Kitab Madinah

12
PIAGAM MADINAH OLEH Dzikrina Islamiati Farinda Nurrohmah Sumber: Republika, 26 September 2010

Transcript of Kitab Madinah

Page 1: Kitab Madinah

PIAGAM MADINAH

OLEHDzikrina Islamiati

Farinda Nurrohmah

Sumber: Republika, 26 September 2010

Page 2: Kitab Madinah

PENGERTIAN

Piagam Madinah juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yathrib (kemudian bernama Madinah) di tahun 622.[1][2] Dokumen tersebut disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani 'Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas-komunitas pagan Madinah; sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah.

Page 3: Kitab Madinah

ASAL - USUL Sejak dahulu, Islam mengenal sistem masyarakat pluralis. Sistem ini muncul seiring berdirinya negara Islam di Madinah. Umat Islam memulai hidup bernegara setelah nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Di kota ini nabi Muhammad SAW meletakan dasar kehidupan yang kokoh bagi pembentukan masyarakat baru di bawah pimpinan Rasul SAW. Masyarakat ini berasal dari 3 golongan :

Kaum Muslim terdiri atas Kaum Muhajirin dan Anshar. Kaum musyrik yang berasal dari Suku Aus dan Khazraj. Kaum yahudi yang berasal dari Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

bagian 1

Page 4: Kitab Madinah

Sekitar dua tahun berhijrah, Rasulullah SAW mengumumkan peraturan dan hubungan antar kelompok masyarakat yang hidup di Madinah. Pengumuman ini dikenal sebagai PIAGAM MADINAH. Piagam ini merupakan undang-undang untuk pengaturan sistem polotik dan sosial masyarakat islam dan hubungannya dengan umat lain. (bagian 2)

Page 5: Kitab Madinah

Piagam madinah merupakan peraturan yang bersifat terbuka dan demokratis. Semua golongan dan kelompok masyarakat memiliki aturan yang disepakati bersama demi menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama dan masyarakat. Didalamnya juga terdapat poin tambahan, poin pokok tambahan itu terdapat pada bagian pertama Piagam Madinah yangdalamnya terdapat 70 pasal. Pada bagian kedua terdiri atas 25 pasal.

BERSIFAT TERBUKA

Page 6: Kitab Madinah

FUNGSI

Memperkenalkan konsep negara ideal yang diwarnai dengan wawasan

KeterbukaanPartisipasiKebebasanTanggung jawab sosial – politik secara bersama

Page 7: Kitab Madinah

BAGIAN-BAGIAN

Bagian 1

Terdiri atas 28 pasal. Dinyatakan bahwa semua pertikaian yang tidak terselesaikan dengan musyawarah akan diserahkan kepada Rasulullah SAW. Hal itu berarti masyarakat yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah dapat dikatakan sebagai sebuah negara, yaitu negra madinah, dan Rasulullah sebagai kepala negaranya.

Page 8: Kitab Madinah

Bagian 2

Mengatur hubungan antara umat Islam dengan golongan Yahudi secara lebih terperinci. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas masyarakat Madinah yang bersatu.

Page 9: Kitab Madinah

Bagian 3

Ditulis setelah Perjanjian Hudabiyah, yaitu ketika terjadi gelombang besar perpindahan penduduk ke madinah. Mereka yang menetap di pinggiran kota Madinah itu kemudian menuntut hak bertetangga. Untuk memenuhi tuntutan itulah, Piagam Madinah bagian ini ditulis. Sebagian besar isinya merupakan pengulangan atau penjelasan lebih lanjut terhadap pasal yangterdapat pada bagian satu dan dua, dengan rumusan yang sedikit berbeda. Disebutkan bahwa madinah adalah sebuah kota suci yang didalamnya haram dilakukan peperangan dan pertumpahan darah.

Page 10: Kitab Madinah

Bagian 4

Terdiri atas 7 pasal ini, disebutkan bahwa kabilah yang baru masuk islam diberlakukan hukum atau aturan sebagaimana yang berlaku terhadap kabilah lain yang lebih dahulu masuk iIslam.

Page 11: Kitab Madinah

Golongan yahudi

Semua pemimpin kelompokpada masa ini menandatangani piagam ini termasuk kelompok besar, seperti Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah. Nabi SAW kemudian mengangkat seorang sekretaris dari kalangan yahudi. Hal ini dimaksudkan

untuk memudahkannya dalam pengirimah dan pembacaan surat yang berbahasa Ibrani dan Asiria. Namun, golongan yahudi ini tampaknya menerima piagam itu karena alasan politik. Oleh

sebab itu, golongan yahudi sering berkhianat dan bekerjasama dengan musuh Islam. Akhirnya golongan yahudi terusir dari

madinah dan tidak ada lagi sekretaris Nabi SAW yang berasal dari yahudi.

Page 12: Kitab Madinah

Sekian dari kamiwassalam