KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

4
1 KETIKA BERAMAL TANPA ILMU 1 Oleh: Dr. Mualimin Mochammad Sahid TIGA (3) KATEGORI ORANG DALAM BERAMAL: 1. Beramal dengan ilmu dan tuntunan syariat yang benar sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. 2. Beramal dengan ilmu tapi tidak sesuai dengan tuntunan syariat adalah sesat dan keluar dari ketentuan syari’at. 3. Beramal dengan tidak didasari dengan ilmu, tidak ada nilai di sisi Allah SWT, karena tidak mengetahui untuk apa dia beramal dan mesti bagaimana dia beramal. PELAJARAN AYAT TERAKHIR DARI SURAH AL-FATIHAH: Perbedaan tiga jalan yang ditempuh oleh manusia: 1. Jalan orang-orang yang diberi nikmat (As-Sirat Al-Mustaqim) jalan lurus 2. Jalan orang-orang yang dimurkai (Al-Maghdub Alaihim = Yahudi) jalan sesat 1 3. Jalan orang-orang yang tersesat (Ad-Dhollin = Nasrani) jalan sesat 2 UMAT ISLAM ADALAH UMAT PERTENGAHAN (WASATON): أ!"# $%& وس%!* ا+ اء-./ ا01023% 45 و67 ;:ة<% ا١٤٣ Yahudi 2 - Islam - Nasrani Hari Sabtu - Hari Jumat - Hari Ahad Uzair anak Allah - Allah Tuhan yang 1 - Trinitas Berilmu tak beramal - Ilmu sebelum amal - Amal tanpa ilmu (Barangsiapa yang mengetahui/berilmu tapi tidak mengamalkannya, layak mendapat kemurkaan, dan barang siapa beramal tanpa ilmu ia akan sesat) Dimurkai - Diberi nikmat - Tersesat Sekuler - Agama, Jalan hidup - Sekuler 1 Disampaikan pada pengajian umum Bulanan Ikatan Pekerja Muslim Indonesia, Surau Al-Kauthar, Fasa4, Bandar Baru Bangi, Selangor(13 Maret 2016) 2 buku 75 karakter Yahudi dalam Al-Qur’an

description

KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

Transcript of KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

Page 1: KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

1

KETIKA BERAMAL TANPA ILMU 1

Oleh: Dr. Mualimin Mochammad Sahid

TIGA (3) KATEGORI ORANG DALAM BERAMAL:

1. Beramal dengan ilmu dan tuntunan syariat yang benar sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya.

2. Beramal dengan ilmu tapi tidak sesuai dengan tuntunan syariat adalah sesat dan keluar dari ketentuan syari’at.

3. Beramal dengan tidak didasari dengan ilmu, tidak ada nilai di sisi Allah SWT, karena tidak mengetahui untuk apa dia beramal dan mesti bagaimana dia beramal.

PELAJARAN AYAT TERAKHIR DARI SURAH AL-FATIHAH:

Perbedaan tiga jalan yang ditempuh oleh manusia:

1. Jalan orang-orang yang diberi nikmat (As-Sirat Al-Mustaqim) jalan lurus 2. Jalan orang-orang yang dimurkai (Al-Maghdub Alaihim = Yahudi) jalan sesat 1 3. Jalan orang-orang yang tersesat (Ad-Dhollin = Nasrani) jalan sesat 2

UMAT ISLAM ADALAH UMAT PERTENGAHAN (WASATON):

� أ�� !"# $%&�١٤٣ا%>;:ة –67 و45� %01023ا /.-اء +!* ا% �س و

• Yahudi 2 - Islam - Nasrani • Hari Sabtu - Hari Jumat - Hari Ahad • Uzair anak Allah - Allah Tuhan yang 1 - Trinitas • Berilmu tak beramal - Ilmu sebelum amal - Amal tanpa ilmu

(Barangsiapa yang mengetahui/berilmu tapi tidak mengamalkannya, layak mendapat kemurkaan, dan barang siapa beramal tanpa ilmu ia akan sesat)

• Dimurkai - Diberi nikmat - Tersesat • Sekuler - Agama, Jalan hidup - Sekuler

1 Disampaikan pada pengajian umum Bulanan Ikatan Pekerja Muslim Indonesia, Surau Al-Kauthar, Fasa4,

Bandar Baru Bangi, Selangor(13 Maret 2016) 2 buku 75 karakter Yahudi dalam Al-Qur’an

Page 2: KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

2

HADITH, KATA-KATA MUTIARA PARA ULAMA’ DAN HIKMAH TENTANG PENTINGNYA BERAMAL DENGAN ILMU:

