kuliahTPTA01

13
Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 1 I. PENDAHULUAN KONSERVASI TANAH DAN AIR SERINGKALI DIARTIKAN SECARA SEMPIT, SEBATAS MENYANGKUT KONSERVASI TERHADAP KERUSAKAN TANAH AKIBAT EROSI, DAN SEBATAS EROSI AIR. KONSERVASI TANAH DAN AIR MEMPUNYAI ARTI YANG SANGAT LUAS, YAITU BUKAN SEBATAS PADA TINDAK- AN ATAU USAHA YANG BERTUJUAN MENJAGA ATAU MEMULIHKAN PRODUKTIVITAS SUMBERDAYA ALAM TERUTAMA TANAH, HUTAN DAN AIR, SEHINGGA DAPAT DIMANFAATKAN SECARA BERKELANJUTAN (SUSTAIN- ABLE) TETAPI JUGA YANG BERTUJUAN MEMPERBAIKI SUMBERDAYA ALAM YANG DARI SEMULA JELEK MENJADI BAIK, YANG SERING DIKENAL DENGAN ISTILAH REKLAMASI. Gambar 1 TINDAKAN-TINDAKAN KONSERVASI TANAH DAN AIR INI DAPAT DIBAGI KEDALAM LIMA KATAGORI, YAITU (1) PENCEGAHAN (PREVENTION) : MENGHINDARI TERJADINYA KERUSAKAN, SEPERTI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SESUAI DENGAN KAPABILITASNYA (LAND CAPABILITY/SUITABILITY), SISTEM TEBANG PILIH PADA PENEBANGAN HUTAN.

description

bahan tpta

Transcript of kuliahTPTA01

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 1

    I. PENDAHULUAN

    KONSERVASI TANAH DAN AIR SERINGKALI DIARTIKAN SECARA SEMPIT, SEBATAS MENYANGKUT KONSERVASI TERHADAP KERUSAKAN TANAH AKIBAT EROSI, DAN SEBATAS EROSI AIR. KONSERVASI TANAH DAN AIR MEMPUNYAI ARTI YANG SANGAT LUAS, YAITU BUKAN SEBATAS PADA TINDAK-AN ATAU USAHA YANG BERTUJUAN MENJAGA ATAU MEMULIHKAN PRODUKTIVITAS SUMBERDAYA ALAM TERUTAMA TANAH, HUTAN DAN AIR, SEHINGGA DAPAT DIMANFAATKAN SECARA BERKELANJUTAN (SUSTAIN-ABLE) TETAPI JUGA YANG BERTUJUAN MEMPERBAIKI SUMBERDAYA ALAM YANG DARI SEMULA JELEK MENJADI BAIK, YANG SERING DIKENAL DENGAN ISTILAH REKLAMASI. Gambar 1

    TINDAKAN-TINDAKAN KONSERVASI TANAH DAN AIR INI DAPAT DIBAGI KEDALAM LIMA KATAGORI, YAITU (1) PENCEGAHAN (PREVENTION) : MENGHINDARI TERJADINYA KERUSAKAN, SEPERTI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SESUAI DENGAN KAPABILITASNYA (LAND CAPABILITY/SUITABILITY), SISTEM TEBANG PILIH PADA PENEBANGAN HUTAN.

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 2

    ORIGINAL NATURAL RESOURCES

    (LAND, WATER & FOREST)

    BAIK TIDAK BAIK KONSERVASI TANAH DAN AIR (preventif/proteksi) EROSI EROSI AIR EKSPLOTASI ANGIN BERLEBIH REKLAMASI AKTIVITAS PERTANIAN & EROSI PERMUKAAN BAD & BANK LAND NON PERT. SHEET,RILL & GULLY CHANNEL SLIDE EROSION EROSION PENCEMARAN KRITIS SALIN/ SODIK KONSERVASI TANAH DAN AIR (Pemulihan/perbaikan) BAIK/COCOK(SASTAINABLE) BAIK/COCOK

