Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

download Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

of 9

Transcript of Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    1/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      i

    ETIKA BERPROFESI ARSITEKTUR

    Laporan Ilmiah

    Diskusi Panel

    Tema

    “Penerapan Hospitality Design Di Era Kekinian”

    Judul

    Kode Etik Arsitek

    Dan

    Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek

    JURUSAN ARSITEKTUR

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS WARMADEWA

    Dosen Pembimbing : Ir. I Ketut Sugihantara. MSA.

    I Gede Surya Darmawan, ST, MT.

     Nama Mahasiswa : I Made Adi Palguna.

     NIM : 1262121008.

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    2/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      1

    I.  PENDAHULUAN.

    A. 

    Latar Belakang.

    Dalam dunia arsitek dan arsitektur, dalam proses perencanaan dan

     perancangan bangunan, seorang yang benar-benar sebagai arsitek dalam dunia

    kerja, harus memahami kode etik dan kaidah tentang tata laku sebagai profesi

    arsitek. Karena tingkat keprofesian merupakan tingkat yang memiliki tanggung

     jawab besar terhadap arsitektur yang dirancang untuk kewajiban umum terhadap

    semua aspek yang berdasarkan terhadap kaidah dalam kode etik arsitek yang

     berlaku. Terlebih pada era kekinian terhadap penerapan Hospitalty Design di Bali

    sangat berpengaruh kepada perkembangan dunia arsitektur sebagai profesi arsitek

    dalam kancah internasional maupun asean.

    B.  Identifikasi Masalah.

    Dari latar belakang diatas dapat ditentukan identifikasi masalah dalam

     penyusunan laporan ilmiah ini yaitu seiring pertumbuhan profesi arsitek

    meningkat, maka harus mengetahui dan memahami kode etik dan kaidah tentangtata laku sebagai profesi arsitek dalam dunia arsitektur yang diimplementasikan

    secara faktual pada tata ruang di Bali, dalam penerapan Hospitality Design di era

    kekinian.

    C.  Rumusan Masalah.

    Berdasarkan paparan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

    a. 

    Apa saja kode etik dan tata laku profesi arsitek dalam kaidah yang berlaku di Indonesia menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) yang

    terkait dengan Hospitality Design ?

     b.  Adakah contoh lapangan tentang  Hospitality Design  di Bali yang

    secara faktual diimplementasikan, yang dikaitkan terhadap teori ?

    D.  Tujuan.

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    3/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      2

    a.  Mengetahui dan memahami kode etik dan tata laku terhadap kaidah

    sebagai profesi arsitek menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) yang

    terkait dengan Hospitality Design.

     b. 

    Menemukan suatu contoh implementasi faktual di lapangan tentang

     Hospitality Design di Bali, yang terkait terhadap teori.

    E.  Batasan-Batasan.

    Batasan dalam pembuatan laporan ilmiah ini adalah dalam rangka untuk

    memberikan pendapat / opini tentang  Hospitality Design  berdasarkan pada

    diskusi panel, yang dikaitkan dengan teori yang secara faktual diimplementasikan

     pada tata ruang di Bali.

    F.  Metode Pengumpulan Data.

    a.  Studi Literatur. 

     b.  Studi Kasus. 

    Metode Penyusunan Data.

    a. 

    Kompilasi Data.

     b.  Klasifikasi Data.

    Metode Pembahasan.

    a.  Analisis Data.

     b.  Sintesa Data.

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    4/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      3

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------

    II. 

    Tinjauan Teori

    G.  Pengertian Arsitek menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).

    Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran dalam proses

    kreatif menuju terwujudnya tata ruang dan tata masa guna memenuhi tata

    kehidupan masyarakat dan lingkungannya, yang mempunyai latar belakang atau

    dasar pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yang setara, mempunyai kompetensi

    yang diakui dan sesuai dengan ketetapan organisasi, serta melakukan praktek profesi arsitek.

    H. 

    Kode Etik vs Arsitek.

    Pada setiap tahap pekerjaan arsitek memberi perhatian tentang apa yang harus

    dilakukan, mana yang lebih baik, apa manfaatnya bagi pemberi tugas, bagaimana

    dampaknya bagi lingkungan.

    Arsitek harus memutuskan pilihan-pilihan, bagaimana melakukan pemilihan

    dengan baik, bagaimana mengkomunikasikan pilihan-pilihan secara adil dan

    terbuka.

