Kristal Tunggal

6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II “SINTESIS KRISTAL TUNGGAL KALIUM ALUMINIUM SULFAT” REZA FALEPI NIM : 1112096000028 KELAS : KIMIA A

description

kristal tunggal

Transcript of Kristal Tunggal

Page 1: Kristal Tunggal

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

“SINTESIS KRISTAL TUNGGAL KALIUM ALUMINIUM SULFAT”

REZA FALEPI

NIM : 1112096000028

KELAS : KIMIA A

Page 2: Kristal Tunggal

Sintesis Kristal Tunggal KAl2(SO4)

Kamis, 3 April 2014

I. TUJUAN

1. Mempelajari pembuatan kristal tunggal kalium aluminium sulfat2. Mengetahui kegunaan kristal kalium aluminium Sulfat

II. DASAR TEORI

Tawas/Alum adalah sejenis koagulan dengan rumus kimia Al2SO4.11H2O atau 14 H2O atau 18 H2O umumnya yang digunakan adalah 18 H2O. Salah satunya yaitu Kristal Aluminium (KAlSO4). Garam rangkap ini disintesis dari larutan Al2(SO4)3.18 H2O dengan larutan K2SO4. Sifat amfoter menjadi kelebihan dari tawas dan sifat tersebut dimiliki oleh aluminium.

Aluminium termasuk unsur yang banyak terdapat dikerak bumi yang ringan dan tahan karat sehingga banyak digunakan dalam dunia modern, seperti untuk pesawat terbang, kaleng aluminium dan alat rumah tangga Daya hantar listrik logam ini cukup baik, sehingga digunakan sebagai bahan kabel listrik berukuran besar. Logam aluminium bersifat amfoter dapat bereaksi dengan asam dan basa (Syukri,1999:630-631).

Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dariAl2(SO2)3 dan K2SO4 mengkristal menjadi kalium aluminium sulfat KAl(SO4)2.12H2O. Garam ini dikenal dengan palas alum atau tawas alum mempunyai rumusM(1), M(111) SO4.12H2O dimana M(1) dapat berupa kation apa saja kecuali Li+ (Petruccy,1993:115).

III. ALAT DAN BAHAN

Alat

Peralatan yang dibutuhkan diantaranya Erlenmeyer, batang pengaduk, gelas beaker, penangas listrik, thermometer, gelas ukur dan benang.

Page 3: Kristal Tunggal

Bahan

Bahan – bahan yang digunakan adalah Kristal kalium aluminium sulfat (KAlSO4) dan aquadest.

IV. CARA KERJADisiapkan penangas listrik, gelas beaker, gelas ukur dan Erlenmeyer. Aquades

sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam erlenmeyer kemudian dipanaskan hingga suhunya mencapai 50 C. Kemudian kristal diambil 5 gram alumunium sulfat yang telah dihaluskan dan dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi air yang sudah dipanaskan. Diaduk sampai homogen dan dibiarkan di suhu duang. Setelah itu diaduk kembali selama 15 menit dan didiamkan selama 24 jam sampai membentuk endapan kristal.

Setelah 24 jam, dipisahkan kristalnya dan dikeringanginkan. Dipilih salah satu Kristal yang paling besar atau paling panjang (3mm) dan diikat dengan benang. Dimasukkan dalam larutan jenuh kalium aluminium sulfat yang telah ditambahkan Kristal kalium aluminum sulfat. Lalu dipanaskan hingga 50oC. Didiamkan kembali selama 24 jam. Kemudian disaring dan ditimbang.

V. HASIL PENGAMATAN Berat kertas saring kosong : 0,54 gram Berat kertas saring + kristal : 5,57 gram Berat kristal : 5,03 gram

TABEL PENGAMATAN

No

.

Perlakuan Keterangan

1. KAl2(SO4) + air panas

Diaduk

Endapan putih, larutan bening

Endapan bening

2. Diamkan dan diaduk 15 menit Larutan Bening

3. Didiamkan selama 24 jam Tidak terbentuk kristalWaktu Keterangan

24 jam Belum membentuk Kristal aluminium sulfat

48 jam Kristal tunggal mengalami penambahan kristal

Page 4: Kristal Tunggal

VI. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini adalah praktikum Sintesis Kristal Tunggal KAl2(SO4) yang bertujuan untuk mengetahui pembuata kristal tunggal KAl2(SO4). Dalam praktikum ini yang pertama kali dilakukan adalah memanaskan aquades sebanyak 50 ml kedalam erlenmeyer, kemudian disiapkan kristal alumunium sulfat yang sudah dihaluskan sebanyak 5 gram dan dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi air yang sudah dipanaskan dan diaduk. Tujuan pengadukan iala untuk menghomenkan campuran.

Setelah campuran sudah homogen kemudian diangkat dari penangas dan didiamkan pada suhu kamar. Setelah suhu campuran sudah menurun kemudian dilakukan pengadukan kembali selama 15 menit. Setelaj diaduk selama 15 menit, larutan tersebut didiamkan selama 24 jam untuk pembentukan kristal tunggal. Reaksi kimia yang terjadi saat pemanasan KAl2(SO4) dengan aquades adalah :

 Al2(SO4)3.18H2O(aq) + K2SO4(aq)       Al2(SO4)3.12H2O (s)

Setelah larutan didiamkan selama 34 jam, ternyata diamati belum ada kristal yang terbentuk, hal ini dapat disebabkan karena sintesis dalam kristal tunggal tersebut perbandingan molnya belum setimbang. Kemudian ditambahkan kembali serbuk KAl2(SO4) sebanyak 5 gram ke dalam larutan yang dipanaskan sambil diaduk. Selanjutnya adalah “memancing” agar terbentuk butiran kristal yang dilakkan dengan cara mencelupkan sebutir kristal yang telah terbentuk ke dalam larutan tersebut dan didiamkan kembali selama 24 jam.

Setelah didiamkan kembali selama 24 jam, diamati kristal sudah terbentuk, yang menandakan perbandingan mol antara aquades dengan serbuk KAl2(SO4) sudah setimbang sehingga dapat menghasilkan kristal tunggal yang stabil. Warna kristal tunggal yang dihasilkan dalam percobaan adalah putih bening. Setelah itu dilakukan penyaringan dam kemudian dikeringkan. Setelah kering kristal kemudian ditimbang dan didapatkan kristak yang dihasilkan sebanyak 5,03 gram.

VII. KESIMPULAN

Page 5: Kristal Tunggal

Kristal KAl2(SO4) dapat disintesis Berat kristal yang dihasilkan sebanyak 5,03 gram.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://kimia.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jikub/article/view/171 (diakses pada Rabu, 09-04-2014 pukul 10:27 WIB )

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/628/jbptitbpp-gdl-mubarohnim-31358-3-2008ts-2.pdf(diakses pada Rabu, 09-04-2014 pukul 10:29 WIB )

Cotton & Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press.

Vogel, A.I., (1979), Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I . PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta.