KLASIFIKASI TOKSIKAN 2013
-
Upload
achmad-akbar-rifanda -
Category
Documents
-
view
37 -
download
7
description
Transcript of KLASIFIKASI TOKSIKAN 2013
KLASIFIKASI TOKSIKAN
Team TeachingToksikologi Lingkungan
Mekanisme JigsawIstilah dalam ToksikologiKlasifikasi ToksikanJalur Masuk Toksikan
Faktor yang Mempengaruhi Kerja Zat ToksikKuis Info Kuliah YAD
Mahasiswa akan dibagi dalam kelompok pakar 1. Pakar Klasifikasi Toksikan berdasarkan
sumber, jenis dan daya racunnya2. Pakar Klasifikasi Toksikan berdasarkan
organ sasarannya3. Pakar Jalur Masuk Toksikan4. Pakar Faktor yang mempengaruhi kerja zat
toksik
1. Diskusi antar pakar (10 menit) 2. Diskusi dalam kelompok (40
menit)3. Resume (20 menit)4. Kuis (5 menit)
A. PEMAPARAN ZAT TOKSIK TERHADAP MANUSIA
Istilah yang digunakan dalam toksikologi :
1. Zat Toksik zat yang dalam dosis kecil
dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan makhluk hidup
zat yang bila masuk ke dalam tubuh dalam dosis cukup bereaksi secara kimiawi dapat menimbulkan kerusakan berat pada orang sehat atau fungsi tubuh jadi tidak normal bahkan dapat menimbulkan KEMATIAN (Soemirat, 2003)
2. Intoksikasi / keracunanadl. keadaan tidak normal akibat efek racun / zat toksikPenyebab : Kecelakaan Tindak kriminal Akibat kegiatan industri
Perubahan : Morfologi Fisiologi Perkembangan tubuh
Gangguan kemampuan bertahan terhadap zat toksik
Meningkatnya kerentanan terhadap zat toksik yang berasal dari lingkungan
Pengurangan usia hidup suatu organisme, disebabkan :
3. Toksisitas / daya racunadl. kemampuan zat toksik (molekul) untuk menimbulkan kerusakan apabila masuk ke dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan terhadapnya
4. Detoksifikasiadl. pengurangan daya racun atau EFEK RACUN setelah mengalami proses transformasi secara biologi (BIOTRANSFORMASI) di dalam tubuh
5. Bioaktivasiadl. penguatan atau penambahan daya racun / efek racun setelah mengalami proses BIOTRANSFORMASI dalam tubuh
B. KLASIFIKASI ZAT TOKSIK1. Sifat Fisik
a. Gas CO, SOx, NOx, CFC, H2S, Cl2b. Cair deterjen, fenolc. Padat debu silikat, debu asbes,
partikel logam2. Sumber Toksikan
a. Alami letusan gunung berapi (debu, pasir, gas dll)
b. Antropogenik (aktivitas manusia)asap pabrik, asap kendaraan bermotor
3. Persistensinya di alama. Persisten (non degradable)
sulit diuraikan, kalaupun bisa membutuhkan waktu yang sangat lama (bertahun-tahun)
ex : DDT, plastik, logam berat b. Non Persisten (degradable)
mudah diuraikan ex : sampah-sampah organik4. Toksisitas (Potensi racun)
a. Racun akut (lethal) mematikan, biasanya racun syaraf
ex : paration, CO, H2S b. Racun kronis (Sub lethal)
ex : DDT, logam berat
5. Cara kerjaa. Racun Lokal (setempat)
Racun iritan Arsen Racun anestetik cocain, fenolRacun korosif asam kuat, basa kuat
b. Racun sistemikex : CO sistem darah & pernafasan
narkotika sistem syaraf HgCl2 organ ginjal digitalis organ jantung
6. Organ Targeta. Hepatotoksik toksik terhadap hati
Perlemakan hati, Nekrosis hati (kematian sel), gangguan enzim hati SGOT, SGPT
Ex : CCl4, kloroform, dioksin, DDT
b. Hematotoksik toksik terhadap darah CO HbCO hipoksia Pb menghambat pembentukan Hb
anemia
c. Nefrotoksik toksik terhadap ginjalEx : Pb enzim dehidrogenase (gugus –SH)
kegagalan fungsi ginjal
d. Neurotoksik toksik terhadap syaraf CO HbCO anoksia alkohol
