Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
Click here to load reader
Transcript of Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 1/12
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIENLUKA GANGGREN DIABETIKUM
A. Pendahuluan
Diabetes Militus adalah penyakit gangguan metabolisme karbo-hidrat yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah. Berbagai komplikasi dapat terjadi salah
satunya adalah luka ganggren yang merupakan komplikasi kronis dan umumnya terjadi
pada kaki. Menurut Bruner and Suddarth ( 2001) terdapat penyebab yang memi!u
terjadinya luka gangrene pada kaki yaitu" #eoropati$ gangguan %askuler dan penurunan
daya tahan tubuh. Menurut Study di &S' * penyandang Diabetes(DM) memiliki
masalah pada kaki yaitu ganggren dan ++* diantaranya harus menjalani ra,at mondok.
Selanjutnya Study tersebut menyebutkjan 0 * beresiko menjalani amputasi
( Bruner and Sudrth 2001).Menurut Street$ deyson and /ebster ( 1 ) menyebutkanpera,atan luka ganggren membutuhkan biaya yang mahal dengan ,aktu penyembuhan
luka sekitar 2- bulan
B. Definisiuka kaki merupakan kejadian yang sering terjadi pada pasien DM$ akibat #europati
yang menyababkan hilangnya sensasi$ bullae atau kallus$ diikuti oleh penurunan
sirkulasi darah dan penurunan system imunitas tubuh ( Bruner and Sudarth$ 2001).
3anggren atau pemakan luka dide4inisikan sebagai jaringan nekrotik atau jaringan mati
yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh
sehingga supplay darah terhenti$ dapat terjadi sebagai akibat proses implamasi yang
memanjang$ perlukaan ( digigit serangga$ ke!elakaan kerja atau terbakar)$ proses
degenerati%e ( arteiosklerosisi) atau gangguan metaboli! seperti DM ( tabet$ 10).
C. Patfisil!i Lu"a Gan!!#en Dia$etes % B#une# and Sudda#th& '(()*
Da$etes Militus
NeuropatiPenurunan
system
imunitas
Vaskuler
Motorik- atropi
-Deformitas- tekananber- LebihanpdPlantar
Kallus
Sensor
ik-kehilangan
Sensasi
Ektremitas
-Traumatidakterasa
Otono
m -keringatkrng!
- kulitkrng"timbul#sura
penurunan sarafsimpatetik
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 2/12
Ma"# +as"ule# ,i"#+as"ule#
arteriosklerosis pe nurunan
penipisan -
struktur dinding membrane
kapiler darah
penyumbatan pemb darah besar
iskemia pe aliran darah
edema
5emampuan kekosit unkMenghan!urkan bakteri menurun
6eningkatan terjadi in4eksi Berkurangnya nutrisi pd aliran drh
&lserasi kaki diabetikum
3anggren
amputasi
D. Pen!"a-ian
6engkajian dilakukan se!ara holisti!$ komprehensi4 meliputi bio psiko sosial dan
spiritual dengan metode inspeksi$ palpasi 7ahapan pengkajian pada luka ganggren
sebagai berikut
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 3/12
$! Pen!"a-ian Lu"a
a. L"asi / Leta" lu"a
6engkajian lokasi 8 letak luka penting sebagai indikator terhadap kemungkinan
penyebab tejadinya luka dan memudahkan edu!asi pada pasien$ sehingga kejadian
luka dapat diminimalkan khususnya luka ganggren diabetik. Misalnya " pasien
datang ke 9S dengan letak luka pada ibu jari kaki$ kemungkinan penyebabnya
adalah pemakaian sepatu yang terlalu sempit ( ketat) sehingga terjadi penekanan
oleh sepatu.
$. Stadiu, Lu"a
Se!ara umum stadium luka dibedakan sebagai berikut"
)* Be#dasa#"an anat,i "ulit % P#essu#e ul0e#s 1anel& )22(*
L%K& '&N''(EN
D)&*ET)K
Status
infeksi
Lokassi " letak
luka
Stadium
luka
Status
neurologi
Status
+askuler
*entuk " ukuran
luka
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 4/12
a) 6artial thi!kness yaitu hilangnya lapisan epidermis hingga lapisan dermis
paling atas.
b) 6ull thi!kness yaitu hilangnya lapisan dermis hingga lapisan sub!utan.
Stadium : " kulit ber,arna merah$ belum tampak adanya lapisan epidermis
yang hilang
Stadium :: " ;ilangnya lapisan epidermis < le!et sampai batas dermis paling
atas.
