KHULAFA’ AR RASYIDIN
description
Transcript of KHULAFA’ AR RASYIDIN
Meluruskan Pemahaman Tentang Fitnah &
Perselisihan di Masa Khilafah Utsman Bin
Affan
Th 35 –60 Hijriyah
KHULAFA’ AR RASYIDIN
1. Abu Bakar As Shiddiq (11-13 H/632-634 M)2. Umar bin Khaththab (13-23 H/634-644 M)3. Utsman bin 'Affan (23-35 H/644-656 M)4. Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)
Masa Khulafa’ Ar Rasyidin : 29 Tahun
Wilayah Islam Pada Masa Khalifah Umar Bin Khattab
Wilayah Islam Pada Masa Khalifah Utsman Bin Affan
KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN 1. Kodifikasi Mushaf Al Qur’an 2. Renovasi Masjid Nabawi 3. Pembentukan Angkatan Laut
• Diusulkan oleh Mu’awiyah Bin Aby Sufyan• Pada masa Khalifah Utsman wilayah
kekuasaan negara Islam sudah mencapai : Afrika, Cyprus dan Konstantinopel
4. Perluasan Wilayah • Wilayah Islam sudah sampai Azerbaijan dan
Armenia
Awal Munculnya Fitnah
Iraq
Mesir
Syam
35 HTahun terakhir
Khilafah Ustman Bin Affan
Persia
KhurasanByzantium
Pemberontak menyerang dari
3 wilayah
Iraq
Mesir
Syam
Persia
KhurasanByzantium
Terjadi huru-hara di Madina dan kota dikuasai
pemberontak pada bulan Dzulhijjah 35 H
Penyusupan dan pecah belah dilakukan oleh Abdullah Bin
Saba’ Al Yahudy
Utsman Bin Affan Syahid
hari Jum’at 18 Dzulhijjah 35 H
Para Shahabat meminta Ali Bin
Thalib menyelidiki pembunuh Utsman
Ali ingin menstabilkan
keadaan terlebih dahulu dan menjaga keutuhan Khilafah
Islam
Ali Bin Abi Thalib dibai’ah oleh para
shahabat di Madinah sebagai Khalifah
Ubaidullah bin Abbas pergi ke Yaman
Utsman bin Hunaif
Qays bin Saad
bin UbadahAl-Khazraji
Abu Musa
Sahl bin Hunayf
Mu’awiyah bin Abu Sufyanmempertanyakan pengangkatan Ali padahal pembunuh Utsman
belum diketemukan
Thalhah dan Zubair kembali ke Makkah
Umayyahأمية
Abu Al-’Aasالعاص أبو
Harbحرب
Abu-Sufyanسفيان أبو
Mu’awiyahمعاوية
Al-Hakamالحكم
Marwanمروان
Utsmanعثمان
Affanعفان
Hubungan kekerabatan Utsman dan Mu’awiyah Rodhiyallohu ‘anhuma
Perselisihan antara Ali & Mu’awiyah• Muawiyah menuntut diadilinya pembunuh Utsman bin Affan• Mu’awiyah keberatan atas diangkatnya Ali bin Abi Thalib sebagai
Khalifah sebelum semua pemberontak Utsman diadili. Diperkirakan jumlah mereka sekitar 2500 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam.
• Ali menolak untuk mengeksekusi atau menyerahkan tawanan perang dari pemberontak karena menurut beliau :– Tidak semua yang tertangkap terlibat langsung dalam
pembunuhan Utsman– Harus dilakukan peradilan yang adil– Khalifah baru harus dibai’ah terlebih dahulu sebelum
dilakukan peradilah Syari’ah atas para pemberontak
Semoga Allah meridhoi mereka dan seluruh shahabat Radhiyallohu anhum ajma’ien
• Amr bin Ash bergabung dengan Muawiyah
• Shurahbil bin As Samt (Hims-Syiria) meminta kesediaan Mu’awiyah untuk menjadi Khalifah, sejak itu muncul dualisme kepemimpinan dalam Islam
• Ali bin Abi Thalib berkeyakinan bahwa terpecahnya Ummat Islam adalah musibah yang jauh lebih besar dibandingkan terbunuhnya Utsman Bin Affan.
