Laporan Hipolipidemik Ika

download Laporan Hipolipidemik Ika

of 31

description

semoga bermanfaat

Transcript of Laporan Hipolipidemik Ika

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

LAPORAN HIPOLIPIDEMIK

LABORATORIUM FARMAKOLOGIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUMHIPOLIPIDEMIK

IKA INDRA WIJAYA15020110308W2AI (SATU)BAYU PUTRA, S.Farm., Apt

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR2012

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKolesterol sebenarnya merupakan lemak yang sangat penting jika tidak berlebihan, tetapi jika berlebihan akan sangat berbahaya. Kelebihan kolesterol dapat menyebabakan timbulnya beberapa penyakit yang berbahaya seperti penyakit jantung. Namun begitu, kolesterol harus tetap ada dalam tubuh jumlah yang cukup karena digunakan seibagai prekursor biosintetis hormon steroid seperti hormon kelamin, dan prekursor biosintetis asam empedu.Salah satu dampak dari perkembangaan ekonomi yang terjadi di masyarakat khususnya masyarakat perkotaan adalah terjadinya perubahan pola hidup dan pola konsumsi makanan. Makanan yang mereka konsumsi kebanyakan mengandung lemak (kolesterol) tinggi. Ini dapat menyebabakan terjadinya aterosklerosis dengan resiko kematian mendadak.Jika terjadi kelebihan kolesterol dalam tubuh maka harus diupayakan untuk diturunkan kadarnya. Caranya dengan mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol seperti simvastatin.

B. MAKSUD PRAKTIKUMMengetahui dan memahami efek farmakologi dari obat simvastatin 10 mg terhadap tikus (Rattus norvegic).

C. TUJUAN PRAKTIKUMMenentukan efek dari obat hipolipidemik yaitu simvastatin 10 mg terhadap hewan coba tikus (Rattus norvegic).

D. PRINSIP PRAKTIKUMDisiapkan tikus kemudian diukur kadar koleseterol awal. Lalu diinduksi dengan PTU 0,01 % + makanan kolesterol selama 4 hari, kemudian diukur kembali kadar kolesterolpada hari ke-5. Didiagnosa tikus hiperlipidemia. Setelah tikus terdiagnosa kemudian diberikan obat simvastatin 10 mg selama 4 hari. Dan diukur kembali kadar kolesterolnya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. TEORI UMUMHipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid plasma (dalam darah). Kandungan lemak : kolesterol, fosfolipid, asam lemak bebas dan trigliserida. Hiperlipidemik adalah suatu peningkatan kolesterol dalam darah. Kolesterol merupakan lipid yang tidak larut dalam plasma, fungsi kolesterol yaitu sintesis zat-zat penting seperti : Membran sel, hormon kelamin, asam empedu dan vitamin D. Trigliserida merupakan 3 asam lemak yang berfungsi untuk menyediakan energi. Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri, terdiri dari 3 bentuk :1. Arterosklerosis : penebalan aorta tetapi tidak menyerang ateriol2. Arteriosklerosis Manc Keburg : suatu keadaan dimana terjadi pengendapan-pengendapan garan kalsium dalam dinding arteri sedang.3. Arteriolosklerosis : keadaan dimana dinding arteri mengalami penebalan diikuti dengan pengerasan pada arteri.Lipoprotein merupakan lemak yang larut dalam plasma dan merupakan modifikasi dari lipid plasma. Lipoprotein dibedakan menjadi 5 golongan : 1. Kilomikron : terdiri dari lebih dari 80% trigliserida dan 5 % kolesterol ester. Fungsi kilomikron : membawa trigliserida dari membran ke jaringan lemak dan otot rangka, dan membawa kolesteran ke hati. 2. Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) : terdiri dari 60% trigliserida dan 10-15% kolesteran.Fungsi : membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer3. Lipoprotein densitas sedang (IDL) : terdiri dari 30% trigliserida dan 20% kolesteran.Fungsi : sebagai zat perantara sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi IDL4. Lipoprotein densitas rendah (LDL) : terdiri dari 10% trigliserida dan 50% kolesterolFungsi : membawa kolesteron ke jaringan perifer5. Lipoprotein tinggi (HDL) : terdiri dari 13% kolesterol dan 6 % trigliserida. Fungsi : Menyangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati.Penyusun lipoprotein adalah kolesterol (bebas atau ester), trigliserida, fosfolipid dan apolipoprotein.

JALUR METABOLISME LIPOPROTEIN 1. Jalur Eksogen Makanan KolesterolKolesterol As.Kolesterol Limfa.Trigliserida lemak bebas trigliserida Fuktur vesikel (darah)Kilomikron Trigliesrida kolesterolLipoprotein lipase esterifikasi

As. Lemak bebas kilomikron RemnanJaringan hatiAdiposaTrigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus. Kemudian kolesterol dihidrolisis tetap menjadi kolesterol dan trigliserida dihidrolisis menjadi asam lemak bebas.kemudian dihidrolisis kembalimenjadi trigliserida dan kolesterol. Uraian tersebut dikemas lagi diusus dalam bentuk partikel besar lipoprotein yang disebut kilomikron. Kemudian trigliserida dan kolesterol dalam bentuk kilomikron akanb diurai oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas, dalam jaringan adiposa dan kolesterol diesterifikasi menjadi kilomikron remnan yang dimetabolisme dihati. 2. Jalur Endogen Hati Trigliserida VLDL IDL LDL (Mengalami 3 kejadian) Kolesterol Melekat Oksidasi pada reseptor Jalur steroidogenik SR-A Testis Ovarium Hormon Adrenal Makrofag Sel Busa

Daur ulang (jaringan perifer parenkim)

HDL nascent (HDL kolesterol)

Mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol di makrofag

HDL dewasaDiesterifikasi oleh ICATKolesterol esterTrigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi, trigliserida di VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami hidrolisis dan berubah menjadi LDL. Sebagian dari VLDL, IDL dan LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. Sebagian dari kolesterol melalui jalur steroidogenik yaitu testis, ovarium dan hormon adrenal. Selanjutnya LDL akan dioksidasi reseptor scafinger (SR-A) menuju makrofag dan menjadi sel busa. Kejadian ke 3 yaitu daur ulang. LDL di daur ulang di jaringan perifer parenkim menjadi HDL nascent (miskin kolesterol). Selanjutnya HDL akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol di makrofag dengan bantuan CETP. Selanjutnya berubah menjadi HDL dewasa dan diesterifikasi oleh ICAT menjadi kolesterol ester, ada yang kembali ke hati.TIPE-TIPE HIPOLIPIDEMIK1. Tipe I (Hiperkilomikronemia Familial)a. Hiperkilomikronemia masih pada waktu puasa walaupun jumlah lemak dalam diet normal, menyebabkan peningkatan trialgliserol serum yang sangat tinggi.b. Defisiensi lipase lipoprotein atau difisiensi apolipoprotein CII normal (jarang).c. Tipe I tidak ada hubungan dengan peningkatan penyakit jantung koroner.2. Tipe IIA (Hiperkolesteroimea Familial)a. Peningkatan LDL dengan kadar VLDL normal karena penghambatan dalam degradasi LDL, sehingga terdapat peningkatan kolesterol serum triasilgliserol normalb. Disebabkan karena berkurangnya reposeptor3. Tipe IIB ( Hiperlipidemia kombinasi (campuran) Familial) a. Sama dengan IA kecuali VLDL juga meningkat, menyebabkan triagliserol serum dan kolesterol meningkat.b. Disebabkan produksi VLDL oleh hati berlebihanc. Relatif sering ditemukan. 4. Tipe III (Disbetalipoprotein Familial) a. Konsentrasi IDL serum meningkat menyebabkan peningkatan kadar gliserol dan kolesterolb. Penyebabnya adalah overproduksi atau IDL, kurang digunakan karena mutasi apolipoprotein.5. Tipe IV ( Hipertrioliseridemia Familial)a. Kadar VLDL meningkat, sedangkan kadar LDL normal atau berkurang mengakibatkan kolesterol normal atau meningkat dan peningkatan kadar triagliserida yang beredar.b. Penyebabnya adalah overproduksi/ berkurangnya pengeluaran VLDL triasilgliserida dalam serum.6. Tipe V ( Hipertrigliseridemia campuran familial)a. Kadar VLDL dan kilomikron serum meningkat, LDL normal atau berkurang. Ini menyebabkan kadar kolesterol meningkat dan triasilgliserol sangat meningkat. b. Penyebabnya adalah peningkatan produksi atau penurunan bersihan VLDL dan kilomikron. Biasanya suatu kelainan genetik. PENGGOLONGAN OBAT HIPOLIPIDEMIK 1. Asam nikotinat (Vitamin B3) Menghambat enzim sensitif lipase. Fungsi enzim ini untuk memecah trigliserida dijaringan adiposa. Maka dari itu enzim ini dihambat. Dengan demikian mengurangi asam lemak bebas.2. Asam fibratMeningkatkan lipoprotein untuk memecah trigliserida. Ada yang disimpan dijaringan adiposa dan hati dan ada pula yang dibuang dalam bentuk feses. 3. Resin pengikat asam empeduMengikat asam empedu agar trigliserida dan kolesterol tidak diserap diusus. Sebab asam empedu membantu dalam penyerapan trigliserida dan kolesteran dan dibuang melalui feses. 4. ProbukolMenghambat oksidasi oleh makrofag dari IDL oleh SR-A. Dimana apabila tidak dihambat akan menjadi sel busa. 5. Penghambat HMG CoA reduktasePenghambat HBG-CoA reduktase agar tidak terjadi peningkata kolesterol. Dimana fungsi dari HBG-CoA ialah mensintesis kolesterol. Enzim ini perlu dihambat sebab di hati telah terkandung kolesterol.