e. Pneumotoksik toksik terhadap paru-paruEx : amonia, H2S, CO
7. Efek yang ditimbulkana. Karsinogenik kanker
Aflatoksin, asap rokok, Asbes, kromium
b. Mutagenik perubahan susunan gen PCB (Poli Chlorin Bifenil) Fenobarbitol
c. Teratogenik cacat bawaanEx : Asam salisilat
8. Labelinga. Korosifb. Eksplosifc. Reaktifd. Mudah terbakar
C. JALUR MASUKNYA ZAT TOKSIK KE DALAM TUBUH MANUSIA
1. Jalur inhalasi2. Jalur oral3. Jalur dermal4. Jalur parenteral
1. JALUR INHALASI Masuknya zat toksik lewat saluran
pernapasan (Tractus respiratorius)
Nasofaring (rongga hidung) Tracheo bronchial Alveoli
Note:Zat toksik yang masuk melalui jalur inhalasi
biasanya berbentuk GAS atau PARTIKEL
a. Bentuk Gas NH3, SO2 hidrofil cepat
terserap oleh nasofaring HC Aromatik, alifatik, keton, alkohol
lipofil mudah masuk alveoli dan darah
O3 masuk bronchiolus
CO dan H2S masuk paru-paru dan darah
adl debu/padatan halus dan aerosol yang banyak terdapat di udara
Ukuran : < 10 µ : masuk saluran pernapasan 5 µ - 10 µ: tersaring oleh bulu-bulu
pada hidung trachea dan bronchus
2 µ - 5 µ : diendapkan pada alveoli paru- paru
Ex : debu silika, asbes, debu kapas
b. Bentuk Partikel
2. JALUR ORAL• Masuknya zat toksik lewat mulut dan
masuk ke dalam saluran pencernaan.• Contoh : masuknya logam berat ke dalam
tubuh manusia, karena :– Memakan hasil laut atau sayuran yang
tercemar logam berat Pb, Hg, Cd– Minum air yang tercemar logam berat Pb– Contoh lain : Racun H2SO4 secara tidak sengaja
tertelan manusia
3. JALUR DERMAL• Zat toksik dapat masuk tubuh
melalui kulit. Zat toksik yang masuk lewat dermal akan lebih mudah dan lebih cepat memasuki peredaran darah dibandingkan yang masuk per oral.
• Contoh : Hidroquinon cepat diserap lewat kulitDDT, malathion
4. JALUR PARENTERALZat toksik masuk tubuh lewat
suntikan dan dapat langsung masuk ke dalam darah (IV = Intravena) atau tidak langsung lewat otot (IM = Intramuskuler) atau lewat bawah kulit (subkutan) lewat peritonium (intraperitonial) dll.
Contoh : morfin, barbiturat dll
Berdasarkan lamanya hubungan atau persentuhan tubuh dengan zat toksik, dapat dibedakan :
Persentuhan AkutPersentuhan tubuh dengan zat toksik baik secara dermal,
inhalasi, ingesti (dicerna) yang berlangsung dalam waktu DETIK/MENIT/JAM saja
keracunan paration atau malation dermal, ingestikeracunan gas CO inhalasi
Persentuhan Semi AkutPersentuhan tubuh dengan zat toksik dengan dosis tunggal
secara INGESTI yang berlangsung paling lama 90 harikeracunan Cd 4-5 hari kematian
Persentuhan KronisPersentuhan tubuh dengan senyawa-senyawa kimia yang
sesungguhnya tidak berbahaya tetapi kalau terjadi terus-menerus atau berulang-ulang terkena baik secara dermal, inhalasi, ingesti dalam jangka waktu bulan atau tahun, akan berbahaya bagi tubuh
Pb kerapuhan tulang dan anemia
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ZAT TOKSIK
Cara Pemberian / Tempat MasukZat toksik bentuk gas menimbulkan efek maksimal jika
masuk tubuh secara inhalasi
Kondisi TubuhAnak-anak dan orang tua lebih peka terhadap zat toksik
dibandingkan orang dewasa (umur)Orang yang menderita penyakit ginjal/hati lebih mudah
terkena zat toksik daripada orang sehat (status kesehatan)
Zat Toksiknya SendiriDosis
Besar kecilnya dosis menentukan berat ringannya efek yang ditimbulkan