    (2) PERLINDUNGAN (PROTECTION) : MENERAPKAN TEKNIK-TEKNIK KONSERVASI YANG BERTUJUAN UNTUK MEMINIMALKAN ATAU MENEKAN TERJADINYA KERUSAKAN LAHAN, SEPERTI MELAKUKAN PENTERASAN, PENANAMAN MENURUT KONTUR

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 3

    (3) PELESTRAIAN (PRESERVATION) : MENETAPKAN DAN MENJAGA SUAKA-SUAKA ATAU CAGAR-CAGAR ALAM. MELESTRAIKAN HUAN LINDUNG, BINATANG-BINATANG LIAR, SUMBER-SUMBER AIR. (4) PEMULIHAN (RESTIRATION) . PENANGANAN EROSI GALI, HUTAN RUSAK, LAHAN-LAHAN KRITIS BAIK AKIBAT PENGGUNDULAN HUTAN, PENGELOLAAN YANG BERLEBIHAN, TERCEMAR DAN SEBAGAINYA (5) PERBAIKAN/REKLAMASI (RECLAMATION) MERUBAH TANAH DAN ATAU AIR YANG SEMULA KUALITASNYA TIDAK BAIK ATAU TIDAK COCOK UNTUK SUATU PERUNTUKAN MENJADI BAIK ATAU COCOK., MISALNYA REKLAMASI TANAH-TANAH SALIN, TANAH RAWA PASANG SURUT, TANAH GAMBUT. PENYEBAB DAN JENIS KERUSAKAN YANG DIAKIBATKANNYA

    PENYEBAB JENIS KERUSAKAN EROSI AIR

    - KERUSAKAN PERMUKAAN TANAH (HILANGNYA LAPISAN PERMUKAAN TANAH, TERBENTUK GALI-GALI EROSI)

    - EROSI SALURAN/SUNGAI (DASAR DAN TEBING SALURAN/SUNGAI) - LONGSOR (LAND SLIDE)

    EROSI ANGIN - HILANGNYA LAPISAN PERMUKAAN TANAH PENGELOLAAN

    BERLEBIH - TERBENTUK KONDISI KRITIS - TERBENTUK TANAH-TANAH SALIN, SODIK

    KEGIATAN INDUSTRI DAN

    RUMAH TANGGA

    - POLUSI/KRITIS (AIR TANAH HABIS)

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 4

    Pembahasan selanjutnya dibatasi pada teknik-teknik konservasi untuk menanggulangi kerusakan permukaan tanah akibat erosi yang disebabkan oleh air

    KERUSAKAN TANAH DAN AIR DAPAT TERJADI BERUPA ;

    (1) PENURUNAN KUANTITAS ATAU SERING DISEBUT KERUSAKAN FISIK (2) PENURUNAN KUALITAS ATAU KESUBURAN MELIPUTI KESUBURAN KIMIA DAN BIOLOGIS.

    II. EROSI OLEH AIR Erosi umumnya diartikan sebagai hilangnya lapisan tanah di permukaan lahan baik lahan pertanian (arable land) atau lahan yang diolah (cultivated Land) maupun lahan padang rumput (Grass land) dan lahan hutan (Forest land) yang disebabkan oleh tetesan dan aliran air hujan atau tiupan angin. Hilangnya lapisan bagian atas tanah yang disebabkan oleh air dikenal dengan erosi air (water erosion), dan akibat tiupan angin disebut erosi angin (wind erosion).

