KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

24
68 KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU ASTRONOMI Hasrian Rudi Setiawan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ([email protected]) Abstrak Muhammad bin Musa al-Khawarizmi merupakan seorang ilmuwan Muslim terkemuka yang telah banyak memberikan kontribusi bagi peradaban umat manusia. Sebagai seorang tokoh besar pada masanya, al-Khwarizmi telah menghasilkan banyak karya- karya yang monumental antara lain dalam bidang matematika, astronomi dan dalam bidang lainnya. Dalam bidang matematika beliau banyak memberikan sumbangan yang berharga khususnya bagi perkembangan ilmu aljabar dan aritmetika. Sedangkan dalam bidang ilmu astronomi beliau dikenal sebagai salah satu pendiri bidang astrolabe dan telah menyusun kurang lebih seratus tabel tentang bintang. Perkembangan ilmu matematika dan astronomi sangat dipengaruhi dan bertumpu pada hasil pemikiran yang telah dikemukakannya tersebut. Kata Kunci: Kontribusi, Al-Khawarizmi, Ilmu Astronomi. A. Biografi Muhammad bin Musa al-Khawarizmi Al-Khawarizmi memiliki nama lengkap Abdullah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, beliau dilahirkan di daerah Khawarizmi, yaitu suatu derah di bawah pemerintahan provinsi Khurasan dan sekarang bernama negara Uzbekistan, pada tahun 164 H (780 M). Beliau wafat di Bagdad, Irak pada tahun 232 H (847 M), dan dalam literatur lain disebutkan bahwa beliau wafat pada tahun 235 H (850 M). 1 Karena kepandaian dan kecerdasan yang dimilikinya, mampu mengantarkan al-Khawarizmi masuk pada lingkungan Dar al-Hukama, yaitu sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang 1 Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2012), h. 79. didirikan pada masa Bani Abbasiyah oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. 2 Di Barat, terutama di Eropa, al- Kawarizmi dikenal dengan nama Algorismi atau Algorism. 3 Beliau dikenal sebagai tokoh Muslim yang banyak membangun dan menemukan teori-teori matematika, salah satunya aljabar, yang oleh para ilmuwan barat disebut aritmetika (ilmu hitung) yaitu dengan menggunakan angka-angka Arab. 4 Dalam buku karangannya yaitu, al-Jabr wa al-Muqabalah beliau merumuskan dan menjelaskan tabel 2 Wahyu Murtiningsih, Para Pendekar Matematika dari Yunani Hingga Persia (Yogyakarta, DIVA Press, 2011), h. 46. 3 Philip K. Hitti, History of The Arabs (Jakarta: Serambi, 2006), h. 57. 4 Ahmad Barnawi, 118 tokoh Muslim Genius Dunia (Jakarta: Restu Agung, 2006), h. 64.

Transcript of KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

Page 1: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

68

KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAMPERKEMBANGAN ILMU ASTRONOMI

Hasrian Rudi SetiawanUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

([email protected])

AbstrakMuhammad bin Musa al-Khawarizmi merupakan seorang ilmuwan Muslim terkemukayang telah banyak memberikan kontribusi bagi peradaban umat manusia. Sebagaiseorang tokoh besar pada masanya, al-Khwarizmi telah menghasilkan banyak karya-karya yang monumental antara lain dalam bidang matematika, astronomi dan dalambidang lainnya. Dalam bidang matematika beliau banyak memberikan sumbangan yangberharga khususnya bagi perkembangan ilmu aljabar dan aritmetika. Sedangkan dalambidang ilmu astronomi beliau dikenal sebagai salah satu pendiri bidang astrolabe dantelah menyusun kurang lebih seratus tabel tentang bintang. Perkembangan ilmumatematika dan astronomi sangat dipengaruhi dan bertumpu pada hasil pemikiran yangtelah dikemukakannya tersebut.Kata Kunci: Kontribusi, Al-Khawarizmi, Ilmu Astronomi.

A. Biografi Muhammad bin Musaal-Khawarizmi

Al-Khawarizmi memiliki namalengkap Abdullah Muhammad bin Musaal-Khawarizmi, beliau dilahirkan didaerah Khawarizmi, yaitu suatu derah dibawah pemerintahan provinsi Khurasandan sekarang bernama negaraUzbekistan, pada tahun 164 H (780 M).Beliau wafat di Bagdad, Irak pada tahun232 H (847 M), dan dalam literatur laindisebutkan bahwa beliau wafat padatahun 235 H (850 M).1

Karena kepandaian dankecerdasan yang dimilikinya, mampumengantarkan al-Khawarizmi masukpada lingkungan Dar al-Hukama, yaitusebuah lembaga penelitian danpengembangan ilmu pengetahuan yang

1 Muhammad Gharib Gaudah, 147Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam(Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2012), h. 79.

didirikan pada masa Bani Abbasiyaholeh Khalifah Harun ar-Rasyid.2

Di Barat, terutama di Eropa, al-Kawarizmi dikenal dengan namaAlgorismi atau Algorism.3 Beliaudikenal sebagai tokoh Muslim yangbanyak membangun dan menemukanteori-teori matematika, salah satunyaaljabar, yang oleh para ilmuwan baratdisebut aritmetika (ilmu hitung) yaitudengan menggunakan angka-angkaArab.4

Dalam buku karangannya yaitu,al-Jabr wa al-Muqabalah beliaumerumuskan dan menjelaskan tabel

2 Wahyu Murtiningsih, Para PendekarMatematika dari Yunani Hingga Persia(Yogyakarta, DIVA Press, 2011), h. 46.

3 Philip K. Hitti, History of The Arabs(Jakarta: Serambi, 2006), h. 57.

4 Ahmad Barnawi, 118 tokoh MuslimGenius Dunia (Jakarta: Restu Agung, 2006), h.64.

Page 2: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

69

trigonometri secara detail. Beliau jugamengenalkan teori-teori kalkulus dasardengan cara yang mudah, yang padaakhirnya al-Khawarizmi menjaditonggak dalam sejarah aljabar yang saatini berkembang menjadi matematika,bahkan beliau menjadikan aljabarmenjadi sebuah ilmu eksak. Makapantas jika al-Khawarizmi disebutsebagai bapak aljabar.

Penulis sejarah matematikakenamaan, George Sarton,mengungkapkan bahwa al-Khawarizmitermasuk salah satu ilmuwan Muslimterbesar dan terbaik pada masanya.Sarton menggolongkan periode antaraabad ke 4-5 sebagai zaman al-Khawarizmi, karena ia adalah ahlimatematika terbesar pada masanya.5

Kemudian Smith dan Karpinskimenggambarkan pribadi al-Khawarizmisebagai tokoh terbesar pada masakeemasan Bagdad, setelah seorangpenulis Muslim menggabungkan ilmumatematika klasik Barat dan Timur, lalumengklasifikasikan, hingga akhirnyamembangkitkan kesadaran daratanEropa.6

Kemudian, dari fakta sejarahmenunjukkan bahwa pada abadpertengahan ilmu matematika di duniaBarat lebih banyak dipengaruhi olehkarya al-Khawarizmi dibandingkandengan karya penulis lainnya. Karenaitu, masyarakat modern saat ini sangatberhutang budi kepada al-Khawarizmidalam bidang ilmu matematika, dan al-

5 M. Yusuf Abdurrahman, CaraBelajar Ilmuwan-Ilmuwan Muslim PencetusSains-Sains Canggih Modern (Yogyakarta: DivaPress, 2013), h. 93.

6 Ibid, h. 93.

Khawarizmi layak dijadikan figurpenting dalam bidang ilmu matematika.

B. Karya Tulis Muhammad binMusa al-Khawarizmi

1. Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal Muqabalah. Dalambahasa Inggris kitab ini dikenaldengan nama "The CompendiousBook on Calculation by Completionand Balancing". Kitab inimerupakan karya al-Khawarizmipada abad ke-9 M yang sangatmonumental. Kemudian pada abadke-12 kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Gerard dariCremona.7

Kitab ini berisikan tentang uraiandan penjelasan tentang persamaanlinier dan kuadrat. Carl B. Boyerdalam karyanya bertajuk "TheArabic Hegemony": A History ofMathematics, mengungkapkan,Kitab Aljabar karya al-Khawarizmimenguraikan perhitungan yanglengkap dalam memecahkan akarpositif polynomial persamaansampai dengan derajat kedua. Boyermenambahkan bahwa, kitab karyaal-Khawarizmi itu jugamemperkenalkan metode dasar"pengurangan" dan“penyeimbangan", yang mengacupada perubahan syarat-syaratmengurangi sisi lain sebuahpersamaan yaitu pembatalan syarat-syarat seperti sisi berlawanan daripersamaan.8

7 Jamil Ahmad, Seratus MuslimTerkemuka (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2009), h.157

8 Kitab Aljabar, Karya FenomenalMatematikus Agung, http://www. Suara media.

Page 3: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

70

2. Kitab Dixit Algorizmi, yang jugamerupakan karya spektakuler yangberisi tentang ilmu aritmetika.Namun sayang naskah asli yangberbentuk bahasa Arab ternyatasampai saat ini tidak ditemukanalias hilang. Dixit Algorizmimerupakan terjemahan dari kitab al-Khawarizmi yang dilakukan padaabad ke-12 oleh Adelard of Bath.Pada buku Dixit Algorizmi kalkulasidengan angka Hindumemprinsipkan kemampuan difusiangka India ke dalam perangkaantimur tengah dan kemudian Eropa.9

3. Kitab Shurah al-Ardh (BukuPemandangan Dunia atauKenampakan Bumi) yaitu kitabyang membahas mengenai bentukbumi yang merupakan kitab yangmenjadi dasar ilmu bumi Arab.Naskah kitab ini disimpan diStrassburg (Jerman), dalam kitabini dihiasi peta-peta.10 Danterjemahan latinnya disimpan diBiblioteca National de Espana diMadrid.Kitab tersebut ditulis oleh al-Khawarizmi berdasarkanpendekatan geografi yang ditulisoleh Ptolemeus.11 Buku ini isinyadimulai dengan daftar bujur dan

com/sejarah-islam/2011/07/09/kitab-aljabar-karya-fenomenal-matematikus-agung, diaksestanggal 28 Januari 2015.