Stadium ::: " 9usaknya lapisan dermis bagian ba,ah hingga lapisan
sub!utan.
Stadium :% " 9usaknya lapisan subkutan hingga otot dan tulang.
'* Be#dasa#"an 3a#na dasa# lu"a % Nethe#lands 3unn0a#e 0nsultant
s0iet4&)256*
a) 9ed ( Merah) " merupakan jaringan sehat$ granulasi <
epitilisasi$ %askuler baik mungkin luka akan ber,arna
pink$ merah$ merah tua.
b) =ello, ( kuning) " uka ber,arna kuning muda$ kuning
kehijauan$ kuning tua ataupun kuning ke!oklatan$
merupakan jaringan mati yang lunak$ 4ibrinolitik$ dan
a%askulerisasi.
!) Bla!k ( ;itam) " jaringan nekrotik dan a%skularisasi.
) Stadium ,agner ( khusus luka ganggren diabeti!) "
a) Super4i!ial ul!ers"
- Stadium 0" 7idak terdapat lesi$ kulit dalam keadaan
baik$ tetapi dengan bentuk tulang kaki yang
menonjol < !har!ot arthropathies.
- Stadium :" ;ilangnya lapisan kulit hingga dermis 8
kadang tampak tulang menonjol.
b) Deep &l!ers "
- Stadium :: " esi terbuka dengan penetrasi ke tulang atau tendo
disertai goa.
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 5/12
- Stadium ::: " 6enetrasi dalam$ osteomylitis$ plantar abses atau in4eksi
hingga tendon
!) 3anggren "
Stadium :> " Seluruh kaki dalam kondisi nekrotik ( ganggren ).
0. Bentu" / U"u#an Lu"a
6engkajian bentuk 8 ukuran luka dilakukan dengan pengukuran dimensi atau
dengan photographer untuk menge%aluasi kemajuan proses penyembuhan luka. ;al
yang harus diperhatikan dalam pengkajian bentuk 8 ukuran luka adalah alat ukur
yang tepat$ hindari in4eksi nosokomial bila alat ukur tersebut digunakan berulang kali.
Misalnya " ?ika mengukur kedalam luka < goa pada luka$ gunakan alat ukur kapas lidi
< pinset steril sekali pakai..
1) 6engukuran uka dengan 7iga Demensi
6engukuran ini mempergunakan arah jarum jam. Dilakukan dengan mengkaji
panjang$ lebar dan kedalamam luka$ hal ini ,ajib dilaksanakan oleh pera,at
untuk menilai ada< tidaknya goa ( sinus tra!kat atau undermining) yang
merupakan !iri khas luka ganggren diabetik. &kur kedalaman luka dengan
mempergunakan lidi kapas < pinset steril dengan hati-hati dengan arah
pengukuran searah jarum jam.
12
11 1
10 2
@ +
' 0, di -a, 7
Kete#an!an
a). 2 !m " lokasi goa yang terdapat di jam dengan kedalaman luka 2 !m
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 6/12
b). A 2 !m " adalah panjang !m A lebar luka 2 !m
!). 1 !m " adalah kedalaman luka.
d. Status 8as"ule#.
1) 6alpasi.
Status per4usi dinilai dengan melakukan palpasi pada daerah tibia dan dorsalis
pedis untuk menilai ada < tidaknya denyut nadi ( arteri dorsalis pedis ) 6ada
pasien dengan lanjut usia ( lansia) terkadang sulit diraba$ jalan keluarnya dapat
menggunakan alat stetoskope ultra soni! dopler
2) apillery 9e4ill
Merupakan ,aktu pengisian ka%iler dan di e%aluasi dengan memberi tekanan
pada ujung jari atau ujung kuku kaki ( ektremitas ba,a$ setelah tampak
kemerahan atau putih bila dilakukan penekanan pada ujung kuku. 6ada
beberapa kondisi menurunnya atau bahkan hilangnya deng nadi$ pu!at$ kulit
dingin merupakan indikasi iskemia ( arteri insu4gi!ien!y ) dengan !apillary re4ill
lebih dari +0 detik.
Ca1ille#4 #e1ill%dasa# dala, ,e,1e#"i#a"an "e0e1atan ali#an da#ah9
1e#fusi*
) dema
- Normal $,-$ detik!
