Laporan Biopat Virus

21
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Virus, merupakan suatu organisme yang bersifat parasit obligat yang hanya terdiri dari protein dan asam nukleat baik berupa DNA atau RNA, namun tidak dapat melakukan metabolisme layaknya organisme pada umumnya. Sifat parasit obligat ini membuat virus hanya dapat memperbanyak diri apabila ia berada dalam sel inang. Berbeda dengan patogen-patogen penyebab penyakit atau hama lain seperti cendawan atau bakteri, virus tidak dapat menginveksi inang secara langsung, sebab ia tidak memiliki kemampuan untuk menembus jaringan inang. Virus hanya dapat menginveksi inang apabila ia kontak langsung dengan membran plasma sel, sehingga virus memerlukan benda atau organisme lain yang dapat menginjeksikannya kedalam sel inang atau biasa disebut vektor. Virus membawa informasi genetik yang terdapat dalam DNA atau RNAnya yang berfungsi untuk merusak sistem kerja sel inang. Virus juga memiliki sifat khusus dalam menginveksi inangnya sebab virus hanya dapat menginveksi apabila informasi genetik dalam RNA atau DNA virus dapat dibaca oleh sel inangnya. 1

Transcript of Laporan Biopat Virus

Page 1: Laporan Biopat Virus

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Virus, merupakan suatu organisme yang bersifat parasit obligat yang

hanya terdiri dari protein dan asam nukleat baik berupa DNA atau RNA, namun

tidak dapat melakukan metabolisme layaknya organisme pada umumnya. Sifat

parasit obligat ini membuat virus hanya dapat memperbanyak diri apabila ia

berada dalam sel inang. Berbeda dengan patogen-patogen penyebab penyakit atau

hama lain seperti cendawan atau bakteri, virus tidak dapat menginveksi inang

secara langsung, sebab ia tidak memiliki kemampuan untuk menembus jaringan

inang. Virus hanya dapat menginveksi inang apabila ia kontak langsung dengan

membran plasma sel, sehingga virus memerlukan benda atau organisme lain yang

dapat menginjeksikannya kedalam sel inang atau biasa disebut vektor.

Virus membawa informasi genetik yang terdapat dalam DNA atau

RNAnya yang berfungsi untuk merusak sistem kerja sel inang. Virus juga

memiliki sifat khusus dalam menginveksi inangnya sebab virus hanya dapat

menginveksi apabila informasi genetik dalam RNA atau DNA virus dapat dibaca

oleh sel inangnya.

Ada hubungan yang sangat mendalam antara virus dan tumbuhan

inangnya. Virus tumbuhan, seperti halnya virus lainnya, hanya dapat

memperbanyak diri atau diperbanyak didalam sel inangnya. Proses perbanyakan

ini sering mengacaukan fisiologi inang dan dapat mengakibatkan penyakit. Jadi

virus lalu menjadi patogen. Dalam lingkungan alami virus dan inangnya sering

mencapai keseimbangan dengan kerusakan minimun terhadap inangn, tekanan

seleksi alami memungkinkan keduanya untuk bertahan. Pada penyakit,

perbanyakan virus menyebabkan terjadi penyimpangan yang tampak atau gejala.

Gejala individual atau sindrom (kelompok gejala) mungkin menentukan virus

penyebabnya (L. Bos 1983)

1

Page 2: Laporan Biopat Virus

Tujuan

Virus merupakan salah satu penyebab penyakit yang menyerang hampir

sebagian besar tumbuhan, baik tumbuhan liar, budidaya atau bahkan gulma.

Serangan virus terhadap tumbuhan akan menunjukkan gejala kerusakan pada

jaringan tumbuhan tersebut. Bentuk gejala ni dapat teramati secara kasat mata

tanpa harus menggunakan alat bantu seperti mikroskop dan alat optik lainnya.

Untuk itu disini akan diamati bentuk gejala serangan virus terhadap tanaman.

Dengan pengamatan ini, mahasiswa mampu mengidentifikasi gejala penyakit

yang disebabkan oleh virus.