9 al-Khawarizmi, https://arifin01.wordpress.com/2012/03/25/al-khawarizmi/. Diakses tanggal 30 Januari 2015.

10 Jamil Ahmad, Seratus MuslimTerkemuka, h. 157

11 Dzihar Muhammad, Muhammad binMusa al-Khawarizmi, http://www.academia.edu/10103767/AL-KINDI. Diaksestanggal 30 Januari 2015.

lintang termasuk zona cuaca. PaulGallez, mengatakan bahwa kitab inisangat bermanfaat untukmenentukan posisi kita untukmembuat pendekatan praktis.

4. Kitab at-Tarikh , yaitu kitab yangisinya mengenai sejarah, yangmengisahkan perjalanankembalinya Khalifah al-Ma’mun keBagdad.12

5. Kitab al-‘Amal bi Usthurlab danKitab ‘Amal al-Usthurlab, yaitukitab yang di dalamnya membahasyang tentang cara penggunaanastrolabe, dan seni membuatastrolabe.

6. Kitab Zij as-Sindhind (tabelastronomi) adalah karya yangterdiri dari 37 simbol pada kalkulasikalender astronomi dan 116 tabeldengan kalenderial, astronomicaldan data astrologial. Versi aslinyadalam Bahasa Arab (ditulis 820)telah hilang, namun versi lain olehastronom Spanyol, yaitu Maslamaal-Maritli (1000) tetap bertahandalam bahasa Latin, yangditerjemahkan oleh Adelard of Bathpada 26 Januari 1126.

7. Kitab Risala fi Istikhraj Ta’rikh al-Yahud (PetunjukPenanggalanYahudi). Kitab iniditulis oleh al-Khawarizmi tentangpenanggalan Yahudi. Kitab inimenerangkan 19 tahun siklusinterkalasi, hukum yang mengaturpada hari apa dari suatu minggubulan Tishri dimulai, kemudianmemperhitungkan Era Yahudi(penciptaan Adam), dan

12 Jamil Ahmad, Seratus MuslimTerkemuka, h. 157

Page 4: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

71

memberikan hukum tentang bujurmatahari dan bulan menggunakankalender Yahudi.13

C. Penemuan Ilmiah Muhammadbin Musa al-Khawarizmi

Muhammad bin Musa al-Khawarizmi memiliki beberapa hasilpenelitian ilmiah dan buku-buku yangdikarangnya. Sebanyak kurang lebihlima puluh buku dalam bidang ilmutersebut ditulis atas nama al-Khawarizmi, namun kebanyakan daribuku tersebut telah hilang, termasukjuga hasil riset ilmiah yang dilakukanya.

Al-Khawarizmi juga seringmendapat mandat dari Khalifah untukmelakukan rihlah ilmiah, mengadakanriset ilmiah dan tugas-tugas khusus. Diantaranya Khalifah al-Watsiqmemerintahkan kepada al-Khawarizmiuntuk mengadakan observasi tentangjasad Ashabul Kahfi yang disebutkandalam al-Qur’an bahwa jasad itu adadalam gua dan jasad itu masih baik dantidak rusak, seakan-akan mereka barumati. Khalifah al-Watsiq ingin melihatkebenaran cerita itu yang diinformasikan dari al-Qur’an dan untuktujuan itu beliau mengutus al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi datang keRomawi dan menjumpai para pembesarRomawi. Pembesar Romawi kemudianmemerintahkan penunjuk jalan untukmendampingi menuju gua yang beradadi atas puncak gunung kecil. Kemudianal-Khawarizmi naik ke atas gunung danmelihat langsung jasad Ashabul Kahfiitu. Kemudian kembali ke Khalifah al-

13 Dzihar Muhammad, Muhammad binMusa al-Khawarizmi, http://www.academia.edu/10103767/AL-KINDI. Diaksestanggal 30 Januari 2015.

Watsiq dengan berita bahwa, “AshabulKahfi mati seperti biasanya, akan tetapijasad mereka diawetkan dengan balsemdan kapur”.

Adapun di antara hasilpenemuan yang dilakukan olehMuhammad bin Musa al-Khawarizmi,yaitu:

1. Penemuan di Bidang MatematikaMuhammad bin Musa al-

Khawarizmi mengutip angka-angkaIndia dan mengarang sebuah bukutentang angka-angka itu, sertamembuat buku dalam ilmu hitungdengan memberikan bab-bab didalamnya, yang buku itu tidak pernahada sebelumnya. Buku matematika inimerupakan buku matematika pertamayang masuk ke Eropa setelah terlebihdahulu diterjemahkan oleh penerjemahdari kebangsaan Inggris, yaitu Adelardof Bath. Dan buku tersebut selamaberabad-abad menjadi rujukan parailmuwan, insinyur, dan bisnisman.Kemudian orang Eropa menuliskannama Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dengan nama yangberbeda-beda, di antaranya adalahAlgoritmi, Algorithm, Algorismus danGuaresmo.

a. Penemuan di Bidang AljabarAl-Khawarizmi menemukan

konsep aljabar. Aljabar merupakancabang dari ilmu matematika yangmempelajari penyederhanaan danpemecahan masalah menggunakansimbol-simbol sebagai penggantikonstanta dan variable. Ilmu aljabardapat dikatakan berasal dari karyatersohor Muhammad bin Musa al-Khawarizmi yang berjudul buku

Page 5: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

72

kesimpulan proses kalkulasi untukpaksaan dan persamaan (Kitab al-Mukhtasarfi Hisab al-Jabr wa’l-Muqabalah, di mana untuk pertamakalinya kata Arab al-Jabr, yangartinya “paksaan” dan juga“perbaikan, restorasi” digunakan.14

Dari kata inilah, menuru para ahli, kataInggris “Algebra” (aljabar) diturunkan.Adapun konsep aplikasi aljabar yangdi kemukakan oleh al-Khwarizmiadalah:15

1) 3 x a = a +a = 3a2) 4 x 5a = 20a

Bentuk aljabar = x2, 3x, 5x, 6a. adalahoperasi pada aljabar yaitu sebagiberikut:

1) Perkalian dalam aljabar

(

2) Penjumlahan dan penguranganContoh: 5x2 + 7x-9x2 +5x-a-9a =-4x2 +12x-10a

3) KuadratRumus kuadrat dalam aljabaradalah: (a+b)2 = a2+2ab+b2

Cara lain bisa menggunakansegitiga istimewa. Pangkatnyasesuai dengan segitiganya.Contoh:Berapa nilai (a + b)3

Jawab:11 1

14 Seyyed Hosein Nasr, Sains danPeradaban di Dalam Islam (Bandung: Pustaka,1968), h. 140.

15 M. Yusuf Abdurrahman, CaraBelajar Ilmuwan-Ilmuwan Muslim PencetusSains-Sains Canggih Modern, h. 99.

1 2 11 3 3 1Jadi,(a + b)3 = a3 + 3a2b +3ab2 + b3

b. Penemuan TrigonometriTrigonometri merupakan bagian

dari ilmu matematika yang mempelajaritentang hubungan antara sisi dan sudutsuatu segitiga serta fungsi dasar yangmuncul dari relasi tersebut.Trigonometri merupakan ilmumatematika yang sangat penting dalamkehidupan. Aplikasi ilmu trigonometridalam kehidupan mencakup segalabidang seperti astronomi, geografi, teorimusik, elektronik, ekonomi, medical,teknik, dan masih banyak lagi. Dengantrigonometri kita bisa mengukur jaraksuatu bintang di angkasa tanpa haruspergi ke sana. Dengan trigonometri kitabisa mengukur sudut ketinggian tebingtanpa harus memanjatnya. Dan dapatpula mengukur lebar suatu sungai tanpaharus menyeberanginya. Itulah manfaatdari mempelajari trigonometri dalamkehidupan sehari-hari.

Tigonometri juga dipelajari olehal-Khawarizmi dan beliau jugamengadakan penelitian tentang ilmuhitung trigonometri. Beliau disebutkanadalah orang yang pertama kalimembuat dan menerbitkan tabeltrigonometri, yang di dalamnya terdapatsinus dan tan, kemudian pada abad kedua belas masehi tabel-tabeltrigonometri diterjemahkan ke dalambahasa Latin.

c. Penemuan AlgoritmaAlgoritma adalah salah satu dari

cabang ilmu matematika, kata algoritmaberasal dari latinisasi nama al-

Page 6: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

73

Khawarizmi, yang tercantum dalamkaryanya dalam bahasa Latin pada abadke-12, yaitu algorithmi de numeroindorum. Pada awalnya kata algorismamerupakan istilah yang merujuk padaaturan-aturan aritmetis untukmenyelesaikan persoalan menggunakanbilangan numerik Arab. Kemudian abadke-18 istilah ini menjadi algoritma yangmencakup semua prosedur atau urutanlangkah yang jelas dan diperlukan untukmenyelesaikan suatu permasalahan.

Dalam hal ini yang pertamaditekankan dalam alur pemikiran untukmenyelesaikan suatu pekerjaan yangdituangkan secara tertulis adalah alurpikiran. Jadi dapat dipahami bahwa,algoritma setiap orang dapat berbedadengan yang lainnya. Adapunpendekatan kedua adalah tertulis, yaitudapat berupa kalimat, tabel dan gambartertentu.