1. Menuntut ilmu itu wajib ke atas setiap orang Islam (Hadis sohih) 2. Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah SWT, Dia berikan pemahaman

tentang urusan agamanya.” (HR. Bukhari-Muslim) 3. Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak

(HR Muslim) 4. Betapa banyak orang yang beramal dengan maksud mencari kebaikan, tetapi

mereka tidak mendapatkannya. 6 789:;< => ?:@A> B<?C =C (Ibnu Mas’ud) 5. Seandainya ilmu itu bermanfaat tanpa diamalkan sudah tentu Allah tidak

mencela Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani), dan seandainya amalan itu bermanfaat tanpa disertai keikhlasan tentu Allah tidak mencela orang-orang munafik. (Ibnu Qoyyim al-Jawziyah)

6. Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan ditolak sia-sia (Imam

Al-Syafi’ie) G9HI J دودة?C 8>NOPأ ،GOS< 7AP ?:TU =C اكX6 7. Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu,

barangsiapa yang menginginkan akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan duanya maka hendaklah dengan ilmu. (Imam

Al-Syafi’ie) 8. Karena pentingnya Ilmu sebelum beramal, Imam Bukhori meletakkan judul

dalam buku Hadith sohih Bukhori: “Bab Berilmu Sebelum Ber’amal ( G9] 7AS>ب اNUGOS>ا)”

9. Imam Hasan Al Basri menafsirkan doa (`abc ة?deا fgو `abc N:hB>ا fg NaIآ): dalam surah Baqarah ayat 201; Ya Tuhan, berikanlah kami kebaikan di dunia (yaitu: ilmu dan ibadah) dan kebaikan di akhirat (yaitu: Surga).

10. Orang yang beribadah tanpa ilmu itu lebih banyak merusak daripada memperbaiki (Umar bin Abdul Aziz)

11. Ilmu tanpa amal adalah satu kegilaan dan amalan tanpa ilmu adalah sia- sia (Imam Al-Ghazali)

12. Ilmu tanpa Amal adalah jalan tanpa tujuan, dan amal tanpa ilmu adalah satu kejahatan (kriminal).

13. Orang yang beribadah tanpa ilmu tidak ubahnya seperti keledai yang dipakai untuk menarik alat penghalus gandum (at-Tahun)

DOA-DOA YANG MENGANDUNG KEPENTINGAN ILMU SEBELUM AMAL:

“Ya Allah berikanlah kepadaku manfaat dari ilmu yang Engkau anugerahklan kepadaku , dan berilah aku ilmu yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah kepadaku ilmu” NOAP fhوزد faSoa< NC faOAPو fapOAP NOU faSoh7 اqA>ا

Page 3: KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

3

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima” r9HpC rOPو N9:ط N]وزر NSgNh NOAP u>vwأ fh7 إqA>3 ا

CONTOH KASUS DAN DAMPAK NEGATIFNYA DISEBABKAN BERAMAL TANPA ILMU

1. Kisah lelaki yang telah membunuh 99 orang dan bertanya kepada seorang ahli

ibadah apakah jika ia bertaubat, taubatnya diterima oleh Allah. Ketika dijawab tidak ada taubat baginya karena terlalu banyak yang dibunuh, mana ia pun bunuh ahli ibadah itu sehingga genap berjumlah 100 orang yang dibunuh. Lalu ia pun bertemu dengan seorang yang berilmu (‘alim), apakah taubatnya diterima, sang alim menjawab ya, Allah akan menerima taubat, tetapi dengan syarat ia tinggalkan kampungnya dan pindah ke kampung lain yang baik masyarakatnya. Di tengah perjalanan menuju kampung tersebut ia pun mati, lalu malaikat azab dan malaikat rahmat saling berebut utk mengambilnya. Allah perintahkan untuk mengukur jarak dari kampungnya dan kampung yang akan dituju. Didapati ia lebih dekat ke kampung yang akan dituju, maka malaikat rahmat mengambilnya dan ditempatkan bersama orang-orang mukmin ke dalam surga.

2. Kisah sahabat Nabi yang memberi fatwa (jawapan permasalahan agama) tanpa

didasari dengan ilmu yang mengakibatkan bencana kematian seseorang. Diriwayatkan, seorang sahabat yang sedang sakit dan dalam keadaan cuaca yang sangat dingin berhadats besar dan perlu mandi. Ia bertanya kepada sahabat lain dan diberitahu wajib ke atasnya mandi. Kemudian dia mandi dan mengakibatkan kematiaanya. Ketika mendengar berita itu Nabi marah dan mengatakan “kalian telah membunuhnya. Kenapa kalian tidak bertanya (mencari tahu/ilmu) sebelum memberi jawapan”.