    2.1. FAKTOR PENYEBAB UTAMA EROSI AIR FAKTOR PENYEBAB UTAMA EROSI AIR ADALAH JATUHAN BUTIRAN AIR HUJAN DAN AIR LARIAN ATAU LIMPASAN. KEDUANYA MEMPUNYAI ENERGI UNTUK MENGHANCURKAN DAN MENGANGKUT PARTIKEL TANAH. AIR DAPAT PULA BERFUNGSI SEBAGAI PELUMAS GAYA BERAT YANG DAPAT MENYEBABKAN TANAH TERGELINCIR ATAU LONGSOR

    (A). ENERGI JATUHNYA BUTIRAN HUJAN ENERGI JATUHNYA BUTIRAN HUJAN MERUPAKAN ENERGI KINETIC YANG DAPAT DIHITUNG DENGAN PERSAMAAN : E = M V 2

    DIMANA : E = ENERGI KINETIC, ERGS M = MASA BUTIRAN HUJAN YANG JATUH, G V = KECEPATAN JATUH, CM/DETIK

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 5

    WISCHMEIER DAN SMITH (1958) MENDUGA ENERGI CURAH HUJAN BERDASARKAN INTENSITASNYA DENGAN PERSAMAAN : E = 118,9 + 87,3 LOG 10 I DIMANA : E = TOTAL ENERGI, 103 JOUL/HA UNTUK SETIAP mm CURAH HUJAN I = INTENSITAS CURAH HUJAN, MM/JAM

    (B). ENERGI AIR LARIAN DALAM HAL INI ENERGI KINETIC MERUPAKAN GAYA GERUS DARI AIR LARIAN BERHUBUNGAN DENGAN KUANTITAS DAN KECEPATAN ALIRAN, YANG DINYATAKAN DENGAN RUMUS. E = M V 2

    DIMANA : E = ENERGI KINETIC, ERGS M = MASA DARI VOLUME AIR YANG MENGALIR, G V = KECEPATAN ALIRAN, CM/DETIK

    KECEPATAN DICARI DENGAN RUMUS MANNING : V = 1/N R 2/3 S DIMANA; V = RATA-RATA KECEPATAN ALIRAN, M/DETIK N = KOEFISIEN KEKASARAN SALURAN, TIDAK BERDIMENSI S = KEMIRINGAN HIDROLIK ( KEMIRINGAN AIR/DASAR SALURAN ), M/M R = JARI-JARI HIDROLIK, M = A/P, DIMANA A = LUAS PENAMPANG MELINTANG ALIRAN,M2 P = BIDANG PEMBASAHAN, M ALIRAN AIR PADA LAHAN YANG LUAS NILAI R DENGAN KEDALAMAN ALIRAN PERMUKAAN ATAU RUN OFF.

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 6

    Frederick R.T.,dkk (1980) kecepatan aliran yang sangat lambat mempunyai energi yang kecil dan tidak mempunyai gaya gerus. Aliran yang sangat cepat, sehingga alirannya bersifat turbulen, energi kinetik dan kapasitas gerusnya meningkat secara dramatis. Kemiringan lahan yang juga berarti kemiringan aliran dapat meningkatkan energi kinetik dan gaya gerus.

    GAYA DARI SUATU MASA AIR LARIAN PADA LAHAN DENGAN KEMIRINGAN TERTENTU DAPAT DIHITUNG DENGAN PERSAMAAN : F = M. G SIN - F.M. G SIN DIMANA : F = GAYA GERUS DARI SUATU VOLUME AIR, M = MASA DARI VOLUME AIR = KEMIRINGAN, DALAM DERAJAT F = KOEFISIEN GESEKAN/KEKASARAN DASAR LAHAN G = PERCEPATAN GRAVITASI Dari berbagai pengamatan ternyata :

    (1) Air limpasan yang terjadi pada tanah bertekstur sedang sampai halus umumnya meningkat dengan meningkatnya kemiringan, sedangkan pada tanah bertektur pasir meningkatnya kemiringan tidak selalu meningkatkan limpasan.