Contohnya, jika seseorang inginmengirim surat kepada seseorang ditempat lain, maka langkah yang harusdilakukan adalah menulis surat,kemudian memasukkan surat ke dalamamplop, kemudian amplop ditempelperangko, kemudian pergi ke kantor posuntuk mengirimnya.16

Konsep algoritma selanjutnyaberkembang menjadi, yaitu:1) Variabel peubah, yaitu variabel

yang nilainya bukan konstanta.Misalnya, sintaks: A=B, algoritma :A<-B. artinya, nilai A diberi harganilai B. sehingga, nilai Pakan samadengan nilai B dan nilai B tetap.Contoh:Diketahui A=0, B=5, dan C=10.Kemudian diberikan algoritma

16 Ibid, h. 96.

A=B, B=C, maka nilai berapa A, B,C sekarang?Jawab:Diketahui: A = 0, B = 5, C = 10A=B, sehingga nilai variabel Aakan diberi nilai dari variabel B(A=5). Sedangkan, B=C, sehingganilai variabel B akan diberi nilaidari variabel C (B =10). Jadi nilaidari A, B, C adalah A = 5, B = 10,C=10.17

2) Variabel pertukaran, yaitu variabelyang berfungsi mempertukarkansetiap isi variabel, sehingga nilaidari variabel akan berubah ataubertukar.18

Contoh soal:Diketahui 2 Perubah A=15 danB=30. Buatlah algoritma untukmempertukarkan isi A dan B.Jawab:Dalam menyelesaikan soal di atasmaka dibutuhkan satu buah peubah/variabel tambahan untukmenyimpan nilai dari salah satupeubah. Adapun algoritmapertukaran untuk menyelesaikansoal di atas adalah C (dimisalkanvariabel tambahan).C=A: Pada algoritma ini, nilaivariabel C (variabel tambahan)akan di isi dengan nilai darivariabel A (C=15).A=B: Pada algoritma ini, nilaivariabel A akan di isi dengan nilaidari variabel B (A=30).B=C: Pada algoritma ini, nilaivariabel B akan di isi dengan nilaidari variabel C (B=15).

17 Ibid, h. 97.18 Ibid, h. 97.

Page 7: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

74

Setelah algoritmadijalankan, makadapat dilihatbahwa algoritma telahmempertukarkan nilai dari variabel-variabel tersebut, yang sebelumnyavariabel A=15, dan B=30, makamenjadi variabel A=30 dan B=15.

d. Penemu Bilangan NolNol adalah suatu angka dan digit

angka yang digunakan untuk mewakiliangka dalam angka. Angka nol pentingbagi suatu bilangan dan tentuberpengaruh terhadap ilmu-ilmumenghitung, ilmu alam, ilmu pasti,serta ilmu-ilmu lainnya, al-Khawarizmi merupakan orang pertamayang menemukan angka nol. Angkanol memiliki manfaat dalam ilmumatematika, di antaranya adalahsebagai identitas tambahan bagibilangan bulat, bilangan real, danstruktur aljabar lainnya.

Dari beberapa referensi yang adabelum ada keterangan yangmenjelaskan tentang inspirasi al-Khawarizmi menggunakan angka nol.Angka nol merupakan angka yangunik. Adapun beberapa fakta dariangka nol adalah:1) Berapapun nilai angka, jika

dikalikan dengan angka nol, makahasilnya adalah nol. Artinya angkanol mampu menetralkan angka.

2) Angka nol tidak terikat, namunmelekat dan meliputi dengansemua angka.

3) Semua angka disertai dengan ankanol, jika dilihat dari bilangandecimal. Misalnya, 0,0; 0,1; 0,2;0,3 dan lain sebagainya. Angkanol adalah angka diam, namunbergerak bila dilihat dari deretanangka decimal tersebut.

4) Angka nol bukan angka awalbukan pula angka akhir. Dariangka 1-9, kita sebut angka 1lebih kecil atau lebih awaldaripada angka 2. Namun angkanol menyertai semua angka. Tidakada angka yang tidak disertaiangka nol, misalnya angka 9.Ketika dilihat dari bilangandecimal, maka nilainya adalah9,00. 19

2. Penemuan di Bidang IlmuAstronomi

Ilmu astronomi adalah cabangilmu alam yang melibatkan pengamatanbenda-benda langit (seperti halnyabintang, planet, komet, nebula, gugusbintang atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luaratmosfer Bumi.

Al-Khawarizmi selain sebagaiahli dalam bidang matematika beliaujuga adalah ahli dalam bidangastronomi, hal ini dibuktikanya denganberbagai karyanya di antaranya yaitukitab al-‘Amal bi al-Ustharlab, kitabJadwal an-Nujum wa Harakatuha, kitabas-Sind Hind (kitab yang memuattentang diagram astronomi). Selain itual-Khawarizmi ikut andil dalammengukur lingkaran bumi dan dan lainsebagainya.20

3. Penemuan di Bidang IlmuGeografi

Ilmu geografi adalah ilmupengetahuan yang menggambarkansegala sesuatu yang ada di permukaan

19 Ibid, h. 97.20 Muhammad Gharib Gaudah, 147

Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam, h.84.

Page 8: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

75

bumi. Kontribusi al-Khawarizmi dalamilmu geografi, ditulisnya dalam duakaryanya yaitu kitab Shurah al-Ardhdan kitab Taqwim al-Buldan. Dalamkitab yang berjudul Shurah al-Ardh, al-Khawarizmi menulis yang isinyamembenarkan pendapat Ptolemeus. Dandalam kitab itu pula al-Khawarizmi jugamembuat peta yang lebih detail daripada peta yang dibuat oleh Ptolemaeus.

Selain dari itu dia juga menulisbuku yang berjudul “taqwim al-Buldan”. Yang menurut Carlo Nallinodan para orientalis dari Italia, bahwabuku-buku yang ditulis oleh al-Khawarizmi yang membahas tentangilmu geografi bukan hanya sekedarkutipan dari ilmuwan-ilmuwan Yunani,namun al-Khawarizmi telah mampumembuat ilmu geografi sebagai sebuahdisiplin ilmu yang berdiri sendiri.21

D. Kontribusi al-Khawarizmi dalamPerkembangan Ilmu Astronomi

Dalam literatur Islam, astronomidisebut dengan ilmu falak, yaitu bidangilmu yang merupakan bidang yangpaling menarik para ilmuwan Muslimselain bidang ilmu matematika. Sebabbidang ilmu tersebut sangat mendukungperibadatan Islam, seperti menentukanawal dan dan akhir bulan Ramadan, hariraya Idul Fitri, Idul Adha, dansebagainya. Salah satu ilmuwan Muslimyang memiliki kontribusi besar dalamilmu falak di antaranya adalah al-Khawarizmi. Adapun kontribusi al-Khawarizmi dalam ilmu falak diantaranya adalah:1. Al-Khawarizmi ikut andil dalam

mengukur lingkaran bumi yang

21 Ibid, h. 84.

dilakukan pada masa Khalifah Al-Ma'mun. Pengukuran ini dilakukandengan cara menggunakan ilmuastronomi. Untuk tujuan itulahdibentuk dua tim yang terdiri daripara ilmuwan, salah satunyamengarah ke utara dan satunyamengarah ke selatan pada garislintang yang sama. Setelah itu,masing-masing tim menentukangaris bujur di tempat tibanyadengan cara mengukur ketinggianbintang kutub. Dari dua pengukuranitu, para ilmuwan Muslimkemudian menghitung derajatnyayang pada gilirannya dipergunakanuntuk menghitung lingkaran bumidan separuh wilayahnya denganketelitian yang melebihipengukuran yang dilakukan olehahli matematikan Yunani-Alexandria, Eratosthenes. Akantetapi kontribusi yang diberikanoleh Al-Khawarizmi dalampengukuran ini tidak diketahuisecara pasti.

2. Al-Khawarizmi juga membuatdiagram astronomi seperti yangdimuat dalam bukunya "as-SindHind" yang terkenal itu.Sebagaimana dia juga menulisbeberapa buku penting dalam ilmuastronomi, di antara bukunya yangberjudul "Al-‘Amal bi al-Usthurlab," dan buku "Jadwal an-Nujum wa Harakatuha."22

3. Al-Khwarizmi diungkapkanmencoba untuk membuat ramalantentang masa hidup NabiMuhammad Saw melalui ilmuastronomi. Dia hitung secara cermat

22 Ibid, h. 84.

Page 9: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

76

waktu Nabi Saw dilahirkan. beliautermasuk salah seorang ahliastronomi yang bekerjasamamembuat sebuah peta dunia untukmemenuhi permintaan al-Ma’mun,lalu terkenal dalam pembuatan PetaPtolemeus.23

E. PenutupAl-Khawarizmi telah memberikan

kontribusi besar dalam mendorong rodaperadaban manusia hingga kita sekarangsampai pada fase peradaban dunia yangmaju. Di dunia Barat, ilmu matematikabanyak dipengaruhi oleh karya al-Khwarizmi ini. Masyarakat modern saatini berhutang budi pada al-Khwarizmidalam hal penggunaan bilangan.

Disamping itu kita juga tidakmelupakan karyanya yang lain, sepertihuruf-huruf aljabar, algoritma,penemuan notasi angka nol, nilai akarbilangan yang merupakan bukti peranal-Khwarizmi dalam mengembangkanpengetahuan tentang perhitungan.

Selain mengembangkanpengetahuan tentang perhitungan, al-Khawarizmi juga memberikankontribusi besar dalam perkembanganilmu falak yang dibuktikanya denganberbagai karyanya, di antaranya kitabal-‘Amal bi al-Usthurlab, kitab Jadwalan-Nujum wa Harakatuha, kitab as-SindHind (kitab yang memuat tentangdiagram astronomi). Selain itu al-Khawarizmi ikut andil dalam mengukurlingkaran bumi dan lain sebagainya.

Selain ahli matematika dan danilmu falak, al-Khawarizmi juga

23 M. Yusuf Abdurrahman, CaraBelajar Ilmuwan-Ilmuwan Muslim PencetusSains-Sains Canggih Modern, h. 93.

merupakan ahli dalam ilmu geografi danseni musik Arab, yang dibuktikandengan beberapa kitab karanganyamengenai hal tersebut.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, M. Yusuf. 2013. CaraBelajar Ilmuwan-Ilmuwan MuslimPencetus Sains-Sains CanggihModern. Yogyakarta: Diva Press.

Ahmad, Jamil. 2009. Seratus MuslimTerkemuka. Jakarta: PustakaFirdaus.

al-Khawarizmi, https://arifin01.wordpress.com/2012/03/25/al-khawarizmi/. Di akses tanggal 30Januari 2015.

Barnawi, Ahmad. 2006. 118 tokohMuslim Genius Dunia. Jakarta:Restu Agung.

Dzihar Muhammad, Muhammad binMusa al-Khawarizmi, http://www.academia.edu/10103767/AL-KINDI. Diakses tanggal 30Januari 2015.

Gaudah, Muhammad Gharib. 2012. 147Ilmuwan Terkemuka DalamSejarah Islam. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

K. Hitti, Philip. 2006. History of TheArabs. Jakarta: Serambi.

Murtiningsih, Wahyu. 2011. ParaPendekar Matematika dari YunaniHingga Persia. Yogyakarta, DIVAPress.

Nasr, Seyyed Hosein. 1968. Sains danPeradaban di Dalam Islam.Bandung: Pustaka

Page 10: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

77

TRADISI ILMIAH ULAMA FALAK HARAMAIN AKHIR ABAD 19 M DANAWAL ABAD 20 M (PROFIL SYAIKH MUHAMMAD ZEIN (W. 1388 /1967)

DAN KONTRIBUSINYA DALAM ILMU FALAK)

Ahmad Fauzi IlyasPesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Sumatera Utara

([email protected])

AbstrakPara ulama yang mengajar di Haramaian di penghujung abad ke-19 dan awal abad ke-20cukup beragam. Mereka berasal dari banyak etnis dan suku dari berbagai belahan duniaiIslam. Keahlian mereka pun bukan hanya pada satu bidang keilmuan tertentu saja,melainkan banyak bidang keilmuan Islam. Salah satu bidang keilmuan tersebut adalahilmu falak. Ilmu ini kemudian ditransmisi ke daerah lokal masing-masing setelahmempelajarinya di Haramaian, termasuk di antaranya daerah Batubara, ProvinsiSumatera Utara, oleh syaikh Muhammad Zein Nuruddin.Kata Kunci: Syaikh Muhammad Zein, Falak, Haramain, Tradisi Ilmiah

A. PrologPosisi Mekah dan Madinah

(Haramaian) pada penghujung abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai pusatpelaksanaan ibadah haji dan sekaligustempat menimba ilmu agama semakinmenarik para jamaah haji dengan duatujuan tersebut. Sebab, para ulamapengajar di kedua kota suci tersebutberasal dan berbagai etnis dan suku,yang bukan saja berasal dari negeri arab,tetapi dari seluruh bagian wilayah islam,termasuk nusantara. Makalah ini secaralebih fokus membahas keragaman dankarakteristik ulama kedua kota sucitersebut yang dibatasi pada akhir abad19 dan awal abad 20, yang lebih spesifikdalam keilmuan ilmu falak. Kemudiandilanjutkan dengan pembahasan ulamalokal sebagai produk dari tradisi ilmiyahdi abad tersebut, syaikh MuhammadZein Nuruddin (1302-1388 H), terutamakontribusinya dalam ilmu falak.

B. Keragaman dan KarakteristikUlama Haramaian Abad 19-20

Mekah dan Madinah atau yangdikenal dengan Haramain, selain dikenaldengan tempat ziarah spiritual denganmesjidil Haram dan mesjid nabawisebagai pusat pelaksaannya, juga sebagaipusat pertumbuhan dan perkembangantradisi ilmiyah, yang melahirkan ulamadan ilmuan muslim terkemuka, terutamadi abad ke-19 masehi. Merekamemainkan peranan penting bagiperkembangan ilmu pengetahuan dankeilmuan agama islam secara lebihspesifik. Geneologi keulamaan ataujaringan keulamaan di Haramain padaabad ini secara terus menerusbersambung dan berjalan dengan baik.Para ulama, bukan saja berasal dari satuetnisitas tertentu, bahkan memenuhisemua etnis, terutama yang berasal dariNusantara. Mereka yang berasal dariNusantara, datang dari berbagai daerahdi tanah air dan beberapa negara

Page 11: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

78

tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.Keberasalan dan komposisi merekadiketahui dengan disebutkannya setiapnisbah tempat mereka berasal yangmenunjukkan bahwa semua etnis dansuku di nusantara terwakili. Merekaberasal dari (a) Aceh, as-singkili atau al-ashi, seperti Muhammad As’ad binAbdullah al-Faqih al-Asyi, (b)Minangkabau, al-minangkabawi atau al-fadani, seperti Ahmad Khatib al-Minangkabawi, (c) Mandailing, al-mandahili), seperti Abdul Qadir binShabir al-Mandahili, (d) MelayuSumatera Selatan, al-falimbani, sepertiAbdus Shamad al-Falimbani, (e) Jakarta,al-betawi, seperti Sayyid Usman binAqil al-Betawi, (f) Sunda, al-bantaniatau al-garuti, seperti Nawawi al-Bantani, (g) Jawa, at-termasi, al-kadiri,al-banyumasi, as-samarani, sepertiMahfuzh Termasi, (h) Banjar, al-banjari,Muhammad Arsyad al-Banjari, (i)Sambas, as-sambasi, seperti AhmadKhatib Sambas, (j) Bugis, al-makassari,seperti Yusuf al-Maqassari, (k)semenanjung melayu, al-kalantani,seperti Muhammad Ali al-Kalantani, dan(l) Patani, al-fatani, seperti AhmadFathani.1

Menurut Amal Ramadhan AbdulHamid Shadiq, para ulama yangmengajar di Mekah pada abad tersebutmemiliki beberapa karakteristik dankeistimewaan. Karaktistik tersebutsecara umum hampir terdapat di semuaulama pengajar. Sebab, hampir semuapelajaran diajarkan oleh satu orang

1 Azyumardi Azra, Historiografi IslamKontemporer; Wacana, Aktualitas dan AktorSejarah, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,2002), h. 130

tertentu. Karakteristik-karakteristiktersebut di antaranya adalah:

(a) Ulama EnsiklopedisUlama ensiklopedis maksudnya

adalah menguasai banyak disiplin ilmu,bahkan setelah terjadi dikotomi ilmu,para pengajar menguasai ilmu-ilmuagama dan umum. Mereka mengajarbanyak cabang ilmu di halaqah-halaqahmereka, seperti tauhid, fiqih, tafsir,hadis, nahwu, sharaf, dan lainnya.Sebagai contoh, syaikh MuhammadMukhtar bin Athardh, mengajar nahwu,sharaf dan balagah pada pagi hari, kitabIhya Ulumuddin setelah ashar dan ilmu-ilmu falak dari karyanya dikhususkanpada hari selasa.

(b) Berpikiran TerbukaYang dimaksud dengan

pemikiran terbuka yang dimilikipengajar di Masjid al-Haram adalahmenerima pendapat madzhab lain.Sebab, para ulama pengajar berasal darilintas etnis dan negeri, sehingga akanmemperkaya keilmuan dan keberagamanpengalaman masing-masing pengajartersebut. Sebagai contoh, ketika syaikhMuhammad Ali bin Husein, muftimadzhab maliki mengarang bukuberjudul Intishar al-I’tisham biMu’tamad Kulli Madzhab min Madzahibal-A’immah al-Arba’ah al-A’lam, beliaumeminta kata pengantar dari para muftimadzhab-madzhab lain dari sepertisyaikh Abdullah bin Abdurrahman Sirajdari madzhab hanafi, syaikh Abdullahbin Muhammad Saleh az-Zawawi, muftimadzhab syafi’i dan syaikh Umar binAbi Bakar Bajunaid, salah satu ulama

Page 12: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

79

syafi’iyah dan syaikh Sa’id binMuhammad al-Yamani.2

(c) Kewara’an dan KezuhudanKewara’an atau wara’ adalah

meninggalkan sesuatu yang di dalamnyaterdapat perkara-perkara syubhat(diragukan halal-haramnya).3 Sementarazuhud adalah sebuah sikap atau carahidup menghindari, meninggalkan danmenjauhi kehidupan duniawi karenaibadah dan lebih mencintai dan berharapakan dunia akhirat.4 Secara umum, sikapyang ditampilkan ulama yang mengajardi Masjid al-Haram adalah kewara’andan kezuhudan mereka yang tercermindalam kehidupan sehari-hari. Sebagaicontoh, syaikh Muhammad Sa’idBafashil mencukupi hidup denganmakanan seadanya, tidak membangunrumah, dan hanya mendiami sebuahpondok kecil yang berhadapan denganbab al-wada’ dari pintu Masjid al-Haram.5

C. Tradisi Ilmiah yang Berkembangdi Kalangan Umat Islam

Sub judul tersebut penulis nukildari buku Sejarah Sosial IntelektualIslam dan Institusi Pendidikannya, karyaProf. Dr. H. Abuddin Nata, MA. Sebab,menurut penulisnya, tradisi intelektualatau ilmiyah umat islam sudah adasemenjak dulu, hingga kini tradisi

2 Muhammad Ali bin Husein, Intisharal-I’tisham bi Mu’tamad Kulli Madzhab minMadzhib al-A’immah al-Arbaah al-Alam,(Mekah, Matba’ah asy-Syarqiyah, 1342), h. 124-128

3 M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus IstilahFiqih, (Pustaka Firdaus), h. 419

4 Ibid., h. 443-4445 Umar Abdul Jabbar, Siyar wa Tarajim,

h. 244

tersebut masih utuh dan berkembang,termasuk di antaranya tradisi intelektualabad-19. Menurut beliau, tradisi tersebuttercatat dalam beberapa kegiatanilmiyah: Tradisi rihlah ‘ilmiyah, yaitu

sebuah perjalanan dalammenuntut ilmu kepada paraulama-ulama. Menurut beliau,tradisi rihlah ‘ilmiyah tersebutpada awalnya dilakukan oleh parapenuntut yang ingin mempelajarihadis nabi Muhammad saw.Kegiatan mengumpulkan hadistersebut menyebabkan imamBukhari (w. 870 M) mengembaraselama 16 tahun dan relameninggalkan tanah kelahirannyadi Turkistan menuju ke pusat-pusat pengajaran hadis saat itu.6

Sementara pengembaraan ilmiyahyang dilakukan oleh ulama-ulamanusantara bersamaan denganpelaksanaan ibadah haji. Sebagianmereka, setelah mempelajariilmu-ilmu keislaman dalambeberapa tahun, bahkan ada yangpuluhan, mereka ada yangmenetap di Mekah dan Madinah,dengan tugas mengajar, menelitidan menulis, seperti NawawiBanten, Mahfuzh Tremas,7

Ahmad Khatib Minangkabau,Mumammad Mukhtar Bogor danlainnya, sementara yang lainnyakembali ke tanah air untukmendirikan pesantren dan menjadipengasuhnya.

