LAPKAS VERTIGO.docx
-
Upload
fahima-albaar -
Category
Documents
-
view
18 -
download
1
Transcript of LAPKAS VERTIGO.docx
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau
gangguan orientasi di ruangan. Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah: puyeng,
sempoyongan, mumet, pusing, pening tujuh keliling, rasa mengambang, kepala terasa enteng,
rasa melayang. Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga paling sering
dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua usia sekitar 75
tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo.
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah
benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan
kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut
sampai beberapa jam bahkan hari. penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi
vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Efeknya bisa ringan
atau bahkan berat hingga kita bisa jatuh ke lantai.
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempresentasikan kasus vertigo. Dalam
penulisan ini akan dijelaskan mengenai bagaimana terjadinya vertigo, factor resiko dan
penyebab, serta bagaimana cara menanganinya. Selain itu tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu penilaian tugas pada stase saraf ini.
BAB II
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
Usia : 77 tahun
Status : menikah
Pekerjaan : pensiunan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Cempaka putih timur, jakpus
Tanggal masuk : 13 Februari 2013
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pusing berputar sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pasien merasa lingkungan di sekelilingnya seperti berputar. Keluhan diperberat bila berubah
posisi (memiringkan badan atau bangun dari tidur) dan berkurang dengan berbaring telentang.
kepala terasa seperti ringan, mual dan muntah, muntah terjadi lebih dari 5 kali, lemas, ttidak
pingsan, jalan seperti sempoyongan, penglihatan menjadi buram saat serangan berlangsung,
telinga berdenging (+), keringat dingin (+). Kelemahan tubuh satu sisi tidak ada, bicara pelo
tidak ada, sulit bicara tidak ada, baal di sekitar bibir tidak ada, gangguan menelan/tersedak tidak
ada, gangguan penglihatan tidak ada, Demam tidak ada, pingsan tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah mengalami hal yang sama, hipertensi tidak ada, Trauma kepala (-), Alergi obat (-),
DM (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi tidak ada, diabetes melitus tidak ada
Riwayat psikososial
• Merokok +
• Minuman keras tidak ada
• Pasien sering makan gorengan
• Pasien tidak terlalu suka makanan asin
1.3 Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : composmentis
• GCS : E4M6V5 = 15
• Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 74 x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,5˚C
• Kepala dan Leher :
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
(+/+), pupil bulat isokor diameter 3 mm
Hidung : Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), lidah tremor (-),
fasikulasi lidah (-), gigi geligi lengkap, tonsil T1-T1,
faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
• Thoraks
Paru :
• Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-/-)
• Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar ICS 6
midclavicula dextra
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Cor :
• Inspeksi : Ictus cordis terlihat di ICS V
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V midclavicula sinistra
• Perkusi : Batas kanan jantung ICS IV linea parasternal dextra
Batas kiri jantung ICS V linea midclavicula sinistra
• Auskultasi : BJ I-II murni reguler, murmur (-/-), gallop (-/-)
• Abdomen
Inspeksi : Datar, lembut
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen, asites (-)
Auskultasi : BU (+) normal
• Ekstremitas
Atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-), atrofi (+)
Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-), atrofi (-)
1.4 STATUS NEUROLOGIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5 = 15
