Laporan Biologi.docx
-
Upload
annisa-aisyha-malik -
Category
Documents
-
view
57 -
download
5
description
Transcript of Laporan Biologi.docx
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga laporan Kerja Enzim Katalase ini dapat kami selesaikan. Laporan ini
kami kerjakan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi Bab II semester 1,
mengenai Metabolisme. Laporan praktikum ini tentang cara kerja enzim katalase yang ada di
organ hati dan jantung. Selain itu juga menerangkan tentang pengaruh kerja enzim yang terjadi
bila ditambahkan dengan senyawa asam (HCl) dan senyawa basa (NaOH) serta perbedaan suhu
pada kedua bahan tersebut.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih banyak kepada ibu guru mata pelajaran biologi
yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Semoga apa yang telah kami
kerjakan dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta pembaca umumnya, dan semoga Allah
SWT senantiasa memberikan usaha baik bagi kita semua. Amin.
Bogor, 25 September 2013
Penyusun
1
Abstrak
Enzim katalase adalah enzim yang terdapat di hati dan dibentuk oleh peroksisom. Enzim ini
berperan untuk menetralkan senyawa berbahaya seperti hidrogen peroksida menjadi senyawa
yang tidak berbahaya yaitu oksigen dan air. Dalam percobaan kali ini kami mencoba untuk
mengetahui faktor apa saja yang akan mempengaruhi kinerja enzim tersebut. Diantaranya yang
kami ujikan adalah pengaruh derajat keasaman pH, suhu, dan konsenterasi enzim dengan
menggunakan bahan ekstrak hati ayam mentah dan matang juga ekstrak jantung ayam mentah.
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Bogor, Budi Agung.
Dengan menggunakan alat yang ada pada laboratorium percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi optimal enzim bekerja dengan baik. Kerja enzim katalase adalah
menguraikan zat beracun yang berbahaya seperti hirogen peroksida dimana senyawa kimia
hidrogen peroksida ini bersifat tosik yang akan dinetralkan dengan cara mengubahnya menjadi
oksigen dan air agar tidak membahayakan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase dalam menguraikan senyawa H2O2 menjadi oksigen dan air. Dimana suasana
yang terlalu asam maupun basa memperlambat dan menonaktifkan kinerja enzim katalaze dan
proses perebusan ekstrak hati ayam memengaruhi struktur protein di dalamnya mengalami
denaturasi karena suhu yang terlalu tinggi. Adapun ekstrak hati mentah yang menunjukkan
kinerja enzim katalase yang optimal, dimana hidrogen peroksida diurai menjadi air dan oksigen
dengan baik dan cepat.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………..1
Abstrak ...................................................................................................................2
Daftar Isi……………………………………………………………………………………...3
Bab I ......................................................................................................................4
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II .................................................................................................. 5
Dasar Teori
Bab III ....................................................................................................... 7
Metodologi Penelitian
Bab IV ....................................................................................................... 9
Hasil Pengamatan Pembahasan
Bab V ....................................................................................................... 13
Penutup
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….14
Daftar Pertanyaan………………………………………………………………………..15
Lampiran…………………………………………………………………………………17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim dan kofaktor
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan
juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim diproduksi oleh
peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik,
seperti hidrogen peroksida (H2O2).
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa terjadi
karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah satunya
adalah enzim katalase yang berperan untuk menguraikan racun menjadi oksigen dan air.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah tingkat keasaman memengaruhi kerja enzim katalase?
Apakah banyaknya enzim yang berada di hati dan jantung berbeda?
Apakah kondisi mentah dan matang mempengaruhi kerja enzim katalase?
Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati cara kerja enzim katalase dan mengidentifikasikan
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
1.4 Manfaat Penelitian
Dapat mengetahui manfaat dan peranan enzim katalase bagi makhluk hidup.
4
BAB II
DASAR TEORI
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badam mikro peroksisom. Kegunaan enzim katalase adalah
menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia
bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan
bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang
tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya
gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O2 --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor
yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental
atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat
berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu
dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu
5
sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor
berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat
dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam ronggaperut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai
alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh
hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dansel non-
parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume
hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus
sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan
mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel
parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin
sebagai stimulant proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. .