    Namun demikian dengan meningkatnya kemiringan erosi selalu meningkat. (2) Energi kinetik tetesan butiran hujan jauh lebih besar dari energi kinetik dari air limpasan,

    seperti digambarkan pada Tabel 2.1. TABEL 2.1. ENERGI KINETIK BUTIRAN HUJAN DAN AIR LIMPASAN BUTIR HUJAN AIR LIMPASAN

    MASSA

    DIASUMSIKAN MASSA BUTIR HUJAN YANG JATUH ADALAH , R

    DIASUMSIKAN 25 % AIR

    LIMPASAN DENGAN MASSA ADALAH R/4

    KECEPATAN DIASUMSIKAN KECEPATAN ANTARA

    8 M/DETIK

    DIASUMSIKAN KECEPATAN ALIRAN PERMUKAAN

    1 M/DETIK

    ENERGI KINETIK

    0.5 X R X (8)2 = 32 R 0.5 X R/4 X (1)2 = R/8

    SUMBER : AGRICULTURAL COMPENDIUM

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 7

    Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa besarnya energi kinetik dari TETESAN BUTIRAN HUJAN MENCAPAI 256 KALI LEBIH BESAR DARI ENERGI KINETIK ALIRAN PERMUKAAN.

    2.2. Proses Terjadinya Erosi Air Proses terjadinya erosi terdiri dari tiga tahap, yaitu :

    (1) penghancuran (detachment), (2) pengangkutan (Transport) dan (3) pengendapan (sedimentasi)

    Proses terjadi erosi permukaan lahan dimulai dari terlepasnya partikel tanah dari agregatnya oleh tumbukan tetesan air hujan dan gerusan air limpasan permukaan (surface run off) , kemudian terhanyutkan atau terbawa oleh aliran air limpasan dan apabila energi aliran menurun terjadi pengendapan atau sedimentasi.

    2.3. Tipe-tipe Erosi Permukaan

    (1). Erosi Percik /Splash (Rainsplash) erosion Penyebabnya adalah tetesan butiran hujan. Tetesan butiran hujan menumbuk partikel tanah sehingga terlepas dari masanya dan terlempar beberapa sentimeter bersama sama percikan air hujan tersebut. Dilihat dari energi kinetic yang dihasilkan oleh tetesan butiran hujan seperti diterangkan di atas, erosi percik (splash erosion) ini perlu pula mendapatkan perhatian khusus untuk ditangani. Apalagi bila dilihat dari kejadian erosi itu sendiri justru diawali dari terpecahnya agregat tanah oleh tumbukan air hujan ini yang mengakibatkan partiklel tanah satu sama lain saling terlepas menjadi pendorong memungkinkannya partikel tanah tersebut lebih mudah dihanyutkan oleh aliran air limpasan yang terjadi. (2). Sheet (Overland flow) erosion Penyebabnya adalah tetesan butiran hujan dan aliran permukaan. Terjadi pada lahan miring atau relatif miring dan rata, sehingga bila hujan melebihi laju infiltrasi kelebihannya akan mengalir menjadi aliran permulaan (overland flow)dengan kedalaman yang relatif sama. Sheet (overland flow) erosion adalah berpindahnya atau terhanyutkannya lapisan tipis tanah pada seluruh permukaan lahan karena partikel tanah yang terlepas akibat tumbukan butiran hujan kemudian terangkut oleh aliran permukaan yang terjadi. Karena kehilangan lapisan tanah ini relatif titpis dan terjadi pada seluruh permukaan lahan, sehinggga kehilangannya sulit dilihat maupun diukur. (3). Riil (micro channel) erosion

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 8

    Antara rill erosin dan sheet erosion hampir sulit dibedakan karena factor penyebab , kondisi lahan dan dampaknya relatif sama. Salah satu pembedanya adalah pada rill erosion nampak adanya parit-parit kecil (rill).. Sebagian besar sistem parit-parit ini tidak bersambungan Parit-parit ini seringkali terjadi berupa garis lurus diatara baris tanaman. Parit-parit ini dapat dihapuskan dengan pengolahan tanah biasa. Setelah perataan pada pengolahan tanah, dampak riil erosion sama dengan sheet erosion. (4). Gully erosion Pada gully erosion parit atau saluran yang terbentuk terlalu besar untuk dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Kemiringan dinding paritnya tergantung dari kondisi material tanahnya, sehingga salurannya ada yang berbentuk U ada yang berbentuk V. Erosi pada saluran ini tergolong aktif, sehingga kedalaman dapat mencapai antara 1 5 m.

