LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

66
i Bidang Unggulan : Sosial, Budaya dan Bahasa Kode/Nama Bidang Ilmu : 596 Ilmu Hukum LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL PUNCA EMBRIONIK DALAM ASPEK YURIDIS DAN ETIKA BIOMEDIS Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Ketua/ Anggota Tim I Nyoman Bagiastra, SH.,MH. (0002107805) Ni Made Ari Yuliartini Griadhi, SH., MH. (0019077901) Dibiayai oleh DIPA PNBP UNIVERSITAS UDAYANA TA-2017 Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor: 3025/UN 14.2.4/PP/2017, tanggal 04 September 2017 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA NOVEMBER 2017

Transcript of LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

Page 1: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

i

Bidang Unggulan : Sosial, Budaya dan Bahasa

Kode/Nama Bidang Ilmu : 596 Ilmu Hukum

LAPORAN AKHIR

HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA

SEL PUNCA EMBRIONIK DALAM ASPEK YURIDIS DAN

ETIKA BIOMEDIS

Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

Ketua/ Anggota Tim

I Nyoman Bagiastra, SH.,MH. (0002107805)

Ni Made Ari Yuliartini Griadhi, SH., MH. (0019077901)

Dibiayai oleh

DIPA PNBP UNIVERSITAS UDAYANA TA-2017

Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian

Nomor: 3025/UN 14.2.4/PP/2017, tanggal 04 September 2017

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

NOVEMBER 2017

Page 2: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

RINGKASAN ...................................................................................................... v

PRAKATA ......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Urgensi dan Potensi Hasil........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................ 18

3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 18

3.2 Manfaat Penelitian ................................................................................... 18

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 19

4.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................... 19

4.2 Sumber Bahan Hukum ......................................................................... 16

4.3 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum .................................................... 17

4.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum ................................... 17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 19

5.1 Dasar filosofis sel punca ......................................................................... 19

5.2 Etika biomedis sel punca ......................................................................... 25

5.3Sel punca embrionik .................................................................................. 28

5.4 Pengembangan sel punca di Indonesia ...................................................... 29

5.4.1 Aspek hukum dan aspek etika biomedis sel punca ............................. 27

5.4.2 Aspek hukum dan aspek etika biomedis sel punca embrionik............. 31

BAB VI Konsep dari aspek filosofis yuridis kepastian hukum serta sosiologisnya

sel punca embrionik apabila dilakukan di Indonesia ........................................... 35

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 43

7.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 43

7.2 SARAN .................................................................................................... 43

Page 4: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

iv

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44

LAMPIRAN ...................................................................................................... 37

LAMPIRAN 1 ............................................................................................... 37

LOG BOOK PELAKSANAAN PENELITIAN 100% .................................... 37

LAMPIRAN 2 ............................................................................................... 43

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS ... 43

LAMPIRAN 3 ............................................................................................... 44

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI ................................ 44

LAMPIRAN 4 ............................................................................................... 56

SURAT PERNYATAAN PERSONALIA PENELITIAN............................... 56

Page 5: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

v

RINGKASAN

Sel punca sebagai salah satu inovasi dalam dunia kedokteran merupakan

terobosan baru yang dianggap solutif terhadap permasalahan medis.Hal tersebut

disebabkan karena potensi sel punca yang semakin menjanjikan untuk solusi

terapi sehingga menyuguhkan harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit.

UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 834/MENKES/SK/IX/2009 dan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 48 Tahun 2012 merupakan dasar hukum mengenai sel punca di

Indonesia. Pada dasarnya penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk

tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan serta dilarang digunakan

untuk tujuan reproduksi.Selain itu sel punca tidak boleh berasal dari sel punca

embrionik. Penelitian ini memfokuskan terkait secara yuridis dan etika biomedis

terhadap penggunaan sel punca embrionik yang tidak diperkenankan dilakukan di

Indonesia, hal tersebut diatur di Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 834 Tahun

2009 di pengertian pelayanan sel punca huruf B yang mengatur tentang falsafah

poin 5 yaitu reproductive stem cell atau sel punca reproduksi , “sel punca

embrionik pluripotent dan totipotent dilarang dengan alasan mengganggu

martabat manusia”,(menurut peneliti dalam konteks inilah adanya kekaburan

norma karena hal tersebut ditempatkan pada ranah falsafah). Embrionic stem cell

adalah stem cell yang didapat dari embrio yang sudah dibuahi. Ketika embrio

berumur antara tiga sampai lima hari, ia mengandung stem cell, yang sibuk

bekerja untuk menciptakan berbagai organ dan jaringan yang akan membentuk

janin, fakta uji klinis bahwa sel punca embrionik dapat memberikan manfaat yang

luar biasa dalam dunia kesehatan modern. Aspek kepastian hukum dalam konteks

ini sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya komersialisasi atau penggunaan

sel punca embrionik secara illegal. Pada posisi problematis inilah pentingnya

penelitian ini dilakukan dan potensi hasil yang daharapkan mengenai sel punca

dalam perspektif yuridis dan etika biomedis. Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif.Sehingga rumusan masalah

dalam tulisan ini adalah : (1)Apakah dasar filosofis serta etika biomedis sel punca

embrionik tidak diperkenankan dilakukan? (2) Apakah memungkinkan

kedepannya sel punca embrionik dapat dilakukan di Indonesia?(3) Bilamana

memungkinkan, bagaimanakah konsep dari aspek filosofis yuridis kepastian

hukum serta sosiologisnya sel punca embrionik apabila dilakukan di Indonesia?

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian normatif.

Luaran dari penelitian ini adalah akan disampaikan berbentuk makalah dalam

pertemuan Nasional, serta akan dibuatkan dalam bentuk buku teks.

Page 6: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

vi

PRAKATA

Puja dan Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida

Sang Hyang Widhi Wasa), berkat anugerah dan perkenan-Nya maka Laporan

Kemajuan Penelitian Hibah Unggulan Udayana ini dapat diselesaikan. Melalui

kegiatan penelitian ini, Tim Peneliti melakukan penelitian SEL PUNCA

EMBRIONIK DALAM ASPEK YURIDIS DAN ETIKA BIOMEDIS. Saat ini

tim sudah merampungkan tercapainya hasil penelitian 100 %.

Kegiatan penelitian Hibah Unggulan Udayana ini tidak akan terlaksana

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menghaturkan terima

kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

Udayana yang telah mendukung kegiatan penelitian ini secara finansial melalui

Hibah Unggulan Universitas Udayana Tahun Anggaran 2017. Selanjutnya kami

juga menyampaikan terima kasih kepada Dekan Fakultas HukumUniversitas

Udayana, mahasiswa yang telah ikut bersama-sama dalam pelaksanaan kegiatan

penelitian ini serta tentu saja pada seluruh Tim peneliti.

Kami berharap hasil penelitian yang berjudul SEL PUNCA EMBRIONIK

DALAM ASPEK YURIDIS DAN ETIKA BIOMEDISini akan memberikan

manfaat secara keilmuan terutama dalam rangka peningkatan penelitian di bidang

hukum kesehatan khususnya mengenai sel punca dalam perspektif yuridis.

Denpasar,18 November 2017

Tim Peneliti

Page 7: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stem cell atau lebih kenal di Indonesia dengan sel punca adalah sel yang belum

terspesialisasi yang mempunyai kemampuan atau potensi untuk berkembang menjadi

berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh. Menurut

kamus Oxford (1999), stem sel merupakan sel yang belum berdiferensiasi yang berasal dari

organisme multiseluler yang mampu berkembang menjadi sel-sel setipe, yang selanjutnya

akan berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel lainnya. Stem sel juga disebut sel punca,

sel induk, dan sel batang.1

Salah satu perkembangan ilmu mengenai penelitian Bioteknologi yang menarik untuk

dikaji adalah pemanfaatan stem cell atau sel induk (sel punca).Di tingkat dunia saat ini, sel

induk merupakan salah satu fokus utama dalam penelitian bioteknologi, khususnya dalam

kaitannya dengan terapi sel serta pengobatan regeneratif.Sebelum adanya pemanfaatan stem

cell, pengobatan penyakit dilakukan secara konvensional yaitu dengan pemberian obat yang

mengandung zat kimia.2

Pengobatan dengan bahan kimia ini di satu sisi kadang menyembuhkan, namun di sisi

lain sering pula muncul efek samping yang tidak diinginkan. Namun dengan adanya

bioteknologi stem cell, dunia sekarang sedang mengalami pergeseran paradigma dalam hal

pengobatan dari obat-obatan kimia konvensional menuju ke arah terapi yang lebih molekuler,

perubahan ini telah membuka pintu harapan untuk menyembuhkan bermacam penyakit yang

sebelumnya tidak dapat disembuhkan. Sebagai contoh, jika ada seseorang menderita penyakit

jantung, bukan diberikan obat-obat kimia, namun diberikan sel-sel baru yang akan

menggantikan jantung yang rusak tersebut. Teknologi inilah yang disebut dengan Teknologi

stem cell.3

Stem sel berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah

rusak demi kelangsungan hidup organisme. Stem sel selain mampu berdiferensiasi menjadi

1 Lihat kamus oxford (1999) mengenai definisi sel punca. 2 Kalthoff, Klaus. 2001, Analysis of Biological Development. Evenue of TheAmericans: Mc Graw Hill

Higher Education, h. 68. 3Ibid

Page 8: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

8

berbagai sel matang, juga mampu meregenerasi dirinya sendiri. Kemampuan tersebut

memungkinkan stem sel menjadi sistem perbaikan tubuh dengan cara menyediakan sel-sel

baru selama organisme bersangkutan hidup, atau dengan prinsip sel-sel yang rusak akibat

penyakit dapat diganti dengan sel-sel yang baru.4

Para ahli telah mulai meneliti kemungkinan penggunaan sel induk (stem cell ) untuk

mengobati penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan yang tak mungkin lagi untuk diobati

dengan obat-obatan atau tindakan operatif. Sel induk ( stem cell ) adalah sumber dari semua

sel dalam individu dan ini merupakan sebuah sumber bagi pengobatan sel yang sekarang ini

merupakan sebuah jalan revolusi untuk mengatasi berbagai penyakit yang mematikan. Stem

cell atau sel induk adalah sekelompok sel di dalam tubuh mahluk dengan kemampuan

regenerasi, yang dapat mengalami diferensiasi lebih lanjut menjadi sel-sel lain (sel-sel

pembangun organ maupun sel-sel darah) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka,

dan sel pankreas.5

Teknologi stem cell kini semakin menjadi trend yang dianggap bisa membantu

pengobatan dalam bidang medis. Di Indonesia pengembangan terapi stem cell diarahkan

kepada penyakit degeneratif dan keturunan yang banyak terdapat di masyarakat. Kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi disegala bidang, peningkatan taraf hidup masyarakat,

peningkatan perhatian terhadap pemenuhan hak asasi manusia serta peningkatan kesadaran

masyarakat akan pentingnya hidup sehat menyebabkan peningkatan tuntutan masyarakat

akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Teknologi stem cell perlu dikembangkan

sebagai alternatif terapi penyakit untuk kepentingan pasien dan terjangkau masyarakat. sel

induk memiliki potensi yang besar dalam dunia kedokteran untuk dimanfaatkan sebagai

terapi sel bagi berbagai penyakit degeneratif dan kanker yang sulit disembuhkan,di

antaranya diabetes, infark jantung, stroke, parkinson, dan sebagainya.6

Penggunaan dan pengembangan sel punca dalam bidang penelitian dan aplikasinya

diklinik dalam rangka mengobati penyakit tidak terlepas dari masalah etik yang mungkin

membayanginya, khususnya penggunaan dan pemanfaatan sel punca yang berasal dari

embrio (embryonic stem cells). Meskipun demikian stem cell ini tetap merupakan satu

4 Voyles, Bruce A, 2002, The Biology of Viruses Second Edition, New York: McGraw-Hill, h. 48. 5 Brooks, Geo.F, dkk.1996, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20., Jakarta.EGC, h.18. 6 Citrawathi, Desak Made, dkk. 2001, Anatomi dan Fisiologi Manusia.Singaraja:Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Page 9: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

9

fenomena menarik dan merupakan hal baru dalam dunia IPTEK. Stem cell merupakan hal

yang baru dipublikasikan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

masyrakat. Walaupun masih tergolong mahal, tidak bisa dipungkiri stem cell ini merupakan

sebuah harapan baru dalam bidang pengobatan.

Penelitian dan terapi sel punca sejatinya telah dilakukan sejak 1996.Masuk ke

Indonesia pada 2007.Seperti pengobatan biasa, terapi ini menggunakan media jarum suntik

untuk memasukkan sel ke tubuh pasien. Sel tersebutlah yang akan menggantikan atau

memperbaiki jaringan yang rusak. Berdasarkan sumbernya, sel induk yang digunakan dalam

terapi sel punca, terdiri atas sel punca embrionik dan dewasa. Embrionik adalah sel yang

diambil dari massa sel dalam, atau suatu kumpulan sel yang terletak di satu sisi blastocyst,

yang berusia lima hari dan terdiri atas 100 sel. Sementara itu, sel punca dewasa adalah sel

induk yang ada di semua organ tubuh, terutama di sumsum tulang belakang, darah tali pusat

ataupun fetus. Salah satu yang dianggap telah berhasil diaplikasi pada manusia adalah

kerusakan sel pendengaran yang diderita tuna rungu karena kelainan genetik. Tim ilmuwan

Juntendo University, Tokyo, Jepang, yang dipimpin Kazusaku Kamiya, mengklaim mampu

memanfaatkan sel punca koklea yang nantinya digunakan untuk menggantikan sel yang

rusak pada telinga.7

Meskipun di Indonesia terapi sel punca masih dalam tahap pengembangan dan riset,

mutu terapi sel punca di Indonesia tak kalah dibandingkan negara lain. Dari 379 pasien yang

diterapi di RSUD dr Soetomo, perbaikan pasien diabetes 30-100 persen dan nyeri sendi lutut

60-70 persen.Perbaikan pasien stroke 50 persen dan penyakit jantung 60- 80 persen.Hal

serupa ditunjukkan peserta terapi di RSCM. Uji translasi dan klinis di RSCM pada penderita

patah tulang nonunion, defek tulang, defek tulang rawan sendiri, cidera sumsum tulang,

kelainan panggul serta pengapuran sendi pada 42 pasien, dimana 10 pasien patah tulang

gagal sambung dan defek tulang berhasil disembuhkan. Lalu 9 pasien defek tulang rawan

sendi dan 5 pasien avaskuler nekrosis menunjukkan perbaikan fungsional dan 18 pasien

masih dalam pemantauan. Selain itu 43 pasien telah dilakukan terapi sel punca untuk kasus

jantung, dimana 19 penderita anterior myocarfial infraction menggunakan sel punca darah

tepi dan 25 pasien gagal jantung menggunakan sel punca sumsum tulang. Terapi lain yang

dilakukan RSCM adalah pengobatan pada 3 pasien penderita kaki diabetes dan 5 pasien luka

7http://m.viva.co.id/berita/fokus/852467-menunggu-keajaiban-sel-punca, diakses pada 7 Juli 2017.

Page 10: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

10

bakar parah yang mana telah menunjukkan hasil terapi yang baik. Adapun pelayan berbasis

penelitian dari RS dr Soetomo mencatat 379 pasien yang dilakukan terapi sel punca dengan

berbagai jenis penyakit.Diantaranya kasus yang banyak ditangani adalah diabetes melitus (99

kasus), nyeri sendi lutut (40 kasus), stroke (30 kasus), jantung (12 kasus) dan sisanya

penyakit hati, saraf serta penyakit darah berbahaya lainnya.8

Terkait dengan peraturan mengenai sel punca, diatur di UU No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan9, selanjutnya, yaitu Permenkes nomor 833 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Medis Sel Punca, Keputusan Menteri Kesehatan nomor 834 tahun 2009 tentang

pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel Punca, Permenkes nomor 48 tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Bank Sel Punca Darah Tali Pusat, Permenkes nomor 50 tahun

2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pengolahan Sel Punca Untuk Aplikasi Klinis,

dan Permenkes nomor 32 tahun 2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan

Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca.

Penelitian ini memfokuskan terkait secara yuridis dan etika biomedis terhadap

penggunaan sel punca embrionik yang tidak diperkenankan dilakukan di Indonesia, hal

tersebut diatur di Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 834 Tahun 2009 di pengertian

pelayanan sel punca huruf B yang mengatur tentang falsafah poin 5 yaitu reproductive stem

cell atau sel punca , sel punca embrionik pluripotent dan totipotent dilarang dengan alasan

mengganggu martabat manusia.

Menurut pemikiran yang berkembang di kalangan ulama Muhammadiyah, embrio

terbentuk setelah konsepsi, artinya sudah ada kehidupan di sana. Jadi mengambilnya sama

dengan melakukan aborsi," katanya.Ia hanya memberi pengecualian pada sel-sel yang

diambil dari sisa embrio hasil proses bayi tabung yang dibuat dari sperma dan sel telur

pasangan suami istri. Seperti Wibisono, maka Prof.Dr.HM.Ridwan Lubis dari Nahdlatul

Ulama juga berpendapat terapi sel punca embrionik hanya bisa dilakukan bila sudah tidak

ada jalan lain yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan manusia. "Kalaupun aplikasi terapi

sel punca embrionik pada manusia dilakukan, harus dengan sangat hati-hati dengan

memperhatikan dampaknya terhadap manusia," katanya serta menambahkan tindakan itu

harus dilakukan sesuai tujuan hukum Islam yakni terpeliharanya agama, jiwa, kehormatan,

keturunan dan harta manusia.Pendeta Robert P Borong dari Persekutuan Gereja-gereja

Indonesia (PGI) menjelaskan, agama Kristen juga menganggap embrio, baik yang dihasilkan

di dalam rahim maupun di luar, sebagai kehidupan baru yang harus dihargai dan dihormati.

Pastor Dr.Br.Agung Prihartana, MSF dari Konferensi Waligereja Indonesia(KWI) juga

8http://www.regenic.co.id/ID/Informasi/Berita/articleType/ArticleView/articleId/4/Regulasi-dan-Layanan-

Terapi-Sel-Punca-Berbasis-Penelitian-di-Indonesia, diakses pada 7 Juli 2017. 9Lihat UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 64 dan 70.

Page 11: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

11

mengatakan bahwa secara tegas gereja melarang pengambilan sel embrio untuk keperluan

apa pun. Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Ketut Wilamurti, S.Ag dari Parisada

Hindu Dharma Indonesia (PDHI) dan Bhikku Dhammasubho Mahathera dari Konferensi

Sangha Agung Indonesia (KASI). Sementara Bhikku Dhammasubho menjelaskan, menurut

pandangan agama Budha, penggunaan sel punca embrionik yang diambil dari embrio pada

fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan-red) melanggar sila, atau etika kemoralan karena

terjadi unsur pembunuhan di dalamnya10.

Peran penting dari sel punca embrionik adalah untuk terapi dan pengobatan

menurunkan angka penderita penyakit degeneratif, seperti penyakit syaraf, jantung dan hati.11

Di samping itu, pengembangan sel punca embrionik dapat memiliki manfaat yang lain,

diantaranya untuk mencari mekanisme suatu penyakit dan juga dapat mengurangi

penggunaan hewan percobaan dan manusia sebagai objek untuk pengujian obat secara in

vivo .12 Pengembangan sel punca embrionik merupakan riset biomedik yang mutakhir di

abad ini, akan tetapi, pengembangan teknik tersebut telah memunculkan perdebatan di dunia

kesesehatan.

Hal yang dianggap membuat kontroversial, yaitu adanya proses penghancuran embrio

manusia pada saat mengisolasi sel punca tersebut sehingga menjadi pertentangan karena

menimbulkan masalah kode etik manusia dan juga pelanggaran hukum agama. Untuk

mendapatkan sifat sel induk yang memiliki kemampuan berkembang menjadi seluruh sel

tubuh (pluripotensi), harus dilakukan pengambilan sel dari embrio pada fase blastosit (5-7

hari setelah pembuahan) sebelum terjadi proses penempelan pada rahim. Prosedur

pengambilan sel induk tersebut dianggap sebagai penghancuran pada fase awal kehidupan

manusia.Banyak pihak yang berpendapat bahwa seperti halnya manusia yang telah lahir,

embrio memiliki hak untuk hidup dan berkembang.13

10http://www.muslimdaily.net/berita/sel-punca-embrionik-untuk-pengobatan-dilarang-agama.html, diakses

pada 7 Juli 2017. 11 McLaren, A. , 2001, Ethical and social considerations of stem cell research. Nature. 414: h. 129- 131. 12 Murnaghan, I. (22 Agustus 2010): Replacing animal test with stem cells. About Animal Testing., dari

http://www.aboutanimaltesting.c o.uk/replacing-animal-tests-withstem- cells.html. 13 Lo, B., & L. Parham, 2009, Ethical Issues in Stem Cell Research. Endocrine reviews, h. 204-213.

Page 12: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

12

1.2 Urgensi dan Potensi Hasil

Penelitian ini penting dilakukan untuk mengkaji secara yuridis dan etika biomedis

terkait sel punca embrionik yang sesungguhnya memberikan manfaat yang luar biasa akan

tetapi dianggap bertentangan dengan nilai etika dan agama, disinilah bagaimana peran ilmu

hukum untuk menjembatani permasalahan tersebut yang bertujuan untuk memberikan

kepastian hukum sehingga pada akhirnya memberikan suatu hal yang berguna bagi

kehidupan masyarakat.

Penelitian ini urgensi serta potensi hasilnya adalah Hasil penelitian yang diharapkan

melahirkan suatu produk politik hukum baru yang bersifat predictability yaitu dengan

menganalisa secara mendalam terkait sel punca embrionik secara yuridis dan etika biomedis

sebagai metode terobosan pelayanan kesehatan modern serta diharapkan memberikan suatu

model, prototipe, teknologi tepat guna, rekayasa social guna mewujudkan serta memberikan

suatu terobosan kebaharuan berpikir dalam metode kesehatan. Penelitian ini diharapkan

menghasilkan inovasi teknologi pada bidang-bidang unggulan dan rekayasa sosial guna

meningkatkan pembangunan berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional. Disamping

itu juga hasil penelitian ini dapat sekiranya memberikan sumbangan pemikiran secara

akademis khususnya dalam pengembangan hukum kesehatan berupa peningkatan kualitas

perkuliahan berupa teori baru, buku ajar, model pembelajaran; peningkatan kompetensi

dosen; meningkatkan publikasi ilmiah; meningkatkan perolehan HKI; meningkatkan iklim

ilmiah di perguruan tinggi; serta model pemberdayaan masyarakat.

Page 13: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Para ahli saat ini sedang giat melakukan berbagai penelitian untuk menggunakan stem

cell dalam mengobati berbagai penyakit.Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit

dikenal sebagai Cell Based Therapy.Prinsip terapi adalah dengan melakukan transplantasi stem

cells pada organ yang rusak. Tujuan dari transplantasi stem cells ini adalah

1. Mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru yang sehat pada jaringan atau

organ tubuh pasien

2. Menggantikan sel-sel spesifik yang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan sel-

sel baru yang ditranspalantasikan.

Sel stem embryonic sangat plastik dan mempunyai kemampuan untuk dikembangkan

menjadi berbagai macam jaringan sel seperti neuron, kardiomiosit, osteoblast, fibroblast, sel-sel

darah dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk menggantikan jaringan yang rusak. Sel stem

dewasa juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, tetapi kemampuan

plastisitasnya sudah berkurang. Keuntungan dari penggunaan sel stem dewasa yaitu tidak atau

kurang menimbulkan masalah dan kontroversi etika.

Manfaat yang diperoleh dari penggunaan sel punca embrionik (embryonic stem cell)

dalam bidang kedokteran amat besar, namun sumber sel punca embrionik ini merupakan masalah

etika yang perlu mendapat perhatian.

Berkembangnya penelitian stem cell dan penggunaan stem cell dalam upaya untuk

mengobati penyakit pada manusia akan mengakibatkan timbulnya masalah dalam hal etik. Hal

utama terkait dengan masalah etik adalah sumber stem cell tersebut. Berbagai masalah etika yang

perlu dipikirkan adalah

1. Apakah penelitian embrio manusia secara moral dapat dipertanggung jawabkan?

2. Apakah penelitian embrio yang menyebabkan kematian embrio merupakan pelanggaran

terhadap hak azasi manusia (HAM) dan berkurangnya penghormatan terhadap mahluk

hidup?

3. Apakah penyalah gunaan dapat diketahui dan dikendalikan?

4. Apakah penggunaan embrio sisa proses bayi tabung pada penelitian diperbolehkan?

5. Apakah penelitian khusus membuat embrio untk digunakan diperbolehkan?

Page 14: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

14

Isu bioetika utama dalam penelitian dan penggunaan stem cell adalah penggunaan stem

cell embrio terutama tentang sumber sel tersebut yaitu embrio.

Sumber embrio adalah hasil abortus, zigot sisa IVF dan hasil pengklonan.Pengklonan

embrio manusia untuk memperoleh stem cell merupakan isu yang sangat menimbulkan

kontroversi. Hal ini terkait dengan isu ”awal kehidupan” dan penghormatan terhadap kehidupan.

Pengklonan embrio manusia untuk memperoleh stem cell menimbulkan kontroversi karena

berhubungan dengan pengklonan manusia yang ditentang oleh semua agama.

Dalam proses pemanenan stem cell embrio terjadi kerusakan pada embrio dan

menyebabkan embrio tersebut mati. Adanya anggapan bahwa embrio berstatus sama dengan

manusia menyebabkan hal tersebut tidak dapat diterimaPerdebatan yang cukup ramai adalah

mengenai status moral embrio, apakah embrio harus diperlakukan sebagai manusia atau sebagai

sesuatu yang berpotensi untuk menjadi manusia atau sebagai jaringan hidup tubuh lainnya. Lebih

jauh lagi apakah embrio yang berkembang dianggap sebagai mahluk hidup.

Penggunaan stem cell yang berasal dari surplus zigot pembuatan bayi tabung sendiri.juga

menimbulkan kontroversi. Pendapat yang moderat mengatakan ketimbang surplus zigot itu

dibuang, sebaiknya dipakai saja untuk penelitian.Sebaliknya ada juga yang berpendapat bahwa

sisa itu harus dipelihara hingga zigot itu mati.

Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang

ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-

masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada

masa yang akan datang.14

Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-

norma atau nilai-nilai moral.Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang

ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun

makro, masa kini dan masa mendatang.Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan

hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia,

transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah

kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien,

moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika

14https://worldmeister.wordpress.com/2011/05/27/euthanasia-dan-bioetika-kedokteran/, diakses pada 7 Juli

2017.