    Profesi arsitek penuh dengan etika, dan bekerja dengan baik sebagai arsitek

    merupakan tindakan yang etis.

    I.  Kode Etik Arsitek IAI 1992.

    a.  Tanggung jawab kepada Tuhan, profesi dan ilmu pengetahuan,

    masyarakat, negara, diri sendiri dan mitra

     b.  Berbakti kepada umat manusia secara mandiri

    c. 

    Berkarya dengan hemat sumber daya

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    5/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      4

    d.  Mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada kepentingan diri

    sendiri.

    e.  Mendahulukan kepentingan umum.

    f.  Mengangkat nilai-nilai sosial budaya.

    g.  Bertugas dengan bijak dan konsisten.

    J.  Kaidah Dasar Satu (Kewajiban Umum).

    Para arsitek menguasai pengetahuan dan teori mengenai seni-budaya, ilmu,

    cakupan kegiatan, dan keterampilan arsitektur, yang diperoleh dan dikembangkan

     baik melalui pendidikan formal, informal, maupun non-formal.

    Proses pendidikan, pengalaman, dan peningkatan ketrampilan yang

    membentuk kecakapan dan kepakaran itu dinilai melalui pengujian keprofesian 

    di bidang arsitektur. Hal itu dapat memberikan penegasan kepada masyarakat

     bahwa seseorang bersertifikat keprofesian arsitek  dianggap telah memenuhi

    standar kemampuan memberikan pelayanan penugasan profesionalnya di bidang

    arsitektur dengan sebaik-baiknya.

    Secara umum, para arsitek memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk

    selalu menjunjung tinggi dan meningkatkan nilai-nilai budaya dan arsitektur,

    serta menghargai dan ikut berperan serta dalam mempertimbangkan segala aspek

    sosial dan lingkungan untuk setiap kegiatan profesionalnya, dan menolak hal-hal

    yang tidak profesional. 

    K. 

    Kaidah Tata Laku Arsitek.

    a.  Arsitek berkewajiban berperan aktif dalam pelestarian bangunan/arsitektur

    dan atau kawasan bersejarah yang bernilai tinggi (kaidah tata laku 1.401).

     b.  Arsitek berkewajiban meneliti secara cermat sebelum melakukan rencana

     peremajaan, pembongkaran bangunan/kawasan yang dinilai memiliki potensi

    untuk dilestarikan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik sebagian

    maupun seluruhnya (kaidah tata laku 1.402). 

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    6/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      5

    c.  Arsitek berkewajiban memberitahukan dan memberikan saran-saran kepada

    Pengurus IAI Daerah/Cabang untuk diteruskan kepada yang berwenang,

    apabila mengetahui ada rencana perombakan, peremajaan, pembongkaran

     bangunan dan atau kawasan yang perlu dilestarikan didaerahnya (kaidah tata

    laku 1.403).

    d.  Arsitek tidak akan menyam-paikan maupun mempromo-sikan dirinya atau

     jasa pro-fesionalnya secara menye-satkan, tidak benar atau menipu. Arsitek

    tidak dibe-narkan untuk memasang iklan atau sarana promosi yang

    menyanjung atau me-muji diri sendiri, apalagi bersifat menyesatkan dan

    mengambil bagian dari ke-giatan publikasi dengan imbal jasa, yang mempro-

    mosikan/merekomendasikan bahan-bahan bangunan atau perlengkapan/

     peralatan bangunan (kaidah tata laku 2.102). 

    e.  Apabila dalam proses pengerjaan proyeknya arsitek mengetahui bahwa

    keputusan yang diambil pengguna jasa melanggar atau bertentangan dengan

    hukum serta kaidah yang berlaku, dan mengancam keselamatan masyarakat

    umum, maka arsitek wajib: Mengingatkan, Menolak & Melaporkan (kaidah

    tata laku 2.105).

    f.  Arsitek akan menerima imbalan jasa maupun bentuk imbalan lainnya hanya

    yang sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam perjanjian hubungan kerja

    atau penugasan, dan tidak dibenarkan menerima ataupun meminta kepada

     pihak lain dalam bentuk apapun (kaidah tata laku 3.106 ).

    g.  Arsitek harus melengkapi diri dengan sertifikasi profesi arsitek dan selalu

    memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku pada setiap

    tahap pelaksanaan tugas perencanaan dan perancangan (kaidah tata laku

    3.101). 

