Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN'...

10

Transcript of Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN'...

Page 1: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157
Page 2: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

KISAH

PELAYARAN

ABDULLAH

KA-KELANTAN D A N K A-J UD AH

DI-BERI PE NGE NAL A N D A N ANOT ASI

O LE H K AS SI M AHMA D

K U ALA LU MP UR

P E NERBIT FAJAR BA K TI

Page 3: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

ISI-NYA

PEN' GENALAN, halaman 1

CIIATA1'AN MENGENAI ABDULLAH, halaman 17

PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20

PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23

I'ELAYARAN KA-J UDAH, halaman 129

CH ATATAN I. halaman 157

CHATATAN' II, halaman 178

Page 4: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

P E N G £ l A LA

BESAR -XYA sa-saorang pen garang hanya dapar di-tentukanoleh masa. Sekarang sa-ratus ena m tahun relah berlalu se­jak wafa t-nya pengaran g ki ra Abdullah bin Abdul KadirMunshi. Jangka waktu yang lebeh sa-abad lama-nya inichukup-lah untok mernungkinkan kita meninjau hasilzkarya-nya sa-chara objektip dan kemudian menilai d iri­nya sa-bagai sa-orang penga rang Melayu,

Usahaz ka-arah chitaz ini rentu-lah tidak dapat di-laku­kan dengan sa-pe noh-nva sa-belum ada-nya naskahz yangbagu s daripada karvaz Abdullah di-samping kita. Karya­nya yang terpenting, Hikayat A bdullah, sudah pun di­sajikan kapada khalayak pembacha oleh Dr. R. Rool vinkdan Datoek Besar. ' Untok Kisali Pelayaran A bdullali (ka­Kelantan dan ka-Judah) yang sa-sunggoh-nya merupakankarya Abdullah yang kedua penting-nya , usaha sapertiini maseh harus di-selenggarakan;2 moga2 edisi ini dapatmengisi kekosongan tersebur.

K isali Pelavaran Abdullah (ka-Kelantan) mernperlihat­kan kedua-dua sipat Abdullah yang penting sa-bagai sa­orang pengarang. Dia sa-orang pernerhati yang amat telititehadap keadaanz zaman-nya dan sa-orang pengeritik

I Hikajat A bdullah (di-terb itka n lag i den gan anotasi oleh R. A. DatoekBesar dan D r. R. Roolvink): Dja rnb at an, ' 953.

2 Sa-panjang ya ng kita kerahui , naskah litogra f tulisan Jawi ya ng d i­selenggaraka n ole h H. C. Kli nkert pa da tahun 1889 it u-l ah sa tu-sa tu­n ya naskah ya ng tebaik yang di -serta ka n dengan beberapa ket c­ra ngan (dalarn bahasa Bela nda ) mengena i teks-nya,

Page 5: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

z PE NGEN ALAN

yang sangat tajam terhadap masharakat Melay u dalamzaman-nya itu. Kita yang berdarah Melayu mungkin tidakbagitu senang membacha kritikz yang sa-demikian pedas­nya mengenai masharakat kita sendiri (pada waktu itu),tetapi mau tidak mau harus-Iah kita akui bahwa chatatan­chatatan-nya mengenai kehidu pan orangz Pahang, Te­rengganu dan Kelantan dalam abad kesembilan bela s itumerupakan satu dokumen tasi yang sangat berharga. Da­lam buku mana-kah lagi dap at kita jumpai bahanz yangsa-demikian? Dan sa-panjang yang kita ketahui dia-lahsatu-satu-nya manusia Melayu pada waktu itu yang sang­gup memikirkan mas'alahz sosial yang penting dalam ma­sharakat Melayu, dan yang berani pula melahirkan buahpikiran-nya sa-chara yang ma seh dapat kita kagumi harinu,

Soal yang seringz saja di-sentoh Abdullah di-dalamKisah-nya yang singkat ini ia-lah soal kemundoran orang2Melayu. Soal ini dalam zaman kita pun maseh belumhabis di-perdebatkan orang, malah ini-lah yang menjadisoal pokok-salah satu soal pokok, sa-kurang-kurang-nya­dalam chitaz pembangunan negara sa-lepas merdeka. Jus­teru karena ini-lah maka apa yang telah di-katakan-nyaitu penting bagi kita. Kita perlu mengetahui dan mene­liti pula halz yang telah di-kemukakan oleh sa-orang pe­ngarang Melayu yang terpelajar sa-ratus tahun dahulu me­ngenai satu soal masharakat kita, apalagi kalau kita meng­ingat bahwa sa-panjang yang di-ketahui dia-lah satu-satu­nya bumiputera yang telah mengambil perhatian yangbesar terhadap mas'alah tersebut.