Karena virus merupakan salah satu penyebab penyakit pada tumbuhan dan

termasuk tanaman yang dibudidayakan, maka sebagai mahasiswa proteksi

tanaman kami wajib mengetahui bentuk gejala dan nama virus penyebab gejala

tersebut. Untuk itulah diadakan pengamatan bentuk gejala penyakit-penyakit

tersebut untuk kebutuhan pengetahuan mahasiswa Proteksi Tanaman di masa

yang akan datang.

2

Page 3: Laporan Biopat Virus

BAHAN DAN METODE

Bahan

Pada praktikum ini, untuk mengamati gejala-gejala penyakit yang

disebabkan oleh virus, digunakan bahan-bahan berupa tanaman-tanaman yang

terserang virus. Bahan-bahan tersebut adalah tanaman tembakau, caisin, padi,

kacang tanah, biji kedelai, babandotan, kacang panjang, pisang, dan tomat.

Metode

Tanaman yang disiapkan tadi diamati gejala yang ditimbulkan oleh virus.

Hal yang diamati diantaranya adalah perubahan warna daun, terjadi penguningan

atau perubahan warna seperti warna hijau muda atau putih, perubahan warna

terjadi di bagian daun yang mana. Betuk daun, apakah terjadi perubahan bentuk

atau tidak. Ukuran daun, apakah menjdi lebih kecil atau tetap seperti keadaan

normal. Bentuk penataan daun, apakah ke samping atau ke atas. Apabila daun

menggulung diamati apakah menggulung ke atas atau ke bawah. Pemukaan daun,

apakah normal atau bergelombang. Apakah terjadi kematian jaringan atau tidak,

apabila terjadi, bagian mana yang mengalami kematian. Kemudian jumlah daun,

apakah bertambah banyak secara tidak normal atau tidak. Serta diamati apakah

terjadi perubahan pada ukuran tanaman, apakah pengerdilan atau tidak.

3

Page 4: Laporan Biopat Virus

DATA DAN PEMBAHASAN

Data

Tabel Identifikasi

NO Tanaman InangNama

VirusGejala

Kode Gambar

Inang Virus

1

Tembakau

(Nicotiana

tabacum )

Tobacco

Mosaic

Virus

mosaic berwarna kuning

daun menguning dimulai

dari ujung daun

daun yang terserang layu

ke bawah

bentuk daun tidak

berubah

ukuran daun tetap

1 A

Cucumber

Mosaic

Virus

mosaic berwarna putih

mosaic yang terbentuk

luas, mulai dari tepi daun

kea rah tulang daun

1.a,

1.bB

2 Kacang Tanah

(Arachis

hypogaea )

Peanut

Mosaic

Virus

daun berwarna kuning

terang

mosaic berada diantara

tulang daun

ujung daun meruncing,

lamina menjadi sempit

arah pertumbuhan daun

tidak normal

ukuran daun mengecil

2, 2.a C

Peanut

Mottle

Virus

daun berwarna kuning-

hijau muda

warna kuning lebih

dominant, warna hijau

2.b D

4

Page 5: Laporan Biopat Virus

tersebar seperti bercak

tulang daun berwarna

kuning

3

Kacang Panjang

(Vigna

sinensis )

Gemini

Virus

daun berwarna hijau-

kuning tua

mosaic kuat, warna

kuning lebih dominan

bentuk dan ukuran daun

normal

3 E

Cowpea

Little leaf

Virus

daun berwarna hijau tua

hijau muda

arah pertumbuhan daun

ke atas

daun menggulung ke

bawah

ukuran daun mengecil

dan bergelombang

terjadi perbanyakan daun

abnormal

3.a

4 Pisang (Musa

paradisiacal)Banana

Streak

Virus

daun berwarna hijau

muda-kuning

mosaic berbentuk garis-

garis dengan arah sejajar

tulang daun

daun mengerdil

4.b F

Banana

Bunchy

top Virus

tidak terdapat mosaic di

permukaan daun

tepi daun mengalami

klorosis (dari kuning

menjadi coklat kering)

4, 4.a

5

Page 6: Laporan Biopat Virus

daun ke atas dan kerdil

ukuran daun menjadi

lebih panjang

5

Babandotan

(Ageratum

conyzoides)

Gemini

Virus

daun berwarna hjau tua-

kuning

permukaan daun

bergelombang

warna kuning dominan

dan tersebar seperti

bercak

tulang daun berwarna

kuning

5

6

Caisin

(Brassica

rapa  L.  var.

parachinensis)

Turnip

Mosaic

Virus

mosaic berwarna hijau

muda-hijau tua pada

daun

bentuk dan ukuran daun

tetap

6 G

7

Tomat

(Solanum

lycopersicum)

Tomato

Leafcurl

Virus

daun mengecil

pertumbuhan daun ke

atas

terjadi perbanyakan daun

abnormal

7

8Padi (Oryza

sativa)

RTSV dan

RTBV

daun menguning mulai

dari tepian daun

daun menggulung ke atas

ukuran daun menyempit,

memanjang

tanaman mengalami

pengerdilan

8 H

9 Biji Kedelai

(Glycine max)

Soybean

Mosaic

Virus /

biji berwarna cokelat

putih

warna cokelat dimulai

9 I

6

Page 7: Laporan Biopat Virus

Soybean

Stunt

Virus

dari kotiledon kemudian

meluas

Gambar hasil pengamatan dan literatur

Tembakau (Nicotiana tabacum )

Tanaman yang terserang Cucumber

mosaic virus ( Gambar 1 ). Tampak

warna hijau muda dan hijau tua.

Gambar 1

tanaman tembakau yang

terserang Tobacco mosaic

virus daun berwarna hijau dan

kuning terang ( gambar 1.a ).

Penataan daun layu ke bawah

( Gambar 1.b )

Gambar 1.a Gambar 1.b

Kacang Tanah (Arachis hypogaea )

7

Page 8: Laporan Biopat Virus

Tanaman Kacang Tanah

(Arachis hypogaea ) yang

terserang Peanut Mosaic

Virus, pertumbukan daun ke

atas ( Gambar 2 ). Warna

kuning sejajar tulang daun

dan ujung daun meruncing

( Gambar 2.a )

Gambar 2 Gambar 2.a

pada tanaman Kacang Tanah (Arachis

hypogaea ) yang terserang Peanut Mottle

Virus, tampak penguningan tidak teratur dan

bentuk daun tidak teratur.( Gambar 2.b )

Gambar 2.b

Kacang Panjang (Vigna sinensis )

tanaman Kacang Panjang

(Vigna sinensis ) yang

terserang Gemini Virus

( Gambar 3 ) dan yang

terserang Cowpea Little

leaf Virus ( Gambar 3.a )

Gambar 3.a

Gambar 3

Pisang (Musa paradisiacal)

8

Page 9: Laporan Biopat Virus

tanaman Pisang (Musa paradisiacal) yang terserang

Banana Bunchy top Virus. Arah pertumbuhan daun

( Gambar 4 ) dan klorosis ( Gambar 4.a )

Gambar 4

Gambar 4.a

tanaman Pisang

(Musa paradisiacal)

yang terserang Banana Streak Virus

penguningan sejajar dengan tulang daun ( Gambar

4.b )

Gambar 4.b

Babandotan (Ageratum conyzoides)

Babandotan (Ageratum conyzoides) yang terserang

Gemini Virus ( Gambar 5 )

Gambar 5

Caisin (Brassica rapa  L.  var. parachinensis)

Tanaman Caisin (Brassica rapa  L.  var. parachinensis)

yang terserang Turnip Mosaic Virus ( Gambar 6 )

Gambar 6

Tomat (Solanum lycopersicum)

9

Page 10: Laporan Biopat Virus

Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) yang terserang Tomato Leafcurl Virus,

daun tanaman tampak mengerdil dan banyak ( Gambar 7 )

Gambar 7

Padi (Oryza sativa)

Tanaman Padi (Oryza

sativa) tampak daunnya

menggulung ke atas dan

terjadi penguningan daun

( Gambar 8 ) dan

pertumbuhan daun ke atas

( gambar 8.a )

Gambar 8 Gambar 8.a

Biji Kedelai (Glycine max)

Biji Kedelai (Glycine max) mengalami perubahan

warna yang tampak timbul warna cokelat ( Gambar

9 )

Gambar 9

Gambar-gambar mikroskopis virus

Tobacco Mosaic Virus(A) Cucumber Mosaic Virus(B) Peanut Mosaic Virus(C)

10

Page 11: Laporan Biopat Virus

Peanut Mottle Virus(D) Gemini Virus(E) Banana Streak Virus(F)

Turnip Mosaic Virus(G) RTSV dan RTBV(H) Soybean Stunt Virus(I)

11

Page 12: Laporan Biopat Virus

Pada berbagai tanaman, serangan virus akan mengganggu metabolisme

dari tumbuhan tersebut, sehingga timbul gejala. Gejala tersebut dapat berupa

perubahan-perubahan bentuk, ukuran, warna, dan jumlah daun, atau gejala pada

bagian tanaman lain. Gejala tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada

tanaman. Kerusakan dapat berakibat pada hasil panen atau bahkan kematian

tanaman. Seperti halnya gejala mosaic (penguningan) yang dapat berujung pada

kematian jaringan (klorosis) dan dapat menyebabkan kerusakan kualitas hasil

panen.

Pada umumnya, virus mosaic menimbulkan gejala penguningan pada

jaringan tanaman. Seperti pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum ), gejala

yang disebabkan oleh Tobacco mosaic virus gejala daun menunjukkan daun

berwarna kuning terang dan penguningan dimulai dari ujung daun. Selain itu pada

tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea ) yang terinveksi Peanut Mosaic Virus

menunjukkan gejala penguningan, selain itu juga terjadi perubahan bentuk daun

yaitu ujung daun menjadi meruncing. Akan tetapi berbeda dengan gejala pada

caisin (Brassica rapa  L.  var. parachinensis) yang disebabkan oleh Turnip

Mosaic Virus, gejala berupa perubahan warna daun dari hijau tua menjadi hijau

muda pucat sehingga tampak belang hijau tua-hijau muda pada daun. Begitu juga

12

Page 13: Laporan Biopat Virus

gejala yang terjadi pada biji kedelai (Glycine max), biji menjadi berbelang coklat

dimulai dari bagian kotiledon biji yang kemudian meluas ke seluruh bagian biji.

Gejala yang berbeda terjadi pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum )

yang terserang Cucumber Mosaic Virus, daun menjadi berwarna hijau muda pucat

hingga putih. Daum menjadi berbelang hijau-putih, dan perubahan warna tersebut

luas sehingga tidak tampak seperti bercak, melainkan benar-benar seperti daun

memiliki dua warna. Pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea ) yang

terserang Peanut Mottle Virus, daun tampak bercak hijau muda tang tidak merata

di seluruh bagian daun. Berbeda dengan gejala yang disebabkan oleh Peanut

Mosaic Virus yang terjadi perubahan bentuk dan penataan daun, pada tanaman ini

ukuran dan penataan daun tidak mengalami perubahan.

Gejala yang tampak pada tanaman yang terserang Gemini Virus, yaitu

tanaman kacang panjang (Vigna sinensis ) dan babandotan (Ageratum conyzoides)

yang menunjukkan gejala penguningan yang sangat cerah dan terjadi perubahan

permukan daun pada babandotan (Ageratum conyzoides). Akan tetapi tidak terjadi

pengerdilan ataupun perubahan jumlah daun. Berbeda dengan tanaman kacang

panjang (Vigna sinensis ) yang terserang Cowpea Little leaf Virus yang terjadi

bukan penguningan, akan tetapi warna daun menjadi hijau muda-hijau tua, ukuran

daun menjadi lebih kecil dan menggulung ke bawah, dan terjadi perbanyakan

jumlah daun secara abnormal.

Pada tanaman pisang (Musa paradisiacal) yang terserang Banana Streak

Virus, daun menjadi lebih kecil, terjadi penguningan sejajar tulang daun,

semantara itu pada tanaman pisang (Musa paradisiacal) yang terserang Banana

Bunchy top Virus tidak terjadi penguningan pada permukaan daun, melainkan

terjadi klorosis pada bagian pinggir daun, pertumbuhan daun ke atas dan tanaman

kerdil.

Sementara itu pada tomat (Solanum lycopersicum) yang terserang Tomato

Leafcurl Virus, ukuran daun menjadi lebih kecil dan terjadi perbanyakan daun

abnormal, pertumbuhan daunpun ke atas. Keadaan ini seakan-akan tanaman tidak

memiliki daun, melainkan hanya tulang daun saja.

13

Page 14: Laporan Biopat Virus

Kemudian pada tanaman padi (Oryza sativa) yang terserang RTSV dan

RTBV terjadi penguningan dimulai dari tepian daun, daun menggulung ke atas dan

tanaman menjadi kerdil. Keadaan ini dapat dipastikan akan merusak tanaman dan

menyebabkan kegagalan panen. Padahal padi (Oryza sativa) merupakan salah satu

tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Pada umumnya tanaman yang terserang virus dan terjadi perubahan pada

daun akan mengalami kerusakan. Kerusakan ini terjadi karena proses fotosintesis

menjadi tidak maksimal yang disebabkan oleh rusaknya sel-sel kloroplas.

Akibatnya, proses metabolisme tanman terganggu dan akan menyebabkan

kegagalan panen. Virus juga terkadang menyebabkan klorosis pada daun,

sehingga dapat berujung pada kematian tanaman. Virus selain dapat merusak

tanaman juga dapat merusak buah atau biji seperti pada biji kedelai (Glycine

max), sehingga biji tidak layak untuk dijadikan bibit, sebab tanaman dari bibit

yang terserang virus akan mengalami kerusakan yang sama dengan tanaman

induknya.

KESIMPULAN

Tanaman yang terserang virus akan menunjukkan gejala yang dapat

berupa mosaic, perubahan warna dan betuk daun, bentuk penataan daun hingga

kekerdilan dan klorosis serta bentuk kerusakan jaringan lainnya. Kerusakan-

kerusakan tersebut akan mengganggu metabolisme tanaman dan merugikan

petani. Gejala perubahan warna dan bentuk daun dapat mengganggu proses

fotosintesis tanaman sehingga akan mempengaruhi hasil panen. Virus juga dapat

menyerang biji seperti pada kedelai (Glycine max). Biji yang terserang virus tidak

layak untuk dijadikan bibit.

14

Page 15: Laporan Biopat Virus

DAFTAR PUSTAKA

L Bos. 1983. Pengantar Virologi Tumbuhan. Triharso, Penerjemah. Terjemahan

dari : Intoduction to Plant Virology. Yogyakarta : Gadjah Mada University

Press.

[Anonim]. 2002.Tobacco Mosaic Virus. http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/

( 09 Desember 2008 )

[Anonin]. 2004. Soybean Mosaic Virus. http://www.apsnet.org/ ( 09 Desember

2008 )

[B.E. Lockhart]. 1995. Badnavirus Infection in Musa: Epidemiology, Diagnosis

and Control. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ ( 09 Desember 2008 )

15

Page 16: Laporan Biopat Virus

[Dallwitz, Paine and Zurcher]. 1993. Plant Viruses Online.

http://image.fs.uidaho.edu/ ( 10 Desember 2008 )

[Division of Plant Industry Archive]. 2002. Potyvirus PeMo.

http://www.forestryimages.org/ ( 08 Desember 2008 )

[H. Hibino]. 2001. RTBT Cortesía. http://www.apsnet.org/ ( 09 Desember 2008 )

[R.G. Milne]. 1995-2002. Istituto di Fitovirologia Applicata.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ ( 09 Desember 2008 )

16