Page 15: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

15

memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan

percobaan.15

Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of Society, Ethics

and Life Sciences, Hasting Center, New York pada tahun 1969. Kini terdapat berbagai isu etika

biomedik.16

Di Indonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang dipelopori oleh

Pusat Pengembangan Etika Universitas Atma Jaya Jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol

setelah universitas Gajah Mada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan Bioethics 2000; An

International Exchange dan Pertemuan Nasional I Bioetika dan Humaniora pada bulan Agustus

2000. Pada waktu itu, Universitas Gajah Mada juga mendirikan center for Bioethics and Medical

humanities. Dengan terselenggaranya Pertemuan Nasional II Bioetika dan Humaniora pada tahun

2002 di Bandung, Pertemuan III pada tahun 2004 di Jakarta, dan Pertemuan IV tahun 2006 di

Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia

(JBHKI) tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di

seluruh Indonesia pada masa datang.17

15Ibid. 16Ibid. 17Ibid.

Page 16: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

16

Page 17: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

17

*Gambar di dapatkan dari berbagai sumber di internet.

Page 18: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

18

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

3.1.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah bermaksud meneliti secara mendalam mengenai Sel Punca

Embrionik Dalam Aspek Yuridis Dan Etika Biomedis, Teknologi pengobatan yang

memanfaatkan stem cell atau sel punca khususnya sel punca embrionik yang di Indonesia tidak

diperkenankan untuk dilakukan dianggap sebagai hal yang menjanjikan. Kecanggihan sel punca

adalah menghilangkan kebutuhan akan obat-obatan, perangkat pembantu kedokteran, hingga

operasi pada pasien.

3.1.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menemukan Dasar filosofis serta etika biomedis sel punca embrionik tidak

diperkenankan dilakukan.

2. Untuk mengetahui secara mendalam Apa memungkinkan kedepannya sel punca

embrionik dapat dilakukan di Indonesia.

3. Untuk membuat suatu konsep dari aspek filosofis yuridis kepastian hukum serta

sosiologisnya sel punca embrionik apabila dilakukan di Indonesia.

3.2 Manfaat Penelitian

Oleh karena penelitian ini mengedepankan pendalaman terhadap beberapa hal yaitu:

1. Dasar filosofis serta etika biomedis sel punca embrionik tidak diperkenankan

dilakukan.

2. Apa memungkinkan kedepannya sel punca embrionik dapat dilakukan di Indonesia.

3. Konsep dari aspek filosofis yuridis kepastian hukum serta sosiologisnya sel punca

embrionik apabila dilakukan di Indonesia.

Hal-hal tersebutlah yang menjadi poin penting dalam penelitian ini dengan tujuan untuk

bias memberikan manfaat serta memberikan sebuah sumbangan pemikiran akademis dalam

membantu pemerintah untuk memberikan suatu pemikiran serta terobosan baru dalam dunia

medis dan kesehatan melalui suatu penelitian sel punca embrionik dalam aspek yuridis dan etika

biomedis dengan menggunakan hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat yang bertujuan

untuk kemuliaan kehidupan manusia.

Page 19: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

19

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ilmiah ini termasuk dalam didukung oleh metode tertentu,

sehingga penelitian tersebut dapat berlangsung secara terencana dan teratur. VanPeursen

menterjemahkan pengertian metode secara harfiah, mula-mula metode diartikan sebagai suatu

jalan yang harus ditempuh menjadi penyelidikan atau penelitian, berlangsung menurut suatu

rencana tertentu.18 Penelitian adalah merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

analisa dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.19 Sementara

penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum,

maupun doktrin-doktrin hukum, guna menjawab isu hukum yang dihadapi, sehingga penelitian

hukum dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi

dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.20

Penelitian yang dilakukan kaitannya dengan penelitian ini termasuk jenis penelitian

hukum normatif, yaitu penelitian hukum kepustakaan atau penelitian hukum yang didasarkan

pada data sekunder.21

Dengan demikian dapat dipahami bahwa penelitian hukum normatif memfokuskan obyek

kajian pada ketentuan-ketentuan hukum positif, lalu mengarah pada makna dari azas hukum.

Penelitian hukum normatif terhadap pengkajian (analisis) dimulai dari perangkat-perangkat

pasal-pasal hukum positif terkandung konsep-konsep eksplanasi dan sifat dari permasalahan

penelitian. Selanjutnya mendalami lapisan ilmu hukum (dogmatik hukum, teori hukum, dan

filsafat hukum).22

18Johnny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Publishing, Malang,

h. 26. (Selanjutnya disebut Johnny Ibrahim I). 19 Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h. 42 (selanjutnya disingkat

Soerjono Soekanto I) 20 Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, h.35. (Selanjutnya disebut Peter

Mahmud Marzuki I). 21 Soerjono Soekanto, 1985, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, CV. Rajawali, h. 15.

(Selanjutnya disingkat Soerjono Soekanto II). Lihat juga Bambang Sunggono, 1997, Metodologi Penelitian Hukum,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 83-103. Menurut Bambang Sunggono bahwa penelitian hukum normatif

adalah penelitian hukum yang didasarkan atau hanya menelaah data sekunder (data kepustakaan). 22 Hadin Mudjad HM. dan Nunuk Nuswardani, 2012, Penelitian Hukum Indonesia Kontemporer, Genta

Publishing, Yogyakarta, h. 10.

Page 20: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

20

4.2 Sumber Bahan Hukum

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan mencari, mempelajari dan

mengumpulkan data sekunder yang berhubungan dengan obyek penelitian, dengan bantuan buku,

literatur, peraturan perundang undangan dan dokumen-dokumen yang terdiri dari :

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat.23 Bahan hukum primer dalam

penelitian ini terdiri atas :

1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. yaitu Permenkes nomor 833 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Medis

Sel Punca UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 834 tahun 2009 tentang pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel Punca Undang-Undang Nomor 36 tahun

2014 tentang Tenaga Kesehatan.

4. Permenkes nomor 48 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Bank Sel Punca Darah

Tali Pusat.

5. Permenkes nomor 50 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium

Pengolahan Sel Punca Untuk Aplikasi Klinis Bahan Hukum Sekunder.

6. Permenkes nomor 32 tahun 2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Pusat

Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel

Punca.

b. Bahan Hukum Sekunder

“Bahan hukum sekunder ialah bahan hukum yang mejelaskan bahan hukum primer”.24

Terutama buku-buku hukum termasuk skripsi, thesis, disertasi hukum dan jurnal jurnal

hukum,(termasuk yang on-line). Bahan hukum sekunder berguna untuk meberikan

petunjuk kearah mana peneliti akan melangkah.25

c. Bahan Hukum Tersier

23 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006, Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja. Grafindo Persada,

h. 13. 24Ibid, h. 14 25 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, h. 155

Page 21: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

21

“Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder”,26 yang terdiri

dari Kamus BesarBahasa Indonesia, Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Kamus

Inggris-Indonesia.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian kepustakaan, maka dilakukan

studi dokumen yaitu mempelajari bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier.

4.3 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder

melalui pengkajian terhadap peraturan perUndang-Undangan, literatur-literatur, tulisan-tulisan

para pakar hukum, bahan kuliah, yang berkaitan dengan penelitian ini.27

4.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Pengolahan, analisis dan konstruksi data penelitian hukum normatif dapat dilakukan

dengan cara melakukan analisis terhadap kaidah hukum dan kemudian konstruksi dilakukan

dengan cara memasukkan pasal-pasal kedalam kategori-kategori atas dasar pengertian-pengertian

dasar dari sistem hukum tersebut.28 Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan studi

lapangan dianalisis berdasarkan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan :

a. Menemukan konsep-konsep yang terkandung dalam bahan-bahan hukum

(konseptualisasi) yang dilakukan dengan cara memberikan interpretasi terhadap

bahan hukum tersebut ;

b. Mengelompokkan konsep-konsep atau peraturan-peraturan yang sejenis atau

berkaitan;

c. Menemukan hubungan di antara pelbagai kategori atau peraturan kemudian diolah ;

d. Menjelaskan dan menguraikan hubungan di antara pelbagai kategori atau peraturan

perundang-undangan, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sehingga

mengungkapkan hasil yang diharapkan dan kesimpulan atas permasalahan.

26 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, loc.cit. 27 Riduan, 2004, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bina Cipta, Bandung, h. 97. 28Soerjono Soekanto, op.cit, h. 225

Page 22: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

22

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Dasar Filosofis Sel Punca.

Sel punca didefinisikan sebagai sel yang belum berdifferensiasi sehinggamemiliki potensi

untuk memperbanyak diri dan tumbuh menjadi sel tertentu. Beberapa terminologi yang

digunakan untuk menjelaskan karakteristik berbagai jenissel punca :

a. Sel punca totipoten: memiliki kemampuan untuk berdifferensiasi menjadiseluruh sel dan

jaringan yang membangun embrio dan mendukung perkembangan fetus, misalnya zigot atau

ovum yang dibuahi.

b. Sel punca pluripoten: memiliki potensial untuk berkembang menjadi sel yangberasal dari

ketiga lapisan germinal, misalnya sel punca embrionik.

c. Sel punca multipoten: memiliki kemampuan menghasilkan sejumlah selspesifik yang

berdifferensiasi sesuai tempatnya, misalnya sel punca somatic atau sel punca dewasa.

d. Sel punca unipoten: memiliki kemampuan berdifferensiasi menjadi satu jenissel, misalnya sel

punca epidermal.29

Perbedaan utama antara sel punca yang dihasilkan dari sel punca pluripotent dari

blastokista dan sel punca multipoten dari organisme dewasa yaitu jumlah jenissel yang

berdifferensiasi yang dihasilkan.Sel punca bertanggung jawab dalampertumbuhan, homeostasis

dan perbaikan berbagai jaringan.Pada jaringan dewasanormal, sel punca dikontrol dengan

integrasi faktor intrinsik (misalnya faktor inti sel) dan faktor ekstrinsik (melalui growth factor,

stroma dan pengaruh lainnya).30

Banyak kendala yang dihadapi jika dilakukan terapi baik penyakit degenerative maupun

kongenital dengan pemberian Esc.Selain masalah etika, moral dan agamakendala utamanya yaitu

adanya reaksi immunologis yang terjadi berupa reaksipenolakan dari tubuh (immun

rejection).Reaksi ini dimediasi oleh adanya MHC I danoleh antigen presenting sel (APC). Selain

29Du, H., Taylor H.S., 2009, Stem cells and female reproduction, Reprod Sci, 16 (2), h.

126-139. 30Parte, D., Bhartiya, J., Telang, S., 2011, Detection, characterization and spontaneous differentiation in

vitro of very small embryonic-like putative stemcells in adult mammalian ovary. Stem Cells and Development,

20(8), h. 1451–1464.

Page 23: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

23

itu adanya pembentukan embryoid bodies(EB) akan memicu terbentuknya teratoma yang justru

mengancam kehidupanindividu tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diciptakan teknologi

terbaru yaitumemprogram ulang sel somatik dewasa menjadi sel punca dengan karakteristik

yangsama dengan sel punca embrional.31

Ada beberapa sel punca secara penerapannya, yaitu:

Induced pluripotent stem cells (iPS)

IPS didefinisikan sebagai upaya reprogramming sel punca multipoten darijaringan

dewasa menjadi sel punca pluripoten sehingga dihasilkan sel yang secaragenetik dan epigenetik

sama dengan sel punca embrionik yang mengekspresikanmarker spesifik sel punca embrionik.

Sel iPS merakit ulang ESCs dengan morfologidan materi penumbuh, adanya ekspresi gen marker

ESCs dan terbentuknya teratomasehingga ekspresi gen secara keseluruhan terjadi dengan

metilasi DNA sehinggaserupa tetapi tidak identik dengan ESCs. Pada proses reprogramming sel

yang paling sering digunakan terutama berasaldari jaringan ikat (fibroblast). Sel fibroblast

diperoleh dari dermis kulit, capsul danstroma berbagai organ dan membran mukosa atau serosa.

Metode yang digunakandalam mengisolasi sel fibroblast dilakukan dengan 3 cara. Metode

pertama yangpaling non invasif dengan menggunakan eksplant sehingga sel dapat bermigrasi

darisampel jaringan. Metode kedua menggunakan disaggregasi mekanik menggunakanshear

forces selama proses pippetting yang kuat atau menekan jaringan kedalammesh/sieve. Metode

ketiga digesti jaringan dengan protease (trypsin, collagenase atauelastase) yang memisahkan

koneksi antar sel atau sel dengan matriksnya.32Secara sederhana,proses iPS diibaratkan merakit

ulang sel somatik dewasa menjadi ESCs dengan menggunakan materi penumbuh sehingga

ditemukan adanyaekspresi gen marker spesifik ESCs dengan terbentuknya teratoma. Dengan

demikianekspresi gen secara keseluruhan terjadi dengan metilasi DNA sehingga serupa

tetapitidak identik dengan ESCs .Penggunaan sel iPS sebagai sumber potensial sel lestarisecara

in vitro memberikan alternatif untuk menghindari penolakan sosial dan etiktetapi kemampuannya

untuk berdifferensiasi menjadi sel lestari seperti yangdiharapkan ataupun gamet belum terbukti.33

Transplantasi cryopreservation sel ovarium

31Angeles, V.T., Reijopera, R.A., 2007, Germ cell differentiation. In: Embryonic stem cells, Springer,

h.109-128. 32Klun, I.V., Stimpfel, M., Skutella, T., 2012, Stem cells in adult human ovaries: from

female fertility to ovarian cancer, Current pharmaceutical design, 18, h. 283- 292. 33Ibid.