- )skemia $- . detik
- )skemia berat .- /,detik
- )skemia sangat berat
lebih dari /,dtk
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 7/12
Merupakan penilaian ada< tidaknya edema dengan melakukan penekanan
dengan jari tangan pada tulang yang menonjol umumnya pada tibia
malleolus.5ulit < jaringan yang mengalami edema tampak lebih !oklat kemerahan
atau mengkilat$ adanya edema menunjukkan gangguan aliran darh balik %ena.
Tin!"at Ede,a
+) 7emperatur 5ulit
7emperatur pada kulit member in4ormasi tentang kondisi per4usi jaringan dan
4ase in4lamasi serta merupakan %ariable penting dalam menilai adanya
peningkatan atau penurunan per4usi jaringan terhadap tekanan ( ransangan
tekanan ). ara melakukan penilaian dengan melakukan palpasi < menempelkan
punggung tangan pada kulit sekitar luka 8 membandingkan dengan kulit bagian
lain yang sehat.
e. Status Neu#l!i
6engkajian status neurologi penting pada pasien diabetis melirus untuk menilai
4ungsi motorik$ sensorik$ dan sara4 otonom. 6ada motorik lakukan inspeksi pada
bentuk kaki seperti jari2 telapak kaki yg menonjol$ adanya kallus karena penekanan
se!ara terus menerus yang dapat menjadi luka. 6enilaian sensorik dapat berupa
baal$ kesemutan$ dilakukan dengan !ara melakukan palpasi < sentuhan pada jari2
satu persatu $ telapak kaki dan anjurkan pasien untuk memejamkan mata$ hal ini
dilakukan untuk menilai sensiti%itas pada ekstremitas ba,ah$ selanjutnya penilaian
otonom dilakukan dg !ara inspeksi pada kaki se!ara seksama terhadap adanyakekeringan$ luka<le!et kulit terkelupas akibat berkurangnya pengeluaran keringat
( kekeringan)
f. Infe"si.
, 0 ,12 3m 4 $
5 medle6
,12 0 $1. 3m 4 .
5 moderate6
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 8/12
6sedomonas dan stapilo!o!!us aureus merupakan mikroorganisme patogn yang
paling sering mun!ul pada luka ganggren 8 merupakan jenis luka kronis yang
terkontaminasi$ adanya kolonisasi bakteri mengindikasikan luka tersebut telah
terin4eksi. uka yang telah terin4eksi menunjukkan adanya in4eksi se!ara"
1) :n4eksi Sistemik" 6ada pemeriksaan laboratorium $ adanya peningkatan jumlah
leukosit (lekositosis) lebih dari batas normal$ dan peningkatan < penurunan suhu
tubuh.
2) okal :ns4eksi
7ampak peningkatan jumlah eksudat$ berbau tidak sedap$ penurunan
%askularisasi$ adanya jaringan nekrotik< slough$ eritema< kemerahan pada kulit
sekitar luka$ terba hangat< panas dan nyeri tekan setempat.:n4eksi dapat
meluas dg !epat hingga tulang ( osteomylitis) dapat dilihat dg C-rays) atau
bahkan adanya krepitasi pada daerah luka mengindikasikan adanya gas
ganggren ( sangat berbahaya 8 menular) pera,at ,ajib ,aspada gunakan
alat pelindung diri saat pengkajian luka. 6emerikasaan kultur pus < darah
merupakan rekomendasi untuk pemberian antibiotika oleh dokter.
Tehni" Pen!a,$ilan Kultu# Pus
igEag tehnik
7u3i luak dg Na3l,189"diamkan -$, mnt sampai
3airan eksudat keluarLakukan teknik pengambilan
pus dg :ig-:ag 5 $,; s<ab6dg tehnik steril 5 dg lidi
kapas steril6Simpan dlm tempat steril "
segera kirim kelaboratorium
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 9/12
'. Dia!nsa "e1e#a3atan
Diagnosa kepera,atan yang mungkin mun!ul pada pasien dengan luka ganggren
diabeti! "
a. :n4eksi b<d neuro%ati$ menurunnya kemampuan lekosit dalam menghan!urkan
mikroorganisme$ gg %askularisasi sekunder terhadap diabetis mellitus.
b. emas b< d kurangnya pengetahuan terhadap pera,atan kaki< luka gangren
diabetik$ resiko amputasi.