3. Kisah sahabat yang hanya dapat pahala sedekah dari daging kambing yang disembelihnya pada hari idul adha karena ia melakukannya sebelum malaksanakan solat Ied.

4. Lebih mementingkan amalan-amalan sunnah daripada yang wajib karena tidak ada ilmu (pentingnya pengetahuan tentang Fiqh Awlawiyat/fiqh keutamaan), seperti: • Memprioritaskan dan lebih mementingkan solat idul fitri dan idul adha

daripada solat jamaah lima waktu sehari semalam. • Mengutamakan solat terawih daripada solat jamaah maghrib dan isya’ seta

subuh. • Ummat bertengkar dan berpecah dikarenakan perbedaan amalan sunnah

(seperti jumlah raka’at solat terawih), padahal persatuan umat Islam adalah wajib dan perlu diutamakan.

3 Urutan permintaan menunjukkan Ilmu yang bermanfaat adalah perkara pertama yang diminta sebelum

rezeki dan amalan, karena ilmu akan menuntun untuk menggunakan rezeki dalam kebaikan dan beramal

sesuai dengan yang disyariatkan.

Page 4: KETIKA BERAMAL TANPA ILMU

4

• Berdesak-desakan dan menyakiti sesama muslim sewaktu mencium hajar Aswad, padahal itu hukumnya sunnah sedangkan menyakiti orang lain hukumnya haram.

5. Menyebarkan (share) pesan FB atau WA dan yang lainnya amalan yang tidak

benar (seperti hadis yang tidak jelas statusnya dikatakan sabda Nabi dan orang lain mempercayainya, padahal berbohong ke atas Nabi hukumnya haram (tempatnya di Neraka).

6. Dalam sebuh kisah diceritakan: “ada seorang ahli ibadah yang terkenal rajin dan ulet beribadah. Ia tinggal seorang diri di sebuah kampung dan tidak bergaul dengan masyarakat. Pada suatu dia pergi ke pasar dan membeli seekor keledai untuk dipelihara dan dijadikan tempat melampiaskan syahwat karena menganggap berbuat demikian dengan hewan hukumnya boleh. Setelah diberitahu oleh orang yang berilmu bahwa perbuatan itu adalah keji dan haram di sisi agama, akhirnya ia menyesal dan menangis serta bertaubat dari dosa yang dikerjakan karena ketidaktahuannya.

CONTOH PENTINGNYA ILMU DALAM KEHIDUPAN

1. Allah menjadikan daging hewan hasil buruan yang ditangkap dengan menggunakan anjing terlatih adalah halal, sedangkan yang ditangkap oleh anjing biasa dagingnya tidak halal dimakan.

2. Kisah sebuah kapal pesiar yang kandas di tengah laut karena salah satu mesinnya rusak. Setelah mandatangkan pakar-pakar mesin untuk memperbaiki dan semua usaha gagal, dipanggil lah seorang tukang biasa. Mesin itu akhirnya bisa normal kembali setelah diketuk oleh palu sang tukang. Pemilik kapal mengira biaya perbaikan murah karena cara memperbaikinya sederhana yaitu dengan hanya mengetuk. Lalu, setelah ditanya ongkos perbaikan, tukang itu minta USD 9500! Terkejut si pemilik kapal dan berkata: “kenapa mahal sekali? Kan hanya kamu ketuk dengan palu yang harganya tak lebih dari USD500 itu?, dijawab oleh tukang itu: “ya betul, palu ini harganya USD500, tapi ilmu untuk mengetahui dimana harus menengetuk harganya USD9000!. Maka terdiam si pemilik kapal itu.

3. Perumpamaan orang yang berilmu di antara umat ini sebagaimana manusia yang berada dalam kegelapan, di antara mereka ada seseorang yang di tangannya terdapat lampu, kemudian orang tersebut memberikan cahaya bagi mereka untuk menerangi jalan dengan lampunya, sehingga mereka selamat dari ketergelinciran dan mereka pun berhati-hati dari duri dan bahaya hingga akhirnya mereka berjalan di jalan yang lurus.

4. Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi nikmat (dalam surat Al-Fatihah) adalah orang-orang yang berilmu dan beramal. Adapun orang-orang yang dimurkai adalah orang-orang yang berilmu namun tidak beramal dengan ilmunya (Al-maghdub alaihim = Yahudi). Adapun orang-orang yang sesat (Ad-Dhallun = Nasrani) adalah mereka yang beramal tanpa dasar ilmu.