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah
salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Bogor
Waktu : 23 September 2013
3.2 Hipotesis
Kelompok kami menduga bahwa ekstrak hati mentah akan menghasilkan gelembung udara
yang banyak dan nyala bara api karena ekstrak hati mentah belum rusak akan kondisi asam dan
basa, selain itu juga karena enzim katalase di hati lebih banyak dibandingkan di jantung.
Sementara itu yang tidak akan menghasilkan gelembung udara dan nyala bara api adalah ekstrak
hati matang karena struktur enzim katalase yang berada di dalamnya telah rusak akibat proses
perebusan dengan suhu tinggi dimana air akan mendidih pada suhi 100 derajat. Akibatnya sel
dalam hati mati dan tidak dapat melakukan metabolisme.
3.3 Identifikasi Variabel
A. Variabel bebas
Perlakuan ekstrak hati dengan penambahan zat kimia HCL dan NaOH, selain itu juga
perlakuan ekstrak hati yang dimatangkan dan ekstrak jantung mentah
B. Variabel terikat
Banyaknya jumlah gelembung udara dan nyala bara api menggunakan lidi.
C. Variabel control
Ukuran tabung reaksi yang sama
Jumlah Ekstrak dan H2O2 yang sama yaitu 1 cm
7
3.4 Alat dan Bahan
Alat:
Rak tabung reaksi
8 buah tabung reaksi
Pipet tetes
Bunsen
Lidi
Korek api
Kapas
Penggaris
Bahan:
Ekstrak hati mentah
Ekstrak hati matang
Ekstrak jantung mentah
H2O2
NaOH
HCL
asa
3.5 Prosedur Kerja
1. Beri label A, B, C, D, dan E pada 5 tabung reaksi pertama, tuang ke dalam tabung
reaksi A, B, C masing-masing 1 cm ekstrak hati mentah, pada tabung reaksi D
ekstrak hati matang, dan pada tabung reaksi E ekstrak jantung mentah.
2. Berilabel 1, 2, 3, 4, 5 pada tabung reaksi kedua, masing-masing tuang dengan 1
cm H2O2 lalu langsung tutup tabung reaksi dengan tisu.
3. Tabung reaksi B tambahkan dengan 5 tetes HCL, sedangkan pada tabung reaksi C
dengan 5 tetes NaOH
4. Tuang H2O2. Pada tabung reaksi 1 ke dalam tabung reaksi A, tutup mulut tabung
reaksi A dengan kapas, amati yang terjadi
5. Kemudian buka tutup kapas sementara dan masukan bara api menggunakan lidi
ke dalam tabung, amati apa yang terjadi
6. Lakukan hal yang sama untuk tabung reaksi 2 ke tabung reaksi B, tabung raksi 3
ke tabung reaksi C, tabung reaksi 4 ke tabung reaksi D dan tabung reaksi 5 ke
tabung reaksi E.
7. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
8
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Pengamatan
Tabung Perlakuan Gelembung Udara*)
Nyala Bara Api**)
Catatan
A Ekstrak Hati Mentah + H2O2 +++ +++
B Ekstrak Hati Mentah + HCL + H2O2 - -
C Ekstrak Hati Mentah + NaOH + H2O2 ++ ++
D Ekstrak Hati Matang + H2O2 _ _
E Ekstrak Jantung Mentah + H2O2 + +++
Keterangan
*) - : tidak ada reaksi/ gelembung
+ : sedikit gelembung
++ : banyak gelembung
+++ : banyak sekali gelembung
**) - : tidak ada nyala api
+ : redup
++ : terang
+++ : terang sekali
Perubahan PH dan warna yang terjadi
Ekstrak Zat kimia Perubahan Warna Nilai PH akhir
Ekstrak hati mentah HCL Keruh Gelap 3
Ekstrak hati mentah NaOH Merah Terang 12
9
1.2 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya
menguraikan senyawa yang bersifat racun yaitu H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai
berikut :
2 H2O2 -> 2 H2O + O2
Hal ini telah dibuktikan dengan percobaan. Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil
dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang
secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan
sebagai enzim peroksidasi khusus untuk menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang
tidak berbahaya bagi tubuh.
Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan
terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh
temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya
terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Dari percobaan yang telah dilakukan ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya
air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya
gas oksigen dalam tabung tersebut.
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Tabung Reaksi A
Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan
jumlah yang banyak dan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat di hati mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat di uji dengan bara api
pada lidi, timbul nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga
diuraikan oleh enzim katalase pada hati menjadi oksigen. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan enzim bekerja secara optimal pada keadaan netral dan tidak dimatangkan
karena tidak ada kerusakan akibat pengaruh asam/basa dan suhu.
10
Tabung Reaksi B
Saat ekstrak hati ditetesi 5 tetes HCL zat berubah warna menjadi keruh gelap dan derajat
keasaman pH berubah menjadi 3, kemudian ekstrak ditambahkan H2O2. Tidak terbentuk
gelembung-gelembung gas. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
hati tidak mengubah H2O2 menjadi H2O secara sempurna. Kemudian saat diuji dengan bara
api pada lidi, tidak menimbulkan nyala bara api. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi bahwa
tidak terjadi penguraian H2O2 menjadi O2. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan
bahwa enzim katalase menjadi nonaktif dan terjadi penurunan aktivitas enzim karena
penambahkan zat kimia asam yang menyebabkan enzim tidak dapat bekerja dengan baik
dalam suasana terlalu asam.
Tabung Reaksi C
Saat ekstrak hati mentah di tetesi 5 tetes NaOH dan kemudian ditambahkan H 2O2 akan
membentuk gelembung-gelembung udara dengan jumlah yang cukup banyak dan ukuran
yang kecil. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah
sedikit H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api lidi, timbul nyala bara api
yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penguraian H2O2 menjadi O2 namun tidak
sebaik kerja enzim pada tabung reaksi pertama. Dari pengamatan tersebut dapat
disimpulkan bahwa enzim katalase masih bisa bekerja pada suasana basa meskipun tidak
optimal.
Tabung Reaksi D
Saat ekstrak hati matang ditambahkan H2O2 tidak terbentuk gelembung udara maupun
nyala bara api. Hal ini membuktikan bahwa reaksi tidak terjadi karena rantai-rantai protein
pada enzim katalase sudah rusak atau mengalami denaturasi karena proses pematangan
yang disebabkan oleh suhu tinggi dimana enzim akan rusak di atas suhu 50 derajat celcius
sementara proses perebusan air berada pada 100 derajat celcius. Oleh sebab enzim katalase
pada hati telah rusak proses reaksi pernguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 tidak
berlangsung.
11
Tabung Reaksi E
Saat ekstrak jantung mentah ditambahkan H2O2 terbentuk sedikit sekali gelembung-
gelembung udara dan berukuran kecil dalam waktu yang cukup lama. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase yang berada di jantung mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian
saat di uji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada jantung menjadi
oksigen. Meskipun dalam jantung terdapat enzim katalase jumlahnya masih terbilang jauh
lebih sedikit dibandingkan jumlah enzim katalase dalam hati ayam karena gelembung
udara yang dihasilkan pada hati ayam lebih banyak dibandingkan pada jantung.
Dari hasil kelima tabung reaksi tersebut hal ini menjelaskan bahwa suasana asam, basa,
dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali.
Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.
Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar seperti yang
ditunjukkan pada tabung reaksi A.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim
katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O menjadi H2O dan O2. Dimana
kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
Derajat keasaman pH
Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dibuktikan
dengan banyaknya gelembung udara dan nyala bara api. Dimana semakin banyak
gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti ketiga enzim katalase
akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim
yaitu sebagai kalaisator/ pemercepat reaksi.
Suhu
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur.
Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur
optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika
suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal
kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun
rusak di atas suhu 50oC.