6 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA.,Sejarah Sosial Intelektual Islam dan InstitusiPendidikannya, cet., 1, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2012), h. 155-157

7 Ibid., h. 158

Page 13: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

80

Tradisi berijtihad. Menurutpenulisnya, tradisi ini berawaldari perintah nabi saw. kepadaseorang sahabatnya, Muadz binJabal ra. Ketika diperintahkanmenjadi kadi di Yaman.Rasulullah saw. bertanyakepadanya tentang bagaimanabeliau memberikan keputusanhukum islam apabila tidakditemukan jawabannya di dalamal-Qur’an dan hadis, beliaumenjawabnya dengan berijtihad.8

Tradisi berijtihad tersebut banyakdilakukan ulama-ulama abad ke-19. Sebagai contoh, MuhammadMukhtar Bogor menulis sebuahrisalah pendek terkaitpermasalahan kehalalan ikan belutyang pada saat itu masih menjadipersoalan hukum di kalanganulama-ulama jawi.

Tradisi menghapal. Secara umum,tradisi menghafal merupakanwarisan yang turun-temurun dariguru ke murid. Biasanya,pelajaran yang membutuhkanhafalan adalah pelajaran yangditulis dengan matan (tulisandasar yang membutuhkanpenjelasan lebih lanjut). Sebab,bentuk tulisan matan biasanyalebih enak dihafal, sebab biasanyapendek.

Tradisi membaca, menulis,mensyarah, mentahqiq, danmeneliti. Tradisi ini secara paralelsangat berkaitan erat. Di mulaidengan membaca, akanmenghasilkan sebuah tulisan.Tulisan tersebut, dapat berupa

8 Ibid., h. 160

matan, syarh (penjelasan atasmatan), tahqiq atas tulisan yangmasih berbentuk manuskrip. Darisemua kegiatan tulis-menulisdisebabkan dorongan untukmeneliti.

Tradisi mengoleksi buku danmembangun perpustakaan.Tradisi ini merupakan sebagaiekspresi dari kecintaan kepadailmu pengetahuan. Para ulamatersebut tidak enggan melakukanperjalanan yang cukup jauh hanyauntuk mendapatkan dan membelibuku. Biasanya para jama’ah hajiyang berangkat ke Mekah, selainbertujuan melakukan ibadah,mereka membeli buku-buku yangberada di Mekah untuk dibawa ketanah air.

D. Buku Ilmu Falak dan ParaPengajar Haramaian

Buku-buku ilmu falak ada secarakonseptual berkaitan dengan masalah-masalah mendasar agama islam, sepertipermasalahan shalat, berupa waktu-waktu shalat, arah kiblat danpenanggalan tahun hijriah.9 Ilmu-ilmutersebut dibutuhkan karena meresponspermasalahan-permasalahan tersebut.Para ulama yang hidup di abad ini,menulis buku-buku tersebut, adalahbertujuan untuk memenuhi tuntutan danmeresponsnya. Namun, para ulama yangmenulis buku terkait ilmu ini biasanyamenulis dengan risalah yang pendek. Halini disebabkan penulisannya bertujuanuntuk mempermudah pembaca danpenuntut ilmu, apabila mereka langsung

9 Ahmad Zaini Dahlan, Al-Mukhtasharfi Ma’rifah as-Sinin wa ar-Rub’ al-Musytahir,(Mesir: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tt.), h. 3

Page 14: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

81

membaca buku-buku klasik akanmenemukan kesulitan yang tidakditemukan jika langsung membaca buku-buku mereka. Sebagai contoh, syaikhAhmad Zaini Dahlan (w. 1304 H/1886M) menulis buku dalam ilmu falakberjudul al-Mukhtasharr fi Ma’rifah as-Sinin wa ar-Rub’ al-Musytahir (dicetakoleh Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah diMesir) adalah untuk memenuhi tujuantersebut. Dalam kata pengantar bukutersebut, beliau menulis: “Karenakebutuhan para penuntut ilmu yangsangat untuk mengetahui awal-awalbulan dan tahun, sementara membacanyadari buku-buku ilmu falak dan miqatyang digunakan untuk mengetahuiwaktu-waktu ibadah sangat sulit bagipara pemula, saya mengumpulkan(materi-materinya) untuk membantuorang sepertiku dan para pemula dengankalimat yang mudah dipahami, supayamenjadi pengingat ketika membaca, danbermanfaat tanpa melelahkan, (buku ini)saya tulis dengan sistematika sebagaiberikut: mukadimah, tiga bab, dan sayatambah dengan komentar yang sayakumpulkan dari sebagian yang penting-penting dan saya beri judul dengan al-Mukhtashar fi Ma’rifah as-Sinin wa ar-Rub’ al-Musytahir”.10 Selain dengantujuan untuk mempermudah, sebagianlainnya menulis dengan tujuan supayailmu tersebut tidak hilang di makanzaman dan terus terpelihara dengantulisan. Oleh sebab itu, syaikhMuhammad Mukhtar Bogor menulisdata kata pengantar bukunya Taqrib al-Maqshid fi al-Amal bi ar-Rub’ al-Mujayyab (diterbitkan oleh Mustafa al-Babi al-Halabi wa Auladuh di Mesir

10 Ibid., h. 2

tahun 1347 H), sebagai berikut: “Ketikakami membaca tulisan syaikh (guru)kami, syaikh Sulaiman az-Zuhdi –rahimahullah- yang dimuat majalah an-Nazhirin berkaitan dengan ar-rub’ al-mujayyab, dan kami mendengarkankomentar-komentarnya, Allah kemudianmembukakan dengan keberkahan-Nya,kami takut apabila waktu berlalu akanmelupakan ilmu tersebut disebabkankelemahan hafalan, kami inginmengikatnya dengan tulisan berbentukrisalah yang menjadi pengingat bagikami dan para pemula, dan kamimengharapkan kepada pembaca, apabilamenemukan kekurangan tidak mencela,namun memperbaiki kesalahan, dankami namakan dengan taqrib al-maqshidfi al-amal bi ar-rub’al-mujayyab”.11

Berbeda dengan kedua ulama di atasketika menulis risalah tentang ilmu falakberjudul Al-Jawahir an-Naqiyah fi al-A’mal al-Jaibiyah (diterbitkan di Mesircetakan al-Babi al-Halabi tahun 1309 H),syaikh Ahmad Khatib Minangkabau (w.1334 H/1915 M) melengkapinya denganmenulis risalah lain tentang ilmuberhitung dan ilmu ukur dengan judulRaudhah al-Hussab fi ‘Ilm al-Hisab(diterbitkan di Kairo, 1310 H).12

Buku-buku ilmu falak yangdipelajari oleh para murid di Mekahmencakup beberapa buku, di antaranya(a) Risalah al-Mardini wa as-Syalbi fial-Falak, (b) At-Taqrirat an-Nafisah fi

11 Muhammad Mukhtar bi Athard al-Jawi al-Bogori, Taqrib al-Maqshid fi al-Amal biar-Rub’ al-Mujayyab, (Mesir: Musthafa al-Babial-Halabi wa Auladuh, 1347), h. 2

12 Tim Penulis, IntelektualismePesantren: Potret Tokoh dan CakrawalaPemikiran di Era Perkembangan Pesantren,cet.,3, (Jakarta: DIVA PESANTREN, 2006), h. 88

Page 15: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

82

Bayan al-Basithah wa al-Kabisah, dan(c) Ar-Rub’ al-Mujayyab. Ketiganyamerupakan karya Ahmad binMuhammad al-Qasthalani. Selanjutnya,(d) Al-Mukhtashar fi Ma’rifah as-Sininwa ar-Rub’ al-Musytahir, karya syaikhAhmad Zaini Dahlan (w. 1304 H), (e)Al-Jawahir an-Naqiyah fi al-A’mal al-Jaibiyah, karya syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (w. 1334 H/ 1915 M),dan (f) Taqrib al-Maqshid fi al-Amal biar-Rub’ al-Mujayyab, karya syaikhMuhammad Mukhtar bin Athard al-Bogori dan (g) Majmu’ah Arba’ Rasa’ilFalak, karya Khalifah bin Ahmad an-Nabhani.Adapun ulama yang mengajarkanRisalah al-Mardini tersebut adalahsyaikh Abdurrahman ad-Dahhan (w.1338 H/ 1919 M), syaikh Khalifah binHamd an-Nabhani mengajarkan At-Taqrirat an-Nafisah bersama denganRisalah tersebut. Sementara Ar-Rub’ al-Mujayyab diajarkan oleh syaikh Ja’faral-Lubni (w. 1340 H/ 1921 M).13

E. Biografi dan Pendidikan SyaikhMuhammad Zein Nuruddin (1302-1388 H)

Nama lengkap beliau adalahMuhammad Zein Nuruddin bin ImamAbbas al-Khalidi an-Naqsyabandi.Beliau di lahirkan di Pesisir DahariSelebar, sekarang di wilayah kecamatanTalawi, yang merupakan bagian daridaerah Batubara, Sumatera Utara padahari Jum’at malam, tanggal 4 JumadilAkhir 1302 H pada pukul 22.00,14 dari

13 Al-Hayah al-Ilmiyah, 48814 Tulisan tangan beliau di tepi buku

karya Imam Nawawi berjudul Kitab al-Adzkaral-Muntakhab min Kalam Sayyid al-Abrar, cet. I,(Mesir: Al-Mathba’ah al-Khairiyah, 1323 H).

pasangan Imam Abbas dan HajjahShafiyah binti Zainal Abidin. Melihatdari garis keturunan ayahnya sampai keatas dapat diketahui bahwa sebenarnyabahwa garis keturunannya berasal daridaerah payakumbuh, sumatera barat.15

Dengan demikian, nama lengkap beliauadalah syaikh Haji Muhammad ZeinNuruddin bin imam Haji Abbas al-Khalidi an-Naqsyabandi bin HajiMuhammad Lashub bin haji AbdulKarim bin tuan Fakih. Nama tambahanyang disematkan kepadanya ‘nuruddin’diperolehnya sekembali dari menunaikanibadah haji yang pertama. Beliau lebihdikenal oleh masyarakat batubaradengan sebutan Syaikh Muhammad ZeinTasak. Sebab, tempat yang didiaminyasetelah hijrah dari daerah pesisirbatubara adalah desa lalang yang dikenaldulunya dengan nama Tasak.

Beliau bersama dengan saudara-saudarnya dibesarkan dalam keluargayang cukup religius. Ayah beliau, ImamAbbas al-Khalidi an-Naqsyabandi adalahsalah seorang ulama di daerah pesisirBatubara. Silsilah ayahnya sampai keatas merupakan garis keulamaan yangkuat, sehingga gelar imam dan ulamaseakan diwariskan dari ayah ke anak.Gelar imam yang disandang berfungsisebagai imam dalam shalat dan tempatbertanya dalam masalah-masalahkeagamaan. Ayahnya juga seringbepergian ke negeri Malaysia untukmelakukan dakwah islam denganmenggunakan sampan, sehingga sering

15 Pendapat ini sekaligus mengoreksisebuah buku karya Dr. H. Arifinsyah, M.Ag.,dan Nurlida Sari berjudul Syaikh MuhammadZein; Biografi dan Dakwah Islam di Batubarayang menyatakan tempat kelahirannya di daerahpayakumbuh (sumatera barat), lihat, h. 11.

Page 16: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

83

tidak ditemukan berdiam di rumah setiapharinya16. Gelar belakang yangditemukan pada nama ayahnya ‘al-khalidi an-naqsyabandi’ diperoleh darisyaikh Ali al-Qadhi, seorang khalifahdari syaikh Ismail al-Minangkabawi,17penyebar awal yangmenjadikan tarekat ini mempunyaikekuatan sosial di nusantara18.

Dalam usia yang relatif remaja,19

yaitu ketika berumur delapan belas tahun(18), pada tanggal 8 syawal 1320 H,Syaikh Muhammad Zein berangkat kenegeri Mekah dengan tujuanmenunaikan ibadah haji bersamarombongan pimpinan Muhammad ThaibAdis yang kelak menjadi mertuanyasendiri. Pada tahun ini, beliau juga keMadinah untuk beribadah ke mesjidnabawi dan berziarah ke makam nabidan dua sahabatnya.20 Namun perjalanan

16 Wawancara dengan HajjahMaikalsum, anak beliau di kediamannya dikampung lalang, yang berdampingan denganrumah ayahnya pada hari ahad, 20 Juli 2014,pukul: 14.00.

17 Muhammad Zein, Majmu’ Musytamil‘ala Jumlah Tsalats Rasa’il, h. 14-15.

18 Martin van Bruinessen, TarekatNaqsyabandiyah di Indonesia, (Bandung: Mizan,1992), cet. 1., h. 98

19 Tidak terdapat catatan mengenaitanggal dan hari apa beliau dan rombongan mulaiberangkat ke Mekah, kecuali catatan tentangketibaan beliau di negeri tersebut. Namun, kalaumelihat kebiasaan orang pergi haji pada abad ke-19 dan 20 dari sumatera utara yangmenggunakan kapal layar, maka perjalanan dilaut menghabiskan waktu sampai ke Jedahselama kurang lebih 3 bulan. (Lihat, MUI,Sejarah Ulama-ulama Terkemuka di SumateraUtara, medan, IAIN Sumut, h. 123).

20 Catatan tulisan tangan beliau dibagian akhir dari judul buku I’rab al-Awamil,karya syaikh Mas’ud al-Banjari (masihberbentuk manuskrip).

haji yang pertama ini tidak berlangsunglama dan tidak dilanjutkan denganmenuntut ilmu sebagaimana biasanyakebiasaan ulama-ulama nusantara padaumumnya, beliau beserta rombongankembali ke tanah air. Rombongan ini,selain bersama Muhammad Thaib Adisjuga dengan Kemala Intan yang masihkecil dan kelak menjadi isterinya. Selainke Mekah, syaikh Muhammad Zein jugapernah ke negeri Perak, salah satu negarabagian kerajaan Malaysia sekarang,dengan tujuan menuntut ilmu. Namun,tidak ada data yang jelas mencatat kapanbeliau berangkat ke negeri melayutersebut.

Pada tanggal 13 rajab tahun 1324H, Syaikh Muhammad Zein menikahdengan putri Haji Muhammad Thaibbernama Kemala Intan yang setelahmenunaikan ibadah haji berganti namamenjadi Fatimah binti Haji MuhammadThaib. Istri beliau sebenarnya kalaudilihat dari jalur kekerabatan merupakananak dari kakak sepupu beliau.Pernikahan tersebut dilangsungkan diBatubara pesisir kampung pematang.Namun, melihat umur istrinya yangmasih muda, beliau mulaimencampurinya setelah kurang lebihdelapan tahun, tepat setelahmenyelesaikan pelajarannya di Mekah.

Setelah menikah, bulanberikutnya tanggal 15 sya’ban tahun1324 syaikh Muhammad Zein berangkatuntuk kedua kalinya ke Mekah bersamadengan ulungnya anak Haji MuhammadThaib Adis21. Namun, keberangkatannyapada kesempatan ini diniatkan untukmenuntut ilmu pada ulama-ulama yang

21 Catatan tulisan tangan beliau dibagian akhir dari judul buku I’rab al-Awamil.

Page 17: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

84

berada di Mekah. Sehingga, beliaubermukim di negeri Mekah selamakurang lebih delapan (8) tahun.

Di negeri suci tersebut, beliaubelajar kepada ulama-ulama terkemuka.Menurut penelitian penulis, data yangbeliau tulis tentang siapa guru-gurunyadi negeri tersebut, menunjukkanberjumlah dua belas ulama. Merekaadalah: (a) Syeikh Muhammad Mukhtarbin Athardh al-Bogori (berasal dariBogor), (b) Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (berasal dariMinangkabau), (c) Syeikh Usman binAbdul Wahab Serawak (berasal dariSerawak), (d) Syeikh Muhammad Sa’idbin Muhammad Bafshil (berasal dariHadramaut), (e) Syeikh Umar bin AbuBakar Bajuneid (berasal dariHadramaut), (f) Syaikh Muhammadas’ad bin Abdullah al-Asyi (berasal dariAceh), (g) Syaikh Ahmad hijazi al-Fakih(berasal dari Hijaz, w. 1382 H), (h)Syaikh Muhammad Saleh bin syaikhMuhammad Bafadhal (berasal dariHadramaut, w. ), (i) Syaikh MuhammadAli Balkhyur Hadhrami (berasal dariHadramaut, w. 1338 H), (j) SyaikhMuhammad Husain, (k) SyaikhAbdullah al-Hilmi bin syaikh KhalilHamdi Basya bin Yahya Dagistan, dan(l) Syaikh Abdul Karim an-Naji ad-Darbandi bin Hamzah ad-DarbandiDagistan. Sementara data-data untukguru-guru beliau sebelum berangkat kenegeri Mekah, tidak dapat ditelusuriselain catatan beliau menyebutkanbahwa ayah beliau, imam Abbas al-Khalidi an-Naqsyabandi yang menjadiguru tempat beliau belajar ilmu-ilmuagama, seperti tauhid, fikih, nahwu,sharaf dan lainnya, sewaktu masih

berada di daerah kelahirannya, pesisirbatubara.

F. Karya-karya Syaikh MuhammadZein Nuruddin (w. 1302-1388 H)

Beliau termasuk ulama yangproduktif menulis dan menghasilkankarya. Namun, penulisan sebuah bukudilakukan beliau bersifat responsif atauberdasarkan permintaan dan tuntutanmasyarakat sekitar yang mengitarikehidupannya, batubara secara lebihspesifik masyarakat pesisir desa dahariselebar dan masyarakat desa lalang.Namun, menurut salah seorang cucunya,Muhammad Fadhil, “mengapa beliautidak menulis buku atau menambahpenjelasan terhadap buku-buku yangsudah ada, sebagaimana yang biasanyadilakukan para ulama dengan tradisisyarh dan hasyiah mereka, sebagaimanahalnya Nawawi Banten, MahfuzhTremas, Ahmad Khatib Minangkabaudan lainnya yang memberikan komentaratas buku-buku ulama sebelumnya,beliau menjawab bahwa tulisan ulama-ulama terdahulu sudah mencukupi dantidak perlu diberi penjelasantambahan”.22 Buku-buku yang ditulisnyamenurut pengakuan beliau sendirisebanyak empat, semuanya dalambahasa melayu dengan tulisan arab jawi.Dalam menuliskan karyanya denganbahasa melayu dengan tulisan arab jawi,beliau mengikuti para pendahulunya, dimana mereka juga menulis karya-karyamereka dengan bahasa jawi. Hal tersebutdilakukan karena objek pembaca danpeminat karya mereka adalahmasyarakat mereka sendiri yang secara