• Beliau kemudian memutuskan untuk pergi ke Syam bersama pasukannya menemui Mua’wiyah untuk membicarakan masalah ini demi menjaga keutuhan ummat
Perselisihan antara Ali & Mu’awiyah
Semoga Allah meridhoi mereka dan seluruh shahabat Radhiyallohu anhum ajma’ien
Peringatan Rasulullah berkaitan dengan
peristiwa ini
Dari Abi Nadhrah dari Qais, beliau betanya kepada Ammar bin Yasir Rodhiyallohu 'anhu “Apakah yang
kalian lakukan ini tentang pembelaan untuk Ali adalah semata pendapat kalian atau pesan yang
Rasulullah saw. pesankan untuk kalian. Maka Ammâr menjawab, ‘Rasulullah Shollallohu 'alaihi wasallam tidak pernah berpesan secara khusus untuk kami yang tidak beliau pesankan untuk
seluruh manusia. Akan tetapi Hudziafah mengabarkan kepadaku dari Rasulullah Shollallohu
'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, :
”Sesungguhnya di antara sahabatku ada 12 orang munafik, mereka tidak akan masuk
surga sehingga unta masuk ke dalam lubang jarum. 8 dari mereka itu akan dimusnahkan
oleh Dubailah yaitu api dari neraka yang tampak pada punggung mereka sehingga menembus dada mereka. Adaapun tentang
yang empat orang lainnya aku tidak ingat apa yang disampaikan oleh Syu’bah..’
(HR Muslim 8/122 No 7212)
Pasukan Mekah yang dipimpin oleh Aisyah, Thalhah dan Zubair
menuju Basrah
Abu MusaUthman bin Hunayf
Qays bin Saad
Mu’awiyah
Ali Bin Abi Thalib bergerak menuju
Syam
Ali merubah arah pasukannya ke
Basrah
Uthman bin Hunayf
Abu Musa
Pasukan Mekah
Pasukan Ali (Madinah)
Uthman bin Hunayf
Abu Musa
Peristiwa Basra Rabiuts Tsani 36 H
Pasukan Mekah
Pasukan Ali (Madinah)
Ali bergerak menuju Kufah
Pasukan Mekah
Pasukan AliAli bergerak menuju Basrah
Perang Jamal (unta) 10 Jumada Al Tsani 36 H
Peringatan Rasulullah berkaitan dengan
peristiwa ini
(474 / ص 7مجمع الزوائد - )ج عن ابن عب��اس ق��ال : ق��ال رس��ول الل�ه ص�لى الل�ه علي�ه و س�لم لنس�ائه : .ن- ص�احبة الجم�ل -تُـ�ًك ليت ش�عري أَّياألدَّيب تخ��رج فينبحه��ا كالب ح��وأب Fقت�ل عن َّيمينه�ا وعن َّيس�ارها قتلى َّي
)رواه كث�ير ثم تنج�و بع�د م�ا ك�ادت البزار ورجاله ثقات(
Dari Ibnu Abbas Rodhiyallohu ‘anhu Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda kepada istri-istri beliau : “Alangkah sedihnya, salah
seorang di antara kalian nati akan menunggang unta yang jinak, keluar dari Mekah lalu akan digonggongi oleh anjing-anjing kota Hau’ab.
Setelah itu akan terjadi pembunuhan di kiri dan kanannya dengan jumlah korban yang banyak.
Lalu ia akan selamat setelah peristiwa itu walaupun hampir saja ia menjadi korban”
(HR. Bazzar dengan periwayat tsqah (terpercaya)
وقال لعائشة رضي الله عنها : كيف بك إذا نبحت عليك »
« كالب حوأبWahai Aisyah, bagaimana keadaanmu nanti, (akan kau ketahui) jika engkau telah digonggongi anjing-anjing kota
Hau’abبحر الفوائد المسمى بمعاني األخيار
(192 / ص 1للًكالباذي - )ج
وقال النبي صلى الله عليه وسلم للزبير :
لتقاتلنه وأنت له » « ظالم
Nabi bersabda kepada Zubair bin Awwam : “Sungguh engkau akan memeranginya (Ali) sedangkan engkau di pihak yang dzalim”
بحر الفوائد المسمى بمعاني األخيار (192 / ص 1للًكالباذي - )ج
Xه- سFولY الل Yَّن- رY XعYم-ار] أ قYالY ل «FةY ي XاِغY [ب YةF ال [فXَئ FلFَكY ال Yق[ت «ت
“Wahai ‘Ammar, kelak engkau akan dibunuh oleh kelompok yang
memberontak”(HR. Muslim)
Ali berhasil menguasai sebagian besar
khilafah Islam kecuali Syam
Qays bin Saad
Mu’awiyah
Ali bergerak menuju Syam dan sampai di Shiffin pada bulan Dzulhijjah bersama 120.000 pasukannya
Qays bin Saad
Muawiyah sampai di Shiffin bersama
90.000 pasukannya
Shiffin
Ali mengirim utusan untuk mengupayakan
perdamaian namun tidak berhasil. Mulai terjadi pertempuran
sporadis antara mereka
Pertempuran dihentikan karena datangnya bulan Muharram 37 H.
