Laporan 1

download Laporan 1

of 13

description

Laporan Praktikum Prak. Sistem Fiber Optik

Transcript of Laporan 1

  • LAPORANPRAKTIKUM KOM. FIBER OPTIK

    Light Intensity Modulation Experiment

    ISA MAHFUDINIM. 1141160018

    JTD-4BJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    PROD JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALPOLITEKNIK NEGERI MALANG

    Disusun Oleh :

    ISA MAHFUDI(NIM. 1141160018)

  • H a l | 1ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 TujuanTujuan dari praktikum ini adalah(1) Mempelajari karakteristik modulasi intensitas cahaya

    1.2 Teori Dasar1.2.1 Aplikasi E/O Konverter

    E/O Converter U-2980A adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengkonversisinyal elektrik menjadi sinyal optik. LED infrared digunakan sebagai elemenpenkonversi, dengan rentang arus mencapai 50 mA. Intensitas cahaya dimodulasi olehsinyal DC atau sinyal AC yang besarnya 0-5V atau oleh sinyal TTL. Sinyal modulasikemudian dipancarkan sepanjang kabel Fiber Optik, kemudian hasil dari sinyal optiktersebut akan diterima dan dikonversikan menjadi sinyal elektrik oleh E/O converter, Haltersebut adalah contoh dari sistem komunikasi fiber optik secara sederhana. Penkonversi sinyal elektrik menjadi sinyal cahaya (Modulasi Intensitas Cahaya)

    Sebaiknya, pengatur LED ini dapat menghasilkan kedalam modulasi intensitascahaya di dalam LED. Karakteristik modulasi tersebut diindikasikan pada gambar dibawah ini

    Kedua tipe modulasi ditunjukkan pada gambar diatas menggunakan metodedigital ke analog. Di dalam modulasi digital, 0 Volt artinya LED tersebut mati, dan5V berarti LED tersebut menyala. Kondisi nyala atau mati nya LED digunakan untukmerepresentasikan nyala/tidaknya sebuah sinyal elektrik, atau bisa juga

  • H a l | 2ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    menggunakan logika 0 dan 1. Pasangan dari input langsung dapat diterima untuk tipedari modulasi. Modulasi analog digunakan untuk sebuah sinyal AC.

    Ketika sinyal AC digunakan pada sebuah LED untuk membangkitkan cahayaoleh jalur LED dengan variasi waktu dari sinyal AC sehingga menjadi linier antaraarus dan intensitas cahaya dari perangkat. Sebagian kecil dari arus bias diperkirakansekitar 25 mA mungkin lebih baik untuk mencegah distorsi dari sinyal input kotak.Gabungan sinyal AC dibutuhkan untuk tipe dari modulasi.

    1.2.2 Aplikasi O/E KonverterFungsi dari O/E converter U-2980B adalah untuk mengkonversikan/merubah

    sinyal optik menjadi sinyal optik. Foto transistor berkecepatan tinggi digunakan sebagaielemen pengkonversi. Foto transistor mampu untuk menghasilkan arus dan yangkemudian dikonfigurasi untuk mengurangi impedansi dari rangkaian.

    Dengan menambahkan kemampuan mengkonversi ke sinyal analog, convertermemiliki nilai tegangan varibel threshold untuk mendapatkan tampilan sinyal digitalyang baik. Hasil dari konversi pada pulsa optik digital adalah output level TTL. Karakteristik Konversi pada phototransistor

    Perbandingan karakteristik arus dan sinar iluminasi pada phototransistordigambarkan pada gambar 4-13. Dan juga respon spectral pada phototransistordigambarkan pada gambar 4-14.

    Loss karakteristik pada kabel fiber optik digunakan pada panjanggelombbang seperti yang tertera pada gambar 4-15.

  • H a l | 3ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    Penguat Arus DC pada SinyalArus sinyal dari phototransistor dikonversikan kedalam sinyal tegangan

    melalui resistor 100ohm pada emitter. Sinyal tegangan akan dikuatkan olehoperasional amplifier.