Bagini kata Abdullah:

'Maka ada-lah tatkala berlayar itu, hati sahaya tiadajuga lepas daripada fikiran akan negeri Pahang itu .

Page 6: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

3

Maka apa juga sebab-n ya boleh jadi dernikian itu,sanga t-lah miskin dan kesunyian negeri itu, karenadari dahulu kala termashhor nama-nya kapada segalanegeri besar z, sernena menjadi kechil dengan tiada di­rampas oleh musoh dan tiada di-tawan oleh negerilainz. Maka ada-Iah pada sangka saha ya, bukan-nyadari sebab perompak, karena belum pernah sahayadengar khabar negeri besarz yang hHang perniagaan­nya dan kekayaan-nya oleh sebab perompak; danbukan-nya sebab tanah-nya, karena negeri Pahangranah-nya terlalu gemok; dan buhan-nya sebab kela­laian orang-nya sahaja, karena belum pernah ada ne­geri dalam dunia iiii yang lalai orang-nya sehalian,jikalau boleh ia mendapat un tong dengan kerja tangan­nya , dengan ketentuan laba-nya, serta senang hati­nya , maka jikalau kira -nya sa-tengah bahagian jugaorang yang dalam sa-buah negeri yang sa-haria adamenchari kehidupan-nya den gan rajin-nya, lagi denganpekerjaan yang seriawan, nischaya menjadi besar dankaya-Iah negeri itu. Maka pad a sangka sahaya, ini-lahsebab-nya menjadi miskin negeri Pahang itu. Makasekalian orang yang dudok dalam negeri itu sentiasadengan ketahu tan akan ania ya dan loba rajaz danorang besarz, Maka ada -lah fikiran mereka itu, 'Apag WIll rajin k ita itu? Maka jikalau kita mendapat sadi­kit wallg atau makanan, nischaya di-lobakan dan di­rampas olch orang besar itu.' (hal. 44-45. Hurup mi rin gsaya sengajakan un tok pen egasan.)

Bagi jen erasi sekarang uchapan ini mengandong ertiyang penting dalam dua hal. Pertama, hal dengan tegis­nya di-tolak oleh Abdullah 'alasan ' malas sa-bagai sebabyang menimbulkan kemiskinan (di-kalangan pendudokc

Page 7: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

4

negeri Pahang). Kedua, hal di-kernukakan-nya satu konsepbaru yang menunjokkan bahwa kemiskinan orang'! itu sa­benar-nya satu penyakit sosial yang terbit daripada sawmacham susunan masharakar, dan bukan satu takdir da riTuhan.

Apabila di-tinjau den gall kachamata zaman kita , makadua hal ini saja sudah dapat memperlihatkan Ahdullahsa-bagai sa-orang pemikir juga. Daripada-nya kita masehdapat menerima ilham, karena bukan-kah dalam abad ke­dua puloh , ini pun maseh ada orang yang sanggup meng­ulang-ulang dongeng lam a bahwa miskin-nya orang M e­layu itu karena malas? Dan sunggoh pun konsep tentangpenindasan yang di-kernukakan Abdullah mendapat cho ­rak dan hentok yang sa-dernikian mpa dalam susunan ma­sharakat Melayu di-pantai timor pad a waktu itu (dan yangsekarang sudah tidak kedapatan lagi) namun erti tan ggap­an ini maseh berlaku di-dalam keadaan masharakat kitasekarang, karena konsep yang di-kemukakan-nya iru me­rupakan satu pandangan yang repolusioner terhadap soalzmasharakat. Bukan lagi dari sudut hangsa, bukan jugadari sudut agama. hams sa-suaru soal masharakat iru di­tinjau. Ada perhitonganz lain yang lebeh objektip yangsa-harus-nya menjadi mata pertimbangan, karena , sapertiyang telah di-perlihatkan oleh-nya, hakikat sa-ban gsa da nsa-agama itu belum dapat menjarnin ada-nya sim pati (da­lam ma sharakat yang sa-bangsa dan sa-agama itu ) dalamhalz ekonomi dan politik. Kapada angkatan kita yangbertugas untok mernbina satu masharakat baru dari sa­jenis keadaan masharakat herhagai bangsa berbagai agamaini , maka ini-Iah satu pengajaran , malah satu 'rukun' yangpaling penting.

Pokok pangkal kemiskinan orang2 M elayu di-pantaitimor di-perliharkan oleh Abdullah dalarn satu chatatan

Page 8: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

PE~ GE:-; A L A N 5

tentang pcrtemuan-nya yang sangat rnenarek dengan be­berapa orang pendudok Kelan ta n. Demikian kata-nya :

'Maka datang-Iah lima ena m orang2 berkarnpongmengaj ak sahaya dudok be rchakap-chakap dan ber­tanya-tanya khabar negeri Singapura. Maka sahayakh abarkan-la h bagaimana hal beba s dan senang orangyang diam di-bawah bendcra Inggeris ito. M aka katamereka iru, 'T uan, bawa-lah sahaya bersama-sama.Maka biar-lan sahava selealian meujadi hamba tuan ,karena tiada saha ya selialian boleh tahan diam di­bauiah perintah raja MClaYll ini.. kar iina terlalu besarania ya -nya .' Maka kata sahaya, 'Apa aniaya-nya itu? 'Maka kata mereka itu. 'Tiada-lah dapat saya khabar­kan, tuan , karena takut tuan khabarkan kapada raja;nischaya di-bunoh-nya sahaya.' Maka jawab sahaya,'Jangan takut.'

Maka kata-nva, 'Sa-haria mcngerjakan pekerjaanraja; dan makan minum sahaya dan anak bini sahaya,riada di-beri-nya; di-atas sahaya sendiri juga. Dan lagi,baik perahu atau tanarn-tanaman dan hidup-hidupansahaya sekalian, jikalau di-kehendak raja di-ambil-nyasahaja den gan tiada berharga. Dan lagi, kalau adaberharta dan anak perempuan yang baikc, jikalau ber­kenan raja, di-ambil-nya juga; tiada boleh di-tahan­kan kehendak raja; dan jikalau di-tahankan atau tiadadi-beri , di-suroh-nya tikam matiz sahaja.

'Demikian-lah hal sahaya semua-nya dudok dalamnegeri Melayu, saperti dudok dalarn neraka. Makalerlaltl-lah suka hati salzaya semtla-nya hendak pindahka-negeri orang puteh sllpaya bolch sentlllg dan bebas:(hal. 103-104. Hurup miring saya sengajakan untok pe­negasan.)

Chatatan di-atas, sa-lain daripada menunjokkan lagi

Page 9: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

6

analisa Abdullah terhadap mas'alah kemiskinan orang2Melayu di-pantai timor dalam abad kesembilan belas, jugamerupakan satu sumpahan yang tidak ada tolok banding­nya dalam kesusasteraan Melayu dari anak Melavu sen­diri terhadap raja-nya.