B. URAIAN BAHAN1. Propiltiourasil (DITJEN POM, 1979)Nama Resmi: PROPYLTHIOURACILUMNama Lain: PropiltiourasilRM/ BM: C7H10N2OS/170,23Pemerian :Hablur atau serbuk hablur, putih atau putih gading muda, tidak berbau rasa pahit.Kelarutan :Sangat suksr larut dalam air, agal suksr larut dalam etanol, larut dalam larutan alkali hidroksida.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baikKegunaan: Penginduksi kenaikan kadar kolesterol.2. Simvastatin (DITJEN POM, 1979)Nama Resmi: SIMVASTATINUMNama Lain: SimvastatinRM/ BM:C21H14O5/Pemerian:Serbuk hablur putih dan rapuh.Kelarutan: Larut dalam air dan etanol 95% P Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapatKegunaan: obat hipolipidemik

3. Lemak kambing (DITJEN POM, 1979)Nama Resmi: LEMAK KAMBINGPemerian :Zat serupa lemak, liat, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan khas.Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam CHCL3 dan eter.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung daricahaya, di tempat sejuk.Kegunaan: Bahan makanan diet kolesterol4. Minyak kelapa (DITJEN POM, 1979)Nama Resmi: OLEUM COCOSNama Lain: Minyak kelapaPemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas, tidak tengik.Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol, sangat mudah larut dalam kloroform dan eterPenyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,di tempat sejuk.Kegunaan: Bahan makanan diet kolesterol.