    Rangkaian KomparatorModulasi pulsa atau modulasi sinyal digital akan dihasilkan pada penerima

    akhir oleh rangkaian komparator. Ranggkaian komparator diperlukan untukmenngganti rugi-rugi daya sepanjang transmisi. Level threshold pada komparatordiatur mulai dari 0 sampai 5V. Terminal monitor diberikan untuk tegangan monitorthreshold.

    Contoh proses memancarkan dan menerima pada level data TTLdigambarkan pada gambar 4-17. Pada proses transmisi perlu diingat bahwa sinyaldata digital dikonversikan kedalam sinyal cahaya oleh infrared emitting LED yangdimodulasi oleh rangkaian control logic positif.

  • H a l | 4ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    Pengukuran level threshold pada komparator perlu dilakukan untuk menjagakualitas data yang telah dihasilkan. Informasi lebih jelas diberikan pada gambar 4-18 untuk membantu mengetahui fungsi dari tegangan threshold.

    1.3 Peralatan yang dibutuhkanPada percobaan ini peralatan yang dibutuhkan adalah(1) Konverter E/O (U-2980A) : 1 buah(2) Power Supply DC (U-2980P) : 1 buah(3) Power Supply Unit : 1 buah(4) Multimeter Analog : 1 buah(5) Osilskop Analog : 1 Buah(6) Kabel BNC to Penjepit : 2 Buah(7) T Konektor : 1 Buah(8) BNC to BNC : 1 Buah(9) Generator fungsi Digital : 1 Buah

  • H a l | 5ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    1.4 Skema rangkaianPada percobaan ini, skema rangkaiannya adalah sebagai berikut :

    Gambar 1. Skema rangkaian percobaan

  • H a l | 6ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    BAB IIPEMBAHASAN

    2.1.Prosedur PercobaanPada percobaan ini terdapat beberapa percobaan diantaranya adalah

    (1) Power Supply dalam keadaan OFF(2) Hubungkan U-2980P (DC power Supply) dan U-2980A (Konverter E/O)

    seperti pada gambar 2.

    Gambar 2. Skema rangkaian

    (3) Gunakan adaptor tipe ST

    .

    Gambar 3. Adapter tipe ST

    (4) Set converter E/O pada SW ke DC dan putar LED bias current adjust keposisi minimal.

    (5) Hidupkan Power Supply unit, set tegangan ke posisi yang diinginkan.

  • H a l | 7ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    (6) Hubungkan Power supply unit ke TTL/Analog Input Terminal. Langkah iniuntuk meganti tegangan yang diinginkan.

    (7) Lakukan percobaan seperti pada gambar 4-7, dengan mengganti tegangan 0V-7V. Ukur tegngan keluar yang dihasilkan dari converter E/O.

    (8) Gambar juga grafik dari tegangan dari keluaran converter E/O.

    2.2.Hasil PercobaanHasil percobaan pada praktikum ini adalah sebagai berikut

    Hasil Gambar Keterangan

    Input

    T/Div : 2 ms V/Div : 1 VVpp = Div x V/Div

    = 2,6 x 1 V= 2,6 Vpp

    Vrns = 2,6 Vpp x 0,707= 1,8382 Vrms

    Ouput T/Div : 2 ms V/Div : 1 VVpp = Div x V/Div

    = 0,4 x 1 Vpp= 0,4 Vpp

    Vrns = 0,4 Vpp x 0,707= 0,2828 Vrms

    Gelombang Output

    Gelombang Input

    Belum

    dipe

    rbesar

    Ampli

    tudon

    ya

  • H a l | 8ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    Input

    T/Div : 2 ms V/Div : 2 VVpp = Div x V/Div

    = 2,2 x 2 V

    = 4,4 Vpp

    Vrns = 4,4 Vpp x 0,707

    = 3,1108 Vrms

    Ouput

    T/Div : 2 ms V/Div : 1 VVpp = Div x V/Div

    = 1 x 1 Vpp

    = 1 Vpp

    Vrns = 1 Vpp x 0,707

    = 0,707 Vrms

    2.3. Analisa DataPada praktikum ini yang dapat dianalisa dari hasil percobaan yang didapatkan adalahsebagai berikut :Dengan frekuensi masukan 1 KHz menggunakan amplitudo 1,8 Vrms menghasilkangelombang keluaran yang teratenuasi amplitudonya. Input