    2.4. Kerusakan Akibat Erosi (1). Kehilangan tanah. . Menurut Grant (1975 dalam Frederick, dkk. 1980) kehilangan tanah

    akibat erosi pada lahan garapan tanpa tanaman lebih dari 450.000 ton per hektar per tahun dan pada tanah miring yang ditanami tanaman semusim sebesar 50.000 ton per hektar per tahun.

    (2). Kehilangan unsur hara. Kehilangan unsur hara ini dapat terjadi berkaitan dengan hilangnya tanah atau terjadinya proses pencucian oleh limpasan yang terjadi, baik limpasan permukaan maupun limpasan bawah permukaan. Menurut Bennett dan Chaplin (1928 dalam Frederick, dkk. 1980) di Amerika setiap tahun dari lahan pertanian dan hutan lebih dari 20 ribu milyar ton tiga unsur hara makro nitrogen, kalium dan fosfat hilang bersama 13 ribu trilyun ton tanah akibat erosi. (3). Perubahan tekstur tanah. Perubahan terkstur disini bukan diartikan berubahnya tekstur

    pasir menjadi liat atau lainnya, tetapi karena pada proses erosi ini tekstur halus yang paling memungkinkan terhanyutkan dan tekstur kasar tinggal, sehingga yang semula di lahan tersebut tekstur tanahnya tergolong liat menjadi lahan bertektur lempung atau pasir. Perubahan tekstur tanah ini dapat pula terjadi di daerah pengendapannya.

    (4). Kerusakan struktur tanah. Kerusakan struktur tanah dapat terjadi karena beberapa hal.

    Pertama lapisan bawah yang tinggal umumnya granulasi dan porositasnya lebih kecil dari lapisan atas yang hilang. Kedua air perkolasi membawa partikel halus mengisi rongga pori, sehingga porositasnya berkurang. Ketiga akibat liat dan bahan organic terhayutkan struktur tanah yang semula mantap akan berkurang dan keempat akibat tumbukan air hujan agregat tanah dipermukaan terdispersi.

    (5). Penurunan produktivitas lahan. Kehilangan tanah dan unsure hara, perubahan tekstur

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 9

    dan kerusakan struktur tanah dapat mengakibatkan produktivitas lahan menurun. (6). Pregmentasi lahan. Lahan yang semula satu hamparan dapat terbagi-bagi akibat erosi gali yang terjadi. (7).Kerusakan bangunan. Kerusakan bangunan ini dapat terjadi secara langsung akibat

    terjangan air limpasan yang membawa lumpur atau karena tanah penopang bangunan tersebut tererosi, sehingga bangunan roboh.

    (8). Polusi . Air limpasan membanwa bahan-bahan yang dapat diangkutnya, baik partikel tanah

    maupun unsur-unsur unorganik dari lahan yang dilaluinya. Air limpasan ini umumnya mencapai badan-badan air baik sungai atau danau bahkan sampai ke laut. Partikel-partikel yang terbawa tersebut jelas merupakan polusi bagi badan-badan air tersebut atau sebagai polusi air.

    (9). Sedimentasi . Sedimentasi seringkali dinyatakan sebagai proses akhir dari erosi. Apabila

    daya angkut aliran menurun lebih kebil dari beban yang dibawanya, maka partikel-partikel yang terangkut akan ditinggalkan atau diendapkan. Proses ini dikenal dengan istilah sedimentasi. Sedimentasi di badan-badan air dapat mengakibatkan pendangkalan, di daratan akan mengakibatkan penimbunan atau sedikitnya menimbulkan kesan kotor.