Page 24: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

24

Berbagai cara diujicobakan dengan menggunakan sel punca untuk mengatasimasalah

infertilitas, dari memperbaiki jaringan ovarium agar dapat berfungsi maksimal sampai dengan

menciptakan sel yang karakteristiknya sama dengan oosit pada individu dewasa (oosit postnatal).

Pada tahun 2004, Donnez melaporkankeberhasilan kehamilan dan kelahiran hidup setelah

transplantasi ortotopik jaringan cryopreservation ovarium pada pasien yang mengalami

kerusakan ovarium akibat kemoterapi.

Transfer inti sel somatik (SCNT)

Merupakan suatu cara yang digunakan untuk memindahkan inti sel somatic (dalam hal ini

sel punca) dengan materi genetik yang baru kedalam badan sel oositresipien yang telah

dihilangkan intinya terlebih dahulu. Teknik transfer inti selsomatik (SCNT) ini meliputi 3

langkah utama yaitu: pembuangan inti sel oosit yangakan digunakan sebagai resipien (enukleasi)

kemudian pemasukan inti sel somatik kedalam oosit resipien (transfer inti) dan terakhir aktivasi

atau induksi oosit hasil rekonstruksi.34Teknik ini lebih dikenal dengan istilah ‘cloning’ dan baru

digunakan hanya pada hewan berupa mencit, domba maupun sapi dengan tujuan menghasilkan

hewanyang secara genetik dan fenotip lebih baik dari induk donor oosit itu sendiri .Namuntidak

menutup kemungkinan teknik ini diterapkan pada pasangan yang memilikipermasalahan dalam

memiliki keturunan sehingga dihasilkan individu yang sehatsecara genetik.Artinya, individu

yang dihasilkan terlindungi dari kelainankongenital yang tidak diharapkan terutama pada

pasangan yang sudah berumur.Pada manusia teknik ini dapat digabungkan dengan teknik IVF (In

VitroFertilization) untuk menghasilkan zigot yang nantinya dapat ditransfer ke uteruspasien yang

bersangkutan ataupun melalui surrogate mother.Halterbesar yang menjadi pertimbangan dalam

penerapan teknologi ini dalam terapiinfertilitas adalah permasalahan agama, karena dengan

menerapkan teknologi iniberarti kita telah ‘menciptakan’ manusia (human cloning) yang

sejatinya kemampuanini hanya dimiliki oleh Tuhan.35

34Wilmut, I., Beaujean, N., De Sousa P. A., 2002, Somatic cell nuclear transfer. Nature, h. 419, 583-6. 35Lowe, B. (2010). IVF Programme Handbook. Greenlane Clinical Centre: Road West.

Page 25: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

25

5.2 Etika Biomedis Sel Punca.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat di masa postmodernisme

saat ini.Salah satunya di bidang kedokteran atau dunia medis. Banyak sumbangsih dengan

adanya ilmu kedokteran kepada manusia.Berbagai penelitian yang dilakukan banyak

menimbulkan pro dan kontra. Salah satu penelitian di dunia medis yang menimbulkan

kontroversi adalah adanya stem cell.

Stemcell merupakan salah satu penemuan baru di bidang kedokteran yang mampu

memberikan banyak manfaat kepada manusia.Stemcell mempunyai segi positif tetapi juga segi

negatif.Para ahli yang memperdebatkan hal ini adalah para ahli agama dan dokter.Masalahnya

disini adalah stemcell menyimpang dari aturan agama yang berlaku.Stemcell sebagai salah satu

inovasi dalam dunia kedokteran merupakan terobosan baru yang dianggap solutif terhadap

permasalahan medis.Hal tersebut disebabkan karena potensi stemcell yang semakin menjanjikan

untuk solusi terapi sehingga menyuguhkan harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit.36

Namun isu penelitian dan pengunaan stemcell yang masih menimbulkan kontroversi dari

berbagai sudut pandang yaitu digunakannya embrio manusia buah hasil dari pengklonan, hasil

abortus, dan zigot sisa IVF.Berawal dari kontroversi medis ini muncul ketertarikan untuk

membahas tentang stemcell dalam perspektif etika biomedis.

Etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh

berkaitan dengan moralitas.Etika merupakan ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.37

Dalam etika terdapat aliran yang digunakan sebagai pendekatan dalam melihat

permasalahan moralitas. Hedonism, merupakan teori etika yang menekankan bahwa manusia

menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya menghindarkan ketidaksenangan.Dalam

hedonism sampai menyetarakan kesenangan dengan moralitas.Secara konsekuen bahwa

hedonism mengandung suatu egoism karena hanya memperhatikan kepentingan dirinya saja.38

Aliran etika ini dikemukakan oleh Aristotle, kebahagiaan merupakan makna terakhir

hidup manusia.Aliran ini dikenal dengan eudaemonisme, kebgahagiaan yang merupakan tujuan

terakhir apabila dijalankan fungsinya dengan baik.39

36https://etikaterapan.wordpress.com/2016/06/02/stem-cell-dalam-perspektif-etika-biomedis/, diakses pada

2-10-2017. 37 Bertens. 2013, Etika (Edisi Revisi), Yogyakarta: Kanisius, h. 13. 38Ibid, h. 185-187. 39Ibid, h. 189.

Page 26: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

26

Utilitarianisme sebuah aliran etika dimana kebenaran diukur berdasarkan kebahagiaan

dan kesenangan yang diperoleh sebanyak banyaknya dan setinggi tingginya.“Kesenangan dan

kebahagiaan menurut Mill dapat diukur secara kuantitatif, dan kualitas menjadi pertimbangan”.40

Deontology, memandang perbuatan baik secara moral apabila dilakukan karena

kewajiban dan perbuatan jelek secara moral jika dilakukan apa yang dilarang.41

Etika biomedis adalah etika yang termasuk dalam etika profesi.Melalui profesi manusia

mengerjakan sesuatu terhadap masyarakat atau sesame tertentu yang bisa membawa kebaikan

atau keburukan. Profesi ini dikerjakan berdasarkan keahlian dan menjadi tugas yang turut

memberi penghasilan bagi sang profesi.

Dalam etika biomedis terdapat empar prinsip fundamental yang menjadi acuan,

menghormati otonomi, tidak merugikan, berbuat baik, dan keadilan.

Otonomi dalam etika biomedis, artinya tidak ada orang atau instansi lain yang ikut

campur dalam keputusan bebas seseorang. Dua implikasi, pertama orang mempunyai hak untuk

memilih dan menentukan apa yang akan terjadi atau dilakukan dengan dirinya sendiri. Kedua

orang lain mempunyai kewajiban untuk tidak menghalangi pilihan dan keputusan otonomi

seseorang.42

Prinsip tidak merugikan, prinsip ini tidak boleh melakukan sesuatu yang merugikan, dan

sesuatu yang kurang baik terhadap pasien. Dalam prinsip tidak merugikan tidak dijelaskan apa

yang harus dilakukan. Namun terdapat 3 prinsip yakni efek ganda, prinsip totalitas, dan

malpraktek medis yang digunakan sebagai pertimbangan.Prinsip efek ganda adalah prinsip yang

bisa membantu prinsip tidak merugikan tidak mengalami jalan buntu.43Prinsip ini

mempertimbangkan tindakan kemungkinan pada dua pilihan yang lebih menguntungkan atau

sedikit merugikan.Prinsip totalitas, prinsip pendukung yang menyatakan bahwa bagian boleh

dikorbankan demi menyelamatkan tubuh sebagai keseluruhan atau demi menjamin kualitas,

dengan begitu hal yang sepintas tampak buruk itu diperbolehkan untuk mengutamakan

keseluruhan (totalitas).44Prinsip malpraktek medis, prinsip ini bertujuan melindungi masyarakat

40Ibid, h. 194. 41 Bertens, 2011, Etika Biomedis. Yogyakarta: Kanisius. Seri Filsafat Atma Jaya, h. 21. 42Ibid, h. 79. 43Ibid, h. 58-60. 44Ibid, h. 63.

Page 27: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

27

pemakai fasilitas kesehatan dan menghukum yang melanggar, dengan cakupan yuridis terkait

biomedis.45

Berbuat baik dalam etika biomedis, berbuat baik dalah hal ini merupakan kewajiban yang

meski dipenuhi.Prinsip ini berlaku khusus dalam hubungan dokter dengan pasien. Bila dokter

menerima seorang sakit sebagai pasiennya, ia wajib berbuat baik terhadapnya dan segala

tindakan dokter harus terarah pada tujuan memulihkan kesehatan pasien. Beberapa hal kewajiban

dalam prinsip berbuat baik, melindungi dan membela hak orang lain, mencegah terjadinya

kerugian bagi orang lain, meniadakan kondisi yang akan menyebabkan kerugian bagi orang lain,

membantu orang yang cacat, serta menyelamatkan orang lain dari bahaya.46

Keadilan, prinsip ini berbeda dengan ketiga prinsip sebelumnya. Apabila prinsip

sebelumnya memiliki relasi antara pasien dan dokter, maka prinsip ini melibatkan orang lain

karena posisi di kita masyarakat. Tiga jenis keadilan, keadilan umum keadilan ini menganrkan

masyarakat untuk memberikan ke masyarakat melalui negara. Keadilan distributive, keadilan ini

menyerukan negara untuk memberikan apa yang menjadi hak warga negara. Keadilan komutatif,

keadilan dimana setiap orang/kelompok berkewajiban memberikan haknya kepada orang atau

kelompok lain.47

45Ibid. h. 65 46Ibid, h. 67-69. 47Ibid, h. 89-90.

Page 28: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

28

5.3 Sel Punca Embrionik.

Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:

1. Totipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem

cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).

2. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm,

tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang

termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.

3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic

stem cells.

4. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem

cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-

regenerate/self-renew).48

Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem

cell dibagi menjadi:

Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur.

Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari

50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan

dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah

dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio

tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat

mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.

Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.

Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi

lahir. Stem cell dari darah tali yang menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.

Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:

Sumsum tulang.

Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:

− hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum

tulang, hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.

48https://etikaterapan.wordpress.com/2016/06/02/stem-cell-dalam-perspektif-etika-biomedis/, diakses pada

12-10-2017.

Page 29: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

29

− stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.

Jaringan lain pada dewasa seperti pada:

− susunan saraf pusat

− adiposit (jaringan lemak)

− otot rangka

− pankreas

Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai

dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain.

Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum

tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.49

Keuntungan embryonic stem cell:

1. Mudah didapat dari klinik fertilitas.

2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh.

3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada kultur.

4. Reaksi penolakan rendah.50

Kerugian embryonic stem cell:

1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak

berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker.

2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan.

3. Secara etis sangat kontroversial.51

5.4 Pengembangan Sel Punca di Indonesia.

5.4.1 Sel Punca Embrionik di Indonesia

Sel punca atau stem cell ditemukan pada semua organisme multiseluler dan merupakan

sel tidak dideferensiasi yang dapat dideferensiasikan menjadi sel khusus dan juga bisa dibagi

menjadi beberapa sel baru.Sel punca mempunyai dua tipe yaitu sel punca embrionik dan sel

punca dewasa.Sudah banyak riset dan penelitian yang dilakukan mengenai sel punca dan banyak

sekali ditemukan penggunaan atau manfaat baru dari sel punca.Sel punca juga bisa digunakan

49Ibid. 50Ibid. 51Ibid.

Page 30: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

30

untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang belum mempunyai pengobatan

sebelumnya.

Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai sel punca yang penting untuk diketahui:52

1. Diabetes, penyakit radang sendi rematik, penyakit parkinson, penyakit alzheimer,

osteoartritis, stroke dan perbaikan sel otak paska trauma kepala, kelainan belajar, perbaikan

syaraf tulang belakang paska cedera, kematian sel jantung, kanker, kebotakan, gigi tanggal,

gangguan penglihatan, penyakit crohn dan pemulihan luka merupakan jenis penyakit dan

gangguan yang bisa diobati dengan menggunakan sel punca. Ini juga yang menyebabkan

mengapa diperlukan biaya yang sangat banyak untuk penelitian sel punca.

2. Keunikan dari setiap sel punca adalah sesuatu yang membuat mereka spesial dan mengapa

banyak peneliti tertarik untuk meneliti. Tiga keunikan dari karakteristik sel punca adalah

mereka merupakan sel yang tidak dideferensiasi, mereka bisa diubah menjadi sel khusus dan

seperti sel syaraf maupun sel jantung, sel punca bisa dibagi menjadi berbagai bentuk dari sel

lain.

3. Sel punca bisa ditemukan di berbagai tempat di seluruh tubuh. Sel punca bisa dibagi menjadi

beberapa tipe seperti tipe sel punca embrionik yang diekstrak dari embrio dan sangat

berpotensi karena dapat diubah menjadi bentuk khusus lainnya.Sel punca dewasa merupakan

sel punca yang ada pada jaringan tubuh dewasa, misalnya pada sumsum tulang, otak dan

darah, tetapi memiliki keterbatasan untuk diubah menjadi sel khusus lainnya.Sel punca tali

pusat merupakan sel punca yang diambil dari darah di tali pusat dan merupakan sel punca

paling berpotensi untuk mengobati berbagai penyakit.

4. Ada debat pro dan kontra seputar penelitian dari sel punca embrionik, karena pihak yang

kontra menyatakan keraguannya jika pengumpulan sel punca embrionik bisa membunuh

potensi dari kehidupan. Tetapi para peneliti tetap melakukan beberapa perbaikan berkaitan

dengan hal tersebut, walaupun belum menemukan titik kesuksesan.Pihak yang pro dengan

penelitian sel punca embrionik ini berpendapat jika manfaat yang diberikan oleh sel punca

tersebut jauh lebih bermanfaat dibandingkan potensi kehidupan. Hal lain yang menimbulkan

perdebatan adalah kurangnya transparansi dari proses penelitian. Jika proses penelitian

berlangsung lebih transparan dan keuntungan dari penelitian ini jelas terlihat, mungkin akan

ada perubahan dari persepsi publik mengenai penggunaan sel punca.

52https://www.dokter.id/berita/5-fakta-menarik-mengenai-sel-punca-stem-cells, diakses pada 12-10-2017.

Page 31: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

31

5. Ketika sel punca dibagi-bagi, maka akan timbul kesulitan untuk mengidentifikasi spesialisasi

dari sel tersebut. Ini adalah salah satu kerugian dari terapi sel punca. Tingkat toksik yang

tinggi merupakan masalah lain yang harus segera dipecahkan oleh para ilmuwan dalam

meneliti sel punca ini.

Sangat penting untuk Anda dan orang lain mengerti tentang apa itu penelitian dari sel punca

dan bagaimana potensinya dalam mengobati berbagai penyakit mematikan di dunia ini.

Penerapan stemcell di negara-negara maju sudah begitu berkembang dan stemcell dapat

digunakan dalam terapi tehadap suatu penyakit. Penyakit tersebut diantaranya stroke,

alzheimer’s, leukimia, luka bakar, dan kerusakan sumsum tulang belakang. Cara mendapatkan

stemcell yaitu sebagai berikut: 1. 1. Cara mendapatkan embryonic stemcells (sel punca embrio)

Mengambil dari cabang bayi (embrio) yang didonorkan orang tuanya.

Mengambil dari embrio yang digugurkan atau keguguran. Mengambil dari embrio sisa

pembuatan bayi tabung. Mengambil dari embrio yang dibuat secara therapeutic cloning. 1. 2.

Cara mengambil adult stemcells (sel punca dewasa) Adult stemcells dapat diambil dari sel atau

jaringan tubuh orang dewasa, anak-anak, hewan, dan tali pusat. Beberapa adult stemcell yang

sering digunakan dalam penelitian stemcell dan pengobatan adalah haemapoetic stemcells

(stemcell darah)yang umumnya diambil dari sumsum tulang belakang. Berbeda dengan negara

maju, di Indonesia stemcell masih mulai diteliti dan Indonesia menggunakan sel punca dewasa

karena sel punca dewasa tidak memenuhi hambatan dalam bidang etika, sedangkan sel punca

embrio masih banyak masih banyak perdebatan tentang masalah etika.

Tetapi walaupun demikian, stemcell tetap diperdebatkan dalam penggunaannya di

Indonesia karena sama-sama diperoleh dari organ-organ manusia. Penerapan stemcell di

Indonesia masih menjadi tanda tanya besar karena masih akan terbentur dengan berbagai sistem

perundang-undangan di Indonesia. Dibutuhkan adanya kesepakatan dan keseimbangan tujuan

dari sudut pandang agama, bioetik, dan riset yang berlaku di Indonesia sehingga keberadaannya

benar-benar bisa diterima masyarakat.

Sel punca yang umum digunakan di Indonesia dan banyak diteliti di klinik adalah adult

stemcells dari tali pusat sedangkan Penggunaan embryonic stemcells untuk saat ini terbatas

hanya untuk tujuan penelitian dan belum diperoleh kesepakatan untuk dapat digunakan untuk

aplikasi klinik dikaitkan dengan masalah etik. Banyaknya manfaat yang diperoleh dari

Page 32: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

32

penggunaan stemcell tidak berarti menjanjikan suatu bentuk penyembuhan yang sempurna

karena masih ada bahkan hal yang belum terungkap dan diperlukan penelitian yang mendalam.

Aplikasi stemcell embrio yang mengagumkan membatasi para klinisi karena dihadapkan

dengan masalah etika yang mengharuskannya untuk tujuan penelitian. Perkembangan

penggunaan stemcell di Asia yang sangat berkembang saat ini yaitu Cina, India, Malaysia,

Thailand, Jepang, Korea, dan Singapura. Sedangkan di Indonesia, perkembangan stemcell baru

mau berkembang.53

Penelitian mengunakan stemcell merupakan metode terbaru dalam bidang kedokteran dan

biologi yang pada dasarnya dilakukan untuk menemukan solusi terbaik dalam mengobati

berbagai penyakit yang sulit dicari obatnya seperti leukimia, Alzheimer, diabetes, dan

Parkinson. Namun karena penggunaan stemcell menggunakan bagian dari manusia sebagai

bahan dasarnya maka metode tersebut menimbulkan pro kontra terutama dalam segi moral dan

etika.

Pada dasarnya penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk tujuan penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan serta dilarang digunakan untuk tujuan reproduksi.Selain itu

sel punca tidak boleh berasal dari sel punca embrionik. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

834 Tahun 2009 di pengertian pelayanan sel punca huruf B yang mengatur tentang falsafah

poin 5 yaitu reproductive stem cell atau sel punca reproduksi , “sel punca embrionik pluripotent

dan totipotent dilarang dengan alasan mengganggu martabat manusia”,(menurut peneliti dalam

konteks inilah adanya kekaburan norma karena hal tersebut ditempatkan pada ranah falsafah).

Embrionic stem cell adalah stem cell yang didapat dari embrio yang sudah dibuahi. Ketika

embrio berumur antara tiga sampai lima hari, ia mengandung stem cell, yang sibuk bekerja

untuk menciptakan berbagai organ dan jaringan yang akan membentuk janin, fakta uji klinis

bahwa sel punca embrionik dapat memberikan manfaat yang luar biasa dalam dunia kesehatan

modern. Aspek kepastian hukum dalam konteks ini sangat diperlukan untuk mencegah

terjadinya komersialisasi atau penggunaan sel punca embrionik secara illegal.

53https://rahaj3n9.wordpress.com/2010/01/09/kontroversi-stemcell-sebagai-penemuan-baru-dalam-dunia-

kedokteran/, diakses pada 12-10-2017.

Page 33: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

33

5.4.2 Etika Biomedis Sel Punca Embrionik di Indonesia.

Stemcell bermanfaat besar dalam bidang kedokteran. Pengobatan yang satu-satunya

menggunakan sel punca mempunyai potensi penerapan dalam mengatasi berbagai macam jenis

penyakit dan kelemahan dari otak. Ada kelompok yang pro dan ada yang kontra dengan

stemcell embrio research.

Mereka mempunyai pandangannya masing-masing. Adapun kelompok pro dengan

stemcell embrio research terbagi manjadi dua kelompok,yaitu: 1) Kelompok yang mendukung

stemcell secara total tetapi menilai bahwa penggunaan stemcell embrio tidak mempunyai nilai

moral. 2) Kelompok yang mendukung dan memberikan nilai moral kepada penggunaan stemcell

embrio karena menganggap manfaat yang didapatkan dari stemcell jauh lebih besar dari

pengorbanan yang dilakukan. Kelompok ini pada umumnya lebih hati-hati dan lebih

menyarankan pengunaan sisa embrio tidak terpakai yang disimpan di berbagai klinik bayi

tabung.

Banyaknya sisa embrio tersebut dikarenakan dalam proses pembuatan bayi tabung

biasanya 10 sampai 12 sel telur yang dibuahi, tetapi hanya 3 atau 4 saja yang ditanam di dalam

kandungan. Sebagian besar embrio dibuang hanya sebagian kecil saja yang digunakan. Dengan

demikian penggunaan sisa embrio tersebut sebagai bahan stemcell research dianggap lebih baik

daripada dibuang sia-sia. Sedangkan kelompok kontra, embrio buatan melalui SCNT maupun

sisa embrio dari klinik bayi tabung tetap merupakan calon manusia yang tidak boleh dibunuh

atau dirusak.

Namun umumnya mereka tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan terhadap sisa embrio

dari klinik bayi tabung yang sudah harus dibuang karena sudah terlalu lama atau tidak ada

tempat penyimpanan lagi. Pendapat tersebut merupakan salah satu bagian dari pendapat. Para

ahli agama tidak luput juga untuk menanggapi adanya penggunaan stemcell. Para ahli agama

mengatakan bahwa penggunaan sel embrionik untuk keperluan apapun tidak diperbolehkan

kecuali saat terapi itu menjadi satu-satunya solusi untuk menyelamatkan manusia. Selain itu,

kalaupun aplikasi terapi sel punca embrionik pada manusia dilakukan maka harus dengan sangat

hati-hati dengan memperhatikan dampaknya terhadap manusia. Namun sungguh pun ilmu dan

teknologi kedokteran telah begitu maju masih banyak penyakit yang sampai saat ini belum

diketahui obatnya seperti kanker, kelainan genetik, kelainan bawaan, dan lain-lain. 54

54Ibid.

Page 34: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

34

Page 35: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

35

BAB VI

6.1 Aspek Filosofis Sel Punca Embrionik

Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai Cell Based

Therapy. Prinsip terapi adalah dengan melakukan transplantasi stem cells pada organ

yang rusak.

Jenis-jenis Transplantasi Sel Punca

1. Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation).

2. Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation).

3. Transplantasi sel induk darah tali pusat.

Tujuan dari transplantasi stem cells ini adalah

1) Mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru yang sehat pada

jaringan atau organ tubuh pasien

2) Menggantikan sel-sel spesifik yang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu

dengan sel-sel baru yang ditranspalantasikan.

Ada beberapa alasan penggunaan stem cell dalam cell based therapy:

a. Stem cell dapat diperoleh dari pasien sendiri, artinya transplantasi dapat bersifat

autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ

yang membutuhkan organ donor yang harus match, transplantasi stem cells dapat

dilakukan tanpa organ donor yang sesuai.

b. Mempunyai kemampuan untuk berproliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh

sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Pada luka bakar yang luas jaringan

kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka baker tersebut.

c. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui

metoda transfer gen.

d. Mempunyai kemampuan untuk bermigrasi kejaringan target misalnya ke otak

e. Mempunyai kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan host dan berinteraksi

dengan jaringan sekitarnya

Page 36: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

36

Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan

metoda SCNT atau terapi kloning adalah suatu teknik yang bertujuan untuk

menghindari resiko penolakan atau rejeksi. Pada teknik ini inti sel telur donor

dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien. Sel yang telah dimanipulasi ini

kemudian akan membelah diri dan setelah menjadi blastokista maka inner cell

massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian

akan dimasukkan kembali kedalam tubuh resipien dan stem cells ini kemudian

akan berdifferensiasi menjadi sel organ (sel pankreas, sel otot jantung dan lain-

lain).

Mekanisme pengobatan stem cell pada kasus sirosis/pengerasan hati

adalah pertama pengambilan sumsum tulang dari tubuh pasien, kemudian

pemisahan ,pemeliharaan, dan pengembangbiakan sel induk diluar tubuh

selanjutnya stem cell dimsukkan ke hati pasien maka Stem cell akan bekerja di

dalam hati dan berdiferensiasi menjadi sel hati yang baru.

Berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi stem cell dibagi

menjadi:

1) Totipotent adalah sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua

jenis sel yatu zigot. Sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai

kemampuan untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk membentuk satu individu

yang utuh dan berbagai sel pada embrio yang dapat menyusun plasenta.

2) Pluripotent yaitu stem cells yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan

germinal (ektoderm, mesoderm, dan endoderm) tetapi tidak dapat menjadi jaringan

ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cells pluripotent

adalah embrionik .

3) Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak

jenis sel misalnya hemopoetic stem cells yang terdapat pada sumsum tulang yang

mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang

terdapat dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit

4) Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel.

Stem cells mempunyai sifat masih dapat mempebaharui atau meregenerasi diri

Page 37: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

37

Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah

merah.

Berdasarkan sumbernya stem cell dibagi menjadi:

1) Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi)

2) Embrionic stem cells yaitu sel-sel stem yang diperoleh dari inner cell mass

dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri atas 50-150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca

pembuahan). Embryonic stem cells biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak

dipakai dari IVF (in vitro fertilization). Sel stem ini mempunyai sifat dapat

berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal pada kondisi

tertentu dan dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang

terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya.

Cara mendapatkan embryonic stemcells

1. Mengambil dari cabang bayi (embrio) yang didonorkan orang tuanya.

2. Mengambil dari embrio yang digugurkan atau keguguran.

3. Mengambil dari embrio sisa pembuatan bayi tabung.

4. Mengambil dari embrio yang dibuat secara therapeutic cloning.

Cara yang pertama hampir tidak pernah dilakukan, kalaupun ada proses

tersebut lebih dekat ke proses nomor dua yaitu embrio yang didonorkan tersebut

memang embrio yang telah direncanakan untuk digugurkan atau tidak diinginkan

kehadirannya. Cara ke 2-3 digunakan untuk mendapatkan stem cells. Cara ke4 paling

rumit karena harus membuat embrio terlebih dahulu dengan jalan menyuntikkan inti

sel (nucleus) dari sel dewasa ke dalam sel telur yang telah diambil nucleusnya. Cara

ini dikenal dengan istilah somatic cell nuclear transfer (SCNT) yang juga digunakan

untuk membuat atau mengkloninng Doli si domba ajaib beberapa tahun yang lalu.

Semua cara di atas harus merusak atau membunuh embrio agar dapat mengambil

embryonic stem cellsnya (inner cell mass).

3) Embryonic Germ Cell, misalkan sel germinal primodial dari janin 5-9

minggu.

Page 38: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

38

4) Sel Punca Fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ

fetus (janin) seperti sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas.

Fetus yang dapat diperoleh dari klinik aborsi. Misalkan Otak Janin.

5) Stem cell darah tali pusat yaitu stem cell yang diambil dari darah plasenta

dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cells dari darah tali pusat merupakan

jenis hematopoetic stem cells.

6) Adult stem cell yaitu mempunyai sifat plastis artinya selain berdifferensiasi

menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya adult stem cells juga dapat

berdifferensiasi menjadi sel Jaringan lain pada dewasa seperti pada susunan saraf

pusat, adiposa, otot rangka, pankreas, misalnya neural stem cells dapat berubah

menjadi sel darah, stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel

otot jantung dan sebagainya.

Cara mengambil adult stemcells yaitu mengambil sel atau jaringan dari tubuh

orang dewasa, anak-anak, hewan, dan tali pusat. Beberapa adult stemcells yang sering

digunakan dalam stem cell research dan pengobatan adalah haemapoetic stem cells

(stem cells darah) yang umumnya didapatkan dari sumsum tulang belakang (bone

marrow) dan neuronal stem cells yang diambil dari bagian otak manusia.

Pengambilan adult stemcells tidak harus merusak atau membunuh donor karena

hanya sebagian kecil jaringan saja yang diambil. Stem cell juga diambil dari orang

yang sudah meninggal.

Secara filosofis, sesungguhnya penggunaan sel punca/ stem cell sangat

bermanfaat dalam dunia medis. Penerapan sel punca embrionik merupakan hal yang

dianggap kontroversial. Hal ini yang seharusnya ditegaskan dalam bentuk regulasi

yang jelas.

Page 39: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

39

6.2 Konsep Yuridis Kepastian Hukum Sel Punca Embrionik.

Pengaturan sel punca di Indonesia terdapat dalam pasal 64 dan 70 UU No. 36

Tahun 2009 Tentang Kesehatan:

Pasal 64, (1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan

melalui transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat dan/atau alat kesehatan,

bedah plastik dan rekonstruksi,serta penggunaan sel punca. (2) Transplantasi organ

dan/atau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanhanya untuk

tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan. (3) Organ dan/atau jaringan

tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun.

Pasal 70: Ayat (1) Penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk tujuan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, serta dilarang digunakan untuk tujuan

reproduksi. (2) Sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal dari

sel punca embrionik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan sel punca

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Selanjutnya juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 833/MENKES/PER/IX/2009 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca, lebih

lanjut diatur juga dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

834/MENKES/SK/IX/2009 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel

Punca dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2012Tentang

Penyelenggaraan Bank Sel Punca Darah Tali Pusat.

Pada dasarnya penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk tujuan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan serta dilarang digunakan untuk tujuan

reproduksi.Selain itu sel punca tidak boleh berasal dari sel punca embrionik. Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor 834 Tahun 2009 di pengertian pelayanan sel punca huruf B

yang mengatur tentang falsafah poin 5 yaitu reproductive stem cell atau sel punca

reproduksi , “sel punca embrionik pluripotent dan totipotent dilarang dengan alasan

mengganggu martabat manusia”,(menurut peneliti dalam konteks inilah adanya

kekaburan norma karena hal tersebut ditempatkan pada ranah falsafah). Embrionic stem

cell adalah stem cell yang didapat dari embrio yang sudah dibuahi. Ketika embrio

berumur antara tiga sampai lima hari, ia mengandung stem cell, yang sibuk bekerja untuk

menciptakan berbagai organ dan jaringan yang akan membentuk janin, fakta uji klinis

bahwa sel punca embrionik dapat memberikan manfaat yang luar biasa dalam dunia

kesehatan modern. Aspek kepastian hukum dalam konteks ini sangat diperlukan untuk

mencegah terjadinya komersialisasi atau penggunaan sel punca embrionik secara illegal.

Page 40: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

40

Konsep yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah, pemerintah yang dalam hal

ini sebagai perumus kebijakan mereformulasi kembali peraturan yang ada dengan

memberikan kepastian secara tegas apakah penggunaan sel punca embrionik dapat

diterapkan di Indonesia. Terkhusus pada ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 834 Tahun 2009 di pengertian pelayanan sel punca huruf B yang mengatur

tentang falsafah poin 5 yaitu reproductive stem cell atau sel punca reproduksi , “sel

punca embrionik pluripotent dan totipotent dilarang dengan alasan mengganggu martabat

manusia”. Merujuk pada tujuan hukum yang sejatinya hukum itu mewujudkan keadilan,

kepastian dan kemanfaatan, KepMenKes tersebut diatas dirasa kurang tegas terkait

penerapan sel punca embrionik di Indonesia. Hal ini mencegah terjadinya

penyalahgunaan sel punca embrionik ecara illegal.

6.3 Konsep sosiologis sel punca embrionik apabila dilakukan di Indonesia.

Stem cell menurut prinsip:

1. Otonomi

Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri dan nomos berarti

aturan. Sedangkan otonomi sendiri berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau

mengatur diri sendiri. Perawat harus menanyakan pada pasien apakah ingin

mengguanakan pengobatan stem cell untuk mengobati penyakitnya.

2. Beneficience

Beneficience merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang

lain. Perawat harus mengikuti keinginan pasien dan tidak menentang keyakinan pasien

untuk menggunakan pengobatan stem cell.

3. Justice

Keadilan merupakan prinsip moral berlaku adil untuk semua individu. Tindakan yang

sama namun tidak harus identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai

kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Perawat harus berlaku

adil terhadap pasien maksud dari berlaku adil adalah mengobati dan merawat sesuai

dengan penyakit yang di derita pasien.

4. Non-maleficience

Non-maleficience berarti tidak melukai atau tidak menimbulkan bahaya atau cedera bagi

orang lain. Perawat harus mengobati dan merawat pasien sesuai prosedur yang ada. Jika

stem cell merugikan pasien maka pengobatan stem cell tidak perlu dilakukan.

5. Moral Right

Page 41: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

41

Stem cell bertentangan dengan paham masyarakat karena berasal dari embrio dan tali

pusat bayi yang di dapat dari korban aborsi.

6. Nilai dan Norma Masyarakat

Stem cell berguna bagi pengobatan namun sumbernya melanggar norma masyarakat

karena dari korban aborsi, sedangkan aborsi dilarang oleh agama karena membunuh

cabang bayi yang tidak berdosa.

Stem cell menurut pendekatan agama:

Penggunaan embryonic stem cells lebih dekat dengan hukum menggugurkan

kandungan yang diharamkan menurut Fatwa (MUI). Namun ada pengecualiannya yaitu

memperbolehkan menggugurkan kandungan apabila kandungan tersebut membahayakan

si ibu atau membawa penyakit menular yang berbahaya. Karena pengguguran kandungan

untuk tujuan riset (stem cell research) sangatlah berbeda dengan pengguguran kandungan

dengan alasan kesehatan, stemcell research dengan menggunakan embryonic stemcell

dari hasil menggugurkan kandungan, hukum tersebut akan menimbulkan perdebatan

antara kubu yang pro dan kontra stemcell research.

Pemanfaatan janin yang mengalami keguguran atau janin sisa hasil pembuahan

bayi tabung untuk kepentingan stemcell research mungkin tidak bertentangan dengan

ajaran agama. Janin tersebut lebih berguna daripada dibuang secara sia-sia. Khusus bayi

tabung, diperbolehkan asal sel telur dan sperma untuk membuat bayi tersebut adalah dari

kedua orang tua yang sah menurut hukum Islam, sehingga janin sisa tersebut dapat

digunakan untuk kepentingan stemcell research.

Pembuatan stem cells melalui SCNT (kloning) menimbulkan perdebatan. Selama

ini belum ada fatwa ataupun hukum fiqih yang mengatur mengenai kloning tersebut.

Fatwa mengharamkan kloning karna proses tersebut tidak melalui hukum Islam

(misalnya perkawinan) dan ikut campurnya pihak ketiga dalam proses reproduksi

tersebut. Namun, kloning untuk keperluan stemcell research mungkin berbeda dengan

kloning untuk mendapatkan keturunan yang dalam hukum Islam harus melalui ikatan

perkawinan. Dalam Islam niat menentukan baik buruknya stemcell research. Apabila

stemcell research digunakan untuk membantu umat manusia, misalnya menyembuhkan

manusia dari berbagai penyakit, maka kegiatan tersebut adalah sangat baik. Sebaliknya,

apabila digunakan untuk kejahatan (misalnya menciptakan monster yang mengganggu

Page 42: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

42

umat manusia), maka kegiatan tersebut sangat berlawanan dengan ajaran Islam dan wajib

untuk ditentang.

Page 43: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

43

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN

1. Penelitian serta penerapan mengunakan sel punca/stemcell khususnya embrionik di

Indonesia merupakan metode terbaru dalam bidang kedokteran dan biologi yang pada dasarnya

dilakukan untuk menemukan solusi terbaik dalam mengobati berbagai penyakit yang sulit dicari

obatnya seperti leukimia, Alzheimer, diabetes, dan Parkinson. Namun karena penggunaan

stemcell menggunakan bagian dari manusia sebagai bahan dasarnya maka metode tersebut

menimbulkan pro kontra terutama dalam segi moral dan etika, maka seharusnya/preskriptif

hukum mengatur secara jelas dan tegas.

2. Aspek filosofis, yuridis dan sosiologis sel punca embrionik mengingat secara manfaat

sel punca embrionik memberikan kontribusi yang baik terhadap pemulihan kesehatan manusia,

maka seharusnya penerapan sel punca diberikan ruang dengan syarat secara ketat dalam bentuk

penormaan yang tegas. Karena penempatan pelarangan terkait penggunaan sel punca embrionik

dalam tataran falsafah dalam suatu peraturan, secara konten yuridis tidak dapat memberikan

kepastian hukum secara tegas.

7.2 SARAN

1. Karena secara penelitian sel punca terkhusus embrionik memberikan kontribusi yang

baik bagi kehidupan manusia dalam aspek kesehatan, maka peneliti merekomendasikan untuk

mempertimbangkan secara bijak dalam penerapannya untuk memberikan kemanfaatan bagi

kehidupan manusia.

2. Pemerintah segera mereformulasi peraturan terkhusus pada ketentuan Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor 834 Tahun 2009 di pengertian pelayanan sel punca huruf B yang

mengatur tentang falsafah poin 5 yaitu reproductive stem cell atau sel punca reproduksi , “sel

punca embrionik pluripotent dan totipotent dilarang dengan alasan mengganggu martabat

manusia”.

Page 44: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

44

DAFTAR PUSTAKA

Angeles, V.T., Reijopera, R.A., 2007, Germ cell differentiation. In: Embryonic stem cells,

Springer.

Brooks, Geo.F, dkk.1996, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 20., Jakarta.EGC.

Bertens, 2011, Etika Biomedis. Yogyakarta: Kanisius. Seri Filsafat Atma Jaya.

Citrawathi, Desak Made, dkk. 2001, Anatomi dan Fisiologi Manusia.Singaraja:Jurusan

Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam,

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Du, H., Taylor H.S., 2009, Stem cells and female reproduction, Reprod Sci, 16 (2).

Hadin Mudjad HM. dan Nunuk Nuswardani, 2012, Penelitian Hukum Indonesia Kontemporer,

Genta Publishing, Yogyakarta.

Johnny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Publishing,

Malang, h. 26. (Selanjutnya disebut Johnny Ibrahim I).

Kalthoff, Klaus. 2001, Analysis of Biological Development. Evenue of TheAmericans: Mc Graw

Hill Higher Education.

Klun, I.V., Stimpfel, M., Skutella, T., 2012, Stem cells in adult human ovaries: from female

fertility to ovarian cancer, Current pharmaceutical design.

Lo, B., & L. Parham, 2009, Ethical Issues in Stem Cell Research. Endocrine reviews.

Lowe, B. (2010). IVF Programme Handbook. Greenlane Clinical Centre: Road West.

McLaren, A. , 2001, Ethical and social considerations of stem cell research. Nature. 414: h.

129- 131.

Murnaghan, I. (22 Agustus 2010): Replacing animal test with stem cells. About Animal Testing.,

dari http://www.aboutanimaltesting.c o.uk/replacing-animal-tests-withstem- cells.html.

Voyles, Bruce A, 2002, The Biology of Viruses Second Edition, New York: McGraw-Hill.

Riduan, 2004, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bina Cipta, Bandung.

Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h. 42 (selanjutnya

disingkat Soerjono Soekanto I).

Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, h.35. (Selanjutnya disebut

Peter Mahmud Marzuki I).

Page 45: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

45

Soerjono Soekanto, 1985, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, CV. Rajawali, h.

15. (Selanjutnya disingkat Soerjono Soekanto II). Lihat juga Bambang Sunggono, 1997,

Metodologi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 83-103. Menurut

Bambang Sunggono bahwa penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang

didasarkan atau hanya menelaah data sekunder (data kepustakaan).

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006, Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja. Grafindo

Persada.

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta.

Parte, D., Bhartiya, J., Telang, S., 2011, Detection, characterization and spontaneous

differentiation in vitro of very small embryonic-like putative stemcells in adult

mammalian ovary. Stem Cells and Development, 20(8).

Wilmut, I., Beaujean, N., De Sousa P. A., 2002, Somatic cell nuclear transfer. Nature, h. 419,

583-6.

https://etikaterapan.wordpress.com/2016/06/02/stem-cell-dalam-perspektif-etika-biomedis/,

diakses pada 2-10-2017

http://m.viva.co.id/berita/fokus/852467-menunggu-keajaiban-sel-punca, diakses pada 7 Juli

2017.

http://www.regenic.co.id/ID/Informasi/Berita/articleType/ArticleView/articleId/4/Regulasi-dan-

Layanan-Terapi-Sel-Punca-Berbasis-Penelitian-di-Indonesia, diakses pada 7 Juli 2017.

http://www.muslimdaily.net/berita/sel-punca-embrionik-untuk-pengobatan-dilarang-agama.html,

diakses pada 7 Juli 2017.

https://worldmeister.wordpress.com/2011/05/27/euthanasia-dan-bioetika-kedokteran/, diakses

pada 7 Juli 2017.

https://etikaterapan.wordpress.com/2016/06/02/stem-cell-dalam-perspektif-etika-biomedis/,

diakses pada 12-10-2017.

https://www.dokter.id/berita/5-fakta-menarik-mengenai-sel-punca-stem-cells, diakses pada 12-

10-2017.

https://rahaj3n9.wordpress.com/2010/01/09/kontroversi-stemcell-sebagai-penemuan-baru-dalam-

dunia-kedokteran/, diakses pada 12-10-2017.

Page 46: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

46

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

LOG BOOK PELAKSANAAN PENELITIAN 100%

Page 47: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

47

LAPORAN KEUANGAN 100 %

“SEL PUNCA EMBRIONIK DALAM ASPEK YURIDIS DAN ETIKA BIOMEDIS”

I. Bahan/ Perangkat Penunjang

NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH TANGGAL

1 Konsumsi Rapat pembahasan

rencana penelitian dan

pembagian tugas masing-

masing anggota tim peneliti

4 kotak 35.000,- 140.000,- 04-09-2017

2 Snack Rapat pembahasan

rencana penelitian dan

pembagian tugas masing-

masing anggota tim peneliti

4 kotak 15.000,- 60.000,- 04-09-2017

3 Konsumsi Rapat pembahasan

rencana penelitian dan

pembagian tugas masing-

masing anggota tim peneliti

4 kotak 35.000,- 140.000,- 05-09-2017

4 Snack Rapat pembahasan

rencana penelitian dan

pembagian tugas masing-

masing anggota tim peneliti

4 kotak 15.000,- 60.000,- 05-09-2017

5 Kertas HVS 70 Gr copy paper

A4

5 rim 43.000,- 215.000,- 05-09-2017

6 Map endek bali tipis 10 buah 30.000,- 300.000,- 05-09-2017

7 Ballpoin pilot Standard 14 buah 6.000,- 84.000,- 05-09-2017

8 Map Zipper Biru Benefit 10 buah 20.000,- 200.000,- 05-09-2017

9 Buku Block Note paperline A4 8 buah 8.000,- 64.000,- 05-09-2017

10 Flas Disk Toshiba 4 GB 2 buah 86.000,- 172.000,- 05-09-2017

11 Tinta canon 810 black 1 buah 290.000,- 290.000,- 05-09-2017

12 Tinta canon 811 warna 1 buah 370.000,- 370.000,- 05-09-2017

13 Foto Copy Bahan Hukum

Primer dan sekunder

2676 lbr 250,- 605.000,- 05-09-2017

14 Konsumsi rapat pembahasan

bahan-bahan hukum

4 kotak 35.000,- 140.000,- 08-09-2017

15 Snack rapat pembahasan

bahan-bahan hukum

4 kotak 15.000,- 60.000,- 08-09-2017

16 Konsumsi pembuatan isi

penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 11-09-2017

17 Snack pembuatan isi

penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 11-09-2017

18 Konsumsi pembuatan isi

penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 12-09-2017

19 Snack pembuatan isi 4 kotak 15.000,- 60.000,- 12-09-2017

Page 48: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

48

penelitian

20 Konsumsi Rapat persiapan

Seminar I

4 kotak 35.000,- 140.000,- 13-09-2017

21 Snack rapat persiapan Seminar

I

4 kotak 15.000,- 60.000,- 13-09-2017

22 Ballpoin pilot X-6-X-7

Standard

100 buah 6.000,- 600.000,- 13-09-2017

23 Buku Block Note paperline A4

50S

100 buah 8.500,- 850.000,- 13-09-2017

24 Map Zipper Tali Fancy (6201)

A5 (SMS)

100 buah 11.000,- 1.100.000,- 13-09-2017

25 Konsumsi Pelaksanaan

Seminar I

100 kotak 35.000,- 3.500.000,- 14-09-2017

26 Snack Pelaksanaan Seminar I 100 kotak 15.000,- 1.500.000,- 14-09-2017

27 Konsumsi Rapat pembahasan

hasil Seminar I

4 kotak 35.000,- 140.000,- 15-09-2017

28 Snack Rapat pembahasan hasil

Seminar I

4 kotak 15.000,- 60.000,- 15-09-2017

29 Konsumsi Rapat persiapan

Seminar II

4 kotak 35.000,- 140.000,- 18-09-2017

30 Snack rapat persiapan Seminar

II

4 kotak 15.000,- 60.000,- 18-09-2017

31 Ballpoin pilot X-6-X-7

Standard

100 buah 6.000,- 600.000,- 18-09-2017

32 Buku Block Note paperline A4

50S

100 buah 8.500,- 850.000,- 18-09-2017

33 Map Zipper Tali Fancy (6201)

A5 (SMS)

100 buah 11.000,- 1.100.000,- 18-09-2017

34 Konsumsi Pelaksanaan

Seminar II

100 kotak 35.000,- 3.500.000,- 19-09-2017

35 Snack Pelaksanaan Seminar II 100 kotak 15.000,- 1.500.000,- 19-09-2017

36 Konsumsi Rapat pembahasan

hasil Seminar II

4 kotak 35.000,- 140.000,- 20-09-2017

37 Snack Rapat pembahasan hasil

Seminar II

4 kotak 15.000,- 60.000,- 20-09-2017

38 Konsumsi Rapat pembahasan

hasil Seminar II

4 kotak 35.000,- 140.000,- 22-09-2017

39 Snack Rapat pembahasan hasil

Seminar II

4 kotak 15.000,- 60.000,- 22-09-2017

40 Konsumsi Rapat persiapan

Seminar III

4 kotak 35.000,- 140.000,- 25-09-2017

41 Snack rapat persiapan Seminar

III

4 kotak 15.000,- 60.000,- 25-09-2017

42 Ballpoin pilot X-6-X-7

Standard

100 buah 6.000,- 600.000,- 25-09-2017

43 Buku Block Note paperline A4 100 buah 8.500,- 850.000,- 25-09-2017

Page 49: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

49

50S

44 Map Zipper Tali Fancy (6201)

A5 (SMS)

100 buah 11.000,- 1.100.000,- 25-09-2017

45 Konsumsi Pelaksanaan

Seminar III

100 kotak 35.000,- 3.500.000,- 26-09-2017

46 Snack Pelaksanaan Seminar III 100 kotak 15.000,- 1.500.000,- 26-09-2017

47 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 27-09-2017

48 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 27-09-2017

49 Konsumsi rapat pembuatan

laporan kemajuan 70%

penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 28-09-2017

50 Snack rapat pembuatan laporan

kemajuan 70% penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 28-09-2017

51 Konsumsi rapat pembuatan

laporan kemajuan 70%

penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 29-09-2017

52 Snack rapat pembuatan laporan

kemajuan 70% penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 29-09-2017

53 Foto copy laporan kemajuan

70% penelitian

400 lbr 250,- 100.000,- 29-09-2017

54 Jilid laporan kemajuan 70%

penelitian

10 15.000,- 150.000,- 29-09-2017

55 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 02-10-2017

57 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 02-10-2017

58 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 03-10-2017

59 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 03-10-2017

60 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 04-10-2017

61 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 04-10-2017

62 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 05-10-2017

63 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 05-10-2017

64 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 06-10-2017

65 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 06-10-2017

66 Konsumsi Rapat 4 kotak 35.000,- 140.000,- 09-10-2017

Page 50: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

50

penyempurnaan isi penelitian

67 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 09-10-2017

68 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 10-10-2017

69 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 10-10-2017

70 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 12-10-2017

71 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 12-10-2017

72 Konsumsi Rapat persiapan

seminar IV

4 kotak 35.000,- 140.000,- 13-10-2017

73 Snack Rapat persiapan seminar

IV

4 kotak 15.000,- 60.000,- 13-10-2017

74 Ballpoin pilot X-6-X-7

Standard

100 buah 6.000,- 600.000,- 13-10-2017

75 Buku Block Note paperline A4

50S

100 buah 8.500,- 850.000,- 13-10-2017

76 Map Zipper Tali Fancy (6201)

A5 (SMS)

100 buah 11.000,- 1.100.000,- 13-10-2017

77 Konsumsi Pelaksanaan

Seminar IV

100 kotak 35.000,- 3.500.000,- 16-10-2017

78 Snack Pelaksanaan Seminar IV 100 kotak 15.000,- 1.500.000,- 16-10-2017

79 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 17-10-2017

80 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 17-10-2017

81 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 19-10-2017

82 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 19-10-2017

83 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 20-10-2017

84 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 20-10-2017

85 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 23-10-2017

86 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 23-10-2017

87 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 24-10-2017

88 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 24-10-2017

89 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 25-10-2017

Page 51: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

51

90 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 25-10-2017

91 Konsumsi Rapat

penyempurnaan isi penelitian

4 kotak 35.000,- 140.000,- 26-10-2017

92 Snack Rapat penyempurnaan

isi penelitian

4 kotak 15.000,- 60.000,- 26-10-2017

93 Konsumsi Rapat pembuatan

laporan akhir

4 kotak 35.000,- 140.000,- 27-10-2017

94 Snack Rapat pembuatan

laporan akhir

4 kotak 15.000,- 60.000,- 27-10-2017

95 Konsumsi Rapat pembuatan

laporan akhir

4 kotak 35.000,- 140.000,- 30-10-2017

96 Snack Rapat pembuatan

laporan akhir

4 kotak 15.000,- 60.000,- 30-10-2017

97 Foto copy laporan 100%

penelitian

2.200 lbr 250,- 700.000,- 30-10-2017

98 Jilid laporan 100% penelitian 10 15.000,- 150.000,- 30-10-2017

Jumlah 40.000.000,-

Denpasar, 30-10-2017

Ketua Pelaksana

(I Nyoman Bagiastra, SH., MH)

NIP. 19790719 200112 2 002

Page 52: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

52

LAMPIRAN 2

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

No

.

Nama/NIDN Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/

minggu)

Uraian Tugas

1. I Nyoman Bagiastra.,

SH., MH/ 0002107805

Fakultas

Hukum

Universitas

Udayana

Ilmu

Hukum

10 - Membuat

konsep

(ide/gagasan)

- Merumuskan

judul penelitian

- Merumuskan

permasalahan

- Menentukan

metode

penelitian

- Penyusunan

laporan

2. Ni Made Ari Yuliartini

Griadhi., SH., MH/

0019077901

Fakultas

Hukum

Universitas

Udayana

Ilmu

Hukum

10 - Menyusun

proposal

penelitian

- Mencari data

pendahuluan

- Mengkaji dan

menganalisis

data

- Penyusunan

laporan

- Penyelenggara

FGD

3. Mahasiswa yang

dilibatkan

Fakultas

Hukum

Universitas

Udayana

Ilmu

Hukum

10 - Mencari data

pendahuluan

- Menangani

urusan

administrasi

- Penyusunan

laporan

- Penyelenggara

FGD

Page 53: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

53

Page 54: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

54

LAMPIRAN 3

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI

Nama : I Nyoman Bagiastra, SH., MH.

NIP/NIK : 19781002 200604 1 003

Tempat dan Tanggal Lahir : Buleleng, 2 Oktober 1978

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin Duda/Janda

Agama : Hindu

Golongan/Pangkat : III b/ Penata Muda Tingkat 1

Jabatan Fungsional Akademik : Lektor

Perguruan Tinggi : Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali

Alamat : Jln. Pulau Bali No.1 Denpasar 80114

Tlp/Fax : (0361) 222666/ Fax. 234888

Alamat Rumah : Jl. Saridana C Kav I no: 8, Br Umasari Ubung Kaja Denpasar

Tlp./Fax/HP : 081945751888

Alamat e-mail : [email protected]

Orang Tua : Ayah,

Nama : Prof.Dr. I Made Rideng,.M.Ed.(Alm)

Pekerjaan : Pensiunan PNS(Dosen)

Tempat Tanggal Lahir : Tabanan,24 Agustus1941

Alamat :Jl. Sahadewa No.3 Singaraja Bali

Ibu,

Nama : Ni Made Puspareni.,SPd.

Pekerjaan : Pensiunan PNS(Guru)

Tempat Tanggal Lahir : Singaraja, 29Februari 1944

Alamat : Jl. Sahadewa No. 3 Singaraja Bali

Page 55: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

55

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/ Bidang Studi

1991 SD SD LABORATORIUM

Singaraja

-

1994 SMP SMP Negeri 1 Singaraja -

1997 SMA SMA Negeri 1 Singaraja IPA

2003 S1 Universitas Udayana Ilmu Hukum

2010 S2 Universitas Brawijaya HukumEkonomi

PELATIHAN PROFESIONAL/SEMINAR

Tahu

n

Pelatihan Penyelenggara

2008 TOEFL Course Lab BahsaUnud

2008 General English Course IALF Bali Language Centre

2008 PelatihanMetodologiPenelitian LembagaPenelitianUniversitasUdayana, denpasar

2010 Workshop Comperative Private

Law

FakultasHukum UNUD dan Maastricht

University

2010 Workshop Development Of The

Renewed S1 Curriculum And

The New S2 Programme Faculty

Faculty of law udayana university dan Maastricht

university

2010 Workshop FakultasHukumUnivesitasUdayana

“Legal Reasoning, Legal

Research, Legal Writing And

Publication

“Faculty Of Law Udayana University And

Maastricht University

Workshop International Business

And Contract Law

FakultasHukum UNUD danMaartricht

University

2010 Training In E-Learningn For

Academic And Library Staff

UniversitasUdayana

2010 PelatihanBimbinganKonselingda

lamUpayameningkatkanperan

Faculty of Law Udayana University and

Maastricht University

Page 56: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

56

PA

2010 Legal Research of Faculty of

Law Udayana University

Academic Staff

Faculty of Law Udayana University and

Maastricht University

2011 Pbl Training Skill For Academic

Staff Faculty Of Law Udayana

University

Faculty Of Law Udayana University And

Maastricht University

2011 Training General English,

English For Academic Purpose

Faculty Of Law Udayana University And

Maastricht University

2011 Training In E- Learning For

Academic And Library Staff

Faculty Of Law

FakultasHukumUniversitasUdayana

2011 Reporting And Discussion Of

The Result Of Research Project

Corporation Between Faculty Of Law Maastricht

University The Netherland And Faculty Of Law

udayana university

2011 Workshop

PedomanPenulisSkripsi

FakultasHukumUniversitasUdayana Di

DukungOleh NPT Project NUFFIC

2011 LokakaryaPenyusunan Paying

Dan Bank Proposal Penelitian

Dan PengabdianMasyarakat

FakultasHukum UNUD

PENGALAMAN MENGAJAR

Tahun ... s/d ... Mata Kuliah Jenjan

g

Institusi/Jurusan/Program

2007– sekarang PengantarIlmuHukum S1

Fakultas Hukum Universitas

Udayana

2007 - sekarang

PengantarFilsafat Hukum

S1

Fakultas Hukum Universitas

Udayana

Page 57: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

57

2010 - sekarang PHI S1

Fakultas Hukum Universitas

Udayana

2010 – sekarang Penalaran dan Argumentasi

Hukum S1

Fakultas Hukum Universitas

Udayana

2016-sekarang Pendidikan

Kewarganegaraan S1

Fakultas Hukum Universitas

Udayana

PENGALAMAN JABATAN

TAHUN JABATAN INSTITUSI

2007-Sekarang

SekretarisBagianDasar-

DasarIlmuHukum

FakultasHukumUniversitaUdayana

PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA

Tahun Pembimbingan/Pembinaan

2012 Pembimbing Praktek Kemahiran dan Ketrampilan Hukum (PKKH)

Fakultas Hukum Universitas Udayana

2010-sekarang Pembimbing Akademik

2012 PembinaankepadaMahasiswadalammembuat Proposal Kegiatan di

FakultasHukumUnud

PENGALAMAN PEMBICARA

TAHU

N SEBAGAI KEGIATAN

2010

2011

2015

PembicaraSeminar

SebagaiPembicaraKerjasam

a FH UNUD dengan Charles

2010 Mengenai“HukumKepariwisataan”

2011PembicaraPelatihanKeterampilanManajemen

Mahasiswa

2015 SebagaiPemakalahdenganjudul State

Page 58: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

58

Darwin University

Obligations On The Rights Of Persons With

Disabilities With Regards To The Enjoyment

Of Pedestrian Access In Tourist Destinations

A Comparative Study Between Indonesia and

Australia

BUKU / JURNAL TERPUBLIKASI

TAHUN JUDUL PENERBIT

2011 Kebebasan Pers

Berekspresi Dalam

Persperktif Jurnal

Konstitusi

Vol.IV

2017 Arrangement Urgency of

Medical Tourism

Implementation at Bali

Mandara Hospital

Jurnal Internasional tidak Bereputasi

International Journal of Social Sciences

and Management ( Nepal)

PENGALAMAN PENELITIAN

Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber

Dana

2012 Partsisipasi Perempuan Dalam Badan Permusyawaratan

Desa di Kot Denpasar

Anggota Dana Dipa

Fakultas

2013 PenanggulanganTerorismeBerbasisPotensiMasyarakatAdat

Di Daerah PariwisataKuta

Anggota Dipa

Dosen

Muda

2014 Kajian Pemetaan Daerah Rawan Bencana Sosial di

Denpasar, Badung, Klungkung, dan Jembrana Propinsi

Bali

Anggota

Dinas

Sosial

Provinsi

Bali

Page 59: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

59

2015 Etika Profesi Hakim Dan Implementasinya Dalam

Penegakan Hukum Di Indonesia

Ketua Dipa FH

UNUD

2016 Pengaturan Edutourism Menuju Sustainable

Tourism Di Bali

Anggota HUU

PNBP

UNUD

2016 Kekuatan Mengikat Secara Yuridis Tentang Harga Dan

Mekanisme Penerapan Kantong Plastik BerbayarDalam

Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup Dan

Kehutanan (KLHK) Kepada Kepala Daerah Melalui Surat

Nomor S.1230/Pslb3-Ps/2016 Tertanggal 17 Februari

2016.

Ketua HUPS

POK FH

UNUD

2016 Urgensi Pengaturan Perlindungan Kekerasan Seksual

Terhadap Wanita Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

anggota HUPS

POK FH

UNUD

PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara

2014

2014

2014

Seminar Nasional Pelayanan Publik Sebagai

Penjabaran asas Negara Kesejahteraan

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia

Kuliah Umum Dubes Gede Ngurah Swajaya,

HLTF Indonesia For Strengthening ASEAN

“ Gagasan Pembentukan Masyarakat

Ekonomi ASEAN Dari Perspektif

Kepentingan Indonesia”

Kuliah Umum Ketua MPR RI “ MPR

Sebagai Organ Negara Pemersatu Bangsa”

Fakultas Hukum Universitas

Udayana Bekerjasama dengan

Kemen PAN

Fakultas Hukum UNUD

Fakultas HUKUM UNUD

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tahun Kegiatan

Page 60: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

60

2012 Sosialisasi UU KDRT Bagi Perlindungan Perempuan di Ikatan Wanita

Bank Daerah Bali

2013 Sosialisasi UU No. 23 th 2004

TentagPenghapusanKekerasanDalamRumahTangga di

DesaSumertaKauhKecamatanDentim, Denpasar

2014 Pengenalan Hukum Usia Dini di SD No. 2 Desa Selanbawak Kecamatan

Marga Kabupaten Tabanan

2015 MelakukanPengabdianSosialisasiBahayaPenyalahgunaanNarkoba di

BalaiDesaAdat PAU, DesaTihingan, Banjarangkan, Klungkung

2016 Sosialisasi Surat Edaran Klhk Kepada Kepala Daerah Melalui Surat No.

S.1230/Pslb3-Ps/2016 Tertanggal 17 Februari 2016 Tentang Harga Dan

Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar Di Kota Denpasar (di

danai oleh PNBP UNUD).

2016 Sosialisasi Ketentuan Hak Cipta Berkaitan Dengan Pembayaran Royalti

Atas Pemanfaatan Ciptaan Lagu Secara Komersial Pada RestoranCafe di

Daerah Pariwisata Jimbaran Bali.

PENGHARGAAN

Lulusan Terbaik dari Fakultas Hukum pada Wisuda Periode I Universitas Brawijaya Malang

Tahun2010-2011.

Page 61: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

61

Page 62: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

62

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar)

Ni Made Ari Yuliartini Griadhi, SH.,

MH. P

2. Jabatan Fungsional Lektor

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/No.Identitas lainnya 19790719 200112 2 002

5. NIDN 0019077901

6. Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 19 Juli 1979

7. Alamat Rumah

Jalan Antasura Gang Cemara No.1

Denpasar

8. Nomor Telepon/Faks /HP (0361) 421103/081999759797

9. Alamat Kantor Jalan Pulau Bali No.1 Denpasar

10. Nomor Telepon/Faks (0361) 222666

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang telah dihasilkan

13. Mata Kuliah yg diampu 1. Hukum dan Hak Asasi Manusia

2. Hukum dan Kebijakan Publik

3. Hukum Perundang-undangan

4. Hukum Peradilan konstitusi

5. Hukum Pemilihan Umum

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Udayana

Universitas

Udayana

Bidang Ilmu Ilmu Hukum IlmuHukum

Tahun Masuk 1997 2001

Tahun Lulus 2001 2005

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Existensi MPR

sebagai Pelaksana

Kedaulatan Rakyat

Pengaturan

Kearifan Lokal

dalam pengelolaan

Lingkungan Hidup

di Bali

Nama Pembimbing/Promotor - Prof.Dr. I Dewa

Gede Atmadja,

SH., MS.

- Gede Marhaendra

Wijaatmaja, SH.,

M.Hum.

- Prof. Dr. I

Nyoman Sirtha,

SH., MS

- I Made Arya

Utama, SH., MH.

C. Pengalaman Penelitian dalam 2 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

Page 63: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

63

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1 2014 Status Keperdataan Anak di Luar Nikah

Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

DIPA 10.000.000,-

2 2014 Tingkat Pemahaman Amandemen UUD

1945 di SD No. 8 Dauh Puri Denpasar

DIPA 4.000.000,-

3 2015 Kontribusi Desa Pakraman di Bali

dalam Penanggulangan Kemiskinan

Pemda Prov.

Bali

100.000.000,-

4 2015 Karakter Bentuk dan Isi Pengaturan

Tentang Struktur Organisasi Dan Tata

Kerja Pemerintah Desa (Studi di

Kabupaten Badung dan Kota Denpasar )

Hibah

Unggulan

Program Studi

25.000.000,-

5 2015 Analisis Yuridis Terhadap Perda

Kabupaten Badung No.1 Tahun 2008

Mengenai Penanggulangan HIV/Dan

AIDS

Hibah

Penelitian

Dosen Muda

9.000.000,-

6 2016 Kekuatan Mengikat Secara Yuridis

Tentang Harga Dan Mekanisme

Penerapan Kantong Plastik

BerbayarDalam Surat Edaran

Kementerian Lingkungan Hidup Dan

Kehutanan (KLHK) Kepada Kepala

Daerah Melalui Surat Nomor

S.1230/Pslb3-Ps/2016 Tertanggal 17

Februari 2016.

HUPS POK FH

UNUD

22.293.000,-

7 2016 Urgensi Pengaturan Perlindungan

Kekerasan Seksual Terhadap Wanita

Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

HUPS POK FH

UNUD

22.293.000,-

C. Pengalaman Pengabdian dalam 2 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

Page 64: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

64

1. 2014 Pembinaan Tata Cara Penanganan

Konflik Adat Bagi Prajuru di Desa

Pakraman Penestan, Kecamatan Ubud,

Kabupaten Gianyar

BOPTN 5.000.000,-

2 2015 Pembinaan Pembuatan Perarem Tentang

Pengusaha Pendatang di Desa Pakraman

Padangtegal Ubud

Mandiri -

3 2016 Sosialisasi Surat Edaran Klhk Kepada

Kepala Daerah Melalui Surat No.

S.1230/Pslb3-Ps/2016 Tertanggal 17

Februari 2016 Tentang Harga Dan

Mekanisme Penerapan Kantong Plastik

Berbayar Di Kota Denpasar (di danai

oleh PNBP UNUD).

PNBP UNUD 10.000.000,-

Page 65: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

65

Page 66: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA SEL …

66

LAMPIRAN 4

SURAT PERNYATAAN PERSONALIA PENELITIAN

1. Nama Lengkap :I Nyoman Bagiastra, SH.,MH

NIP/NIDN :197810022006041003/ 0002107805

Fakultas/P.S. : Hukum/Ilmu Hukum

Status Dalam Penelitian : Ketua/Anggota

2. Nama Lengkap : Ni Made Ari Yuliartini Griadhi., SH., MH

NIP/NIDN : 0019077901

Fakultas/P.S. : Hukum/Ilmu Hukum

Status Dalam Penelitian :Ketua/ Anggota

Menyatakan bahwa kami secara bersama-sama telah menyusun laporan akhir penelitian

Unggulan Udayana yang berjudul ”SEL PUNCA EMBRIONIK DALAM ASPEK

YURIDIS DAN ETIKA BIOMEDIS” dengan jumlah usulan dana sebesar

Rp.40.000.000,-( empat puluh juta rupuah). Kami secara bersama-sama bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam Surat

Perjanjian Pelaksanaan Penelitian.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dan ditandatangani bersama sehingga dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bukit Jimbaran, 18 November 2017

I Nyoman Bagiastra, SH.,MH Ni Made Ari Yuliartini Griadhi., SH., MH