:. I,1le,entasi % 1enatala"sanaan lu"a*
a. 7ujuan penatalaksanaan luka ganggren diabeti! adalahF
1) Mengurangi atau menghilangkan 4a!tor penyebab
2) Gptimalisasi suasana lingkungan luka dalam kondisi lembab ( he%y et al$
1)
) Support the host ( nutrisi$ !ontrol gula darah$ !ontrol 4a!tor penyerta)
+) 7ingkatkan edukasi pada pasien
b. 6era,atan uka"
1) Men!u!i luka
Men!u!i luka merupakan hal terpenting untuk meningkatkan < memperbaiki
dan memper!epat proses penyembuhan 8 menghindari in4eksi$ proses
pen!u!ian luka bertujuan untuk membuang jaringan nekrotik$ !airan luka
yang berlebihan$ sisa balutan$ dan sisa metaboli! tubuh pada permukaan
luka.
airan terbaik dan teraman untuk men!u!i luka adalah !airan nontoksik
misalnya #a!l 0$*. 6enggunaan hydrogen peroksida $ larutan hipoklorit
sebaiknya hanya digunakan pada jaringan nekrotik dan tidak digunakan pada
jaringan granulasi.airan antisepti! seperti pro%ine iodine sebaiknya hanya
digunakan saat luka terin4eksi dan harus dilakukan pembilasan kembali dg
#a!l 0$*.
2) Debridement ( nekrotomi)Debridement ataupun nekrotomi adalah membuang jaringan nekrotik < slough
pada luka. Se!ara alami tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrotik<
slough yang menempel pada luka ( peristi,a autolysis ) namun daerah pada
luka ganggren merupakan hal yg prinsip harus dilakukan untuk memper!epat
proses epitilisasi < granulasi. ;al yang menjadi perhatian pera,at saat
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 10/12
melakukan nekrotomi adalah pembuluh darah ( jangan sampai merusak
pembuluh darah) bila ragu-ragu lakukan kelaborasi dengan tim medis untuk
tindakan debridement di ruang bedah.
) 6era,atan kulit di sekitar luka
Melindungi kulit disekitar luka adalah penting untuk menghindari terjadinya
luka baru karena pada pera,atan luka kronis seperti luka ganggren diabetes
pembalutan akan membutuhkan ,aktun yang !ukup lama$ pengunaan Ein!
oksida salep !ukup e4ekti4 untuk melindungi kulit sekitar luka dari !airan <
eksudat$ hanya memerlukan biaya yg !ukup mahal.&ntuk meminimalkan nya
pera,at dapat melakukan pen!u!ian kulit sekitar luka dg #a!l 0$*$ bila
eksudat berlebihan pertimbangkan untuk mengganti balutan 2 kali
sehari$ untuk kulit yang kering beri lotion atau minyak.
+) 6emilihan jenis balutan
6emilihan jenis balutan bertujuan untuk mempertahankan suasana
lingkungan luka dalam keadaan lembab$ memper!epat proses
penyembuhan$ absorpsi eksudat < !airan luka yg keluar berlebihan dan
membuang jaringan nekrotik< slough ( support autolisis). ?enis balutan topi!al
terapi ( o!!lusi%e dressing) antara lain"
a) 'bsorbent dressing " jenis ini dapat menyerap jumlah !airan luka paling
banyak$ ber4ungsi sebagai hemostatis tubuh jika terjadi perdarahan dan
merupakan barier terhadap kontaminasi oleh pseudomonas.
b) ;idro a!ti4 gel" adalah jenis topi!al terapi yang membantu proses
peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh sendiri ( support autolitik
debridement) !ontoh" duoderm gel
!) ;idro !olloid " jenis balutan ini ber4ungsi untuk mempertahankan luka
dalam keadaan lembab$ melindungi luka dari trauma dan menghindarkan
kontaminasi$ digunakan pada keadaan luka ber,arna merah.
?enis balutan o!!lusi%e dressing seperti yang diuraikan diatas mampu
mempertahankan lingkungan luka dalam keadaan kelembaban yg optimal$saat penggantian balutan akan tampak peluruhan jaringan nekrotik < slough
dg dasar luka bersih$ namun pembalut tersebut memerlukan biaya yang
!ukup mahal dan tim kesehatan lain belum seluruhnya tersosialisasi
sehingga terkadang menjadi perdebatan ( di 9umah sakit yg memiliki enter
luka seperti 9S Darmais sudah laEim dipergunakan). &ntuk
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 11/12
mempertahankan kelembaban luka dan meminimalkan biaya dapat
dipergunakan kassa steril biasa ( !on%entional) dengan madu sebagi topi!al
terapi dengan justi4ikasi bah,a madu mengandung potassium sebagai anti
septik $ bersi4at absorbent ( menarik !airan luka) hal ini terjadi karena adanya
perbedaan osmolalitas antara madu dan !airan tubuh( !airan luka ) sehingga
madu dapat menarik !airan pada luka serta dapat mempertahankan
kelembaban luka ( jer%is$ D$ 200).