C. URAIAN OBAT 1. Simvastatin (Pramudianto.A,2011; Mycek,2001)Zat aktif: SimvastatinGolongan obat: Inhibitor HMG-CoA reduktaseIndikasi: Menurunkan kadar kolesterol LDL dan total pada hiperkolesterolemia primer, saat respon diet dan tindakan non-farmakologikal lain tidak adekuat. Menurunkan kadar kolesterol pada hiperkolesterolemia yang disertai dengan hipertrigliseridemia, dimana yang disertai dengan hiperkolesterolemia sebagai mayor abnormalitas.Kontaindikasi:Penyakit liver aktif atau peningkatan persisten serum transaminase yang tidak dapat dijelaskan, hamil dan laktasi.Efek samping:Gangguan GI,nyeri abdomen, flatilensi, konstipasi, sakit kepala, asthenia, ruam kulit, mual, diare, dyspepsia, rhabdomiolisis.Dosis: Awal 10 mg/hari.Pasien dengan hiperkolesterolemia ringan-sedang awal 5 mg/hari.Maksimal: 40 mg/hari. Diberikan sebagai dosis malam tunggal.Interaksi obat : Terapi bersama dengan imunosupresan, gemfibrozil, niasin, dan eritromisin meningkatkan risiko rhabdomiolisis dan miopati. Meningkatkan efek antikoagulan warfarin.Farmakokinetik: Simvastatin diabsorbsi 30 50%. Simvastatin harus dihidrolisis menjadi asam. Karena ekstraksi first-pass, kerja utama obat-obat ini dalam hati. Semua mengalami biotransformasi, beberapa produk masih tetap aktif. Ekskresi terjadi terutama melalui empedu dan feses tetapi pengeluaran melalui urin juga terjadi. Waktu paruh berkisar antara 1,5-2 jam.Farmakodinamik : Dihidrolisis menjadi obat aktif. Karena afinitas kuat terhadap enzim, semua efektif berpacu menghambat HMG-CoA reduktase, tahapan terbatas dalam sintesa kolesterol de novo, obat ini akan menghabiskan simpanan kolesterol intraseluler.Penghapusan kolesterol intraseluler menyebabkan sel meningkat jumlah reseptor LDL permukaan sel yang spesifik yang dapat mengikat dan menginternalisasikan LDL yang beredar.

D. URAIAN HEWAN COBATikus (Rattus norvegicus)a. Klasifikasi (Natawidjaya, 1983)Kingdom : AnimaliaPhylum : ChordataClass : Mamalia Ordo : RodentiaFamily : MuridaeGenus:RattusSpesies:Rattus norvegicusb. Karakteristik (Smith &Mangkoewidjojo, 1998)Lama hidup: 2-3 tahun, dapatsampai 4 tahunLama produksi ekonomis: 1 tahun Lama bunting : 20-22 hari Umur disapih: 21 hari Umur dewasa: 40-60 hariUmur dikawinkan : 10 minggu (jantan dan betina) Siklus estrus: 4-5 hariLama estrus : 9-20 jam Perkawinan : Pada waktu estrus Berat lahir : 5-6 gramJumlah anak : Rata-rata 9, dan dapat 20

E. PROSEDUR KERJA (Anonim, 2012)1. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterol awal, kemudian diberi minum suspensi propiltiourasil 0,01% selama 10 hari, diberi makan makanan laboratorium biasa. Setelah 10 hari, dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterolnya.2. Hewan dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterol awal, kemudian diberi minum suspensi propiltiourasil 0,01% dan suspensi simvastatin selama 10 hari, diberi makan makanan laboratorium biasa. Setelah 10 hari, dipuasakan 18 jam, kemudian ditetapkan kadar kolesterolnya.

BAB IIIMETODE KERJAA. ALAT Adapun alat yang digunakan dalam praktikum adalah 1. Batang pengaduk 2. Erlemenyer 50 ml 3. Gelas kimia4. Gelas ukur 10 ml5. Labu ukur6. Lumpang atau alun-alun7. Sendok tanduk8. Spoit 1 ml9. Spoit 3 ml10. Spoit 10 ml11. Spoit insulin 1ml12. Stopwatch13. Tabung sentrifuge14. Timbangan15. Vial 10ml

B. BAHAN Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah1. Aquadest2. Lemak kambing3. Minyak kelapa 4. Propiltiourasil 5. Simvastatin 6. Tissue.C. CARA KERJA 1. Pembuatan bahanPembuatan Na CMC 1. Ditimbang 2 g Na-CMC 2. Air suling sebanyak 200 ml dipanaskan hingga suhu kurang lebih 70C.3. Dimasukkan Na-CMC sedikit demi sedikit kedalam air suling yang telah dipanaskan sambil diaduk menggunakan mixer berkecepatan tinggi.4. Larutan Na-CMC dimasukkan dalam wadah dan disimpan dalam lemari es2. Pembuatan bahan obatA. Simvastatin1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan2. Ditimbang simvastatin sebanyak 21,46 mg3. Dimasukkan dalam gelas piala kemudian disuspensikan dengan Na CMC 1 % sebanyak 20 ml aduk sampai homogen4. Dimasukkan dalam botol coklat5. Larutan obat siap untuk digunakan3. Perlakuan Hewan CobaA. Pra perlakuan hewan coba1. Tikus terlebih dahulu diukur kadar kolesterol awalnya.2. Diinduksi dengan PTU 0,01% ditambah dengan makanan kolesterol (lemak kambing) selama 4 hari3. Diukur kadar kolesterol pada hari ke-54. Didiagnosa tikus hiperlipidemiaB. Perlakuan Hewan Coba1. Tikus hiperlipidemia2. Diberi obat simvastatin selama 4 hari3. Diukur kadar kolesterol

BAB IVHASIL PENGAMATAN

A. TABEL PENGAMATAN Nama obatTikus (g)Volume pemberian (ml)Kadar kolesterol (mg/dL)

Awal Setelah diberi makan Setelah pemberian obat

Simvastatin2315,77313314241

B. PEMBAHASAN Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan salah satu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan risiko penyulit aterosklerosis yaitu salah satu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elasititas dinding arteri.Adapun bahan dan obat yang digunakan pada praktikum ini adalah lemak kambing, PTU dan obat simvastatin.Pada praktikum kali ini hewan coba yang digunakan adalah tikus (Rattus norvegic) adapun alasan digunakannya hewan coba tersebut adalah agar lebih mudah dalam pengambilan darah karena vena marginalisnya yang terlihat jelas pada bagian telinga. Selain itu perlakuannya dalam mengambil darah sedikit lebih mudah dibandingkan hewan coba lainnya.Diberikannya terlebih dahulu diet kolesterol pada tikus (Rattus norvegic) sebelum praktikum, agar hal ini dapat menaikkan kadar kolesterol tikus (Rattus norvegic) secara bertahap.Sebelum tikus (Rattus norvegic) diberi diet kolesterol, terlebih dahulu diambil darahnya untuk diukur di Human analizer, hal ini bertujuan sebagai perbandingan tingkat kolesterol sebelum (normal) dan setelah diberikan diet kolesterol, hal ini yang nantinya akan menjadi penentu dalam melihat atau mengambil kesimpulan bahwa simvastatin tau gemfibrozil efektif atau tidak dalam menurunkan kolesterol. Adapun obat yang digunakan pada percobaan ini ialah Simvastatin, adalah obat golongan asam fibrat dimana simvastatin yang mengandung atrovastatin merupakan obat golongan HMG CoA reduktase yang memberikan efek utamanya-penurunan kadar LDL-melaui gugus mirip-asam mevalonat yang menghambat HMG_CoA reduktase secara kompetitif melalui penghambatan produk.Dalam percobaan ini serum yang diambil setelah darah disentrifuge, untuk melihat apakah pada bagian serum itu terdapat Asam lemak (kolesterol dan trigliserida).Dalam percobaan ini diperoleh diperoleh kadar kadar kolesterol yang awal obat simvastatin 313 mg/dL, setelah diinduksi dan diberi makanan kolesterol menjadi 314 mg/dL dan pada saat setelah pemberian obat kadar kolesterolnya turun menjadi 241 mg/dL. Adapun kesalahan yang terjadi dalam data pengamatan itu bisa disebabkan kekeliruan melihat onset yang diberikan dan juga kesalahan melihat durasinya, dan bisa juga dalam kekeliruan dalam menghitung dosis yang diberikan dan juga bisa terjadi kekeliruan dalam penyuntikannya. BAB VPENUTUPVI.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kadar kolesterol tikus (Rattus norvegic) yang awal obat simvastatin 313 mg/dL, setelah diinduksi dan diberi makanan kolesterol menjadi 314 mg/dL dan pada saat setelah pemberian obat kadar kolesterolnya turun menjadi 241 mg/dL. VI.2 SaranDisarankan agar laboratorium harus selalu terjaga kebersihannya, agar tidak mengganggu proses praktikum, seperti aroma hewan-hewan coba di dalam laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikologi II. UMI : Makassar

Ditjen, POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

Malole, M.B.M. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium. Pusat antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor.

Mycek, J. Mary, dkk, (2000), Farmakologi Ulasan Bergambar, Widya Medika, Jakarta.

Pramudianto.A.2011.MIMS Petunjuk Konsultasi.CMP Medica : Jakarta

Smith, J.B., and S. Mangkoewidjojo. 1998. Pemeliharaan, Pembiakan, Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Universitas Indonesia : Jakarta

Suyatna.F.D. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 4 (hipolipidemik). UI Press. Jakarta

Tan, Hoan Tjay (2002), Obat-Obat Penting, Gramedia, Jakarta

LAMPIRAN1. Skema Kerja Pra PerlakuanTikus

Ukur kadar kolesterol awal

Induksi PTU + Makanan kolesterol selama 3 hari

Diukur kadar kolesterol pada hari ke-4

Didiagnosa tikus hiperlipidemia Perlakuan

Tikus hiperlipidemia

Simvastatin 10 mg

Diberi selama 4 hari

Diukur kadar kolesterol

2. Perhitungan Dosis a. SimvastatinDosis: 10 mgBerat Etiket: 10 mgBerat Rata-rata: 149,06 mg Dosis TikusUntuk tikus 100 g = 10 mg X 0,018= 0,18 mgUntuk tikus 200 g = 200 X 0,18 mg 100= 0,36 mg Volume PemberianUntuk tikus 231 g= 231 X 5 ml 200= 5,77 ml Larutan Stok 20 ml= 20 X 0,36 mg= 1,44 mg/20 ml 5 Berat yang Ditimbang= Berat dari larutan stok X Berat Rata-rataBerat Etiket= 1,44 X 149,06 mg 10= 21,46 mg

3. BRAND GENERIKa. Cholaestatb. Cholexinc. Detroveld. Esvate. Ethicolf. Lesvating. Lipinormh. Mersivasi. Normofatj. Phalolk. Pontizoc 5/ Pontizoc 10l. Preschol 10m. Recholn. Rendapido. Rocozp. Selvimq. Simbador. Simchols. Simvastatin OGB Dexat. Sintrolu. SVTv. Valemiaw. Vasterx. Vidastat

SIMVASTATIN HEXPHARM

GOLONGAN

GENERIK

Simvastatin.

INDIKASI

Menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total pada hiperkolesterolemia primer dan sekunder bila pengaturan pola makan (diet) dan tindakan non-farmakologikal lainnya tidak mencukupi.

KONTRA INDIKASI

Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum menetap yang tidak dapat dijelaskan.

PERHATIAN

Monitor profil lemak tiap 3 bulan pada penggunaan jangka panjang.Hiperkolesterolemia familial homozygosa, hipertrigliseridemia, penyakit hati, banyak mengkonsumsi alkohol.

Interaksi obat :

- meningkatkan efek antikoagulan Koumarin.- resiko miopati dan rabdomiolisis meningkat dengan obat-obat imunosupresif.

EFEK SAMPING

Nyeri perut, susah buang air besar, peregangan perut, astenia (lemah/tidak bertenaga), sakit kepala, miopati, rabdomiolisis.

KEMASAN

Tablet 10 mg x 3 x 10.

DOSIS

Diawali dengan 10 mg sekali sehari pada sore hari.Hiperkolesterolemia ringan sampai sedang : 5 mg sekali sehari.Maksimal : 40 mg/hari.

IKA INDRA WIJAYA BAYU PUTRA, S.Farm., Apt15020110308