    2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi Air Erosi dinyatakan pula sebagai fungsi dari erosivitas dan erodibilitas. Erosivitas pada erosi air didefinisikan sebagai kemampuan hujan menyebabkan erosi, sedangkan erodibilitas didefinisikan sebagai tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Fungsi di atas yang secara umum dapat dinyatakan dengan bagan, seperti pada Gambar 2.3 Erosi (A) adalah fungsi dari erosivitas dan erodibilitas Hujan Sifat fisik Pengelolaan tanah Energi Pengelolaan Pengelolaan lahan tanaman A = R x K x LS x P x C

    Gambar 2.3. Bagan Erosi Sebagai Fungsi dari Erosivitas dan Erodibilitas

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 10

    Dari bagan di atas erosi (A) merupakan fungsi dari erosivitas, (R), dan erodibilitas. Erodibiltas dipengaruhi oleh sifat intrinsik tanah itu sendiri,K meliputi antara lain tekstur, struktur, permeabititas dan kandungan bahan organik sebagai pemantap tanah dan factor pengelolaannya yang terdiri dari pengelolaan lahan (LS) dan tindakan konservasi yang dilakukan (P) serta pengelolaan tanaman (C). Weismeier menyatakan erodibiltas ini hanya menyangkut kondisi fisik tanahnya saja atau nilai K, seperti dalam persamaan atau rumus yang dibuatnya untuk menduga besarnya erosi atau erosi potensial dari suatu wilayah, sebagai berikut :

    A = R K L S C P

    Dimana : A = besarnya erosi (A) ; R = erosivitas hujan ; K = erodibilitas tanah ; L = panjang lereng; S = besarnya lereng atau tingkat kemiringan lereng ; C = nilai factor tanaman penutup yang ada di atas lahan dan P = nilai factor tindakan konservasi yang telah ada atau dilakukan di lahan tersebut Secara rinci factor-faktor yang mempengaruhi erosi air ini, adalah sebagai berikut :

    (1) Iklim

    - Curah hujan Faktor iklim yang paling utama mempengaruhi besarnya erosi oleh air adalah curah hujan baik jumlah maupun intensitasnya. Intensitas gujan biasanya berkaitan erat dengan besar butiran hujan dan terjadinya limpasan permukaan. Makin besar intensitas hujan butiran hujan makin besar, sehingga energi tumbukannyapun atau energi kinbetiknua akan semakin besar yang berarti erosi percik (splash erosion) akan semakin besar. Demikian pula semakin besar intensitas hujan kemungkinan melebihi laju infiltrasi semakin besar, berarti kemungkinan terjadinya limpasan permukaan akan semakin besar. Dengan intensitas huajn 30 60 mm/jam, 10 persen dari hujan tersebut adalah erosive atau menimbulkan erosi dan pabila intensitas huajn lebih 100 mm/jam seluruh huajn tergolong erosif. Hujan dengan intensitas tinggi ini sering terjadi di daerah-daerah tropis. Jumlah hujan yang besar umumnya mengakibatkan erosi semakin besar, terutama hujan dengan waktu yang lama, lapisan tanah atas jenuh air, mengakibatkan penurunan stabilitasnya dan resiko terhanyutkan oleh limpasan permukaan akan semakin besar. - Temperatur Temperatur berpengaruh secara tidak langsung terhadap erosi. Temperatur berpengaruh terhadap laju evaporasi atau evapotranspirasi. Dengan laju evaporasi atau evapotranspirasi yang tinggi mengakibatkan kejenuhan air tanah menurun, sehingga kemampuan tanah menampung air meningkat yang berarti air hujan yang jatuh sebagian besar akan ditahan oleh tanah dan limpasan permukaan yang terjadi akan menurun. - Angin