Perdamaian terus diupayakan
Perang Shiffin Meletus pada hari Rabu 1 Safar
37 H.
Qays bin Saad
Shiffin
Perang terus berlanjut sampai
Kamis 7 Safar 37 H. Ammar bin Yasir
gugur syahid
Shiffin
Xه- سFولY الل Yَّن- رY قYال YأXعYم-ار] » YةF ل [فXَئ FلFَكY ال Yق[ت ت
FةY ي XاِغY [ب «. رواه مسلمال
70,000 orang terbunuh25,000 dari pihak Ali
45,000 dari pihak Mu’awiyah
Perang berhenti pada hari Jum’at 8
Safar 37 H
Shiffin
Kesepakatan Damai dan Tahkim dilakukan pada 13 atau 15 Safar
37 H di Daumatul Jandal
Daumat ul Jandal
Shiffin
Tahkim • Ali menyadari bahwa Tahkim ini lebih
menguntungkan Muawiyah, karena sebenarnya ia hampir memenangkan pertempuran. Tetapi Ali tidak ingin terjadi perpecahan yang lebih parah dalam barisan kaum muslimin
• Abu Musa Al Asy’ari ditunjuk mewakili Ali sedangkan Amr Bin Ash mewakili Muawiyah
• Kesepakatan Tahkim ditandatangani pada bulan Safar 37 H. Sedangkan pertemuan yang sesungguhnya akan dilakukan pada bulan Ramadhan 37 H di Daumat Al Jandal
• 12,000 orang pasukan Ali marah dan kecewa dengan hasil kesepakatan mereka lalu keluar dari pasukan Ali dan pergi menuju Harura’
• Inilah awal mula munculnya kelompok Khawarij (orang-orang yang keluar) atau Haruri
• Abdullah bin Abbas berhasil mengajak sebagian dari mereka kembali kepada Ali (sekitar 4000 orang)
• Amr bin Ash dan Abu Musa Al Asy’ari bertemu di Daumat Al Jandal pada bulan Ramadhan 37 H. Beberapa orang Shahabah juga ikut hadir.
• Isi kesepakatan Tahkim. – Membatalkan bai’ah atas Ali bin Abi Thalib– Mengembalikannya kepada kaum muslimin
• Amr bin Ash mengangkat Muawiyah sebagai khalifah
• Ali belum bisa menerima keputusan sepihak dari Amr bin Ash
• Belum tercapai kesepakatan tentang Khalifah (Amirul Mukminin).
• Ali bin Abi Thalib membatalkan bai’ah yang sah terhadap beliau
• Ali berpidato di Kufah menghentikan peperangannya dengan Muawiyah
• Golongan Khawarij meninggalkan kamp Ali dan menyuruh Ali agar bertaubat kepada Allah atas keputusannya
Perang Melawan Khawarij• Ali menyiapkan pasukan menuju Syam• Pasukan kota Basra kurang bersemangat
menyambut ajakan Ali, hanya 3200 orang yang ikut serta dari 60.000 pasukan
• Pasukan Kufah menyambut ajakan Ali, tetapi mereka menginginkan adanya pertemuan dengan golongan Khawarij terlebih dahulu
• Ali didukung oleh 68,000 prajurit.• Khawarij menolak damai, akhirnya mereka kalah
di kota Nahrawan pada tahun 39 H
• Pasukan Ali semakin melemah:– 25.000 terbunuh di perang Shiffin– Tidak mendapat dukungan dari pasukan Basrah– Banyak disusupi oleh Khawarij– Kelelahan akibat perang yang panjang– Sebagian lagi kebingungan karena adanya
perpecahan dan fitnah di antara kaum muslimin
• Peperangan di Mesir juga menambah lemahnya pasukan Ali
Muhammad bin Abu Bakar
menjadi Gubernur Mesir
Muhammadbin Abu Bakr
Mu’awiyah
Mua’wiyah mengirim
pasukan untuk menuju Mesir dipimpin oleh Amr Bin Ash
Muhammad Bin Abu Bakar gugur,
Amr Bin Ash menjadi gubernur
Mesir
Muhammadbin Abu Bakr
Mu’awiyah
Kekuatan Muawiyah semakin bertambah
besar kemudian beliau mengirimkan
pasukannya ke berbagai wilayah
Islam
Busr bin Ata’
Sufyan bin Auf
Dhahak bin Qays
Mu’awiyah
Muawiyah Radhiyallohu Anhu berhasil
menguasai sebagian besar wilayah khilafah
Islam
Makar Khawarij• Golongan Khawarij mengadakan pertemuan
untuk merencanakan pembunuhan terhadap Ali, Muawiyah dan Amr bin Ash
• Abdurrahman Ibn Muljam melakukan percobaan pembunuhan terhadap Ali Bin Abi Thalib pada hari Jum’at 15 Ramadhan tahun 40 H
• Ali bin Abi Thalib syahid pada tanggal 17 Ramadhan 40 Hijrah
Ali bin Abi Thalib syahid
pada tanggal 17 Ramadhan 40
Hijrah
Hasan bin Ali menjadi Khalifah yang ke 5 setelah ayahnya syahid. 6 bulan
kemudian beliau membaiah Muawiyah bin Abi Sufyan sebagai
Khalifah untuk menghentikan fitnah dan perpecahan di antara kaum
muslimin
Mu’awiyah bin Abi Sufyan
menjadi Khalifah tahun
41-60H
Mu’awiyah
40 45 50 55 60 65
Utsman syahid 35H
Perang Jamal 36H
Perang Shiffin 37H
70
Tahkim 37H
Al-Nahrawan 38H
Ali Syahid40H
Ali Mu’awiyah
Khawarij
40H 60H
Masa Awal Khilafah Bani Umayyah
Wallohu A’lam Bish Showab
Yazid bin Muawiyah melanjutkan sebagai
Khalifah menggantikan ayahnya yang wafat pada
tahun 60 HYazid Bin Muawiyah
Abdullah bin Zubair & Husain bin Ali menentang pengangkatan ini. Mereka kemudian menuju Mekkah
61 H
Pendukung Ali bin Abi Thalib di Kufah mengirim utusan ke Mekkah untuk meminta
Husain bin Ali pergi ke Kufah, mereka berjanji akan
membaiat beliauAl-Nu’man bin Basheer
61 H
Husain bin Ali mengutus sepupunya, Muslim bin Aqil
bin Abi Thalib untuk mengumpulkan pasukan
yang masih setia kepadanya di KufahAl-Nu’man bin
Basheer
61 H
Muslim bin ‘Aqil bin Abi Thalib berhasil
mengumpulkan 10,000-12,000 prajurit di Kufah
Yazid mengirim pasukan yang dipimpin oleh
Ubaidillah bin Ziyad bin Abi Sufyan ke Kufah
Al-Hussain meninggalkan Mekkah menuju Kufah . Hal ini bertentangan dengan nasehat para shahabat yang
tinggal di Mekkah (Ibn Abbas, Ibn Umar, Ibn Zubair, dan Abu Said Al-
Khudri)
Ubaydullah bin Ziyad
Muslim Bin Aqil gugur,
pengikutnya kocar-kacir
Al Husain bin Ali tetap meneruskan
perjalannya menuju Kufah
61 H
Ubaydullah bin Ziyad
Al Husain bin Ali tetap meneruskan
perjalannya menuju Kufah
61 H
Al-Hussain syahid di Karbala’ pada 10
Muharram 61 HUbaydullah bin
Ziyad
Karbala
61 H
Abdullah Ibn Az-ZubayrTetap tinggal di Mekkah
63 H
Terjadi Pemberontakan di Madina
63 H
Yazid mengirim pasukan yang dipimpin Muslim
bin Uqbah
63 H
Muslim bin Uqba
Perang di Al-Harrah
63 H
Muslim bin Uqbah menyerang Mekkah
63 H
Muslim bin UqbahMeninggal di perjalalan
63 H
Husayn bin Numayr menggantikan Muslim bin
Uqbah
64 H
Mekkah dikepungSebagian dinding Ka’bah hancur
64 H
Pengepungan dihentikan
Yazid meninggal
64 H
Mu’awiyah bin Yazid
menolak menjadi Khalifah
Pengepungan dihentikan
64 H
Husain bin Numayr bernegosiasi dengan Abdullah bin Zubair
untuk pergi ke Syam, tetapi beliau menolak
64 H
Husain bin Numayr kembali ke Syam
64 H
Abdullah bin Zubair dibai’ah
menjadi Khalifah
64 H
Penduduk Iraq memberontak
terhadap Ubaidillah bin ZiyadUbaydullah
bin Ziyad
melarikan diri ke Damaskus
64 H
Mus’ab bin Az-Zubayr
Al-Mukhtar bin Abi Ubayd
Abdullah bin Zubair mengangkat para
gubernurnya