22 Wawancara dengan beliau dikediamannya di desa lalang.

Page 18: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

85

umum banyak tidak mengetahui bahasaarab. Di samping itu, penulisan denganmenggunakan bahasa melayu tidakmenghabiskan sampai berjilid-jilid buku,tetapi dengan risalah pendek yangbiasanya tidak membosankan untukdibaca. Keempat buku tersebut adalah:(a) Qatar Laban fi Aqa’id al-Iman, (b)Fawa’id az-Zain ‘Ilm al-Aqa’idUshuluddin, (c) Miftah as-Shibyan fi‘Aqa’id al-Iman, dan (d) Majmu’Musytamil ala Jumlah TsalatsahRasa’il: Pertama, Miftah as-Sa’adah,Kedua, Irsyad al-Ikhwan ‘ala Hidayahal-Insan, ketiga, Ad-Durar al-Bahiyah fiThariqah al-Haddadiyah li A’mal as-Sunniyah. Selain keempat buku beliau,ada satu tulisan tangan beliau yangmasih utuh ditulis dengan pensil yaituselembar jawaban atas pertanyaan orang-orang batubara terkait permasalahanhukum kepiting nipah (kepiting batu).Selanjutnya, keempat buku tersebut akandiberikan penjelasan sebagai berikut:

(a) Qatar Laban fi Aqa’id al-Iman.Sesuai dengan judulnya, bukutersebut berbicara tentang ilmutauhid atau usuluddin. Buku iniditulis sebagaimana menurutpenulisnya adalah disebabkankarena kesulitan mengajarkan ilmutersebut kepada istrinya, HajjahKemala Intan. Dilihat dari muatandan isi buku, penulisnyaberkeinginan dengan buku tersebutsupaya orang awam seperti istrinyamengetahui dasar-dasar ilmu tauhiddengan bahasa yang mudah dantidak disertai dengan dalil. Bukutersebut lebih layak disebut denganfatwa atau doktrin dalam ilmuakidah. Secara umum, buku inimembahas empat puluh satu sifat

bagi Allah (20 sifat wajib, 20 sifatmustahil dan 1 sifat jaiz) dansembilan sifat bagi nabiMuhammad saw. (4 sifat wajib, 4sifat mustahil dan 1 sifat jaiz),sehingga kalau gabungkansemuanya menjadi 50 sifat yangwajib diketahui oleh seorangmuslim. Kemudian, buku tersebutditambah penjelasan tentang jumlahnabi dan rasul, kitab-kitab dansuhuf-suhuf yang diturunkan Allahswt. Kepada mereka, syafa’atmereka, ulama dan syuhada,malaikat dan pekerjaannya, surgadan neraka, keluarga dan sahabatrasulullah saw. Buku ini diakhiridengan penjelasan tentang adabatau etika bagi para ulama danmurid, dan beberapa wirid bacaan.Buku tersebut mulai ditulis padamalam jum’at waktu sahur 24ramadhan 1338 H dan selesai padahari senin setelah shalat ashartanggal 3 zulkaidah 1338 H.Sehingga, penulisan buku yangsingkat ini, kira-kira memakanwaktu selama 1 bulan 9 hari. Bukutersebut dicetak oleh percetakanImbalo yang berada di jalan Bali no17 C di Medan pada tahun 1379 H.Perizinan pencetakan buku tersebutdiberikan kepada salah seorangmuridnya, Haji Syahiri yangberdomisili di desa lalang,kecamatan medang deras,kabupaten batubara.23 Melihattahun selesai penulisannya, bukuini adalah yang pertama yang

23 Muhammad Zein, Qatar al-Laban fi‘Aqa’id al-Iman, (Medan: Imballo, 1379), h. 1.

Page 19: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

86

ditulis oleh beliau di antara buku-buku lainnya.

(b) Fawa’id az-Zain ‘Ilm al-Aqa’idUshuluddin. Buku inimembicarakan permasalahan ilmutauhid secara lebih luas danmendetail. Dapat dikatakan bahwabuku ini adalah buku ketiga tentangilmu tauhid yang ditulispengarangnya dan diajarkan untukmurid-murid yang secara lebihspesifik adalah mereka yang telahmelalui pelajaran pada bukupertama dan kedua. Keluasanpembahasan akidah dalam buku inidapat dilihat secara berurutanpembahasannya dimulai denganmukadimah yang berisi beberapafaedah tentang i’tikad ahlussunnahwaljamaah. Kemudian dilanjutkandengan pembahasan i’tikadjabariyah dan qadariyah, rukunislam, iman dan ihsan, mabadi’yang sepuluh dan diakhiri dengansyarh atas umm al-barahin karyaimam Sanusi.

(c) Miftah as-Shibyan fi ‘Aqa’id al-Iman. Buku ini tidak berbedadengan buku pertama yangberbicara tentang permasalahan-permasalahan akidah danusuluddin. Namun, dari segi jumlahhalaman, buku ini merupakanlanjutan dari buku pertama.Pembahasannya hampir sama,hanya ada beberapa perbedaan,yaitu berupa tambahan. Hal-halyang ditambah selain yang telahdisebutkan dalam pembahasanbuku pertama adalah, (a) dalambuku ini disebutkan sebagian

rujukan dalam penulisan,24 (b)menyebutkan wirid seperti takhtim,tahlil dan bacaan-bacaan doasetelahnya,25 (c) menyebutkansanad dan mata rantai ilmuusuluddin dari penulisnya, syaikhMuhammad Zein Nuruddin sampaikepada imam Abu Hasan al-Asy’aridan Abu Mansur al-Maturidi,26 dan(d) menyebutkan amalan-amalanyang dapat membebaskan darineraka, yaitu beberapa hadis yangdikutip dari tulisan mufti madzhabhanafi, syaikh Muhammad ShalehKamal bin Shadiq Kamal ketikabeliau menuntut ilmu di negeri sucitersebut.27 Buku ini diterbitkan olehpercetakan Imballo di medan, tanpamenyebutkan tahun penyetakannya.Sementara perizinan percetakandiberikan kepada Arif MuhammadQasim bin Hajj Muhammad Ali.Penyelesaian penulisannya padatanggal 11 Shafar 1366 H.28

(d) Majmu’ Musytamil ala JumlahTsalatsah Rasa’il: Pertama, Miftahas-Sa’adah, Kedua, Irsyad al-Ikhwan ‘ala Hidayah al-Insan,ketiga, Ad-Durar al-Bahiyah fiThariqah al-Haddadiyah li A’malas-Sunniyah. Dilihat dari judulnya,kumpulan risalah yang menjadi satubuku ini berbeda dengan ketigabuku sebelumnya yang berbicaratentang ilmu akidah. Buku ini lebihfokus membicarakan tentang tigahal: (a) risalah pertama membahas

24 Muhammad Zein, Miftah as-Shibyanfi Aqa’id al-Iman, (Medan: Imballo, tt.), h. 20.

25 Ibid., h. 52-5726 Ibid., h. 71-7327 Ibid., h. 45-4628 Ibid., h. 76

Page 20: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

87

lima amalan beliau beserta dengansanad-sanadnya. Kelima amalanbeliau tersebut adalah: talqin dzikir,ratib Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad dan ratib syaikh AhmadZaini Dahlan, ratib kalimat ayarah,ratib mutsabbi’at asyarah dan ratibshurah shamadiyah.29 Risalahpertama tersebut diselesaikan padahari rabu, 15 jumadil akhir 1354,pukul 12. 15. Sementara (b) risalahkedua berbicara terkaitpermasalahan hukum berburubinatang liar di hutan. Risalahkedua ini ditulis karena banyakorang mendatangi beliau padatanggal 13 zulkaidah 1349 Hbertanya tentang berburu binatangliar. Sehingga risalah kedua iniditulis dengan tiga permasalahan:permasalahan berburu, hukummemakai dinar dan dirham, danapakah orang bisu termasukmukallaf? Risalah kedua inidiselesaikan pada hari selasa,tanggal 6 rajab 1354 H, pukul09.00.30 (c) Risalah ketiga berbicaratentang wirid syaikh HabibAbdullah bin Alawi binMuhammad ‘Alawi al-HaddadBa’alawi beserta sanadnya yangsampai kepada nabi Muhammadsaw. Penulisan risalah ketiga inidiselesaikan pada hari rabu, tanggal14 ramadhan 1354 H, pukul10.30.31

29 Muhammad Zein, Majmu’ Musytamil‘ala Jumlah Tsalats Rasa’il, (Penang, Dzi UnitedQuraish, tt.), h. 2-18.

30 Ibid., h. 19-30.31 Ibid., h. 30-36.

G. Indikasi Syaikh Muhammad ZeinNuruddin Sebagai Ulama Falak

Tidak ditemukannya tulisanbeliau yang utuh dalam bentuk bukuatau tulisan tangan menyebabkanpenulis merasa kesulitan menilaiapakah Syaikh Muhammad ZeinNuruddin termasuk salah seorangulama di bidang ilmu falak. Namun,kesulitan penulis sedikit berkurangsetelah mendapatkan indikasibeberapa tulisan-tulisan beliau yangberserak di beberapa buku tulis lama,beberapa buku yang sudahditerbitkan maupun dalam bentukmanuskrip dan dua mesjid yangpernah menjadi saksi bahwa beliaupernah menjadi ulama pengajar,imam dan khatib di kedua mesjidtersebut. Indikasi-indikasi ini yangmendasari penulis untuk dapatmengatakan bahwa beliau termasukulama falak. Indikasi-indikasitersebut adalah:

Pertama, beberapa tulisantangan beliau yang berserak dibeberapa buku atau buku tulis.Dalam sebuah manuskrip yang tidakberjudul pada halaman pertamapenulis menemukan tulisanberbahasa arab, yang diterjemahkanmenjadi “jadwal lintang dan bujurnegeri-negeri. Bujur kota Mekah 67derajat. Apabila hendak mengetahuiselisih lintang-bujur antara kotaMekah dan kota yang hendak dicari,maka hasil selisih antara keduanyatersebut merupakan bujur geografis”.Dalam manuskrip tersebut, memuat186 nama kota dunia beserta nilailntang-bujur dan derajatnya masing-masing. Kolom dibawah ini dapat

Page 21: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

88

menjelaskan gambaran kota-kotatersebut:

NO.NAMAKOTA

BUJUR LINTANG

BelahanUtara

Derajat

Menit

Derajat

Menit

158 TanjungPuraLangkat

125 13 03 55

159 TembungLangkat

125 56 03 49

160 LabuhanDeli

125 27 03 47

161 Medan 125 27 03 47162 Batubahra 125 15 03 10

Tulisan beliau lainnya adalahsalinannya atas mukadimah bukugurunya Syaikh Ahmad KhatibMinangkabau. Tulisannya tersebutdimuat pada akhir dari manuskripberjudul Risalah fi al-Amal bi ar-Rub’al-Mujayyab li Istikhraj al-Auqat waTatbiq as-Sa’at ‘ala Muqtadha as-Sa’ahaz-Zawaliyah al-Haqiqiyah, karyasyaikh Muhammad Muhsin binAbdurrahman al-Jawi al-Bawean.32

Kedua, beberapa buku yangsudah diterbitkan maupun dalam bentukmanuskrip. Termasuk dalam koleksianilmu falak yang penulis temukan dilemari buku-bukunya adalah tiga buku

32 Terdapat di bagian akhir darimanuskrip Risalah fi al-Amal bi ar-Rub’ al-Mujayyab li Istikhraj al-Auqat wa Tatbiq as-Sa’at ‘ala Muqtadha as-Sa’ah az-Zawaliyah al-Haqiqiyah, karya syaikh Muhammad Muhsin binAbdurrahman al-Jawi al-Bawean (tanpahalaman).

yang menjadi bahan ajar di Mekah padaakhir abad-19 dan awal abad-20. Dua diantara tiga buku tersebut adalahkarangan gurunya, syaikh Ahmad KhatibMinangkabau berjudul Al-Jawahir an-Naqiyah fi al-Amal al-Jaibiyah (Mesir:ttp, tt.), dan Muhammad Mukhtar biAthard al-Jawi al-Bogori, Taqrib al-Maqshid fi al-Amal bi ar-Rub’ al-Mujayyab, (Mesir: Musthafa al-Babi al-Halabi wa Auladuh, 1347). Buku ketigaadalah karangan Syaikh Ahmad ZainiDahlan berjudul Al-Mukhtashar fiMa’rifah as-Sinin wa ar-Rub’ al-Musytahir, (Mesir: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tt.). Selain ketiga bukutersebut, ada sebuah manuskrip karanganSyaikh Muhammad Muhsin binAbdurrahman al-Jawi al-Baweanberjudul Risalah fi al-Amal bi ar-Rub’al-Mujayyab li Istikhraj al-Auqat waTatbiq as-Sa’at ‘ala Muqtadha as-Sa’ahaz-Zawaliyah al-Haqiqiyah. Darikeempatnya, penulis menduga bahwasecara tidak langsung beliau pernahmempelajari dan membacanya denganbeberapa alasan: (a) sebab ketiga bukutersebut merupakan bahan ajar bagimurid yang belajar di Mekah pada abaditu dan (b) banyaknya catatan pinggirbeliau maupun garis bawah yangterdapat dalam kedua karya tersebut.Sementara manuskrip tersebut, penulismenduga bahwa beliau menyalinnya darigurunya untuk dipelajari.

Ketiga, dua mesjid yang pernahmenempatkan beliau sebagai ulama,imam, khatib dan pengajar. Dua mesjidtersebut terletak di dua tempat yangberbeda di dua kecamatan yang berbeda.Mesjid pertama dikenal dengan mesjidlama, atau Mesjid Jami’ pangkalan, yangterletak di daerah jalan mesjid lama yang

Page 22: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

89

masuk daerah pesisir. Sebelum beliauberhijrah ke daerah desa lalang padatahun 1934 M, beliau berada di daerahpesisir semenjak kepulangannnya darimenuntut ilmu di Mekah pada tahun1333 H/ 1914 M selama 20 tahun.Selama waktu tersebut, oleh pihakkerajaan pesisir mengangkat beliaumenjadi kadhi dan ulama di daerahnya.Beliau melaksanakan tugas tersebutdengan sangat baik, termasuk posisinyasebagai ulama di masyarakat, imam dankhatib di mesjid lama tersebut. Berkaitandengan mesjid lama, semua yangberkaitan dengan ibadah, seperti waktushalat, kiblat, penentuan awal tahunhijriyah, awal bulan qamariyah, terutamabulan ramadhan, syawal, dan zulhijjah,yang sangat membutuhkan ulama yangmahir di bidang ilmu falak. Begitu jugadengan mesjid kedua di desa lalangkecamatan medang deras kabupatenbatubara. Mesjid tersebut dikenal denganmesjid muallim, mengambil posisi ulamamereka, syaikh Muhammad ZeinNuruddin sebagai mualim (pengajar)mereka dalam bidang keagamaan.Menurut cucu beliau, Ahmad Fadhil,selama hidupnya di desa lalang, mesjidal-muallim menggunakan penentuanwaktu shalat, arah kiblat, danpenanggalan tahun hijriyah buatanSyaikh Muhammad Zein Nuruddinselama 34 tahun. Sebab, beliaumenghembuskan nafas terakhir pada hariselasa, tanggal 9 april 1968 M bertepatandengan 11 muharram 1388 M, padapukul 04.00 subuh hari.33 Dalammenentukan waktu salat, arah kiblat danpenanggalan tahun hijriah, beliau

33 Dr. H. Arifinsyah, M.Ag., NurlidaSari, MA., Syaikh Muhammad Zein, h. 106

menggunakan sebuah alat astronomisyang disebut rubu’ mujayyab.Sepeninggalan beliau, ulama yangdiamanahi beliau sebagai tempat belajarilmu tersebut adalah murid beliau sendiriyang kemudian berangkat ke Mekahuntuk menuntut ilmu agama, yaitusyaikh Ahmad Bakri.

H. PenutupDi akhir abad ke-19 dan awal

abad ke-20 di Haramaian merupakanmasa kebangkitan keilmuan islam,dimana tradisi keintelektualan dankeilmiyahan keislaman menonjol begitukuat. Para ulama menempati posisisentral dan menjadi rujukan pada segalabidang keilmuan islam. Sebab, salah satukarakteristik ulama pada abad ini adalahbersipat ensiklopedis, yaitu menguasaibanyak cabang keilmuan islam. Makatidak mengherankan produk yangdihasilkan tradisi keilmiyahan di abad inimenghasilkan karakteristik ulama yangensiklopedis juga, baik apakah merekamenetap dan mengajar di Haramaianatau mereka kembali ke tanah airmenjadi ulama yang menyebarkanagama islam. Salah satu produk tradisitersebut adalah syaikh Muhammad ZeinNuruddin (1302-1388 H) yang dikenaldengan syaikh Matjen Tasak. Kontribusibeliau bagi masyarakat yangmengitarinya sangat dirasakan olehmereka, terutama dalam bidang ilmufalak. []

Daftar Pustaka

Azyumardi Azra, Historiografi IslamKontemporer; Wacana, Aktualitasdan Aktor Sejarah, (Jakarta,Gramedia Pustaka Utama, 2002).

Page 23: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

90

Dr. H. Arifinsyah, M.Ag., dan NurlidaSari, Syaikh Muhammad Zein;Biografi dan Dakwah Islam diBatubara (Medan, LA-TANSAPRESS, 2012).

Muhammad Ali bin Husein, Intishar al-I’tisham bi Mu’tamad KulliMadzhab min Madzhib al-A’immah al-Arbaah al-Alam,(Mekah, Matba’ah asy-Syarqiyah,1342).

M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus IstilahFiqih, (ttp: Pustaka Firdaus, tt.).

Umar Abdul Jabbar, Siyar wa TarajimBa’dh’ Ulama’ina fi al-Qarn ar-Rabi’ Asyar li al-Hijrah, cet., 2,(Jeddah: Al-Kitab al-Arabi as-Su’udi, 1982).

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA.,Sejarah Sosial Intelektual Islamdan Institusi Pendidikannya, cet.,1, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2012).

Ahmad Zaini Dahlan, Al-Mukhtashar fiMa’rifah as-Sinin wa ar-Rub’ al-Musytahir, (Mesir: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tt.).

Muhammad Mukhtar bi Athard al-Jawial-Bogori, Taqrib al-Maqshid fi al-Amal bi ar-Rub’ al-Mujayyab,(Mesir: Musthafa al-Babi al-Halabiwa Auladuh, 1347).

Tim Penulis, Intelektualisme Pesantren:Potret Tokoh dan CakrawalaPemikiran di Era PerkembanganPesantren, cet., 3, (Jakarta: DIVAPESANTREN, 2006).

Amal Ramadhan Abdul Hakim Shadiq,Al-Hayah al-Ilmiyah fi Makkah:1115-1334 H/ 1703-1916 M,(Mekah: Jamiah Ummu al-Qura,2006).

Imam Nawawi berjudul Kitab al-Adzkaral-Muntakhab min Kalam Sayyidal-Abrar, cet. I, (Mesir: Al-Mathba’ah al-Khairiyah, 1323 H).

Muhammad Zein, Majmu’ Musytamil‘ala Jumlah Tsalatsah Rasa’il,(Penang, Dzi United Quraish, tt.).

Muhammad Zein, Qatar al-Laban fi‘Aqa’id al-Iman, (Medan: Imballo,1379).

Muhammad Zein, Miftah as-Shibyan fiAqa’id al-Iman, (Medan: Imballo,tt.).

Muhammad Zein, Fawa’id az-Zain ‘Ilmal-Aqa’id Ushuluddin, (Mesir:Mathba’ah at-Taqaddum al-Ilmiyah, tt.).

Martin van Bruinessen, TarekatNaqsyabandiyah di Indonesia, cet.,1, (Bandung: Mizan, 1992).

Majelis Ulama Indonesia, SejarahUlama-ulama Terkemuka diSumatera Utara, medan, IAINSumut).

Manuskrip: Catatan tulisan tanganSyaikh Muhammad Zein padabagian akhir naskah I’rab al-Awamil karya Mas’ud al-Banjari.

Wawancara: Hajjah Maikalsum, SyaikhMuhammad Zein di kediamannya(Kampung Lalang, Batu Bara)[Ahad, 20 Juli 2014, pukul: 14.00].

Page 24: KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU …

91