Nyata-Iah daripada Kisah ini bahwa dalam pemikirauAbdullah kemiskinan-Iah yang menjadi mas'alah pokokdalam masharakat Melayu di-pantai timor yang di-kun­jongi-nya pada tahun I 8;n / 1838 itu. Rasa-rasa-nva, inisaru perkara yang agak aneh juga, dan yang hams me­narck perhatian kita. Bukan tidak di-lihat-nya keburokanzsosial yang lain, di-sebut-nya juga perkaraz berjudi, ber­madat dan pclachoran, tetapi perkaraz ini tidak menerimakomentar yang sa-demikian hebat. Malah pandangan-nyatcrhadap pelachoran di -cheritakan-nya tanpa mengeluar­kan perasaan-nya sendiri (selalu-ny'l, pantang dia berbi­chara maka rerbit-Iah isi hati-nya!). Hanya di-katakan-nyabahwa pelachoran 'ada-lah 'adat dalam negeri itu, tiadarnenjadi hina akan pekerjaan yang dernikian itu', Dan sa­bagai 'adat' mungkin dapat di-ubah sa-kira-nya ada ke­mauan dan daya dari seluroh masharakar itu untok ber­buat demikian , tctapi sa-bagai sa tu mas'alah sosial bukan­lah mas'alah pokok. Bagini-Iah barangkali jalan pikiranAbdullah. Bukan-kah aneh jalan pikiran ini dan keanehan­nya justeru rerletak pada perihal tiada-nya sentimen ta'subyang dalam ahad kedua puloh ini pun maseh dapat menga­borkan pandangan sa-saorang terhadap soalz masharakar.Kelihatan di-sini betapa progresip-nya Ahdullah!

Di-samping rnengagurni ketajarnau pikiran Abdullah,kita tidak harus melupakan bahwa chachat-chachar-nvapun bukan tidak ada. Da lam cdisi Hikayat Abdullah yangdi-rerjernahkan ka-dalam hahasa Inggeris, A. H. Hill ber­kata : 'Pengetahuan Abdullah tentang sosioloji (ilmu ke-

Page 10: Kisah pelayaran Abdullah ka-Kelantan dan ka-Judah...PETA PELAYARAN ABDULLAH, halaman 20 PELAYARAN' KA-KELANTAN, halaman 23 I'ELAYARAN KA-JUDAH, halaman 129 CHATATAN I. halaman 157

i

masharakatan) sadikit sa-kali dan ten tang polit ik tiadalangsong." Ini memang benar dan kcbe na ra n-nya rerbukridalam kri tikz Abdullah yang habis-habisan terhadap pc­merin tah an rajaz Mel ayu pada waktu iru di-satu pihak ,dan dalarn pemujaan-nya yang terlalu terhadap pernerin­tahan Ingger is di-pihak lain. Lebeh z lagi dapat di-lihatkehenaran ini dari sikap-nya rerhadap pelbagai kepercha­yaan dan adat resarn orang Melayu yang seringka li di­katakan 'bodoh' itu.

Sa-wajar-nya-lah Abdullah mengurok kelakuanz zalimdan ani aya dari para raja dan para pernbesar Melayu ter­hadap ra 'yat-nya, te rapi ingin juga kita men getahui apa ­kah tidak pernah terlintas di-hati Abdullah perranyaanmengap a-kah Inggeris yang sa-demikian di-san jong-sanjong­nya karena 'keadilan' pemerintahan-nya itu datang ka-Ta­nah M elavu, Mustahil pertanyaan ini tidak pernah timbul.Malah di-dalam Hikayat-nya dia pernah berkata bahwaorang Melayu itu 'selalu di-perinrah oleh bangsa yanglain ',' dan ten tu-lah ora ng Inggeris juga tcrmasok dalamistil ah ini. Apa-kah pada pendapat Abdullah ini bukansuatu hal yang hina walau bagaimana 'adil-nya' pemerin­tahan itu ? Tetapi dia sendiri telah berkata dengan tidaksiluz lagi bahwa dia lebeh suka hidup di-bawah pemerin­tahan Inggeris. 3 Pend irian saperti ini memang dapat di­pertahankan di-dalam suasana zarnan Abdullah ,' namundemikian dapat-kah siapaz mcnyangkal bahwa scntimendemikian mernperlihatkan tiada-nya 'kesedaran nasional'dalam dada Ahd ullah send iri, saperri yang telah di-kara -

! Hikayal Abdullah , ji\IBRAS Vol. 23 Pt. 3. hal. 32.

2 Hikajat Abdullah . Djarnbatan, hal. 'P 9-, Lihat teks hal. 106 dan 126.'I\Ialah da la rn zamnn harnpir sa -be lum merde ka pu n tabiat rncndewa­

dewakan penjajah itu maseh tetap ada !