ruang ber AC
9. Dekan dengan kamar operasi
10. Ada sistem alarm
11. Cukup ruangan peralatan sterilisasi
-
Peralatan ICU
12. Ada cadangan sumber tenaga listrik darurat
13. Ada ruangan konsultasi untuk keluarga dengan petugtas
-
Kualifikasi Ka. Keperawatan
Pelayanan IntensifPerawat lulusan D-3 Keperawatan/ S-1 Keperawatan
Mempunyai sertifikat pelatihan perawat ICU
Masa kerja di ICU > 5 tahun
Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Perawat Intensif
Ratio perawat : pasien 1 : 1
Perawat intensif berjumlah 80 %
-
KONSEP HOLISTIK PADA PRAKTIK ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS
Asuhan keperawatan kritis kemampuan menyesuaikan situasi kritis dengan kecepatan dan ketepatan yang selalu tidak dibutuhkan pada situasi keperawatan lain.Esensi asuhan keperawatan kritis tidak berdasarkan pada lingkungan yang khusus atau alat-alat khusus tetapi pada proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada pemahaman yang sungguh-sungguh tentang fisiologik dan psikologik -
Langkah-Langkah Proses Keperawatan
Mengumpulkan informasiMenentukan diagnosa keperawatan A/PMengidentifikasi hasil yang dapat dikur dan menggambarkan respon pasienMengembangkan intervensiMengevaluasiMenilai rencana keperawatanCONTOH :
Nyeri sehubungan dengan interupsi aliran darah ke pankreas; edema dan distensi pankreas; iritasi peritoneal karena aktivitas enzim eksokrin pankreas
-
Kerangka Kerja Holistik
1.Konsep Hirarki Kebutuhan Manusia2. Adaptasi3. Perlindungan pasien Perawat sebagai advokat pasien4. Asuhan keperawatanPERAWAT SEBAGAI ADVOKAT PASIEN
1.Menghindari penambahan beban pasien
2. Meningkatkan rasa aman pasien
3. Mewakili pasien dalam menghadapi semua tekanan dari berbagai pihak
-
Konsep Psikososial
STRESS DAN PRILAKU KOPING
STRESSKeadaan Tegang Prilaku Koping
Tdk EfektifEfektif
Peningkatan Kebutuhan Energi
Penurunan Keadaan Tegang
Peningkatan Keadaan TegangEnergi bebas
-
Stress :
Ansietas ketidakseimbangan atau tegangan yang cepat mengusahakan koping, terjadi bila :
suatu stimulus yang mengakibatkan ketidakseimbangan fungsi fisiologik dan psikologikancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali,perasaan kehilangan fungsi dan harga diri, kegagalan membentuk pertahanan, perasaan terisolasi, takut mati
Koping suatu transaksi antara orang dengan lingkungan Tujuan asuhan keperawatan meningkatkan keseimbangan fisiologik dan emosional -
Respon Terhadap Kehilangan
1. Terkejut dan tidak percaya (mengingkari)Bila pasien mengingkari, perawat menunjukkan penerimaan dengan; nada suara, ekspresi wajah yang sesuai, menggunakan sentuhan, refleksikan pernyataan yang tidak akurat, menghindari lelucon.
2. Mengembangkan kesadaranPerawat harus memberikan dukungan perasaan dasar harga diri pasien dan memungkinkan serta mendorong ekspresi marah secara langsung.Perawat dapat menciptakan penuangan rasa marah dengan mendengarkan.
3. Restitusi (perilaku baru)mengesampingkan marah dan pertahanannya serta mulai mengatasi kehilangan secara konstruktif. Tingkat emosional / kesedihan dan menangis terjadi pada fase ini
-
Perawat harus mendukung terjadinya adaptasi, mendengarkan pasien, mempertimbangkan pasien bertemu seseorang yang telah berhasil beradaptasi dengan trauma yang sama.Dukungan dari perawat untuk mengidentifikasi dan mengetahui perubahan yang meningkat pada adaptasi terhadap penyakit
4. Resolusi (perubahan identitas)
Perawat membantu pasien mencapai rasa harha diri untuk memperbaiki identitas. Perawat harus mendorong respons emosional positif pada keadaan perubahan yang baru.
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Koping tidak efektif b/d depresi
Berduka Dan Kehilanganekspresikan kemungkinan perasaan perawat dalam situasi yang sama, gunakan sentuhan yang lembut dan duduk tenang disampingnya, akui reaksi pasien sebagai hal yang normal (manusiawi)
Ketidakberdayaan b/d kehilangan, cedera fisik dan ketidakmampuanmembiarkan pasien untuk memilih
Berduka b/d kehilangankaji tahap berduka pasien, berikan informasi yang jujur dengan istilah sederhana, upayakan harapan dengan membiarkan pasien mengetahui waktu akan menurunkan rasa nyeri
-
Perubahan proses keluarga b/d dampak penyakit kritis anggota keluarga pada sistem keluarga