    h.  Arsitek tidak dibenarkan menawarkan atau mengarahkan suatu pemberian kepada

    calon pengguna jasa atau pengguna jasa untuk memperoleh penunjukan pekerjaan

    (kaidah tata laku 3.301).

    i.  Arsitek wajib menghindari pertentangan atau perbeda-an kepentingan dengan me-

    nolak suatu penugasan dan memberi penjelasan secara terbuka kepada pengguna

     jasa, semua pertentangan kepentingan yang diperkira-kan atau yang tidak dapat

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    7/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      6

    dihindarkan akan merugikan pengguna jasa, masyarakat dan lingkungan. Arsitek da-

     pat mengadakan kerja sama dalam bentuk asosiasi (partnership) dengan bi-dang jasa

    konstruksi lainnya selama tidak terdapat per-tentangan kepentingan (kaidah tata

    laku 3.401).

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------

    III.  PEMBAHASAN

    L.  Pendapat / Opini.

    Menurut pendapat saya, dari semua tinjauan teori diatas berdasarkan pada

    kode etik dan kaidah tata laku profesi arsitek menurut IAI (Ikatan Arsitek

    Indonesia), yang dikaitkan terhadap Hospitality Design secara faktual di Bali yang

    telah dijelaskan dalam diskusi panel oleh I Wayan Winarta, ST. MM. IAI, yaitu

    sebagai profesi arsitek nantinya harus mempunyai sertifikat keahlian (SKA) dari

    organisasi berlisensi resmi secara nasional (IAI) maupun internasional termasuk

    Asean Architect (AA), karena sangat berperan penting sebagai arsitek

     professional dalam dunia kerja kedepannya, yang ada kaitannya terhadap

     Hospitality Design.

    Karena pada era masa kini, penerapan  Hospitality Design di Indonesia,

    khususnya di Bali sangat berperan penting dalam dunia arsitektur pada fasilitas

    ke-pariwisataan dalam aspek fisik, dimana pengembangan wawasan antara

    fasilitas pariwisata dengan budaya dan lingkungan yang keduanya saling terkait

    dan mempengaruhi satu sama lain, sehingga menjadi wawasan yang up to datedalam hal konsep desain, sangat berhubungan erat dengan entertainment  (hiburan)

    dan tourist business (bisnis ke-pariwisataan) dalam aspek fisik arsitektur.

    Sehingga harus menciptakan obyek baru yang inovatif, bertujuan untuk

    mengubah situasi yang ada menjadi lebih baik, dan juga sesuai dengan kaidah-

    kaidah yang ada. Karena pada saat ini perkembangan villa, resort dan hotel di Bali

    semakin pesat.

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    8/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      7

    M. Contoh Implementasi Lapangan.

    a. 

    Trans Resort & Hotel, Seminyak, Bali. 

    Foto tersebut menunjukkan

    ruang luar Trans Resort, dimana

    konsep ide desain tersebut

    menunjukkan penataan

     bangunan dan landscape secara

    tradisional Bali, membuat

    kenyamanan para pengguna di dalamnya, dan menciptakan suasana yangtenang, dengan menerapkan/menggunakan elemen fisik budaya lokal

    sebagai ciri dan identitas utama arsitektur bangunan. Sehingga kode etik

    dan kaidah tata laku profesi arsitek telah diterapkan dengan baik.

     b.  Villa Omah Padi, Ubud, Bali. 

    Foto tersebut menunjukkan ruang luar

    Villa Omah Padi, konsep ide desain

    tersebut secara tradisional Bali,

    dengan pemanfaatan material struktur

    hingga konstruksi bangunan

    menggunakan bahan-bahan alami

    lokal berupa bambu, membuat kenyamanan para pengguna di dalamnya,

    menciptakan suasana yang tenang dan hangat, dengan

    menerapkan/menggunakan elemen fisik budaya lokal sebagai ciri dan

    identitas utama arsitektur bangunan. Sehingga kode etik dan kaidah tata

    laku profesi arsitek telah diterapkan dengan baik. 

  • 8/17/2019 Laporan Ilmiah; I Made Adi Palguna_1262121008

    9/9

    resume Etika Berprofesi Arsitektur 2015

      8

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------

    IV. 

    DAFTAR PUSTAKA

    o  Subijono, IAI. AA, Ir. Endy; “Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

    Profesi Arsitek”; 21 Oktober 2011, Denpasar, Bali.