Bila suasana enzim sangat asam basa dan panas menyebabkan kerja enzim menjadi tidak
optimal bahkan enzim menjadi rusak (denaturasi). Enzim katalase akan bekerja optimal
pada keadaan netral dan tidak dipanaskan sampai batas suhu maksimumnya.
Jumlah enzim katalase yang terdapat pada hati lebih bayak dikarenakan fungsi organ hati
sebagai tempat penyaringan darah.
5.2 Saran
Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul
.
13
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/NisaIchaEl/biologi-12-laporan-praktikum-enzim-katalase
Aryuliana, Diah. 2007. Biologi 3. Jakarta : Esis.
14
Daftar Pertanyaan
1. Mengapa dalam percobaan ini kita menggunakan hati ayam, NaOH dan HCL?
Hati digunakan dalam melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor
terhadap kerja enzim katalase, karena enzim katalase terdapat pada organ hati. Enzim ini
berperan dalam pengubahan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2). H2O2 dalam tubuh harus diuraikan karena dapat merusak tubuh.
NaOH digunakan untuk menurunkan kadar pH agar menjadi suasana basa, sedangkan
HCL digunakan untuk menaikkan kadar pH agar menjadi suasana asam. Sehingga bisa
diketahui apakah pH mempengaruhi kerja enzim katalase.
2. Gas apakah yang terbentuk? Bagaimana cara membuktikannya? Tuliskan reaksi
kimianya!
Gas yang terbentuk adalah Oksigen hal ini dibuktikan dengan uji nyala bara api
menggungan lidi. Karena api hanya dapat menyala apabila ada oksigen. Dan reaksi
kimianya sebagai berikut 2H2O2 -> 2H2O + O2
3. Tabung reaksi mana yang gelembung udaranya paling banyak? Terangkan nyala
apinya? Jelaskan pendapatmu!
Tabung pertama yaitu tabung reaksi yang berisi ekstrak hati ayam mentah menghasilkan
gelembung udara yang banyak sekali dan berukuran besar dalam waktu cepat daripada
tabung reaksi lainnya yang mana menandakan bahwa enzim katalase pada hati lebih
banyak dibandingkan di jantung dilihat dari laju reaksi yang berbanding lurus dengan
konsenterasi enzim, selain itu juga nyala apinya terang sekali. Pada tabung A ini kerja
enzim katalase sangat optimal menguraikan H2O2 menjadi oksigen dan air serta enzim
karena belum rusak oleh kondisi asam, basa, serta pemanasan.
4. Tabung reaksi mana yang gelembung udaranya paling sedikit? Adakah nyala
apinya? Jelaskan pendapamu!
15
Tabung ekstrak hati matang tidak menghasilkan gelembung udara maupun nyala bara api
sama sekali. Hal ini dikarenakan rantai-rantai protein pada enzim katalase yang terdapat
dalam hati telah rusak karena proses pematangan yang melibatkan suhu tinggi. Sehingga
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Hal ini juga membuktikan bahwa
enzim katalase tidak bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena enzim telah
mengalami denaturasi akibat dipanaskan melebihi 50 derajat yang mana air akan
mendidih pada suhu 100 derajat.
5. Apakah variabel bebas dan respon dalam percobaan tersebut?
Variabel Respon adalah jumlah gelembung udara dan nyala bara api
Variabel Bebas adalah perlakuan yang dilakukan pada ekstrak hati yaitu dengan
pemberian HCL, NaOH, dan dimatangkan dengan cara direbus dan jantung.
6. Buat kesimpulan!
a. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu dan pH
b. Enzim katalase tidak dapat bekerja pada suhu tinggi ( suhu panas ) yang akan
mengakibatkan enzim mengalami denaturasi.
c. Enzim katalase yang terdapat pada organ hati dapat bekerja secara optimum pada
suhu dan pH yang netral.
d. Jumlah enzim katalase pada hati lebih banyak dibandingkan di jantung dilihat dari
laju rekasinya.
e. Di dalam hati terdapat enzim katalase yang berperan untuk menguraikan hydrogen
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
16