RANGSANG MENINGEAL
Kaku Kuduk : (-)
Brudzinski I, II,II : (-/-/-)
Kernig sign : tidak terbatas
Laseque sign : tidak terbatas
Patrick : (-)
Kontra patrick : (-)
SARAF CRANIAL
N.I (Olfaktorius) KANAN KIRI
Daya pembau baik baik
N.II (Optikus) KANAN KIRI
Visus : baik / baik
Lapang pandang : baik / baik
Funduskopi
Papil : dalam batas normal / dalam batas normal
Arteri : Vena : 1 : 3 / 1: 3
Perdarahan : - / -
N.III (Okulamotorius) KANAN KIRI
Ptosis : - -
Ukuran Pupil : 3 mm 3 mm
Bentuk Pupil : bulat bulat
Gerakan Bola Mata
Atas : baik / baik
Bawah : baik / baik
Medial : baik / baik
Refleks cahaya direk : + / +
Refleks cahaya indirek : + / +
Refleks Akomodasi : +
N.IV (Trokhlearis) KANAN KIRI
Gerakan mata ke lateral bawah : + / +
Strabismus divergen : - / -
N.V (Trigeminus) KANAN KIRI
Menggigit : Normal
Membuka Mulut : Normal
Reflek kornea : + / +
Refleks bersin : + / +
Jaw refleks : - / -
Sensibilitas
Opthalmicus : + / +
Maxilaris : + / +
Mandibularis : + / +
N.VI (Abdusens) KANAN KIRI
Gerakan mata ke lateral : + / +
Strabismus konvergen : - / -
N.VII (Fasialis) KANAN KIRI
Kerutan kulit dahi : + / +
Plica nasolabialis : + / +
Menutup mata kuat : + / +
Menyeringai : Normal / Normal
Mengangkat alis : Normal / Normal
Reflex chovstek : - / -
Daya kecap lidah 2/3 depan : Baik
N.VIII (Vestibulochoclearis) KANAN
Tes Bisik : tidak dilakukan
Tes rinne : tidak dilakukan
Tes weber : tidak dilakukan
Tes Schawabach : tidak dilakukan
Tes keseimbangan
Tes Tandem gait : tidak bisa berjalan lurus
Tes romberg : saat menutup mata badan penderita bergoyang dan kembali tegak jika mata
terbuka
N.IX (Glosofaringeus) dan N.X (Vagus)
Arkus farings : simetris
Uvula : ditengah
Menelan : normal
Reflex muntah : -/-
Daya kecap lidah 1/3 belakang : +/+
N.XI (Aksesorius) KANAN KIRI
Memalingkan Kepala : baik / baik
Mengangkat Bahu : + / +
N.XII(Hipoglosus)
Sikap lidah : ditengah
Atropi otot lidah : (-)
Fasikulasi lidah : (-)
MOTORIK
Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Atropi : - -
- -
Kontraktur : -
Klonus
Kaki : -/-
Patella : -/-
SENSORIK
Nyeri : Ektsremitas Atas : kanan-kiri sama
Ekstremitas Bawah : kanan-kiri sama
Raba : Ektsremitas Atas : kanan-kiri sama
Ekstremitas Bawah : kanan-kiri sama
Suhu : Ektsremitas Atas : tidak dilakukan
Ekstremitas Bawah : tidak dilakukan
REFLEK FISIOLOGIS
Reflek Bisep : ++/++
Reflek Trisep : ++/++
Reflek Brachioradialis: ++/++
Reflek Patella : ++/++
Reflek Achilles : ++/++
REFLEK PATOLOGIS
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gardon : -/-
Gonda : -/-
FUNGSI VEGETATIF
Miksi : Baik
Defekasi : Sulit
FUNGSI LUHUR
MMSE : tidak dilakukan
LABORATORIUM
Pemeriksaan Lab Hasil Satuan
Hemoglobin 12,6 g/dL
Leukosit 9,83 ribu/µL
Gula Darah Sewaktu 121 Mg
Ureum 34 mg%
Creatinin 1,2 mg%
RESUME
Pasien laki – laki 77 tahun, datang dengan keluhan pusing berputar sejak 4 jam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien merasa lingkungan di sekelilingnya seperti berputar. Keluhan diperberat bila
berubah posisi (memiringkan badan atau bangun dari tidur) dan berkurang dengan berbaring
telentang. kepala terasa seperti ringan, mual dan muntah, muntah terjadi lebih dari 5 kali, lemas,
ttidak pingsan, jalan seperti sempoyongan, penglihatan menjadi buram saat serangan
berlangsung, telinga berdenging, dan keringat dingin. Sebelumnya pasien pernah mengalami hal
yang sama. Riwayat perokok
Pada pemeriksaan fisik ditemukan : pada nervus VII, Tes Tandem gait : tidak bisa berjalan lurus,
Tes romberg : saat menutup mata badan penderita bergoyang dan kembali tegak jika mata
terbuka
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Vertigo perifer
Diagnosis topik : Nervus Vestibularis
Diagnosis etiologi : BPPV ( benign paroxysmal positional vertigo)
RENCANA TERAPI
Nonmedikamentosa:
• Edukasi pasien mengenai penyakit dan prognosisnya
• Latihan vestibuler (Manuver Brandt-Daroff)
Medikamentosa:
• Versilon 3x1
• Aspilet 1 x 1
• Betasert 2 x 24mg
• Ondancentron 2 x 4 mg
• Infuse RL
PROGNOSIS
Quo ad vitam: bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam