Laporan Bioteknologi Pembuatan Media Kultur Jaringan - Uncategorized - - Fita Agro 2011 Yes.
-
Upload
ryan-nightwalker -
Category
Documents
-
view
260 -
download
0
description
Transcript of Laporan Bioteknologi Pembuatan Media Kultur Jaringan - Uncategorized - - Fita Agro 2011 Yes.
-
Blog mahasiswa Universitas Brawijaya
HomeSample Page
Home Uncategorized LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATANMEDIA KULTUR JARINGAN
6 November 2012Goto comments Leave a comment
BAB I
PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang
Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan danperkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media.Media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembanganeksplan serta bibit yang dihasilkannya. Oleh karena itu, macam-macam media kultur jaringan telah ditemukansehingga jumlahnya cukup banyak. Nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengannama penemunya. Media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama,hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Pembuatan media pada prinsipnyadilakukan dengan melarutan semua komponen media dalam air sesuai dengan konsentrasi pada permulasiyang diinginkan, penimbangan komponen media satu persatu untuk setiap pembuatan media kultur tidakpraktis dan hanya dapat dilakukan jika jumlah zatnya cukup besar, masalah tersebut dapat diatasi dengan
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
1 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
pembuatan larutan stok.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui jenis-jenis media kultur1.Untuk mengetahui sifat dan komposisi pembuatan media2.Untuk mengetahui teknik aseptic pembuatan media3.Untuk mengetahui dan memahami rumus perhitungan larutan stok.4.
1.3 Manfaat
Dari praktikum yang dilakukan diharapkan mahasiswa dapat mengetahui sifat media kultur jaringan danpemanfaatnya serta mampu membuat media kultur jaringan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis-jenis Media
a) Media Knop
Dapat juga digunakan untuk menumbuhkan kalus wortel. Kultur kalus, biasanya ditumbuhkan pada mediadengan kosentrasi garam-garam yang rendah seperti dalam kultur akar dengan penambahan suplemen sepertiglucosa, gelatine, thiamine, cysteine-HCl dan IAA.
b) Media White
Dikembangkan oleh Hildebrant untuk keperluan kultur jaringan tumor bunga matahari, ditemukan bahwaunsur makro yang dibutuhkan kultur tersebut, lebih tinggi dari pada yang dibutuhkan oleh kultur tembakau.Unsur F, Ca, Hg dan S pada media untuk tumor bunga matahari ini, sama dengan media untuk jaringan normalyang dikembangkan kemudian. Konsentrasi NO3- dan K+ yang digunakan Hildebrant ini lebih tinggi dari
media white, tetapi masih lebih rendah dari pada media-media lain yang umum digunakan sekarang.
c) Media Knudson dan media Vacin and Went
Media ini dikembangkan khusus untuk kultur anggrek. Tanaman yang ditanam di kebun dapat tumbuh denganbaik dengan pemupukan yang hanya mengandung N dari Nitrat. Knudson pada tahun 1922, menemukanpenambahan 7.6 mM NH4+ disamping 8.5 mM NO3-, sangat baik untuk perkencambahan dan pertumbuhanbiji anggrek. Penambahan NH4+ ternyata dibutuhkan untuk perkembangan protocorm. Media Nitsch &Nitsch, menggunakan NO3- dan K+ dengan kadar yang cukup tinggi untuk mengkulturkan jaringan tanamanartichoke Jerussalem. Penambahan ammonium khlorida sebanyak 0.1 mM, menghasilkan pertumbuhanjaringan yang menurun. Pertumbuhan sel dari jaringan suatu organ dibandingkan dengan jaringan tumortanaman Venca rosea (Catharanthus roseus), menunjukkan bahwa penambahan ammonium ke dalam mediaWhite yang sudah dimodifikasi, mempunyai pertumbuhan yang lebih baik. Konsentrasi NO3-, NH4-, K+ danH2PO4- yang diperoleh, hampir sama dengan yang dikembangkan oleh Miller.
d) Media Murashige & Skoog (media MS)
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
2 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
Merupakan perbaikan komposisi media Skoog, terutama kebutuhan garam anorganik yang mendukungpertumbuhan optimum pada kultur jaringan tembakau. Media MS mengandung 40 mM N dalam bentuk NO3dan 29 mM N dalam bentuk NH4+. Kandungan N ini, lima kali lebih tinggi dari N total yang terdapat padamedia Miller, 15 kali lebih tinggi dari media tembakau Hildebrant, dan 19 kali lebih tinggi dari media White.Kalium juga ditingkatkan sampai 20 mM, sedangkan P, 1.25 mM. Unsur makro lainnya konsentrasinyadinaikkan sedikit. Pertama kali unsur-unsur makro dalam media MS dibuat untuk kultur kalus tembakau,tetapi komposisi MS ini sudah umum digunakan untuk kultur jaringan jenis tanaman lain. Media MS palingbanyak digunakan untuk berbagai tujuan kultur pada tahun-tahun sesudah penemuan media MS, sehinggadikembangkan media-media lain berdasarkan media MS tersebut, antara lain media :
1. Lin & Staba, menggunakan media dengan setengah dari komposisi unsur makro MS, dan memodifikasi :9 mM ammonium nitrat yang seharusnya 10mM, sedangkan KH2 PO4 yang dikurangi menjadi 0.5 Mm, tidak0.625 mM. Larutan senyawa makro dari media Lin & Staba, kemudian digunakan oleh Halperin untukpenelitian embryogenesis kultur jaringan wortel dan juga digunakan oleh Bourgin & Nitsch (1967 dalamGunawan 1988) serta Nitsch & Nitsch (1969 dalam Gunawan 1988) dalam penelitian kultur anther.
2. Modifikasi media MS yang lain dibuat oleh Durzan et alI (1973 dalam Gunawan 1988) untuk kultursuspensi sel white spruce dengan cara mengurangi konsentrasi K+ dan NO3-, dan menambah konsentrasiCa2+ nya.
3. Chaturvedi et al (1978) mengubah media MS dengan menurunkan konsentrasi NO3-, K+, Ca2+, Mg2+dan SO4-2 untuk keperluan kultur pucuk Bougainvillea glabra.
Senyawa-senyawa di dalam media MS dapat terjadi pengendapan persenyawaan, ini terlihat jelas pada mediacair. Kebanyakan dari persenyawaan yang mengendap adalah fosfat dan besi, kemudian dalam jumlah yanglebih sedikit adalah Ca, K, N, Zn dan Mn. Senyawa paling sedikit adalah senyawa yang mengandung unsur C,Mg, H, Si, Mo, S, Ca dan Co. Setelah tujuh hari dibiarkan, maka kira-kira 50% dari Fe dan 13% dari PO4+,mengendap (Dalton et al, 1983). Pengendapan unsur-unsur tersebut mungkin tidak penting, karenaunsur-unsur tersebut masih tersedia bagi jaringan tanaman dan pengaruh pengendapannya belum diketahui.
Untuk mengatasi pengendapan Fe, Dalton dan grupnya menganjurkan supaya konsentrasi Fe dikurangi sampai1/3 dengan EDTA yang tetap.
5. Media Gamborg B5 (media B5)
Pertama kali dikembangkan untuk kultur kalus kedelai dengan konsentrasi nitrat dan amonium lebih rendahdibandingkan media MS. Untuk selanjutnya media B5 dikembangkan untuk kultur kalus dan suspensi, sertasangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi seluruh bagian tanaman.. Pada masa ini media B5 jugadigunakan untuk kultur-kultur lain. Media ini dikembangkan dari komposisi PRL-4, media ini menggunakankonsentrasi NH4+ yang rendah, karena konsentrasi yang lebih tinggi dari 2 mM menghambat pertumbuhan selkedelai. Fosfat yang diberikan setelah 1 mM, Ca2+ antara 1-4 mM, sedangkan Mg2+ antara 0.5-3 mM(Gamborg et al, 1968).
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
3 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
6. Media Schenk & Hildebrant (media SH)
Merupakan media yang juga cukup terkenal, untuk kultur kalus tanaman monokotil dan dikotil. Konsentrasiion-ion dalam komposisi media SH sangat mirip dengan komposisi pada media Gamborg dengan perbedaankecil yaitu level Ca2+, Mg2+, dan PO4-3 yang lebih tinggi. Schenk & Hildebrant mempelajari pertumbuhanjaringan dari 37 jenis tanaman dalam media SH dan mendapatkan bahwa: 32 % dari spesies yang dicobakan,tumbuh dengan sangat baik, 19% baik, 30% sedang, 14% kurang baik, dan 5% buruk pertumbuhannya. Tetapikarena zat tumbuh yang diberikan pada tiap jenis tanaman tersebut berbeda. Media SH ini cukup luaspenggunaannya, terutama untuk tanaman legume.
7. Media WPM (Woody Plant Medium)
Yang dikembangkan oleh Lioyd & Mc Coen pada tahun 1981, merupakan media dengan konsentrasi ion yanglebih rendah dari media MS. Media diperuntukkan khusus tanaman berkayu, dan dikembangkan oleh ahli lain,tetapi sulfat yang digunakan lebih tinggi dari sulfat pada media WPM. Saat ini WPM banyak digunakan untukperbanyakan tanaman hias berperawakan perdu dan pohon-pohon.
8. Media N6
Media N6 mempunyai ciri perbandingan NH dan NO yang jauh perbandinganya. Amonium yang
diberikan dalam bentuk (NH)SO hanya sebanyak 363 mg/l, sedangkan KNO 2830 mg/l.
(Suryowinoto, M. 1991)
2.2 Komposisi dan Fungsi Dasar dalam Media MS
a. Air
Air merupakan komponen yang penting di dalam pengkulturan eksplan karena 95% dari medium mengandung
air. Air yang digunakan yaitu air destilasi, dimana air tersebut telah steril dari kontaminasi mikroorganismeatau substansi yang dapat merusak proses perkembangan eksplan.
b. Larutan garam anorganik
Tiap tanaman memerlukan setidaknya 6 elemen mikronutrien N, P, K, Mg, Ca, S, dan elemen yaitu Fe, Mn, B,
Mo, Cl. Pereduksi CU2- menjadi Cu- bermanfaat pada perkembangan dan perbaikan vitamin adalah bahanyang perlu ditambahkan sebab tumbuhan yang dikulturkan belum mampu membuat vitamin sendiri, biasanyayang ditambahakan yaitu vitamin B, asam nukleat, pridosin (vitamin B6).
c. Zat-zat organic
Senyawa organic yang dipakai yaitu karbohidrat yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O sebagai elemenpenyusun utama karbohidrat mempunyai fungsi utama yaitu sebagai sumber energy untuk keseimbangantekanan osmotic.
(Sanawaria, 2008)
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
4 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
2.3 Teknik Aseptik dalam Pembuatan Media
a. Sterilisasi peralatan
Sterilisasi peralatan (glassware dan logum) dan aquades dilakukan dengan sterilisasi kering (oven
1300c-1700c selama 2-4 jam).
Sterilisasi peralatan dengan autoclave dilakukan pada suhu 1210c takanan 15 PSI selama 1 jam.Sterilisasi peralatan logam (pinset, gunting, jarum) yang digunakan dengan merendam perakitan tsbdalam alcohol 95% diikuti dengan pembakaran dan pendinginan.
b. sterilisasi medium kultur
Metode autoclave
Medium dalam botol kultur ditutup dengan alumunium foil pada suhu 1210 C, tekanan PSI selama 15-40menit dari waktu medium mencapai suhu yang diperlukan.
Metode Filtrasi
Yaitu sterilisasi menggunakan membrane filter berukuran 0,45-0,22 mm di dalam kontiener steril.
(Sriyanti, 1994)
2.4 Rumus Perhitungan Larutan Stok
Volume stok untuk setiap pembuatan media q liter.
V1 X M
1 = V
2 x M
2
Ket: V1 = Volume stok yang dicari.
V2 = Volume larutan stok
M1 = Konsentrasi larutan stok
M2 = Konsentrasi yang diinginkan.
(Hemawan dan Naem, 2006)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat, Bahan dan Fungsi
Alat :
14 botol kultur : berfungsi sebagai tempat media kultur1.2 pak karet gelang : berfungsi untuk penutup atau tali penutup plastik dan alumunium2.
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
5 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
Plastik tahan tanas (untuk 8 botol, dengan ukuran pxl; 12 x 13 cm) : sebagai penutup botol kultur(perlakuan a)
3.
Gelas ukur : untuk mengukur cairan yang di butuhkan4.Mikro pipet : untuk mengambil larutan stok dengan ukuran terkecil mikro meter5.Beaker glass : untuk tempat pembuatan larutan stok6.pH universal (indikator pH) : untuk mengukur pH larutan7.sitter : megaduk larutan8.microwave : untuk memasak larutan hingga larutan mengental9.alumanium foil (unutk 6 botol, dengan ukuran pxl; 24 x 15, kertas di lipat/rangkap) : sebagai penutupbotol kultur (perlakuan b)
10.
autoclave : sterilisasi botol kultur sebelum di masukkan ke ruangan pengamatan11.Timbangan analitik : untuk menimbang berat bahan yang diperlukan
Oven : sterilisasi kering botol kultur1.12.
bahan :
Aquades : 50 ml (bahan tambahan pada1.
larutan stok)
Makro : 30 ml1.
Mikro A : 3 ml
Mikro B : 0,3 ml sebagai bahan
FeEDTA : 3 ml pembuatan larutan stok
Vitamin : 0,3 ml
CaCl2
: 3 ml
Sukrosa : untuk 300 ml. Larutan media1.
digunakan 9 gram gula. (untuk
membuat larutan menjadi
tercampur rata)
Agar-agar : unutk 300 ml. Larutan media1.
digunakan 2,1 gram agar-agar
(untuk mengentalkan larutan)
3.2 Cara Kerja Pembuatan Media Kultur (Diagram Alir)
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
6 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
Bilas gelas dengan menggunakan aquades
Isi gelas dengan aquades kurang lebih 50 ml
Masukkan sukrosa (gula) 9 gram dan agar-agar 2,1 gram
Agar-agar : 2,1 gram
Stirer (aduk) beberapa menit sampai larutan berwarna bening
Tutup dengan plastik wrap dan di lubangi
Mikrowave selama 7 menit
Masukkan ke dalam botol kultur @20 ml :
8 botol dengan tutup plastik
6 botol dengan tutup alumunium
Autoclave
Tambahkan aquades hingga volume mencapai 300 ml
Stirer (aduk) dan ukur pH (pH indikator)
Tambahkan unsur-unsur yang sudah di stok
Makro : 30 ml, Mikro A : 3 ml, Mikro B : 0,3 ml, Fe EDTA : 3 ml, Vitamin : 0,3 ml,CaCl
2 : 3 ml
3.3 Analisis perlakuan
Sebelum pembuatan media hal yang pertama kali dilakukan adalah mensterilkan semua peralatan yang akandigunakan dengan alcohol 95% serta diiuti dengan pembakaran kemudian didinginkan, hal ini bertujuan agaralat tidak terkontaminasi dengan jamur atau bakteri.
Isi breaker glas dengan larutan aquades kurang lebih 50 ml. Setelah itu, tambahkan unsur-unsur larutan yangsudah di stok, yaitu : makro (30 ml), mikro A (3 ml), mikro B (0,3 ml), Fe EDTA (3 ml), Vitamin (0,3 ml) danCaCl
2 (3 ml). Setelah semua larutan selesai ditambahkan, tambahkan lagi aquades hingga volume mencapai
300 ml. Stirer (aduk) larutan dan ukut pH larutan menggunakan indikator pH hingga mencapai pH sekitar 5
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
7 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
6. Masukkan sukrosa (9 gram) dan agar-agar (2,1 gram) yang bertujuan untuk melarutkan larutan danmengentalkan larutan. Stirer kembali sampai larutan berwarna putih bening. Setelah selesai, tutup breaker glasdengan plastik wrap dan masukkan ke dalam microwave selama 7 menit setelah selesai, masukkan larutan kedalam botol kultur dengan 8 botol di tutup plastik, dan 6 botol ditutup alumunium. Masukkan ke autoclaveuntuk sterilisasi akhir, dan amati selama 2 minggu, apakah terjadi kontaminasi atau tidak, catat hasil.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Tabel media kultur dengan penutup plastic1.
NO
HariPengamatanke-
Botolke-
JenisKontaminan
Keterangan
1. Kamis,
11 oct 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
- Tidak adayang
terkontaminasi
2. Kamis,
18 oct 2012
1
2
3
4
5
6
7
- Tidak adayang
terkontaminasi
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
8 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
83. Selasa,
23 oct 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
-
Tidak adayang
terkontaminasi
4. Rabu,
31 Oct 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
- Tidak adayang
terkontaminasi
5. Jumat,
02 Nop 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
-
Tidak adayang
terkontaminasi
b. Tabel media kultur dengan penutup alumunium poli1.
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
9 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
NO
HariPengamatanke-
Botolke-
JenisKontaminan
Keterangan
1. Kamis,
11 oct 2012
1
2
3
4
5
6
- Tidak adayang
terkontaminasi
2. Kamis,
18 oct 2012
1
2
3
4
5
6
- Tidak adayang
terkontaminasi
3. Selasa,
23 oct 2012
1
2
3
4
5
6
-
Tidak adayang
terkontaminasi
4. Rabu,
31 Oct 2012
1
2
3
4
- Tidak adayang
terkontaminasi
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
10 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
56
5. Jumat,
02 Nop 2012
1
2
3
4
5
6
-
Tidak adayang
terkontaminasi
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita kita mencoba membuat media kultur jaringan dengan bahan-bahan yang sudahdijelaskan di atas, setelah di autoklaf kita mengamati perkembangan media pada hari kamis tanggal 11 oktber,disana terlihat bahwa media yang ditutup dengan plastic dan alumunium poli keadaan semuanya masih baik,dengan tanda-tanda tidak ada perubahan warna (tetap putih) dan juga masih kelihatan stabil dengan kata laintidak terlihat danya jamur pathogen yang masuk.
Kemudian pada hari kamis tanggal 18 oktober kita mengamati lagi dan ternyata tidak jauh berbeda denganyang pengamatan pertama jadi semua media baik 8 sample yang ditutpi plastic dan 6 sample yang ditutupi
alumunium tidak ada tanda-tanda terkontaminasi, tetapi disini ada satu media yang tertutupi alumunium yangkelihatan warnanya agak kekuningan tetapi menurut saya masih dalam keadaan tidak terkontaminasi karenaketika begitu sample didekatkan warnanya masih putih sebenarnya cuma memang dari jauh kelihatan agarsedikit kekuningan, seandainya itu termasuk dalam tanda kontaminasi tidak mungkin sebab saya melihatsample praktikan lain ada yang kuning tetapi disitu ada jamur yang menggelembung (membentuk bundaran)yang berwarna hitam ke abu-abuan, sedangkan pada sample kami tidak sedemikian itu.
Begitupun pada pengamatan ke-3 pada hari selasa tanggal 23 oktober 2012 kami menyimpulkan tidak adayang terkontaminasi, begitu juga pada saat pengamatan ke-4 hari rabu, tanggal 31 oct 2012. Hingga padapengamatan yang terakhir pada hari jumat tanggal 02 nop 2012, ke 8 sample media kultur jaringan yangditutupi plastic tidak terlihat adanya kontainasi begitupun ke 6 sample yang ditutupi alumunium.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Andria bin Muhayat bahwa eksplan yang terkontaminasi akanmenunjukkan gejala seperti berwarna putih sampai biru (disebabkanjamur) atau busuk (disebabkan bakteri)
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
11 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan danperkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media.Media MS mengandung 40 mM N dalam bentuk NO3 dan 29 mM N dalam bentuk NH4+. Dan Media MSinilah yang paling banyak digunakan untuk berbagai tujuan kultur pada tahun-tahun sesudah penemuan mediaMS.
Pada praktikum kali ini kita mencoba membuat media tanam kultur jaringan dengan jenis media MS tersebut,dan akhirnya dapat ditarik kesimpulan ketika kita sudah melakukan beberapa kali pengamatan, media kulturjaringan yang ditutup dengan plastic biasa tepatnya ada 8 sampel dan 6 sampel yang ditutupi alumunium foil
semuanya tidak terkontaminasi, masih putih normal
DAFTAR PUSTAKA
Herawan, T dan M. Naiem. 2006. Pengaruh Jenis Media dan Konsentrasi Zat Pengatur TumbuhTerhadap Perakaran pada Kultur Jaringan Cendana (Santalum album Linn.). Jurnal Agrosains 19(2) :103-109.Sasnawaria, 2005. Mikrobiologi dasar. Papa sinar sinantris. Jakarta.Sriyanti, Daisy P. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius. Yogyakarta.Suryowinoto, M. 1991. Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Fakultas Biologi. Universitas GadjahMada. Yogyakart
Uncategorized
No Comments to LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTURJARINGAN
Leave a Reply
Name (required)
E-mail (required)
URI
Your Comment
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
12 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
CAPTCHA Code *
DORMANSI salam satu jiwa, para pemimpin bangsa.Subscribe RSS
Manusia terindah adalah manusia yang bermanfaat untuk saudaranya to Do be theBest
my day
November 2012
S M T W T F S
Jun Dec
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
Categories
Search for:
Recent Posts
tugas STELA minggu ke-5TUGAS STELA MINGGU KE-5TUGAS STELA KE-4TUGAS STELA 2 & 3TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN AGROEKOTEKNOLOGI 2011 TUGAS
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
13 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
KULIAH KE 1
Recent Comments
Fita Fitriya Wh on LAPORAN POLA TANAM2013 business ideas for women on LAPORAN POLA TANAMFita Fitriya Wh on LAPORAN PEMUPUKANFita Fitriya Wh on LAPORAN HIBRIDISASIFita Fitriya Wh on salam satu jiwa, para pemimpin bangsa.
catatan kecil mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Nama : Vita Vitriyatul WhTTL : Lamongan, 01 Agustus 1993hobby : app ajj dah_Motto : Maju terus pantang mundur
Sebuah catatan kecil yang saya dapat kurang lebih dalam satu tahun ini di Universitas Brawijaya, suatukebanggaan tersendiri ketika saya mampu masuk dan bersaing di sini,
Profesional dan Amanah adalah salah satu dari prinsip hidup saya, berharap bahwa suatu saat nanti mampumembawa perubahan bagi bangsa dan negara.
saya mencoba mengutip beberapa kata bijak dari sosok seorang MARIO TEGUH :Bukan kebahagiaan yang menjadikanmu seorang yang bersyukur, tetapi kemampuan untuk mensyukuri-lahyang menjadikanmu pribadi yang bahagia.Janganlah engkau hanya menunggu agar kebahagiaan datang menghampirimu. Bergeraklah, aktiflah,berGaullah, dan bekerjalah karena di dalam keterlibatan seperti itulah engkau akan menemui kebahagiaan.Jadilah pribadi yang aktif tertarik untuk menjadikan dirimu dan para sahabatmu gembira.Jika ketertarikanmu adalah mengupayakan kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran dalam keseharianmubersama orang lain maka tumbuhlah kebahagiaanmu.
Archives
Categories
Members
Newest | Active
Ike Prasetia N
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
14 of 15 12/1/2013 7:35 PM
-
active 27 seconds ago
Rahadiyan Yuniar Rahmandaactive 1 minute ago
Tika Desianawatiactive 1 minute ago
Firlana Rahmaniaactive 5 minutes ago
Muhammad Thoriqul Mactive 7 minutes ago
Meta
RegisterLog in
Entries RSSComments RSSWordPress.org
MySite.comFITA Agro 2011 yes..!!Blog mahasiswa Universitas Brawijaya
Powered byWordPress
TheAesthetetheme by
vatuma.com
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARIN... http://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/11/06/laporan-bioteknologi-pembuata...
15 of 15 12/1/2013 7:35 PM