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 11

    Angin akan berpengaruh terhadap kecepatan dan arah jatuhnya butir hujan. Angin dapat memperlambat atau mempercepat jatuhnya butiran hujan yang berarti meningkatkan atau menurunkan energui kinetiknya. Sementara arah jatuh yang miring akan mengakibatkan loncatan percikan hujan yang membawa partikel tanah akan semakin jauh. - Kelembaban udara dan radiasi matahari Kelembaban udara dan radiasi matahari akan ada kaitannya dengan temperature dan pengaruhnyapun sama, yaitu terhadap laju evapotranspirasi. (2) Tanah : Beberapa jenis tanah lebih peka terhadap erosi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kepekaannya atau erodibilitasnya. Stabilitas agregat atau struktur tanah lapisan atas memegang peranan utama. Struktur tanah yang stabil tahan terhadap tumbukan butiran hujan, sehingga tanahnya akan tetap porus dan laju infiltrasi dapat dipertahankan. Dalam kaitan ini distribusi ukuran partikel tanah, tingkat kejenuhan, bandingan antara kation-kation yang diabsorbsi, mineral liat dan bahan organic berpengaruh nyata. Selain stabilitas strukturnya, kedalaman lapisan tanah atau solum juga penting. Tanah yang dalam kapasitas memegang airnya makin besar dapat menurunkan resiko kejenuhan air pada lapisan tanah bagian atas. (3) Lereng ( Kemiringan lahan) Lahan dengan kemiringan yang cukup dapat mengakibatkan air mengalir ke bagian yang lebih rendah merupakan factor penyebab erosi. Sudah dapat diduga pada lahan curam, air lebih dari hujan yang jatuh akan mengalir ke bagian yang lebih rendah dengan kecepatan lebih tinggi dibanding aliran pada lahan dengan kemiringan yang lebih landai, sehingga terjadinya erosi akan lebih serious. Panjang lereng juga memegang peranan penting. Makin panjang lereng, akumulasi limpasan permukaan makin besar, sehingga volume dan kecepatannya akan semakin meningkat, yang berarti daya gerus dan angkutnya semakin tinggi. Sehubungan dengan erosi ini sertiap negara menetapkan batas meksimum kemiringan lereng untuk daerah yang dapat diusahakan pertanian (arable land) berbeda-beda. Di Afrika tengah maksimum kemiringan adalah 12 %, do Filipina 25 % dan di Israel 35 %. Hubungan antara erosi dan kemiringan dan panjang lereng seperti terlihat pada Gambar 2.4.

    (a) (b)

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 12

    Gambar 2.4.Hubungan antara erosi dan kemiringan (a) dan panjang lereng (b)

    Berdasarkan hal di atas pula tindakan-tindakan konservasi secara mekanis umumnya berkaitan dengan usaha-usaha memperpendek dan memperkecil lereng lahan yang akan digunakan. (3) Vegetasi Penutupan tanah oleh vegetasi alam atau tanaman pertanian sangat penting kaitannya dengan memecah energi tetesan butiran hujan, mengurangi volume limpasan permukaan sebagai akibat adanya air hujan yang tertahan di tajuk tanaman.dan meningkatnya retensi air oleh permukaan lahan, juga dapat memperlambat kecepatan aliran permukaan dan meningkatkan ketahanan fisik pergerakan tanah akibat adanya perakaran. Hutan dan padang rumput yang baik memperlihatkan bentuk penutupan tanah paling baik. 2.2.5. Teknik konservasi tanah akibat erosi air 2.2.5.1. Tindakan konservasi atau proteksi secara mekanik (Mechanical protection)

  • Gunawan.n Teknik Konservasi Tanah Akibat Erosi Air

    Bahan Ajar TPTA - Revisi 0 - Update 02 Februari 2010 13

    A. Pengolahan tanah konservasi B. Pembuatan saluran pengontrol dan pengelak aliran permukaan (1). Saluran drainase air hujan (Storm water drain) (2). Saluran pada teras (graded channel terraces) (3). Saluran berumput (Grass waterway) C. Pembuatan teras (1) Teras (1) Teras (1) Teras (1) Teras (1) Teras D. Bangunan (structures) 2.2.5.1. Tindakan konservasi atau proteksi secara biologi (Biological protection) 2.2.5.1. Tindakan konservasi atau proteksi secara kimia (Chemical protection) 2.3. Longsor (Land slide)