    V : 1,8 Vrms

    Suda

    h dipe

    rbesar

    Ampli

    tudon

    ya

    Gelombang Output

    Gelombang Input

  • H a l | 9ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    Bentuk Gelombang

    OutputV : 0,2828 Vrms

    Bentuk gelombang

    Presentase attenuasi yang terjadi pada sinyalPresentase (% ) = (0,2828 Vrms / 1,8 Vrms ) x 100%

    = 15%Sehingga presentase attenuasi amplitudo yang terjadi pada gelombang masukan dankeluaran sebesar = 100 % - 15% = 85%

    Pada waktu amplitudo dinaikkan pada generator fungsi pada batas tertentu, makadidapatkan amplitudo antara input dan output sebesar :

    InputV : 3,1108 Vrms

  • H a l | 10ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    Bentuk gelombang

    OutputV : 0,707 Vrms

    Bentuk gelombang

    Perubahan menaikkan amplitudo dari 1,8 Vrms hingga ke nilai tertentu padasinyal masukan disini bertujuan untuk mengetahui bandwidhtnya dari rangkaian E/OConverter. Dengan menaikan amplitudonya sampai batas tertentu akan terjadi padaoutput menentukan distorsi terhadap sinyal keluaranya atau tidak. Bilamana melewatibatas dari Bandwidh E/O Converter maka sinyal keluaran akan mengalami distorsi,Distorsi yang dimaksud adalah terpotongnya ujung dari gelombang pada sinyalkeluaran. Bilamana amplitudo pada generator fungsi tidak dinaikkan melebihibandwidth dari E/O Converter maka sinyal keluaran tidak mengalami distorsi /terpotong ujung dari gelombangnya.

    Distorsi pada sinyal keluaran juga dapat terjadi bilamana kita merubah pada biascurrent di E/O Converter. Distorsi pada ujung gelombang bawah terjadi bila potensiopada Bias Current di kecilkan sehingga ujung pada sinyal keluaran yang bawahmengalami terpotong dan distorsi pada ujung gelombang atas terjadi bilamana kitamerubah pada bias current di E/O converter dibesarkan sehinga ujung paa sinyalkeluaran yang atas mengalami terpotong distorsi.

  • H a l | 11ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    Gambar . Bias Current pada E/O Converter

    Grafik Sinyal Input .

    Grafik Sinyal Output.

    MIN MAX

  • H a l | 12ISA ||Light Intensity Modulation Experiment

    BAB IIIKESIMPULAN

    Pada percobaan ini yang dapat disimpulkan adalah- Amplitudo dari sinyal masukan mengalami attenuasi / peredaman sebesar 85% dari

    sinyal masukan dimana nilai dari amplitudo keluarannya sebesar : 0, 2828 Vrms- Pada E/O Converter terdapat bandwidth dimana bandwidth ini akan

    memeperngaruhi dari distorsi pada sinyal keluaran. Bila amplitudo pada sinyalmasukan tidak melebihi bandwidth dari E/O Converter maka sinyal keluaran akanmengalami distorsi / terpotong.

    - Distorsi pada sinyal keluaran juga dapat terjadi bilamana merubah nilai dari biascurrent yang ada pada E/O Converter. Bila potensio pada bias current diminimalkanmaka distorsi akan terjadi pada sinyal keluaran yang bagian bawah dan bila potensiopada bias current dimasimalkan maka distorsi akan terjadi pada sinyal keluaranyang bagian atas.

    1_COVER(1).pdf2_ISI_4.1.3_.pdf