6. E+aluasi Hasil
6enting dilakukan untuk menilai progresi4itas proses penyembuhan$ pera,at
melakukan e%aluasi proses setiap selesai melakukan tindakan pera,atan luka <
ganti balutan$ dan e%aluasi hasil dapat dilakukan + - mg. ?ika dalam kurun
,aktu tersebut belum menunjukkan kemajuan seyogyanya dilakukan pengkajian
ulang se!ara menyeluruh. %aluasi dilakukan se!ara obyekti4 melalui
pengukuran. Beberapa hal sering terjadi yang menyebabkan gagalnya proses
penyembuhan luka " kondisi 4isik 8 mental pasien$ adanya gas ganggren pada
luka$ tidak adeHuatnya tehnik tindakan pera,atan luka( nekrotomi)$ gula darah
belum terkontrol( pasien tidak patuh terhadap program diit)$ kurang adeHuatnya
support nutrisi ( pasien mengalami gastropati shg terjadi mual 8 muntah ).
! Edu"asi
dukasi kepera,atan sangat penting bahkan saat ini edu!asi menjadi pilar ke +
dalam penatalaksanaan pasien DM$ edukasi memerlukan peren!anaan $
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memnbuat peren!anaan
edu!asi sebagai berikut"
1) dukasi 8 latihan diberikan dg instruksi tertulis dan %erbal se!ara bersamaan 8
mempergunakan media ( lembar balik$ lea4 late dll)
2) Bila memungkinkan lakukan redemontrasi oleh pasien bila ada tindakan yang
dapat dilakukan oleh pasien setelah pulang pera,atan ( pera,atan di rumah)) Memahami dan mengerti keterbatasan pasien ( lakukan berulang-ulang)
+) Mengembangkan sikap bersahabat 8 terbuka antar pera,at pasien dan
keluarganya.
) :denti4ikasi 4a!tor penunjang dan penghambat yang ada.
) 3unakan se!ara maAimal sumber daya yang dimiliki oleh pasien dan keluarga.
8/17/2019 Keperawatan Sistem Endokrin Pertemuan 3
http://slidepdf.com/reader/full/keperawatan-sistem-endokrin-pertemuan-3 12/12
) Melakukan e%aluasi se!ara terus menerus jika diperlukan lakukan kunjungan
rumah atau e%aluasi saat berobat jalan.
E. Kesi,1ulan
1) uka ganggren diabetik merupakan komplikasi kronis yang terjadi pada
pasien dengan DM seperti gangguan neuropati$ %askuler dan penurunan
daya imunitas tubuh
2) 'mputasi dapat diminimalkan bila pera,at melakukan pera,atan luka
se!ara pro4essional$ terintegrasi antara tim kesehatan dan kerja sama dg
pasien< keluarga melalui pendekatan proses kepera,atan$ yang dia,ali
dengan pengkajian se!ara menyeluruh ( bio-psiko- sosial- dan spiritual)$
melakukan pera,atan luka dengan memperhatikan tehnik- tehnik yang benar
mulai dari pen!u!ian luka sampai dengan pemilihan jenis balutan yang tepat
serta melakukan e%aluasi se!ara terus menerus dg pengukuran yg obyekti4
dg bekerja sama dg pasien< keluarga.
) du!asi kepera,atan penting dilakukan dan perlu peren!anaan serta
dilaksanakan dg mempertimbangkan media$ 4a!tor pendukung$ 8
penghambat serta mempergunakan se!ara maAimal sumber daya yg dimiliki
oleh pasien.
Dafta#a 1usta"a
6usat Diabets dan lipid 9S&6 nasional Dr. iptomangunkesume Iakultas 5edokteran
&ni%ersitas :ndonesi (200)$ Penata laksanaan Diabetes militus. Jakarat.
6ri!e$ Syl%ia 'nderson ( 1+)$ Patofisiologi: konsepklinis proses-proses penyakit . ?akarta