KonsentrasiUntuk zat-zat toksik yang kerjanya dalam tubuh secara lokal misal : zat-zat korosif, konsentrasi lebih penting dari dosis total. Berbeda dengan zat toksik yang bekerja secara sistemik, dosis yang berperan menimbulkan berat ringannya efek yang ditimbulkan
Bentuk dan kombinasi fisikZat toksik yang berbentuk cair akan lebih cepat menimbulkan efek dibanding yang berbentuk padat
Susunan kimia zat toksikHg organik (CH3Hg) lebih toksik dibanding Hg anorganik (Hg2++)
Pb organik (Pb Tetra Etil) > toksik dari pada Pb2+
Aditif Apabila efek gabungan yang ditimbulkan SAMA dengan jumlah efek bahan apabila masing-masing diberikan tersendiri Ex : pengaruh kombinasi berbagai pestisida organofosfat pada aktivitas enzim kolinesterase
SinergismeApabila efek gabungan lebih besar daripada jumlah efek tiap bahanEx : Efek Karbon tetra klorid (CCL4) dan Etanol pada hati
Pb dan CCL4 kelumpuhan pada tangan
AntagonismeKerja atau efek yang ditimbulkan zat toksik yang diberikan secara bersamaan LEBIH KECIL dibandingkan efek yang ditimbulkan apabila kedua zat toksik masing-masing berdiri sendiri atau kerja zat toksik yang satu dinetralisir oleh yang lain sehingga efek yang ditimbulkan menjadi LEMAH
Macam – Macam AntagonismeAntagonisme KIMIAAntagonisme FUNGSIONALAntagonisme KOMPETITIF (bersaing)Antagonisme NON KOMPETITIF
Antagonisme KimiaMenunjukkan reaksi antara dua bahan kimia yang menghasilkan keadaan yang KURANG TOKSIKEx : Dimerkaprol dengan logam berat Pb atau Cd,
senyawa tersebut berfungsi sebagai PENGKELAT (pengikat) logam-logam berat
Keracunan H2S dan Nitrit H2S menghambat Fe3+ dalam enzim
sitokrom oksidase Nitrit menimbulkan Methemoglobin
hambatan Fe3+ dalam sitokrom oksidase dilepaskan
Antagonisme FungsionalTerjadi bila dua zat kimia menghasilkan EFEK yang BERLAWANAN pada suatu parameter fisiologikEx : Mekanisme kerja yang berlawanan antara perangsang dengan depresan sistem syaraf pusat (metakolin Isoprenalin)
Antagonis KompetitifTerjadi bila agonis dan antagonis bekerja pada reseptor yang samaEx : Kerja oksigen (O2) pada keracunan CO
Kerja histamin dan antihistamin
Antagonis Non KompetitifTerjadi bila efek zat kimia dihambat oleh zat lain yang tidak bekerja pada reseptor yang samaEx : Atropin mengurangi toksisitas
penghambatan Asetilkolinesterase (ACHE)
Atropin tidak menghambat reseptor pada ACHE melainkan dengan menghambat reseptor CHE
Kuis
Kerjakan soal di bawah ini yang tidak sesuai dengan kepakaran anda !1. Sebutkan dan beri contoh klasifikasi toksikan
berdasarkan sumbernya, jenis dan daya racunnya2. Sebutkan dan beri contoh klasifikasi toksikan
berdasarkan organ sasarannya3. Sebutkan dan beri contoh jalur masuk toksikan ke
dalam tubuh organisme4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja zat
toksik
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
Cari dan buatlah kata kunci beberapa pertanyaan berikut dengan memanfaatkan berbagai sumber referensi:1. Apakah Dosis? Apa bedanya dengan konsentrasi?2. Faktor apakah yang menentukan potensi bahaya atau
amannya suatu zat kimia?3. Mengapa kurva frekuensi-respons seringkali disebut
sebagai kurva respons kuantal?4. Apakah kaitan antara dosis dan respons dalam
toksikologi?5. Bagaimanakah dasar penentuan toksisitas relatif suatu
senyawa kimia?6. Bagaimanakah menentukan batas keamanan suatu
senyawa?7. Bagaimanakah cara menghitung dosis dan respons
letal dan subletal?